BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan proyek

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Perkembangan proyek konstruksi di kota – kota di Indonesia semakin pesat dan
sangat terlihat persaingan setiap kontraktor dalam memperhitungkan biaya, mutu dan
efisiansi waktu. Metode manejemen pada abad ke 21 ditandai dengan maraknya
globalisasi, berlakunya anggaran biaya yang lebih ketat, waktu pelaksanaan yang
lebih cepat dan sumber daya yang semakin langka.
Pada proses pembuatan beton terdapat beberapa sistem yang dapat digunakan
oleh kontaktor untuk mendapatkan hasil beton yang baik sesuai kebutuhan. Adapun
sistem tersebut adalah konvensional dan pracetak yang sering digunakan pada
pembuatan beton dalam pelaksanaan konstruksi. Secara umum proses beton
konvensional tidak memerlukan perawatan, tetapi diperlukan biaya cetakan dan
pengecoran serta tidak dapat langsung dibebani, karena harus menunggu umur beton.
Sementara untuk beton pracetak, yaitu beton yang dibuat dipabrik atau di ground
floor proyek yang kemudian diangkat untuk dipasang pada tempatnya.
Berdasarkan sistem pelaksanaan yang tersedia dan persaingan di era globalisasi
yang membutuhkan pelaksanaan dan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan serta
dirasa perlu untuk diperbandingkan dari kedua sistem tersebut.
1.2. Identifikasi Masalah
Permasalahan yang harus diatasi dalam proses pelaksanaan konstruksi yaitu dari
segi biaya, mutu dan waktu. Adapun sistem konvensional dan pracetak yang menjadi
perbadingan dalam pembuatan beton pada pelaksanaan konstruksi.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pebandingan dari kedua
sistem tersebut yaitu dari segi biaya dengan menggunakan Rencana Anggaran Biaya
(RAB) untuk mendapatkan hasil biaya yang paling murah dari kedua sistem tersebut
pada proyek Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA). Sedangkan manfaat
dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari perbandingan
yang dilakukan dan hasil dari penelitian dapat menjadi referensi dari pelaksanaan
konstruksi Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) untuk dapat membantu
pelaksanaan pembangunan proyek di Indonesia.
1.4. Ruang lingkup Penelitian
Mengingat permasalahan perbandingan sistem konvensional dengan pracetak
pada segi biaya, maka penulis pada studi ini membatasi masalah Studi
Perbandingan Sistem Konvensional Dengan Pracetak Dari Segi Biaya Pada Proyek
Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) dengan mengacu pada Renacna
Anggaran Biaya (RAB).
Adapun ruang lingkup atau batasan - batasan objek penelitian serta analisa yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
2
•
Lokasi penelitian dilakukan pada proyek Rumah Susun Sederhana Sewa
(RUSUNAWA) di daerah Manado.
•
Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pracetak menggunakan sistem
RSNI 2009 tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk
konstruksi bangunan gedung.
•
Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Konvensional menggunakan
sistem SNI 7394-2008 tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton
konvensional untuk konstruksi bangunan gedung.
•
Perhitungan volume pekerjaan mengacu pada struktur gambar Konvensional.
•
Pengambilan harga satuan bahan dan upah daerah Manado.
•
Perhitungan volume berdasarkan gambar proyek.
•
Perhitungan pekerjaan arsitektur dianggap sama pada kedua sistem.
•
Perhitungan anggaran biaya hanya dilakukan pada struktur Kolom, Balok dan
Pelat Lantai.
•
Pengambilan harga bahan bangunan konstruksi dan upah berdasarkan Jurnal
Edisi XXIII ISSN 0853 – 4829 dan Edisi XXV ISSN 0853 – 4829.
3
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada laporan penelitian ini mencakup beberapa hal yaitu :
Bab 1 Pendahuluan
Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai latar belakang yang mencakup keadaan
lingkungan atau faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan
tingkat pelayanan jalan, identifikasi masalah yang ada dengan terjadinya
penurunan tingkat pelayanan jalan, tujuan dan manfaat penelitian, lingkup
penelitian serta sistematika pembahasan.
Bab 2 Tinjauan Kepustakaan
Pada tinjauan kepustakaan berisi tentang uraian singkat mengenai Landasan Teori
yang menjadi acuan pustaka pada saat penelitian terkait tingkat pelayanan jalan
yang meliputi kapasitas jalan, dan derajat kejenuhan. Selain itu juga terdapat
uraian singkat mengenai perencanaan manajemen lalulintas yang dapat digunakan.
Bab 3 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian berisi uraian mengenai tahapan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan penelitian, serta teknik yang digunakan pada pengumpulan data.
Bab 4 Hasil dan Pembahasan
Berisi tentang hasil pengumpulan data untuk kapasitas jalan, pengolahan data
untuk kapasitas jalan dan tingkat pelayanan jalan, serta pembahasan solusi untuk
4
mempertahankan perilaku lalulintas yang dianggap tepat berdasarkan pengamatan
kondisi lalulintas pada saat sekarang.
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan saran yang berisi uraian kesimpulan dari pembahasan pada bab
sebelumnya, kemudian diberikan saran-saran yang berkaitan dengan analisa yang
telah dilakukan.
5
Download