Uploaded by User52915

Q & A - April 2020

advertisement
Nama
: Ayu Novitasari
NIM
: 195110001
PERTANYAAN
1.
Pendekatan Macro vs. Micro dapat diterapkan dalam lingkup organisasi seperti apa?
Dan bagaimana teknik pendekatannya?
2. Apa saja masalah yang sering timbul dalam pendefenisian permasalahan dalam
Tujuan & TNA?
JAWABAN
1. Pendekatan Macro berbicara sasaran strategis organisasi, sebagai contoh ada
perusahaan ritel mempunyai sasaran strategis  Visi: Menjadi perusahaan ritel nomor
1 di Indonesia tahun 2025, Misi: Dikenal dan dicintai karena membantu konsumen dan
mitra untuk menikmati kualitas hidup yang lebih baik setiap hari. Salah satu cara
agar dikenal dan dicintai oleh konsumen, menggunakan startegi dengan
pengembangan service excellence, pada akhirnya service excellence dijadikan agenda
training wajib (mandatori) bagi masing – masing personel di perusahaan.
Pendekatan Micro bermula dari permasalahan yang muncul di tempat kerja dan
frekwensi nya sering, setelah dilakukan TNA, munculah training yang perlukan untuk
mengurangi permasalahan dengan harapan permasalahan tersebut menghilang.
2. Definisi dari alternative solusi permasalahan, contoh service excellence di atas bisa
berbeda definisi antar leader, BOD atau mungkin owner sendiri, sehingga berbicara
service excellence contohnya, apa yang diperlukan oleh perusahaan dan yang
dibutuhkan oleh konsumen. Masalah berikutnya adalah menerima hasil dari TNA dan
Tujuan yang sudah ter konsep.
Nama
: Eha Yolanda
NIM
: 195110002
PERTANYAAN
1.
Dalam tujuan pelatihan terdapat tulisan meningkatkan kesadaran individu, dan
seperti apakah fokus dari kesadaran individu itu beserta implikasinya itu sendiri ?
2. Karakteristik trainee apa yang efektif dilakukan sebagai solusi dalam analisis dan
klarifikasi assesment kinerja karyawan sebagai kebutuhan pelatihan ?
JAWABAN
1. Kesadaran individu adalah proses menerima bahwa hasil dari TNA memang di
perlukan oleh perusahaan dan dirinya, contoh di atas service excellence hasil dari TNA
perlu disadari oleh masing – masing person di perusahaan sehingga saat proses
1
training bisa berjalan dengan based on kebutuhan yang perlu di kembangkan dalam
dirinya untuk pengembangan perusahaan. Bagaimana jika bukan di perusahaan tapi
training secara umum? Berbicara kesadaran individu perlu di bahas di awal “kenapa
training ini penting” atau the power of why nya dimunculkan di awal.
2. Trainee yang siap dna mau untuk mengikuti training
Nama
: Ni Kadek Diah Shinta Kartika
NIM
: 195110023
PERTANYAAN
1.
Apakah semua tipe perusahaan (organisasi besar maupun kecil ) dapat dilakukan
TNA?
2. Hal-hal apa yang harus dihindari ketika melakukan TNA di suatu perusahaan?
JAWABAN
1. Dapat dilakukan TNA Mba Diah
2. Banyak asumsi sendiri perlu di hindari
Nama
: Aburizal Fatwa Ramli
NIM
: 195110036
PERTANYAAN
1.
Jika training dimulai dari adanya permasalahan, apakah training akan dilakukan
setiap waktu? Mengingat semua perusahaan pasti memiliki masalah, dan pasti
masalah dalam setiap perusahaan selalu ada.
2. Bagaimana jika tujuan dari penelitian yang telah dilakukan itu tidak terealisasi secara
jangka panjang?
JAWABAN
1. Training bukan satu – satu nya jawaban dari permasalahan, masih ada alternatif solusi
yang lain, di sesuaikan dengan sebab.
2. (a). Evaluasi TNA dan tujuan nya; (b). Chek pendukung (trainee, manajemen, BOD,
etc) training; (c). Strategi perusahaan ada perubahan atau tidak; (d). Chek keuangan
perusahaan; (e). Evaluasi metode serta delivery training (jika training sudah terealisasi).
2
Nama
: M. Agus Nursalim
NIM
: 195110005
PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan macro vs micro?
2. Bagaimana cara menghitung biaya training agar efektif untuk di laksanakan?
JAWABAN
1. Pendekatan Macro berbicara sasaran strategis organisasi, sebagai contoh ada
perusahaan ritel mempunyai sasaran strategis  Visi: Menjadi perusahaan ritel nomor
1 di Indonesia tahun 2025, Misi: Dikenal dan dicintai karena membantu konsumen dan
mitra untuk menikmati kualitas hidup yang lebih baik setiap hari. Salah satu cara
agar dikenal dan dicintai oleh konsumen, menggunakan startegi dengan
pengembangan service excellence, pada akhirnya service excellence dijadikan agenda
training wajib (mandatori) bagi masing – masing personel di perusahaan.
Pendekatan Micro bermula dari permasalahan yang muncul di tempat kerja dan
frekwensi nya sering, setelah dilakukan TNA, munculah training yang perlukan untuk
mengurangi permasalahan dengan harapan permasalahan tersebut menghilang.
2. Biaya pelatihan atau sering dikenal dengan ROI (Return on Investment) yaitu
membandingkan biaya dan keuntungan finansial program pelatihan; direct costs,
indirect costs, benefits. Terkait biaya training akan di bahas di training evaluation oleh
Pak Fachmi.
Nama
: Nur Adah Andhiny
NIM
: 195110051
PERTANYAAN
1.
Seandainya setelah dilakukan pelatihan namun karyawan tetap tidak memberikan
performance yang baik dalam perusahaan itu bagaimana?
2. Pendekatan micro macro itu digunakan pada saat apa?
JAWABAN
1. Di evaluasi terlebih dahulu, apakah permasalahan dari karywan tersebut
berdasarkan keterampilan atau kemauan.
2. Pendekatan micro dan macro digunakan disesuaikan kebutuhan organisasi saat ini
dan ke depan nya.
3
Nama
: Prastika
NIM
: 195110022
PERTANYAAN
1.
Dalam pengalaman bapak selama ini, kendala apa yang sering ditemui pada saat
pengambilan data?
2. Tips-tips apa saja agar terhindar dari kendala-kendala tersebut, sebagai orang baru
di bidang training?
JAWABAN
1. Kendala yang sering ditemui, jawaban yang normative saat di awal, sehingga rapport
di awal menjadi sangat penting untuk memunculkan trust.
2. Seni membangun rapport dan bagaimana memunculkan pentingnya ini TNA dengan
dos sein & dos sollen.
Nama
: Kila Lavina
NIM
: 195110035
PERTANYAAN
1.
Apakah pendekatan macro dan micro dapat digabung ataukah harus dilakukan
terpisah sendiri-sendiri?
2. Bagaimana menyakinkan seseorang untuk mengikuti TNA apalagi dia merasa senior
dikantor tersebut?
JAWABAN
1. Dapat digabung, di sesuaikan dengan kondisi
2. Berbicara senior, maka rapport menjadi penting. The power of why perlu di sampaikan.
4
Nama
: Dimas Y Wicaksono
NIM
: 195110040
PERTANYAAN
1.
Pelatihan seperti apakah yang paling banyak diminta atau dilakukan khususnya
pada perusahaan maupun organisasi? Pelatihan yang dimaksudkan adalah pelatihan
5 tahun ke belakangan ini.
2. Adakah contoh dampak kerugian dari pelatihan yang telah dilakukan? Contohnya
seperti pelatihan sudah dilakukan sesuai dengan yang diharapkan, namun ada
individu yang tidak merasakan dampak dari pelatihan tersebut. Mungkin seperti itu
JAWABAN
1. Beberpa training yang selalu di perlukan oleh perusahaan: leadership, komunikasi,
problem solving, team work, training hard skill, keuangan, etc.
2. Biasanya jika ada individu yang merasakan tidak berdampak pada dirinya, karena
kurang merasakan pentinya training yang di ikuti, berikutnya tergantung bagaimana
metode dan teknik training yang di berikan. Kerugian yang terasa berdampak bisa
dari invest yang sudah di keluarkan dan kinerja yang di harapkan tidak muncul di
lapangan.
Nama
: Ni Putu Gian Astiti
NIM
: 195110052
PERTANYAAN
1. Apabila trainer dihadapkan pada kondisi WFH seperti saat ini, namun perusahaan
didesak oleh klien untuk mengadakan training online, bagaimana cara memastikan
agar materi tersampaikan dengan baik? Misalkan training kepada calon karyawan
customer service yang biasanya memiliki aplikasi sendiri dalam pekerjaannya.
JAWABAN
1.
WFH ini merupakan tantangan bagi para trainer, ini berdampak pada perlunya
kreatifitas yang di perlukan oleh para trainer. Terkait training online, bisa dengan
beberapa alternative: 1. Seperti yang sudah dilakukan oleh kebanyakan orang dengan
tatap muka online; 2. Mendokumentasikan (video) teknis pekerjaan yang sudah di
5
bahas di tatap muka online oleh peserta; 3. Google form di berikan setiap hari, berfungsi
sebagai chek list pekerjaan untuk mengetahui perkembangan 3 bulan ke depan
contohnya; 4. Trainer bisa mendokumentasikan ilmu yang disampaikan, semisal tiap 3
hari ke depan mengirimkan video atau voice note / audio (beberapa voice note / audio
tentunya jika by WA/ telegram dalam satu kali posting, dengan durasi bisa mencapai
30 – 60 menit di sesuaikan kebutuhan) yang berisi materi training; 5. Customer service
karena di garda depan bisa chek di CCTV untuk perkembangan nya, CCTV bisa di chek
dari jarak jauh, ini kerjasama dengan team security; 6. Membuat channel youtube.
Nama
: RESA DIRA BULIT
NIM
: 195110020
PERTANYAAN
1.
Dalam pendekatan Macro vs Micro, apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan
dari masing-masing pendekatan ini?
2. Pak, bisa berikan penjelesan mengenai contoh atau bagaimana aplikasi dari TNA
tersebut dalam perencanaan karir karyawan (hal 14-15). Karena, jujur saya masih
belum paham dari contoh yang sudah dibuat bapak dalam slide ppt.
JAWABAN
1. Pendekatan Macro; kelebihan melihat dari sisi strategis ogranisasi ke depan –
kelemahan tidak terlalu melihat spesifik permasalahan detail di lapangan.
Pendekatan Micro; kelebihan memahami permasalahan di lapangan sesungguhnya –
kekurangan hati – hati jika tidak sesuai dengan strategi perusahaan.
2. Di slide 14 – 15 adalah salah satu contoh program training berdasarkan hasil dari
pendekatan macro yang di perlukan oleh perusahaan di masa depan dan masuk ke
dalam program perencanaan karir karyawan oleh HRD. Program yang saya
contohkan adalah program pembentukan leader di perusahaan.
6
Nama
: Karen
NIM
: 195110039
PERTANYAAN
1.
Sejauh mana tanggung jawab Trainer / bagian Training jika perusahaan “menuntut”
adanya pencapaian hasil training. Bukan hanya sekedar tidak tau menjadi tau tetapi
bisa berubah perilaku / keterampilannya. Artinya, kadang seorang officer punya
“tanggung jawab” segera mengembalikan ROI Training kepada perusahaan –
sebagai bentuk penilaian kinerja, padahal berubah atau tidaknya seseorang
sebetulnya bukan tanggung jawab officer tersebut tapi kadang perusahaan menilai
kinerja officer tersebut berdasarkan itu.
2. Terkait dengan tujuan pelatihan yang ingin merubah keterampilan peserta, ada
tidak Pak sistem penilaian atau cara/rumus dll yang bisa menjadi indikator
keberhasilan training berhasil /tidak? Upama jika hanya melihat perubahan kinerja
tolok ukur keberhasilan training, faktor-faktor lain yang mempengaruhi perubahan
kinerja juga bisa (training bukan single faktor).
JAWABAN
Di chek kembali job desc & KPI, sampaikan baik – baik kepada yang berwenang, jika
punya keinginan belajar tinggi ambil tantangan ROI, perlihatkan hasil ROI dan
sampaikan bagaimana training yang ber-impact sebaiknya, dengan di bandingkan
dari hasil evaluasi training.
2. Selain kirpatrick bisa juga dengan penilaian 360 degree (ini perlu ada kesiapan dari
all team), yang pernah kami lakukan (mungkin bisa menjadi referensi di lapangan
Mba Karen), kami buat training, setelah melewati proses training (terutama training
yang terprogram) ada beberapa yang kita lakukan untuk mengetahui training ber
impact atau tidak; 1. Peserta diberikan catatan harian (mirip di film freedom writers);
2. Peserta diberikan catatan target 1 month; 3. Monitoring kepada pimpinan (eks.
Supervisor dan supervisor wajib membimbing) nya; 4. Buat program monitoring
peserta dengan Manager pimpinan supervisor, untuk melihat sejauhmana supervisor
membimbing trainee; 5. Monitoring lewat rekan kerja; 6. Mystery shopper/ Mystery
guest; 7. Di sampaikan masing – masing rating divisi di perusahaan terkait satu skill
wajib yang sudah di training kan.
1.
7
Nama
: Suraji Bugis
Nim
: 195110006
PERTANYAAN
1.
Pernahkah bapak menemukan pelatihan-pelatihan yang melanggar Kode Etik
Psikologi, pelatihan yang seperti apa sajakah?
2. Apa saja metode-metode yang menurut bapak paling efektif atau yang sering
digunakan untuk mengontrol karyawan yang sudah mendapatkan pelatihan agar
karyawan tetap konsisten dalam melakukan perilaku/motivasi yang dinginkan dari
pelatihan tersebut?
JAWAWAN
1. Saya secara pribadi dari rekan – rekan psikolog belum menemukan yang melanggar
kode etik
2. Ada di pembahasan di pertemuan setelah ini
Nama
: Muhammad Ikhsan Baharuddin
NIM
: 195110054
PERTANYAAN
1.
Kapan seorang karyawan membutuhkan kemampuan baru sedangkan TNA yang
terdapat diperusahaan itu sudah jelas jadwal pelatihannya? Apakah sudah diketahui
kemampuan dasarnya dari pihak SDM perusahaan atau dari observasi atasan yang
telah dilakukan? Dan bagaimana cara mengembangkan kemampuan barunya?
2. Apakah ada tujuan khusus diadakannya suatu TNA dalam perusahaan? Kalau misal
ada, bagaimana cara perusahaan mengefektifkan TNA ketika tujuan khusus itu
tidak terpenuhi?
JAWABAN
1.
Ada program training yang terjadwal ada yang incidental;
2. Tujuan khusus TNA agar perusahaan berjalan efektif dengan di sesuaikan VMV.
8
Nama
: Raras Ayu Putri Perwitasari
NIM
: 195110024
PERTANYAAN
1.
Ada beberapa metode training yaitu formal training, self-study, technology based,
dan job related. Pertanyaan saya, bagaimanakah mengaplikasikan self-study dan
technology based untuk beberapa pekerjaan yang membutuhkan keterampilan yang
dipandu oleh coach?
2. Kapan kita dapat memilih harus melakukan training dan kapan kita tidak perlu
melakukan training?
JAWABAN
1.
2.
Mengaplikasikan self-study, bisa dengan membuat modul dan diberikan kepada
peserta; technology based jika di perlukan coach bisa membuat video tutorial jika
bersifat teknikal, atau membuat jadwal coaching dalam 1 minggu satu kali (apalagi
WFH seperti sekarang) by zoom online atau semacamnya.
Setelah mengetahui penyebabnya.
Nama
: Putri Dini Gustiani
NIM
: 195110043
PERTANYAAN
1.
Dari 3 tingkatan pendekatan analisis manakah yang paling sering dipakai dan dirasa
paling dibutuhkan dalam TNA? Apakah kalau melakukan TNA harus melakukan
sekaligus 3 pendekatan tersebut?
2. Apakah Semua jalur karir yang ada di Indonesia (terutama management trainee)
seperti pada bagan yang ada di slide ke 16? Dan apakah contoh perencanaan karir
karyawan pada slide 14 bisa dilompati salah satunya atau tergantung sesuai kebijakan
dari tiap perusahaan?
JAWABAN
1. Tiap perusahaan ber beda – beda pendekatannya, tidak mesti salah satu yang paling
dominan dilakukan; tidak harus tapi bisa.
2. Tidak semua jalur karir seperti yang saya contohkan; biasanya di sesuaikan dengan alur
yang sudah ada, terkecuali jika ada kebijakan penting dari BOD.
9
Nama
: ENDAH AYU PAMUNGKAS
NIM
: 195110025
PERTANYAAN
1.
Jika ada permintaan training dari pimpinan, tetapi tidak menggunakan TNA karena
pimpinan mengharapkan action yang cepat. Yaitu training leadership dan komunikasi.
Padahal leadership dan komunikasi ini ada beberapa jenisnya bahkan levelnya. Apa yang
sebaiknya kita lakukan?
2. Dalam proses TNA, angket TNA sebaiknya diberikan kepada siapa saja? Apakah hal ini
berpengaruh pada 3 tingkatan TNA (Organizational, Operational, Individual)?
JAWABAN
1. Jika bisa di negosiasiakn perlu TNA lakukan, jika ingin segera ikutin saja Mba, kemudian
bisa dikomunikasikan training leadership dan komunikasi seperti apa yang di harapkan
dan jangan lupa tanyakan fakta – fakta apa yang muncul di lapangan.
2. Iyes disesuaikan dengan pendekatan TNA
10
Download