Uploaded by User84607

deden spi

advertisement
LEMBAR JAWABAN
TAHUN AKADEMIK
2020/2021
SEMESTER
5
NAMA
: Deden Hidayat
NIM ____________________________________________
KELAS
A
MATA KULIAH
: sejarah
peradilan islam
JENIS UJIAN
UAS
HARI/TANGGAL : 6 JANUARI
2021 DOSEN
: Ali munawar
TANDA TANGAN ______________________________
1.periode pertumbuhan dan erkembangan islam

Masa Nabi Muhammad SAW (610 M M).

Masa Khulafa Rasyidin (632 M M).

Masa Pembentukan, pengembangan dan periode Pembukuan (VII M - abad XM).

Masa Kelesuan Pemikiran (XM - abad XIX M).

Masa Kebangkitan Kembali (XIX M - sampai sekarang).
2. - Penghapusan mutilasi tangan sebagai sanksi tindakan penjarahan dan perampokan kriminal. Hal ini karena pada waktu
itu ada kelaparan besar yang mengancam kehidupan warga. Dan di masa darurat, memaksakan ketentuan tersebut
harus ditangguhkan.
-Larangan pernikahan antara Muslim dan non-Muslim. Hal ini dilakukan untuk melindungi rahasia negara dari tangan
musuh (mata-mata).
3. -Pada periode awal, hukum Islam dilaksanakan secara murni sesuai dengan ajaran Alquran dan Sunnah bahkan cenderung
tradisional dan konservatif
-Pada periode pertengahan sudah ada usaha untuk memasukkan hukum Islam ke dalam perundang-undangan negara.
Dan di akhir periode pertengahan tersebut pemikiran pembaharuan hukum Islam sudah mulai
-Pada periode modern terjadi pembaruan besar-besaran di Turki termasuk upaya Turkinisasi Hukum Islam yang
dipelopori oleh Mustafa Kemal
Tannzimat gerakan pembaruan di Turki Usmani yang diperkenalkan dalam sistem birokrasi dan pemerintahan yang
melingkupi bidang hukum, administrasi, pendidikan, keuangan, perdagangan dan lain sebagainya.Pelopor Pembaruan
yakni Sultan Mahmud II pada abad Ke – 19. diantaranya dengan mengalihkan kekuasaan Sadrazam dialihkan kepada
Syaikh al-Islam.Syaikh al-Islam, diberikan wewenang untuk mengurusi permaslahan yang berkenaan dg syariat Islam,
sedangkan hukum di luar Syariat diatur oleh dewan perancang hukum, yang diadopsi dari Eropa berupa al-Nizham alQadha al-Madani (Undang-undang Peradilan Perdata)
4. Peradilan Perdata adalah sebuah peradilan yang menangani perkara-perkara yang menjadi urusan Raja dan Hukum
Materilnya bersumber pada sebuah “papakem” atau “Kitab Hukum Hindu”, sedangkan Peradilan Padu adalah sebuah
peradilan yang menangani perkara-perkara yang bukan menjadi urusan raja, dan hokum materilnya bersumber pada
kebiasaan yang berlaku di dalam kehidupan masyarakat (Adat);
5.-pra kemerdekaan:
Statuta Batavia 1642 menyebutkan bahwa sengketa antara orang pribumi yang beragama Islam harus diselesaikan dengan
mempergunakan hukum Islam, yakni hukum yang diapakai oleh rakyat sehari-hari. Untuk keperlua ini W, Freijur
menyusun buku rangkaian mengenai hukum perkawinan dan kewarisan Islam yang setelah direvisi dan disempurnakan
para penghulu. Kemudian diberlakukan di daerah jajahan VOC.
-masa sekarang
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum
dan keadilan. ***)
Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam
lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha
negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi
6. perkawinan ;waris ;wasiat ;hibah ;wakaf ;zakat ;infaq ;shadaqah ;ekonomi syari’ah
7. Hakim adalah orang yang bertindak sebagai pemimpin dalam persidangan
Panitera merupakan pejabat kantor sekretariat pengadilan yang melakukan kegiatan administrasi pengadilan, seperti
membuat berita acara persidangan, mencatat putusan hakim terhadap perkara, menentukan hari sidang perkara, dan
tindakan administrasi lainnya
.Jurusita pengganti yang diangkat untuk melaksanakan tugas kejurusitaan pada Pengadilan tingkat pertama dibawah
Mahkamah Agung RI yaitu Peradilan Umum, Peradilan Agama dan Peradilan Tata Usaha Negara.
8. hukum adat hanya berlaku bila tidak bertentangan dengan hukum agama yang dipeluk oleh masyarakat.
9.- Dalam perjalanannya Mahkamah Syar'iyah Aceh memperoleh landasan hukum yang kuat setelah ditetapkannya PPNo.29
tahun 1957 tentang Pembentukan Pengadilan Agama/Mahkamah Syar'iyah di Aceh. PP tersebut keluar setelah ada
desakan dari 17 tokoh Ulama Aceh kepada pemerintah pusat yang dituangkan dalam Surat Pernyataan yangmeminta
kepada Departemen Agama agar memperjuangkan dasar hukum Mahkamah Syar'iyah di Daerah Aceh.
-Dalam perjalanannya Mahkamah Syar'iyah Aceh memperoleh landasan hukum yang kuat setelah ditetapkannya PPNo.29
tahun 1957 tentang Pembentukan Pengadilan Agama/Mahkamah Syar'iyah di Aceh. PP tersebut keluar setelah ada
desakan dari 17 tokoh Ulama Aceh kepada pemerintah pusat yang dituangkan dalam Surat Pernyataan yangmeminta
kepada Departemen Agama agar memperjuangkan dasar hukum Mahkamah Syar'iyah di Daerah Aceh.
10. Bentuk
Hukum Adat:Pada dasarnya HA adalah hukum yang tidak tertulis. Ia tumbuh, berkembang dan hilang sejalan dengan
pertumbuhan dan perkembangan masyarakat.Saat ini ada usaha-usaha untuk mengangkat hukum adat menjadi hukum
perundang-undangan agar memperoleh bentuk tertulis. Sebagai contoh : UUPA.
Hukum IslamBentuknya juga tidak tertulis, artinya HI tidak tertulis dalam peraturan perundang-undangan.HI dalam makna
hukum fikih Islam adalah hukum yang bersumber dan disalurkan dari hukum syari’at Islam yang terdapat dalam Q dan
Sunnah, kmd dikembangkan melalui ijtihad.
Hukum BaratTertulis dalam bhs Belanda dalam UU atau kitab UU, seperti BW.Krn bhs menjadi rintangan utk berlakunya
hukum ini sebagai hukum tertulis dalam perUUan aslinya, maka diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, BW menjadi
KUHPer.
Tujuannya: Hukum Adat Hukum Islam Hukum Barat
Bertujuan untuk menyelenggarakan kehidupan masyarakat yang aman, tenteram, dan sejahtera .Hukum IslamBertujuan
untuk melaksanakan perintah dan kehendak Allah serta menjauhi larangan-Nya.Abu Ishaq as-Shatibi merumuskan 5 tujuan
HI, yakni memelihara agama, jiwa, akal, keturunan dan harta benda. Jika kelima tujuan ini tercapai maka manusia akan
mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat.Hukum BaratKepastian dan keadilan hukum.
Sumber:
- Hukum IslamSumber pengenal HI dalam pengertian hukum syari’at adalah al-Qur’an dan kitab-kitab hadis.Sumber
pengenal HI dalam penertian hukum fikih adalah kitab-kitab fikih yang memuat hasil ijtihad.Karenanya sumber pengenal HI
tersimpan dengan baik dalam dokumen-dokumen yang terpelihara dengan baik dari masa ke masa.
- Hukum BaratSumber pengenal hukum barat adalah segala peraturan perundang-undangan sejak zaman kolonial dahulu
beserta segala perubahannya yang dinyatakan dalam Staatsblad atau Lembaran Negara.Sumber IsiHukum AdatKesadaran
hukum yang hidup dalam masyarakat adat.
Download