Uploaded by User82616

Laporan Praktikum Pembuatan Telur Asin

advertisement
DISUSUN OLEH :
AHMAD NOR HAMIDY (06)
ALEX RIVANSA (07)
DIMAS MAULANA (12)
M. NUR FAIZIN (23)
M. IQBAL (27)
KELAS X IPA 1
MAN BONDOWOSO
TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Praktikum Prakarya - Cara Membuat Telur Asin”.
Dalam penulisan makalah ini, kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada teman teman yang telah membantu kami dalam proses pembuatan makalah ini, terlebih kepada ibu Iradatul
Hasanah, S.Pd yang telah memberikan banyak bimbingan, pengarahan, dan dorongan dalam
penyelesaian penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Bondowoso, 24 Januari 2017
Penulis
1 | Science
one
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................................3



Latar Belakang..............................................................................................................................3
Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
Tujuan Percobaaan........................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................................5


Morfologi Telur............................................................................................................................5
Pengawetan Telur.........................................................................................................................5
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM.................................................................................................6




Tempat Praktikum.........................................................................................................................6
Waktu Praktikum...........................................................................................................................6
Alat dan Bahan..............................................................................................................................6
Cara kerja......................................................................................................................................6
BAB IV BIAYA PEMBUATAN..............................................................................................................7
BAB V PEMBAHASAN..........................................................................................................................7
BAB VI PENUTUP..................................................................................................................................7


Kesimpulan...................................................................................................................................7
Saran.............................................................................................................................................7
2 | Science
one
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat, mudah dicerna,
dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya relatif murah. Telur dapat
dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain
sebagainya. Telur terdiri dari 13% protein, 12% lemak, serta vitamin, dan mineral. Nilai tertinggi telur
terdapat pada bagian kuning telur. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan
serta mineral seperti: besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein dan
semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60% dari seluruh
bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat. Kelemahan telur yaitu memiliki sifat
mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme
melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan
kualitas telur.
Telur akan lebih bermanfaat apabila direbus setengah matang, daripada direbus matang atau
dimakan mentah. Telur yang digoreng kering juga kurang baik, karena protein telur mengalami
denaturasi atau rusak, berarti mutu protein akan menurun. Macam-macam telur adalah: telur ayam
(kampung dan ras), telur bebek, puyuh, dan lain-lain. Kualitas telur ditentukan oleh:
1) Kualitas bagian dalam (kekentalan putih dan kuning telur, posisi kuning telur, dan ada tidaknya noda
atau bintik darah pada putih atau kuning telur)
2) Kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telur, keutuhan, dan kebersihan kulit telur)
Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari 2 minggu di ruang
terbuka. Kerusakan tersebut meliputi kerusakan yang tampak dari luar dan kerusakan yang baru dapat
diketahui setelah telur pecah. Kerusakan pertama berupa kerusakan alami (pecah, retak ). Kerusakan
lain adalah akibat udara dari dalam isi telur keluar sehingga derajat keasaman naik. Sebab lain karena
keluarnya uap air dari dalam telur yang membuat berat telur turun serta putih telur encer, sehingga
kesegaran telur merosot. Kerusakan telur dapat juga disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam
telur, yang terjadi ketika telur masih berada dalam tubuh induknya. Kerusakan telur terutama
disebabkan oleh kotoran yang menempel pada kulit telur. Penurunan mutu telur sangat dipengaruhi
oleh suhu penyimpanan dan kelembaban ruang penyimpanan.
3 | Science one
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan telur asin?
2. Bagaimana resep yang tepat untuk membuat telur asin?
C. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui proses pembuatan telur asin.
2. Mengetahui resep yang tepat untuk membuat telur asin.
4 | Science
one
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Morfologi Telur
Berdasarkan asal hewannya, bentuk telur bermacam-macam, mulai dari hampir bulat dan
lonjong. Beberapa faktor yang menimpa induk penghasil telur mempengaruhi bentuk telur, contohnya
faktor turun menurun, ukuran bentuk telur biasa dinyatakan dengan bentuk indeks perbandingan antara
lebar dan panjang dikalikan seratus. Disamping bentuk dan ukuran telur bermacam-macam, besar telur
pun bervariasi, ada yang berat dan ada yang ringan. Pengaruh jenis hewan juga penting, seperti telur
bebek lebih besar daripada telur ayam dan warnanya pun berbeda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar telur diantaranya:
1.
Jenis hewan
2.
Umur hewan
3.
Perubahan musim petelur
4.
Sifat turun temurun induk
5.
Umur pembuahan
6.
Berat tubuh induk
7.
Zat-zat makanan induk
Perbedaan warna telur juga oleh jenis induk, seperti telur ayam berwarna putih kuning sampai
kecoklatan. Sedangkan telur bebek berwarna biru langit atau warna biru telur asin dan putih. Kadangkadang ada telur yang berbintik-bintik hitamatau bintik-bintik lain. Hal tersebut disebabkan karena
adanya kapang yang tumbuh pada permukaan kulit telur.
B. Pengawetan Telur
Prinsip pengawetan telur adalah:
1)
Mencegah masuknya bakteri pembusuk ke dalam telur
2)
Mencegah keluarnya air dari dalam telur
5 | Science one
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Tempat Praktikum
Sebelah selatan ruang BK MAN Bondowoso.
B. Waktu Praktikum
Hari Jumat tanggal 13 Januari 2017. Jam pelajaran 3 - 4.
C. Alat dan Bahan
1. Alat:
 Wadah
 Plastik sebagai penutup wadah
2. Bahan:
 5 butir telur bebek
 garam
 Air secukupnya
 Bata yang di haluskan
D. Cara Kerja
1) Pilih telur yang bermutu baik.
2) Bersihkan telur dangan cara dicuci lalu dilap agar kering.( agar pori – pori cangkang sedikit terkupas)
3) Buat adonan pengasin yang terdiri dari campuran garam dan bata yang telah di haluskan
4) Tambahkan sedikit air ke dalam adonan, lalu diaduk sampai berbentuk pasta.
5) Bungkus telur dengan menggunakan adonan dengan ketebalan 1 cm – 2 cm.
7) Simpan telur dalam wadah toples plastik sekitar 7 – 10 hari.
8) Usahakan telur tidak pecah atau retak pada waktu penyimpanan.
9) Setelah waktu yang ditentukan, bersihkan telur asin dari pasta campuran dan kemudian bersihkan atau
cuci telur asin tersebut.
10) Telur sudah siap untuk dimasak (bisa direbus atau dikukus).
6 | Science
one
BAB IV BIAYA PEMBUATAN
BAHAN
JUMLAH
HARGA
Telur Bebek
6
Rp. 12.000
Garam kasar
3 bungkus
Rp. 3.000
Rp. 18.000
TOTAL
BAB V PEMBAHASAN
Pembuatan telur asin ini bertujuan untuk meningkatkan daya simpan telur. Secara tradisional
telur asin biasanya dibuat dari telur bebek dan memiliki daya simpan anatara 1-3 minggu. Ketahanan
simpan ini dikarenakan kadar garam yang tinggi.dalam pembuatan telur asin ini, yang digunakan
adalah pecahan batu bata dan garam. Garam berfungsi sebagai pencipta rasa asin dan sekaligus bahan
pengawet. Karena dapat mengurangi kelarutan oksigen (oksigen diperlukan oleh bakteri), menghambat
kerja enzim proteolitik (enzim perusak protein), dan menyerap air dari dalam telur.
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Proses pengasinan telur bertujuan agar membuat telur menjadi lebih awet.
2. Proses masuknya garam ke dalam telur berlangsung secara dehidrasi osmosis, ion Na di dapatkan dari
garam, sedangkan ion H+ berasal dari air, dengan demikian, ion Na masuk ke dalam telur dan kadar air
berkurang, akibatnya telur menjadi asin.
3. Tingkat asin pada telur dipengaruhi oleh faktor waktu, ketebalan pasta, dan juga perbandingan antara
pecahan batu bata dan tanah pada waktu pembuatan pasta.
B. Saran
Perebusan telur asin sebaiknya lebih lama, karena perebusan yang kurang lama menyebabkan
tekstur telur masih cair. Selain itu perlu diperhatikan juga dalam proses penyimpanan telur asin, agar
telur asin tidak mudah retak ataupun pecah.
7 | Science
one
Download