Uploaded by ayu39ra

Phase I PERIODONTAL

advertisement
Phase I (phase nonsurgical): terapi awal yang tujuannya untuk mengeliminasi factor etiologi dan factor predisposisi terjadinya
penyakit ginggiva dan periodontal.Fase 1 meliputi:



DHE dan OHI
Kontrol diet
Menghilangkan plak dan kalkulus :
Melalui scalling dan rootplanning
KLASIFIKASI ALAT PERIODONTAL
Berdasarkan kegunaannya, alat periodontal dapat diklasifikasikan atas:
1. Prob periodontal (periodontal probe) adalah alat yang digunakan untuk melokalisir, mengukur, dan menandai saku,
serta untuk memperkirakan konfigurasi saku pada setiap sisi gigi.
2.
Eksplorer (explorer) atau sonde adalah alat untuk melokaliser deposit pada permukaan akar gigi dan karies di daerah
subgingival, dan memeriksa kehalusan permukaan akar gigi setelah penyerutan akar, cacat anatomis pada permukaan
gigi, dan tepi restorasi.
3.
Alat penskeleran (scaling), penyerutan akar (root planing) dan pengkuretan (curettage) digunakan untuk:
(1). Menyingkirkan kalkulus dari permukaan mahkota dan akar gigi;
(2). Menyingkirkan sementum yang tercemar toksin dan nekrosis pada permukaan subgingival dari akar gigi;
(3). Menyingkirkan dinding jaringan lunak saku.
Alat ini dapat disubklasifikasikan lagi atas :
a. Skeler sabit.- Skeler sabit (sickle scaler) adalah skeler kasar untuk menyingkirkan kalkulus supragingival.
Permukaan skelersabit (sickle scaler) adalah datar dengan dua sisi pemotong (cutting edge) yang akan menyatu
membentuk ujung yang runcing. Penampang melintangnya berbentuk segitiga dan sisi pemotong pada kedua
sisi (Gambar 6). Karena disainnya alat ini hanya digunakan untuk penyingkiran kalkulus supragingival.
Apabila digunakan untuk instrumentasi subgingival akan mencederai jaringan gingiva.
b.
Kuret (curette) adalah alat periodontal halus yang digunakan untuk penskeleran (skeling), penyerutan akar dan
pengkuretan dinding jaringan lunak saku. Kuret dibedakan atas dua tipe: kuret universal dan kuret khusus
(area-specific/Gracey curette). Ciri khas kuret adalah: bentuk penampang melintang seperti sendok, ujungnya
membulat/tumpul. Sisi pemotongnya adalah ganda pada kuret universal dan tunggal pada kuret khusus.
Ukurannya lebih halus dibandingkan dengan skeler sabit. Oleh sebab itu alat ini mudah dimasukkan dan
diadaptasikan pada saku yang dalam tanpa menimbulkan cedera pada jaringan. Kuret yang dipasarkan ada
yang bermata pisau tunggal (pada salah satu ujung gagang saja), tetapi ada juga yang bermata pisau ganda
(mata pisau pada masingmasing ujung gagang).
c.
Skeler pacul (hoe scaler), skeler pahat (chisel scaler) dan skeler kikir (file scaler) adalah alat yang dulu
digunakan untuk menyingkirkan kalkulus subgingival dan sementum nekrosis, namun sekarang sudah jarang
digunakan.
 Skeler pahat (chisel scaler) didisain khusus. untuk penskeleran pada permukaan proksimal gigi anterior
yang terlalu rapat ruang interproksimalnya. Lehernya bisa lurus atau membengkok, dengan sisi pemotong
membentuk sudut 45.
 Skeler pacul (hoe scaler) memiliki mata pisau yang membengkok membentuk sudut 90-100o terhadap
leher alat. Alat ini didisain untuk setiap permukaan gigi, artinya pada setiap permukaan gigi digunakan
satu jenis skeler pacul.
4.
5.
Alat ultrasonik dan sonik (ultrasonic and sonic instruments) adalah alat yang digerakkan dengan tenaga listrik, yang
digunakan untuk penskeleran dan pembersihan permukaan gigi serta pengkuretan dinding jaringan lunak saku.
Alat pembersih dan pemoles seperti rubber cups, brus dan dental tape digunakan untuk membersihkan dan memoles
permukaan gigi. Belakangan ini telah tersedia pula air-powder abrasive system untuk pemolesan gigi, yaitu suatu alat
yang menyemprotkan serbuk garam dengan tekanan yang cukup tinggi.
SCALING :
proses pembersihan plak dan kalkulus dari permukaan gigi baik supra maupun sub gingival, deposit dibersihkan
dari permukaan gigi tanpa melibatkan struktur gigi
ROOT PLANING:
proses pembersihan sisa-sisa kalkulus yang tertanam/ subgingiva bersama sementum yang terinfeksi permukaan
akar gigi yang halus, keras dan bersih
Scalling dan root planning dilakukan untuk membersihkan kalkulus yang menyebabkan keradangan pada jaringan-jaringan penyangga
gigi, dengan cara :
1. Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan tindakan scalling dan root planning
2. Pengaturan posisi kerja
3. Aplikasi antiseptik pada area kerja dengan menggunakan cotton pellet dan pinset
4. Lakukan eksplorasi dengan menggunakan sonde half moon untuk mengetahui letak perbatasan kalkulus
5. Gunakan sickle scalers untuk melakukan pembersihan kalkulus supragingiva
6. Gunakan kuret gracey untuk pembersihan kalkulus subgingiva dan penghalusan akar:
 Gracey no. 1-4
gigi anterior
 Gracey no. 5-6
gigi premolar
 Gracey no. 7-10
gigi posterior
 Gracey no. 11-12
gigi posterior bagian mesial
 Gracey no. 13-14
gigi posterior bagian distal
SUPRAGINGIVA
7.
Kalkulus dibersihkan dengan mengaitkan cutting edge scaler dengan sisi apical atau lateral deposit, posisi shank pararel
terhadap sumbu panjang gigi, dibersihkan dengan gerakan vertical
8.
Gerakan alat kearah lateral untuk membersihkan sisa-sisa kalkulus
SUBGINGIVA
9.
Kuret di insersikan dengan blade menghadap gigi (a)
10. Angulasi instrument 45-90O pada dasar poket (b)
11. Digunakan tekanan lateral dan koronal (c)
12. Lakukan eksplorasi menggunakan sonde half moon untuk mengetahui jika ada kalkulus tersisa
13. Lakukan polishing pada gigi geligi yang telah diskeling dengan menggunakan rubber bur atau brush, disertai dengan pasta
poles
14. Irigasi dengan menggunakan larutan antiseptik pada seluruh area yang telah di scalling dan root planning
Scalling dan Root planning (ultrasonik)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.








Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan tindakan scalling dan root planning
Pengaturan posisi kerja
Aplikasi antiseptik pada area kerja dengan menggunakan cotton pellet dan pinset
Lakukan eksplorasi dengan menggunakan sonde half moon untuk mengetahui letak perbatasan kalkulus.
Gunakan scaller ultrasonik untuk melakukan pembersihan kalkulus supragingiva dan subgingiva.
 Instrument ultrasonic dilakukan dengan sentuhan dan tekanan ringan, sekaligus mempertahankan ujung alat sejajar
permukaan gigi dan dengan gerakan konstan.
 Gerakan atau penggunaan ujung alat terhadap permukaan gigi pada satu tempat dalam waktu lama akan
menghasilkan kekasaran permukaan akar atau menimbulkan panas berlebih pada gigi.
 Penggunaan alat dengan kekuatan rendah dan tekanan ringan dapat mereduksi jumlah dan dalamnya pengambilan
struktur gigi.
 Ujung kerja alat ultrasonik harus berkontak dengan deposit kalkulus agar deposit pecah dan dapat dibersihkan.
 Seperti halnya hand instrumen, perlu difokuskan gerakan overlap untuk meyakinkan seluruh permukaan akar
terjangkau.
 Gerakan ringan dengan ujung kerja yang bergetar dapat mengganggu sensitivitas taktil, dan semprotan air konstan
yang diperlukan selama kerja instrumen dapat mengganggu kemampuan visual.
 Untuk alasan itu, maka selama instrumentasi ultrasonik, maka permukaan gigi harus seringkali diperiksa dengan
eksplorer untuk mengevaluasi kesempurnaan pembersihan.
 Posisi pasien dan operator pada penggunaan alat sonic dan ultrasonic sama saja dengan posisi pada penggunaan hand
instrument.
 Pada instrumentasi untuk rahang atas, pasien tidur terlentang dengan posisi dagu agak diangkat. Sedangkan pada
mandibula, posisi senderan dari dental chair kira-kira 45 derajat dari lantai.
 Sebelum setiap prosedur scaling, seorang dokter gigi harus mengevaluasi terlebih dahulu bagian yang akan dilakukan
perawatan. Jadi jngan dilupakan bahwa penggunaan kaca mulut tetaplah penting.
 Evaluasi tersebut termasuk melakukan probing kedalaman poket, anatomi dari permukaan akar, dan morfologinya.
 Terkadang gambaran radiografi juga dibutuhkan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas.
Lakukan eksplorasi menggunakan sonde half moon untuk mengetahui jika ada kalkulus tersisa
Lakukan polishing pada gigi geligi yang telah discalling dengan menggunakan rubber cup atau brush, disertai dengan pasta
poles
Irigasi dengan menggunakan larutan antiseptik pada seluruh area yang telah discalling
Koreksi faktor iritasi dari restorasi dan prostetik: Perbaiki restorasi apabila ada yang rusak
Perawatan karies: TS atau final : Kalau ada karies hilangin
Skeling dan root planning (diatas ada)
Perawatan ortodontic sederhana: Kalau ada permukaan gigi yang crowding
Pencabutan gigi yg memiliki prognosis buruk
Penyesuaian oklusi: Kalau ada traumatic oklusi
Splinting
Evaluasi hasil perawatan
Download