2 PENGANGGARAN Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA SKPD) 3 berdasarkan Pedoman Penyusunan RKA-SKPD Kepala SKPD dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan SKPD serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya menyusun RKASKPD Pendekatan penyusunan 1. Kerangka pengeluaran jangka menengah daerah 2. Penganggaran terpadu 3. Penganggaran berdasarkan prestasi kerja memuat rencana pendapatan, belanja untuk masing-masing program dan kegiatan menurut fungsi untuk tahun yang direncanakan, dirinci sampai dengan rincian objek pendapatan, belanja, dan pembiayaan, serta prakiraan maju untuk tahun berikutnya Anggaran Berdasarkan Prestasi Kinerja 4 capaian kinerja indikator kinerja Penyusunan anggaran berdasarkan prestasi kinerja dilakukan berdasarkan analisis standar belanja standar satuan harga standar pelayanan minimal ditetapkan dengan keputusan kepala daerah SISTEM PENGANGGARAN RPJMD 5 RKPD KUA FKPD POKOK2 PIKIRAN PPAS RKA RAPBD RKA SKPD APBD Penjabaran APBD RKA SKPD : Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah DPA SKPD : Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah DPA SKPD BAGAN ALIR PENYUSUNAN RKA SKPD 6 Rincian Anggaran Pendapatan Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Rincian Anggaran Belanja Langsung RKA SKPD 2.2.1 RKA SKPD 1 RKA SKPD 2.1 RKA SKPD 2.2 Rincian Penerimaan Pembiayaan RKA SKPD 3.1 Rincian Pengeluaran Pembiayaan RKA SKPD 3.2 RKA SKPD Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA SKPD) Kode RKA SKPD RKA SKPD 1 7 Nama Formulir Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja Pembiayaan Satuan Kerja Perangkat Daerah Rincian Anggaran Perangkat Daerah Pendapatan Satuan dan Kerja RKA SKPD 2.1 Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah RKA SKPD 2.2 Rekapitulasi Anggaran Belanja Berdasarkan Program dan Kegiatan RKA SKPD 2.2.1 Langsung Rincian Anggaran Belanja Langsung Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah RKA SKPD 3.1 Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah RKA SKPD 3.2 Rincian Pengeluaran Pembiayaan Daerah STRUKTUR APBD 8 PENDAPATAN BELANJA SURPLUS DEFISIT PEMBIAYAAN Dimanfaatkan : • Tranfer ke Dana Cadangan • Pembayaran Pokok Hutang • Penyertaan Modal (investasi) • Sisa Perhitungan TH Berkenaan Dibiayai al. dr : • Sisa Lebih Perhit Angg Thn Lalu • Pinjaman Daerah Dan Penjualan Obligasi Daerah • Hasil Penjualan Barang Milik Daerah yang Dipisahkan • Transfer dari Dana Cadangan STRUKTUR PENDAPATAN 9 A. Pendapatan Asli Daerah: 1. Pajak Daerah 2. Retribusi Derah 3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 4. Lain-lain PAD yang sah B. Dana Perimbangan : 1. Dana Bagi Hasil 2. Dana Alokasi Umum 3. Dana Alokasi Khusus C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah : 1. Bantuan Dana 2. Hibah 3. Dana Darurat 4. Dana Penyesuaian & Dana OTSUS 5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya STRUKTUR BELANJA 1. Belanja Tidak Langsung : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Belanja Pegawai Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil Bantuan Keuangan Belanja Tak Terduga 2. Belanja Langsung : 1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang dan Jasa 3. Belanja Modal 10 STRUKTUR PEMBIAYAAN 11 A. Penerimaan Pembiayaan: 1. Selisih Lebih Perhitungan (SILPA) Anggaran Tahun Sebelumnya 2. Pencairan Dana Cadangan 3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 4. Penerimaan Pinjaman Daerah 5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman B. Pengeluaran Pembiayaan: 1. Pembentukan Dana Cadangan 2. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 3. Pembayaran Pokok Utang 4. Pemberian Pinjaman Pembiayaan Neto (A – B) BAGAN KODE REKENING 12 X.X.XX XX XX XXX X X X XX XX Kode Urusan Kode Organisasi Kode Program Kode Kegiatan Kode Akun (Pos) Kode Kelompok Kode Rek. Jenis Kode Rek. Obyek Kode Rek. Rincian Obyek 13 KODE URUSAN x.x.xx xx 1.1.XX xx xxx x x x xx xx 0.1 = Urusan Wajib Pelayanan Dasar Pendidikan 0.2 = Urusan Wajib Pelayanan Dasar Kesehatan ……..dst 14 KODE REKENING ORGANISASI x.x.xx xx xx xxx x x x xx xx 01 = DINAS PENDIDIKAN 02 = KESEHATAN 03 = DST … LAMPIRAN A.I PERMENDAGRI NO 13/2006 15 KODE PROGRAM x.x.xx xx xx xxx x x x xx xx 01 = Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 02 = Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 03 = dst… LAMPIRAN A.VII PERMENDAGRI NO 13/2006 16 KODE KEGIATAN x.x.xx xx xx xxx x x x 001 = Penyediaan Jasa Surat Menyurat 002 = Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 003 = dst . . . xx xx KODE AKUN (POS/BAGIAN) x.x.xx xx xx xxx x 1 = ASET 2 = KEWAJIBAN 3 = EKUITAS DANA 4 = PENDAPATAN 5 = BELANJA 6 = PEMBIAYAAN x x xx 17 xx 18 KODE KELOMPOK x.x.xx xx xx xxx x x x xx 1 = BELANJA TIDAK LANGSUNG 2 = BELANJA LANGSUNG xx 19 KODE REKENING JENIS x.x.xx xx xx xxx x x x xx xx 1 = BELANJA PEGAWAI 2 = BELANJA BARANG & JASA 3 = BELANJA MODAL 20 KODE REKENING OBYEK x.x.xx xx xx xxx x x x xx xx 01 = BELANJA BAHAN PAKAI HABIS 02 = BELANJA BAHAN / MATERIAL 03 = BELANJA JASA KANTOR 04 = BELANJA PREMI ASURANSI 05 = BELANJA PERAWT KEND BERMOTOR 06 = BELANJA CETAK PENGGANDAAN …. DST KODE REKENING RINCIAN OBYEK x.x.xx xx xx xxx x x x xx 01 = BELANJA ATK 02 = BELANJA DOKUMEN / ADM. TENDER 03 = BELANJA ALAT LISTRIK ….DST 21 xx DPA-SKPD & Rinciannya Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD (DPA-SKPD) 22 Rancangan DPA-SKPD merinci: sasaran yang hendak dicapai fungsi program kegiatan Dokumen yang memuat pendapatan dan belanja setiap SKPD yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran. anggaran utk mencapai sasaran tersebut rencana penarikan dana tiap satuan kerja pendapatan yang diperkirakan FORMULIR DPA SKPD 23 KODE NAMA FORMULIR DPA-SKPD Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Satuan Kerja Perangkat Daerah DPA-SKPD 1 Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah DPA-SKPD 2.1 Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah DPA-SKPD 2.2 Rekapitulasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Kegiatan DPA-SKPD 2.2.1 Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah DPA-SKPD 3.1 Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Penerimaan Pembiayaan Daerah DPA-SKPD 3.2 Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Pengeluaran Pembiayaan Daerah DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota ……. Tahun Anggaran ………… Urusan Pemerintahan : Organisasi : Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kode Rekening 1 Uraian Jumlah 2 3 Surplus/ (Defisit) Pembiayaan Netto Rencana Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Triwulan No. Uraian Jumlah I 4 Pendapatan 5 Belanja 6 Pembiayaan II III IV ……..,tanggal, bulan, tahun ….. Mengetahui, Sekretaris Daerah (nama jelas) NIP. 24 09/01/2021 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 1 NOMOR DPA SKPD XX XX 00 00 4 Provinsi/Kabupaten/Kota ……. Tahun Anggaran ………… Urusan Pemerintahan : Organisasi : Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah Rincian Penghitungan Kode Rekening Uraian 1 2 Jumlah Jumlah Volume Target/ Harga 3 4 5 6 Jumlah Rencana Pendapatan per Triwulan Triwulan I : Rp. …………………………… ……..,tanggal, bulan, tahun ….. Triwulan II : Rp. …………………………… Mengesahkan, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Triwulan III : Rp. …………………………… Triwulan IV : Rp. …………………………… Jumlah Rp. …………………………… (nama jelas) NIP. 25 09/01/2021 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Urusan Pemerintahan Organisasi : : NOMOR DPA SKPD XX XX 00 00 2 1 Formulir DPA SKPD 2.1 Provinsi/Kabupaten/Kota ……. Tahun Anggaran ………… 1 06 Perencanaan Pembangunan 1 06 01 Bappeda Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah Kode Rekening Uraian 1 2 Belanja Daerah Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Gaji dan Tunjangan Gaji Pokok PNS/Uang Represetatif Gaji Pokok Golongan IV B Gaji Pokok Golongan IV A Rincian Penghitungan Harga Volume Satuan Satuan 3 1 2 4 12 12 5 1.750.000,1.450.000,Jumlah Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV : : : : Rp. Rp. Rp. Rp. 9.600.000,9.600.000,9.600.000,9.600.000,- Jumlah Rp. 38.400.000,- Jumlah 7 38.400.000,38.400.000,38.400.000,38.400.000,38.400.000,21.000.000,17.400.000,38.400.000,- Rencana Penarikan Dana per Triwulan ……..,tanggal, bulan, tahun ….. Mengesahkan, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (nama jelas) NIP. 26 09/01/2021 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH NOMOR DPA SKPD XX XX XX XX 2 Formulir DPA SKPD 2.2.1 2 Provinsi/Kabupaten/Kota ……. Tahun Anggaran ………… Urusan Pemerintahan Organisasi Program Kegiatan : XX : XX : XX : XX ....................................................................................... ....................................................................................... ....................................................................................... ....................................................................................... Waktu Pelaksanaan Lokasi Kegiatan Sumber Dana : …. : …. : …. ....................................................................................... ....................................................................................... ....................................................................................... Indikator & Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung Indikator Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja Masukan Keluaran Hasil Kelompok Sasaran Kegiatan : Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung Program per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kode Rekening Uraian 1 2 Volume 3 Rincian Penghitungan Satuan Harga satuan 4 Jumlah 5 Jumlah Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV : : : : Rp. Rp. Rp. Rp. Rencana Penarikan Dana per Triwulan ……..,tanggal, bulan, tahun ….. Mengesahkan, Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (nama jelas) 27 09/01/2021 NOMOR DPA SKPD DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH XX XX 00 00 3 1 Formulir DPA SKPD 3.1/3.2 Provinsi/Kabupaten/Kota ……. Tahun Anggaran ………… Fungsi : Perangkat Daerah : Sekretariat Daerah Ringkasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Penerimaan/Pengeluaran Pembiayaan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kode Rekening Uraian Jumlah (Rp.) 1 2 3 Jumlah Penerimaan/Pengeluaran Rencana Penerimaan/Pengeluaran per Triwulan Triwulan I : Rp. …………………………… ……..,tanggal, bulan, tahun ….. Triwulan II : Rp. …………………………… Mengesahkan, Pengelola Keuangan Daerah Triwulan III : Rp. …………………………… Triwulan IV : Rp. …………………………… Jumlah Rp. …………………………… (nama jelas) NIP. 28 09/01/2021 PENATAUSAHAAN KEUANGAN 29 STRUKTUR PENATAUSAHAAN KEUANGAN KEPALA DAERAH (Pemegang Kekuasaan PKD) STRUKTUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SEKRETARIS DAERAH (Koordinator Pengelola Keuangan Daerah) KEPALA SKPD PEJABAT PENGGUNA ANGGARAN/BARANG KUASA PA/PB Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH Selaku BUD KUASA BUD BENDAHARA 30 PENGGUNA ANGGARAN (1) Tugas : 1. Menyusun Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa yang meliputi : a. Kebijakan umum pengadaan b. Rencana penganggaran biaya pengadaan c. Kerangka Acuan Kerja (KAK) 2. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 3. Menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 4. Menetapkan paket-paket pekerjaan 5. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja 31 PENGGUNA ANGGARAN (2) Tugas : 6. Melaksanakan anggaran 7. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran 8. Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak 9. Melaksanakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain 10. Menandatangani SPM 11. Mengelola utang dan piutang 12. Mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah 13. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan 32 PENGGUNA ANGGARAN (3) Tugas : 14. Mengawasi pelaksanaan anggaran 15. Melaksanakan tugas-tugas lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Walikota 16. Menetapkan pemenang pada pelelangan untuk paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dengan nilai di atas 100 Milyar Rupiah 17. Menetapkan pemenang pada pelelangan untuk paket pengadaan jasa konsultansi dengan nilai di atas 10 Milyar Rupiah 18. Menetapkan PPK, PPTK, Pejabat Pengadaan, PPHP, dan Sekretariat Proyek 19. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Walikota melalui 33 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (1) adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan seluruh atau sebagian kewenangan PA dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsinya. Pengguna Anggaran (PA) pada Sekretariat Daerah melimpahkan SELURUH tugas-tugasnya kepada KPA. Pengguna Anggaran (PA) selain pada Sekretariat Daerah melimpahkan SEBAGIAN tugas-tugasnya kepada KPA. 34 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (2) Tugas PA yang dilimpahkan kepada KPA SKPD (selain Sekretariat Daerah) : 1. Menyusun DPA 2. Menetapkan paket-paket pekerjaan 3. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja 4. Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak 5. Mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan 6. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan 35 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (3) KPA harus dijabat oleh : a. Sekretaris Badan/Dinas/Inspektorat/Kecamatan b. Wakil Direktur RSUD c. Kepala Bidang pada Badan/Dinas/Satpol PP/RSUD d. Inspektur Pembantu pada Inspektorat e. Kepala Sub Bagian pada Kantor f. Kepala Seksi pada Kantor/Kecamatan g. Kepala UPTD h. Lurah i. Kepala Sekolah (khusus Biaya Operasional Pendidikan Daerah) 36 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (1) adalah yang diangkat dengan keputusan KPA pada Sekretariat Daerah atau PA sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa 37 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (2) Syarat : 1. Memiliki integritas moral 2. Memiliki disiplin tinggi 3. Memiliki tanggung jawab dan kualitas teknis serta manajerial untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya 4. Mampu mengambil keputusan, bertindak tegas, dan memiliki keteladanan dalam sikap perilaku serta tidak terlibat KKN 5. Tidak menjabat sebagai pejabat penandatangan SPM, PPK-SKPD dan/atau Bendahara 6. Memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa 38 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (3) Tugas dan Wewenang : 1. Menyusun dan menetapkan perencanaan pelaksanaan pekerjaan, termasuk pengadaan barang/jasa yang meliputi: a. Spesifikasi teknis barang/jasa b. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) c. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan d. Rancangan Kontrak 2. Mengusulkan paket-paket pekerjaan dan/atau perubahannya kepada PA/KPA 3. Mendampingi ULP pada saat penjelasan pekerjaan 39 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (4) Tugas dan Wewenang : 4. Menerbitkan SPPBJ 5. Menyetujui bukti pembelian atau menandatangani kuitansi/surat perintah kerja/surat perjanjian 6. Menyiapkan dan melaksanakan perjanjian/kontrak dengan pihak penyedia barang/jasa 7. Melaporkan pelaksanaan dan/atau penyelesaian pengadaan barang/jasa kepada PA/KPA 8. Mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak 9. Menyerahkan aset hasil pengadaan barang/jasa dan aset lainnya kepada PA/KPA 40 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (5) Tugas dan Wewenang : 10. Menandatangani pakta integritas sebelum pengadaan barang/jasa 11. Menetapkan tim teknis atau tenaga ahli guna membantu pelaksanaan tugas ULP 12. Menetapkan besaran uang muka apabila diperlukan 41 PEJABAT PELAKSANA TEKNIS PEKERJAAN (1) adalah pejabat yang ditunjuk oleh KPA pada Sekretariat Daerah atau PA dengan Surat Perintah yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya 42 PEJABAT PELAKSANA TEKNIS PEKERJAAN (2) Tugas dan Tanggung Jawab: 1. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan 2. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan 3. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan 4. Membantu PPK dalam melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa 43 PEJABAT PELAKSANA TEKNIS PEKERJAAN (3) PPTK dapat dijabat oleh: 1. Kepala Bidang dan Kepala Bagian 2. Kepala Sub Bidang pada Badan 3. Kepala Sub Bagian pada Sekretariat DPRD/Badan/Dinas/Satpol PP/Kecamatan/ Inspektorat/UPTD 4. Kepala Seksi pada Dinas/RSUD /Satpol PP/Inspektorat 5. Kepala Sub Bagian pada RSUD 6. Sekretaris Kelurahan 44 PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN (1) adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA atau KPA pada Sekretariat Daerah yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan 45 PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN (2) Syarat: 1. Berstatus PNS atau CPNS 2. Memiliki kompetensi yang cukup di bidang penatausahaan keuangan daerah yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan kebendaharaan daerah 3. Memiliki integritas moral, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas 46 PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN (3) Tugas: 1. Meneliti kelengkapan SPP 2. Melakukan verifikasi SPP 3. Menyiapkan SPM 4. Melaksanakan akuntansi SKPD 5. Menyiapkan laporan keuangan SKPD 47 BENDAHARA PENGELUARAN (1) adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD. Ditetapkan oleh Walikota atas usul Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD). Secara fungsional bertanggung jawab kepada PPKD selaku BUD. 48 BENDAHARA PENGELUARAN (2) Bendahara pengeluaran dapat dibantu oleh Pembantu Bendahara Pengeluaran yang diangkat oleh KPA pada Sekretariat Daerah atau PA untuk melaksanakan fungsi sebagai kasir, pembuat dokumen dan pencatat pembukuan pengeluaran dan/atau pengurusan gaji. Bendahara Pengeluaran Pembantu dapat ditunjuk berdasarkan pertimbangan besaran SKPD, besaran jumlah uang yang dikelola, beban kerja, lokasi, kompetensi dan/atau rentang kendali dan pertimbangan objektif lainnya. 49 BENDAHARA PENGELUARAN (3) Syarat: 1. Berstatus PNS atau CPNS 2. Memiliki kompetensi yang cukup di bidang penatausahaan keuangan daerah yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan kebendaharaan daerah 3. Memiliki integritas moral, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas 50 TANDA TANGAN KONTRAK Syarat: 1. DPA/DPPA sudah ditetapkan 2. Apabila pemilihan penyedia barang/jasa mendahului pengesahan DPA dan alokasi dalam DPA tidak disetujui atau ditetapkan kurang dari nilai pengadaan, maka proses pemilihan dibatalkan 3. Penyedia barang/jasa sudah menyerahkan jaminan pelaksanaan (kecuali pekerjaan jasa konsultansi) 4. Kontrak diatas 100 Milyar harus memperoleh pendapat (didampingi) ahli hukum kontrak 5. Ketentuan Jaminan Pelaksanaan mengikuti peraturan perundangan yang berlaku 51 TANDA BUKTI PERJANJIAN 1. Bukti Pembelian – Pengadaan <= 10 jt 2. Kuitansi – 10 jt > Pengadaan <= 50 jt 3. Surat Perintah Kerja (SPK) • Pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainya - 50 jt > Pengadaan <= 200 jt • Jasa Konsultansi – Pengadaan langsung <= 100 jt 4. Surat Perjanjian • Pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainya Pengadaan > 200 jt • Jasa Konsultansi – Pengadaan > 100 jt 5. Surat Pesanan – Pengadaan barang/jasa melalui EPurchasing dan pembelian secara online 52 PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN 1. Dapat diberikan dalam bentuk • Pembayaran bulanan • Pembayaran sesuai tahapan penyelesaian pekerjaan (termin) • Pembayaran secara sekaligus 2. Nilai pembayaran kepada penyedia barang/jasa adalah senilai prestasi pekerjaan yang diterima dikurangi angsuran uang muka dan denda apabila ada serta pajak 3. Khusus pekerjaan konstruksi pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang terpasang 4. Apabila ada subKontrak, penyedia barang/jasa harus menyertakan bukti pembayaran kepada seluruh subkontraktor sesuai dengan pekerjaan yang telah terpasang sebelum dapat menerima pembayaran 53 PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN (2) 5. Pembayaran dapat dilakukan sebelum pekerjaan diterima/dipasang untuk: • Uang muka – Penyedia barang/jasa harus memberikan jaminan uang muka • Pengadaan yang sifatnya perlu dilakukan pembayaran terlebih dahulu – penyedia barang/jasa harus menyampaikan jaminan atas pembayaran yang akan dilakukan • Peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan namun belum terpasang 6. PPK menahan sebagian pembayaran untuk uang retensi sebagai Jaminan Pemeliharaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya yang memiliki masa pemeliharaan 54 SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP) Dalam rangka pembayaran atas pelaksanaan suatu kegiatan/paket pekerjaan, bendahara pengeluaran mengajukan SPP kepada KPA pada Sekretariat Daerah atau PA melalui PPK-SKPD 55 SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP) (1) Jenis : • SPP-UP (Uang Persediaan) Dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran dalam rangka pengisian uang persediaan • SPP-GU (Ganti Uang) Dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran dalam rangka mengganti uang persediaan yang telah digunakan • SPP-TU (Tambah Uang) Dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran dalam rangka menambah uang apabila uang persediaan tidak cukup untuk membiayai pelaksanaan kegiatan • SPP-LS (Langsung) Dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran dalam rangka pembayaran langsung kepada pihak ketiga atau pengelolaannya dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran 56 SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN – UANG PERSEDIAAN (SPP-UP) 1. Dilakukan hanya 1 (satu) kali dalam satu tahun pada awal tahun anggaran 2. Digunakan untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari yang tidak dapat dibayarkan melalui pembayaran langsung 3. Bersifat pengisian kembali (revolving) 4. Penggantian UP yang telah digunakan dapat dilakukan sepanjang dana masih tersedia dalam DPA/DPPA 57 SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN – UANG PERSEDIAAN (SPP-UP) (2) 5. Penggantian UP yang telah digunakan dapat dilakukan apabila UP telah digunakan >= 50% 6. Penggantian UP wajib dilakukan minimal 1 (satu) kali setiap bulan 7. Penggantian UP setiap bulan tidak di perbolehkan untuk di tunda 8. Penggantian UP tidak dapat dilakukan apabila penggunaan UP < 50% dan selanjutnya dana UP harus dilakukan pemotongan dengan penyetoran dana UP senilai selisih kekurangan penggunaan UP dimaksud ke Rekening Kas Umum Daerah 58 SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN – UANG PERSEDIAAN (SPP-UP) (3) UP dapat digunakan untuk membiayai : 1. Belanja dengan nilai <= 50 jt untuk setiap penyedia barang/jasa 2. Belanja khusus dengan nilai > 50 jt sebagai berikut: • • • • • • • • • Sewa tempat, bangunan gedung dan/atau tanah Telepon, air, listrik dan gas Kegiatan protokoler Keperluan pameran dan promosi Perjalanan dinas Swakelola oleh instansi pemerintah lain pelaksana swakelola Tarif resmi yang ditetapkan pemerintah Keikutsertaan Pemkot dalam suatu organisasi Tata cara pembayaran telah ditentukan dalam perjanjian 59 SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN – UANG PERSEDIAAN (SPP-UP) (3) UP dapat digunakan untuk membiayai : 1. Belanja dengan nilai <= 50 jt untuk setiap penyedia barang/jasa 2. Belanja khusus dengan nilai > 50 jt sebagai berikut: • • • • • • • • • Sewa tempat, bangunan gedung dan/atau tanah Telepon, air, listrik dan gas Kegiatan protokoler Keperluan pameran dan promosi Perjalanan dinas Swakelola oleh instansi pemerintah lain pelaksana swakelola Tarif resmi yang ditetapkan pemerintah Keikutsertaan Pemkot dalam suatu organisasi Tata cara pembayaran telah ditentukan dalam perjanjian 60 SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN – GANTI UANG (SPP-GU) 1. Dilakukan pada saat UP yang digunakan telah dipertanggungjawabkan dan disahkan Surat Pertanggung jawabannya (SPJ) oleh KPA pada Sekretariat Daerah atau PA 2. Jumlah dana yang diajukan adalah sejumlah nilai rincian belanja yang dikeluarkan 3. kecuali sisa SPD tidak mencukupi, maka nilai ganti uang yang dapat diajukan adalah sebesar nilai sisa SPD yang ada. 61 SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN – TAMBAH UANG (SPP-TU) 1. Harus diajukan dengan rancangan perkiraan pengeluaran sesuai rencana anggaran biaya untuk kegiatan berkenaan 2. Jumlah dana yang dapat dimintakan dalam SPP-TU berasal dari rekening pengeluaran yang dapat diberikan dengan UP sebesar sisa Anggaran Kas yang tersedia 3. Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai harus diselesaikan dan dipertanggungjawabkan secara tersendiri 4. Dana sisa TU yang tidak habis digunakan dalam 1 (satu) bulan wajib setorkan kembali ke Rekening Kas Umum Daerah 62 SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN – LANGSUNG (SPP-LS) 1. Untuk pembayaran langsung kepada pihak ketiga sesuai bukti perjanjian 2. Pembayaran beban belanja yang bukan pembayaran langsung kepada pihak ketiga serta pengelolaannya dilakukan oleh bendahara pengeluaran yang meliputi: • Belanja pegawai pada kelompok Belanja Tidak Langsung (BTL) • Honorarium dan uang makan tenaga harian lepas/PP31 pada jenis belanja pegawai kelompok Belanja Langsung • Uang Kinerja PNS pada jenis belanja pegawai kelompok Belanja Langsung • Honorarium tenaga kontrak perorangan pada jenis belanja barang dan jasa kelompok Belanja Langsung • Pembayaran jasa lainnya dalam jumlah tertentu secara teratur pada jenis belanja barang dan jasa kelompok Belanja Langsung catatan – dapat dilakukan pemindahbukuan langsung kepada pihak penerima 63 SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN – LANGSUNG (SPP-LS) (2) Catatan: • Pembayaran Honorarium untuk bulan Desember dilaksanakan paling lambat mengikuti kebijakan Pemerintah Daerah. • Iuran Jaminan kesehatan di tuangkan dalam SPM dengan cara di tulis dalam kolom potongan, yang kemudian disetorkan oleh BUD ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara menggunakan SPM-LS 64 SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN – LANGSUNG (SPP-LS) (3) Dokumen Lampiran SPP-LS terdiri dari : 1. Surat Pengantar SPP-LS 2. Ringkasan SPP-LS 3. Rincian SPP-LS 4. Lampiran SPP-LS, yang meliputi : a. Lampiran SPP-LS Gaji dan Tunjangan b. Lampiran SPP-LS Honorarium/Uang Lembur/Penghasilan Lainnya c. Lampiran SPP-LS Pengadaan Barang/Jasa 65 SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN – LANGSUNG (SPP-LS) (4) Lampiran SPP-LS Honorarium/Uang Lembur/Penghasilan Lainnya, antara lain: 1. Salinan SPD 2. Surat Keputusan/Surat Perintah 3. Daftar penerima honorarium/uang lembur/penghasilan lainnya 4. SSP PPh Pasal 21 66 SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN – LANGSUNG (SPP-LS) (5) Lampiran Pengadaan Barang/Jasa, antara lain: 1. Salinan SPD 2. Salinan Surat Rekomendasi dari SKPD Teknis terkait 3. SSP (PPN dan PPh) serta disertai faktur pajak yang telah di tandatangani wajib pajak dan wajib pungut 4. Surat perjanjian/kontrak yang mencantumkan nomor rekening pihak penyedia barang/jasa 5. Referensi Bank yang diterbitkan pada tahun anggaran berjalan 6. BA penyelesaian pekerjaan/pemeriksaan fisik 7. BA pembayaran 8. Kuitansi bermaterai, nota/faktur 9. Surat Jaminan 67 SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN – LANGSUNG (SPP-LS) (6) Lampiran Pengadaan Barang/Jasa, antara lain: 10. Dokumen lain yang dipersyaratkan untuk kontrak-kontrak yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari penerusan pinjaman/hibah luar negeri 11. BA Pemeriksaan 12. Surat angkutan atau konosemen apabila pengadaan barang dilaksanakan diluar wilayah kerja 13. Surat pemberitahuan potongan denda keterlambatan bila pekerjaan mengalami keterlambatan 14. Foto/buku/dokumentasi tingkat kemajuan/penyelesaian pekerjaan 15. Potongan Jamsostek khusus untuk pekerjaan konstruksi 16. BA prestasi kemajuan pekerjaan, bukti kehadiran, bukti sewa/beli alat penunjang serta bukti pengeluaran lainnya berdasarkan rincian dalam penawaran khusus untuk pekerjaan konsultan 68 DOKUMEN PERTANGGUNGJAWABAN Untuk Honorarium/Tambahan Penghasilan/Uang Kinerja PNS/Biaya Narasumber : 1. Surat Keputusan/Surat Perintah/Surat Tugas/Surat Permohonan Narasumber/Surat Lainnya (sesuai kebutuhan) 2. Daftar Absensi 3. Daftar Penerimaan Honorarium/Tambahan Penghasilan/Uang Kinerja 4. SSP PPh 69 DOKUMEN PERTANGGUNGJAWABAN (2) Untuk Honorarium Non PNS : 1. Surat Keputusan/Surat Perintah/Surat Tugas/Surat Permohonan Narasumber/Surat Lainnya (sesuai kebutuhan) 2. Daftar Absensi 3. Daftar Penerimaan Honorarium 4. SSP PPh 70 DOKUMEN PERTANGGUNGJAWABAN (3) Untuk Uang Lembur : 1. Surat Perintah Kerja Lembur 2. Daftar Absensi 3. Daftar Penerimaan uang lembur 4. SSP PPh 71 DOKUMEN PERTANGGUNGJAWABAN (4) Untuk Makanan dan Minuman Harian Pegawai : 1. Daftar Absensi 2. Kuitansi pembayaran dengan materai secukupnya sesuai peraturan perundang-undangan 3. Nota 4. Surat Pembelian Langsung 5. Form Pembelian Langung 6. SSP (Pajak Restoran/PPh) 72 DOKUMEN PERTANGGUNGJAWABAN (5) Untuk Makanan dan Minuman Rapat : 1. Undangan Rapat 2. Daftar Absensi 3. Kuitansi pembayaran dengan materai secukupnya sesuai peraturan perundang-undangan 4. Nota 5. Surat Pembelian Langsung 6. Form Pembelian Langung 7. SSP (Pajak Restoran/PPh) 73 DOKUMEN PERTANGGUNGJAWABAN (6) Untuk Makanan dan Minuman Rapat : 1. Surat Permohonan akan hadir dari instansi lain/tamu (apabila ada) 2. Daftar Absensi 3. Kuitansi pembayaran dengan materai secukupnya sesuai peraturan perundang-undangan 4. Nota 5. Surat Pembelian Langsung 6. Form Pembelian Langung 7. SSP (Pajak Restoran/PPh) 74 DOKUMEN PERTANGGUNGJAWABAN (7) Untuk Transport Lokal : 1. Surat Perintah/Surat Tugas/Undangan 2. Daftar Penerima Transport 3. SSP PPh 75 DOKUMEN PERTANGGUNGJAWABAN (8) Untuk Pengadaan Barang/Jasa dengan nilai s.d Rp 50.000.000 (untuk pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya) : 1. Kuitansi pembayaran dengan materai secukupnya sesuai peraturan perundan-undangan 2. Nota Pembelian 3. Surat Pembelian Langsung 4. Form Pembelian Langsung 5. Lampiran form pembelian langsung jika membutuhkan spesifikasi teknis 6. SSP (PPN/PPh) 76 DOKUMEN PERTANGGUNGJAWABAN (8) Untuk Pengadaan Barang/Jasa dengan nilai s.d Rp 50.000.000 (untuk jasa konsultansi) dan diatas Rp 50.000.000 s.d 200.000.000 (untuk pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya : 1. Kuitansi pembayaran dengan materai secukupnya sesuai peraturan perundan-undangan 2. Nota Pembelian 3. Faktur Pajak 4. RKS/KAK/TOR 5. HPS 6. BA Penetapan Sistem Pengadaan 7. Undangan Pengadaan Langsung 8. BA Pembukaan Penawaran 9. BA Evaluasi Administrasi, Teknis dan Harga 77 DOKUMEN PERTANGGUNGJAWABAN (8) 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. BA Klarifikasi dan Negosiasi Surat Penetapan Pemenang Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Surat Perintah Kerja (SPK) Surat Permohonan Pembayaran Laporan Kemajuan Fisik Pekerjaan/Laporan Pelaksanaan Pekerjaan dan Mutual Check/Addendum Pekerjaan jika ada BA Pemeriksaan Pekerjaan BA Pembayaran BA Serah Terima Pekerjaan SSP (PPN/PPh) 78 PEJABAT YANG BERWENANG MENANDATANGANI KUITANSI a. Sekretaris Daerah 1. PPK 2. PPTK 3. Bendahara b. OPD selain Sekretariat Daerah 1. 2. 3. 4. KPA apabila tidak menjabat sebagai PPK PPK PPTK Bendahara 79 PEJABAT YANG BERWENANG MENANDATANGANI KUITANSI a. Sekretaris Daerah 1. PPK 2. PPTK 3. Bendahara b. OPD selain Sekretariat Daerah 1. 2. 3. 4. KPA apabila tidak menjabat sebagai PPK PPK PPTK Bendahara 80 ALUR PENCAIRAN DANA MELALUI BUD BENDAHARA PPK-SKPD PA / KPA KUASA BUD Max 2 hari Max 2 hari Rancangan SPM Pengesahan SPM SPM ya Pengajuan SPP Lengkap / sah Lengkap / sah tidak ya Surat Penolakan SPM Alasan Penolakan SP2D Rancangan surat Penolakan SPM Max 1 hari Pengesahan Penolakan SPM SP2D tidak 81 82 TERIMA KASIH 09/01/2021