Uploaded by User86298

PERTEMUAN KE-5 MEMBINA HUBUNGAN DENGAN KONSUMEN DI DALAM JASA

advertisement
Modul Service Pemasaran
PERTEMUAN 5:
MEMBINA HUBUNGAN DENGAN KONSUMEN DI
DALAM JASA
A. TUJUAN PERKULIAHAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai membina hubungan konsumen
di dalam jasa. Pada bab ini, mahasiswa mampu:
5.1 Memahami hubungan pelanggan pemasaran di dalam jasa
5.2 Mengetahui segmentasi dan targeting
5.3 Mengetahui strategi jasa untuk hubungan jangka panjang
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 5.1:
Memahami hubungan pelanggan pemasaran di dalam jasa
Pengantar
Assalammualaikum wr.wb
Pada pertemuan kali ini mahasiswa mempelajari tentang Membina
Hubungan dengan Konsumen di dalam Jasa, dengan sub bahasan Hubungan
pemasaran di dalam jasa, segmentasi dan targeting,strategi jasa untuk
membangun hubungan jangka panjang.
Dalam arti luas, manajemen hubungan pelanggan adalah proses
membangun dan memelihara hubungan pelanggan yang menguntungkan
dengan menghantarkan nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul
Tujuan manajemen hubungan pelanggan adalah menghasilkan ekuitas
pelanggan yang tinggi, gabungan nilai seumur hidup pelanggan dari semua
pelanggan perusahaan
Kunci
untuk
membangun
hubungan
yang
langgeng
adalah
menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul.
S1 Manajemen Universitas Pamulang
62
Modul Service Pemasaran
Pemasar
tidak
dapat
menghasilkan
nilai
yang
unggul bagi
pelanggannya apabila bekerja sendirian. Kesuksesan perusahaan bergantung
pada:

Bagaimana masing- masing departemen melaksanakan aktivitas bernilai
tambah bagi pelanggan.

Bagaimana departemen bekerja sama dengan baik untuk melayani
pelanggan.
Karena itu, pemasar harus menjalankan manajemen hubungan kemitraan
1. Hubungan Pelanggan
Manajemen hubungan pelanggan adalah proses membangun dan
memelihara
hubungan
pelanggan
yang
menguntungkan
dengan
menghantarkan nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul.
Tujuan manajemen hubungan pelanggan adalah menghasilkan
ekuitas pelanggan yang tinggi, gabungan nilai seumur hidup pelanggan
dari semua pelanggan perusahaan.
Kunci untuk membangun hubungan yang yang langgeng adalah
menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul.
a. Strategi Menciptakan Nilai bagi Pelanggan
Perusahaan tidak hanya ingin mendapatkan pelanggan yang
menguntungkan,
tetapi
membangun
hubungan
yang
akan
mempertahankan dan menumbuhkan “pangsa pelanggan”.
Jenis pelanggan yang berbeda memerlukan strategi manajemen
hubungan pelanggan yang berbeda.
b. Strategi Menangkap Kembali Nilai dari Pelanggan
Tujuan pemasar adalah membangun hubungan yang benar
dengan pelanggan yang tepat.
Sebagai imbalan karena telah menciptakan nilai bagi pelanggan
sasaran, perusahaan menangkap nilai dari pelanggan dalam bentuk
laba dan ekuitas pelanggan.
S1 Manajemen Universitas Pamulang
63
Modul Service Pemasaran
c. Manaje men Hubungan Ke mitraan
Dalam membangun hubungan pelanggan, pemasar yang baik
menyadari bahwa mereka tidak dapat berjalan sendiri
Mereka harus bekerja sama dengan mitra pemasaran di dalam
dan di luar perusahaan
Selain mampu melaksanakan manajemen hubungan pelanggan
yang baik, mereka juga harus mampu melaksanakan manajemen
hubungan kemitraan yang baik.
2. Perubahan dalam Hubungan Pemasaran
a. Perubahan Dramatis dalam Pe masaran Teknologi
Perkembangan pesat teknologi komputer, telekomunikasi,
informasi, transportasi, dan teknologi lain telah menciptakan cara baru
yang menarik untuk mempelajari dan melacak pelanggan dan
menciptakan produk dan jasa yang disesuaikan untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan perorangan.
b. Perubahan Dramatis dalam Pe masaran Globalisasi
Saat ini banyak pemasar yang terhubung secara global dengan
pelanggan dan mitra pemasaran mereka. Saat ini, hampir semua
perusahaan, besar maupun kecil, tersentuh oleh kompetisi global.
c. Perubahan Dramatis dalam Pemasaran Tanggung Jawab Etika
dan Sosial
Pemasar masa kini juga mempelajari kembali tanggung jawab
etika dan sosial mereka, Pemasar diharapkan mengambil tanggung
jawab yang lebih besar atas dampak sosial dan lingkungan dari
tindakan mereka.
d. Perubahan Dramatis dalam Pe masaran Organisasi Nirlaba
Akhirnya, di masa lalu, pemasaran telah diterapkan secara luas
dalam sektor bisnis untuk menghasilkan laba.
S1 Manajemen Universitas Pamulang
64
Modul Service Pemasaran
Meskipun demikian, pada tahun-tahun terakhir, pemasaran juga
telah menjadi bagian utama dari strategi berbagai organisasi nirlaba,
seperti kampus, rumah sakit, museum, orkestra simfoni, dll
e. Perkembangan Baru yang Utama dalam Pe masaran
Perkembangan baru yang utama dalam pemasaran dapat
disimpulkan menjadi satu kata: hubungan.
Saat ini, semua pemasar mengambil keuntungan dari peluang
baru untuk membangun hubungan dengan pelanggan mereka, mitra
pemasaran mereka, dan dunia di sekitar mereka.
Tujuan Pembelajaran 5.2:
Mengetahui Segmentasi dan Targeting
1. Segmentasi dan Targeting
a. Segmentasi
Segmentasi adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli
yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku
berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran
terpisah.
Segmen pasar terdiri dari sekelompok pelanggan yang
memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang serupa. Dasar
segmentasi pasar konsumen menurut Kotler, dan Keller:
1) Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis memerlukan pembagian pasar menjadi
berbagai unit geografis seperti Negara, Negara bagian, wilayah,
kabupaten, kota atau lingkungan sekitar. Contoh Hilton Hotels
menyesuaikan kamar dan lobi menurut lokasi.
2) Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis membagi pasar menjadi kelompokkelompok berdasarkan usia, ukuran keluarga, siklus hidup
S1 Manajemen Universitas Pamulang
65
Modul Service Pemasaran
keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan,
agama, ras, generasi, kebangsaan, dan kelas sosial.
3) Segmentasi Psikografis
Psikografi adalah ilmu
untuk
menggunakan psikologi dan
demografi guna lebih memahami konsumen.
Dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi berbagai
kelompok berdasarkan sifat psikologis/kepribadian, gaya hidup,
atau nilai.
4) Segmentasi prilaku
Dalam segmentasi perilaku pemasar membagi pembeli menjadi
beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan,
atau respons terhadap sebuah produk.
b. Targeting
Pengertian targeting adalah memilih satu atau lebih segmen
pasar yang dijadikan target pasar. Targeting juga merupakan suatu
kegiatan dalam mengevaluasi dan membandingkan kelompok yg sudah
teridentifikasi untuk kemudian dipilih satu atau beberapa yang
memiliki potensi tertinggi. Penentuan target pasar :
1) Segmentasi Efektif
Agar bermanfaat segmen pasar diurutkan berdasarkan lima kriteria:

Terukur: ukuran, daya beli, dan karakteristik dapat diukur.

Substansial: Segmen cukup besar dan menguntungkan untuk
dilayani.

Dapat diakses: Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara
efektif.

Dapat
didiferensiasi:
segmen
dapat
dibedakan
secara
konseptual dan mempunyai respons yang berbeda terhadap
elemen dan program bauran pemasaran yang berbeda.

Dapat
ditindaklanjuti:
Program
yang
efektif
dapat
diformulasikan untuk menarik dan melayani segmen.
S1 Manajemen Universitas Pamulang
66
Modul Service Pemasaran
2) Mengevaluasi dan Memilih Segmen Pasar :

Konsentrasi segmen tunggal.

Spesialisasi Selektif.

Spesialisasi Pasar.

Spesialisasi Produk.

Cakupan pasar penuh.
Tujuan Pembelajaran 5.3:
Mengetahui Strategi Jasa untuk Hubungan Jangka Panjang
1. Definisi Hubungan Pe masaran (Relationship Marketing)
Menurut Gummesson (1995), relationship marketing adalah
pemasaran yang dilihat sebagai hubungan, jaringan, dan interaksi.
Relationship merupakan kontak antara dua orang atau lebih, tapi
relationship juga terjadi antara orang dan objek, symbol dan organisasi.
Jaringan merupakan kumpulan dari relationship, dan interaksi
berkenaan dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam relationship
dan jaringan tersebut. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing
sebagai pengenalan setiap pelanggan secara lebih dekat dengan
menciptakan komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang
saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan.
Menurut Copulsky dan Wolf (1990), relationship marketing
menggabungkan elemen-elemen dari advertising, promosi penjualan,
public relation, dan direct marketing untuk menciptakan cara yang lebih
efisien dan efektif dalam mendapatkan konsumen.
Terdapat tiga elemen kunci yang terkait dengan proses relationship
marketing yaitu :
a. Mengidentifikasi dan membentuk database konsumen saat ini dan
konsumen potensial,
b. Menyampaikan pesan berbeda yang didasarkan pada karakteristik dan
preferensi konsumen, dan
S1 Manajemen Universitas Pamulang
67
Modul Service Pemasaran
c.
Mengarahkan setiap hubungan untuk memonitor biaya memperoleh
konsumen dan nilai seumur hidup dari pembeliannya.
Konsep dari relationship marketing telah muncul dalam bidang
pemasaran jasa dan industri. Konsep ini secara kuat didukung oleh adanya
trend bisnis modern yang berlangsung terus-menerus.
Grönroos (1994) mendefinisikan relationship marketing sebagai
konsep
pemasaran
untuk
menetapkan,
mempertahankan,
dan
meningkatkan hubungan dengan konsumen dan kelompok lainnya
sehingga tujuan dari kelompok-kelompok yang terlibat dapat dipenuhi
pada tingkat yang menguntungkan.
Tujuan dari relationship marketing (Christopher et al., 1991)
seperti yang dikutip Ryals dan Knox (2001) adalah untuk meningkatkan
profitabilitas jangka panjang melalui perubahan dari pemasaran yang
berdasar pada transaksi, dengan penekanannya pada pencarian pelanggan
baru, menjadi customer retention melalui manajemen hubungan pelanggan
yang efektif.
Hal yang perlu diyakini oleh para pemasar dalam menjalankan
relationship marketing untuk membangun hubungan jangka panjang
dengan pelanggan adalah strategi dan taktik pada apa yang dianggap
penting oleh pelanggan. Relationship marketing adalah konsep yang
dinamis. Perilaku pelanggan merupakan komponen utama dalam
menentukan arah kebijakan relationship marketing yang berubah dari
waktu ke waktu.
Pada akhirnya, hubungan jangka panjang dengan pelanggan,
dengan mengenali apa yang menjadi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan,
merupakan sumber utama bagi perusahaan untuk mencapai profitabilitas
yang diinginkan. Tentu saja hal ini didasarkan pada pelaksanaan konsep
relationship marketing yang dijalankan.
S1 Manajemen Universitas Pamulang
68
Modul Service Pemasaran
2. Membangun Hubungan Jangka Panjang dengan Pelanggan Melalui
Relationship Marketing
Relationship marketing telah menjadi perhatian utama akhir-akhir
ini. Grönroos (1991) seperti yang dikutip oleh Palmer (1994) yang
menggambarkan relationship marketing sebagai suatu marketing strategy
continuum yang bertujuan untuk menyampaikan suatu barang dan jasa
tidak melalui discrete transactional melainkan melalui penyampaian terus
menerus dalam konteks hubungan yang berkesinambungan.
Relationship marketing bertujuan untuk membangun hubungan
yang saling memuaskan dalam jangka panjang dengan kelompokkelompok kunci, yaitu pelanggan, supplier, dan distributor. Oleh karena
itu relationship marketing mencakup pada seluruh aktivitas, mulai dari
pemasok sampai pada penyampaian produk dan jasa pada pelanggan.
Seluruh proses tersebut perlu untuk dikelola dengan sebaikbaiknya untuk mendatangkan profitabilitas bagi perusahaan atas produk
dan jasa yang ditawarkan. Saat ini relationship menjadi topik yang paling
penting dalam kegiatan bisnis. Bisnis yang berbasis relationship berbeda
dengan bisnis transaksional yang hanya melakukan pertukaran fungsional
tanpa melibatkan perhatian jangka panjang.
Hubungan
yang
kuat
diantara
kelompok-kelompok
kunci
merupakan sumber utama bagi perusahaan untuk memperoleh efisiensi
dalam kegiatan pemasarannya.
Para pemasar mulai menyadari bahwa pemasaran konvensional
melalui komunikasi satu arah dan ditujukan ke semua orang sudah tidak
memadai. Hal ini terjadi karena semakin tingginya ekspektasi konsumen
dari waktu ke waktu.
Oleh karena itu konsep dari relationship marketing atau sering
diistilahkan sebagai one-to-one marketing merupakan jawaban dalam
memenuhi ekspektasi konsumen dengan memberikan layanan secara
personal. Perusahaan-perusahaan yang menerapkan konsep relationship
marketing sangat berorientasi pada pelanggan.
S1 Manajemen Universitas Pamulang
69
Modul Service Pemasaran
Hal ini karena adanya kesadaran bahwa kelangsungan hidup
perusahaan tergantung pada para pelanggannya, karena itu mereka perlu
untuk memanjakan para pelanggannya untuk menjadikan mereka tetap
loyal.
a. Titik berat strategik dari relationship marketing
Titik berat strategik dari relationship marketing adalah:
1) Pada banyaknya upaya yang sama besar antara mempertahankan
dan menciptakan pelanggan.
2) Pada kualitas dan pelayanan pelanggan dan bagaimana kedua
elemen
tersebut
dapat
dikelola
sehingga
menghilangkan
“kesenjangan kualitas” antara apa yang diharapkan pelanggan dan
apa yang mereka dapatkan.
Menurut Chan (2003),
ada tujuh tahapan yang perlu
diperhatikan oleh para pemasar dalam menerapkan konsep tersebut
dengan berhasil:
1) Mengenali pelanggan dan membangun database pelanggan
Pelanggan perlu dikenali secara personal, sehingga hal ini
memunculkan era pemasaran individu di mana komunikasi
pemasarannya didasarkan pada one-to-one interaction.
Pemasar dan pelanggan harus menjalin hubungan yang saling
menguntungkan. Untuk itu para pemasar perlu benar-benar
mengetahui pelanggannya satu per satu. Cara yang perlu ditempuh
adalah membangun suatu database pelanggan yang didalamnya
berisi mengenai semua informasi tentang pelanggan.
2) Memilih pelanggan yang menjadi prioritas dengan membuat
segmentasi pelanggan
Untuk mengetahui pelanggan mana yang harus diprioritaskan, para
pemasar perlu membuat segmentasi pelanggan. Segmentasi
pelanggan didasarkan pada 2 bagian yaitu segmentasi yang
S1 Manajemen Universitas Pamulang
70
Modul Service Pemasaran
didasarkan pada monetary value dan didasarkan pada preferensi
atau kebutuhan.
3) Memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk berinteraksi
Salah satu contoh yang paling umum adalah fungsi dari Automatic
Teller Machine (ATM). Fungsi ATM terus bertambah dan hampir
menyerupai fungsi yang dijalankan oleh kantor cabang atau kantor
cabang pembantu sebuah bank.
4) Memudahkan penanganan interaksi melalui teknologi internet
Dominasi teknologi internet dalam era one-to-one marketing
memiliki peran yang sangat penting. Setiap perusahaan ingin tetap
bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat. Internet
tidak hanya berfungsi memperlancar transaksi, tapi juga sangat
berperan dalam melaksanakan interaksi one-to-one yang sangat
personal
untuk
memaksimalkan
kepuasan
masing- masing
pelanggan.
5) Memberikan pengalaman yang menarik
Konsep ini sangat sempurna diterapkan oleh Dell Computer yang
merupakan pioneer penjualan komputer melalui direct marketing.
Pelanggan dapat merakit sendiri komputer yang ingin dibelinya.
Semua komponen yang tersedia di Dell Computer saling
mendukung antara satu dengan yang lainnya.
6) Memberikan pelayanan personal
Dengan memberikan penawaran unik yang berbeda antara satu
pelanggan dengan pelanggan lainnya.
7) Mempertahankan loyalitas pelanggan
Pelanggan yang loyal sangat diinginkan oleh setiap perusahaan.
Oleh karena itu para pemasar perlu untuk mempertahankan
loyalitas dari pelanggan agar mereka tidak lari.
Program loyalitas yang diterapkan oleh perusahaan merupakan
salah satu usaha yang dibuat untuk mempertahankan loyalitas dari
pelanggan. Sebagai salah satu contoh yang kita kenal adalah
Reward BCA, Matahari Club Card, dan sebagainya.
S1 Manajemen Universitas Pamulang
71
Modul Service Pemasaran
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen hubungan pelanggan dan tujuan
manajemen hubungan pelanggan ?
2. Jelaskan dan sebutkan perubahan dalam hubungan pemasaran?
3. Apa yang dimaksud dengan segmentasi dan sebutkan dasar segmentasi pasar
konsumen ?
4. Apa yang dimaksud relationship marketing ? Serta sebutkan elemen kunci
relationship marketing ?
5. Sebutkan 7 tahapan dalam keberhasilan relationship marketing ?
S1 Manajemen Universitas Pamulang
72
Modul Service Pemasaran
DAFTAR PUSTAKA
Chan, S. (2003), Relationship Marketing: Inovasi Pemasaran yang Membuat
Pelanggan Bertekuk Lutut, Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Grönroos, C. (1994), “From Marketing Mix to Relationship Marketing: Towards
a Paradigm Shift in Marketing,” Management Decision, Vol 32, No 2, pp.
4-20.
Kottler.P dan Keller, K., Manajemen Pemasaran II,Ed 13. Penerbit Erlangga,
Jakarta 2009
Lupiyoadi Rambat, Hamdani A., Manajemen Pemasaran Jasa Edisi 2. Penerbit
Salemba Empat. Depok. 2006
Palmer, A. (1994), “Relationship Marketing: Back to Basics?, “ Journal of
Marketing Management, Vol 10, pp. 571-579.
Rully Arlan Tjahyadi (2010). Membangun hubungan jangka panjang pelanggan
melalui Relationship Marketing.
S1 Manajemen Universitas Pamulang
73
Download