pengaruh gaya hidup modern terhadap interaksi sosial

advertisement
PENGARUH GAYA HIDUP MODERN TERHADAP INTERAKSI SOSIAL PADA
REMAJA SMA WISNUWARDHANA MALANG
Minggus Salvinus Masela
Fakultas Psikologi Universitas Wisnuwardhana Malang
[email protected]
Abstrak: Remaja dapat bergaya hidup dengan baik maka diharapkan interaksi sosial pada remaja dapat
meningkat, sedangkan remaja tidak dapat berjalan secara efektif maka akan menurunkan interaksi
sosialnya. Metode pengumppmlan data menggunakan metode skala dan kuesioner. Hasil perhitungan
regresi didapat Freg = 1, 339 dengan P = 0, 253 dinyatakan tidak signifikan, tetapi tidak ada hubungan
antar gaya hidup (X) dan interaksi sosial (Y) pada remaja di SMA Wisnuwardhana Malang. maka
diperoleh r -0,173 dengan p = 0,315, sehigga dinyatakan tidak signifikan berarti tidak ada pengaruh antara
penggunaan facebook dengan interaksi sosial.
Kata Kunci: Gaya Hidup Modern, Interaksi Sosial, Pada Remaja
Abstract: Teenagers that have well life style, was expected have increasity teenagersb social interaction,
but teenagers can’t walk effectively and then it will decrease social interaction. Data collection methods
are using scale and guestioner methods. Regression counting result was got Freg = 1,339 with P= 0,253
that stated not significant, but there is no relation between life style (x) and social interaction (y) on
teenagers at senior High school “SMA Wisnuwardhana’’ Malang. So it was got r= 0,173 with p=
0,315,and stated not significant have meaning there is no influence between facebook using with social
interation.
Keyword: Moden Life Style, Social Interaction Teenager
Sedangakan perubahan auto plastis (perubahan
I. PENDAHULUAN
Saat
ini
perkembangan
teknologi
yang
yang bersifat mengubah diri sendiri) maupun allo
semakin cepat menghasilkan kemajuan di berbagai
plastis (perubahan yang bersifat lingkungan) yang
bidang, baik secara ekonomi maupun sosial.
terjadi
melalui
suatu
mekanisme,
dimana
Seiring dengan kemajuan tersebut meningkat
mekanisme tersebut antara lain imitasi atau
pula gaya hidup m asyarakat dalam menyesuaikan
peniruan, sugesti atau anjuran, simpati atau
diri dengan kecepatan itu sendiri.
identifikasi.
Kemajuan teknologi ini mempunyai dampak,
Caplin (1991), juga mendefinisikan bahwa
yaitu tidak seimbang dengan kesiapan mental
interaksi merupakan hubungan sosial antara
masyarakat terutama remaja atau kawula muda
beberapa individu saling mempengaruhi satu sama
untuk menerimanya.
lain secara serempak.
Menurut Anoraga (1993), dalam interaksi
sosial
maka
yang
terjadi
secara
simultan.
Sedangkan Shaw (1990), mengatakan bahwa
interaksi sosial adalah suatu pertukaran antar
28
Psikovidya Vol. 21 No. 1 April 2017
pribadi
dimana
masing-masing
orang
Pengertian Interaksi Sosial
menunjukkan perilakunya satu sama lain dalam
Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara
kehadiran mereka dan masing-masing perilaku itu
dua atau lebih individu, dimana kelakuan individu
mempengaruhi satu sama lain.
yang
Menurut
Widiastutik
1999),
mengatakan
bahwa gaya hidup secara luas diartikan sebagai
satu
mengubah,
mempengaruhi
atau
memperbaiki kelakuan individu yang lain atau
sebaliknya. (Gerungan, 1996).
sebuah mode kehidupan yang diidentifikasikan
Menurut Anoraga (1993), didalam aspek-
dengan bagaimana orang menghabiskan waktu
aspek masyarakat terdapat hubungan satu sama
mereka, apa yang mereka anggap penting dengan
lain secara timbal balik. Hubungan tersebut
lingkungan mereka dan apa yang mereka pikir
meliputi
tentang diri mereka dan lingkungan mereka.
manusia, antara manusia dengan kelompok dan
Menurut Hall and Linze (1993), gaya hidup
berfungsi,
keseluruhan
yang
memerintah bagian-bagiannya.
Gaya
hidup
antara
manusia
dengan
antara kelompok dengan kelompok.
adalah prinsip sistem dengan mana kepribadian
individual
hubungan
Menurut
mengatakan
Thabuat
bahwa
dan
interaksi
Kelly
(1990),
sosial
sebagai
peristiwa saling mempengaruhi satu sama lain
merupakan
prinsip
yang
ketika dua orang atau lebih hadir bersama, mereka
menjelaskan keunikan seseorang. Setiap orang
menciptakan suatu hasil satu sama lain, atau
mempunyai gaya hidup tetapi tidak mungkin ada
komunikasi satu sama lain. Jadi dalam kasus
dua orang mengembangkan gaya hidup yang
interaksi, tindakan setiap orang bertujuan untuk
sama.
mempengaruhi individu lain. sebagai contoh: A
Menurut Widiastutik (1999), mengatakan
bertemu dengan B di jalan, kemudian dia
bahwa gaya hidup menggambarkan pola tingkah
menghentikan B dan mengajak ngobrol tentang
laku seseorang dalam berinteraksi di dunia,
cuaca, mendengarkan kesulitan-kesulitan yang
sedangkan gaya hidup juga sebenarnya adalah
dialaminya
suatu disposisi yang dilatarbelakangi perilaku atau
pendapat dengan caranya masing-masing.
reaksi
yang
diperlihatkan
kemudian
mereka
bertukar
dalam
Caplin (1991), juga mendefinisikan bahwa
kehidupan sehari-hari. Gaya hidup baru dapat
interaksi merupakan hubungan sosial antara
dipahami apabila sudah diwujudkan dalam tingkah
berbagi individu saling mempengaruhi satu sama
laku nyata.
lain secara serempak.
Berdasarkan
teori
seseorang
dan
diatas,
penulis
ingin
Shaw (1990), mengatakan bahwa interaksi
meneliti tentang “Pengaruh Gaya Hidup Modern
sosial adalah suatu pertukaran antar pribadi
Terhadap Interaksi Sosial Pada Remaja di SMA
dimana
Wisnuwardhana Malang”.
perilakunya satu sama lain dalam kehadiran
masing-masing
orang
menunjukkan
29
Psikovidya Vol. 21 No. 1 April 2017
mereka
dan
masing-masing
perilaku
itu
bersifat langsung bila perantaranya melalui
mempengaruhi satu sama lain.
surat, telepon dan sejenisnya.
b.
Syarat –syarat interaksi sosial
Komunikasi adalah proses dimana seorang
individu
(komunikator)
mengoperkan
Suatu interaksi sosial menurut Muftuh dan
perangsang untuk mengubah tingkah laku
Ruyadi (1995), hanya memungkinkan terjadi bila
individu yang lain (komunikan). (Hovland
memenuhi dua syarat, yaitu adanya.
dan Abdurahman, 2001).
a.
Kontak sosial dari segi bahasa, kontak berarti
sama-sama menyentuh secara fisik. Kontak
Teori Belajar dan Teori Insentif
baru terjadi, bila ada hubungan secara
Seseorang menyukai orang yang memberikan
jasmaniah misalnya harus bertemu langsung
ganjaran bagi orang tersebut dan yang membantu
dan bersentuhan. Namun sebagai gejala sosial
memenuhi kebutuhannya. Menurut Sear (1994),
tidak selalu dalam hubungan jasmaniah,
mekanisme tersebut karena.
karena orang dapat berhubungan dengan
a.
orang
lain
tanpa
harus
Penguatan prinsip dasar dalam teori belajar
menyentuhnya,
penguatan bahwa seseorang menyukai orang
misalnya dengan cara berbicara dengan orang
yang dengan satu atau lain cara memberikan
lain. Namun bila orang itu mengadakan
ganjaran sebagai penguatan dan tindakan atau
kontak melalui surat, radio dan telepon tidak
sikap orang tersebut. Salah satu tipe ganjaran
memerlukan
Jadi
yang penting adalah persetujuan sosial.
hubungan jasmaniah bukan syarat utama
Banyak penelitian memperlihatkan bahwa
untuk terjadinya kontak sosial. Suatu kontak
seseorang cenderung menyukai orang yang
tidak sekedar bergantung kepada tindakan,
menilai dirinya atau orang tersebut secara
akan tetapi juga tanggapan atau reaksi
positif.
hubungan
jasmaniah.
terhadap tindakan tersebut. Kontak sosial
b.
Pertukaran sosial pandangan ini menyatakan
dapat bersifat positif (mengarah pada kerja
bahwa perasaan suka seseorang kepada orang
sama) atau negatif (mengarah pada suatu
lain didasarkan pada penilaian orang tersebut
pertentangan atau bahkan tidak menghasilkan
terhadap kurugian dan keuntungan yang
interaksi sosial). Kontak sosial dapat berupa
diberikan seseorang kepadanya. Teori ini juga
suatu
menekankan
Kontak
kontak
primer
primer
maupun
terjadi
sekunder.
apabila
yang
bahwa
seseorang
penilaian komparatif, yaitu keuntungan yang
mengadakan hubungan langsung bertemu dan
akan
berhadapan muka, berjabat tangan, saling
dibandingkan
tersenyum dan seterusnya. Sementara itu
diperoleh dari orang lain.
kontak yang bersifat sekunderpun dapat
30
Psikovidya Vol. 21 No. 1 April 2017
membuat
diperolehnya
dengan
dari
seseorang
keuntungan
yang
c.
Asosiasi menurut Sear (1994), seseorang
berafiliasi karena hampir dengan setiap orang
menjadi
biasa.
suka
kepada
diasosiasikan
/
orang lain
dihubungkan
yang
dengan
b.
Teori perbandingan sosial (social comparison
pengalaman yang baik dan bagus serta tidak
theory) menyatakan bahwa orang berafiliasi
suka pada seseorang yang diasosiasikan
untuk
dengan pengalaman buruk dan jelek. Namun
sendiri dengan perasaan orang lain dalam
seperti yang banyak terjadi, kebenaran dan
situasi yang sama. Dalam hal ini penting bagi
kesederhanaan
orang tersebut untuk berafiliasi hanya dengan
gagasan
ini
tidak
boleh
membandingkan
perasaan
mereka
membutuhkan orang terhadap proses lain
orang yang menghadapi situasi yang sama.
yang pada suatu saat mungkin bertentangan
Enam dasar ketentuan hubungan sosial yaitu.
dengan gagasan tersebut.
Menurut
Sear
a.
kadang-kadang
ketenangan yang diberikan oleh hubungan
kesengsaraan yang dialami bersama menciptakan
yang sangat erat. Sebagai anak, biasanya
rasa
orang sangat terikat kepada orang tuanya.
solidaritas
(1994),
Kasih sayang, merupakan rasa aman dan
yang
terjadi
dasar
suatu
persahabatan.
Sebagai
orang
dewasa,
mungkin
orang
tersebut mengalami keintiman ini dengan
pacar, tunangan atau teman akrab lainnya.
Berbagai Kebutuhan Sosial
Kebutuhan manusia sebagai kebutuhan sosial
b.
Integrasi sosial, merupakan perasaan berbagi
menjadi semakin rumit dan beraneka ragam.
minat dan sikap yang sering diberikan oleh
Orang
mendapatkan
hubungan dengan teman, rekan kerja atau
kegembiraan, memperoleh pertolongan, menjalin
teman satu regu. Hubungan semacam ini
keakraban,
memungkinkan adanya persahabatan dan
akan
berafiliasi
berbagi
untuk
keintiman
seksual,
mendapatkan pujian dan sebagainya. Para peneliti
memberikan
telah mencoba mengidentifikasikan bermacam-
kelompok.
macam kebutuhan sosial yang dapat dipenuhi
c.
rasa
memiliki
terhadap
Harga diri, diperoleh jika orang mendukung
melalui suatu hubungan. Proses psikologis yang
perasaan seseorang bahwa orang tersebut
menyebabkan
adalah orang berharga dan berkemampuan.
seseorang
ingin
memperoleh
kebersamaan dengan orang lain, karena.
a.
d.
Rasa
persatuan
yang
dapat
dipercaya,
Hipotesis pengalihan sosial atau kehadiran
melibatkan pengertian bahwa orang akan
belaka: orang yang merasa kuat, berafiliasi
membantu orang lain pada saat orang tersebut
untuk mengalihkan pikiran mereka dari
membutuhkan. Jika timbul keadaan darurat,
masalah yang dihadapi. Dalam hal ini tidak
seseorang
banyak dipersoalkan dengan siapa mereka
keluarganya atau orang lain.
sering
meminta
bantuan
31
Psikovidya Vol. 21 No. 1 April 2017
e.
Bimbingan, diberikan oleh konselor, guru,
mode yang mudah menjalar itu, dipelajari orang
dokter, teman dan lain-lain yang nasehat dan
dengan jalan imitasi.
informasinya diharapkan.
f.
Di
lapangan
sosial
dan
perkembangan
Kesempatan pengasuh, terjadi jika orang
kepribadian individu, imitasi mempunyai peranan,
bertanggung jawab terhadap kesejahteraan
sebab dengan mengikuti suatu contoh yang baik
orang lain. mengasuh orang lain memberikan
itu dapat merangsang perilaku seseorang. Imitasi
perasaan
dapat mendorong individu atau kelompok untuk
bahwa
seseorang
tersebut
dibutuhkan dan penting. (Sear, 1994).
melaksanakan perbuatan-perbuatan yang baik,
sehingga memiliki suatu kerangka cara-cara
Faktor-Faktor yang Mendasari Interaksi Sosial
Faktor-faktor interaksi sosial yaitu sebagai
berikut.
tingkah laku dan sikap-sikap moral yang dapat
menjadi
pangkal
untuk
memperluas
interaksi sosial secara positif.
1) Imitasi.
Teori
pokok
Namun, indikasi juga mempunyai segi-segi
ini
beranggapan
bahwa
seluruh
negatif, yaitu apabila hal-hal yang diimitasi itu
kehidupan sosial sebenarnya berdasarkan faktor
memungkinkan salah ataupun secara moral dan
imitasi saja. Walaupun pendapat ini ternyata berat
yuridis harus ditolak. Imitasi dapat menimbulkan
sebelah, namun peranan imitasi dalam interaksi
kebiasaan dimana orang mengimitasi sesuatu
sosial itu tidaklah kecil. Imitasi merupakan
tanpa
dorongan untuk meniru orang lain. misalnya anak
hubungan dalam berfikir kritis. Sebelum seseorang
yang sedang belajar berbicara, mula-mula ia
mengimitasi
seakan-akan mengimitasi
beberapa syarat, yaitu.
dirinya sendiri, ia
mengulang-ulang bunyi kata seperti ma-ma, guna
kritik,
sehingga
sesuatu
dapat
hal
menghambat
haruslah
terpenuhi
a. Minat perhatian yang cukup besar akan hal
melatih fungsi-fungsi lidah dan mulutnya untuk
tersebut.
berbicara. Kemudian ia mengimitasi orang lain,
b. Sikap menjunjung tinggi atau mengagumi hal-
biasanya ibunya, dalam mempelajari pengucapan
hal yang diimitasi.
kata-kata pertama dan kata selanjutnya. Ia mulai
c. Dapat juga orang-orang mengimitasi suatu
mengerti kata-kata itu juga karena mendengarnya
pandangan atau tingkah laku, karena hal itu
dalam mengimitasi penggunaan dari orang lain.
juga mempunyai penghargaan sosial yang
Malahan tidak hanya berbicara saja, yang
tinggi. (Gerungan, 1996).
merupakan alat komunikasi yang terpenting tetapi
juga cara-cara lainnya untuk mengatakan dirinya
dipelajarinya
melalui
proses
imitasi
2) Identifikasi.
pula.
Identifikasi dalam teori psikologi berarti
Misalnya cara memberi hormat, cara mengatakan
dorongan untuk menjadi sama (identik) dengan
terima kasih, juga cara-cara berpakaian, gejala
orang lain. proses identifikasi pertama-tama
32
Psikovidya Vol. 21 No. 1 April 2017
berlangsung secara tak sadar (dengan sendirinya),
3) Simpati.
keduanya secara irasional sehingga berdasarkan
perasaan-perasaan
atau
Simpati dapat dirumuskan sebagai perasaan
kecenderungan-
tertariknya orang yang satu terhadap orang yang
kecenderungan dirinya yang tidak diperhitungkan
lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional
secara rasional, dan ketiganya identifikasi berguna
tetapi berdasarkan penilaian perasaan, seperti juga
untuk melengkapi sistem norma, cita-cita dan
pada proses identifikasi. Orang tiba-tiba merasa
pedoman
tingkah
laku
orang
yang
dirinya tertarik kepada orang lain seakan-akan
Pada
mulanya
anak
dengan sendirinya, dan tertariknya itu bukan
mengidentifikasi diri dengan orang tuanya, tetapi
karena salah satu ciri tertentu melainkan karena
lambat laun, sesudah ia berkembang di sekolah
keseluruhan cara-cara bertingkah laku orang
dan menjadi pemuda, tempat identifikasi dapat
tersebut. Tetapi berlainan dengan identifikasi.
beralih dari orang tuanya kepada orang-orang lain
Timbulnya simpati itu merupakan proses yang
yang dianggap terhormat atau bernilai tinggi
sadar bagi manusia yang merasa simpati terhadap
seperti salah seorang gurunya.
orang lain. peranan simpati cukup nyata dalam
mengidentifikasi
itu.
Proses identifikasi terjadi secara otomatis,
hubungan persahabatan antara dua orang atau
bahwa sadar, dan obyek identifikasi itu tidak
lebih.
dipilih secara rasional tetapi berdasarkan penilaian
sebenarnya sudah berdekatan. Pada simpati,
subyektif atau perasaan, ikatan yang terjadi
dorongan utama adalah ingin mengikuti jejaknya,
diantara orang yang mengidentifikasi merupakan
ingin mencontoh, ingin belajar dari orang lain
ikatan batin yang lebih mendalam daripada ikatan
yang dianggapnya sebagai ideal. Jelasnya bahwa
antara orang-orang yang tidak dikenal, sedangkan
saling mempengaruhi dalam interaksi sosial yang
orang tempat untuk mengidentifikasi akan dinilai
berdasarkan
terlebih dahulu dengan cukup teliti (dengan
akibatnya daripada yang terjadi atas dasar imitasi;
perasaan)
tersebut
yaitu merupakan keadaan untuk merasakan seolah-
mengidentifikasikan diri dengannya, yang bukan
olah dirinya berada dalam keadaan orang lain dan
merupakan proses rasional dan sadar, melainkan
ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami atau
irasional
diderita orang lain tersebut.
sebelumnya
dan
kesadarannya.
langsung
Masa
orang
di
bawah
perkembangan
taraf
manusia
Gejala
identifikasi
simpati,
Disimpulkan
jauh
bahwa
diri
dan
lebih
simpati
mendalam
interaksi
sosial
paling banyak melakukan identifikasi dengan
mengandang hubungan timbal balik antara dua
orang lain selain dari pada orang tuanya dalam
individu atau lebih dan masing-masing yang
keadaan tertentu. Nyata bahwa hubungan sosial
terlibat di dalamnya memainkan peran secara
yang
aktif, yang didasari oleh factor imitasi, identifikasi
berlangsung
pada
identifikasi
lebih
mendalam daripada hubungan yang berlangsung
dan simpati.
melalui proses imitasi. (Gerungan, 1996).
33
Psikovidya Vol. 21 No. 1 April 2017
inkonsintesis yang menyebabkan reaksi-reaksinya
Pengertian Gaya Hidup Modern
Menurut Widiastutik (1999)), gaya hidup
secara luas diartikan sebagai sebuah mode
kehidupan
yang
diidentifikasikan
tidak
efektif
atau
tidak
menguntungkan.
(Widiastutik, 1999).
dengan
Psikografik
yaitu
dipergunakan
untuk
bagaimana orang menghabiskan waktu mereka,
mengukur gaya hidup yang diperkenalkan oleh
apa
dengan
Widiastutik (1999) dan Sadiyo Sugita (2009),
lingkungan mereka dan apa yang mereka pikir
dimana lebih dikenal sebagai tehnik Actifity,
tentang diri mereka dan lingkungan mereka.
Interest, Opini (AIO) yang mana mengukur.
yang
mereka
anggap
penting
Menurut Hall dan Linze (1993), gaya hidup
1) Activity yaitu tingkah laku nyata yang dapat
adalah prinsip sistem dengan mana kepribadian
diobservasi. Lewat observasi peneliti dengan
individual
berfungsi,
mudah mengenal dan memahami sikap dan
memerintah
bagian-bagiannya.
keseluruhan
Gaya
yang
hidup
perilaku
yang
tampak
dari
individu.
merupakan prinsip yang menjelaskan keunikan
Mengetahui kemampuan dan pengembangan
seseorang. Setiap orang mempunyai gaya hidup
interaksi sosial yang diakibatkan oleh gaya
tetapi
hidup modern.
tidak
mungkin
ada
dua
orang
mengembangkan gaya hidup yang sama.
Menurut
Naisbit
dan
2) Interest
Aburdene (2004),
yaitu
melatarbelakangi
tingkah
suatu
laku
pilihan
yang
perilaku.
mengatakan bahwa era globalisasi memungkinkan
Adanya kemampuan untuk memilih gaya
timbulnya gaya hidup global. Orang cenderung
hidup tertentu yang sesuai dengan kepribadian
mengejar kesempatan untuk bisa memuaskan
sehingga sikap dan perilaku nyata yang
kebutuhan
sekaligus
tampil
terealisasi
persaingan
untuk
berkembang dengan baik pula. Pilihan gaya
memperoleh yang terbaik, tertinggi dan terbanyak.
hidup tertentu memberikan pengaruh secara
sebagai
aktualisasi
pemenang
diri,
dalam
Menurut Engel F.J dan Blacwell (1994),
lewat
interaksi
sosial
dapat
positif dan negatif.
mengatakan bahwa gaya hidup adalah perilaku
3) Opinion yaitu reaksi lisan atau tulisan
membeli dan memanfaatkan waktu luang. Hal ini
terhadap pernyataan atau event tertentu.
berkaitan dengan faktor ekonomi dan demografi
Adanya kemampuan untuk menilai dan
seseorang. Menurut Kelly (1990), yaitu teori
mengimbangi pilihan terhadap gaya hidup
konstruk dimana setiap manusia akan berusaha
tertentu dan seberapa besar pengaruhnya atau
mensistimatisir reaksi-reaksinya agar ia dapat
pengembangan terhadap interaksi sosial.
mengendalikan sekaligus memprediksikan diri
Studi gaya hidup mempunyai tempat yang
sendiri maupun lingkungannya. Bila ia tidak dapat
khusus dalam penelitian pasar. Konsep gaya hidup
menciptakan suatu pola perilaku tertentu maka ia
diperkenalkan oleh Widiastutik (1999), yaitu
akan menghadapi ancaman inkompobilitas dan
sebuah sistem konsep, dimana konsep tersebut
34
Psikovidya Vol. 21 No. 1 April 2017
mengacu pada mode kehidupan tertentu dalam
sebagai aktualisasi diri terhadap lingkungan yang
makna yang lebih luas dan menyeluruh serta
ada di sekitarnya.
membentuk
pola
tertentu
dan
berasal
dari
Menurut Poernomo (2004), gaya hidup yang
kehidupan yang dinamis di dalam masyarakat.
menyangkut pilihan pekerjaan dan makanan.
Menurut Susianto (1999), mengatakan bahwa
Mode pakaian dan kesenangan telah mengalami
konsep gaya hidup ini menjadi sangat penting
perubahan,
karena gaya hidup berguna untuk memberi
pengaruh kota-kota besar terhadap kota-kota kecil,
pemahaman yang lebih rinci terhadap gradasi dari
bahkan sampai ke desa. Bentuk-bentuk tradisional,
masyarakat perkotaan yang digambarkan dengan
diganti dengan gaya hidup global.
dengan
kepastian
mengalirnya
struktur seperti kelas sosial, usia, jenis kelamin
dan etnik. Dengan konsep gaya hidup akan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaya Hidup
memperoleh gambaran yang lebih bernuansa
Menurut Nugraheni (2003), faktor-faktor yang
tentang mereka.
mempengaruhi gaya hidup seseorang yaitu ada
Lebih lanjut Susianto(1999), mengatakan
bahwa gaya hidup menunjukan pada kerangka
yakni faktor internal dan faktor eksternal.
1) Faktor internal terdiri dari.
acuan yang dipahami oleh seseorang dalam
a. Sikap.
bertingkah laku. Dua aspek yang ditekan disini
Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan
adalah individu berusaha membuat seluruh aspek
keadaan
hidup berhubungan dalam suatu pola tertentu atau
memberikan tanggapan terhadap suatu objek
mengatur strategi bagaimana individu berinteraksi
yang diorganisasi melalui pengalaman dan
dengan orang lain. Persepsi yang timbul pada
mempengaruhi secara langsung pada perilaku.
orang lain merupakan hasil dari cara individu
Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi
berkomunikasi, strategi komunikasi ini sangat
oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan
penting karena mencerminkan bahwa individu
lingkungan sosialnya.
memiliki kebebasan untuk mengatur hidupnya,
b. Pengalaman dan pengamatan.
kebebasan dalam batasan truktural tertentu, seperti
pikir
yang
Pengalaman
sosial
dipersiapkan
dapat
dalam
untuk
mempengaruhi
kelas sosial tingkat usia, jenis kelamin dan etnik
pengamatan
tingkah
laku;
tertentu, namun akan memiliki gaya hidup yang
pengalaman dapat diperoleh dari semua
berbeda-beda.
tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari.
Menurut Sajogya (2002), gaya hidup diartikan
Melalui belajar orang akan dapat memperoleh
secara luas sebagai mode kehidupan yang di
pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial
identifikasikan
dengan
bagaimana
akan dapat membentuk pandangan terhadap
menampilkan
kepribadian
melalui
orang
perilaku
suatu objek.
c. Kepribadian.
35
Psikovidya Vol. 21 No. 1 April 2017
Kepribadian
adalah
konfigurasi
Kelompok referensi adalah kelompok
karakteristik individu dan cara berperilaku
yang memberikan pengaruh langsung atau
yang menentukan perbedaan perilaku dari
tidak langsung terhadap sikap dan perilaku
setiap individu.
seseorang. Kelompok yang memberikan
d. Konsep diri.
pengaruh langsung adalah kelompok dimana
Faktor lain yang menentukan kepribadian
individu tersebut menjadi anggotanya dan
individu adalah konsep diri. Konsep diri
saling berinteraksi, sedangkan kelompok
sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat
yang memberi pengaruh tidak langsung
luas untuk menggambarkan hubungan antara
adalah kelompok dimana individu tidak
konsep diri konsumen dengan image merek.
menjadi anggota di dalam kelompok tersebut.
Bagaimana individu memandang dirinya akan
Pengaruh-pengaruh tersebut akan mengha-
mempengaruhi minat terhadap suatu objek.
dapkan individu pada perilaku dan gaya
Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian
hidup tertentu.
akan menentukan perilaku individu dalam
b. Keluarga.
menghadapi permasalahan hidupnya, karena
Keluarga memegang peranan terbesar dan
konsep diri merupakan bagian dari referensi
terlama dalam pembentukan sikap dan
diri yang menjadi awal perilaku.
perilaku individu. Hal ini karena pola asuh
e. Motif.
orang tua akan membentuk kebiasaan anak
Perilaku individu muncul karena adanya
yang secara tidak langsung mempengaruhi
motif kebutuhan untuk merasa aman dan
pola hidupnya.
kebutuhan
c. Kelas sosial.
terhadap
pretise
merupakan
beberapa contoh tentang motif. Jika motif
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang
seseorang terhadap kebutuhan akan prestise
relatif homogen dan bertahan lama dalam
itu besar maka akan membentuk gaya hidup
sebuah masyarakat, yang tersusun dalam
yang cenderung mengarah kepada gaya hidup
sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam
hedonis.
setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan
f. Persepsi.
tingkah laku yang sama. Ada dua unsur pokok
Persepsi adalah proses dimana seseorang
dalam kelas sosial pembagian kelas dalam
memilih, mengatur, dan menginterpretasikan
masyarakat, yaitu kedudukan (status) dan
informasi untuk membentuk suatu gambar
peranan. Kedudukan sosial artinya tempat
yang berarti mengenai dunia.
seseorang
2) Faktor eksternal terdiri dari:
prestise
a. Kelompok referensi.
dalam
lingkungan
hak-haknya
serta
pergaulan,
kewajibannya.
Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh
seseorang dengan usaha yang sengaja maupun
36
Psikovidya Vol. 21 No. 1 April 2017
diperoleh
karena
merupakan
aspek
kelahiran.
yang
Peranan
dinamis
dari
kedudukan. Apabila individu melaksanakan
hak
dan
kewajibannya
sesuai
rutinitas, serta dalam mengikuti kegiatan tidak
ingin serius terlibat di dalamnya.
b.
Tipe sportif mereka adalah kelompok yang
dengan
mempunyai kesenangan terhadap olah raga,
kedudukannya maka ia menjalankan suatu
energik, memiliki mobilitas dalam mencapai
peranan.
sesuatu yang tinggi ditunjang dengan rasa
d. Kebudayaan.
percaya diri, supel dalam pergaulan dan mau
Kebudayaan yang meliputi pengetahuan,
menerima kritikkan secara terbuka, senang
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat,
diperoleh
dan
kebiasaan-kebiasaan
individu
sebagai
yang
tampil rapi dan menjadi pusat perhatian.
c.
Tipe sosial mereka adalah kelompok yang
anggota
suka terhadap orang lain. Untuk ini mereka
masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala
lebih aktif dalam kegiatan yang bersifat sosial
sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku
dan produktif, sampai pada mengisi waktu
yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir,
luangnya
merasakan dan bertindak. Berdasarkan uraian
bermanfaat bagi diri maupun orang lain.
di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
d.
pada
kegiatan-kegiatan
yang
Tipe rumahan mereka adalah orang-orang
yang mempengaruhi gaya hidup berasal dari
yang mengisi waktu luang dengan berada di
dalam (internal) dan dari luar (eksternal).
dalam rumah, kurang aktif pergaulannya
dengan
teman-teman
sebaya.
Dengan
memiliki hobi membaca sehingga tergolong
Tipe-Tipe Gaya Hidup Modern
Menurut Susianto (1999), bahwa gaya hidup
berprestasi
tinggi,
kurang
menyukai
merupakan gambaran identifikasi karakteristik
keramaian dan kurang menyukai hal-hal baru,
yang dominant dan dengan diperkaya oleh
dan dalam mengambil keputusan lebih dahulu
aktifitas dan cirri-ciri yang dimiliki pada masing-
mempertimbangkan secara rasional.
masing tipe. Adapaun tipe-tipe gaya hidup sebagai
berikut.
a.
Pembentukan Gaya Hidup
Tipe hura-hura mereka adalah orang-orang
Menurut Hurclok (1997), pembentukan gaya
yang selalu terlibat dengan orang lain. Ciri
hidup terjadi pada masa kanak-kanak yaitu usia 4-
gaya hidup yang mencari kesenangan pribadi,
5 tahun, dan sejak itu pengalaman-pengalaman
individualis, tidak ambil pusing dengan
diasimilasikan dan digunakan menurut gaya hidup
urusan disekelilingnya. Tidak mempunyai
yang unik ini, sikap, perasaan persepsi terbentuk
prinsip dasar yang kuat, cenderung ikut-ikutan
dan menjadi mekanik pada usia dini, dan sejak itu
oleh karena itu mereka enggan terikat dengan
praktis gaya hidup tidak bisa berubah.. Orang
mungin
memperoleh
cara-cara
baru
untuk
37
Psikovidya Vol. 21 No. 1 April 2017
mengungkapkan gaya hidupnya yang unik, tetapi
masyarakat disekelilinginya apakah gaya hidup
cara ini merupakan contoh konkrit dan khusus dari
tersebut dapat diterima atau tidak.
gaya hidup yang terbentuk pada usia awal.
Menurut Widiastutik (1991), gaya hidup besar
Pembentukan gaya hidup sebagian besar
pengaruhnya pada tingkah laku seseorang. Gaya
ditentukan oleh inferioritas-inferioritas khusus.
hidup sebagian besar ditentukan oleh inferioritas-
Apakah anak memiliki kelemahan fisik maka gaya
inferioritas khusus. dimana setiap individu ingin
hidupnya akan terwujut melakukan hal-hal yang
mencapai superioritas yang diinginkan untuk
akan menghasilkan fisik yang kuat. Anak yang
membuktikan bahwa dirinya bisa seperti orang
bodoh
lain. walaupun hal ini membutuhkan perjuangan
akan
berjuang
mencapai
superioritas
intelektual.
Menurut
yang sangat sulit dalam mencapainya.
Yanti
B.
Sugarda
(1990),
Menurut
Soekamto
(1990),
mengatakan
sebagaimana yang telah disebutkan tentang tipe-
bahwa faktor imitasi mempunyai peranan yang
tipe gaya hidup tidak seorangpun murni memiliki
sangat penting dalam proses interaksi sosial. Salah
sifat-sifat tanpa tercampur dengan sifat lain,
satu
sehingga kecenderungan untuk menggunakan sifat
mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-
tertentu pada kesempatan tertentu pula.
kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Namun
segi
positifnya
adalah
imitasi
dapat
demikian imitasi mungkin pula mengakibatkan
Pengaruh gaya hidup modern terhadap interaksi
terjadinya hal-hal yang negatif, misalnya yang
sosial
ditiru adalah tindakan-tindakan yang menyimpang,
Menurut
hidup
selain itu imitasi juga dapat melemahkan atau
timbulnya
bahkan mematikan daya kreasi seseorang. Gaya
selektifitas dan distorsi pada mental, karena gaya
hidup yang ditiru oleh seseorang dalam interaksi
hidup ini berpengaruh terhadap tempat-tempat
sosial sangat berpengaruh.
seseorang
Sarwono
dapat
(1992),
menyebabkan
gaya
yang diketahui atau didatangi, gaya hidup antara
orang desa dan orang kota tidak sama. Gaya hidup
seseorang dipengaruhi oleh latar belakang orang
II. METODE
Populasi
tersebut berada. Hal ini yang menyebabkan
Subyek penelitian ini adalah remaja di SMA
hubungan antara satu orang dengan orang lain
Wisnuwardhana Malang yang berjumlah 150
terhambat.
orang, yang terbagi menjadi tiga kelas.
Menurut
Abu
Ahmadi
(1990),
dalam
kehidupan bermasyarakat gaya hidup hedonisme
Sampel
yaitu mencari kenikmatan dalam kehidupannya,
tidak merasa bahwa mereka tidak lagi melihat
Jumlah sampel yaitu 40 orang. Teknik yang
digunakan
adalah
Proporsional
Random
Sampling, karena setiap kelas hanya diambil 25
38
Psikovidya Vol. 21 No. 1 April 2017
orang siswa yang digunakan sebagai sampel
Hasil perhitungan regresi didapat Freg = 1,
dengan cara mengundi daftar hadir.
339 dengan P = 0, 253 dinyatakan
signifikan, tetapi tidak ada hubungan antar gaya
Analisis Data
Hasil data yang diperoleh adalah yang bersiat
kuantitatif,
yaitu
yang
berupa
angka-angka
sehingga analisanya menggunakan teknik statistik.
Untuk menghitung analisa regresi digunakan
komputasi SPS-2000 Program Analisa Regresi
hidup (X) dan interaksi sosial (Y) pada remaja di
SMA Wisnuwardhana Malang. Hipotesis yang
berbunyi, ada pengaruh antara gaya hidup dengan
interaksi sosial pada remaja tidak diterima pada
taraf kepercayaan 99%.
Hasil perhitungan koefisien korelasi (r)
edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih,
Universitas
Gajah
Mada,
Yogyakarta,
versi
sebesar 0, 185. angka ini menunjukan korelasi
positif antara gaya hidup dengan interaksi sosial.
IBM/IN 2000.
Analisa regresi digunakan untuk mengetahui
adanya hubungan antara dua variabel yang diteliti
yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
Adapaun
tidak
sistematika
perhitungan
dengan
Artinya bahwa semakin semakin tinggi gaya hidup
maka semakin tinggi interaksi sosial yang terjadi,
dan sebaliknya semakin rendah gaya hidup maka
semakin rendah tingkat interaksi yang terjadi.
Hasil perhitungan koefisien determinan ( R2 )
menggunakan analisis regresi adalah sebagai
sebesar 0, 034 artinya variabel gaya hidup
berikut.
1) Mencari korelasi antara kriterium dengan satu
mempengaruhi interaksi sosial pada remaja di
SMA Wisnuwardhana Malang sebesar 0, 34%
prediktor.
2) Menguji korelasi apakah signifikan atau tidak.
3) Mencari persamaan regresi (Sutrisno Hadi,
sedangkan sisanya 90, 5% dipengaruhi oleh faktor
lain.
1994).
Pembahasan
Hasil yang didapat dari analisa kuantitatif
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah bahwa hipotesa alternatif dalam penelitian
Hasil
Setelah dilakukan analisa data maka dapat
disimpulkan hasil penelitian sebagaimana berikut.
JK
Db
RK
Freg
R2
P
46,
343
1, 314.
766
1, 361.
109
1
38
46,
343
34,
599
--
1,
339
--
0,
034
--
0,
253
--
--
--
--
39
hidup dengan interaksi sosial pada remaja di SMA
Wisnuwardhana Malang. Hal ini membuktikan
Tabel 1. Rangkuman Analisa Regresi
Sumber
Variasi
Regresi
(reg)
Residu
(res)
Total
ini ditolak; tidak terdapat korelasi antara gaya
walaupun ditolak tetapi
gaya hidup masih
mempengaruhi remaja didalam hubungan interaksi
sosial.
Gaya hidup besar pengaruhnya pada tingkah
laku
seseorang.
Penelitian-penelitian
yang
39
Psikovidya Vol. 21 No. 1 April 2017
dilakukan
oleh
Adler
(Widiastutik,
1999)
dimana semakin tinggi gaya hidup maka semakin
mengatakan bahwa sebagian besar ditentukan oleh
tinggi pula interaksi sosial pada remaja. Begitu
inferioritas-inferioritas khusus. Setiap individu
pula sebaliknya yaitu semakin rendah gaya hidup
ingin mencapai superioritas yang diinginkan untuk
maka semakin rendah pula tingkat interaksi
membuktika bahwa dirinya bisa seperti orang lain.
sosialnya. Hasil perhitungan menunjukan bahwa
Walaupun hal ini membutuhkan perjuangan yang
sumbangan
sangat sulit dalam mencapainya.
interaksi sosial hanya sebesar 0,34% dan sisanya
efektivitas
gaya
hidup
terhadap
Di dalam menjalankan aktivitasnya, remaja
sebesar 90,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor
tidak lepas dari situasi lingkungan yang ada
dari dalam diri meliputi kemampuan komunikasi,
disekitarnya. Karena setiap situasi yang ada
keinginan
disekeliling pasti memiliki pengaruh terhadap
penyesuaian diri. Sedangkan faktor dari luar yaitu
individu yang berada pada lingkungan tersebut.
adanya kelas sosial dan keadaan ekonomi.
untuk
menjalin
persahabatan
dan
Situasi lingkungan atau keadaan lingkungan harus
sesuai, dalam arti bisa menimbulkan kenyamanan
Saran
dalam bergaul, karena dalam interaksi sangat
Berdasarkan dari hasil pembahasan dari
dibutuhkan kondisi lingkungan yang mendukung
penelitian ini, membuktikan bahwa gaya yang
dan menarik (Hani, 1995).
tinggi berhubungan dengan interaksi sosial pada
Kemampuan menciptakan suatu kondisi yang
menarik dalam berinteraksi tentu tidak bisa lepas
remaja, maka saran yang dapat peneliti ajukan
adalah sebagai berikut.
dari kondisi fisik lingkungan tersebut, terutama
a) Bagi Remaja
 Lebih meningkatkan komunikasi antar
kondisi individu dan kondisi tempat. Dengan
tempat dan individu yang sesuai akan lebih
sesama remaja atau orang lain.
 Hendaknya
menjamin terciptanya hubungan yang baik dalam
interaksi sosial, karena dengan memperhatikan
persahabatantanpa
lingkungan dan gaya hidup yang ada akan
kelas sosialnya.
dapat
menjalin
melihat
keadaan
 Hendaknya menjalin suatu hubungan
menimbulkan interaksi yang lebih baik (Hasibuan,
2001).
yang didasari rasa kebersamaan.
 Hendaknya dapat menyesuaikan diri
KESIMPULAN DAN SARAN
dengan keadaan lingkungan yang ada,
Kesimpulan
dan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah
mengontrol
agar
tidak
mengikuti arus gaya hidup yang sedang
dilakukan, diperoleh hasil bahwa tidak ada
bisa
hubungan
masyarakat.
antara gaya hidup remaja dengan
interaksi sosial di SMA Wisnuwardhana Malang,
40
Psikovidya Vol. 21 No. 1 April 2017
diri
menghambat
interaksi
dalam
b) Bagi Peneliti selanjutnya
 Mengumpulkan
informasi
sebanyak
Hadi, Sutrisno. 1994-2000. Gaya Hidup.
Metodologi Research. Yogyakarta: Andi
Offset.
mungkin mengenai lembaga yang dapat
dipakai untuk melakukan penelitian.
Hadi. 2001. Analisa
Google.com.
Regresi.
http//www.
 Membuat instrumen penelitian dengan
menambah
faktor-faktor
yang
berhubungan dengan interaksi sosial.
DAFTAR RUJUKAN
Abdurahman,
Hovland.
(2001).
Psikologi
Komunikasi. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Widiastutik. (1999). Gaya Hidup. http//www.
Google.com. Diakses pada Desember 2016
Ahmadi, Abu. 1990. Psikologi Sosial. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Anoraga, Panji dan Ninik Widianti. 1993.
Psikologi dalam Perusahaan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Azwar, Saifudin. 2000. Sikap Manusia, Teori dan
Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Azwar, Saifuddin. 2003. Tray
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Out
Skala.
Bonner dan Gerungan (1996). Berdasarkan Teori
Interaksi Sosial. http//www. Google.com.
Caplin J.P. 1991. Dictionary of Psycology. New
York: Dell Pulishing Co.
Demby (Widiastuti, 1999). Berdasarka teori
Interaksi Sosial. http//www. Google.com.
Engel F.J, Blacwell.R.D. Minilalt.T.P.W. 1994.
Prilaku Konsumen. Jakarta: Bima Putra
Aksara.
Gerungan. 1996. Psikologi Sosial. Jakarta: Eresco.
Hall, Cs and Linze.G. 1993. Teori-teori
Psikodinamika
(klimis).
Yogyakarta:
Kanisius.
Hani. 1995. Kondisi Lingkungan yang Mendukung
dan Menarik. Analisa Regresi. http//www.
Google.com.
Hasibuan. 2001. Interaksi yang Lebih Baik.
http//www. Google.com.
Hawkins. 1992.
Google.com.
Gaya
Hidup.
http//www.
Hurclok, Elizabet. 1997. Psikologi Perkembangan.
Jakarta: Erlangga.
Kelly, Thabuat. 1990. Psikologi Industri dan
Sosial. Yogyakarta: Andi Offiset.
Muftuh, Bunyamin dan Yadi Ruyadi. 1995.
Sosiologi I. Bandung: Ganesa Exact.
Naisbit, Aburdene. 2004. http:/www. Himsi.com.
Nugraheni. 2003.
Google.com.
Gaya
hidup.
http//www.
Poernomo, Ieda. 2004. http:/www. Himsi.com.
Sajogya. 2002. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta:
Gajah Mada Universitas.
Sarwono, Wirawan, Sarlito. 1992. Psikologi
Remaja dan Keluarga. Jakarta: BPK Gunung
Mulia.
Sear. 1994. Psikologi
Pustaka Pelajar.
Belajar.
Yogyakarta:
Shaw, M.E. and Costanzo, P.R. 1990. Theories of
Sosial Psikology. Secon Edition. London: Mc
Graw-Hill Book Co.
41
Psikovidya Vol. 21 No. 1 April 2017
Soekamto, Sarjono. 1990. Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sugita Sadiyo. 2009. Gaya Hidup Modern.
http//www. Google.com.
Susianto. 1999. Deskriptif Gaya Hidup Sebagai
Kebutuhan Psikology.
Syaifudin Anwar. 1995). Gaya Hidup Modern.
http//www. Google.com.
Yanti B Sugarda. 1990. Meriset Gaya Hidup Kota.
Widiastutik, Y. 1999. Deskriptif Tentang Gaya
Hidup Sebagai Kebutuhan Psikologi.
42
Psikovidya Vol. 21 No. 1 April 2017
Download