Uploaded by User63293

Dasar Akuntansi

advertisement
Dasar-Dasar Akuntansi
1. Nama dan Nomor Akun
Akun merupakan kata serapan dari bahasa Inggris
“account” yang berarti tempat menampung catatan
aktifitas yang disusun secara kronologis berdasar
sistem urut tertentu (biasanya berdasar tanggal
transaksi). Sedang kode akun adalah simbol atau
nomor tertentu yang melekat pada tiap-tiap akun.
Kode akun digunakan untuk memudahkan
pengelompokkan akun yang tercatat pada jurnal
untuk kemudian dimasukkan ke dalam buku besar.
Keberadaan akun sangat diperlukan. Hal ini terkait
dengan informasi keuangan dalam bentuk laporan
keuangan yang harus mudah dipahami. Karena itu
perlu disajikan secara sistematis, logis dan mudah
dianalisa. Di sinilah fungsi akun. Jadi informasi
keuangan harus tersusun dan terklasifikasi
sedemikian rupa sesuai dengan jenis dan karakter
usaha masing-masing perusahaan.
Banyak sekali akun dalam akuntansi. Kelompok
besar akun terbagi menjadi 2 yang terdapat pada
laporan keuangan, yaitu :

Akun Temporal (Temporary Accounts)
yaitu kelompok akun yang memiliki nilai saldo
bersifat sementara atau temporal. Maksudnya, nilai
saldo akun-akun kelompok ini hanya ada selama
satu periode saja, karena akan ditutup di akhir
periode akuntansi atau buku. Kelompok ini disebut
juga sebagai Akun Nominal (Nominal Accounts).
Yang masuk dalam kelompok akun ini adalah
akun-akun yang tersaji dalam Laporan Laba-Rugi,
yaitu Pendapatan dan Biaya. Pendapatan adalah
penghasilan yang diterima oleh perusahaan
sebagai akibat dari kegiatan usahanya (penjualan
produk barang maupun jasa).
Contoh : Pendapatan Sewa, Penjualan Barang.
Sedang biaya adalah pengorbanan yang dilakukan
untuk proses kegiatan usaha yang dinyatakan
dengan satuan uang yang sudah terjadi. Contoh :
Biaya Listrik, Biaya Sewa, Biaya Penyusutan.

Akun Permanen (Permanent Accounts)
yaitu kelompok akun memiliki nilai saldo bersifat
tetap atau permanen. Maksudnya, nilai saldo akun
kelompok ini tidak pernah ditutup untuk satu
periode tertentu. Jadi nilai saldonya selalu tersedia
atau tersaji selama perusahaan beroperasi atau
melakukan kegiatan usaha.
Kelompok ini sering disebut juga dengan Akun Riil
(Real Accounts). Yang masuk dalam kelompok ini
adalah akun-akun yang tersaji dalam Neraca, yaitu
:


Aset lancar, adalah harta yang mudah dicairkan,
seperti Kas, Piutang, Sewa dibayar di muka.
Aset tetap, adalah harta yang memiliki nilai
manfaat jangka panjang atau lebih dari 1 tahun,
seperti Bangunan, Mesin, Kendaraan, Peralatan.


Utang, adalah kewajiban perusahaan pada pihak
tertentu. Utang terbagi menjadi utang lancar dan
utang jangka panjang.
Modal, adalah hak pemilik atas kekayaan
perusahaan, jumlahnya dapat dilihat di neraca
dengan menjumlahkan semua aset dikurangi total
utang.
Contoh modal : Modal sendiri, Modal hibah, Laba
ditahan, Tambahan modal disetor.
2. Konsep Debet dan Kredit
Debet dan kredit adalah 2 sisi yang berlawanan
namun harus ada keseimbangan. Debet adalah
posisi akun yang bersaldo normal untuk aset dan
biaya. Pada jurnal letaknya berada di sebelah kiri.
Maksud saldo debet adalah jika ada aset atau biaya
mengalami penambahan harus didebet di sebelah
kiri dan harus dikredit di sebelah kanan jika terjadi
pengurangan.
Kredit adalah posisi akun yang bersaldo normal
untuk utang, pendapatan dan modal yang letaknya
di sisi kanan pada jurnal. Maksud saldo kredit
yaitu jika akun utang, pendapatan maupun modal
mengalami penambahan harus dikredit atau
ditambah di sebelah kanan dan didebet di sisi kiri
jika terjadi pengurangan.
Konsep debet-kredit ini sangat perlu dipahami agar
mudah dalam proses mencatat transaksi (jurnal).
3. Penjurnalan
Jurnal adalah lembar kerja yang digunakan untuk
mencatat transaksi-transaksi yang terjadi pada
sebuah perusahaan. Penjurnalan adalah proses
mencatat transaksi-transaksi dari bukti-bukti yang
ada ke dalam jurnal. Ada beberapa jenis jurnal
yaitu :





Jurnal umum, adalah jurnal yang digunakan untuk
mencatat semua transaksi secara rinci. Jurnal ini
juga dibuat untuk mencatat penyusutan aset tetap
perusahaan. Kolom yang wajib ada dalam sebuah
jurnal umum adalah nomor, tanggal, jurnal atau
akun, nomor referensi, kolom nominal (rupiah)
debet, dan kolom nominal kredit.
Jurnal khusus, adalah jurnal yang digunakan untuk
mencatat transaksi khusus yang berkaitan dengan
pembelian dan penjualan perusahaan.
Jurnal penerimaan dan pengeluaran kas, adalah
jurnal yang berkaitan dengan keluar-masuknya kas
perusahaan.
Jurnal penutup, adalah jurnal yang disusun untuk
menutup akun-akun laba-rugi (pendapatan dan
biaya).
Jurnal pembalik, adalah jurnal yang disusun pada
awal periode akuntansi baru untuk membalik akun
jurnal penyesuaian tertentu. Fungsinya untuk
menyesuaikan akun-akun yang telah dibuat jurnal
penyesuaian pada akhir periode (tutup buku).
Jurnal ini dibuat sebelum perusahaan mencatat
transaksi baru pada periode buku baru.
4. Pemostingan Jurnal ke Buku Besar
Buku besar atau Ledger adalah kumpulan transaksi
suatu akun. Teknis dalam pemostingan atau
pemindahan jurnal ke buku besar adalah setelah
semua transaksi tercatat ke dalam jurnal,
selanjutnya dilakukan transfer atau posting atau
memindahkan jurnal ke dalam buku besar sesuai
dengan tiap-tiap nama akunnya. 1 nama akun
memiliki 1 buku besar. Jadi transaksi yang terkait
dengan 1 jenis akun akan masuk dalam 1 buku
besar.
Contoh : transaksi-transaksi kas akan masuk
dalam buku besar Kas, dan seterusnya sampai
semua transaksi selesai diposting ke dalam buku
besar. Semua akun dalam buku besar akan
memiliki nilai saldo masing-masing yang nantinya
akan masuk ke dalam neraca.
5. Membuat Neraca Percobaan
Neraca percobaan sama seperti neraca biasa. Hal
ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah
pencatatan telah benar sesuai debet-kreditnya. Jika
sudah sesuai, nilai nominal pada sisi debet akan
sama dengan nilai nominal pada sisi kredit. Hal itu
yang disebut dengan balance (seimbang).
Itulah mengapa neraca disebut dengan Balance
Sheet. Jika tidak balance antara sisi debet dan
kredit, berarti terdapat kesalahan dalam
pencatatan, misal : salah jenis akun, salah nilai
nominal atau salah masuk buku besar. Yang
membedakan dengan neraca, teknis neraca
percobaan adalah dengan memasukkan semua
jenis akun ke dalam 1 neraca baik akun neraca
atau pun akun laba-rugi.
6. Penyajian Laporan Keuangan
Penyajian laporan keuangan merupakan salah
satu fungsi akuntansi. Maka jika telah dibuat
neraca percobaan dengan hasil balance,
selanjutnya dapat dilakukan penyajian laporan
keuangan. Proses ini adalah tahap terakhir karena
laporan keuangan adalah output dari serangkaian
proses akuntansi. Laporan keuangan adalah
catatan informasi keuangan perusahaan pada satu
periode tertentu yang menggambarkan aktifitas
atau kinerja suatu entitas usaha atau perusahaan
yang disajikan dalam bentuk mata uang tertentu.
Laporan keuangan terdiri dari :


Neraca (Balance Sheet), adalah laporan yang
menyajikan posisi keuangan atau aset perusahaan
pada periode tertentu.
Laporan Laba Rugi (Profit and Loss Report), adalah
laporan yang menyajikan perhitungan atas
keuntungan atau kerugian perusahaan. Terdiri dari
semua pendapatan yang diperoleh perusahaan
dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh pendapatan tersebut. Jika hasilnya
lebih besar pendapatan (nominal positif) berarti
perusahaan mengalami untung atau laba. Namun
jika sebaliknya, biaya lebih besar dari pendapatan
(nominal negatif) berarti perusahaan mengalami
kerugian.


Laporan Perubahan Modal / Ekuitas (Equity Report),
adalah laporan yang menyajikan penambahan atau
pengurangan investasi dari pemilik modal
perusahaan, yang kemudian ditambah dengan laba
atau dikurangi kerugian. Hasil akhirnya dapat
diketahui posisi atau berapa total modal
perusahaan pada akhir periode tertentu.
Laporan Arus Kas (Cash Flow Report), adalah
laporan yang menyajikan penerimaan dan
pengeluaran kas pada investasi atau operasional
perusahaan dalam 1 periode tertentu.
Download