Uploaded by ulpa

TUGAS KOMUNITAS KOMPLEMENTER AROMATERAPI

advertisement
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Keperawatan Komunitas
“Terapi Komplementer Aromaterapi”
Oleh :
Ulfanisatun
(1907064)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TRANSFER
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KARYA HUSADA SEMARANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya gaya hidup semakin banyak kecendrungan
orang mangalami depresi atau stres. Stres dapat diakibatkan karena
kurangnya kenyamanan dalam bekerja yang dapat disebabkan oleh
banyaknya beban pekerjaan yang diberikan dan/atau kondisi lingkungan yang
tidak mendukung. Telah terbukti bahwa ruang kerja yang tidak nyaman
membuat pekerja cepat lelah dan pekerjaan tidak dapat diselesaikan secara
maksimal.
Untuk mengurangi efek depresi akibat ruang kerja yang tidak nyaman
dapat digunakan pengharum ruangan. Pengharum ruangan secara tidak
langsung dapat mempengaruhi suasana kerja. Namun, banyak pengharum
ruangan yang dibuat dengan menggunakan pewangi sintetis berbahan
senyawa kimia yang mungkin saja dapat membahayakan kesehatan manusia.
Pengharum ruangan yang berbentuk aerosol dapat menyebabkan iritasi pada
kulit dan bila terhirup akan mempengaruhi sistem syaraf dan mengganggu
pernafasan.
Pengharum ruangan yang berbahan alami lebih aman jika
dibandingkan dengan pengharum ruangan sintetis. Pengharum ruangan yang
memiliki efek aromaterapi dapat dibuat dengan minyak atsiri. Minyak atsiri
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi sistem syaraf sehingga dapat
mempengaruhi pikiran dan emosi. Sifat minyak atsiri sebagai antivirus,
antibakteri dan antijamur dapat membuat ruangan terhindar dari berbagai
macam penyakit.
Dalam pengaplikasiannya sebagai pengharum ruangan, minyak atsiri
harus diuapkan sehingga uapnya yang berbau wangi dapat memenuhi
ruangan. Terdapat banyak cara untuk mendifusikan uap minyak atsiri ke
ruangan. Alat-alat yang digunakan untuk mendifusikan uap minyak sangat
beragam. Alat yang mudah dan murah tentunya akan menjadi pilihan. Salah
satu alat yang dapat digunakan sebagai difuser minyak atsiri adalah peralatan
elektrik.
Pada prinsipnya penguapan minyak atsiri dilakukan dengan
pemberian panas secukupnya sehingga minyak menguap dan komponen di
dalamnya tidak mengalami perubahan. Alat-alat elektrik dapat digunakan
untuk menguapkan minyak atsiri, yang tentunya lebih praktis daripada
pemanasan dengan api langsung. Alat elektrik akan merubah energi listrik
menjadi energi panas yang dapat menguapkan minyak atsiri. Energi panas
yang dihasilkan digunakan untuk menguapkan minyak atsiri sehingga uapnya
dapat memenuhi ruangan.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian dari aromaterapi.
2. Mengetahui manfaat aromaterapi dari minyak atsiri sebagai pengharum
ruangan yang menyehatkan.
3. Mengetahui cara pengaplikasian minyak atsiri sebagai pengharum ruangan.
4. Mengenal aromaterapi elektrik sebagai pengharum ruangan yang praktis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Aromaterapi
Tidak semua pengharum ruangan aman bagi kesehatan. Pengharum
ruangan tertentu dapat menyebabkan pusing, mual, hingga muntah.
Bahkan zat pewangi tertentu dapat mengganggu pertumbuhan janin.
Pemakaian produk apapun yang mengandung zat-zat kimia, jika
digunakan berlebihan atau berkontak langsung melalui sistem pernapasan,
akan menimbulkan gangguan pada fungsi sistem saraf. Penggunaan
pengharum ruangan dari bahan alami cenderung lebih aman dibandingkan
dengan pengharum ruangan sintetis. Pengharum ruangan alami yang
berasal dari minyak atsiri memiliki efek aromaterapi yang bermanfaat bagi
kesehatan (Anna, 2010).
Aromaterapi berasal dari dua kata, yaitu aroma dan terapi. Aroma
berarti bau harum atau bau-bauan dan terapi berarti pengobatan. Sehingga
aromaterapi adalah salah satu pengobatan penyakit dengan menggunakan
bau-bauan yang umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan serta berbau
harum, gurih, dan enak yang disebut minyak atsiri (Agusta, 2002).
Dalam pembuatan aromaterapi yang menyehatkan, digunakan
minyak atsiri yang benar-benar alami bukan bahan sintetis agar diperoleh
manfaat aromaterapi untuk pengobatan. Minyak atsiri disebut juga minyak
eteris, essential oil atau minyak terbang, karena minyak ini mudah
menguap pada suhu kamar. Minyak atsiri dihasilkan dari bagian jaringan
tanaman tertentu seperti akar, batang, kulit, daun, buah atau biji (Lutony
dan Rahmayati, 2000). Menurut Guenther (2006), minyak atsiri
merupakan salah satu hasil metabolisme dalam tanaman yang terbentuk
karena reaksi berbagai persenyawaan kimia dengan adanya air. Minyak
atsiri disintesa dalam sel kelenjar pada jaringan tanaman dan ada juga
yang terbentuk dalam pembuluh resin.
Minyak atsiri memiliki aroma yang sangat khas pada masingmasing tanaman. Karena baunya yang khas, minyak atsiri dalam tanaman
berguna untuk menarik serangga untuk proses penyerbukan. Namun,
minyak atsiri pada tanaman juga dapat berfungsi untuk mengusir hewan
atau serangga pengganggu. Aroma yang khas dari minyak atsiri dihasilkan
dari senyawa kimia yang dikandungnya. Kandungan minyak atsiri pada
umumnya dapat berupa terpen, persenyawaan berantai lurus, turunan
benzena dan bermacam-macam persenyawaan lainnya (Guenther, 2006).
Minyak atsiri yang digunakan dalam pembuatan aromaterapi harus
diperhatikan kandungannya. Minyak atsiri umumnya terdiri dari berbagai
campuran persenyawaan kimia yang terbentuk dari unsur carbon (C),
Hidrogen (H), dan oksigen (O) serta beberapa persenyawaan kimia yang
mengandung unsur nitrogen (N) dan belerang (S). Pada umumnya
komponen kimia dalam minyak atsiri dibagi menjadi dua golongan yaitu
hidrokarbon dan oxygenated hydrocarbon, termasuk di dalamnya senyawa
terpena (Ketaren, 1985).
1.
Golongan Hidrokarbon
Persenyawaan hidrokarbon yang banyak dijumpai dalam minyak atsiri
sebagian besar berupa monoterpene, sesquiterpene, diterpen dan
politerpen, serta parafin, olefin dan hidrokarbon aromatik.
2.
Oxygenated Hydrocarbon
Persenyaan ini terdiri dari hidrogen (H), karbon (C) dan oksigen (O).
Persenyawaan
yang
termasuk
dalam
golongan
ini
adalah
persenyawaan alkohol, aldehida, keton, oksida, ester dan ether. Atom
C dalam persenyawaan dapat berikatan jenuh ataupun tidak jenuh.
Golongan persenyawaan oxygenated hydrocarbon merupakan
persenyawaan yang menyebabkan bau wangi dalam minyak atsiri,
sedangkan golongan hidrokarbon berpengaruh kecil terhadap nilai wangi
minyak atsiri. Persenyawaan oxygenated hidrocarbon memiliki kelarutan
yang baik pada alkohol encer, serta lebih tahan dan stabil terhadap proses
oksidasi dan resinifikasi. Persenyawaan hidrokarbon lebih mudah
mengalami oksidasi dan resinifikasi sehingga menurunkan kelarutan
minyak (Ketaren, 1985).
Terpena merupakan persenyawaan hidrokarbon tidak jenuh dan
unit terkecil dalam molekulnya disebut isoprena (C5H8) . Sifat terpena
berupa cairan tidak berwarna dan umumnya berbau wangi. Senyawa
terpena dapat barupa rantai lurus/alifatis atau berbentuk siklis. Senyawa
terpena alifatis hanya terdapat dalam beberapa jenis komponen minyak
atsiri yang mengandung gugus hidroksil dan karbonil, misalnya geraniol
dalam minyak mawar dan sitronelol yang terdapat dalam minyak sereh.
Contoh terpena siklis yang banyak terdapat dalam minyak atsiri adalah
limonene, pinene, menthol pada peppermint (Ketaren, 1985).
Minyak atsiri yang dimanfaatkan untuk aromaterapi harus
dilarutkan dalam pelarut tertentu seperti alkohol. Persenyawaan terpena
terutama monoterpene dan sesquiterpene berbau kurang wangi dan sukar
larut dalam alkohol encer terutama jika terkena cahaya matahari dan
oksigen udara. Untuk meningkatkan kelarutan minyak atsiri dalam alkohol
kandungan terpene harus dipisahkan. Fungsi dari pemisahan terpene
adalah untuk memperbesar kelarutan minyak dalam alkohol, memperbesar
resistensi minyak terhadap kerusakan yang disebabkan oleh oksidasi
cahaya dan memperbesar konsentrasi senyawa oxygenated hidrocarbon
yang berbau lebih wangi (Ketaren, 1985).
Untuk memperoleh minyak atsiri dari tanaman dapat dilakukan
penyulingan. Sebelum penyulingan tanaman diberi perlakuan seperti
perajangan dengan tujuan memudahkan pengeluaran minyak. Untuk bahan
tertentu dilakukan pelayuan dan pengeringan yang bertujuan untuk
mengurangi kadar air dan menguraikan zat yang tidak berbau sehingga
menimbulkan bau wangi contohnya pada tanaman cengkeh (Ketaren,
1985).
Menurut Ketaren (1985), penyulingan minyak atsiri dapat
dilakukan dengan tiga cara yaitu pengulingan dengan air langsung,
penyulingan dengan air dan uap serta penyulingan dengan uap langsung.
Jenis penyulingan yang digunakan disesuaikan dengan sifat bahan atau
tanaman yang akan disuling. Selain penyulingan terdapat beberapa cara
lain untuk mendapatkan minyak atsiri diantaranya :
1.
Pengepresan untuk bahan yang berupa biji, buah atau kulit buah yang
dihasilkan tanaman citrus.
2.
Ekstraksi dengan pelarut menguap yang biasanya menggunakan
pelarut berupa alkohol, benzena dan petroleum eter.
3.
Ekstraksi dengan lemak padat yang biasanya digunakan untuk
mengekstraksi minyak dari bunga yang tidak tahan terhadap panas.
Sifat-sifat yang dimiliki oleh minyak atsiri sehingga berkhasiat
sebagai aromaterapi adalah bersifat sebagai antivirus, antibakteri,
antijamur, dan antiseptik. Minyak atsiri juga dapat mempengaruhi sistem
syaraf pusat sehingga dapat mempengaruhi emosi seseorang. Dengan sifat
demikian aromaterapi dapat menciptakan lingkungan yang sehat, terhindar
dari berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri, virus, dan jamur
serta terciptanya suasana nyaman dan tentram (Agusta, 2002).
Aromaterapi minyak atsiri dapat digunakan untuk mengatasi
masalah mental dan psikologi. Minyak atsiri berpengaruh terhadap otak
melalui alat penciuman. Molekul minyak atsiri yang masuk ke alat
penciuman akan ditangkap oleh lendir yang terdapat pada silia alat
penciuman dan akan diteruskan ke otak. Efek minyak atsiri di otak akan
berpengaruh terhadap pikiran dan emosi (Agusta, 2002). Menurut
Stevensen (1996), uap minyak atsiri yang dihirup akan menimbulkan
vibrasi di hidung. Minyak yang mempunyai manfaat tertentu akan
mempengaruhi
sistem
limbik,
tempat
pusat
memori
sehingga
mempengaruhi suasana hati. Untuk proses aromaterapi dapat dilihat dari
gambar dibawah ini :
Menurut Agusta (2002), beberapa masalah psikologis yang dapat diatasi
dengan menghirup aromaterapi minyak atsiri adalah diantaranya :
1. Depresi
Depresi merupakan suatu jenis gangguan mental atau kejiwaan yang dialami
oleh banyak orang. Depresi dapat diakibatkan ketidaknyamanan dalam
bekerja atau adanya beban pikiran. Akibat dari depresi adalah berkurangnya
nafsu makan, sukar tidur, kelelahan, hilangnya kemampuan untuk
berkonsentrasi dan sering berpikir pendek. Dengan menggunakan minyak
atsiri akan tercipta suasana rileks sehingga terhindar dari depresi. Beberapa
minyak atsiri yang dapat memberikan rasa rileks adalah lavender, kenanga,
chamomile, jeruk neroli dan beberapa jenis minyak atsiri lainya.
2. Stres
Stres adalah respon tubuh terhadap banyaknya tuntutan. Banyaknya persoalan
hidup sehari-hari akan bereaksi terhadap tubuh. Bagi tubuh, stres akan
menimbulkan respon yang sama, apa pun penyebabnya. Sinyal syaraf dikirim
ke otak melalui beberapa kelenjar dan akan bereaksi dengan mengeluarkan
hormon untuk mengatasinya. Oleh karena itu, stres tidak hanya cemas dan
tegang saja, tetapi merupakan kunci dalam naik turunnya kehidupan.
Aromaterapi yang dapat mencegah timbulnya stres adalah lavender, jeruk
bergamot, cendana, jahe, jeruk lemon, dan jenis minyak atsiri lainnya.
3. Insomnia
Insomnia dapat disebabkan oleh rasa gelisah, ketegangan, rasa sakit,
ketidakseimbangan emosi, dan rasa cemas untuk tidak bisa bangun tepat
waktu. Lingkungan tempat tidur juga memberi pengaruh yang signifikan
terhadap insomnia. Pengharum ruangan dari aromaterapi berupa minyak akar
wangi, jeruk lemon, marjoram dan minyak lainnya dapat memberikan suasana
yang nyaman sehingga insomnia dapat dikurangi.
Ketiga jenis masalah psikologis di atas dapat dikurangi dengan menghirup baubauan yang wangi yang berasal dari minyak atsiri. Berbagai jenis minyak atsiri
memberikan efek yang dapat mempengaruhi sistem syaraf. Uap minyak atsiri
yang ditebarkan/didifusikan ke seluruh ruangan dengan alat pengharum ruangan.
Beberapa jenis minyak atsiri yang potensial digunakan untuk pengharum
ruangan yang dapat mempengaruhi emosi dan pikiran adalah sebagai berikut:
B. Manfaat Aromaterapi
Tabel 1. Jenis Minyak Atsiri dan Kegunaannya
Jenis Minyak
Cendana/Sandalwood
Kegunaan
Membantu mengurangi depresi, mengatasi sulit tidur
dan stres/perasaan sedih, sangat bermanfaat untuk
meditasi
Jasmine
Memberikan efek suasana romantis, namun tidak
dianjurkan untuk penggunaan yang terlalu banyak
karena menyebabkan udara menjadi tidak segar.
Greentea
Merangsang semangat, menenangkan, menyegarkan
pikiran
Lemon
Menenangkan suasana, aromanya dapat menimbulkan
rasa percaya diri, merasa lebih santai, menenangkan
saraf tanpa menghilangkan kesadaran
Lavender
Membantu terciptanya keseimbangan tubuh dan
pikiran. Membantu imsomnia
Lotus
Menyejukkan, memberi rasa nyaman, membantu
penyembuhan, mengurangi depresi, sangat disarankan
untuk relaksasi
Rose
Mengurangi rasa marah, stres dan cemas
Rosemary
Melegakan otot dan pikiran. Aromanya membantu
lebih berkonsentrasi dan percaya diri
Pepermint
Aroma yang begitu menyegarkan, membangkitkan
suasana, mengurangi ketegangan
Night Queen
Membuat rasa nyaman dan rileks
Opium
Menggembirakan, memberi energi dan semangat
terentu (ctt: dalam konsentrasi tertentu)
Ylang-lang
Memberikan rasa gembira, relaksasi, membantu
penyembuhan menghilangkan depresi
Musk
Kelembutan, damai dan mengurangi rasa takut
Frangipani
Semangat kerja, gembira, percaya diri, mengatasi
depresi panik
Bergamot
Memeberikan energi positif, mengerangi depresi,
tegang dan sedih serta menghilangkan lelah
Champaka
Menambah semangat, seasana gembira, kehangatan
dan relaksasi
Patcholi
Menyejukkan pikiran, daya tahan tubuh, rasa tenang
dan sensualitas
Gardenia
Sensasional, ketenangan, suasana bahagia dan damai
Sumber : Anonim, 2009 (www.belanjaspa.com)
Proses pembuatan pengharum ruangan dari minyak atsiri hampir sama
dengan pembuatan parfum. Menurut Ketaren (1985), pengharum ruangan
mengandung tiga macam komponen, yaitu zat pewangi, zat pengikat dan bahan
pelarut.
1. Zat pewangi (odoriferus substance)
Komponen zat pewangi terdiri dari persenyawaan kimia yang
menghasilkan bau wangi seperti minyak atsiri. Persenyawaan yang menghasilkan
wangi dapat berupa alkohol, ester, aldehida, keton, asam organik, lakton, amina
dan oksida yang berbau wangi. Dalam pengharum ruangan yang berbahan alami
biasanya terdiri dari beberapa jenis campuran zat pewangi. Beberapa zat pewangi
yang ada dalam minyak atsiri seperti pada minyak bunga rose yang mengandung
sitronelol dan graniol, minyak cengkeh mengandung eugenol, minyak jasmin
mengandung benzil asetat dan benzil benzoat dan
2. Zat pengikat (fixative)
Penguapan zat pewangi dapat terjadi dengan sangat cepat sehingga wangi
besrifat semantara. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu zat yang berfungsi untuk
mengikat zat pewangi atau mengurangi kecepatan penguapan zat pewangi.
Beberapa sifat yang harus dimiliki oleh bahan pengikat adalah memiliki titik uap
lebih tinggi dari titik uap zat pewangi, tidak berbau atau berbau wangi dan larut
sempurna dalam etanol, minyak atsiri dan persenyawaan aromatik berwujud cair.
Bahan pengiakat yang dapat digunakan dalam pembuatan pengharum ruangan
dari minyak atsiri adalah minyak nilam. Minyak nilam merupakan salah satu
jenis minyak atsiri yang memiliki kemampuan untuk mengikat zat pewangi dari
minyak atsiri yang lain.
3. Bahan Pelarut (diluent)
Bahan pelarut merupakan bahan yang digunakan untuk mengencerkan
zat pewangi. Tujuan pengenceran adalah menurunkan konsentrasi zat pewangi
sehingga memiliki tingkat wangi tertentu sesuai dengan yang dikehendaki.
Minyak atsiri memiliki komponen tertentu yang memunculkan aroma
wangi dan memberi manfaat tertentu bagi kesehatan manusia. Jumlah komponen
kimia dalam suatu minyak atsiri sangat bevariasi untuk setiap jenis tanaman
penghasilnya. Karena banyaknya kandungan dari minyak atsiri, banyak manfaat
pengobatan yang diberikan.
BAB III
PEMBAHASAN
Banyaknya masalah psikologis mungkin dapat diakibatkan oleh kondisi
lingkungan yang tidak nyaman untuk melakukan kegiatan. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan
membuat ruangan beraktivitas menjadi lebih nyaman. Ruangan yang dilengkapi
dengan pengharum ruangan dapat membuat sebagian besar orang merasa rileks
sehingga terhindar dari depresi dan stres.
Pengharum ruangan dapat berupa bahan sintetis atau alami. Namun,
penggunaan bahan sintetis dapat mempengaruhi kesehatan manusia karena adanya
kandungan kimia tertentu. Pengharum ruangan, yang dibuat dari bahan alami
seperti minyak atsiri, memiliki efek aromaterapi yang dapat menjaga kesehatan.
Minyak atsiri yang memiliki sifat antivirus, antibakteri dan antijamur
akan membuat ruangan terlindung dari berbagai penyakit. Selain itu, kemampuan
minyak atsiri untuk mempengaruhi sistem syaraf memberikan manfaat dalam
mengatur pikiran dan emosi. Telah terbukti bahwa minyak atsiri seperti minyak
chamomile dan lavender dapat memberikan kesejukan dan kenyamanan, minyak
jasmin memiliki efek stimulan terhadap otak sehingga dapat membangkitkan
semangat, minyak peppermint diketahui dapat meningkatkan keakuratan mental
para pelajar sebesar 28%, dan manfaat lainnya.
Untuk mendapatkan semua manfaat yang dimiliki oleh minyak atsiri
tersebut sangat perlu diperhatikan difusser yang akan digunakan dan menentukan
dimana difusser itu akan digunakan. Banyak cara yang dapat digunakan untuk
mendifusikan minyak atsiri keseluruh ruangan. Mulai dari yang sederhana hingga
yang rumit. Dan sebagian besar orang akan tertarik pada difusser yang mudah
pengaplikasiannya dan harganya murah.
Secara sederhana, minyak atsiri biasa digunakan dengan menyemprotkan
minyak ke seluruh ruangan. Penyemprotan dengan minyak atsiri akan membantu
menghilangkan bakteri, jamur, bau pengap, dan bau yang tidak mengenakan.
Namun cara penyemprotan seringkali menimbulkan dampak iritasi pada kulit
yang sensitif karena molekul-molekul minyak yang menempel langsung pada
kulit. Minyak atsiri yang disemprotkan mungkin sangat pekat. Jika terhirup,
sistem pernapasan akan terganggu.
Selain dengan penyemprotan, penggunaan minyak atsiri sebagai
pengharum ruangan juga dilakukan dengan burner penguapan minyak disertai
bantuan lilin. Cara ini tidak terlalu praktis jika diterapkan pada ruangan kerja.
Diffuser ini hanya ideal untuk ruangan kecil. Selain itu penggunaan lilin harus
tetap diperhatikan/diawasi karena kemungkinan bahaya kebakaran mungkin
terjadi. Dengan menggunakan lilin, proses pemanasan tidak konstan sehingga
penguapan minyak juga tidak konstan. Sering kali minyak cepat habis dan harus
diisi ulang. Cara difusi ini kurang praktis dan terkesan pemborosan minyak atsiri
yang harganya mahal.
Jika ditelaah pengaplikasian minyak atsiri sebagai pengharum ruangan
dengan penyemprotan atau dengan burner pemanas memiliki kekurangan berupa
pemborosan minyak atsiri yang harganya mahal dan juga kurang aman karena
dapat menimbulkan iritasi atau rentan terjadinya kebakaran. Maka dari itu
diperlukan alat yang lebih praktis, seperti peralatan elektrik. Terdapat dua jenis
alat yang dapat digunakan untuk pengharum ruangan aromaterapi elektrik, yaitu
burner elektrik dan aromaterapi mat elektrik. Bentuk kedua alat ini serupa dengan
obat anti nyamuk elektrik.
Burner elektrik dilengkapi dengan tabung atau wadah penampung
minyak yang akan diuapkan. Proses penguapan minyak terjadi akibat panas yang
timbul dari konversi energi listrik. Panas diatur sedemikian rupa untuk
menguapkan minyak atsiri tanpa merubah komposisi kimianya. Diharapkan panas
yang dihasilkan berkisar 30-35oC karena pada suhu ini minyak akan mulai
menguap, sesuai dengan sifat minyak atsiri yang mudah menguap pada suhu
kamar.
Burner elektrik aromaterapi dapat digunakan pada ruangan yang cukup
besar. Pengaplikasiannya hampir sama dengan obat nyamuk elektrik yang beredar
dipasaran. Untuk lebih jelasnya, cara pemakaian dari burner elektrik ini adalah
sebagai berikut :
1. Tabung penampung minyak diisi dengan minyak atsiri yang diinginkan
(sesuai selera). Dengan memperhitungkan efek aromaterapi apa yang
diinginkan. Berbeda jenis minyak yang digunakan akan berbeda pula manfaat
yang diperoleh.
2. Burner dihubungkan dengan arus listrik AC. Daya yang dibutuhkan berkisar
5 watt.
3. Selesai pemakaian aliran listrik diputus. Sisa minyak dapat disimpan dalam
tabung burner atau dipindahkan pada wadah lainnya.
Pengaplikasian burner elektrik ini sangat praktis
jika dibandingkan
dengan menggunakan burner yang menggunakan lilin. Penggunaan burner
elektrik ini lebih aman dibandingkan dengan pengharum ruangan semprot yang
dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Proses penguapan dengan burner elektrik
tidak merubah komponen minyak sehingga efek aromaterapi tetap terasa. Dengan
burner elektrik penggunaan minyak juga dapat dihemat karena penguapan minyak
berlangsung secara konstan. Pengisian ulang minyak atsiri tidak perlu dilakukan
selama proses penguapan dan pengisian tidak akan sesering pada pemanasan
dengan burner lilin.
Manfaat aromaterapi dari burner elektrik ini adalah terciptanya ruangan
yang nyaman dan tenang. Orang yang berada dalam ruangan secara tidak
langsung akan dipengaruhi sistem syaraf pusatnya sehingga merasa rileks. Selain
memberi dampak positif secara psikologis, uap minyak atsiri dari burner elektrik
membuat ruangan terhindar dari berbagai penyakit. Dengan uap yang dihasilkan
akan terjadi sirkulasi udara dimana udar yang kotor akan digantkan dengan uap
minyak atsiri yang dapat membantu sistem pernapasan. Molekul minyak atsiri
dapat meresap ke dalam sel yang membantu penyerapan nutrisi dan oksigen.
Dengan mengaplikasikan pengharum ruangan ini, ruangan akan menjadi sehat dan
tentunya akan berpengaruh terhadap kesehatan orang yang berada di dalamnya.
Burner elektrik ini juga akan sangat bermanfaat jika digunakan di rumah.
Banyak anggota keluarga yang menghabiskan waktu beraktivitas di rumah.
Suasana rumah dibuat senyaman mungkin dengan menggunakan burner elektrik.
Pemilihan minyak atsiri tertentu untuk diuapkan pada burner elektrik akan
memberikan suasana nyaman, tentram, damai, rileks dan sebagainya sesuai
dengan karakteristik minyak atsiri yang digunakan. Untuk keluarga yang memiliki
anak, minyak peppermint mungkin akan membantu anak dalam proses belajar
karena minyak peppermint mampu meningkatkan keakuratan mental pelajar
sebesar 28%.
Gambar Alat Burner Elektrik Aromaterapi:
Steker
Penghubung
Arus Listrik
Tabung
Minyak Atsiri
Dari gambar di atas terlihat bahwa minyak atsiri yang digunakan cukup
dimasukkan pada tabung penampung. Minyak atsiri yang telah diformulasi akan
diuapkan ketika arus listrik dihubungkan dengan steker pada burner elektrik.
Burner elektrik akan mengkonversi arus listrik tersebut menjad panas yang akan
memanaskan minyak yang terdapat dalam tabung.
Selain dengan burner elektrik, aromaterapi elektrik juga dapat dibuat
dengan bentuk mat elektrik. Aromaterapi elektrik ini menggunakan mat yang
mengandung minyak atsiri di dalamnya sehingga ketika dipanaskan minyak atsiri
di dalamnya akan menguap dan memberikan efek aromaterapi. Berbeda halnya
dengan burner elektrik yang menggunakan minyak atsiri cair, aromaterapi mat
elektrik menggunakan mat yang telah mngandung minyak atsiri (minyak atsiri
meresap dalam mat elektrik).
Mat yang mengandung minyak atsiri akan dipanaskan dengan alat
elektrik yang dihubungkan dengan arus listrik. Energi listrik dikonversi menjadi
panas dengan suhu berkisar 30-35oC untuk menguapkan minyak atsiri yang
terdapat di dalamnya. Minyak atsiri yang menguap akan memenuhi ruangan
sehingga ruangan menjadi harum dan suasana menjadi nyaman.
Bentuk dari aromaterapi mat elektrik ini hampir sama dengan obat anti
nyamuk elektrik yang beredar dipasaran. Aromaterapi mat elektrik juga
bermanfaat untuk menjaga ruangan dari serangga baik itu nyamuk, kecoa, dan
serangga lainnya karena aroma dari minyak atsiri akan mengusir serangga yang
dapat menyebarkan penyakit. Manfaat tersebut sesuai dengan fungsi minyak atsiri
pada tanaman, yaitu mengusir serangga dengan aromanya.
Penggunaan aromaterapi mat elektrik ini juga sangat praktis, hanya
dengan menggunakan mat yang dipanaskan. Mat dapat dibuat sendiri atau
membeli langsung mat yang telah mengandung minyak atsiri tertentu. Mat terbuat
dari gabus/serat yang bersifat porus terhadap minyak. Minyak atsiri yang akan
digunakan dapat dilarutkan pada alkohol, kemudian mat direndam dalam minyak
atsiri tersebut sehingga minyak meresap ke dalam mat. Setelah meresap mat
diangkat dan dianginkan sehingga alkohol akan menguap. Mat yang telah
mengandung minyak atsiri dapat digunakan. Mat yang belum digunakan dapat
disimpan pada suhu berkisar 20oC untuk mencegah penguapan dari minyak atsiri
yang dikandungnya.
Pengaplikasian dari aromaterapi elektrik mat tidak sulit. Mat hanya perlu
dipanaskan agar minyak atsiri di dalamnya menguap. Pemanasan mat dilakukan
pada lempeng pemanas yang terdapat dalam peralatan eleketrik. Untuk cara
pemakaian dari aromaterapi elektrik mat adalah sebagai berikut :
1. Mat yang telah mengandung minyak atsiri dipasang pada alat pemanas.
Minyak atsiri pada mat dapat dipilih sesuai dengan keinginan.
2. Alat pemanas dihubungkan dengan arus listrik dengan daya berkisar 5 watt.
Dari daya tersebut, lempeng pada alat lektrik akan memanas dengan suhu
berkisar 30-35oC.
3. Selesai pemakaian, arus listrik diputus.
Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan aromaterapi elektrik mat
hampir sama dengan burner elektrik. Minyak atsiri yang memiliki kandungan
tertentu dapat mempengaruhi sistem syaraf melalui indra penciuman. Uap minyak
atsiri dari aromaterapi elektrik mempunyai manfaat untuk membuat orang merasa
rileks, bersemangat, bergairah dan sebagainya tergantung dari jenis minyak yang
digunakan. Minyak atsiri yang dapat dimanfaatkan untuk mempengaruhi sistem
syaraf atau memberi efek psikologis dapat dilihat pada tabel 1 (Jenis minyak atsiri
dan kegunaannya). Minyak tersebut memiliki manfaat dalam pemakaian tunggal.
Apabila minyak yang digunakan bersifat jamak atau gabungan dari dua jenis
minyak atau lebih perlu diperhatikan karakteristik aroma yang akan terbentuk dan
manfaat yang akan diperoleh.
Gambar alat :
Tempat Pemanasan
Elektrik Mat
Jack, Penghubung Arus
Listrik
Mat Porus Mengandung
Minyak Atsiri
Pada gambar, dapat dilihat aromaterapi mat elektrik menggunakan alat
pemanas berupa lempeng yang dapat dipanaskan dengan adanya arus listrik. Arus
listrik dihubungkan dengan adanya jack pada alat tersebut. Sedangkan untuk
minyak atsiri yang akan diuapkan terapat pada mat. Mat bersifat porus sehingga
dapat menyerap minyak atrisi. Minyak atsiri dapat ditambahkan dengan
merendam mat dalam formulasi minyak atsiri atau dengan meneteskan beberapa
tetes minyak pada mat.
Dengan kedua alat tersebut penggunaan minyak atsiri sebagai pengharum
ruangan dapat menjadi lebih praktis dan murah karena dapat lebih hemat
dibandingkan dengan cara yang lain. Dengan menggunakan burner elektrik atau
aromaterapi mat elektrik manfaat minyak atsiri tetap diperoleh.
Untuk membuat formulasi yang baik, minyak atsiri yang akan digunakan
pada aromaterapi mat elektrik atau burner elektrik harus diperhatikan sifat dan
kandungan yang dimiliki. Minyak atsiri mengandung oxygenated hidrocarbon
yang berbeda-beda sehingga wangi yang ditimbulkan pun berbeda-beda.
Formulasi minyak atsiri untuk pengharum ruangan harus dilihat jenis dari zat
pewanginya, zat pengikatnya dan bahan pelarut yang akan digunakan. Hal ini
penting dikarenakan pengarum ruangan yang digunakan harus aman dan tidak
membahayakan kesehatan.
Zat pewangi yang digunakan pada pengharum ruangan aromaterapi
merupakan komponen oxygenated hidrocarbon dalam minyak atsiri karena
persenyawaan tersebut memiliki aroma yang lebih wangi dibandingkan dengan
komponen lainnya. Zat pengikat harus bersifat alami juga agar tidak
membahayakan kesehatan. Zat pengikat yang digunakan dapat berupa minyak
nabati atau minyak hewani. Minyak nilam sering digunakan untuk pengikat aroma
karena sifatnya sebagai minyak pembawa. Minyak nilam tidak menyebabkan bau
yang tidak enak dari pengharum ruangan sehingga sangat cocok bila digunakan
sebagai bahan pegikat minyak atsiri yang lainnya. Bahan pelarut yang digunakan
dalam pembuatan aromaterapi elektrik dapat berupa air, alkohol atau minyak.
Tujuan dari pelarutan adalah mengencerkan minyak atsiri yang akan digunakan
karena minyak atsiri sangat pekat dan harus dihemat penggunaannya.
Minyak
atsiri
berbau
khas
sesuai
dengan
tanaman
yang
menghasilkannya. Dalam pembuatan pengharum ruangan dari minyak atsiri akan
diperoleh wangi yang khas sesuai dengan tanaman penghasilnya. Beberapa contoh
minyak atsiri yang digunakan dalam pembuatan pengharum ruangan adalah
minyak mawar, minyak melati/jasmin, minyak lavender dan minyak lainnya.
Untuk mendapatkan aroma yang baik minyak atsiri yang digunakan perlu
ditambahkan bahan tambahan seperti bahan pengikat dan pelarut. Misalnya saja
dalam pembuatan pengharum ruangan berbahan minyak mawar ditambahkan
etanol sebagai pelarut dan musk sebagai bahan pengikat dari minyak. Minyak
mawar hasil formulasi dapat digunakan pada burner elektrik atau aromaterapi mat
elektrik, sehingga minyak dapat didifusikan memenuhi ruangan dan memberikan
efek psikologis, seperti timbulnya perasaan berani.
Beberapa
kondisi
yang
diingikan
dapat
ditimbulkan
dengan
menggunakan pengharum ruangan dari minyak atsiri. Berdasarkan tabel 1 pada
tinjauan pustaka, dapat dibuat pengharum ruangan dari minyak atsiri dengan
mempertimbangkan kondisi ruangan yang diinginkan. Beberapa contoh kondisi
dan minyak yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Kondisi ruangan untuk meningkatkan konsentrasi dalam melakukan kegiatan.
Dalam kegiatan yang membutuhkan konsentrasi sangat diperhatikan kekuatan
untuk memfokuskan pikiran. Untuk dapat berkonsentrasi secara maksimal dapat
digunakan pengharum ruangan dari minyak
lemon, rosemary, serai dan
chamomile Romawi.
2. Meningkatkan rasa percaya diri. Beberapa orang kurang percaya diri karena
adanya tekanan yang membuat mereka merasa kurang bebas. Aromaterapi dari
minyak atsiri dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri. Minyak yang
digunakan adalah adas, ginger, grapefruit, orange dan jasmine. Dengan menghirup
uap minyak atsiri tersebut akan menyegarkan pikiran dan membuat rileks
sehingga kepercayaan diri meningkat.
3. Suasana damai akan membuat orang merasa nyaman. Dengan kenyamanan
orang terhindar dari stres. Minyak tasiri yang dapat digunakan untuk membuat
ruangan terasa damai adalah minyak chamomile Romawi, neroli dan juniper.
4. Suasana yang membahagiakan akan membuat orang betah berada di dalam
ruangan. Efek aroma bahagia pada ruangan dapat ditimbulkan dengan
menggunakan minyak orange, rose, jasmine, ginger, cinnamon, geranium dan
cengkeh.
Jenis
minyak
tersebut
memberikan
efek
psikologis
yang
membahagiakan bagi orang yang menghirup aromanya.
5. Setiap orang butuh rileksasi setelah melakukan aktivitas sehari-hari. Suasana
rileks
sangat
dibutuhkan
dirumah
saat
beristirahat
setelah
melakukan
kegiatan/pekerjaan kadang menimbulkan kepenatan dan stres. Minyak atsiri yang
biasa digunakan untuk membuat suasana ruangan menjadi rileks adalah minyak
lavender, geranium, clary sage, neroli dan minyak sandalwood/cendana.
Minyak atsiri yang telah dipilih untuk mendapatkan suasana ruangan yang
diinginkan akan diaplikasikan pada alat elektrik untuk didifusikan keseluruh
ruangan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aromaterapi merupakan pengobatan dengan menggunakan bau-bauan
yang khas yang dihasilkan dari minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan minyak
yang mudah menguap yang diperoleh dari bagian tanaman tertentu. Minyak atsiri
mengandung komponen kimia berupa persenyawaan hidrokarbon dan oxygenated
hidrocarbon yang membentuk aroma wangi khas sesuai dengan tanaman
penghasilnya. Minyak atsiri digunakan sebagai pengharum ruangan aromaterapi
karena sifatnya sebagai antibakteri, antivirus dan antijamur sehingga dapat
menjaga ruangan dari berbagai penyakit. Selain itu minyak atsiri dapat
mempengaruhi sistem syaraf pusat untuk mengendalikan pikiran dan emosi.
Minyak atsiri didifusikan keseluruh ruangan dengan dengan menggunakan
berbagai cara, mulai dari cara yang sederhana dengan menyemprotkan aerosol
minyak atsiri hingga menggunakan peralatan yang canggih. Cara pengaplikasian
minyak atsiri untuk pengharum ruangan yang praktis adalah dengan menggunakan
peralatan elektrik berupa burner elektrik dan aromaterapi mat elektrik. Kedua alat
ini memiliki prinsip kerja yang sama yaitu mengkonversi energi listrik menjadi
panas yang akan menguapkan minyak atsiri sehingga uapnya dapat menyebar ke
seluruh ruangan. Dilihat dari segi biaya, penggunaan kedua alat ini lebih murah
jika dibandingkan dengan peralatan lainnya karena menghemat bahan baku yaitu
minyak atiri yang harganya mahal.
B. Saran
Dalam mengaplikasikan minyak atsiri harus diperhatikan sifat dari
minyak terutama bagi orang-orang yang sensitif atau memiliki alergi terhadap
minyak tertentu. Penggunaan minyak atsiri harus sehemat mungkin karena
harganya yang mahal. Dalam menggunakan pengharum ruangan aromaterapi
elektrik, perlu diperhatikan sumber listrik yang digunakan agar tidak
menimbulkan bahaya.
DAFTAR PUSTAKA
Agusta, Andria. 2002. Aromaterapi, Cara Sehat Dengan Wewangian Alami.
Jakarta : Penebar Swadaya
Anna, 2010. Bahaya Pengharum Ruangan. www.kompas.com [28 September
2010]
Anonim, 2009. Tips Aomaterapi & Relaksasi. www.blanjaspa.com [28 Sepember
2010]
Guenther, Ernest. 2006. Minyak Atsiri Jilid I. Diterjemahkan Oleh S. Ketaren.
Jakarta : Universitas Indonesia Press
Ketaren, S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta : Balai Pustaka
Lutony, T. L dan Rahmayati, Y. 2000. Minyak Atsiri. Jakarta : Penebar Swadaya
Stevensen, C. J. 1996 . Aromatherapy. New York : Churchill Livingstone Inc
Download