Uploaded by ahmadinekov

Program Wakaf Buku Republika

advertisement
#KawanHijrah Buka Program Wakaf Buku
dan Al-Qur?an
JAKARTA—Dalam upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat, #KawanHijrah
menggelar ‘Program Wakaf Buku dan Al-Qur`an’. Program ini sebagai wujud kepedulian agar
seluruh lapisan masyarakat semakin melek huruf (latin/arab), serta bisa membaca Al-Qur’an.
Berdasarkan hasil penelitian Organisasi Pendidikan, Sosial, dan Kebudayaan Dunia (Unesco, the
United Nations of Education, Social, and Culture Organizations), masyarakat Indonesia yang
hobi atau suka membaca berjumlah 0,001(1/1000). Artinya, setiap 1000 penduduk hanya satu
jiwa yang suka membaca.
Dari angka itu (252 ribu jiwa), bila dibagi dengan jumlah produksi buku per tahun berdasarkan
data Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) yang berjumlah 44 ribu judul/tahun, maka satu judul buku
baru dibaca sebanyak 6-7 orang. Seandainya setiap buku baru wajib dibaca oleh seluruh
masyarakat Indonesia yang berjumlah 252 juta jiwa, maka jumlahnya akan semakin
mengenaskan. Satu judul buku baru dibaca oleh lebih dari 5715 orang,
Berdasarkan hal inilah, kita perlu mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi
dalam Program Wakaf Buku dan Al-Qur`an ini. Harapannya, agar makin banyak masyarakat
yang mendapatkan pengetahuan secara luas. Bila program ini dipikul bersama, insya Allah akan
lebih ringan.
Tanggung jawab mencerdaskan generasi bangsa bukan hanya menjadi domain (wilayah)
Kemendikbud atau Kemenag saja, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itulah,
melalui program ini diharapkan semakin banyak generasi bangsa yang bisa mendapatkan
kemudahan akses pendidikan dan pemberantasan buta aksara.
Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga tahun 2010 jumlah masyarakat Indonesia
yang tidak bisa membaca dan menulis (buta huruf) sebanyak 7.752.627 orang, yang terdiri atas
2.816.207 orang pria, dan 4.936.420 orang wanita. Sebanyak 722.774 orang berusia antara 15-24
tahun, 2.725.913 orang berusia 25-44 tahun, dan sebanyak 4.303.940 orang berusia 45 tahun ke
atas. Kita berharap, setiap tahun angkanya terus menurun, sehingga bangsa ini terbebas dari buta
aksara.
Menurut dia, program untuk melepaskan kebutahurufan dan keaksaraan ini, tentunya bukan
sebatas pada tugas pemerintah. Juga bukan hanya tugas guru di sekolah, atau orang tua di rumah.
Tetapi ini tugas setiap individu, tugas kita semua untuk maju, dan hak setiap pribadi untuk
mendapatkan (akses) pendidikan serta buku-buku bacaan.
Merujuk pada data BPS pula, potensi tertinggi daerah yang mengalami buta aksara berada pada
wilayah terluar Indonesia dan terpencil. Karena itu, melalui Program Wakaf Buku dan AlQur`an ini, ia berharap, tingkat kebutahurufan dan kebutaaksaraan di Indonesia bisa segera
teratasi.
Minat baca dan menulis generasi muda terus mengalami penurunan. Karena itu, dengan program
wakaf buku ini, ia berharap, mampu mendorong generasi muda untuk rajin membaca dan
menulis.
Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam program ini, dapat menyalurkan donasi melalui
rekening Muamalat 3090000909 an Sutrisna. Dana yang terkumpul dari seluruh sumbangan itu
akan dibelikan buku-buku bacaan dan buku pelajaran untuk pelajar dan masyarakat.
Download