Uploaded by rezary24

Laporan Sel dan Jaringan Hewan

advertisement
Laporan Praktikum Biologi Dasar
Sel dan Jaringan Hewan
Disusun oleh.
Reza Yulistian
1207020058
Program Studi Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
Adapun beberapa tujuan dilakukannya
praktikum mengenai sel dann jaringan hewan ini
di antaranya sebagai beriku
a. Menjelaskan klasifikasi umum jaringan
vertebrata.
b. Menuliskan contoh fungsi dan ciri -ciri
jelas dari masing-masing jaringan.
c. Menghubungkan struktur dan fungsi
masing-masing jaringan yang telah
diamati.
B. Dasar Teori
Seperti halnya tumbuhan, hewan tersusun
atas sel -sel. Sel-sel tersebut bersatu membentuk
jaringan-jaringan yang terdapat pada organ. Pada
hewan bersel banyak, kumpulan sel -sel yang
memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan
membentuk jaringan, jaringan -jaringan yang
berbeda akan bergabung membentuk organ tubuh,
organ-organ tubuh akan bergabung membentuk
sistem organ tubuh, sistem organ tubuh akhirnya
akan bergabung membentuk organisme (hewan).
Pada hewan tingkat tinggi (mamali a) dibedakan
empat tipe jaringan dasar, yaitu jaringan epitel,
jaringan pengikat, jaringan saraf, dan jaringan
otot. (Diastuti, 2009)
Tubuh hewan terdiri atas jaringan -jaringan
atau sekelompok sel yang mempunyai struktur
dan fungsi yang sama. Pada saat perkembangan
embrio,
jaringan
mudah
(germ
layers)
berdiferensiasi dan spesialisasi menjadi empat
macam jaringan dasar, yaitu: jaringan epitel,
jaringan ikat jaringan otot, dan jaringan saraf
(Waluyo, 2006)
Jaringan pada hewan dibedakan atas 4
jaringan utama: jaringan epitel, jaringan ikat,
jaringan otot dan jaringan syaraf. Jaringan ini
tidak terdapat sebagai satuan -satuan terpisah
tetapi saling berhubungan satu sama lain
membentuk organ dan sist em tubuh. (Adimiharja,
2013)
Adapun beberapa macam jaringan pada
hewan di antaranya sebagai berikut.
a. Jaringan Epitel
Jaringan epitel terdiri atas sel -sel
yang terikat satu sama lain. Jaringan
epitel adalah jaringan yang melapisi
permukaan
tubuh
(epitelium),
membatasi antarorgan (mesotelium),
atau membatasi organ dengan rongga
dalam tubuh (endotelium).
Sel Epitelium merupakan jarngan sel
hewan yang menutupi suatu permukaan,
atau melapisi suatu saluran atau rongga,
terdiri atas satu lapis sel atau lebih dan
membentuk selaput pembungkus. (Dr.
Abdul Kahfi Assidiq, 2009)
Sel-sel epitelium terikat kuat satu
sama lain oleh material yang berada di
antara sel -sel. Adanya ikatan yang kuat
tersebut memun gkinkan jaringan epitel
sebagai pelindung yang melindungi
tubuh dari luka secara mekanik,
serangan
mikroorganisme,
dan
kehilangan cairan.
Berdasarkan bentuk dan susunannya
jaringan epitel dibagi menjadi tiga,
yaitu epitel pipih, epitel batang, dan
epitel kubus. (Diastuti, 2009)
b. Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan
yan
berfungsi
sebagai
pengikat,
penyokong, dan penghhubung antara
satu jaringan dengan jaringan lainnya.
Jaringan
ikat
sendiri
mengandung
banyak
pembuluh
darah,
kecuali
jaringan ikat ya ng terdapat pada tulang
rawan.
Jaringan ikat dapat dikelompokkan
dalam enam kelompok utama, yaitu
jaringan ikat longgar, jaringan lemak,
jaringan ikat padat, jaringan tulang
rawan, jaringan (Ariebowo, 2009)
c. Jaringan Otot
Otot jantung merupakan jenis otot
dari penggabungan otot lurik dan otot
polos. Disebut demikian karena otot
jantung,
keadaan
susunannya
memperlihatkan susunan otot lurik,
tetapi cara kerjanya seperti otot polos,
yaitu berkontraksi secara ritmis dan
otomatis. Walaupun otot jantung mirip
otot lurik, tetapi ada perbedaan dalam
hal percabangan dan intinya. Sel -sel
otot
jantung
seringkali
terlihat
membentuk rantai dan bercabang dua
atau lebih. Percabangan pada otot
jantung seperti ini disebut S yncytium.
Jumlah intinya terkadang satu atau dua
buah dan terletak pada bagian tengah
(pusat). Sel-sel otot jantung dipengaruhi
oleh saraf-saraf dari sistem saraf
otonom. Oleh karena itu, kontraksinya
tidak di bawah pengaruh kesadaran (otot
involunter). Otot jantung hanya terdap at
di jantung, yaitu pada miokardium
(lapisan otot jantung) dan pada dinding
pembuluh darah besar yang langsung
berhubungan dengan jantung . (Bahktiar,
2011)
d. Jaringan S yaraf
Jaringan saraf membentuk sistem
saraf. Sistem saraf be rfungsi menjamin
kepekaan hewan terhadap pengaruh
lingkungannya.
Dengan
demikian,
sistem
saraf
mampu
menanggapi
pengaruh
yang
terjadi
dari
lingkungannya. Di samping itu, sistem
saraf mampu mengendalikan gerakan
otot, sekresi kelenjar, dan berperan
besar pada tingkah laku naluri. Jaringan
saraf ini terdiri atas sel -sel saraf yang
disebut neuron. (Bakhtiar, 2011)
Sel saraf atau neuron merupakan unit
fungsional pada sistem saraf. Neuron
yang terdapat dalam tubuh bentuknya
bermacam-macam
bergantung
pada
tempat
beradanya
dan
fungsinya.
Sitoplasma sel neuron mengandung
organel-organel antara lain badan golgi,
mitokondria, dan retikulum endoplasma.
Untuk kelangsungan hidupnya, neuron
mendapatkan suplai makanan melalui
neuroglia yang terdapat di sekitarnya.
Neuron memiliki badan sel, dendrit, dan
neurit (akson). (Bakhtiar, 2011)
BAB II
METODE
Praktikum Biologi Dasar mengenai Sel dan
Jaringan Hewan dilaksanakan pada Rabu, 18 November
2020 pada pukul 9.30 -12.00 WIB, di rumah masing masing.
A. Alat dan Bahan
Ada beberapa alat dan bahan yang
digunakan untuk melakukan suatu praktikum
pengamatan mengenai sel dan jaringan
tumbuhan adalah sebagai berikut.
a. Mikroskop
b. Preparat kering jaringan ephitel
1. Simple Squamose Ephitelium
2. Simple Cuboidal Ephithelium
3. Simple Colimnar Ephithelium
c. Preparat kering jaringan ikat
1. Tulang Rawan (Hialin)
2. Compact Bone
d. Preparat kering jaringan otot
1. Otot Polos
2. Otot Lurik
3. Otot Jantung
B. Prosedur Kerja
Berikut merupakan prosedur kerja yang
dilakukan untuk mengamati objek yang akan
diteliti.
a. Jaringan Ephitel
Mula-mula persiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan untuk praktikum.
Lalu setelah itu letakkan preparat
kering
jaringan
ephitel
secara
bergantian di bawah mikroskop. Amati
jaringan
terebut
menggunakan
perbesaran 100 kali.
b. Jaringan Ikat
Persiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan untuk melakukan praktikum.
Lalu setelah itu letakkan preparat
kering jaringan ikat. Letakkan objek
tersebut di bawah mikroskop secara
bergantian. Amati dengan perbesaran
100 kali menggunakan mikroskop
c. Jaringan Otot
Hal pertama yang harus dilakukan
adalah mempersiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan untuk praktikum.
Lalu setelah itu letakkan preparat
kering jaringan otot. Letakkan beberapa
objek jaringan kering otot di bawah
mikroskop seara bergantian. Amati
dengan
perbesaran
100
kali
menggunakan mikroskop.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Jaringan Ephitel
Nama Jaringan Hasil Pengamatan
Simple
Squamose
Ehiptelium
Simple
Cuboidal
Ephithelium
Simple
Colimnar
Ephitelium
Keterangan
1. Inti Sel
2. Membran
Sel
3. Sitoplasma
1. Membran
Sel
2. Inti Sel
3. Sitoplasma
4. Membran
Sel
5. Lumen
1. Membran
Sel
2. Inti Sel
3. Membran
Sel
4. Lumen
5. Sitoplasma
6. Silia
B. Jaringan Ikat
Nama Jaringan
Hasil Pengamatan
1.
2.
3.
4.
5.
Tulang Rawan
(Hialin)
Keterangan
Perikondrium
Kondrosif
Kondroblas
Lakuna
Matriks
Ekstrateritorial
6. Kondronsif
Hitogen
7. Matriks
Intoritorial
1. Kanal Sentral
2. Saluran
Havers
3. Lamella
4. Lakuna
5. Kanalikuli
Compact Bone
C. Jaringan Otot
Nama Jaringan
Otot Polos
Otot Lurik
Hasil Pengamatan
Keteranagan
1. Sakolema
2. Inti Sel
3. Sarkoplasma
1. Sarkolema
2. Sarkoplasma
3. Inti Sel
4. Isotrof
5. Anisotrof
1.
2.
3.
4.
5.
Otot Jantung
Sukroplasma
Sarkolema
Aninsotrof
Sinsitium
Isotrof
D. Jaringan Syaraf
Nama Jaringan
Syaraf
Hasil Pengamatan
Keterangan
1. Dendrit
2. Badan Sel
3. Akson
4. Nodus
Ranvier
5. Sel Swan
6. Selubung
Mielin
7. Nukleus
8. Sitoplasma
Pada jaringan ephitel terlihat beberapa bagian
yang memiliki fungsi yang berbeda -beda. Fungsi dari
setiap bagian tersebut di antaranya adalah , membran
sel yang berfungsi sebagai pelindung sel, sitoplasma
sebagai cairan sel, bagian membran sel yang berfungsi
melindungi sel, inti sel berfungsi mengatur seluruh
aktifitas sel, sitoplasma berfungsi sebagai cairan sel ,
membran sel sebagai lapisan tempat melekatnya sel,
dan ligmen berfungsi sebagai tempat penyimpanan zat zat makanan yang diperlukan oleh sel.
Pada pengamatan yang dilakukan pada jaringan
ikat terlihat beberapa bagian. Fungsi dari setiap bagian
tersebut di antaranya adalah bagian kanal sentral
berfungsi sebagi pembentukan sel darah merah, saluran
havers berfungsi mengh ubungkan kanal 1 dengan kanal
yang lain, lamela berfungsi sebagai sekumpulan lakuna,
lakuna berfungsi melindungi kanal sentral, kanalikuli
bagian yang mengangkut bagian makanan pada sel
tulang.
Pada pengamatan yang dilakukan pada jaringan
otot juga dapat t erlihat beberapa bagian dengan fungsi
yang berbeda-beda. Fungsi dari setiap bagian tersebut
di antaranya adalah Terlihat bagian sarcolemma yaitu
membran sel yang terdapat pada sel otot, inti sel
merupakan bagian pusat yang mengatur kegiatan sel,
sarkoplasm a merupakan cairan yang terdapat pada sel
otot.
Pada pengamatan yang dilakukan pada jaringan
syaraf terdapat bagian -bagian jaringan syaraf memiliki
fungsi yang beragam. Fungsi dari setiap bagian tersebut
di antaranya adalah bagian dendrit merupakan bagian
yang menerima dan membawa impuls ke badan sel,
badan sel memberi nutrisi kepada sel, akson membawa
implus meninggalkan badan sel, nodus ranvier, akton
terminal membawa implus dari satu sel ke sel lain, sel
scahwan memberi nutrisi, selubung hyalin mempercep at
impuls, inti sel atau nukleus, dan sitoplasma.
BAB IV
KESIMPULAN
Jaringan
epitel
merupakan
jaringan
yang
membatasi organ dengan lingkungannya. Jaringan ikat
adalah jaringan yang berfungsi mempertahankan bentuk
tubuh, salah satu jaringan ikat yaitu jaringan tulang.
Jaringan tulang adalah jaringan memiliki lapisan
luar yang melapisi matriks tulang yaitu periosteum dan
endosteum, didalam matrik tulang terdapat saluran
havers dan pada saluran itu terlihat dua saluran
kecilnya yaitu lakuna dan lamela.
Jaringan otot adalah jaringan yang berfungsi
sebagai alat gerak aktif. Terdiri atas otot polos, otot
lurik, dan otot jantung. Otot polos merupakan otot yang
bekerja involunter (tidak sadar) memiliki bentuk
gelendong dengan inti yang berada ditengah, sedangka n
otot lurik merupakan otot volunteer (sadar) yang
berbentuk panjang silindris dengan inti banyak ditepi.
Jaringan syaraf memiliki fungsi sebagai kepekaan
hewan terhadap lingkungan, Di samping itu, sistem
saraf mampu mengendalikan gerakan otot, sekresi
kelenjar, dan berperan besar pada tingkah laku naluri.
jaringan syaraf terdiri dari sel -sel syaraf yaitu neuron.
DAFTAR PUSTAKA
Adimiharja, S. (2013). Penuntun Praktikum Biologi Umum. Bogor:
Universitas Djuanda.
Ariebowo, M. (2009). Praktis Belajar Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Bahktiar, S. (2011). 2011. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Berbukuan
Kementrian Pendidikan Nasional.
Diastuti, R. (2009). Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Dr. Abdul Kahfi Assidiq, M. (2009). Kamus Lengkap Biologi. Yogyakarta:
Panji Pustaka.
Waluyo, J. (2006). Biologi Dasar. Jember: Universitas Jember Press.
Download