teori jarum hipodermik (hypodermic needle theory)

advertisement
Fauzan Syahputra 2014140092
Rahil Hansa
2014140030
Anton Nugraha
2014140075
Teori jarum hipodermik lebih lama dikenal sebagai TEORI
PELURU, dimana teori ini merupakan konsep awal
sebagai efek komunikasi massa, yang pada akhirnya
dinamakan Hypodermic Needle Theory oleh para teoritis
komunikasi tahun 1970an (karena seperti jarum suntik
raksasa yang mampu menyuntikan ide-ide atau
informasi ke aliran darah khalayak yang dianggap pasif
). Teori ini ditampilkan pada tahun 1950an setelah
peristiwa penyiaran berita secara singkat stasiun radio
CBS di Amerika Serikat yang berjudul “The Invasion From
Mars”
Wilbur Schramm (1950-an)mengatakan bahwa seorang
komunikator dapat menembakkan peluru komunikasi
yang begitu ajaib kepada khalayak yang pasif tidak
berdaya. (Effendy 1993, hlm 264-265)
Dalam komunikasi massa, jarum hipodermik
merupakan media massa yang dapat
menimbulkan efek yang kuat, langsung,
terarah, dan segera. Teori jarum hipodermik
merupakan kekuatan media yang begitu
dahsyat hingga bisa memegang kendali pikiran
khalayak yang pasif dan tidak berdaya. Teori ini
memprediksikan dampak-dampak komunikasi
massa yang kuat dan kurang lebih universal
pada semua audience (Severin, Werner J. 2005:
hlm 314)
Kekuatan teori jarum suntik :
 Media memiliki peranan yang kuat dan dapat mempengaruhi afektif,
kognisi dan behaviour dari audiencenya.
 Pemerintah dalam hal ini penguasa dapat memanfaatkan media
untuk kepentingan birokrasi ( negara otoriter ).
 Audience dapat lebih mudah di pengaruhi.
 Pesanya lebih mudah dipahami.
Kelemahan teori jarum suntik :
 Keberadaan masyarakat yang tak lagi homogen dapat mengikis
teori ini tingkat pendidikan masyarakat yang semakin meningkat.
 Meningkatnya jumlah media massa sehingga masyarakat
menentukan pilihan yang menarik bagi dirinya.
 Adanya peran kelompok yang juga menjadi dasar audience untuk
menerima pesan dari media tersebut
Masyarakat awam akan mudah percaya
dengan media tanpa mecaritahu
kebenarannya tetapi berbeda dengan
masyarakat yang aktif, dia akan mencari
tahu kebenaran informasi dari media
tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
Pada iklan air mineral yang bermerek Aqua.
Dimana pada saat produk air mineral ini
dipublikasikan, secara langsung bisa
mempengaruhi asumsi khalayak bahwa air
mineral dalam kemasan itu adalah aqua.
Sehingga sampai saat ini aqua sudah
terdoktrin di ingatan khalayak. Walaupun
sudah banyak merek-merek air mineral
dalam kemasan yang bermunculan
Teori Jarum Hipodermik merupakan teori komunikasi massa
pertama yang ada, yang berkembang tahun 1930-1940an.
Teori ini menyatakan dan berasumsi bahwa media massa
memiliki kekuatan penuh atas khalayak. Dan khalayak
dianggap hanya sekumpulan orang yang homogen dan pasif
atau tidak berdaya. Karena apa yang diberikan media massa,
baik itu berupa informasi, gaya hidup dan yang lainnya selalu
dengan mudah khalayak terima. Serta teori ini berkenaan
dengan perubahan perilaku seseorang, dimana khalayak
dapat berperilaku terhadap apa yang diberikan media
massa. Seperti peristiwa penyiaran di Radio CBS tentang Invasi
dari Mars di Amerika Serikat pada tahun 1950, padahal
sebenarnya itu semua tidak terjadi. Namun media massa
dengan konsep yang kuat dapat meyakinkan orang-orang di
AS bahwa Invasi dari Mars memang sedang terjadi, sehingga
sekitar 1 juta orang penduduk di AS percaya akan berita
tersebut dan kondisi pada saat itupun menjadi sangat genting
dan penuh kekacauan.
Download