Uploaded by User81174

Rangkuman Kebijakan publik

advertisement
Rangkuman
A. Konsep dan Makna Kebijakan
Budi Winarno1 dan Sholichin Abdul Wahab2 sepakat istilah ‘kebijakan’ sering tertukar
dengan istilah-istilah lain seperti tujuan (goals), program, keputusan, undang-undang,
ketentuan-ketentuan, standar, proposal dan grand design. Menurut Ealau dan Kenneth
Prewitt kebijakan adalah ketetapan yang memiliki ciri perilaku yang konsisten dan
berulang, baik oleh yang membuatnya maupun oleh mereka yang mentaatinya. Richard
Rose , kebijakan sebagai arah atau pola kegiatan dan bukan sekadar suatu keputusan
untuk melakukan sesuatu. Carl Friedrich, kebijakan adalah tindakan yang mengarah
pada tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu
lingkungan tentang hambatan tertentu sekaligus mencari peluang untuk mencapai
tujuan. Budi Winarno mendefinisikan kebijakan haruslah melihat apa yang sebenarnya
dilakukan daripada apa yang diusulkan mengenai suatu persoalan. James Anderson
merumuskan kebijakan sebagai tindakan yang sengaja dilakukan oleh seorang aktor
atau sejumlah aktor mengenai masalah tertentu yang dihadapi. Jadi, definisi ini
memusatkan perhatian pada apa yang sebenarnya dilakukan dan bukan pada apa yang
diusulkan.
JADI kebijakan publik adalah keputusan pemerintah guna memecahkan masalah publik
B. Urgensi Kebijakan Publik
Anderson (1978) dan Dye (1978) menjelaskan ketiga alasan mengapa kebijakan publik
urgen dan perlu dipelajari.
1. Alasan pertama adalah alasan ilmiah, untuk memperoleh pengetahuan yang luas
tentang asal, proses perkembangannya dan konsekuensinya bagi masyarakat
2. Alasan kedua adalah alasan professional, untuk menghimpun pengetahuan ilmiah
di bidang kebijakan publik guna memecahkan masalah-masalah sosial sehari-hari.
James E. Anderson13 , jika kita mengetahui sesuatu tentang fakta yang membantu
dalam membentuk kebijakan publik, maka kita layak memberikan hal tersebut dan
tidak layak untuk berdiam diri
3. Alasan ketiga adalah alasan politik agar pemerintah dapat menempuh kebijakan
yang tepat guna mencapai tujuan yang tepat pula.
C. Kebijakan Publik dan Opini Publik
Robert Eyeston, kebijakan publik sebagai’hubungan suatu unit pemerintah dengan
lingkungannya”. Thomas R. Dye, kebijakan publik adalah apapun yang dipilih oleh
pemerintah untuk dilakukan dan tidak dilakukan. W.I Jenkis, kebijaksanaan publik
sebagai serangkaian keputusan yang berkaitan yang diambil oleh seorang aktor politik
atau sekolompok aktor politik tentang tujuan yang telah dipilih serta cara utnuk
mencapainya dalam situasi keputusan-keputusan itu pada prinsipnya masih dalam
batas kewenangan kekuasaan para aktor tersebut. Chief J.O Udoji, kebijakan publik
adalah tindakan bersanksi yang mengarah pada tujuan tertentu yang saling berkaitan
dan mempengaruhi sebagian besar masyarakat. Amir Santosa mengelompokkan
pendapat para ahli dan membaginya menjadi dua yaitu:
1. Pertama, pendapat ahli yang menyamakan kebijakan publik dengan tindakantindakan pemerintah artinya semua tindakan pemerintah disebut sebagai kebijakan
publik
2. Kedua para ahli yang memberikan perhatian khusus pada pelaksanaan kebijakan.
Para ahli yang masuk falam kategori atau kelompok ini terbagi ke dalam dua kubu:
a. kebijakan publik sebagai keputusan-keputusan pemerintah yang mempunyai
tujuan dan maksud-maksud tertentu. kebijakan publik dipandang sebagai
proses perumusan, implementasi dan evaluasi kebijakan. Sebagai
serangkaian instruksi untuk menjelaskan dan cara mencapai tujuan.
b. kebijakan publik memiliki akibat-akibat yang dapat diramalkan (Presman dan
Widavsky). kebijakan publik sebagai hipotesis tentang kondisi awal dan akibat
yang dapat diramalkan24
JADI definisi James Anderson cukup tepat, kebijakan publik sebagai kebijakan yang
dirumuskan oleh instansi serta pejabat pemerintah. Dalam hal ini, aktor-aktor bukan
pemerintah/swasta dapat mempengaruhi perkembangan atau perumusan kebijakan
publik.
D. Ciri dan Jenis Kebijakan Publik
1. Ciri (Menurut David Easton)
1) Pertama, kebijakan publik merupakan tindakan yang mengarah pada tujuan,
bukan tindakan yang acak dan kebetulan
2) Ke-dua, kebijakan pada hakikatnya terdiri atas tindakan-tindakan yang saling
berkait dan berpola yang mengarah pada tujuan tertentu yang dilakukan oleh
pejabat-pejabat pemerintah dan bukan merupakan keputusan yang beridiri
sendiri
3) Ke-tiga, kebijakan berkaitan dengan tindakan pemerintah dalam bidang
tertentu, misalnya dalam mengatur perdagangan, mengendalikan inflasi atau
menggalakkan program perumahan rakyat dan bukan sekedar apa yang ingin
dilakukan oleh pemerintah dalam bidang-bidang tersebut
4) Ke-empat, kebijakan publik mungkin berbentuk positif untuk mempengaruhi
masalah tertentu, mungkin pula negatif keputusan tidak melakukan tindakan
apapun ketika campur tangan pemerintah sebenarnya diharapkan
2. Jenis
1) James Anderson
a. Kebijakan substansif versus kebijakan prosedural. Kebijakan
substantif yakni kebijakan tentang hal yang dilakukan pemerintah.
Sedangkan kebijakan prosedural adalah cara kebijakan substantif
tersebut dapat dijalankan.
b. Kebijakan distributif versus kebijakan regulatori versus kebijakan redistributif. Kebijakan distributis menyangkut distribusi pelayanan
atau kemanfaatan pada masyarakat atau individu. Kebijakan
regulatori adalah pembatasan atau pelarangan terhadap perilaku
individu atau kelompok masyarakat. Sedangkan kebijakan redistributif mengatur alokasi kekayaan, pendapatan, pemilikan atau
hak-hak di antara berbagai kelompok dalam masyarakat.
c. Kebijakan material versus kebijakan simbolis. Kebijakan material
adalah kebijakan yang memberikan keuntungan sumber daya
konkrit pada kelompok sasaran. Sedangkan kebijkan simbolis
adalah kebijakan yang memberikan manfaat simbolis pada
kelompok sasaran.
d. Kebijakan yang berhubungan dengan barang umum (public goods)
dan barang privat (privat goods). Kebijakan public goods bertujuan
mengatur pemberian barang atau pelayanan publik. Sedangkan
kebijakan privat goods mengatur penyediaan barang atau
pelayanan untuk pasar bebas.
2) Riant Nugroho D
a. makna dari kebijakan public kebijakan publik adalah hal yang
diputuskan pemerintah untuk dikerjakan atau tidak dikerjakan
b. lembaga pembuat kebijakan public, dibagi menjadi tiga
a) kebijakan publik yang dibuat oleh legislative, sebagai kebijakan
publik tertinggi.
b) kebijakan publik yang dibuat dalam bentuk kerjasama antara
legislatif dengan eksekutif, mencerminkan tingkat kompleksitas
permasalahan yang tidak memungkinkan legislatif bekerja sendiri
c) kebijakan publik yang dibuar oleh eksekutif saja. ragam kebijakan
publik yang ditangani eksekutif bertingkat sebagi berikut: (1)
Peraturan Pemerintah, (2) Keputusan Presidin (keppres), (3)
Keputusan Menteri (Kepmen) atau Lembaga Pemerintah
Nondepartemen, (4) dan seterusnya, misalanya Instruksi Menteri.
Sedangkan di tingkat daerah terdapat: (1) Keputusan Gubernur
dan bertingkat keputusan Dinas-Dinas di bawahnya, (2)
Keputusan Bupati, (3) Keputusan walikota dan bertingkat
keputusan dinas-dinas di bawahnya.
c. karakter dari kebijakan publik sebagai bagian dari kebijakan publik
tertulis formal. Dibagi menjadi dua yaitu,
a) Pertama, regulasi versus de-regulatif adala kebijakan yang
menetapakan hal-hal yang dibatasi dan hal-hal yang
dibebaskan dari pembatasan-pembatasan.
b) kedua, alokatif versus distributif atau redistributive, berupa
kebijakan tentang anggaran atau keluaran publik.
3) secara tradisional para ilmuwan politik umumnya membagi
a. kebijakan substantif (misalnya kebijakan perburuhan, kesejahteraan
sosial, hak-hak sipil, masalah luar negeri dan sebagainya
b. kelembagaan (misalnya: kebijakan legislatif, kebijakan yudikatif,
kebijakan departemen;
c. kebijakan menurut kurun waktu tertentu (misalnya: kebijakan masa
reformasi, kebijakan masa Orde Baru
Download