Uploaded by ipujadany

49859507-MATERI-RAB

advertisement
TINJAUAN MATA KULIAH
Mata kuliah ini mempelajari tentang : Pengertian RAB, unsur-unsur yang terlibat
dalam proyek; proses perkembangan proyek; gambar bestek; Rencana Kerja dan syarat
(RKS); factor-faktor yang mempengaruhi RAB: jenis-jenis biaya, harga upah, harga
bahan, dan harga peralatan; pengertian dan perhitungan volume pekerjaan, harga satuan
pekerjaan, harga unit pekerjaan, bobot unit pekerjaan, kurva-S; Rencana Anggaran
Pelaksanaan (RAP), keuntungan, dan harga penawaran pada pekerjaan bangunan gedung.
Buku Ajar sangat perlu dipelajari oleh mahasiswa agar mahasiswa memahami
tentang permasalahan bahan, sifat-sifat bahan, yang nantinya akan sangat bermanfaat
untuk mempelajari cara-cara perhitungan anggaran biaya proyek, sehingga mahasiswa
dapat menghitung besarnya harga penawaran suatu pekerjaan proyek konstruksi.
Tujuan umum dari Matakuliah Rencana Anggaran Biaya dan Ekonomi Teknik ini
adalah bahwa setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa dapat terampil mebuat
Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek konstruksi bangunan gedung dan terampil
mebuat RAB proyek konstruksi bangunan jalan dan bangunan air.
PETUNJUK UNTUK MEMPELAJARI BUKU AJAR
1. Bacalah terlebih dahulu Tujuan Instruksional Umum dan Tujuan Instruksional
Khusus yang tertera di awal setiap BAB.
2. Pelajarilah dengan seksama materi kuliah tiap BAB sampai Anda memahami
betul.
3. Kerjakan tugas-tugas yang diberikan pada kertas tersendiri.
4. Bacalah rangkuman dan buku referensi yang diperintahkan untuk mempelajrinya.
5. Pelajari sekali lagi buku ajar ini, kemudian saudara harus menempuh ujian yang
telah direncanakan.
Page 1 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mewujudkan gagasan / ide menjadi kenyataan, proyek bangunan membutuhkan
biaya. Biaya ini yang diperlukan harus diperhitungkan lebih dahulu sebelum proyek
dilaksanakan. Perhitungan biaya harus dlakukan secara teliti dan biaya harus diperhitungkan
seefisien mungkin. Perhitungan biaya yang diperhitungkan sebelum proyek dilaksanakan
disebut Rencana Anggaran Biaya proyek.
Pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Yang dimaksud dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu bangunan atau proyek
adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biayabiaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.
Anggaran Biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat
dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda antara
daerah satu dengan daerah yang lain. Hal ini disebabkan karena perbedaan harga bahan dan
upah tenaga kerja. ( H. Bachtiar Ibrahim, 1993; 3)..
Sedangkan, definisi proyek adalah sebagai satu usaha dalam jangka waktu yang
ditentukan dengan sasaran yang jelas yaitu hasil yang telah dirumuskan pada waktu awal
pembangunan proyek akan dimulai atau suatu rangkaian kegiatan yang bersifat khusus untuk
mencapai hasil yang bersfat khusus pula.
Atau proyek adalah sistem dari sekumpulan komponen / unsur / elemen, dimana
antar elemen mempunyai hubungan dan ketergantungan dalam mencapai tujuan tertentu,
dengan ciri-ciri khas yaitu :

mempunyai waktu awal dan akhir,

menggunakan sumberdaya yang terbatas,

tidak terulang,

terdapat pada lokasi tertentu,

hasil proyek tercapai pada tahap akhir,

berdasarkan pesanan, dan

bersifat dinamis.
Konstruksi adalah pembangunan fisik, dapat berupa bangunan gedung, industri
maupun bangunan sipil.
Page 2 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
Proyek konstruksi adalah penerapan system untuk pembangunan fisik suatu proyek
konstruksi yang mempunyai tujuan tertentu dan dengan sumberdaya terbatas ( biaya, material,
dan dengan tenaga yang terbatas) dan mempunyai waktu awal dan akhir yang terbatas (satu
siklus).
Rencana Anggaran Biaya yang dipelajari dalam mata kuliah ini adalah perkiraan biaya
yang berkaitan dengan proyek konstruksi, yaitu perhitungan biaya yang digunakan untuk
pembangunan fisik suatu gedung atau proyek lain dan dihitung mulai dari awal sampai akhir
pelaksanaan pelaksanaan proyek tersebut.
Perhitungan Rencana Anggaran Biaya dibedakan berdasarkan oleh siapa yang
membuat dan kapan dibuat. Untuk menjawab oleh siapa Rencana Anggaran Biaya dibuat,
perlu diingat bahwa fihak utama yang terlibat dalam suatu proyek adalah pemilik dan
kontraktor. Pemilik proyek (Ouwner biasanya dibantu / diwakili oleh Konsultan, baik
konsultan Perencana maupun Konsultan Pengawas.
Ada 2 jenis Rencana Anggaran Biaya yaitu : perhitungan Rencana Anggaran Biaya
yang dibuat oleh pemilik dan perhitungan
Rencana Anggaran Biaya yang dibuat oleh
kontraktor. Kedua perhitungan Rencana Anggaran Biaya tersebut mempunyai fungsi berbeda,
Rencana Anggaran Biaya yang dibuat oleh pemilik ini dipakai sebagai bahan pertimbangan
dalam menentukan kontraktor yang melaksanakan proyek, sedangkan Rencana Anggaran
Biaya yang dibuat oleh kontraktor digunakan untuk menentukan harga penawaran pada saat
pelelangan.
Rencana Anggaran Biaya dibedakan kapan dibuat, didasarkan atas nilai waktu uang,
perbedaan harga bahan upah dari waktu ke waktu.
FUNGSI
Perkiraan biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan proyek. Pada taraf
pertama dipergunakan untuk mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan untuk
membangun proyek atau investasi, selanjutnya mempunyai fungsi dengan spectrum yang
amat luas yaitu merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti : material, tenaga
kerja, pelayanan, maupun waktu. Meskipun kegunaannya sama, namun untuk masing-masing
organisasi peserta proyek mempunyai penekanannya yang berbeda-beda/ fungsi estimasi
antara lai sebagai berikut :

Bagi Ouwner : adalah angka yang menunjukkan jumlah perkiraan biaya yang akan
menjadi salah satu patokan untuk menentukan kelanjutan suatu investasi. Secara
praktis di lapangan disebut dengan Ouwner Estimation (OE).
Page 3 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK

Bagi Konsultan : adalah angka yang diajukan kepada pemilik proyek (Ouwner)
sebagai usulan biaya yang terbaik untuk berbagai keguanaan sesuai perkembangan
proyek dan sampai derajat ketelitian tertentu, kredibilitasnya terkait dengan
kebenaran atau ketepatan angka-angka yang diusulkan. Harga estimasi yang
diajukan oleh konsultan disebut dengan Bill of Quantity (BQ).

Bagi Kontraktor : adalah angka finansial yang diajukan dalam proses lelang guna
memperoleh pekerjaan dan memperhitungkan keuntungan, dimana angka
tersebuttergantung kepada seberapa kecakapannya dalam membuat perkiraan
biaya. Bila penawaran yang diajukan didalam proses lelang terlalu tinggi,
kemungkinan besar kontraktor yang bersangkutan akan mengalami kekalahan
dalam lelang. Sebaliknya, bila memenangkan lelang dengan harga yang terlalu
rendah akan mengalami kesulitan di belakang hari. Harga yang diajukan oleh
kontraktor ini disebut dengan Estimate Engineering (EE).
JENIS RENCANA ANGGARAN BIAYA
Berdasarkan pada proses perkembangan proyek dari mulai gagasan / ide sampai
proyek diserahkan dari kontraktor ke pemilik, Rencana Anggaran Biaya dibagi dalam 4 jenis
yaitu :
1. Rencana Anggaran Biaya Kasar (Taksiran) untuk Pemilik.
Rencana Anggaran Biaya dibutuhkan oleh pemilik untuk memutuskan akan
melaksanakan ide / gagasan untuk membangunan proyek atau tidak ( biasanya masih
dibantu dengan Studi Kelayakan Proyek). Rencana Anggaran Biaya kasar ini juga dipakai
sebagai pedoman terhadap anggaran biaya yang dihitung secara teliti. Rencana Anggaran
Biaya ini dibuat masih kasar / global sekali dan biasanya dihitung berdasarkan harga
satuan tiap meter persegi luas latai atau dengan cara yang lain, misalnya :
No.
1
2
3
4
5
PROYEK
Rumah Tempat Tinggal
Bangunan Industri
Sekolah
Rumah sakit
Pembangkit Tenaga Listrik
SATUAN
Rp. / m2.
Rp. / unit produksi atau Rp./ m2
Rp. / bangku
Rp. / tempat tidur
Rp. / kVA.
Berikut diberikan sekedar contoh penyusunan anggaran biaya kasar (taksiran) :
No.
Uraian Pekerjaan
1
Bangunan Induk 10 x 8
2
Bangunan Gang 1,5 x 5
Luas (m2)
80
7,5
Harga Satuan Kasar (Rp.) Jml. harga (Rp.)
1.250.000,00 100.000.000,00
700.000,00
5.625.000,00
Jumlah 105.625.000,00
Page 4 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
2. Rencana anggaran Biaya Pendahuluan oleh Konsultan Perencana
Perhitungan anggaran Biaya ini dilakukan setelah gambar rencana (desain) selesai
dibuat oleh konsultan Perencana. Perhitungan anggaran biaya ini lebih teliti dan cermat
sesuai ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya.
Penyusunan anggaran biaya ini didasarkan pada :
a. Gambar Bestek
Gunanya untuk menentukan / menghitung besarnya volume masing – masing
pekerjaan.
b. Bestek atau Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
Gunanya untuk menetukan spesifikasi bahan dan syarat-syarat teknis.
c. Harga Satuan Pekerjaan
Dihitung dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkan perhitungan
analisa BOW.
3. Rencana Anggaran Biaya Detail oleh Kontraktor
Anggaran Biaya ini dibuat oleh kontraktor setelah melihat desain konsultan perencana
(gambar bestek dan RKS), dan pembuatannya lebih terperinci dan teliti karena sudah
memperhitungkan segala kemungkinan ( melihat medan, mempertimbangkan metodemetode pelaksanaan, dsb ). Rencana Anggaran Biaya ini kemudian dijabarkan dalam
bentuk penawaran oleh kontraktor pada waktu pelelangan, dan menjadi harga yang pasti
(fixed price) bagi pemilik setelah salah satu rekanan ditunjuk sebagi pemenang dan Surat
Perjanjian Kerja (SPK) telah ditanda tangani.
4. Anggaran Biaya sesungguhnya (Real Cost) setelah proyek selessai
Bagi pemilik fixed price yang tercantum dalam kontrak adalah yang terakhir, kecuali
dalam pelaksanaan terjadi tambah dan kurang (meer & minder werk). Bagi kontraktor
nilai tersebut adalah penerimaan yang fixed, sedangkan pengeluaran yang sesungguhnya
(Real cost) yaitu segala yang kontraktor keluarkan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
Besarnya real cost tersebut hanya diketahui oleh kontraktor sendiri. Penerimaan di atas
dikurangi Real Cost adalah laba diperoleh oleh kontraktor.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERHITUNGAN RAB.
Pemilihan tariff yang tepat untuk estimasi tender tergantung pada banyak factor.
Beberapa diantaranya dapat disesuaikan secara obyektif, tetapi tidak banyak keadaan hanya
pengalaman dan perasaan atas proyek tersebut yang dapat membantu penentuan tariff yang
tepat.
Page 5 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK

Kondisi pasar
Ketika menyiapkan estimasi , tariff dan harga yang dipakai biasanya akan diperoleh
dari proyek0proyek sebelumnya atau data biaya histories. Akan tetapi estimasi pendekatan
merupakan perkiraan harga tender pada waktu tertentu di masa mendatang. Karenanya
sanatlah perlu untuk memperbaruhi harga0harga tersebut denagn menggunakan indeks
harga tender sehingga sesuai dengan tingkat harga sekarang. Selain itu perlu pula untuk
memasukkan peningkatan biaya buruh dan material yang telah diumumkan tetapi belum
dilaksanakan. Kelonggaran juga pasti diberikan untuk memperhitungkan perubahan
kondisi kontrak, tipe ouwner, tersedianya buruh, beban kerja dan sebagainya serta naik
turunnya dunia industri.

Desain ekonomi
Bilamana terjadi perubahan desain seperti misalnya perubahan bentuk, tinggi,
ukuran dan sebagainya, maka beberapa penyesuaian terhadap tariff yang dipakai dalam
estimasi pendekatan pasti dilakukan. Keadaan tapak bangunan dapat juga mempengaruhi
desain dan cara membangun bangunan tersebut.

Pertimbangan kualitas
Tariff dari proyek lama adalah ditetapkan berdasarkan standart kualitas tertentu. Jika
standart ini akan dinaikkan atau diturunkan maka diperlukan adanya perubahan dalam
tariff estimasi yang diajukan. Mungkin perlu pula mlakukan penyesuaian berdasarkan
perkiraan atas peningkatan standart kualitas, dengan menunjukkan keseluruhan
perubahan. Alternatifnya, penyesuaian ini dapat pula lebih tepat, misalnya dengan
memilih kualitas lapisan luar dinding bata yang lebih baik, maka tariff estimasinya dapat
disesuaikan lebih obyektif.

Sarana-sarana teknis
Masalah ini menimbulkan suatu peningkatan proporsi proyek bangunan. Pentingnya
biaya ini menghendaki agar peninjauanya terpisah dari komponen biaya bangunan
lainnya. Pada rencana proyek yang besar, Quantity Surveyor ahli pasti dipakai untuk
memberikan pedoman terutama pada tahap estimasi perkiraan. Sebagai contoh penyediaan
alat pendingin udara (AC) dapat meningkatkan biaya proyek yang cukup besar.

Pekerjaan eksternal
Akibat sering terjadinya perbedaan yang cukup besar antara tapak-tapak bangunan,
maka terdapat hubungan biaya antara elemen pekerjaan eksternal dengan bangunan
sesungguhnya. Karenanya umumnya perlulah mencakup biaya-biaya ibi sebagai
Page 6 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
komponen tersendiri dalam estimasi. Ukuran tapak atau lokasi dan pekerjaan yang harus
dilaksanakan merupakan factor penting yang harus dipertimbangkan.

Kealpaan
Usulan estimasi biaya harus secara jelas memperlihatkan apa saja yang telah
dicakup, melaui spesifikasi, dan apa saja yang tidak tercakup. Ouwner mungkin dapat
memaklumi atas pengasumsian bahwa estimasi satu juta telah mencakup semua
pengeluarannya bagi proyek tersebut. Ia tampaknya kurang dapat memaklumi bila
kemudian ia mengetahui bahwa beberapa kelompok pengeluarannya luput ditinjau.
Contoh nyata dari kealpaan ini antara lain : fee professional dan ongkos-ongkos lain, VAT
( Value Added Tax, pajak pertambahan nilai), biaya lahan, tagihan bunga, perabot kecilkecil dan komponen-komponen peralatan khusus yang mungkin dibutuhkan untuk bengkel
atau laboratorium.

Harga dan resiko desain
Estimasi disusun berdasarkan kombinasi tiga factor yaitu : kualitas, kuantitas dan
harga.dua hal pertama dari komponen ini menyangkut tentang desain, yang selalu
mengalami perubahan hingga penanda tangan kontrak. Desain selanjutnya akan
mempengaruhi metode konstruksi yang dipakai oleh kontraktor. Pada permulaan skema
suatu desain akan digambarkan oleh sketsa denah dan elevasi, dan karena kebutuhan,
sketsa-sketsa ini akan lebih diperinci selama proses desain.proses ini dapat berdampak
penting terhadap biaya konstruksi. Resiko biaya yang berkaitan dengan desain akan lebih
banyak terjadi pada tahap permulaan dari pada tahap tender. Oleh karenanya persentase
yang lebih besar harus ditambahkan untuk menutup resiko desain pada tahap permulaan,
dari pada dalam tahap selanjutnya selama proses desain terjadi.
JENIS-JENIS BIAYA PROYEK
Dalam perhitungan estimasi biaya proyek konstruksi jenis-jenis biaya dibedakan
sebagai berikut :
Biaya Langsung (Direct Cost)
Yang dimaksud dengan biaya langsung adalah biaya yang berhubungan dengan konstruksi
/ bangunan, diantaranya adalah :
 Biaya untuk bahan / material
Untuk menghitung biaya langsung mengenai bahan bangunan perlu diperhatikan halhal sebagai berikut :
-
Bahan sisa / yang terbuang (waste)
Page 7 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
-
Harga loco atau franco
-
Cari harga terbaik yang masih memenuhi syarat bestek.
-
Cara pembayaran kepada penjual (supplier)
 Biaya untuk upah buruh / labor / man power.
Untuk menghitung biaya langsung mengenai upah buruhbangunan perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
-
Untuk menghitung upah buruhdibedakan dalam : upah harian, borongan per
unit volume atau borong keseluruhan (borong dol) untuk daerah-daerah
tertentu.
-
Selain tariff upah perlu juga diperhatikan factor-faktor kemampuan dan
kapasitas kerjanya.
-
Perlu diketahui apakah buruh atau mandor dapat diperoleh dari daerah sekitar
lokasi proyek atau tidak. Bila tidak, berarti harus didatangkan buruh dari
daerah lain. Ini menyangkut masalah : ongkos transport dari daerah asal ke
lokasi proyek, penginapan, gaji ekstra dan lain sebagainya.
-
Undang-undang perburuhan yang berlaku perlu diperhatikan.
 Biaya untuk penggunaan peralatan / equipments.
Untuk menghitung biaya langsung mengenai biaya peralatan untuk pelaksanaan
pekerjaan konstruksi / bangunan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
-
Untuk peralatan yang disewa perlu diperhatikan ongkos keluar masuk garasi,
ongkos buruh untuk menjalankan peralatan, bahan baku dan biaya operasi
kecil.
-
Untuk peralatan yang tidak disewa perlu diperhatikan bunga investasi,
depresiasi, reparasi besar, pemeliharaan dan ongkos mobilisasi.
Biaya Tak Langsung (Indirect Cost)
Biaya tak langsung adalah biaya yang tidak secara langsung berhubungan dengan
konstruksi / bangunan tetapi harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek tersebut,
diantaranya adalah :
 Biaya overhead
Biaya overhead dapat digolongkan menjadi 2 jenis biaya yaotu :

Overhead Proyek (dilapangan), diantaranya adalah :

Biaya personil di lapangan
Page 8 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK

Fasilitas sementara proyek seperti biaya untuk pembuatan ; gudang,
kantor, penerangan, pagar, komunikasi, transportasi.

Bank Garansi, bunga bank, ijin banunan, pajak.

Peralatan kecil yang umumnya habis / terbuang setelah proyek selesai.

Foto-foto dan gambar jadi (asbuild drawing)

Kwlitas kontrol, seperti test tekan kubus / silinder beton, baja sondir ,
boring.


Rapat-rapat di lapangan

Biaya-biaya pengukuran.
Overhead Kantor
Adalah biaya untuk menjalankan suatu usaha, termasuk didalamnya seperti
sewa kantor dan fasilitasnya, honor pegawai, ijin-ijin usaha, prakwalifikasi,
referensi bank, anggota assosiasi.
 Biaya tak terduga / Contigencies.
Biaya tak terduga adalah salah satu biaya tak langsung, yaitu biaya untuk
kejadian-kejadian yang mungkin terjadi atau mungkin tidak. Misalnya naiknya muka
air tanah, banjir, longsornya tanah dan sebagainya. Berapa biaya yang perlu kita
sediakan untik ini ?. Ternyata lebih sulit dihitung dari pada biaya langsung. Pada
umumnya biaya ini diperkirakan antara 0,5 sampai 5 % dari biaya total proyek.
Yang termasuk dalam kondisi kontigencies adalah sebagai berikut :
o Akibat Kesalahan
Kesalahan kontraktor dalam memasukkan beberapa pos pekerjaan, gambar
yang kurang lengkap (misalnya ada di bestek, tetapi tidak tercantum pada gambar).
o Ketidak Pastian Subyektif
Ketidak pastian yang subyektif (Sbjective Uncertaintues), timbul karena
interpretasi subyektif terhadap bestek, misalnya tercantum dalam RKS :
“ Bahan penutup atap (genteng) Merk Jenis Karang Pilang atau lainnya yang
disetujui direksi “. Dalam hal ini dapat diartikan boleh menggunakan seperti merk
Jatiwangi yang harganya lebih murah, tetapi belum tentu dapat distujui oleh
konsultan pengawas.
Ketidak pastian yang lain adalah fluktuasi harga material dan upah buruh
yang tidak dapat diperkirakan. Misalnya disebut dalam bestek :” Eternit
Page 9 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
menggunakan eternity Semen Gresik dan setara yang disetujui oleh direksi”.
Dalam hal ini dapat diartikan boleh menggunakan seperti merk Kerang yang
harganya lebih murah, tetapi belum tentu dapat disetujui oleh konsultan pengawas
karena perlu dihitung nilai feasibilitasnya.
o Ketidak pastian Obyektif
Ketidak pastian yang obyektif adalah ketidak pastian tentang perlu
tidaknya suatu pekerjaan, dimana ketidak pastian itu ditentukan oleh obyek diluar
kemampuan manusia, misalnya : perlu tidaknya dipasang sheet pile untuk
pembuatan pondasi. Dalam hal ini perlu tidaknya sheet pile ditentukan oleh factor
tinggi rendahnya muka air tanah pada waktu pondasi dibuat.
o Variasi Efisiensi
Variasi efisiensi dari sumber daya yaitu effisiensi dari buruh, material dan
peralatan.
 Keuntungan / profit.
Untuk inilah seseorang mau mengambil resiko menjadi kontraktor. Kalau tanpa
keuntungan, siapa yang akan mau ?. karena itulah perlu diingat bahwa keuntungan
tidak sama dengan gaji. Keuntungan adalah hasil jerih payah dari keahlian, ditambah
hasil dari factor resiko. Semua jenis biaya diatas adalah biaya yang mau tidak mau
harus dikeluarkan. Jadi seyogyanya tidak dapat dikurangi (kecuali mengadakan
pelanggaran). Maka satu-satnya biaya yang dapat kita tambah atau dikurangi adalah
keuntungan. Bila kita ingin memenangkan suatu tender sedangkan saingannya cukup
banyak, maka kita berani untuk menurunkan harga penawaran dengan mengurangi
keuntungan.
GAMBAR BESTEK
Yaitu gambar lanjutan dari gambar Pra Rencana, dan gambar detail dasar dengan skala
yang lebih besar. Gambar bestek merupakan lampiran dari uraian dan Rencana Kerja dan
Syarat-Syarat (RKS) atau bestek pekerjaan.
Gambar bestek dan bestek merupakan tolok ukur (kunci pokok) dalam menetukan
kualitas dan skop pekerjaan, maupun dalam menghitung Rencana Anggaran Biaya.
Page 10 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
Gambar Bestek terdiri dari :
1. Gambar Denah, skala : 1 : 100
Gambar denah melukiskan gambar tapak (tampang) setinggi ± 1,00 m dari lantai,
gambar letak pintu dan jendela terlihat dengan jelas, sedangkan gambar penerangan atas
(bovenlich) digambar dengan garis putus. Pada gambar denah juga digambar garis atap
dengan garis putus-putus lebih tebal dan jelas sesuai dengan bentuk atap.
Lantai rumah induk dengan duga (peil) ditanadai dengan ± 0,00. gambar kolom
(tiang) dari beton dibedakan dari pasangan tembok. Semua ururan arah vertikal di atas
lantai diberi tanda (+) dan ukuran di bawah lantai diberi tanda (-).
2. Gambar Pandangan (Tampak), skala : 1 : 100.
Yaitu gambar pandangan lengkap dengan dekorasi yang sesuai dengan
perencanaan. Pada gambar pandangan ini tidak dicantumkan ukuran-ukuran lebar maupun
tinggi bangunan.
3. Gambar Potongan, skala : 1 : 100.
Terdiri dari gambar potongan melintang dan gambar potongan membujur (
memanjang) atau menurut keperluanya. Gambar potongan ini untuk menjelaskan letak
atau kedudukan sesuatu kontruksi. Pada gambar potongan harus tercantum duga (peil) dari
lantai, misalnya dasar pondasi, letak tinggi jendela dan pintu, tinggi eternit (langit-langit),
letak nok, balok muurplat dan sebagainya.
4. Gambar rencana atap, skala : 1: 100.
Menggambarkan bentuk konstruksi rencana atap lengkap dengan kuda-kuda, nok,
gording, muurplat, reng, usuk, talang air dan konstruksi penahan, dan digambar dengan
jelas.
5. Gambar Detail Konstruksi, skala : 1 : 50 atau sesuai keperluan.
Gambar detail konstruksi antara lain terdiri dari :
-
Gambar Konstruksi Beton Bertulang
-
Gambar Konstruksi Kayu
-
Gambar Konstruksi Baja
-
Dan gambar detail konstruksi lain.
-
Lengkap dengan ukuran-ukurannya.
6. Gambar Pelengkap, skala : 1 : 100 atau dengan skala lain.
Antara lain terdiri :
-
Gambar Rencana Listrik Dari PLN
-
Gambar Rencana Sanitair
Page 11 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
-
Gambar Rencana Saluran Pembuang Air Kotor
-
Gambar Rencana Saluran Air Hujan
-
Gambar Rencana Lanati
-
Gambar Rencana Eternit / Langit-Langit
-
Gambar Rencana Septictank, semua dilengkapi ukuran-ukurannya.
7. Gambar situasi, skala : 1 : 200 atau 1 : 500 yang terdiri dari :
-
Rencana Letak Bangunan
-
Rencana Halaman
-
Rencana Jalan Dan Pagar
-
Rencana Saluran Pembuangan Air Hujan
-
Rencana Garis Batas Tanah Dan Roylen.
UNSUR-UNSUR YANG TERLIBAT DALAM PROYEK
Dalam bukunya Muko-Muko (1985, 1-3) menyebutkan bahwa, dalam pelaksanaan ini
terdapat beberapa nama-nama pejabat yang memegang peranan penting yang berhubungan
dengan pelaksanaan pembuatan – pembuatan bangunan tadi.
Pejabat-pejabat itu adalah :
1. PRINCIPAL, yaitu PEMILIK atau orang yang memberi pekerjaan (Ouwner)
Bila seseorang atau jawatan ingin membuat bangunan, maka orang tersebut
menyampaikan keinginannya kepada ahli bangunan dan menyerahkan agar dapat
direncanakan bangunan yang diingini itu beserta besar biaya yang diperlukan .
2. KONSULTAN / PENASEHAT / ADVISER
Ahli-ahli bangunan yang menerima pekerjaan dari principal pada umumnya
tenaga-tenaga teknik yang dipimpin oleh seorang Arsitek atau Insinyur yang
selanjutnya disebut sebagai Penasehat atau Konsultan Perencana.
Tugas dari Konsultan Perencana adalah menyalurka keinginan-keinginan Principal
yang berpedoman pada kaidah-kaidah keteknikan, keindahan dan manfaat
penggunaannya bangunan yang dimaksud oleh Principal. Secara umum Konsultan
Perencana mengutarakan bentuk dari bangunan yang dimaksud Principal termasuk
rencana biaya sementara yang diperlukan untuk membangunnya. Selanjutnya
dimungkinkan Principal memberikan juga pendapatnya yang disesuaikan dengan
rencana yang disajikan oleh Konsultan Perencana. Setelah Principal dan Konsultan
Perencana sepakat tentang hasil rancangannya, maka Konsultan Perencana dapat
melanjutkan semua pekerjaan hingga bangunan yang akan dibuat dapat dilaksanakan.
Page 12 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
3. DIREKSI atau KONSULTAN PENGAWAS
Setelah principal mendapatkan hasil rancangan yang telah dikerjakan oleh
Konsultan Perencana, maka langkah selanjutnya Principal menunjuk seorang
pelaksana (Pemborong) yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut untuk
mewujudkan rancangan tersebut dalam bentuk fisik bangunan nyata.
Dalam melaksanakan pekerjaan, Pemborong perlu diawasi pekerjaannya.
Pengawasan pekerjaan ini dilakukan oleh seorang atau lebih yang disebut dengan
Konsultan Pengawas atau Direksi. Konsultan Pengawas mempunyai beberapa sttaf
ahli di bidangnya masing-masing, misalnya : orang yang ahli bidang struktur, ahli
geoteknik dan lain-lain. Kadang – kadang , Konsultan Pengawas dilakukan oleh
Konsultan Perencana itu sendiri. Untuk bangunan milik Pemerintah Konsultan
Pengawas adalah dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) atau orang yang ditunjuk oleh
Dinas itu (Pegawainya).
4. PEMBORONG atau KONTRAKTOR (Bouwheer)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, adapun yang melaksanakan berdirinya
bangunan atau yang mewujudkan dari gambar rancangan menjadi bentuk nyata dari
bangunan tersebut adalah Pemborong, dimana dengan kerjanya mendapatkan
keuntungan.
5. PELAKSANA atau UITVOEDER
Pelaksana adalah seorang teknisi yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
pekerjaan atau terlaksananya pekerjaan. Pelaksanan ditunjuk oleh Pemborong yangs
setiap saat berada di tempat pekerjaan, karena dalam beberapa hal pemborong sering
berhalangan. Penunjukan harus diberi tahu kepada Direksi, disertai penjelasan
identitas dirinya, seperti pendidikan, pengalaman, umur dan lain-lain, karena direksi
dapat menolak pelaksana yang dianggapnya tidak memenuhi persyaratan.
Page 13 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
TAHAP PERKEMBANGAN PROYEK
Sebuah proyek pada mulanya bertitik tolak dari Gagasan dasar atau kebutuhah akan
sesuatu yang muncul pada benak seseorang atau sekelompok orang, yang kemudian
dikonkretkan kedalam pendefinisian sebuah proyek. Untuk pendefinisian sesuatu proyek yang
besar tidaklah mudah untuk dilakukan, sehingga memerlukan bantuan dari tenaga ahli dari
luar (konsultan) diperlukan apabila pemilik proyek tidak memilikinya.
Penugasan kepada tenaga ahli tersebut diatur dalam suatu KERANGKA ACUAN
(Term of Reference) yang pada dasarnya kurang lebih semacam deskripsi tugas ( job
description ).
Dengan tersedianya lokasi proyek kemudian dilakukan penyelidikan lebih lanjut
kemungkinan-kemungkinan
membangun
proyek
tersebut
dari
segi
biaya,
analisa
perrekayasaan, kreteria perancangan dan sebagainya.
Untuk proyek yang sifatnya komersial, perlu dipelajari aspek-aspek
pemasaran, aspek ekonomi, dan dampak lingkungan sekitarnya. Pekerjaan mendefinisikan
proyek sampai studi tentang kemungkinan membangunan proyek tersebut disebut STUDI
KELAYAKAN PROYEK.
Pada hakekatnya studi ini ingin mengetengahkan apakah proyek/gagasan tersebut
layak dan bermanfaat untuk dibangun. Dengan kata lain proyek JALAN TERUS atau
BERHENTI. Bila ditetapkan JALAN TERUS, kemungkinannnya segera dilaksanakan atau
dilaksanakan pada beberapa waktu kemudian.
Studi kelayakan proyek ini dilakukan untuk proyek yang sudah ditentukan lokasinya
maupun untuk proyek yang belum ditentukan lokasi bangunannya.
Tahapan berikutnya yaitu mulai diadakan pengaturan untuk penyediaan biaya proyek,
pembuatan pra-rancangan, pra-rancangan pekerjaan konstruksinya, serta pra-rancangan
mekanikal/elektrikal, misalnya bangunan sebuah pabrik gula, dermaga, bendungan dan
sebagainya. Pekerjaan-pekerjaan pada tahapan ini dilaksanakan dalam tahapan PRARANCANGAN.
Pada
tahapan
RANCANGAN
DETAIL,
pekerjaan
dikonsentrasikan
untuk
menhasilkan gambar – gambar kerja proyek dan RKS ( Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Pekerjaan). Gambar dan spesifikasi ini merupakan bagian utama dari Dokumen Tender
(”Kumpulan
Resep
untuk
pelaksanaan
Proyek”).
Tahapan
ini
disebut
TAHAP
RANCANGAN AKHIR. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut.
Page 14 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
Dari rancangan sampai terwujudnya bangunan yang dinginkan oleh Principal, dan
oleh karenanya pemberi tugas (Principal) perlu mengetahui, bagaimana dan dari bahan apa
bangunan itu akan dibuat. Sehingga direksi terlebih dahulu gambar rencana dari bangunan
yang akan dibuat itu lengkap dengan detail-detail dan penjelasan-penjelasan teknik yang
diperlukan, kemudian diajukan kepada principal untuk diketahui dan untuk mendapatkan
persetujuannya.
Pemborong dalam melaksanakan pekerjaan bangunan tersebut harus sesuai dengan
gambar rencana dengan penjelasan-penjelasan teknik yang berhubungan dengan bangunan
tersebut, dan masih diperlukan syarat-syarat lain yang langsung atau tidak langsung
berhubungan
dengan pekerjaan itu, misalnya kecakapan yang memberi pekerjaan dan atau
direksi pada pelaksanaannya, masa penyerahan, asuransi-asuransi, upah kerja dan lain-lain.
Syarat peraturan ini bersifat administratief. Peraturan-peraturan uraian penjelasan teknik dan
administrasi itu terpisah antara satu sama yang lain, yang biasanya disebut : RENCANA
KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS).
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut :
BAGIAN : I
Penjelasan dari Pekerjaan.
Pasal 1. Penjelasan Umum
A. Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi :
a. Membersihkan lahan proyek dan seterusnya ……
b. Galian tanah halaman …. dan seterusnya …..
B. Pekerjaan dilaksanakan menurut :
a. Aturan-aturan dan syarat-syarat dari uraian tersebut dalam peraturan ini
…dan sterusnya ; keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang
terkait dengan penjelasan umum.
b. Sampai pada pekerjaan harus diserahkan oleh pemborong kepada pemberi
pekerjaan dalam keadaan selesai sehingga pemberi pekerjaan merasa puas.
Pasal 2. Timbang Duga Peil
Timabang duga (peil) akan ditetapkan oleh pengurus. Dan seterusnya….;
Pasal 3. Ukuran Pokok
a. Ukuran pokok dapat dilihat dalam gambar, ukuran-ukuran lainyya yang
tidak tercantum di dalam gambar dapat ditundingkan dengan pengurus.
Page 15 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
b. ….. dan seterusnya, keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang
terkait dengan timbang duga (peil).
BAGIAN : II
Peraturan Teknik.
Pasal 4 : Pekerjaan Tanah
a. Pekerjaan tanah terdiri dari :
1. Galian tanah untuk pondasi untuk pondasi pagar, dan seterusnya….;
2. dan seterusnya,
Pasal 5 : Urugan Pasir
a. Dikerjakan dengan urugan pasir adalah :
1. Lubang-lubang pondasi dibawah lantai denah denga tebal 0,20 meter.
2. Lubang-lubang pondasi di bagian dalam.
b. dan seterusnya …; keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan Pekerjaan tanah.
Pasal 6 : Pekerjaan Pasangan batu
a. Pondasi di bawah tembok harus dikerjakan dengan pasangan batu kali belah
dengan perekat 1 PC: 3 PS.
b. Batu Kali harus berukuran tidak boleh lebih dari 0,30 m dan tidak poreus. Sebelum
dipasang harus terlebih dahulu dibikin basah dan dibersihkan dahulu dari kotoran.
c. Dan seterusnya , keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan pasangan batu.
Pasal 7 : Pekerjaan Beton
a. Yang dikerjan dengan beton bertulang campuran 1Pc:2Ps:3Kr adalah pekerjaanpekerjaan kolom, plat diatas pintu/jendela, ringbalk, sloop.
b. Bahan – bahan pekerjaan ini harus diperiksakan kepada direksi untuk
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu.
c. Dan seterusnya , keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan Pekerjaan Beton.
Pasal 8 : Pekerjaan Plesteran
a. Yang dikerjakan dengan plesteran 1Pc:1Kp:3Ps adalah plesteran rumah jaga pada
bagian dalam, sedangkan bagian luar dengan campuran 1Pc:0,5Kp:5Ps.
b. Plesteran trasraaam dan plesteran beton dikerjakan dengan campuran 1Pc:2Ps.
c. Dan seterusnya , keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan pekerjaan plesteran.
Page 16 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
Pasal 9 : Pekerjaan Kayu
a. Ukuran kosen-kosen pintu jendela rumah jaga adalah 8 x 12 cm. Tebal daun pintu
jendela semuanya 3,5 cm. Semua kosen pintu/jendela di cat dengan warna putih.
b. Dan seterusnya , keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan pekerjaan kayu.
Pasal 10 : Pekerjaan atap, Kuda-kuda, lantai.
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan pekerjaan atap, kuda-kuda dan lantai.
Pasal 11 : Pekerjaan Besi
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan pekerjaan besi.
Pasal 12 : Alat-alat Penggantung dan Pengunci
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan pekerjaan dan alat-alat penggantung dan pengunci.
Pasal 13 : Pekerjaan Kaca
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan pekerjaan kaca.
Pasal 14 : Pekerjaan Cat dan Kapuran
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan pekerjaan cat dan kapuran.
Pasal 15 : Pekerjaan Instalasi Listrik
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan pekerjaan instalasi listrik.
Pasal 16 : Pekerjaan Halaman
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan pekerjaan halaman.
BAGIAN : III
Peraturan Umum
Pasal 17 : Pengurus
a. Yang bertindak sebagai pengurus atau direksi adalah Kepala Dinas GedungGedung Negara Daerah …….. atau seorang pegawai yang ditunjuk.
b. Dan seterusnya yang berisikan tentang pengurus proyek.
Pasal 18 : Kewajiban Umum Pemborong
Page 17 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan kewajiban dan hak pemborong.
Pasal 19 : Bahan-bahan yang dipergunakan di pekerjaan
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan persyaratan bahan yang harus disetujui oleh pengurus, termasuk bila terjadi
tidak sesuai persyaratan dan tindakan yang harus diberikannya.
Pasal 20 : Pekerjaan gambar dan peraturan
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait bila
terjadi perbedaan gambar dan bunyi peratura.
Pasal 21 : Kemajuan Pekerjaan
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
rencana pekerjaan, dan seterusny.
Pasal 22 : Waktu Penyelenggaraan Pekerjaan
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan waktu mulai dan waktu menyelesaikan pekerjaan.
Pasal 23 : Jangka Waktu Pemeliharaan
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan jangka / lama waktu yang diperlukan untuk pemeliharaan pekerjaan setelah
pekerjaan diserahkan .
Pasal 24 : Pertanggungan Jawab Pemborong
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan pertanggungan jawab pemborong atas pekerjaan setelah jangka waktu tertentu
penyerahan kedua.\
Pasal 25 : Pekerjaan Tambahan dan Pengurangan
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait bila
terjadi adanya pekerjaan tambah atau pengurangan pekerjaan.
BAGIAN : IV
Peraturan Administratief
Pasal 26 : macam Lelangan
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan masalah lelangan.
Pasal 27 : Penunjukan
Page 18 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan penunjukan peserta lelang.
Pasal 28 : Lelangan Pemborong
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan surat-surat penawaran yang diperlukan pada saat lelangan.
Pasal 29 : Pemberian Pekerjaan
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan pemberian pekerjaan.
Pasal 30 : Resiko Pemborongan
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan , persyaratan dan cara
penyelesaian bila terjadi naik/turunnya harga-harga bahan atau yang lain.
Pasal 31 : Denda
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan , persyaratan dan cara
penyelesaian bila pemborong tidak memenuhi syarat-syarat yang seperti tercantum
pada pasal-pasal sebelumnya.
Pasal 32 : Perselisihan
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan , persyaratan dan cara
penyelesaian bila terjadi perselisihan yang bersifat teknis atau kejadian dimana
pemborongan tidak memenuhi kewajibannya.
Pasal 33 : Aturan Pembayaran
Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan tata cara pembayaran pekerjaan.
Pasal 34 : Syarat-syarat Penawaran
a. harga penawaran yang kurang dari 50% dari harga yang telah ditetapkan oleh
direksi
(Dinas
Gedung-Gedung
Negara),
tidak
akan
dibicarakan
/
dipertimbangkan.
b. Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait
dengan syarat-syarat penawaran.
Page 19 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
BAB II
VOLUME PEKERJAAN
PENGERTIAN VOLUME PEKERJAAN
Yang dimaksud dengan volume suatu pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya
volume pekerjaan dalam satu satuan.. Volume
juga disebut sebagai kubikasi pelerjaan.
Volume (kubikasi ) yang dimaksud dalam pengertian ini bukanlah merupakan volume (isi
sesungguhnya), melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu kesatuan.
Berikut diberikan bebarapa contoh sebagai berikut :
a. Volume pekerjaan pondasi batu kali = 60 m3., mempunyai pengertian bahwa,
volume pekerjaan pondasi dihitung berdasarkan isi, yaitu panjang x lluas
penampang yang sama.
b. Volume pekerjaan atap = 124 m2., mempunyai pengertian bahwa, volume
pekerjaan atap dihitung berdasarkan luas, yaitu luas bidang atap yang dapat
bebbentuk segitiga, persegipanjang, trapesium dan lain-lain.
c. Volume pekerjaan lisplank
= 27 m,
volume pekerjaan lisplank dihitung
berdasarkan panjang , atau pekerjaan lisplank dapat juga dihitung berdasarkan
luas.
d. Volume pekerjaan besi = 258 kg., volume pekerjaan besi dihitung berdasarkan
berat dari besi, yaitu jumlah panjang tulangan dikalikan dengan berat jenis besi
yang bersangkutan.
e. Volume pekerjaan kunci tanam = 15 buah, volume pekrjaan
berdsarkan
banyaknya kunci dan lain-lain.
Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa satuan masing-masing volume pekerjaan
berbeda, volume pekerjaan pondasi 60 m3, volume pekerjaan atap 124 m2, volume pekerjaan
lisplank 27 m, volume pekerjaan besi 258 kg dan volume pekerjaan kunci tanam 15 buah, ini
menunjukkan bahwa volume tersebut bukanlah volume dalam arti sesungguhnya melainkan
volume dalam satuan, kecuali volume pekerjaan pondasi yang merupakan volume
sesungguhnya.
Volume pekerjaan tersebut dihitung berdasarkan pada gambar bestek dari bangunan
yang akan dibuat. Semua bagian / elemen konstruksi yang ada pada gambar bestek harus
dihitung secara lengkap dan teliti untuk mendapatkan perhitungan volume pekerjaan secara
akurat dan lengkap.
Page 20 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
Membaca Gambar Bestek
Gambar-gambar Bestek itu kita perhatikan dan teliti benar-benar ukurannya. Kita
mulai menghitung volume tiap pekerjaan sesuai dengan susunan pekerjaan. Untuk
mendapatkan perhitungan volme pekerjaan yang teliti dan lengkap yang harus diperhatikan
adalah :
 Denah
Yang diperhatikan adalah ukuran-ukuran panjang dan lebarnya, bentuk dari masing –
masing bagian gambar denah secara teliti dan mendetail.
 Penampang-penampang / Potongan-potongan
Yang diperhatikan adalah ukuran-ukuran panjang dan lebarnya, bentuk penampang dan
ukurannya dan tinggi dari masing – masing detail penampang/potongan secara teliti dan
mendetail.
 Pandangan – pandangan
Yang diperhatikan adalah bidang-bidang mana yang terletak dimuka dan dibelakang serta
penjelasan keadaannya secara teliti dan mendetail.
 Gambar – gambar rencana dan penjelasan (detail)
Dari gambar rencana ini dan
penjelasan (detai) kita dapat membaca rencana dari
elemen/bagian konstruksi, kelengkapan dan ukuran-ukuran dengan lebih detail dan jelas
sehingga dapat kemudahan tingkat pengerjaannya.
 Gambar situasi
Untuk menjelaskan / menunjukkan keadaan sekitar tempat dimana bangunan tersebut
didirikan.
Setelah segala sesuatunya sudah ada dan lengkap namun ada sesuatu yang kurang
jelas / belum bisa dimengerti misalnya bahan yang digunakan, kualitas bahannya,
mungkin bagaimana cara mendapatkan bahan (bahan produk luar negeri), maka perlu
ditanyakan kejelasannya pada saat diadakan aanwijzing kepada direksi. Bila segala
sesuatunya sudah jelas maka kita menghitung jumlah dan volume pekerjaan.
Uraian volume pekerjaan
Uraian volume pekerjaan
Sebelum menghitung volume masing-masing pekerjaan, lebih dahulu harus membaca
gambar bestek berikut gambar – gambar detail (penjelasannya). Penguasaan dalam membaca
gambar bestek dan gambar penjelasan akan sangat mempengaruhi tingkat ketelitian dalam
menghitung volume masing-masing pekerjaan.
Page 21 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
Tahapan yang perlu dilakukan dalam menghitung volume pekerjaan adalah antara lain
menguraikan masing-masing volume pekerjaan (uraian volume pekerjaan) dan dari uraian
tersebut masing-masing harus dihitung volume pekerjaanya.
Yang dimaksud dengan uraian volume pekerjaan adalah menguraikan secara rinci
besar volume suatu pekerjaan. Menguraikan, berarti menghitung besar volume masing-masing
pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan gambar detail.
Susunan uraian volume pekerjaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Susunan dengan cara lajur-lajur tabelaris.
2. Susunan dengan cara post-post.
Penyusunan uraian volume pekerjaan tersebut diurutkan berdasarkan urutan
(kronologis) pelaksanaan
pekerjaan. Volume pekerjaan disusun sedemikian rupa secara
sistematis dengan lajur-lajur tabelaris, dengan sistem pengelompokan mulai dari
I.
PEKERJAAN PONDASI sampai X. PEKERJAAN PERLENGKAPAN LUAR. Berikut ini
diberikan susunan uraian pekerjaan tersebut.
DAFTAR URAIAN PEKERJAAN
URAIAN PEKERJAAN
I. PEKERJAAN PONDASI
1. Persiapan :
a. Pembersihan Lapangan.
b. Memasang Bouwplank.
c. Direksi Keet
d. Los Kerja.
2. Penggalian
a. Galian Tanah Pondasi
b. Urugan Kembali
3. Pasangan Pondasi Batu Kali
a. Urugan Pasir bawah Pondasi
b. Aanstamping Batu Kali
c. Pasangan Pondasi Batu Kali
II. PEKERJAAN BETON & DINDING
1. Beton Bertulang
a. Beton Sloof
b. Kolom Praktis
c. Ring Balok
d. Balok Konsul
e. Kuda-kuda Beton
f. Plat Beton
2. Beton Tak Bertulang
a. Beton Cor 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr.
3. Dinding
a. Pasangan Tembok 1 Pc : 2 Ps.
b. Pasangan Tembok 1 Pc : 4 Ps.
2. Kuzen
Page 22 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
a. Kuzen Pintu dan Jendela
b. Meni Kayu yang Menyentuh Pasangan
c. Bout-bout / Angkur.
III. PEKERJAAN KAP & ATAP
1. Kap Dan Rangka Atap
a. Pekerjaan Kuda-kuda
b. Pekerjaan Rangka atap
c. Pekerjaan Lisplank Papan
d. Memeni sambungan Kayu
e. Resudu Kuda-kuda
f. Bout-bout / Angkur.
2. Atap.
a. Memasang Atap Genting
b. Memasang Bubungan.
IV. PEKERJAAN PLAFOND
1. Balok Plafond
a. Rangka Plafond Dalam
b. Rangka Plafond Luar (everstek)
c. Residu Rangka Plafond
2. Memasang Plafond
a. Memasang Plafond Triplek tebal 4 mm
b. Memasang Plafond Luar Kisi-kisi 2 x 5 cm
c. Les Pinggir Plafond Dalam
V. PEKERJAAN PLESTERAN
1. Plesteran
a. Plesteran Dinding 1 Pc : 2 Ps.
b. Plesteran Dinding 1 Pc : 4 Ps
2. Turap Porselen
3.
a. Pasangan Turap Porselen
VI. PEKERJAAN LANTAI
1. Urugan Di bawah Lantai
a. Urugan Tanah
b. Urugan Pasir
2.
Pasangan lantai
a. Pasangan Ubin PC Polos
b. Pasangan Ubin PC Petak / Lajur
VII. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
1. Pintu / Jendela
a. Pintu Teakwood
b. Rangka Jendela Nako Pengaman
2. Kaca Tetap Jalusi
a. Pasang Kaca Tebal 5 mm
b. Pasang Kaca NakoTebal 5 mm
c. Pasang Ventilasi Jalusi
3. Penggantung / Kunci
a. Peamelles Nilon
b. Kunci Tanam Union 2 x Slaag 3.b.
VIII. PEKERJAAN CAT / KAPURAN
1. Pengecatan
a. Mencat kayu yang Kelihatan
Page 23 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
b. Mencat Loteng dengan teak oil
c. Mencat Dinding dengan Matek
d. Mencat Kuzen / Pintu dan Jalusi
IX. PEKERJAAN PERLENGKAPAN DALAM
1. Listrik
a. Pasang Instalasi dalam
b. Pemasangan Lampu Pijar
c. Lampu TL 2 x 40 watt
d. Pasang Zekering Group
e. Stop Kontak
f. Sakelar seri
g. Sakelar Enggkel
2. Sanitasi dan Instalasi Air
a. Kloset Jongkok Porselen
b. Pemasangan Instalasi Air Bersih
c. Pemasangan Instalasi Air Kotor
d. Kraan
e. Flour Drainase
X. PEKERJAAN PERLENGKAPAN LUAR
1. Halaman
a. Rabat Keliling Gedung
b. Rabat Beton 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr
c. Rabat Kerikil
d. Bak Kontrol
e. Septictank
Menghitung Jumlah dan Volume Pekerjaan
Untuk perhitungan jumlah dan volume pekerjaan perlu hal-hal yang penting sebagai
berikut :
o Hitung jumlah dan macam pekerjaan yang akan dilaksanakan , misalnya :
pekerjaan tanah, pekerjaan pasangan pondasi, pekerjaan pasangan tembok,
pekerjaan beton, pekerjaan pintu, pekerjaan atap, pekerjaan lantai, pekerjaan
pengecatan dan sebagainya. Dan masing macam pekerjaan ini masih perlu dirinci
lagi secara mendetail bagian-bagiannya (sub-sub pekerjaan), misalnya : pekerjaan
tanah terdiri dari pekerjaan-pekerjaan : galian tanah untuk ponadasi pasangan batu
kali, galian tanah untuk pondasi foot-plat, galian tanah untuk pondasi sumuran ,
pekerjaan pengurugan kembali dan lain-lain.
o Kemudian dihitung banyaknya volume masing – masing pakerjaan, dengan cara
sebagai berikut :
a. Menghitung pekerjaan tanah
Caranya :
Page 24 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
1.
Misalnya untuk pekerjaan pondasi pasangan batu kali, tentukan ukuran :
panjang, lebar dan tinggi/dalamnya galian. Volume galian tanahnya = luas
penampang galian x panjang galian.kadang-kadang ukuran pondasi antara
pkerjaan satu dengan yang lain tidak sama, sesuai dengan keguanaannya.
Kita kumpulkan ukuran pondasi yang sama baik ukuran : lebar, panjang
dan dalamnya. Seandainya lubang galian tanah untuk pondasi dengan
ukuran : dalam 1,00 meter, lebar 0,80 meter sepanjang 50 meter, maka
volume galian tanah untuk pondasi adalah = 1,00 x 0,80 x 50 = 40 meter
kubik (m3).
2. Untuk menentukan harga upah galian tanah tiap m3 bukalah daftar analisa
BOW. Galian tanah dalam analisa diberi kode/tanda : “A”, sedangkan
nomornya tergantung dari jenis kekerasan tanah yang akan digali.
3. Setelah pondasi dibuat, ada bagian yang perlu ditimbun kembali. Pekerjaan
penimbunan ini dinamakan dengan “Urugan” tanah kembali yang biasanya
diambil sebesar 0,25 dari jumlah volume galian.
b. Menghitung pekerjaan pasangan pondasi, tembok dan beton.
3. Pasangan pekerjaan ponadsi
Untuk menghitung volume pekerjaan pasangan pondasinya yang
penampangnya berbentuk trapezium adalah :
Luas penampangnya = (lebar atas + lebar bawah) x setengah tinggi
pondasi.
Dan isinya = luas penampang x panjang pasangan pondasi.
Dari daftar analisa untuk menghitung harga 1 m3 pasangan pondasi
batu kali adalah terdiri dari : harga bahan ditambah denga upah kerja
untuk pasangan pondasi.
4. Pasangan tembok batu bata dinding dihitung dalam m3.
Untuk tembok ½ bata misalnya, maka tebalnya 12 cm atau 0,12 meter.
Luas dinding dihitung, kemudian dikurangi denga luas untuk : pintu,
jendela, lubang-lubang angin tau ventilasi. Hasilnya dikalikan dengan
tebal tembok.
5. Plesteran dinding tembok dihitung dalam m2 (luas) bidang plesteran. Bial
bidang yang diplester tembok bagian luar dan dalam, maka jumlahnya =
luas dinding x 2 (lua dalam).
Page 25 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
6. Beton bertulang (balok-balok, plat-plat, sloop, kolom dan lain-lain)
dihitung dalam m3.
Caranya :
Kolom dan balok-balok = luas penampang x jumlah panjangnya.
Plat = luas penamplat x tebalnya.
Analisa BOW pekerjaan untuk pekerjaan beton terdiri : kebutuhan
bahan yang terdiri : bahan beton sendiri, bahan besi tulangan, bahan
begesting, sedangkan untuk upah terdiri : upah kerja pengecoran , upah
kerja pembesian dan upah begesting.
7. Demikian pula untuk pekerjaan pasangan yang lain.
c. Pekerjaan kayu
1. Kusen-kusen pintu dan jendela dihitung dalam m3.
Caranya :
Luas penampang kayu x jumlah panjangnya.
Kousen pintu terdiri dari : 1 ambang dan 2 tiang kusen
Kusen jendela : 2 ambang dan 2 tiang jendela.
2. Daun pintu , daun jendela dihitung dalam m2.
Caranya :
Luas = lebar x tinggi pintu / jendela
3. Papan lisplang dihitung dalam m2.
Caranya :
Luas = lebar papan x panjang seluruh lisplang.
d. Kuda-kuda dihitung dalam m3.
Caranya :
Penampang kayu x jumlah panjangnya.
Sebuah kuda-kuda terdiri dari :
1 balok tarik, 1 buah tiang (ander), 2 buah batang kaki kuda-kuda dan 2 buah
penyokong kuda-kuda, kemudian dikalikan dengan banyaknya kuda-kuda yang
dipakai.
Kalkulasi :
Jumlah kayu untuk keperluan seluruh kuda-kuda
= ……m3
Gording = penampang x jumlah panjang
= ……m3
Page 26 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
Balok muurplat = penampang x panjang
= …….m3
Balok nok (bubungan) = penampang x panjang
= ……..m3
Balok jure = penampang x proyeksi rebahnya
=…….. m3
Jumlah
= ……..m3
10 % kayu hilang
= ……..m3
total kebutuhan
= ……..m3.
Rangka atap ialah usuk-usuk/kaso-kaso dan reng-reng dihitung luas
sebenarnya dari atap genteng, ialah bagian atat muka / belakang dan samping
kiri/kanan.
Luas atap muka/belakang berbentuk segitiga, luas = alas x ½ tinggi.
Luas atap samping kiri/kanan bentuk trapezium, luas = ( panjang alas +
panjang bubungan) x ½ tinggi.
Akhirnya seluruh dari luas atap dijumlahkan = …….. m2.
e. Rangka langit-langit dihitung dalam m3 atau m2.
Volume pekerjaan rangka langit-langit dari kayu dihitung sebagai berikut :
luas penampang rangka x panjang seluruhnya.
Misalnya :
Untuk arah memanjang terbuat dari kayu 5/7 cm, sepanjang 5 meter dan
rangka langit-langit dipasang setiap 1 meter maka :
Volume kayu = 0,05 x 0,07 x 5x 6 = 0,105 m3.
Untuk arah melebar terbuat dari kayu 5/7 cm, sepanjang 3 meter dan rangka
langit-langit dipasang setiap 1 meter maka :
Volume kayu = 0,05 x 0,07 x 2 x 3 = 0,021 m3.
f. Pekerjaan Atap
4. Luas atap genteng, dihitung dalan m2.
Luas atap = luas rangka atap = …….. m2.
5. Pasangan bubungan nok dan jure dihitung dalam m (meter maju)
Hitung jumlah panjangnya kemudian kita kalikan dengan 1 m2.
6. Talang air pipa (pembuang air) dihitung dalam m’, lihat analisa harga per
meter maju.
7. Talang air, penampang air atap dihitung dalam m’, panjangnya = panjang
lis (papan lis).
Page 27 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
g. Pekerjaan langit-langit atau plafon
Pemasangan langit-langit adalah pemasangan eternity dihitung dalam luas
(m2).
Luas = panjang x lebar ruang yang ditutup dengan eternit.
h. Pekerjaan Lantai
1. Urugan pasir dibawah lantai tegel setebal 10 cm sampai 20
cm
dihitung
dalam m3. Isinya = lebar x panjang x tebal pasir.
2.
Lantai tegel polos dihitung dalam m2. panjang lantai x lebar lantai.
Kemudian lihat analisa.
i. Pekerjaan Mengecat
1.
Pekerjaan mengecat adalah segala kayu yang terlihat / terketam. Pekerjaan
ini dihitung dalam m2 (luas)
Untuk kusen-kusen adalah 3 x penampang x panjang.
Untuk luas pintu-pintu / jendela ialag = lebar x 2.
Untuk luas lisplang = lebar x jumlah panjangnya.
Apa-apa bagian yang harus dicat perlu diperiksa dan soal warna cat dapat
ditanyakan pada direksi saat pengecatan akan dimulai.
2. Untuk harga pengecatannya per m2 ini dapat dilihat dalam analisa harga
satuan.
k. Pekerjaan Gantungan dan Kunci
1. Pemasangan kaca pintu dan jendela dihitung dalam m2.
Caranya ialah (lebar dan tingginya) dikurangi ambang dan
jenangnya (tiang). Kalau sebagian dari panil perlu dikurangi lagi,
sesuai dengan gambar bagian – bagian mana yang akan dipasang
kaca-kaca jendela/pintu.
2. Engsel pintu dan jendela dihitung jumlah pemakaiannya, dan
jenisnya.
3. Slot pintu dan jendela dihitung berapa buah dan jenis yang akan
dipakai.
4. Kuncu tanam berapa buah dan apa kualitasnya, dan dimana harus
dipasang.
5. Closet yang dipakai bearapa jumlahnya, kualitasnya bagaimana .
Page 28 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
6. Bak- bak penyimpanan air ada berapa buah, apa bahan dasrnya .
l. Pekerjaan Instalasi
m. Instalasi Listrik : Biaya pemasangan dan bahan-bahan untuk instalasi
listrik ditentukan oleh tiap-tiap mata lampu. Ini duluar harga bola
lampu, kabel yang dipakai ditambah stopkontaknya, kemudian dihitung
setiap jenis lampu dan akhirnya dijumlahkan.
Rumus sementaranya : RAB = (p x q) + s
p = jumlah mata lampu
q = harga per mata lapmu
s =jumlah harga seluruh bola lampu yang dipakai.
2. Instalasi air : Pipa-pipa leiding dari diameter berapa yang dipakai.
Hitung harga seluruh harga pipa-pipa, kemudian ditambah upah
pasang (bisa dirundingkan). Harus diingat bahwa pada kebiasaannya
instalasi air ini dipasang setelah bangunan selesai. Tentu ada
kerusakan-kerusakan
pada
waktu
pemasangan
pipa-pipa.
Kemungkinan-kemungkinan kerusakan ini ditambahkan dalam RAB
instalasi air ini.
n. Pekerjaan – pekerjaan lain
1. Besi-besi sengkang, angker, baut, mur ditaksir dalam …kg.
2. Rooster udara jumlhanya ……buah.
3. Bouwlplank dihitung per meter maju.
4. Bouwket (gubug dan kantor) ditaksir Rp. ……
5. Penjaga malam ditaksir Rp……
6. Dan lain-lain yang dianggap perlu.
Page 29 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
BAB III
HARGA SATUAN PEKERJAAN
Pengertian
Yang dimaksud dengan Harga Satuan Pekerjaan adalah jumlah harga bahan
dan upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis. Harga bahan didapat dari pasaran,
dikumpulkan dalam suatu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Bahan, sedangkan
upah tenaga kerja didapatkan di lokasi dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang
dinamakan Daftar Harga Satuan Upah.
Harga Satuan Pekerjaan akan berbeda antara daerah satu dengan daerah yang lain, hal
ini disebabkan karena adanya perbedaan harga pasaran bahan dan harga / upah tenaga kerja
yang berlaku di setiap daerah. Jadi dalam menghitung dan menyusun Anggaran Biaya suatu
proyek, harus berpedoman pada harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di pasaran dan di
lokasi pekerjaan yang akan dibuat.
Hal yang perlu dilakukan dalam menghitung besarnya RAB antara lain : merinci
semua jenis pekerjaan yang ada dan masing-masing harus dihitung, volume pekerjaan serta
menghitung harga satuan pekerjaan masing-masing.
Setiap
jenis pekerjaan yang telah dirinci harus dihitung harga satuan pekerjaan
sendiri-sendiri, sesuai dengan jenis, jumlah, spesifikasi bahan dan jenis, jumlah tenaga kerja
yang akan dipakai.
Setelah itu dari hasil penglian antara volume dengan harga satuan pekrjaan akan
didapat harga per unit pekerjaan. Harga Anggaran Biaya didapat dengan menjumlah semua
harga unit pekerjaan yang telah dihitung.
Sedangkan harga penawaran dihitung dengan menjumlah hasil perhitungan Anggaran
Biaya tersebut dengan pajak pertambahan nilai (PPn), keuntungan untuk kontraktor.
Ketelitian dan kecermatan dalam menghitung semuanya tersebut akan sangat
mempengaruhi tingkat keakuratan menghitung Rencana Anggaran Biaya.
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan dapat memakai 2 macam analisa, yaitu :
1. Analisa BOW (Burgerlijke Openbare Werken), yaitu ketentuan dan ketetapan umum
yang ditetapkan Dir. BOW tanggal 28 Pebruari 1921, Nomor 5372 A pada zaman
Pemerintahan Belanda. Analisa BOW hanya dapat dipergunakan untuk pekerjaan padat
karya yang memakai peralatan konvensional. Sedangkan bagi pekerjaan yang
mempergunakan peralatan modern / alat berat, analisa BOW tidak dapat dipergunakan
Page 30 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
sama sekali. Tentu saja ada beberapa bagian analisa BOW yang sudah tidak relevan lagi
dengan kebutuhan pembangunan, baik bahan maupun upah tenaga kerja. Namun
demikian analisa BOW masih dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam menyusun
Anggaran Biaya Bangunan.
2. Analisa Harga Satuan Pekerjaan yang dikeluarkan oleh Balai Pengujian dan Informasi
Konstruksi, Dinas Permukiman dan Tata Ruang, dalam buku yang berjudul “ Daftar
Harga Satuan Bangunan Gedung Negara Bahan Bangunan / Upah dan Analisa Pekrjaan
yang terbit setiap bulan. Pada waktu sekarang analisa ini yang banyak dipakai untuk
menghitung harga satuan pekerjaan terutama proyek-proyek milik pemerintah.
Ada tiga istilah yang harus dibedakan dalam menyusun Anggaran Biaya Bangunan
yaitu : Harga Satuan Bahan, Harga Satuan Upah dan Harga Satuan Pekerjaan. Untuk
memudahkan dalam menghitung harga satuan pekerjaan data-data dikelompokkan sendirisendiri. Harga bahan didapat dari pasaran, dikumpulkan dalam suatu daftar yang dinamakan
Daftar Harga Satuan Bahan. Upah tenaga kerja didapatkan di lokasi dikumpulkan dan
dicatat dalam satu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Upah. Dari kedua data
tersebut kemudian dihitung dan dibuat Harga Satuan Pekerjaan. (lihat tabel-tabel berikut).
Daftar Harga Satuan Bahan (lihat tabel berikut)
Analisa Bahan dan Upah
Analisa bahan :
Yang dimaksud dengan analisa bahan suatu pekerjaan ialah menghitung banyaknya
volume masing-masing bahan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan.
Contoh pembuatan 1 m3 beton balok memanjang 30 x 50 cm2.
Bila diketahui :
o Harga Satuan Bahan
Beton tanpa tulangan K – 225
1m3
Rp. 376.500,00.
Besi beton
1 kg
Rp.
7.200,00.
Kawat beton
1 kg
Rp.
6.900,00.
Paku
1 kg
Rp.
7.600,00.
Kayu Begesting
1 m3 Rp. 760.000,00.
o Harga satuan Upah :
Upah pembesian
1 kg
Rp.
250,00.
Upah begesting
1 m2 Rp.
8.500,00.
Page 31 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
Upah alat Bantu pengecoran
o Upah pengecoran
1 unit Rp.
42.500,00.
1 m3 Rp.
52.550,00.
Membutuhkan bahan :
1,00
m3 beton tanpa tulangan
Rp. 376.500,00.
= RP. 376.500,00
199,64 kg besi tulangan
Rp.
7.200,00.
= RP.1.437.408,00
4,950 kg kawat beton
Rp.
6.900,00.
= RP. 34.155,00
4,500 kg paku
Rp.
7.600,00.
= RP.
0,45
Rp. 760.000,00.
m3 kayu begesting
JUMLAH
34.200,00
= RP. 342.000,00
= Rp. 2.531.658,00
Analisa Upah :
Yang dimaksud dengan analisa upah suatu pekerjaan adalah menghitung banyaknya
tenaga kerja yang diperlukan serta besarnya biaya yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan.
Dari contoh pembuatan 1 m3 beton balok memanjang.
Membutuhkan upah :
199,64 kg
Upah pembesian
Rp.
250,00.
= Rp. 49.910,00.
12,500 m2
Upah begesting
Rp.
8.500,00.
= Rp. 106.250,00
1,00
Upah alat Bantu pengecoran Rp.
42.500,00.
= Rp. 42.500,00
1,00
Upah pengecoran
52.550,00.
= Rp. 52.550,00
Rp.
JUMLAH
Jadi Harga Satuan Pekerjaan
= Rp.
251.210,00.
= Harga satuan Bahan + Harga Satuan Upah
= Rp. 2.531.658,00 + Rp. 251.210,00
= Rp. 2.782.868,00.
Tabel analisa Harga satuan Pekerjaan (lihat tabel berikut).
Page 32 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
Menghitung Harga satuan Pekerjaan Beton Bertulang
Harga Satuan Pekerjaan beton bertulang yang dihitung meliputi :
-
biaya bahan beton dan upah tenaga kerja,
-
biaya besi tulangan dan upah tenaga kerjanya, dan
-
biaya begesting dan upahnya.
Bahan beton (dihitung dalam m3) yang terdiri dari bahan : PC, pasir dan kerikil
dengan perbandingan campuran tertentu. Untuk volume pekerjaan beton dihitung dengan
mengalikan antara luas penampang dengan panjang, atau : p x l x t, dimana : l x t = luas
penampang, dengan p : panjang suatu elemen.
Untuk menghitung berat besi tulangan dapat dihitung dengan mengalikan : jumlah
volume besi dengan berat jenis besi. Volume besi = jumlah total panjang besi x luas
penampang besi tulangan.
Misalkan :
Balok beton bertuang dengan penampang : 20 cm x 30 cm.
Tulangan pokok : 4 Ǿ 12 mm, begel Ǿ 6 – 12,5 cm.
Berapa berat besi tulangan per m3 betonnya ?.
Perhitungan :
Luas penampang balok = 0,20 x 0,30 cm2 = 0,06 cm2.
Volume beton 1 m3 adalah berdimensi : panjang 1 meter, lebar 1 meter dan tinggi 1
meter.
Sehingga luas penampangnya = l x t = 1 x 1 m2 = 1 m2.
Bila luas penampangnya = 0,06 m2, maka panjang balok = (1m3) : (0,06 m2) = 16,67
m’.
Berat tulangan pokok :
Panjang setiap tulangan pokok
= panjang tulangan + (2 x bengkokan)
= 16,67 m + (2 x 0,07 m)
= 16,67 m’ + 0,14 m’
= 16,81 m’.
Luas penampang per tulangan Ǿ 12 mm
= ¼ π D2
= ¼ x π x 0,0122
= 0,000113 m2.
Volume per besi tulangan pokok
= 16,81 m’ x 0,000113 m2 = 0,001902 m3.
Volume 4 tulangan pokok
= 4 x 0,001902 m3
Page 33 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
= 0,007609 m3.
Berat jenis (BJ) besi = 7,2 artinya : volume besi per 1 m3
, beratnya = 7,2 ton (7200
kg).
Sehingga berat 4 tulangan pokok Ǿ 12 mm sepanjang 16,81 m = 0,007608 m3 x 7200
kg/m3
= 54,776 kg.
Catatan : selain berat besi dihitung dengan volume besi x berat jenis, dapat juga
dihitung dengan bantuan tabel berat besi. : dari tabel sudah diketahui berat besi per meter
pnajang. Sehingga berat besi tulangan dapat dihitung dengan mengalika antara : panjang besi
dengan berat besi per m’.
Menghitung berat begel (Ǿ 6 – 12,5 cm) per m3 beton.
Panjang per begel
= (2 x 0,20) +(2 x 0,30) +(2 x 0,04) m’
= 1,08 m’.
jumlah begel (sepanjang 16,81 m’)
= ((16,81; 0,125)) + 1
= 134 begel.
Luas penampang begel Ǿ 6
= ¼ x ¼ π D2
= ¼ x π x 0,0122
= 0,283 m2.
Volume per begel
= 108 m’ x 0,283 m2
= 33,564 cm3.
Berat per begel
= 0,0072 x 33,564 = 0,24 kg.
Berat besi tulangan pokok dan begel = 134 x 0,24 kg = 32,16 kg.
Sehingga berat besi tulangan per m3 = 86,936 kg.
Page 34 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
BAB IV
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Pendahuluan
Setelah diketahui harga satuan, jumlah macam dan volume masing-masing pekerjaan,
maka kemudian menghitung kebutuhan biaya dari masing-masing pekrjaan tersebuta yang
akhirnya akan dapat ditentukan semua biaya yang dibutuhkan untuk bangunan tersebut.
Untuk memudahkan perhitungan dan penjumlahannya diperlukan suatu tabel, yang
berisikan tentang :
o Uraian Pekerjaan : dari gambar bestek yang telah dibaca dan dicermati secara seksama,
kemudian
dirinci semua jenis atau post-post pekerjaan yang akan dilaksanakan. Dari
jenis pekerjaan ini kemudian diuraikan sub-sub pekerjaan yang lebih mendetail lagi.
o Volume Pekerjaan : dari masing pekerjaan tersebut dihitung banyaknya / volume pekerjaan
yang akan dilaksanakan, dengan berbagai satuan pekerjaan tergantung dari jenis dan sub
pekerjaan yang dilaksanakan, misalnya : m3, m2, m’, buah dan sebagainya.
o Analisa
:
pasal – pasal dari Analisa BOW yang digunakan sebagai dasar untuk
menghitung harga satuan . Bila dalam analisa BOW tidak ditemukan adanya pasal yang
sesuai dengan sub pekerjaan maka harganya didasarkan pada harga taksir.
o Harga Satuan Pekerjaan : dari perhitungan analisa BOW akan muncul angka harga satuan
untuk masing-masing sub pekerjaan. Harga satuan ini dapat dihitung berdasarkan dengan
harga : Fixed Price ( dari analisa BOW ) atau harga Lump Sum (Borongan) dan untuk
masing-masing sub pekerjaan tentunya berbeda-beda.
o Harga Unit Pekerjaan : adalah harga satuan dikalikan dengan volume untuk masingmasing sub pekerjaan.
o Jumlah tiap-tiap post : adalah merupakan jumlah keseluruhan masing-masing sub
pekerjaan tersebut untuk jenis / post pekerjaan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel / daftar berikut :
DAFTAR RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN : …………..
LOKASI DI : ………………………………………………………………..
No
A
Uraian Pekerjaan
Volume
Satuan
Pasal
Analisa
Harga Satuan
(Rp).
Harga
(Rp).
Jumlah tiap
Post
1
2
3
4
5
6
7
PEKERJAAN TANAH
1
Pembersihan Lokasi
………….
m2
Taksir
-
………
2
Galian tanah pondasi
………….
m3
A1
………….
………
3
Urugan tanah
………….
m3
A1
………….
………
Rp. …………
B
PEKERJAAN PASANGAN
Page 35 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
1
Pasangan batu kali pondasi
………….
m3
G32
………….
………
2
Pasangan bata dinding
………….
m3
G27
………….
………
3
Neut pada kusen
………….
m2
G50
………….
………
4
Plesteran dinding
………….
m2
G50
………….
………
………….
C
Rp. …………
PEKERJAAN KAYU
1
Kusen pintu / jendela
………….
m3
F26
………….
………
2
Daun pintu / jendela
………….
m2
F33
………….
………
3
Papan lisplang
………….
m1
F21
………….
………
4
Kuda-kuda / gording / jure
………….
m3
F22
………….
………
5
Rangka atap (kasau / usuk, reng)
………….
m3
F16
………….
………
6
Rangka langit-langit
………….
m3
F1a
………….
………
Rp. …………
D
PEKERJAAN ATAP
1
Atap genteng
………….
m2
H2
………….
………
2
Tutup bubung nok / jure
………….
m1
H6
………….
………
3
Talang air
………….
m1
H17
………….
………
4
Talang pipa air
………….
m1
H18
………….
………
Rp. …………
E
PEKERJAAN LANTAI
1
Urugan pasir bawah lantai
………….
m3
A12
………….
………
2
Lantai tegel polos
………….
m2
G56
………….
………
3
Lantai keramik
………….
m2
………….
………
Rp. …………
F
PEKERJAAN MENGECAT
1
Cat kusen pintu / jendela
………….
m2
K33+K30
………….
………
2
Cat lisplang
………….
m2
K33
………….
………
Rp. …………
G
PEKERJAAN GANTUNGAN
1
Pasangan kaca pintu / jendela
………….
pasaran
pasaran
………….
………
2
Engsel pintu
………….
buah
pasaran
………….
………
3
Engsel jendela
………….
buah
pasaran
………….
………
4
Slot pintu / jendela
………….
buah
pasaran
………….
………
5
Kunci tanam
………….
buah
pasaran
………….
………
6
Closet jongkok
………….
buah
pasaran
………….
………
7
Sumur dan bak air
………….
buah
taksir
………….
………
8
Instalasi listrik
………….
mt lamp
pasaran
………….
………
Rp. …………
H
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Besi sengkang, angker, baut, muur dan lain-2
………….
kg
pasaran
………….
………
Rooster udara
………….
buah
pasaran
………….
………
Gubug (barak) & Kantor
………….
unit
taksir
………….
………
Pebersihan halaman
………….
tempat
taksir
………….
………
Dan lain -lain
………….
………….
………
Page 36 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
Rp. …………
Jumlah
Rp. …………
Keuntungan Kontraktor 10 %
Rp. …………
Pajak Pertambahan Nilai 10 %
Rp. …………
Jumlah Total
Rp. …………
Dibulatkan
Rp. …………
Terbilag : (…………………………………………………………………………………………………………………………………………)
Semarang, 02 September 2002
MENGETAHUI/MENYETUJUI
PEMBUAT ANGGARAN
Direktur PT. …………..
(…………………………..)
(……………………………..)
Utnuk pekerjaan jalan.
DAFTAR UPAH TENAGA DAN BAHAN
NO.
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
URAIAN UPAH TENAGA, BAHAN & ALAT
TENAGA
Tukang Batu
Kepala Tukang Batu
Tukang Kayu
Kepala Tukang Kayu
Tukang Besi
Kepala Tukang Besi
Tukang Cat
Kepala Tukang Cat
Pekerja
Mandor
BAHAN
Pasir Pasang
Pasir Beton
Pc 40 kg
Kapur
Tanah Urug
Sirtu
Pasir Urug
Batu belah
Batu bata
Batu pecah mesin 2/3
Batu pecah tangan 2/3
Bataco
Besi
SATUAN HARGA (Rp.)
hari
hari
hari
hari
hari
hari
hari
hari
hari
hari
20.000,00
22.000,00
22.500,00
25.000,00
20.000,00
22.500,00
20.000,00
22.000,00
17.500,00
22.500,00
m3
m3
zak
m3
m3
m3
m3
m3
bh
m3
m3
m2
kg
74.500,00
82.000,00
22.500,00
92.500,00
25.500,00
35.000,00
55.000,00
70.000,00
250,00
120.000,00
40.000,00
20.000,00
3.500,00
Page 37 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Kawat besi
Kayu cetakan
Paku
Cat Tembok
Plamur
Amplas
Cat meni
Cat besi
Minyak cat
Paving
Kanstin
Agregat kasar
Sagregat Kasar
Filler
Asphalt
Kerosene
Cat marka
Thinner
Glass bit
Gorong-Gorong 0.20m
kg
m3
kg
kg
kg
lbr
kg
kg
kg
bh
m1
m3
m3
kg
kg
liter
kg
liter
kg
m1
7.500,00
500.000,00
6.000,00
15.000,00
7.500,00
2.500,00
9.000,00
25.000,00
3.500,00
550,00
50.000,00
70.000,00
54.000,00
250,00
3.500,00
1.250,00
55.000,00
12.500,00
33.500,00
20.000,00
C
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
ALAT
AMP
Dump Truck
Genset
Wheel Loader
Asphalt Finisher
Tandem Roller
Asphalt Sprayer
Compresor
Motor Grader
Vibbratory Roller
Water Tanker
Concrete Mixer
P. Tyre Toller
Alat Bantu
jam
jam
jam
jam
jam
jam
jam
jam
jam
jam
jam
jam
jam
set
479.160,00
58.080,00
97.130,00
91.520,00
81.950,00
49.390,00
18.920,00
47.250,00
107.910,00
69.300,00
53.900,00
17.380,00
64.790,00
35.000,00
DAFTAR
ANALISA PEKERJAAN JALAN
VOLUME
ANALISA PEKERJAAN
Galian tanah, per m3
0,0620 mandor
0,6250 pekerja
HARGA
22.500,00
17.500,00
UPAH
JUMLAH
1.395,00
10.937,50
12.332,50
Urugan tanah kembali, per m3
0,0190 mandor
0,1920 pekerja
22.500,00
17.500,00
427,50
3.360,00
Page 38 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
3.787,50
Tanah diratakan dan dipadatkan, per m2
0,0500 Mandor
0,5000 Pekerja
22.500,00
17.500,00
1.125,00
8.750,00
9.875,00
Urugan tanah, per m3
1,2000 m3 tanah urug
0,0100 Mandor
0,0300 Pekerja
25.500,00
22.500,00
17.500,00
30.600,00
225,00
525,00
31.350,00
Urugan pasir, per m3
1,3000 m3 pasir beton
0,0600 Mandor
0,3000 kepala tukang batu
0,3000 tukang batu
0,6000 Pekerja
82.000,00
22.500,00
22.000,00
20.000,00
17.500,00
106.600,00
1.350,00
6.600,00
6.000,00
10.500,00
131.050,00
Urugan sirtu, per m3
1,2000 m3 sirtu
0,0100 Mandor
0,0300 Pekerja
35.000,00
22.500,00
17.500,00
42.000,00
225,00
525,00
42.750,00
Pasangan batu belah 1Pc:4Ps, per m3 (termasuk siar 1:3)
1,0920 m3 batu belah
70.000,00
3,9373 zak Pc
22.500,00
0,4040 m3 pasir beton
82.000,00
0,8000 concrete mixer
17.380,00
0,2180 set alat bantu
35.000,00
0,1350 Mandor
22.500,00
0,6250 tukang batu
20.000,00
1,8750 Pekerja
17.500,00
76.440,00
88.589,25
33.128,00
13.904,00
7.630,00
3.037,50
12.500,00
32.812,50
268.041,25
Pasangan batu bata dengan 1Pc:4Ps, per m2 tebal 1/2 bata
80,0000 bh batu bata
250,00
0,4000 zak Pc
22.500,00
0,0510 m3 pasir pasang
74.500,00
0,0480 Mandor
22.500,00
0,0160 kepala tukang batu
22.000,00
0,1600 tukang batu
20.000,00
0,4800 Pekerja
17.500,00
20.000,00
9.000,00
3.799,50
1.080,00
352,00
3.200,00
8.400,00
45.831,50
Pekerjaan beton camp 1Pc:2Ps:3Kr, per m3
6,8000 zak Pc
0,8200 m3 kerikil
0,5400 m3 pasir beton
22.500,00
120.000,00
82.000,00
153.000,00
98.400,00
44.280,00
Page 39 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
0,3000
0,1000
1,0000
6,0000
mandor
kepala tukang batu
tukang batu
pekerja
22.500,00
22.000,00
20.000,00
17.500,00
6.750,00
2.200,00
20.000,00
105.000,00
429.630,00
Pekerjaan beton camp 1Pc:3Ps:5Kr, per m3
4,2400 zak Pc
1,0000 m3 kerikil
0,5000 m3 pasir beton
0,3000 mandor
0,0500 kepala tukang batu
0,5000 tukang batu
6,0000 pekerja
22.500,00
120.000,00
82.000,00
22.500,00
22.000,00
20.000,00
17.500,00
95.400,00
120.000,00
41.000,00
6.750,00
1.100,00
10.000,00
105.000,00
379.250,00
Pekerjaan tulangan besi
125,0000 kg besi
2,0000 kg bindrat
0,3000 mandor
3,0000 kepala tukang besi
9,0000 tukang besi
9,0000 pekerja
3.500,00
7.500,00
22.500,00
22.500,00
20.000,00
17.500,00
437.500,00
15.000,00
6.750,00
67.500,00
180.000,00
157.500,00
864.250,00
Pekerjaan 10m2 cetakan beton untuk 1m3 beton bertulang
0,4000 m3 kayu cetakan
500.000,00
4,0000 kg paku
5.500,00
0,1000 mandor
22.500,00
0,5000 kepala tukang kayu
25.000,00
5,0000 tukang kayu
22.500,00
2,0000 pekerja
17.500,00
200.000,00
22.000,00
2.250,00
12.500,00
112.500,00
35.000,00
384.250,00
38.425,00
Jadi per m2
Beton box culvert, per m3
1,0000 m3 beton
1,5100 kg tulangan besi
8,5000 m2 cetakan beton
425.580,00
864.250,00
38.425,00
425.580,00
1.305.017,50
326.612,50
2.057.210,00
Beton Praktis, per m3
1,0000 m3 beton
1,1000 kg tulangan besi
6,0000 m2 cetakan beton
425.580,00
864.250,00
38.425,00
425.580,00
950.675,00
230.550,00
1.606.805,00
Plesteran 1Pc:3Ps, per m2
0,1632 zak Pc
0,0194 m3 pasir beton
0,0200 mandor
22.500,00
82.000,00
22.500,00
3.672,00
1.590,80
450,00
Page 40 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
0,0200 kepala tukang batu
0,2000 tukang batu
0,4000 pekerja
22.000,00
20.000,00
17.500,00
440,00
4.000,00
7.000,00
17.152,80
Pasang Paving block, per m2
50,0000 bh paving block
0,2000 m3 pasir beton
0,0200 mandor
0,0200 kepala tukang batu
0,2000 tukang batu
0,4000 pekerja
550,00
82.000,00
22.500,00
22.000,00
20.000,00
17.500,00
27.500,00
16.400,00
450,00
440,00
4.000,00
7.000,00
55.790,00
Pasang kanstin, per m1
1,0000 m1 kanstin
0,0060 m3 pasir beton
0,0653 zak Pc
0,0100 set alat bantu
0,0804 pekerja
0,0179 tukang
0,0080 mandor
50.000,00
82.000,00
22.500,00
35.000,00
17.500,00
20.000,00
22.500,00
50.000,00
492,00
1.469,25
350,00
1.407,00
358,00
180,00
54.256,25
Bongkar Pasang kanstin, per m1
0,0060 m3 pasir beton
0,0653 zak Pc
0,0100 set alat bantu
0,1205 pekerja
0,0268 tukang
0,0120 mandor
82.000,00
22.500,00
35.000,00
17.500,00
20.000,00
22.500,00
492,00
1.469,25
350,00
2.108,75
536,00
270,00
5.226,00
Bongkar Pasang Paving, per m2
0,0720 m3 pasir beton
0,0250 set alat bantu
0,3750 pekerja
0,1750 tukang
0,0375 mandor
82.000,00
35.000,00
17.500,00
20.000,00
22.500,00
5.904,00
875,00
6.562,50
3.500,00
843,75
17.685,25
Penyiapan badan jalan, per m2
0,0020 pekerja
0,0005 mandor
0,0025 Motor Grader
0,0040 Vibro Roller
0,0105 Water Tanker
0,0500 alat bantu
17.500,00
22.500,00
107.910,00
69.300,00
53.900,00
35.000,00
35,00
11,25
269,78
277,20
565,95
1.750,00
2.909,18
Lapis Pondasi Agregat A, per m3
0,7680 m3 agregat kasar
70.000,00
53.760,00
Page 41 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
0,4320
0,0625
0,1994
0,0117
0,0178
0,0043
0,0211
0,3500
0,0547
0,0078
m3 agregat halus
Wheel Loader
Dump Truck
Motor Grader
Vibratory Roller
P. Tyre Roller
Water Tanker
set alat bantu
pekerja
mandor
54.000,00
91.520,00
58.080,00
107.910,00
69.300,00
64.790,00
53.900,00
35.000,00
17.500,00
22.500,00
23.328,00
5.720,00
11.581,15
1.262,55
1.233,54
278,60
1.137,29
12.250,00
957,25
175,50
111.683,88
Lapis Pondasi Agregat B, per m3
0,7080 m3 agregat kasar
0,4920 m3 agregat halus
0,0625 Wheel Loader
0,1994 Dump Truck
0,0117 Motor Grader
0,0178 Vibratory Roller
0,0043 P. Tyre Roller
0,0211 Water Tanker
0,2500 set alat bantu
0,0547 pekerja
0,0078 mandor
70.000,00
54.000,00
91.520,00
58.080,00
107.910,00
69.300,00
64.790,00
53.900,00
35.000,00
17.500,00
22.500,00
49.560,00
26.568,00
5.720,00
11.581,15
1.262,55
1.233,54
278,60
1.137,29
8.750,00
957,25
175,50
107.223,88
Asphalt Concrete, per m2
0,0335 m3 agregat kasar
0,0149 m3 agregat halus
4,8015 kg Filler
6,6150 kg Aspal
0,0015 Wheel Loader
0,0022 AMP
0,0022 Genset
0,0348 Dump Truck
0,0027 Asphalt Finisher
0,0016 Tandem Roller
0,0023 P. Tyre Roller
0,0300 Set Alat Bantu
0,0027 pekerja
0,0003 mandor
70.000,00
54.000,00
250,00
3.500,00
91.520,00
479.160,00
97.130,00
58.080,00
81.950,00
49.390,00
64.790,00
35.000,00
17.500,00
22.500,00
2.345,00
804,60
1.200,38
23.152,50
137,28
1.054,15
213,69
2.021,18
221,27
79,02
149,02
1.050,00
47,25
6,75
32.482,08
Asphalt Treated Base, per m3
0,7028 m3 agregat kasar
0,5341 m3 agregat halus
139,2000 kg Filler
157,0000 kg Aspal
0,0380 Wheel Loader
0,0554 AMP
0,0554 Genset
70.000,00
54.000,00
250,00
3.500,00
91.520,00
479.160,00
97.130,00
49.196,00
28.841,40
34.800,00
549.500,00
3.477,76
26.545,46
5.381,00
Page 42 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
0,4906 Dump Truck
0,0767 Asphalt Finisher
0,0430 Tandem Roller
0,0321 P. Tyre Roller
0,0300 Set Alat Bantu
0,0485 pekerja
0,0069 mandor
58.080,00
81.950,00
49.390,00
64.790,00
35.000,00
17.500,00
22.500,00
28.494,05
6.285,57
2.123,77
2.079,76
1.050,00
848,75
155,25
738.778,77
Lapis Resap pengikat, per liter
0,6417 kg Asphalt
0,4889 liter Kerosene
0,0030 Asphalt Sprayer
0,0031 Compressor
0,0030 Dump Truck
0,0038 pekerja
0,0008 mandor
3.500,00
1.250,00
18.920,00
47.250,00
58.080,00
17.500,00
22.500,00
2.245,95
611,13
56,76
146,48
174,24
66,50
18,00
3.319,05
Lapis Perekat, per liter
0,8880 kg Asphalt
0,2530 liter Kerosene
0,0030 Asphalt Sprayer
0,0063 Compressor
0,0030 Dump Truck
0,0038 pekerja
0,0008 mandor
3.500,00
1.250,00
18.920,00
47.250,00
58.080,00
17.500,00
22.500,00
3.108,00
316,25
56,76
297,68
174,24
66,50
18,00
4.037,43
Marka Jalan, per m2
1,6575 kg cat marka
1,0500 liter Thinner
0,4500 kg Glass bit
0,0750 jam Compressor
0,0750 jam Dump Truck
0,0100 set Alat Bantu
0,0750 pekerja
0,0281 tukang
0,0094 mandor
55.000,00
12.500,00
33.500,00
47.250,00
58.080,00
35.000,00
17.500,00
20.000,00
22.500,00
91.162,50
13.125,00
15.075,00
3.543,75
4.356,00
350,00
1.312,50
562,00
211,50
129.698,25
Cat tembok, per m2
0,2500 kg cat tembok
0,0700 kg plamuur
0,0500 lembar amplas
0,0125 mandor
0,0150 kepala tukang cat
0,1500 tukang cat
0,2500 pekerja
15.000,00
7.500,00
2.500,00
22.500,00
22.000,00
20.000,00
17.500,00
3.750,00
525,00
125,00
281,25
330,00
3.000,00
4.375,00
12.386,25
Page 43 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
Cat Besi, per 10 m2
1,2500 kg cat meni
0,8000 kg plamuur
4,2500 kg cat besi
0,7500 liter minyak cat
2,0000 lembar amplas
0,1000 mandor
0,0340 kepala tukang cat
3,4000 tukang cat
2,0000 pekerja
9.000,00
7.500,00
25.000,00
3.500,00
2.500,00
22.500,00
22.000,00
20.000,00
17.500,00
11.250,00
6.000,00
106.250,00
2.625,00
5.000,00
2.250,00
748,00
68.000,00
35.000,00
237.123,00
Jadi per m2 cat besi = 23.712,30
Pasangan bataco, per m2
1,0000 m2 bataco
0,3950 zak Pc
0,0400 m3 pasir pasang
0,0150 mandor
0,0100 kepala tuakng batu
0,1000 tukang batu
0,3000 pekerja
20.000,00
22.500,00
74.500,00
22.500,00
22.000,00
20.000,00
17.500,00
20.000,00
8.887,50
2.980,00
337,50
220,00
2.000,00
5.250,00
39.675,00
Pasang Pagar Bataco, per m2
0,1500 m3 galian tanah
0,0500 m3 urugan tanah
0,8000 m2 perataan tanah
0,0300 m3 urugan sirtu
0,0200 m3 pasangan batu belah
1,3900 m2 Pasangan bataco
1,3800 m2 plesteran 1Pc:3Ps
7,4000 m1 sponengan
0,0600 m3 beton sloof
0,0600 m3 beton kolom
0,0600 m3 beton ringbalk
1,0000 ls langsiran material
12.332,50
3.787,50
9.875,00
42.750,00
268.243,25
39.675,00
17.152,80
3.500,00
1.483.392,00
1.483.392,00
1.483.392,00
1.500,00
1.849,88
189,38
7.900,00
1.282,50
5.364,87
55.148,25
23.670,86
25.900,00
89.003,52
89.003,52
89.003,52
1.500,00
389.816,29
Pasang Gorong-gorong diameter 20cm, per m1
0,0400 pasangan bata 1Pc:4Ps
43.839,50
1,0000 gorong-gorong
20.000,00
1,0000 upah
17.500,00
1.753,58
20.000,00
17.500,00
39.253,58
Rambu Jalan, per buah
1,0000 pelat rambu
1,0000 pipa Galvanis
0,0068 beton K-175
1,0000 cat dan bahan lainnya
0,2000 Dump Truck
150.000,00
75.000,00
379.250,00
1.000,00
58.080,00
150.000,00
75.000,00
2.578,90
1.000,00
11.616,00
Page 44 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
0,0500
0,1250
0,0750
0,0250
alat bantu
pekerja
tukang
mandor
35.000,00
17.500,00
20.000,00
22.500,00
1.750,00
2.187,50
1.500,00
562,50
246.194,90
DAFTAR HARGA SATUAN PEKERJAAN
No. URAIAN PEKERJAAN
SATUAN HARGA (Rp.)
1 Galian Tanah
2 Urugan tanah kembali
3 Tanah diratakan dan dipadatkan
4 Urugan Pasir
5 Urugan Tanah
6 Urugan sirtu
7 Pasangan batu belah 1Pc:4Ps (termasuk siar 1Pc:3Ps)
8 Pasangan batu bata 1Pc:4Ps tebal 1/2 bata
9 Pekerjaan Beton 1Pc:2Ps:3Kr
10 Pekerjaan Beton 1Pc:3Ps:5Kr
11 Pekerjaan tulangan besi
12 Pekerjaan cetakan beton untuk 1 m3 beton bertulang
13 Beton box culvert
14 Betob Praktis
15 Plesteran 1Pc:3Ps
16 Pasang Paving block
17 Pasang Kanstin
18 Bongkar pasang kanstin
19 Bongkar pasang paving
20 Penyiapan badan jalan
21 Lapis pondasi agregat A
22 Lapis pondasi agregat B
23 Asphalt Concrete
24 Asphalt Treated Base
25 Lapis resap pengikat
26 Lapis Perekat
27 Marka Jalan
28 Cat Tembok
29 Cat Besi
30 Pasangan bataco
31 Pasang pagar bataco
32 Pasang gorong-gorong diameter 20cm
33 Rambu Jalan
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
m3
kg
m2
m3
m3
m2
m2
m1
m1
m2
m2
m3
m3
m3
m3
liter
liter
m2
m2
m2
m2
m1
m1
bh
12.332,50
3.787,50
9.875,00
131.050,00
31.350,00
42.750,00
268.041,25
45.831,50
429.630,00
379.250,00
864.250,00
38.425,00
2.057.210,00
1.606.805,00
17.152,80
55.790,00
54.256,25
5.226,00
17.685,25
2.909,18
111.683,88
107.223,88
32.482,08
738.778,77
3.319,05
4.037,43
129.698,25
12.386,25
23.712,30
39.675,00
389.816,29
39.253,58
246.194,90
Page 45 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Proyek
Pekerjaan
Lokasi
No
I
URAIAN PEKERJAAN
:
:
:
Peningkatan Universitas ……………
Perbaikan Jalan dan saluran Drainase Lingkungan
Kampus 1 paket
………………………………………….
SAT
VOL
HARGA
SATUAN (RP)
HARGA
(RP)
TOTAL
HARGA (RP)
Persiapan
1 Oitzet/Bouwplank
2 Air kerja
3 Administrasi & dokumentasi
Mobilisasi dan demobilisasi
4 alat
ls
ls
ls
ls
1,00 350.000,00
350.000,00
1,00 450.000,00
450.000,00
1,00
1.500.000,00 1.500.000,00
1,00
16.500.000,00 16.500.000,00
18.800.000,00
II
Pekerjaan Jalan
1 Bongkaran pasangan bata
ls
1,00 250.000,00
250.000,00
2 Galian tanah
m3
344,91 12.332,50
3 Urugan tanah
m3
5,00 31.350,00
4 Urugan sirtu
m3
42,70 42.750,00
5 Urugan pasir
m3
0,90 131.050,00
6 Pasangan batu 1:4 (siar 1:3)
m3
22,90 268.041,25
7 Pleteran 1:3
m3
8 Beton 1:3:5
m3
1,80 379.250,00
682.650,00
9 Beton 1:2:3
m3
2,58 425.580,00
1.097.996,40
173,50 17.152,80
156.750,00
1.825.425,00
117.945,00
6.138.144,63
2.976.010,80
10 Beton box culvert
m3
11 Penyiapan badan jalan
m2
557,03 2.909,18
1.620.500,54
12 Lapis Pondasi Agregat A
Lapis Pondasi Agregat B
13 (shoulder)
Asphalt Treated Base, tebal =
14 5cm
m3
254,75 111.683,88
28.451.468,43
m3
33,00 107.223,88
3.538.388,04
m3
23,26 738.778,77
17.183.994,19
15 Asphalt Concrete, tebal = 4cm
m2
lite
r
lite
r
16 Lapis Resap Pengikat
17 Lapis Perekat
18 Pasang kastin
19 Pasang paving
20 Bongkar pasang kastin
m1
m2
m1
11,52
4.253.602,58
2.057.210,00 23.699.059,20
713,50 32.482,08
23.175.964,08
558,15 3.319,05
1.852.527,76
428,10 4.037,43
1.728.423,78
490,00 54.256,25
26.585.562,50
490,00 55.790,00
27.337.100,00
100,00 5.226,00
522.600,00
Page 46 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
21 Marka jalan
22 Gorong-gorong 0.20m
23 Penebangan pohon
24 Rambu jalan
m2
m1
bh
bh
155,00 129.698,25
20.103.228,75
196,00 39.253,58
7.693.701,68
4,00 50.000,00
200.000,00
3,00 246.194,90
738.584,70
201.929.628,05
III Pekerjaan Saluran Drainase
1 Bongkar pagar bataco
ls
2 Galian tanah
m3
3 Pasangan batu 1:4 ( siar 1:3)
m3
4 Plesteran 1:3
m2
5 Pasangan pagar bataco
m1
1,00
1.300.000,00 1.300.000,00
191,01 12.332,50
80,50 268.041,25
137,50 17.152,80
50,00 389.816,29
2.355.630,83
21.577.320,63
2.358.510,00
19.490.814,50
47.082.275,95
IV Pekerjaan Pagar Masjid
1 Bongkar pagar
ls
1,00
3.250.000,00 3.250.000,00
2 Pasangan batu 1:4 (siar 1:3)
m3
14,50 268.041,25
3 Kolom Praktis
m3
4 Pasang kembali pagar
m1
53,50 25.000,00
1.337.500,00
5 Pengecatan Pagar
m2
224,70 23.712,30
5.328.153,81
1,26
3.886.598,13
1.606.805,00 2.024.574,30
15.826.826,24
JUMLAH
283.638.730,23
Page 47 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Proyek
Pekerjaan
Lokasi
Th. Anggaran
No
I
URAIAN PEKERJAAN
:
:
:
:
Peningkatan Universitas ……………
Perbaikan Jalan dan saluran Drainase Lingkungan
Kampus 1 paket
………………………………………….
………..
SAT
VOL
HARGA
SATUAN (RP)
HARGA
(RP)
TOTAL
HARGA (RP)
Persiapan
1 Oitzet/Bouwplank
2 Air kerja
3 Administrasi & dokumentasi
Mobilisasi dan demobilisasi
4 alat
ls
ls
ls
ls
1,00 350.000,00
350.000,00
1,00 450.000,00
450.000,00
1,00 1.500.000,00
1.500.000,00
1,00 16.500.000,00
16.500.000,00
18.800.000,00
II
Pekerjaan Jalan
1 Bongkaran pasangan bata
ls
1,00 250.000,00
250.000,00
2 Galian tanah
m3
344,91 12.332,50
3 Urugan tanah
m3
5,00 31.350,00
4 Urugan sirtu
m3
42,70 42.750,00
5 Urugan pasir
m3
0,90 131.050,00
6 Pasangan batu 1:4 (siar 1:3)
m3
22,90 268.041,25
7 Pleteran 1:3
m3
8 Beton 1:3:5
m3
1,80 379.250,00
682.650,00
9 Beton 1:2:3
m3
2,58 425.580,00
1.097.996,40
10 Beton box culvert
m3
11,52 2.057.210,00
23.699.059,20
11 Penyiapan badan jalan
m2
557,03 2.909,18
1.620.500,54
12 Lapis Pondasi Agregat A
Lapis Pondasi Agregat B
13 (shoulder)
Asphalt Treated Base, tebal =
14 5cm
m3
254,75 111.683,88
28.451.468,43
m3
33,00 107.223,88
3.538.388,04
m3
23,26 738.778,77
17.183.994,19
15 Asphalt Concrete, tebal = 4cm
m2
16 Lapis Resap Pengikat
17 Lapis Perekat
18 Pasang kastin
19 Pasang paving
liter
liter
m1
m2
173,50 17.152,80
4.253.602,58
156.750,00
1.825.425,00
117.945,00
6.138.144,63
2.976.010,80
713,50 32.482,08
23.175.964,08
558,15 3.319,05
1.852.527,76
428,10 4.037,43
1.728.423,78
490,00 54.256,25
26.585.562,50
490,00 55.790,00
27.337.100,00
Page 48 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
20 Bongkar pasang kastin
21 Marka jalan
22 Gorong-gorong 0.20m
23 Penebangan pohon
24 Rambu jalan
m1
m2
m1
bh
bh
100,00 5.226,00
522.600,00
155,00 129.698,25
20.103.228,75
196,00 39.253,58
7.693.701,68
4,00 50.000,00
200.000,00
3,00 246.194,90
738.584,70
201.929.628,0
5
III Pekerjaan Saluran Drainase
1 Bongkar pagar bataco
ls
1,00 1.300.000,00
1.300.000,00
2 Galian tanah
m3
##### 12.332,50
2.355.630,83
3 Pasangan batu 1:4 ( siar 1:3)
m3
80,50 268.041,25
21.577.320,63
4 Plesteran 1:3
m2
##### 17.152,80
2.358.510,00
5 Pasangan pagar bataco
m1
50,00 389.816,29
19.490.814,50
47.082.275,95
IV Pekerjaan Pagar Masjid
1 Bongkar pagar
ls
1,00 3.250.000,00
14,50 268.041,25
3.250.000,00
2 Pasangan batu 1:4 (siar 1:3)
m3
3 Kolom Praktis
m3
4 Pasang kembali pagar
m1
53,50 25.000,00
1.337.500,00
5 Pengecatan Pagar
m2
##### 23.712,30
5.328.153,81
1,26 1.606.805,00
3.886.598,13
2.024.574,30
15.826.826,24
JUMLAH
283.638.730,2
Page 49 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA
Proyek
Pekerjaan
Lokasi
Th. Anggaran
Peningkatan Universitas …………….
Perbaikan Jalan dan saluran Drainase Lingkungan Kampus 1
paket
…………………………..
…………………
:
:
:
:
No.
URAIAN PEKERJAAN
TOTAL HARGA
I
Persiapan
Rp.
18.800.000,00
II
Pekerjaan Jalan
Rp.
201.929.628,05
III
Pekerjaan Saluran Drainase
Rp.
47.082.275,95
IV
Pekerjaan Pagar Masjid
Rp.
15.826.826,24
Bouwsom Rp.
283.638.730,23
Pajak 10 % Rp.
28.363.873,02
Aaningsom Rp.
312.002.603,25
Dibulatkan Rp.
312.000.000,00
Terbilang : Tiga Ratus Dua Belas Juta Rupiah
Page 50 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
BAB V
PELELANGAN
Pendahuluan
Setelah langkah persiapan-persiapan untuk dapat melaksanakan pembuatan
bangunan selesai, maka Ouwner atau diwakili Direksi menawarkan pekerjaan tersebut
kepada Kontraktor / Pemborong dengan pelelangan. Pelelangan disebut juga dengan
tender ini akan memberi kesempatan kepada beberapa kontraktor mengadakan penawaran
biaya pekerjaan secara tertulis. Sebelum pelelangan diadalah lebih dahulu penjelasanpenjelasan (aanwijzing) yaitu penjelasan mengenai bestek dan gambar bestek.Untuk
melaksanakan pelelangan secara garis besar dibedakan menjadi 2 cara yaitu :
 Pelelangan Umum, biasanya diumumkan lewat iklan-iklan atau siaran – siaran
lainnya.
 Pelelangan Undangan / dibawah tangan, yang diundang hanya beberapa
Kontraktor yang dianggap bonafide.
Proses dan Prosedur
Proses dan prosedur pelelangan dapat dijelaskan dengan diagram sebagai berikut
:
Pengumuman
pelelangan
Prakualifika
si
Penjelasan
pekerjaan
Pembukaan
Tender
Pros Evaluasi
Tender
Penetapan &
Penunjukan
Pemenang
PRAKWALIFIKASI
Untuk mengidentifikasi kemampuan dan ruang lingkup pekerjaan, maka
diperlukan prakwalifikasi badan / badan / organisasi seperti konsultan perencana,
pengawas maupun pemborong. Yang dimaksud dengan kemampuan dapat dijabarkan
sepert berikut :
-
modal kerja
-
jumlah tenaga ahli
-
jumlah peralatan
-
pengalaman kerja
-
fasilitas kerja.
Page 51 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
Sedangkan ruang lingkup pekerjaan meliputi bidang-bidang keahlian pekerjaan
yang dikuasai oleh badan-badan tersebut. Di bidang Pemerintah dilakukan prakwalifikasi
yang dadakan secara berkala yang dilaksanakan oleh TPPBPP 1984 (Team Pengendali
Pengadaan Barang / Peralatan Pemerintah 1984). Hal ini dapat dibaca dalam Pedoman
Prakwalifikasi oleh TPPBPP 1984.
Dilingkungan swasta dapat diadakan prakwalifikasi tersendiri secara bebas
sesuai dengan kepentingannya.
PENGUMUMAM PELELANGAN
Untuk mengumumkan pelelangan kepada publik, biasanya dipakai cara yaitu :
memakai iklan di media massa seperti : lewat surat kabar, majalah teknis profesi dan
sebagainya.
Bila proyeknya bersifat internasional, maka iklannya dibuat dlam bahasa Inggris
dan juga lewat bantuan kedutaan asing yang ada.
Tender yang diumumkan kepada publik disebut tender terbuka, artinya pekerjaan
proyek tersebut dapat dikerjakan oleh umum. Tentunya oleh badan-badan yang sudah
lulus prakwalifikasi. Biasanya tender terbuka dilakukan oleh proyek-proyek pemerintah
dan perusahaan swasta yang benar.
Sedangkan tender tertutup adalah pekerjaan akan
dilelangkan
hanya dapat
dikerjakan oleh beberapa badan yang sudah dikenal dan memilki kekhususan tersendiri
(keahlian khusus yang belum tentu dimiliki oleh badan lain).
Pemeberitahuan lewat surat undangan atau secara lisan, lewat telpon dan lain
sebagainya. Proyek-proyek konstruksi dengan cara tertutup ini sering kali banyak
dilakukan oleh pihak swasta dan badan-badan pemerintahan yang mambangun proyek
yang sifatnya rahasia.
Dalam undangan untuk tender terbuka yang diiklankan disebutkan antara lain :
apa hakekat pekerjaanya, siapa pemilik pekerjaan dan siapa pemberi dananya (misalnya
dana proyek yang dipinjam dari bank luar negeri). Para peminat dapat mengambil
dokumen tender dari proyek yang akan dilelang dan setelah mempelajarinya sampailah
pada tahapan yang ketiga yaitu Rapat Penjelasan Pekerjaan.
RAPAT PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING)
Page 52 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
Pertemuan ini diadakan untuk tatap muka antara para peminat pekerjaan/calon
kontraktor dengan pihak pemilik. Dalam hal ini pemilik proyek diwakili oleh Konsultan
Perencana. Biasanya untuk proyek-proyek pemerintah rapat ini diselenggarakan oleh
Panitia Pelelangan. Pembicaraannya biasanya berkisar pada dua bidang yaitu bidang
administrasi dan bidang teknis proyek.
Bidang adminstrasi dijelaskan tentang persyarata-persyaratan yang tercantum
dalam dokumen tender seandainya teredapat hal-hal yang masih meragukan misalnya
tentang syarat-syarat peserta pelelangan, bentuk surat penawaran, referensi bank, NPWP
dan lain-lain.
Bidang teknis proyek dijelaskan antara lain tentang modifikasi baru atau ukuranukuran gambar yang tidak cocok dengan yang tertulis dalam spesifikasi teknis
pelaksanaan, gambar – gambar konstruksi yang sulit dimngerti / dibaca, serta kesalahankesalahan tulis yang terjadi.
Hasil dari temu wicara ini dibuatkan Berita acara Penjelasan dan ditanda tangani
oleh dua wakil dari calon peserta pekerjaan, tergantung dari peraturan pelelangan
setempat. Dokumen Berita Acara ini kemudian menjadi bagian yang mengikat sebagai
dokumen tender tambahan (addendum).cara yang efektif untuk mendapatkan sebanyak
mungkin data dan informasi dari lapangan yaitu dengan menyiapkan tabel-tabel
pertanyaan sebagai berikut :

topgarfi, kemiringan tanah, batas-batas lokasi

kondisi tanah, muka air tanah tertinggi dan terndah, stabilitas,
permeabilitas dan sebagainya.

Saluran-saluran air yang ada, listrik, gas, telepon, dan lain-lain

Jalan masuk kelokasi

Kondisi cuaca setempat

Kemungkinan penerapan beberapa metode konstruksi

Jasa pelayanan yang ada disekitar lokasi

Instalasi lapangan dan bangunan – bangunan sementara

Material setempat yang bisa didapat

tenaga kerja

jalan transportasi
Page 53 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK

kondisi lingkungan dan buadaya masyarakat setempat.
PEMBUKAAN TENDER (BID OPENING)
Pada hari yang telah ditentukan, semua calon peserta membawa penawarannya
dan dimasukkan kedalam kotak pelelangan yang telah disediakan dan dilakukan sebelum
tender dibuka.
Pada jam yang telah ditentukan dimana pemasukan surat-surat penawaran
dinyatakan ditutup, baru masing-masing amplop penawaran dibuka satu persatu
dihadapan yang hadir. Harga penawaran beserta dengan kelengkapan-kelengkapan
dokumen administrative dibaca keras-keras atau dituliskan dipapan tulis. Bilamana
terdapat kelalaian pada salah satu persyaratan administrasinya, maka calon peserta dapat
dinyatakan gagal dan didiskwalifikasi dari calon pemborong dan berarti penawarannya
gugur.
Rekanan yang ikut dalam penawaran pekerjaan pemborongan ini diharuskan
untuk memberikan jaminan tender kepada pemilik.
PROSES EVALUASI TENDER
Pada proyek-proyek yang besar kadang-kadang terdapat data penawaran yang
meragukan dan umumnya calon kontraktor dimintai keterangan secara tertulis
(clrification letters). Makin banyak anggota panitia yang terlibat, maka evaluasi proyek
dapat menjadi bertambah lama, karena harus banyak diadakan rapat-rapat.
System pengevaluasian bisa bermacam-macam caranya dan umumnya cara yang
banyak dipakai adalah dengan cara system bobot / system scoring.
Aspek-aspek dari calon kontrator yang dinilai antara lain :

metode kerjanya

peralatan yang akan dipakai

kwlifikasi personil yang akan dipakai

bonafiditas perusahaan

harga penawaran

kelengkjapan administrasinya

dan lain-lain.
Page 54 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
Calon yang mendapatkan nilai skor yang terbanyak biasanya yang ditunjuk
sebagai pemenang. Harga penawaran yang paling murah tidak selalu menentukan
pemenang. Pemilik proyek umunya sudah memiliki harga perkiraan dari proyek
yang akan dibangun sebagai pembanding.
PENETAPAN DAN PENUNJUKAN PEMENANG
Calon peserta yang telah diputuskan untuk memenangkan tender ini oleh paniatia
evaluasi kemudian diberitahu secara tertulis, dan sifatn pemberitahuannya dapat terdiri
dua hal :

Dengan
memakai SPK (Surat Perintah Kerja), dimana dalam surat
tersebut calon pemenang yang bersangkutan dinyatakan menang dan
diminta dalam tempo sekian hari harus sudah memulai pelaksanaan
fisiknya dilapangan. SPK ini sifatnya mengikat dan diberikan terlebih
dahulu untuk mempercepat palaksanaan administrasinya, meskipun
kontrak kerja belum ditanda tangani oleh kedua belah pihak. Untuk tender
internasional istilahnya adalah : Letter to Proceed .

Dengan memakai Surat Pemberitahuan (Letter Of Award) yang isinya
menjelaskan bahwa calon kontraktor telah menang dan sekaligus mulai
melakukan persiapan administrasinya.
Letter of Award dibuat karena adanya kaitan dengan pihak ketiga
misalnya untuk kontrak-kontrak internasional yang sifatnya antar
pemerintah (G to G) ata bila dananya didapat dari bank-bank
internasional.
Page 55 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
Dokumen proyek konstruksi
D
o
k
u
m
e
n
p
r
o
y
e
k
Untuk
proyek-proyek
konstruksi,
dokumen proyek terdiri dari dokumen-dokumen
D
D
D
.
o
o
sebagai berikut
:Gambar-gambar
bestek
(Uraian pekerjaan secara visual)
P
k
k
u
m
e
n
u
m
e
n
K
o
n
t
r
a
k
T
e
n
d
e
r
e
l
e
l
a
n
g
a
n

Bestek (Spesifikasi) – RKS (Uraian Rencana
Kerja dan Syarat-Syarat)

Lampiran-lampiran

Addendum (tambahan-Tambahan)

Surat-surat Klarifikasi

Surat Perjanjian Kerja

As-Build Drawings

Berita-berita Acara

Addendum

Gambar Legger
Page 56 of 56
BUKU AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA & EKONOMI TEKNIK
Download