Uploaded by User78004

TAKSP

advertisement
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI
A. TOPIK
TAKSP : Stimulasi Persepsi
B. LATAR BELAKANG
Gangguan jiwa yaitu suatu sindrom atau pola perilaku yang secara klinis
bermakna
yang
berhubungan
dengan
distress
atau
penderita
dan
menimbulkan gangguan pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia
(Keliat, 2009). Fenomena gangguan jiwa pada saat ini mengalami
peningkatan yang signifikan setiap tahun diberbagai belahan dunia jumlah
penderita gangguan jiwa bertambah. Berdasarkan data dari WHO
dalamYoseph (2013) ada sekitar 450 juta orang di dunia mengalami
gangguan jiwa. WHO menyatakan, setidaknya ada satu dari empat orang di
dunia mengalami masalah mental dan masalah gangguan kesehatan jiwa
yang ada di seluruh dunia sudah menjadi masalah yang sangat serius.
Menurut UU No. 18 Tahun 2014 Kesehatan jiwa merupakan kondisi
ketika seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan
sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat
mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan
kontribusi untuk komunitasnya. Salah satu bentuk gangguan jiwa berat
adalah Skizofrenia.
Hasil Risksedas tahun 2018 menunjukan, terdapat 7 % penduduk
Indonesia yang mengalami gangguan mental berat (skizofrenia) atau secara
absolute terdapat 400 ribu jiwa lebih penduduk Indonesia. Bila dilihat
menurut provinsi, prevalensi gangguan jiwa berat paling tinggi terjadi
provinsi Bali sekitar 11% dan prevalensi gangguan jiwa berat paling rendah
1
adalah Kepulauan Riau sekitar 3%. Sedangkan di Provinsi Lampung
terdapat sekitar
6%
penduduk mengalami gangguan jiwa berat
(Skizofrenia).
Orang yang mempunyai masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan
dan perkembangan, dan/atau kualitas hidup sehingga memiliki risiko
mengalami gangguan jiwa disebut Orang Dengan Masalah Kejiwaan yang
selanjutnya disingkat ODMK. Sedangkan orang yang mengalami
gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam
bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang bermakna,
serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan
fungsi orang sebagai manusia disebut Orang Dengan Gangguan Jiwa yang
selanjutnya disingkat ODGJ.
Terdapat 4 macam terapi aktivitas kelompok yaitu TAK stimulasi
kognitif atau persepsi, TAK stimulasi sensori, TAK orientasi realita, dan
TAK sosialisasi.Terapi aktivitas kelompok dilakukan oleh 6-10 orang.
Sebelum melakukan terapi aktivitas kelompok, terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan antara lain lingkungan yang kondusif, rasa aman dan
nyaman klien dengan menjaga privasinya, serta dilakukan pada waktu
yang tepat (Direja, 2011).
TAK stimulasi kognitif atau persepsi merupakan terapi yang
terfokus kepada pengalaman klien. Tujuan dari TAK stimulasi kognitif
atau persepsi adalah agar pasien mampu untuk menyelesaikan masalah
akibat stimulus yang diberikan kepadanya (Keliat, 2005). Stimulus
tersebut dapat berupa marah, benci, atau pandangan negatif kepada orang
lain.
Kami mahasiswa Ners Universitas Malahayati Bandar Lampung
yang sedang praktik di Klinik Aulia Rahma bermaksud untuk mengadakan
2
terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi. Dengan dilakukannya terapi
aktivitas kelompok stimulasi persepsi umum diharapkan mampu
memberikan stimulus untuk semua panca indera agar pasien mampu
memberikan respon yang adekuat terhadap objek yang akan dipergunakan
dalam terapi aktivitas kelompok tersebut yang berupa suara-suara, gambar,
lagu, dan nantinya juga akan membuat pasien lebih termotivasi untuk
merubah perilaku-perilaku sebelumnya.
Di dalam melaksanakan program
rehabilitasi, diperlukan suatu
terapi yang dapat dilakukan sejalan dengan terapi modalitas lain yang
berupa terapi aktivitas kelompok. Kelompok adalah kumpulan individu
yang memiliki hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung, dan
mempunyai norma yang sama.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien mampu menstimulatif persepsi umum dan memberikan stimulus
terhadap objek yang diberikan
2. Tujuan Khusus
o Klien mampu menyebutkan pengertian
o Klien mampu menyebutkan alat dan bahan
o Klien mampu menyebutkan cara nonton
o Klien mampu menonton
o Klien mampu mempersepsi video yang ditonton
o Klien mampu mengungkapkan manfaat
o Klien mampu mengungkapkan perasaan
D. KRITERIA KLIEN
1. Karakteristik Klien
a) Klien kooperatif
b) Klien sudah dapat berinteraksi dengan orang lain
3
c) Klien yang sehat secara fisik dan bertoleransi terhadap aktivitas
d) Klien tidak membahayakan diri dan orang lain
e) Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
f) Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik
g) Klien yang bisa bergerak dan sehat secara fisik
2. Proses seleksi
a) Melakukan pengkajian klien sesuai kriteria
b) Melakukan observasi klien sesuai kriteria
c) Melakukan diskusi diantara teman klien sesuai kriteria
d) Melakukan diskusi dengan perawat ruangan klien sesuai kriteria
e) Melakukan diskusi dengan pembimbing klien sesuai kriteria
f) Membuat kontrak dengan klien sesuai kriteria
3. Data klien
No.
Nama Klien
Kondisi
Diagnosis
1.
2.
3.
4.
E. PENGORGANISASIAN
a. Waktu Pelaksanaan
Hari / Tanggal
: Jumat/ 11 Desember 2020
Waktu
: 10.00 WIB
Tempat
: Klinik Aulia Rahma
Lamanya
: 45 menit
b. Media dan alat
- Laptop
- Film
4
c. Tim Therapi dan uraian tugas
Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas
setiap Sesi yang telah disepakati. Sebagai berikut:
1.
Leader
: Rudy M.Irawan
2.
Co. Leader
: Imron Saputra
3.
Fasilitator 1
: Mirna sari
4.
Fasilitator 2
: Sarwanto
5.
Fasilitator 3
: Maya
6.
Fasilitator 4
: Aria Winara P
7.
Fasilitator 5
: Yessy Rachmawati
8.
Observer
: Gustini
d. Uraian Tugas
1. Leader
Tugas:
1)
Memimpin jalannya kegiatan
2)
Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
3)
Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
4)
Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
5)
Meminta tanggapan dari klien tentang permainan
6)
Memberi reinforcement positif pada klien
7)
Menyimpulkan kegiatan (Lilik, 2011)
2. Co. Leader
1)
Membantu tugas leader
2)
Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
3)
Mengingatkan leader tentang kegiatan
4)
Bersama leader menjadi contoh kegiatan
5
3. Fasilitator
Tugas:
1) Memfasilitasi jalannya kegiatan
2) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
3) Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
4) Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam dan
luar kelompok
4. Observer
Tugas:
1) Mengobservasi jalannya acara
2) Mencatat jumlah klien yang hadir
3) Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan
berlangsung
4) Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien
5) Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas
6) Membuat laporan hasil kegiatan
d. Setting Tempat
6
Keterangan :
: Leader
: Co.Leader
: Fasilitator
: Observer
: Klien
F. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai kriteria
b. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan kriteria
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
1. Orientasi
a) Mengucapkan salam terapeutik
Salam dari mahasiswa kepada klien
b) Mengevaluasi kondisi klien
Menanyakan kabar dan perasaan klien saat ini
c) Mahasiswa mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri
(nama hobi dan nama panggilan) dimulai dari mahasiswa secara
urutan searah jarum jam.
d) Setiap kali seseorang klien selesai memperkenalkan diri,
mahasiswa mengajak semua klien untuk bertepuk tangan.
e) Memvalidasi kemampuan klien
Menanyakan pengetahuan klien
f) Menjelaskan tujuan dari terapi kreatifitas dari menonton film
7
g) Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan kriteria.
Mahasiswa menjelaskan aturan berikut:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin
 Lama kegiatan sampai selesai, lama kegiatan kurang lebih
45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
a. Tentukan video yang menarik dan mudah dimengerti oleh klien
b. Mampu menyebutkan alat dan bahan
c. Beri kesempatan klien untuk mengamati gambar selama 10 menit
d. Tanyakan pendapat seorang klien mengenai isi tontonan
e. Tanyakan pendapat seorang klien mengenai film yg telah diamati
f. Tanyakan pendapat klien lain, terhadap pendapat klien
g. Berikan pujian dan penghargaan atas kemampuan klien memberikan
pendapat dan menjawab dengan benar
h. Ulangi b, c, d, dan e sampai semua klien mendapat kesempatan
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan mempersepsikan
video tertentu dan mendiskusikannya pada orang lain
2) Membuat jadwal harian
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati TAK yang akan datang
2) Menyepakati waktu dan tempat
8
5. Kesimpulan
Dari kegiatan hari ini dapat disimpulkan bahwa terdapat nilai moral yang
dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari
G. EVALUASI DAN DOKUMENTASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Waktu pelaksanaan telah disepakati dengan pembimbing
lahan
2) Proposal
kreatifitas
telah
dipersiapkan,
sarana
dan
prasarana sudah dikonfirmasi dengan pembimbing lahan
3) Topik telah disepakati dengan pembimbing lahan
4) Pasien mendengarkan dan memperhatikan film yang
diputar
b. Evaluasi Proses
1) Pasien dapat hadir dan mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
2) Alat dan media yang digunakan dapat dipersiapkan dan
digunakan dengan baik
c. Evaluasi Hasil
1) Minimal 70% pasien dapat memahami
2) Minimal 80% yang hadir aktif
3) 80% pasien yang hadir merasa senang mengikuti kreatifitas
yang diberikan
9
Sesi 1: TAK
Stimulasi Sensoris menonton
Kemampuan memberi respons pada tontonan
No
1.
Aspek yang dinilai
Nama klien
Mengikuti kegiatan
dari
awal
sampai
akhir TAK
2.
Memberi
respons
pada saat menonton
(senyum, sedih, dan
gembira)
3.
Menceritakan cerita
dalamn TV/video
4.
Menceritakan
perasaan
setelah
menonton
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2.Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengikuti,
berespons,
menceritakan, dan menyampaikan perasaan saat
menonton.
10
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2000. Keperawatan Jiwa Teori dan Tindakan Keperawatan. Jakarta :
Dirjen Yanmed
Rumah Sakit Jiwa Propinsi Jawa Barat. 2011. Kumpulan materi keperawatan
jiwa. RSJ Jawa Barat
Stuart & Sunden. 1998. Ilmu Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama
Hartono,Yudi. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa.Jakarta : Salemba Medika
Isaacs, Ann.2004. Panduan Belajar : keperawatan kesehatan jiwa dan psikiatrik.
Jakarta : EGC
Keliat, Budi Anna.2004. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta :
EGC
Keliat, Budi Anna. 2007. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta :
EGC
Purwaningsih, wahyu dan Ina Karlina. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa.
Jogjakarta :NUHA MEDIKA
Riyadi, Sujono.2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Graha Ilmu
11
Download