Uploaded by User57753

MAKALAH WAWASAN NUSANTARA KEL 5

advertisement
MAKALAH WAWASAN NUSANTARA
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Oleh :
PE-1A
Kelompok 3
1. Muhammad Khoirul Akbar (4.22.19.0.15 / 13)
2. Muhammad Santoso
(4.22.19.0.16 / 14)
3. Nabila Alfatika
(4.22.19.0.17 / 15)
4. Nadine Galih Dwinanda
(4.22.19.0.18 / 16)
5. Raihan Farras Fadillah
(4.22.19.0.19 / 17)
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA PEMBANGKIT ENERGI
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya masih
diberi kesehatan hingga kami dapat membagikan ilmu kami untuk menyelesaikan tugas makalah
wawasan nusantara tepat pada waktunya.
Adapun tujuan utama dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Nur Hidayati pada mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pentingnya wawasan nusantara bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nur Hidayati, selaku dosen mata kuliah
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut aktif membantu menyelesaikan
makalah ini baik penulis dan pembaca yang telah melakukan yang terbaik sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, mohon kritik dan saran untuk mengembangkan makalah ini.
Semarang, 2 Juni 2020
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………………………
BAB II PERUMUSAN MASALAH
A. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..
B. Tujuan Pembahasan………………………………………………………….……………..
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Wawasan Nusantara…………………………………………………………….
B. Pengertian Teori Geopolitik Indonesia…………………………….……………………….
C. Asas dan Arah Pandang dari Wawasan Nusantara…………………...…………………….
D. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara………………...……………………
E. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara…………………….……………………….
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………..……………………………………………..........
B. Saran………………………………………...……………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………...
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah
kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah
kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut
memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia,karena telah melahirkan konsep
Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia.
Wawasan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa
nusantara dan penekanannya dalam mengepresikan diri sebagai bangsa Indonesia di
tennngah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wawasan
nusantara itu adalah:wadah,isi,dan tata laku.
Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka,negara Indonesia
memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan
keadaan geografi yang strategis dan kaya akan sumber daya manusia (SDM). Kelemahannya
terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam
satu bangsa,satu negara dan satu tanah air.Dalam kehidupannya,bangsa Indonesia tidak
terlepas dari pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitar(regional atau
internasional). Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada
wujud wilayah nusantara disebut Wawasan Nusantara. Karena hanya dengan upaya inilah
bangsa dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju
masyarakat yang adil,makmur dan sentosa.
BAB II
PERUMUSAN MASALAH
A. Rumusan Masalah
Di dalam makalah ini yang berjudul “Wawasan Nusantara” mempunyai beberapa rumusan
masalah yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dari Wawasan Nusantara ?
2. Apakah yang dimaksud dari Teori Geopolitik ?
3. Bagaimana Asas dan Arah Pandang dari Wawasan Nusantara ?
4. Bagaimana Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara ?
5. Bagaimana Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara ?
B. Tujuan Pembahasan
Tujuan dibuat makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari wawasan nusantara
2. Untuk mengetahui pengertian teori geopolitik
3. Untuk mengetahui asas dan arah pandang dari wawasan nusantara
4. Untuk mengetahui kedudukan,fungsi dan tujuan wawasan nusantara
5. Untuk mengetahui tantangan implementasi dari wawasan nusantara
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsep Wawasan Nusantara
Istilah Wawasan Nusantara dapat diartikan secara etimologis dan terminologis.
Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan
berasal dari kata wawas (bhs. Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan, atau penglihatan
indriawi. Selanjutnya, muncul kata wawas yang berarti, memandang, meninjau atau melihat.
Wawasan artinya pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indriawi. Wawasan berarti pula
cara pandang , cara melihat.
Secara etimologi, kata nusantara tersusun dari dua kata, nusa dan antara. Kata nusa
dalam bahasa Sansakerta berarti pulau atau kepulauan. Sedangkan dalam bahasa Latin, kata
nusa berasal dari kata nesos yang dapat berarti semenanjung, bahkan suatu bangsa. Merujuk
pada pernyataan tersebut maka kata nusa juga mempunyai kesamaan arti kata dengan nation
dalam bahasa Inggris yang berarti bangsa. Dari sini bisa ditafsirkan bahwa kata nusa dapat
memiliki dua arti, yaitu kepulauan dan bangsa.
Kata kedua yaitu antara memiliki padanan dalam bahasa Latin, in dan terra yang
berarti antara atau dalam suatu kelompok. Antara juga mempunyai makna yang sama dalam
kata inter dalam bahasa Inggris yang berarti antar (antara) dan relasi. Sedangkan dalam bahasa
Sansakerta, kata antara dapat diartikan sebagai laut, seberang, atau luar. Bisa ditafsirkan
bahwa kata antara mempunyai makna antar (antara), relasi, seberang, atau laut. Dari
penjabaran di atas, penggabungan kata nusa dan antara menjadi kata nusantara dapat diartikan
sebagai kepulauan yang dipisahkan oleh laut atauu bangsa bangsa yang dipisahkan oleh laut
Perkataan nusantara pertama kali kita ketahui dari bunyi Sumpah Palapa dari Patuh
Gajah Mada yang diucapkan dalam upacara pengangkatannya menjadi Patih di Kerajaan
Majapahit tahun 1336 M, tertulis dalam Kitab Pararaton (Kitab Raja Raja). Selanjutnya, kata
sebutan nusantara pernah coba dihidupkan oleh Ki Hajar Dewantara untuk menggantikan
sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie), namun setelah disetujuinya penggunaan
sebutan Indonesia oleh Kongres Pemuda Indonesia (dalam Sumpah Pemuda) tahun 1928,
sebutan nusantara digunakan sebagai sinonim untuk menyebut kepulauan Indonesia, Nama
Indonesia berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu indo/ indu yang berarti Hindu/ Hindia
dan nesia/ nesos yang berarti pulau. Dengan demikian kata nusantara bisa dipakai sebagai
sinonim kata Indonesia, yang menunjuk pada wilayah (sebaran pulau pulau) yang berada di
antara dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Secara terminologi, berikut ini Wawasan Nusantara menurut beberapa pendapat.
1. Menurut Prof. Dr. Wan Usman
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek
kehidupan yang beragam.
2. Pengertian Wawasan Nusantara dalam GBHN 1998
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuann bangsa, serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. Menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara yang dibuat Lemhannas
tahun 1999.
Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional.
Berdasarkan pendapat pendapat di atas, secara sederhana Wawasan Nusantara berarti
cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya. Diri yang dimaksud adalah
diri bangsa Indonesia sendiri, serta nusantara sebagai lingkungan tempat tinggalnya.
B. Teori Geopolitik
Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor faktor geografi,
strategi, dan politik suatu negara. Berdasarkan hal ini maka kebijakan penyelenggaraan
bernegara didasarkan atas keadaan atau lingkungan tempat tinggal negara itu. Berikut
beberapa teori yang mengemukakan tentang Teori Geopolitik :
1. Teori Geopolitik Frederich Ratzel
Frederich Ratzel (1844 1904) berpendapat, negara itu seperti organisme
yang hidup. Negara identik dengan ruang yang ditempati oleh sekelompok
masyarakat (bangsa). Pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organism
yang memerlukan ruang hidup (lebensraum) yang cukup agar dapat tumbuh
dengan subur, Makin luas ruang hidup maka negara akan semakin maju. Teori ini
dikenal sebagai teori organism atau teori biologis.
2. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen
Rudolf Kjellen (1864 1922), melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori
organisme. Berbeda dengan Ratzel yang menyatakan negara seperti organisme
maka ia menyatakan dengan tegas bahwa negara adalah suatu organisme bukan
hanya mirip. Menurutnya, Negara sebagai organisme yang hidup harus
mempertahankan dan mengembangkan dirinya dengan melakukan ekspansi.
3. Teori Geopolitik Karl Haushofer
Karl Haushofer (1869 1946) melanjutkan pendangan Ratzel dan Kjellen,
terutama pandangan tentang lebensraum (ruang hidup) dan paham
ekspansionisme. Jika jumlah penduduk suatu wilayah negara semakin banyak,
tidak sebanding lagi dengan luas wilayah, maka. Negara tersebut harus berupaya
memperluas wilayahnya sebagai lebensraum bagi warga negara.
4. Teori Geopolitik Harold Mackinder
Harold Mackinder (1861 1947) merupakan penganut teori kekuatan, yang
mencetuskan wawasan benua sebagai konsep pengembangan kekuatan darat.
Teorinya menyatakan bahwa barang siapa menguasai daerah jantung (haertland)
yaitu Eropa-Asia akan dapat menguasai pulau-pulau dunia dan akhirnya akan
menjadi penguasa dunia.
5. Teori Geopolitik Alfred Thayer Mahan
Alfred Thayer Mahan (1840 1914) mengembangkan teori kekuatan
lautan/bahari. Mengatakan bahwa siapa yang menguasai lautan akan menguasai
jalur perdagangan dunia, yang berarti menguasai kekuatan dunia sehingga
akhirnya akan dapat menguasai dunia. Barang siapa menguasai lautan akan
menguasai perdagangan. Menguasai perdagangan berarti menguasai kekayaan
dunia sehinga pada akhirnya menguasai dunia.
6. Teori Geopolitik William Michel dan John Frederick Charles Fuller
Mitchel dan Fuller berpendapat bahwa kekuatan udara merupakan
kekuatan yang paling menentukan penguasaan dunia. Keunggulan yang dimiliki
dirgantara adalah pengembangan kekuatan di udara, memiliki daya tangkis yang
andal dari berbagai ancaman lawan dalam tempo cepat, dahsyat dan dampaknya
sangat mengerikan lawan sehingga tidak ada kesempatan bagi lawan untuk
bergerak. Kekuatan di udara justru yang paling menentukan. Kekuatan di udara
mempunyai daya tangkis terhadap ancaman dan dapat melumpuhkan kekuatan
lawan dengan penghancuran dikandang lawan itu sendiri agar tidak mampu lagi
bergerak menyerang.
7. Nicholas J. Spykman
Teori Spykman juga disebut Wawasan Kombinasi, yaitu teori
menghubungkan kekuatan darat, laut dan udara, yang dalam pelaksanaannya
disesuaikan kondisi dan kebutuhan. Nicholas mengatakan bahwa siapa yang
mampu mengkombinasi kekuatan darat, laut dan udara akan menguasai daerah
batas antar bangsa secara permanen dan abadi. Teori daerah batas (rimland) yaitu
teori wawasan kombinasi,yang menggabungkan kekuatan darat, laut, udara dan
dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan keperluan dan kondisi suatu negara.
B. Asas dan Arah Pandang Wawasan Nusantara
a. Asas Wawasan Nusantara
Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati,dipelihara dan
diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk bangsa
Indonesia (suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment) bersama.
Asas Wawasan Nusantara terdiri dari:
1. Kepentingan/Tujuan yang sama
2. Keadilan
3. Kejujuran
4. Solidaritas
5. Kerjasama
6. Kesetiaan terhadap kesepakatan
b. Arah Pandang Wawasan Nusantara
Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi geografi serta
memperhatikan perkembangan lingkungan strategis, maka arah pandang wawasan
nusantara meliputi :

Ke dalam
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi
sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan
mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan. Tujuannya
adalah menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional
baik aspek alamiah maupun
aspek sosial.
 Ke luar
Mengandung makna bahwa dalam kehidupan internasional bangsa
indonesia harus berusaha dalam menjaga kepentingan nasional untuk semua aspek
kehidupan agar dapat menciptakan tujuan nasional yang tertera dalam pembukaan
UUD 1945.
Dalam arah pandang keluar memiliki tujuan untuk menjaga dan
menjaminnya kepentingan nasional didalam dunia ikut serta dalam melaksanakan
ketertiban dunia, yang didasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial dengan adanya kerjasama dan sikap yang saling menghormati. Dalam
hal ini bahwa kehidupan bangsa indonesia harus berusaha untuk mengamankan
kepentingan nasionalnya dalam aspek ekonomi, politik, sosial budaya untuk
mempertahankan dan menciptakan suatu tujuan nasional yang sesuai dengan
pembukaan UUD 1945.
C. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara
a. Kedudukan
Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Bangsa Indonesia merupakan
ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan
penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita cita dan tujuan nasional.
Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi landasan Visional dalam
menyelenggarakan kehidupan Nasional.
Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya
sebagai berikut :

Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai
landasan idiil.

Undang Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan
sebagai landasan konstitusional.

Wawasan Nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan Visional.

Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan
konsepsional.

GBHN sebgai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan dasar
Nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.
Paradigma di atas perlu dijabarkan lebih lanjut dalam peraturan
perundang undangan. Paradigma nasional ini secara structural dan fungsional
mewujudkan keterkaitan hierarkis pyramidal dan secara instrumental mendasari
kehidupan nasional yang berdimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
b. Fungsi
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta
rambu rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan
perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh
rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c. Tujuan
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala
aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional
daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal
tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingan kepentingan individu, kelompok,
suku bangsa atau daerah. Kepntingan kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, dan
dipenuhi, selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan
masyarakat banyak. Nasionalisme yang tinggi di segala bidang kehidupan demi
tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa,
paham, dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman
dan penghayatan Wawasan Nusantara.
D. Tantangan dan Implementasi Wawasan Nusantara
Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola
tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.
Implementasi dalam kehidupan politik, adalah menciptakan iklim
penyelenggaraan
negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan yang kuat,
aspiratif, dipercaya.
Implementasi dalam kehidupan ekonomi, adalah menciptakan tatanan ekonomi yang
benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
secara merata dan adil.
Implementasi dalam kehidupan sosial budaya, adalah menciptakan sikap batiniah dan
lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai
kenyataan yang hidup di sekitarnya dan merupakan karunia Sang Pencipta.
Implementasi dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, adalah menumbuhkan kesadaran
cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap WNI
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wawasan Nusantara sebagai pandangan bangsa Indonesia yang dibangun atas
pandangan geopolitik bangsa terhadap lingkungan tempat tinggalnya secara keseluruhan.
Konsep Wawasan Nusantara yang berdasarkan segi historis dan geografis sosial budaya
menegaskan bahwa Indonesia dengan kebhinekaannya adalah satu kesatuan yang saling
terpaut. Sebagai landasan Visional, Wawasan Nusantara berperan penting dalam
mewujudkan tujuan bangsa dalam pembangunan Nasional
B. Saran
Kita sebagai masyarakat Nusantara harus senantiasa menjujung tinggi derajat dan
kedaulatan negara dengan banyak cara¸ seperti melalui politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Wawasan nusantara merupakan hal yang penting bagi membangun mental masyarakat
bangsa, dengan wawasan itu mungkin masyarakat dapat lebih sadar terhadap lingkungan
sekitar.
DAFTAR PUSTAKA

Aline, Adora. 2014. “Pengertian dan Latar belakang wawasan Nusantara”,
https://www.slideshare.net/adoraalfiana/pengertian-dan-latar-belakang-wawasan-nusantara,
diakses pada 2 Juni 2020 pukul 09.21

Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di Perguruan
Tinggi, Jakarta: Bumi Aksara, 2014

Hanafi, Rio. 2017. “Apa yang Dimaksud dengan Wawasan Nusantara”,
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-wawasan-nusantara/5423, diakses pada 2
Juni 2020 pukul 09.25.

Juwariyah, Asih. 2012. “Teori - Teori Geopolitik”,
https://kanshaforlife.wordpress.com/2012/10/21/teori-teori-geopolitik/, diakses pada 2 Juni
2020 pukul 09.40.

Verrticilata, Correous. 2013. “Asas Arah Pandang Wawasan Nusantara”,
https://coecoesm.wordpress.com/2013/05/05/asas-arah-pandang-wawasan-nusantara/,
diakses pada 2 Juni 2020 pukul 10.00.

Fadilah, Haris. 2011.”Kedudukan Fungsi dan Wawasan Nusantara”,
https://harrisfadilah.wordpress.com/2011/04/03/kedudukan-fungsi-dan-wawasan-nusantara/,
diakses pada 2 Juni 2020 pukul 11.00.
Download