Uploaded by User63925

407980750 Makalah ASKEP BRONKOMALASIA Pada Anak 1 1 docx.docx

advertisement
Makalah ASKEP BRONKHOMALASIA Pada Anak
DOSEN PEMBIMBING
: MEI WIDYAWATI, S.Kep., Ns,M.Kep
NAMA KELOMPOK :
IMANITA NUR WIDYANINGSIH
M ASLAM ABDILLAH
INDRIANI SAHARA NURA ZENINA
NAILATUS SA’IDAH
JETI NURWIASARI
NOVIANA NUR HALIZAH
LAILI NUR SAIDAH
NUR ROHMAH
LENIUSMA
NURUL FITRIA
LULUK IDAYANA
OKTAVIA KRISMA SARI
MAKHABBATUL FAROH
PUTRI INDAH PERMATA SARI
MELLA ANGGARINI
RIKA NADIA WATI
M ALI WAHYU S
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES NU TUBAN
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmatNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Askep Bronkhomalasia pada
Anak “ Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh
sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan. Akhir kata kami berharap semoga makalah
penyakit ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.
Tuban, 18 Maret 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................
1.1 Latar belakang ...................................................................................
1.2 Tujuan ...............................................................................................
1.2.1 Tujuan Umum ........................................................................
1.2.2 Tujuan Khusus .......................................................................
1.3 Manfaat Penulisan .............................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................
2.1 KONSEP MEDIS..............................................................................
2.1.1 Definisi ......................................................................................
2.1.2 Etiologi ......................................................................................
2.1.3 Klasifikasi .................................................................................
2.1.4 Patofisiologi ..............................................................................
2.1.5 Manifestasi klinis ......................................................................
2.1.6 Komplikasi ................................................................................
2.1.7 Pemeriksaan penunjang .............................................................
2.1.8 Penatalaksanaan medis ..............................................................
2.2 WOC .................................................................................................
2.3 KONSEP KEPERAWATAN............................................................
BAB III TINJAUAN KASUS ................................................................
3.1 Kasus .................................................................................................
3.2 Pengkajian .........................................................................................
3.3 Analisa Data ......................................................................................
3.4 Diagnosa ...........................................................................................
3.5 Intervensi...........................................................................................
3.6 Implementasi dan Evaluasi ...............................................................
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................
BAB V PENUTUP .................................................................................
5.1 Kesimpulan .......................................................................................
5.2 Saran .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan tulang rawan berkurang
dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah trakea, atau tenggorokan). tulang rawan melemah
biasanya menyempit lebih mudah selama ekspirasi dan memperpanjang waktu, atau mencegah
dahak dan sekresi mnejadi terperangkap. Biasanya banyak menyerang pada anak usia kurang
dari 6 tahun.(Children’s National Health System,2016). Bronkhomalasia paling sering terjadi
pada saat lahir (kongenital) dan mungkin berhubungan dengan kondisi lain. Saat ini, tidak
diketahui mengapa tulang rawan tidak terbentuk dengan baik.
Prevalensi bronkomalasia di dunia sangat luas dan bervariasi secara geografis. Di
Indonesia, prevalensi bronkomalasia belum diketahui secara pasti. Bronkomalasia sendiri
dapat ditangani dengan tindakan pembedahan atau trakheotomi. Dengan pertimbangan angka
kejadian yang cukup tinggi, maka sangat perlu dilakukan pencegahan yang lebih optimal.
Tindakan asuhan keperawatan yang te pat pada anak dengan kelainan kongenital
bronkomalasia penting dilakukan dan harus diperhatikan oleh perawat untuk memberikan
pelayanan yang optimal sehingga akan membantu mengurangi dampak yang diakibatkan.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan anak pada umumnya dan untuk
menambah pengetahuan tentang bronkomalacia pada khususnya.
2. Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa/i :
a Mampu melakukan pengkajian pada Anak.A dengan Bronkhomalasia
b. Mampu menentukan masalah keperawatan pada Anak.A dengan Bronkhomalasia
c. Mampu merencanakan asuhan keperawatan pada Mampu melaksanakan tindakan
keperawatan pada Anak.A dengan Bronkhomalasia
e. Mampu melakukan evaluasi pada Anak.A Bronkhomalasia
f. Mampu mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat pada teori dan praktik
g. Mampu mengidentifikasi faktor-faktor pendukung, penghambat serta mencari solusi
dan alternatif pemecahan masalah pada Anak.A Bronkhomalasia
h.Mampu
mendokumentasikan
asuhan
keperawatan
pada
Anak.A
dengan
Bronkhomalasia
1.3 Manfaat penulisan
Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat terutama bagi mahasiswa keperawatan
agar memahami mengenai konsep dasar dan asuhan keperawatan pada anak dengan
bronkomalasia, sehingga dapat memberikan pelayanan yang tepat bagi pasien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep medis
2.1.1 Definisi
Malasia napas kongenital adalah salah satu dari beberapa penyebab obstruksi
saluran udara ireversibel pada anak-anak, tetapi kejadian pada populasi umum tidak
diketahui. Malacia nafas berat atau malacia berhubungan dengan sindrom tertentu
biasanya diakui dan didiagnosis awal masa bayi, tetapi informasi tentang fitur klinis
anak dengan malacia primer, sering didiagnosis hanya kemudian di masa kecil, langka.
Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan tulang
rawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah trakea, atau
tenggorokan). tulang rawan melemah biasanya menyempit lebih mudah selama
ekspirasi dan memperpanjang waktu, atau mencegah dahak dan sekresi mnejadi
terperangkap. Biasanya banyak menyerang pada anak usia kurang dari 6
tahun.(Children’s National Health System,2016)
2.1.2 Etiologi
Bronchomalacia paling sering terjadi pada saat lahir (kongenital) dan mungkin
berhubungan dengan kondisi lain. Saat ini, tidak diketahui mengapa tulang rawan tidak
terbentuk dengan baik.
2.1.3 Klasifikasi
1. Bronkomalasia primer
a) Disebabkan oleh defisiensi pada cincin kartilago
b) Diklasifikasikan sebagai kongenital
2. Bronkomalasia sekunder
a) Merupakan kelainan didapat (bukan kongenital)
b) Disebabkan oleh kompresi ekstrinsik (luar), dapat dari pelebaran pembuluhpembuluh darah, cincin vascular, atau kista bronkogenik.
2.1.4 Patofisiologi
Ketika kita hirup masuk dan keluar, udara masuk ke dalam hidung dan mulut, melalui
kotak suara (laring) ke dalam tenggorokan (trakea), yang terbagi menjadi dua cabang
(kanan dan bronkus kiri) yang masing-masing paru-paru.Trakea dan bronkus terbuat dari
cincin tidak lengkap dari tulang rawan dan jika tulang rawan ini lemah tidak dapat
mendukung jalan napas.
Pada bayi cincin tulang rawan trakea terbuka sehingga udara bisa didapatkan dari
tenggorokan ke paru-paru. Ketika cincin ini kecil, berbentuk aneh, tidak kaku cukup, atau
tidak membentuk sama sekali maka trakea dapat menutup ke dalam dirinya sendiri. Hal ini
lebih mungkin terjadi saat mengembuskan napas dan menangis. Hal ini dapat menyebabkan
mengi, batuk, sesak napas, dan / atau napas cepat. Biasanya tulang rawan berkembang
dengan sendirinya dari waktu ke waktu sehingga tracheomalacia tidak lagi masalah.
Sementara lebih umum pada bayi, tracheomalacia tidak terjadi pada orang dewasa. Ketika
masalah yang sama terjadi di saluran napas kecil disebut bronkus itu disebut
bronchomalacia. Saluran udara dari paru-paru yang sempit atau runtuh saat mengembuskan
napas karena pelunakan dinding saluran napas.
2.1.5 Manifestasi klinis
1. Batuk dengan suara brassy atau barking
2. Sesak nafas
3. Ditemukan suara wheezing(mengi)
4. Infeksi pada saluran nafas bawah berulang
5. Kelelahan
6. Apnea
2.1.6 Komplikasi
1. Pneumonia
2. Bronkitis
3. Polychondritis
4. Asma
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang
1. Bronkoskopi
2. CT Scan dada
3. MRI dada
2.1.8 Penatalaksanaan Medis
1. Time
Invasisf minimal, bersamaan dengan pemebrian tekanan udara positif yang kontinu.
2. Tekanan udara positif kontinu
Metode menggunakan respiratory ventilation.
3. Trakheotomi
Prosedur pembedahan pada leher untuk membuka/ membuat saluran udara langsung
melalui sebuah insisi di trakhe (the windpipe).
2.3 Konsep keperawatan
1. PENGKAJIAN
a. Identitas
Meliputi : nama, tempat/tanggal lahir, umur, jenis kelamin,anak-ke, BB/TB, alamat.
b. Riwayat Kesehatan
1. Mengi, batuk, sesak napas, dan / atau napas cepat ,keadaan umum lemah.
2. Riwayat kesehatan keluarga
3. Riwayat Kehamilan
c. Pemeriksaan Fisik
1. KU : Stidor Gagal nafas
2. TTV
TD : R:
S
3. KESADARAN :
4. KEPALA,MATA DAN LEHER
5. HIDUNG
6. MULUT
7. TELINGA
8. THORAK
9. ABDOMEN
10. UROGENITAL
11. EKSTREMITAS
12. INTEGUMENT
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Kasus semu
Anak berumur 2 bulan 28 hari di bawah ke rumah sakit, ibu mengatakan anak menderita
batuk & pilek serta nafas anak lebih cepat dari biasanya. Terkadang muntah sekitar ¼ gelas
kecil atau sesuai yang dimakan. Pasien tidak menggigil, tidak mengalami kejang. BAK dengan
jumlah cukup, warna kuning serta bau khas. BAB tidak mengalami gangguan warna hijau,
konsistensi padat serta bau khas. Pasien masih batuk dan pilek. Anak masih bersedia makan
dan minum, BAB dan BAK tidak ada kelainan.3 hari lalu anak masih batuk dan pilek.. Anak
tampak lemas. Berat badan anak menurun dari 4,3 kg menjadi 3,5 kg. BAK dan BAB tidak ada
kelainan. Lalu anak dibawa ke RS. Kota Semarang, diperiksa Lab. Darah dengan hasil : Hb :
9,7 g/dL ; Leu : 96.700/μl ; Tr : 1.057.000/μl ; Hc : 30,9% Dan mendapat rujukan ke RS. Dr.
Kariadi. An.A belum pernah dilakukan tindakan operasi. An.A tidak mempunyai riwayat
alergi. An.A tidak pernah jatuh / cedera sampai dirawat di RS.
3.2 Pengkajian
Tanggal masuk : 30 April 2018
Jam
: 19.15 WIB
Ruang
: C1L2 ( Anak )
No. Reg.
: C346907
Identitas
Nama
: An. A
Umur
: 2 bulan 28 hari
Nama Ayah
: Tn. J
Nama Ibu
: Ny. I
Pekerjaan Ayah : Buruh
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Alamat
: Margohayu Rt/Rw 04/05, kec. Karangawen, Kab.
Demak
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Jawa
Pendidikan Ayah : SLTA
Pendidikan Ibu : SLTA
1.Riwayat Perawatan Sekarang
Pasien menderita batuk serta pilek. Pasien tidak menggigil, tidak mengalami kejang. BAK
dengan jumlah cukup, warna kuning serta bau khas. BAB tidak mengalami gangguan warna
hijau, konsistensi padat serta bau khas. Pasien masih batuk dan pilek. Anak masih bersedia
makan dan minum, BAB dan BAK tidak ada kelainan.3 hari lalu anak masih batuk dan pilek.
Nafas anak tampak lebih cepat dari biasanya, terkadang muntah sekitar ¼ gelas kecil / sesuai
yang dimakan. Anak tampak lemas. Berat badan anak menurun dari 4,3 kg menjadi 3,5 kg.
BAK dan BAB tidak ada kelainan. Lalu anak dibawa ke RS. Kota Semarang, diperiksa Lab.
Darah dengan hasil : Hb : 9,7 g/dL ; Leu : 96.700/μl ; Tr : 1.057.000/μl ; Hc : 30,9% Dan
mendapat rujukan ke RS. Dr. Kariadi. An.A belum pernah dilakukan tindakan operasi. An.A
tidak mempunyai riwayat alergi. An.A tidak pernah jatuh / cedera sampai dirawat di RS.
2. Riwayat Keperawatan Kelahiran

Pre Natal
Selama kehamilan ibu melakukan pemeriksaan ke bidan lebih dari 6 kali, imunisasi
TT, tidak pernah menderita sakit selama hamil.

Intra Natal
An.A lahir ditolong oleh bidan, letak belakang kepala, spontan, langsung menangis,
berat badan lahir 2800 gram, panjang badan 50 cm, umur kehamilan 9 bulan.

Post Natal
Bayi diasuh oleh kedua orang tua, diberikan ASI eksklusif, mulai awal bulan sudah
diberikan makanan tambahan selerac.
3. Riwayat Keperawatan Keluarga
Dari kedua keluarga tidak ada riwayat bronchomalasia
4. Riwayat Sosial
Yang mengasuh
An.A diasuh oleh kedua orang tuanya, kedua orang tua sangat menyayanginya.
Hubungan dengan anggota keluarga
Hubungan antara anggota keluarga baik, ada komunikasi antar anggota keluarga. Saat
dirawat di RS orang tua selalu menjaga pasien
Pembawaan secara umum
An.A terlihat kurang aktif
Lingkungan rumah
Keluarga mengatakan lingkungan rumahnya cukup bersih, ada jendela.
Riwayat Sosial
Pola istirahat /tidur
An.A mempunyai kebiasaan tidur siang jam 13.00 dan jika malam sering terjaga
Pola kebersihan
An.A mandi masih dibantu oleh ibunya
Pola eliminasi
An.A sebelum sakit BAB 2X sehari, BAK 8 kali sehari, setelah sakit BAB 1x sehari
2. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : GCS : E= 4, M= 6, V= 5 Composmentis
Nadi : 124x/ menit dengan kekuatan lemah
Pernafasan : 50x/ menit dengan nafas cepat dan meningkat
Suhu tubuh : 37,2 0 C
Kulit :
▪ Berkeringat, lembab, turgor baik.
▪ Warna kulit sawo matang, lembab, tidak ada bekas luka, elastis.
Mata :
▪ Konjungtiva : tidak anemis
▪ Sclera : tidak ikteric
▪ Pupil : normal berbentuk bulat, diameter 3 mm kanan kiri dan reflek
cahaya ( + ) langsung
Kepala :
▪ Rambut : warna hitam, lurus,
▪ Kulit kepala : tidak ada laserasi, kulit kepala berminyak.
Hidung :
▪ Septum deviasi tidak ada, concha normal, tidak ada polip, rongga hidung
bersih, ada cuping hidung
Telinga :
▪ Daun telinga
: simetris antara kanan dan kiri, bersih
▪ Liang telinga
: tidak terdapat serumen
▪Fungsi pendengaran : bersih, tidak ada sekret/serumen, fungsi pendengaran tidak
ada gangguan, bentuk simetris
Mulut :
▪ Mulut bersih, tidak berbau, bibir berwarna pucat, lidah bersih, mukosa lembab
Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, tidak ditemukan distensi vena jugularis.
1.4 Pemeriksaan Diagnostik
I. Laboratorium
Tanggal 9 April 2018
Hematologi
Hb
: 8,20 gr/ dL
Hematokrit
: 27,8 %
Erythrosit
: 3,64 juta/ mmk
MCV
: 76,4 fL
MCH
: 22,5 pg
MCHC
: 29,5 gr/ dL
Leukosit
: 26,4 ribu/ mmk
Hitung Jenis Darah Tepi
Eosinofil
: 2%
Basofil
: 0%
Batang
: 0%
Segmen
: 58%
Limfosit
: 30%
Monosit
: 6%
Eritrosit
: anisitosis ringan poikilositosis sedang
Trombosit
: jumlah meningkat, bentuk normal
Leukosit
: jumlah tampak meningkat, limfosit teraktivasi +, smudge cell +
RDW
: 17,4 %
MPV
: 7,60 fL
BGA
: pH: 7,20m, CO3: 21mmHg, pCO2: 48 mmHg, BE: -3, pO2: 75
Pengkajian
Tanggal MRS
: 30 April 2018
Jam Masuk
: 19.15
Tanggal Pengkajian
: 30 April 2018
No. RM
: C346907
Jam Pengkajian
: 19.45
Diagnosa Masuk
:-
IDENTITAS
Identitas anak
Identitas Orang Tua
Nama
: An.A
Identitas Orang Tua
:
Umur/Tgl lahir
: 2 bulan 28 hari
Nama ibu
: Ny. I
Pendidikan
:-
Pekerjaan ayah/ibu
: Buruh/Ibu
Rumah Tangga
Jenis kelamin
: Laki-Laki
Pendidikan ayah/ibu : SLTA
Suku/Bangsa
: Jawa
Pendidikan ayah/ibu : SLTA
Alamat
: Margohayu RT04/0mak5 kec.
Karangawen Kab. Demak
Sumber informasi
Pendidikan ayah/ibu : SLTA
:-
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1. Keluhan Utama
: Batuk & pilek serta nafas tampak lebih cepat dari biasanya
2. Riwayat Penyakit Saat ini : Batuk & pilek serta nafas tampak lebih cepat dari biasanya
Pasien tidak menggigil, tidak mengalami kejang. BAK dengan jumlah cukup, warna
kuning serta bau khas. BAB tidak mengalami gangguan warna hijau, konsistensi padat
serta bau khas.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat Kesehatan Sebelumnya : Riwayat Kesehatan yang lalu : 1. Penyakit yang pernah di derita:
Demam,
Lain-lain…….
Kejang,
Batuk pilek,
Mimisan,
2. Operasi :
3. Alergi
Ya,
:
Tidak
Makanan,
Tahun........
Obat,
Udara,
Debu, lainnya,
sebutkan…………………
4. Imunisasi :
Tanggal diberikan imunisasi
Jenis Imunisasi
B.C.G
Hepatitis B
D.P.T
Polio
Campak
Lain-lain
Riwayat kesehatan keluarga
1. Penyakit yang pernah diderita keluarga : -
2. Lingkungan rumah dan komunitas
:-
3. Perilaku yang mempengaruhi keehatan :
Persepsi keluarga terhadap penyakit anak :
Riwayat nutrisi
Nafsu makan
:
Pola makan
: 2x/hari, 3x/hari, > 3x/hari
Minum
: Jenis……………………....., jumlah………………….cc/hari
Pantangan makanan :
Baik,
Tidak,
Ya,
Mual,
Muntah
Tidak,
Menu makanan :……………………………………………………………………………
Riwayat pertumbuhan
1. BB saat ini :…3,5……kg, TB……58…cm, LK…38….cm, LD…41….cm, LLA…11…cm
2. BB lahir
:2800……gram, BB sebelum sakit 4,3……..kg
3. Panjang badan lahir :…50……..cm
Riwayat perkembangan
1. Pengkajian perkembangan motorik halus dan kasar
2. Tahap perkembangan berbahsa
:
:
3. Tahap perkembangan psikososial :
4. Tahap perkembangan psikoseksual
Masalah Keperawatan :
ketidakseimbangan nutrisi
:
OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda tanda vital
Keadaan Umum :
Tanda Vital : S : 37,2
N : 124x/menit
Kesadaran
Apatis
Compos Mentis
T:
Somnolen
RR : 50x/menit
Sopor
Koma
2. Sistem Pernafasan B1
a. Keluhan :
sesak
nyeri waktu nafas
Batuk
produktif
tidak produktif Masalah Keperawatan :
Sekret :……..
Konsistensi :......................
Warna :..........
Bau :..................................
b. Irama nafas
teratur
c. Jenis
Dispnoe
ketiakefektifan jalan nafas
tidak teratur
Kusmaul
Cheyne Stokes
d. Suara nafas
Vesikuler
Bronko vesikuler
Ronki
Wheezing
e. Alat bantu napas
ya
tidak
Jenis...................
Flow..............lpm
Lain-lain :
3. Sistem Kardio vaskuler B2
Masalah Keperawatan : Tidak ada
gangguan
a. Keluhan nyeri dada
ya
tidak
b. Irama jantung
reguler
ireguler
ya
tidak
normal
murmur
gallop
lain-lain.....
hangat
panas
dingin
normal
meningkat
menurun
S1/S2 tunggal
c. Suara jantung
d. CRT :.............detik
e. Akral
kering
basah
f. JVP
Lain-lain :
Masalah Keperawatan : Tidak ada
gangguan
4. Sistem Persyarafan B3
a. GCS : ……………..
b. Refleks fisiologis
patella
triceps
biceps
c. Refleks patologis
babinsky
budzinsky
kernig
d. Keluhan pusing
ya
tidak
e. Pupil
Isokor
Anisokor
f. Sclera/Konjunctiva
anemis
Diameter……..
ikterus
g. Gangguan pandangan ya
tidak
Jelaskan……..
h. Gangguan pendengaran ya
tidak
Jelaskan……..
i. Gangguan penciuman ya
tidak
Jelaskan……..
j. Isitrahat/Tidur :................. Jam/Hari
Gangguan tidur : ........................
Masalah Keperawatan : Tidak ada
gangguan
5. Sistem perkemihan B4
a. Kebersihan
Bersih
b. Keluhan Kencing
Kotor
Nokturi
Inkontinensia
Gross hematuri
Poliuria
Disuria
Oliguria
Retensi
Hesistensi
Anuria
c. Produksi urine : …………..
d. Kandung kemih :
Warna……
ml/hari
Membesar
Nyeri tekan
e. Intake cairan
oral : ……… cc/hari
f. Alat bantu
kateter
Bau………..
ya
tidak
ya
tidak
parenteral : ……… cc/hari
ya
tidak
Jenis :.............
Sejak tanggal : .........
Lain-lain :
Masalah Keperawatan : Tidak ada
gangguan
6. Sistem pencernaan B5
a. Mulut
bersih
kotor
berbau
b. Mukosa
lembab
kering
stomatitis
c. Tenggorokan
sakit menelan
kesulitan menelan
pembesaran tonsil
nyeri tekan
d. Abdomen
tegang
kembung
Nyeri tekan
ya
tidak
Luka operasi
ada
tidak
Jenis operasi :..............
Keadaan :
ascites
Tanggal operasi : .............
Lokasi : ................
Drain
ada
tidak
Jumlah :...........
Warna :...................
Kondisi area sekitar insersi :...............
e. Peristaltik :.............. x/menit
f. BAB : ......................x/hari
Konsistensi
keras
Terakhir tanggal : ..............
lunak
cair
lendir/darah
g. Diet
padat
h. Nafsu makan
i. Porsi makan
lunak
baik
cair
menurun
habis
tidak
Frekuensi:.......x/hari
Keterangan : ...........
Lain-lain:
7. Sistem muskulo skeletal dan integumen B6
a. Pergerakan sendi
bebas
terbatas
b. Kekuatan otot
Masalah Keperawatan : Tidak ada
gangguan
c. Kelainan ekstremitas
ya
tidak
d. Kelainan tulang belakang
ya
e. Fraktur
ya
tidak
tidak
f. Traksi / spalk /gips
ya
tidak
g. Kompartemen syndrome
ya
tidak
h. Kulit
ikterik
sianosis
i. Turgor
baik
kurang
j. Luka
kemerahan
hiperpigmentasi
jelek
jenis :........... luas : .........
bersih
kotor
Lain-lain:
8. Sistem Endokrin
Pembesaran kelenjat tyroid
ya
tidak
Pembesaran Kelenjar getah bening ya
tidak
Hipoglikemia
ya
tidak
Hiperglikemia
ya
tidak
Luka gangren
ya
tidak
Masalah Keperawatan : Tidak
ada gangguan
Lain-lain:
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL-SPIRITUAL
Ekspresi afek dan emosi :
Senang,
Marah,
Hubungan dengan keluarga :
Dampak hospitalisasi bagi anak :
Sedih,
Diam,
Akrab,
Menangis,
Cemas
Takut, Lainnya…………………….
Kurang akrab
Masalah keperawatan : Tidak ada
gangguan
Dampak hospitalisasi bagi orang tua :
PERSONAL HYGIENE & KEBIASAAN
a. Mandi :............. x/hari
f. Ganti pakaian :.................x/hari
b. Keramas :....................x/hari
g. Sikat gigi : ......................x/hari
c. Memotong kuku :..................
d. Merokok :
ya
tidak
e. Alkohol :
ya
tidak
Masalah Keperawatan : Tidak ada
gangguan
PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium,Radiologi, EKG, USG )
Laboratorium
Tanggal 9 April 2018
Hematologi
Hb
: 8,20 gr/ dL
Hematokrit
: 27,8 %
Erythrosit
: 3,64 juta/ mmk
MCV
: 76,4 fL
MCH
: 22,5 pg
MCHC
: 29,5 gr/ dL
Leukosit
: 26,4 ribu/ mmk
Hitung Jenis Darah Tepi
Eosinofil
: 2%
Basofil
: 0%
Batang
: 0%
Segmen
: 58%
Limfosit
: 30%
Monosit
: 6%
Eritrosit
: anisitosis ringan poikilositosis sedang
Trombosit
: jumlah meningkat, bentuk normal
Leukosit
: jumlah tampak meningkat, limfosit teraktivasi +, smudge cell +
RDW
: 17,4 %
MPV
: 7,60 fL
BGA
: pH: 7,20m, CO3: 21mmHg, pCO2: 48 mmHg, BE: -3, pO2: 75
Terapi
Nama Obat
Dosis
Nama Obat
Dosis
DATA TAMBAHAN LAIN :
TINDAKAN OPERASI :
Tuban, ……,......………..2012
(………………………)
3.3 Analisa data
NO
DATA
ETIOLOGI
DX KEP
1.
DS: Ibu mengatakan Kelainan kongenital
Gangguan pertukaran gas
nafas
b/d ketidakseimbangan
anak
tampak
Definisi pada cairan
kartilago
lebih cepat
DO: -retraksi dada
ventilasi-perfusi
- cuping hidung
Menutup saluran
pernafasan
-RR: 50 x/menit
-pH: 7,20
-HCO3: 21mmHg
Sesak nafas
-pCO2: 48 mmHg
Penurunan suplai O2
-BE: -3
-pO2: 75
Gangguan
pertukaran
gas
2.
DS : Orang tua pasien Akumulasi cairan yang Pola napas tidak efektif b/d
mengatakan anaknya
berlebihan
kelemahan otot pernafasan
sesak napas sejak 3
hari yang lalu disertai
batuk
Di rongga pleura
dan pilek.
DO : - px terlihat
kesulitan bernapas
Penurunan
-RR 50x/menit
paru
ekspansi
-terdapat retraksi otot
dada
-napas cuping hidung
Sesak nafas
-terdapat suara ronchi
basah halus lobus
Pola nafas tidak efektif
bawah
3.
DS
:
Orang
mengatakan
tua Proses
peradangan Ketidakseimbangan nutrisi b/d
anak pada rongga pleura
terkadang
muntah sekitar ¼ gelas Pengeluaran endrogen
kecil/sesuai yang
dan pirogen
kurangnya asupan makanan
dimakan.
orang
mengatakan
tua
nafsu
Febris
minam
ASI anak menurun.
DO:
-
BB
anak Demam
menurun dari 4,3 kg
menjadi 3,5
kg.
Hipertermi
Metabolisme
Hb: Hb : 8,20 gr/ dL
tubuh
meningkat
Ketidakseimbangan
nutrisi
3.4 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas b/d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
2. Pola napas tidak efektif b/d kelemahan otot pernafasan
3. Ketidakseimbangan nutrisi b/d kurangnya asupan makanan
3.5 INTERVENSI KEPERAWATAN
NO
1.
DX Kep
Tujuan
Gangguan pertukaran
gas
b/d
ketidakseimbangan
ventilasi-perfusi
Tujuan:
Gas exchange,
Keseimbangan
asam
basa, Elektrolit,
ventilation, Vital
Sign Status
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama
3x24jam
gangguan
pertukaran pasien
teratasi dengan
kriteria hasil:
a. peningkatan
ventilasi dan
Intervensi
Rasional
1.Posisikan pasien 1.Posisikan pasien
untuk
semi fowler untuk
memaksimalkan
mengurangi sesak
ventilasi
2.Lakukan
fisioterapi
jika perlu
2. Fisioterapi dada
dada merupakan strategi
untuk mengeluarkan
secret
3.Untuk
3.Keluarkan
mengeluarkan
sekret
dengan secret yang tertahan
suction bila
dari jalan napas.
perlu
4.Adanya
bunyi
nafas
tambahan
oksigenasi yang
adekuat
b. Paru-paru dan
bebas dari tanda
tanda distress
pernafasan
c. AGD dalam
batas
normal
4.Auskultasi suara mengidentifikasikan
nafas,
catat adanya pernafasan.
adanya
suara tambahan
5.Pemberian
brongkodilator via
inhalasi
akan
5.Berikan
langsung
menuju
kolaborasi
area broncus yang
bronkodilator
mengalami
spasmesehingga
lebih
cepat
berdilasi.
6.Monitor
respirasi
status O2
6.Untuk mengetahui
perkembangan
status
kesehatan
pasien
dan
dan mencegah
komplikasi lanjutan
7.Melakukan
pemeriksaaan fisik
pada paru dapat
7.Catat
mengetahui
pergerakan dada, kelainan
yang
amati
terjadi pada klien.
kesimetrisan,
penggunaan otot
tambahan, retraksi
otot
8.Perubahan
supraclavicular
tekanan darah dapat
dan intercostal
menunjukkan efek
hipoksemia sistemik
8. Monitor TTV, pada fungsi jantung.
AGD, elektrolit
dan status mental
2.
Pola napas
efektif
kelemahan
pernafasan
tidak Tujuan:
b/d Setelah dilakukan
otot tindakan
keperawatan
selama
3x24 jam .
dibuktikan dengan
kriteria hasil :
a. Tidak ada
suara napas
tambahan
b. Tidak terjadi
sianosis
1.posisikan pasien 1. Posisikan pasien
untuk
semi fowler untuk
memaksimalkan
mengurangi sesak
ventillaasi
2.Pertahankan
2.Takipnea biasanya
jalan nafas yang ada pada beberapa
paten
derajatdan
dapat
ditemukan
pada
penerimaan
atau
selama stress
3.Observasi
3.Ventilasi mekanik
adanya
tanda seperti alat bantu
c. Tanda Tanda
vital dalam
rentang
normal
(tekanan
darah, nadi,
pernafasan)
tanda
hipoventilasi
bernafas
berupa
masker
4.Dengan
4. Monitor adanya mengetahui tingkat
kecemasan pasien kecemasan
klien,
terhadap
sehingga
Oksigenasi
memudahkan
tindakan
selanjutnya
5.Monitor
sign
3.
Ketidakseimbangan
Tujuan :
nutrisi b/d kurangnya Setelah dilakukan
asupan makanan
tindakan
keperawatan
selam
3x24 jam
ketidakcukupan
nutrisi terpenuhi
dengan
kriteria
hasil
:
1.
asupan
makanan
dan cairan bayi
tercukupi.
2. terjadinya
penurunan
frekuensi
muntah.
3. Hemoglobin
dalam
batas
normal
4. Berat badan
mengalami
5. Perubahan vital
vital sign
(suhu)
merupakan
tanda
infeksi.
6.Memberikan
6.Informasikan
beberapa cara untuk
pada
keluarga mengatasi
dan
tentang
tehnik mengontrol dipsnea
relaksasi
dan
menurunan
untuk
jebakan udara
memperbaiki pola
nafas.
7.untuk mengetahui
7.Monitor
pola perubahan
pola
nafas
nafas
1.Kolaborasi
1. untuk memenuhi
dengan ahli gizi kebutuhan nutrisi
untuk
untuk
mengejar
pemenuhan
pertumbuhan dan
nutrisi.
perkembangan anak
2.Monitor adanya 2.mengetahui
penurunan BB
kemajuan
dalam
peningkatan BB
3.Monitor turgor 3.Mengetahui
kulit, kekeringan, hidrasi pasien
rambut
kusam,
dan Hb.
4. Monitor intake 4.Meningkatkan
nuntrisi
intake makanan dan
mencegah mual
peningkatan
dalam
rentang normal.
3.6 IMPLEMENTASI Dan EVALUASI
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI
JAM /
EVALUASI SOAP
TGL
1

Memposisik
an
pasien
untuk

S:Ibu
mengatakan
2018
nafas
21.00
lebih cepat
anak
tampak
memaksima
O:
lkan
normal
ventilasi
- cuping hidung
Mengeluark
an

30 April
21.30
-retraksi
dada:
-RR: 20 x/menit
-pH: 7,20
sekret
dengan
-HCO3: 21mmHg
suction
-pCO2: 48 mmHg
kolaborasi
-BE: -3
dengan
-pO2: 75
medis
A: Masalah teratasi
Memonitor
22.00
P: Hentikan intervensi
22.30
S : Orang tua pasien
pernafasan
dan kondisi
lingkungan

Catat upaya
penafasan
mengatakan anaknya
termasuk
sesak napas sejak 3
penggunaan
hari yang lalu disertai
otot
batuk
bantu
dan pilek.
pernafasan

Tinggikan
kepala bayi
23.00
O :- nafas px kembali
teratur
-RR 20x/menit
TTD
dan
bantu
ubah posisi

dada
-napas cuping hidung
ankan jalan
A : masalah teratasi
nafas yang
P : Hentikan intervensi
08.00
Memonitor
pola nafas

23.30
Mempertah
paten

-terdapat retraksi otot
08.30
Menginfor
masikanpad
a
keluarga
tentang
teknik
relaksasi
untuk
memperbai
ki
pola
nafas



Memonitor
09.00
S:Orang
tua
adanya
mengatakan
penurunan
terkadang
BB dan
muntah sekitar ¼ gelas
Memonitor
09.30
kecil/sesuai
adanyaturgo
dimakan
r kulit
O: :
Memonitor
10.00
anak
yang
- BB anak naik dari 3,5
rambut
kg menjadi 4,0 kg.
kusam,
Hb: Hb : 8,20 gr/ Dl
wajah
A: Masalah teratasi
pucat,
P: Hentikan intervensi
dan
kekeringan
konjungtiva
11.00

Memonitor
intake nutri
dengan
kolaborasi
medis
BAB IV
PEMBAHASAN
Bronkomalsia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungn tulang rawan
berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (dibawah rakea,atau tenggorokan).
Tulang rawan melemah biasanya menyempi lebih mudah selama ekspiresi dan
memperpanjang waktu, atau mencegah dahak dan sekresi menjadi terperangkap.
Biasanya banyak menyerang pada anak usia kurang dari 6 tahun.
Bronkhomalasia di klasifikasikan menjadi 2 yaitu Bronkomalasia primer dan
bronkhomalasia sekunder
Penyebab Bronkhomalasia paling sering terjadi pada saat lahir (kongenital) dan
mungkin berhubungan dengan kondisi lain. Saat ini, tidak diketahui mengapa tulang
rawan tidak terbentuk dengan baik.
Dari data yang diperoleh dalam pengkajian yang meliputi Riwayat Perawatan
Sekarang , Riwayat Keperawatan Kelahiran, Riwayat Keperawatan Keluarga dan
Riwayat Sosial , kasus bronkhomalasia diatas didapatkan diagnosa keperawatan yaitu
Gangguan pertukaran gas b/d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi, Pola napas tidak
efektif b/d kelemahan otot pernafasan, Ketidakcukupan nutrisi b/d faktor biologis. Dari
diagnosa yang didapat, perawat dapat melakukan intervensi serta implementasi
keperawatan kepada pasien
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan tulang rawan
berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah trakea, atau tenggorokan).tulang rawan
melemah biasanya menyempit lebih mudah selama ekspirasi dan memperpanjang waktu, atau
mencegah dahak dan sekresi mnejadi terperangkap.Biasanya banyak menyerang pada anak
usia kurang dari 6 tahun. (Children’s National Health System,2016) Bronchomalasia paling
sering terjadi pada saat lahir (kongenital) dan mungkin berhubungan d engan kondisi lain. Saat
ini, tidak diketahui mengapa tulang rawan tidak terbentuk dengan baik.
Bronkomalasia terdapat 2 jenis yaitu bronkomalasia primer dan bronkomalasia
sekunder. Bronkomalais primer disebabkan oleh defisiensi pada cincin kartilago
diklasifikasikan sebagai kongenital sedangkan bronkomalasia sekunder merupakan kelainan
didapat (bukan kongenital) disebabkan oleh kompresi ekstrinsik (luar), dapat dari pelebaran
pembuluh-pembuluh darah, cincin vascular, atau kista bronkogenik. Pemeriksaan penunjang
dapat dilakukan dengan bronkoskopi, CT-Scan dada, dan MRI dada. Komplikasi yang dapat
terjadi antara lain pneumonia,bronchitis, polychondritis, dan asma.
5.2 SARAN
Bagi petugas kesehatan
Sebaiknya memeriksa keadaan bayi secara lengkap dikarenakan masalah bronkomalasia sering
terjadi pada saat lahir, sehingga saat terdeteksi secara dini maka akan lebih cepat untuk
penanganannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://contemporarypediatrics.modernmedicine.com/contemporary-pediatrics/news/chromiccough-watch-red-flags
http://www.newcastle-hospitals.org.uk/services/childrens_treatment-andmedication_broncholomacia-in-children.aspx
http://yayanakhyar.wordpress.com/2010/02/19/bronkomalasia-bronchomalasia/
IDAI.Deklarasi Surabaya.Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak-XIV. Surabaya: 2018
Ngastiyah, 2006. Perawatan anak sakit,Jakarta: Buku Kedokteran EGC
http://www.scribd.bronkhomalasia.com
Download