Uploaded by User51578

Festival Dia De Los Muertos

advertisement
FESTIVAL DIA DE LOS MUERTOS
Disusun Oleh:
TETRA BAYUASMARA KAMAJAYA
180710170035
Program Studi Sastra Rusia
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Padjadjaran
PENDAHULUAN
Diplomasi merupakan seni dan praktik bernegosiasi dengan pihak lain yang dilakukan
seorang diplomat guna mewakili sebuah negara maupun organisasi. Kata “diplomasi” sendiri
pada umumnya berkaitan dengan kegiatan diplomasi internasional yang mencakup politik luar
negeri dan hubungan dengan negara lain yang mengurus berbagai hal seperti budaya, ekonomi,
perdagangan, dan lain-lain. Diplomasi dilakukan untuk menjalin dan mempererat hubungan
antar suatu negara dengan negara lainnya dalam mencapai tujuan bersama.
Pada umumnya, hubungan internasional identik dengan persoalan politik dan ekonomi,
namun di era global ini budaya pun menjadi persoalan yang tidak kalah penting dari politik dan
ekonomi untuk dijadikan bahan kerjasama antar negara. Diplomasi kebudayaan merupakan
usaha suatu negara untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui dimensi
kebudayaan, baik secara mikro, seperti olahraga, dan kesenian atau secara secara makro sesuai
dengan ciri-ciri khas yang utama, misalnya : propaganda dan lain-lain, yang dalam pengertian
konvensional dapat dianggap sebagai bukan politik, ekonomi, ataupun militer. Diplomasi
kebudayaan melalui bidang budaya ini, dipandang lebih efektif dalam diplomasi karena
bagaimanapun kebudayaan sendiri mempunyai unsur-unsur universal yang berarti bahwa
unsur-unsurnya terdapat pada semua kebudayaan bangsa-bangsa di dunia. Karena pada
dasarnya kebudayaan bersifat komunikatif, yang dapat dipahami, bahkan juga oleh masyarakat
yang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda. Kebudayaan juga bersifat manusiawi:
yaitu dapat lebih mendekatkan bangsa yang satu dengan lainnya.
Meksiko merupakan salah satu dari sekian negara yang sering melakukan kegiatan
diplomasi budaya. Diplomasi budaya dilakukan oleh Meksiko guna mempromosikan negara
dan budayanya agar lebih dikenal oleh negara-negara lain dan guna membangun citra yang
positif di dunia internasional.
Selain bidang seni, kuliner, dan pakaian, diplomasi budaya juga mencakup adat istiadat
dan festival. Meksiko sangat terkenal akan kuliner dan festival-festivalnya yang meriah. Selain
melalui diplomasi budaya, Meksiko juga memperkenalkan budayanya ke dunia internasional
melalui film, opera sabun, dll.
Begitu banyak festival khas Meksiko, baik yang sudah dikenal oleh dunia internasional
maupun yang belum. Beberapa contoh festival khas Meksiko yang sudah mendunia adalah Dia
de los Muertos, Cinco de Mayo, Dia de la Virgen de Guadalupe, Las Posadas, Dia de la
Candelaria, dan lain-lain.
PEMBAHASAN
Festival merupakan perayaan khusus yang diadakan secara periodik, yaitu sekali dalam
setahun. Festival dapat diadakan pada berbagai peristiwa, seperti: perayaan keagamaan,
penghormatan, perayaan panen, awal suatu musim, perayaan peristiwa bersejarah, dan lainlain. Umumnya, festival menggambarkan momen-momen yang bergembira dan meriah, namun
ada juga festival yang menggambarkan momen-momen berkabung dan/atau bertaubat. Pada
awalnya, penyelenggaraan festival hanya terbatas pada perayaan yang bersifat keagamaan.
Namun, seiring waktu festival juga diselenggarakan untuk merayakan perayaan yang bersifat
non-keagamaan. Banyak hal yang dilakukan ketika merayakan sebuah festival, seperti:
berpuasa, bersembahyang, menghias rumah dan jalanan, mengenakan pakaian khusus, saling
bertukar hadiah, menyajikan makanan khusus, mengadakan pesta, parade, dan lainnya
tergantung pada festival apa yang sedang dirayakan.
Menurut Falassi (1987: 1) bahwa secara etimologi, istilah festival berasal dari bahasa
Latin, yaitu festum yang berarti kegembiraan rakyat dan feria yang berarti libur dari kerja
sehari-hari untuk menghormati Tuhan atau para dewa. Masih menurut Falassi, dari festum
dalam bahasa Latin, berkembanglah istilah festa dalam bahasa Italia dan Portugis, fete dalam
bahasa Perancis, fiesta dalam bahasa Spanyol, dan festival dalam bahasa Inggris sedangkan
bahasa Inggris kontemporer, festival berarti: (1) masa perayaan yang sakral maupun profan,
yang ditandai dengan berbagai upacara tradisi; (2) pesta tahunan atau berkala yang merayakan
hari lahir orang suci atau perayaan panen; (3) acara kebudayaan yang terdiri dari berbagai seni
pertunjukan dan pameran kesenian; (4) pameran, atau pasar; (6) kegembiraan dan kemeriahan
rakyat. Sedangkan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2005:316)
berarti: (1) hari atau pekan gembira dalam rangka peringatan peristiwa penting dan bersejarah;
pesta rakyat: kesenian daerah dalam rangka peringatan 17 Agustus; (2) perlombaan.
Negara Meksiko terkenal akan kuliner dan festival-festivalnya yang sangat meriah.
Salah satu festival khas Meksiko yang sudah mendunia adalah Dia de los Muertos. Dia de los
Muertos atau Hari Kematian merupakan hari libur yang dirayakan pada tanggal 1 November
di seluruh negara Amerika Latin. Meskipun dirayakan di seluruh negara Amerika Latin, namun
Dia de los Muertos paling kuat diasosiasikan dengan negara Meksiko, tempat di mana tradisi
itu berasal. Dia de los Muertos menghormati orang-orang yang sudah meninggal dengan cara
mengadakan festival dan perayaan yang sangat meriah, kebiasaan khas Amerika Latin yang
menggabungkan ritual adat Aztec dan budaya Spanyol dengan Katolik yang dibawa oleh para
conquistadores Spanyol. Conquistadores merupakan para penjelajah asal Spanyol yang
menjelajahi dan menaklukkan Amerika Latin pada abad ke-16. Pada Dia de los Muertos, para
keluarga menyambut kembali jiwa kerabat-kerabat mereka yang telah meninggal untuk reuni
singkat dengan menyediakan makanan, minuman, dan perayaan festival.
Festival Dia de los Muertos
Kebanyakan orang mengira bahwa Dia de los Muertos merupakan Halloween versi
Meksiko karena sama-sama mengangkat tema yang sama, yaitu kematian. Meskipun Dia de
los Muertos berhubungan dengan Halloween, namun dua peringatan ini memiliki perbedaan
tradisi dan suasana yang cukup kentara. Apabila Halloween digambarkan sebagai malam penuh
teror, maka Dia de los Muertos merupakan perayaan dua hari yang penuh dengan warna dan
sukacita. Meskipun Halloween dan Dia de los Muertos mengangkat tema yang sama, namun
poin utama dari perayaan Dia de los Muertos adalah menunjukkan rasa cinta, kasih sayang,
serta penghormatan kepada anggota keluarga yang telah meninggal. Di kota-kota di meksiko,
masyarakat merayakan Dia de los Muertos dengan suka ria sambil mengenakan kostum dan
make up berwarna-warni. Mereka juga melakukan parade, berpesta, menyanyi, menari dan
memberikan persembahan kepada arwah orang-orang terkasih dengan penuh makna simbolis.
Rangkaian perayaan Dia de los Muertos berlangsung selama 3 hari, yaitu dimulai dari tanggal
31 Oktober hingga 2 November.
Tanggal 31 Oktober merupakan perayaan Halloween, yaitu perayaan khas Bangsa
Celtic di mana orang-orang yang merayakan perayaan ini menggunakan kostum-kostum yang
menyeramkan karena mereka mempercayai bahwa setiap tanggal 31 Oktober, pembatas antara
dunia orang mati dan orang hidup terbuka sehingga banyak roh jahat yang akan berkeliaran
dan mengganggu mereka dengan cara mengancam akan memberikan kerugian pada orangorang yang dijumpai. Tujuan mereka mengenakan kostum-kostum yang menyeramkan adalah
agar roh-roh jahat yang berkeliaran dan mengganggu manusia mengira manusia yang
mengenakan kostum menyeramkan adalah teman mereka, dengan kata lain manusia mencoba
berdamai dengan para roh jahat dengan cara berpenampilan mirip seperti mereka. Halloween
memiliki simbol yang digunakan secara universal, yaitu labu yang diukir menyerupai wajah
yang menyeramkan. Karakter tersebut dijuluki Jack-o-Lantern yang menginterpretasikan
sebuah karakter seorang petani dari legenda Irlandia yang bersifat malas namun cerdas yang
berhasil menipu para iblis agar tidak dimasukkan ke dalam neraka namun juga tidak diizinkan
masuk ke dalam surga karena dosa-dosanya. Akibatnya, arwah Jack-o-Lantern berkeliaran
sambil membawa sebuah lentera. Pada Malam Halloween, anak-anak berkeliling dan
mengunjungi rumah-rumah tetangga sambil mengucapkan “Trick or Treat” yang berarti “Beri
kami coklat dan permen atau kami jahili”. Di masa kini, anak-anak dibebaskan untuk menjahili
rumah orang-orang yang dianggap pelit karena tidak mau memberi coklat dan/atau permen.
Biasanya mereka “menghiasi” pohon dan rumah orang yang dianggap pelit dengan tisu toilet.
Namun bagi mereka yang merayakan Dia de los Muertos juga, anak-anak membuat sebuah
altar kecil untuk mengundang para Angelitos (arwah anak-anak yang meninggal) untuk kembali
datang mengunjungi dunia orang hidup.
Lalu, pada tanggal 1 November diadakan perayaan Dia de los Inocentes atau All Saints
Day (Hari Anak-Anak Tak Berdosa), atau disebut juga Dia de los Angelitos (Hari MalaikatMalaikat Mungil). Dia de los Inocentes merupakan hari yang menghormati arwah anak-anak
yang telah meninggal. Menurut tradisi, bahwa pada tengah malam di tanggal 31 Oktober
gerbang surga terbuka sehingga arwah anak-anak yang sudah meninggal dapat mengunjungi
dan bergabung bersama keluarganya selama 24 jam.
Makam Anak-anak pada hari Dia de los Inocentes
Di hari ini, keluarga yang memiliki kerabat anak-anak yang sudah meninggal
membersihkan dan mendekorasi kuburannya menggunakan bunga baby’s breath dan anggrek
putih, juga berbagai ornament khas Aztec. Selain membersihkan dan menghias kuburan,
keluarga juga membawa persembahan berupa bunga, lilin, mainan dan barang milik anak
tersebut, beberapa jenis makanan seperti pan de muerto (roti kematian), permen labu, atole
(bubur yang terbuat dari tepung jagung), kacang vanilla, kayu manis, dan lain-lain.
Rangkaian perayaan Dia de los Muertos jatuh pada tanggal 2 November. Pada tanggal
tersebut diadakan perayaan Dia de los Fieles Difuntos atau All Souls Day (Hari Arwah).
Apabila Dia de los Inocentes didedikasikan untuk menghormati arwah anak-anak yang telah
meninggal, maka Dia de los Fieles Difuntos didedikasikan untuk menghormati arwah orang-
orang dewasa yang telah meninggal. Masyarakat mempercayai bahwa setelah arwah anak-anak
yang sudah meninggal mengunjungi dan bergabung bersama keluarganya selama 24 jam,
arwah orang-orang dewasa yang sudah meninggal pun mendapatkan hak yang sama pada
tengah malam di tanggal 1 November karena di hari Dia de los Fieles Difuntos merupakan hari
terakhir di mana gerbang surga terbuka.
Sebuah keluarga mengunjungi makam kerabat dewasa di hari Dia de los Fieles Difuntos
Di hari ini para keluarga juga melakukan hal yang sama seperti di hari Dia de los
Inocentes, yaitu mengunjungi makam kerabat dewasa yang sudah meninggal, lalu
membersihkan dan menghias makamnya. Bedanya, mereka menghias makam kerabat dewasa
yang sudah meninggal menggunakan bunga marigold berwarna oranye terang. Para sanak
keluarga juga membawa persembahan yang hampir sama, yaitu: pan de muerto, permen labu,
atole, kacang vanilla, kayu manis, lilin, barang dan perhiasan milik almarhum, dan botol-botol
minuman beralkohol.
1. Sejarah Dia de los Muertos
Perayaan Dia de los Muertos merupakan tradisi masyarakat Aztec Kuno yang
sudah dilakukan sejak masa pra-Hispanik atau sekitar 2.500-3.000 tahun yang lalu.
Perayaan ini jatuh pada bulan ke-9 atau sekitar awal Agustus menurut kalender
masyarakat Aztec, dan Dia de los Muertos dirayakan selama satu bulan penuh.
Dalam kepercayaan Aztec, setelah manusia meninggal mereka akan melakukan
perjalanan ke Chicunamictlan atau Tanah Orang-orang Mati. Di Chicunamictlan,
mereka yang sudah meninggal akan melewati sembilan tahap tantangan yang sangat
menantang selama beberapa tahun agar jiwanya bisa mencapai Mictlan, tempat
peristirahatan terakhir.
Dalam ritual Nahua, untuk menghormati orang yang sudah meninggal, pada
bulan Agustus anggota keluarga menyediakan makanan, air, dan peralatan untuk
membantu orang yang telah meninggal dalam melewati perjalanan yang sulit menuju
Mictlan. Ritual ini mengilhami perayaan Dia de los Muertos kontemporer di mana
orang-orang meninggalkan atau persembahan lainnya di kuburan orang yang mereka
cintai, atau membuat ofrendas, altar untuk menaruh persembahan di rumah.
Seperti kebanyakan orang Mesoamerika pada umumnya, suku Aztec
memandang kesedihan dan berduka atas kematian orang yang dicintai sebagai bentuk
tidak hormat kepada mereka yang sudah meninggal. Alih-alih berduka atas kehilangan
orang-orang yang dicintai, mereka memilih untuk merayakan jiwa-jiwa yang sudah
meninggal. Kebudayaan Pra-Hispanik menganggap bahwa kematian merupakan bagian
dari fase alami dalam rangkaian panjang kehidupan, sehingga anggota keluarga dan
kerabat yang sudah meninggal dianggap masih menjadi bagian dari masyarakat karena
mereka tetap hidup dalam ingatan dan semangat anggota keluarga dan kerabat yang
masih hidup.
Selama festival yang berlangsung selama sebulan ini, suku Aztec menyambut
kunjungan para arwah yang sudah meninggal ke dunia orang hidup ini dan menyembah
Mictēcacihuātl, dewi alam baka. Secara historis, tokoh mitologi ini dikenal sebagai The
Lady of the Dead (Nyonya bagi Orang Mati).
Penggambaran Dewi Mictēcacihuātl dalam manuskrip naskah kuno Borgia
Ritual Dia de los Muertos tidak dirayakan di Meksiko pada awalnya hingga
abad ke-20 karena penduduk asli di sana yang didominasi oleh orang-orang
Mesoamerika juga memiliki tradisi yang sama. Selain itu, pihak gereja di sana juga
menolak perayaan Dia de los Muertos karena mereka menganggap bahwa Dia de los
Muertos telah mensinkronisasi elemen-elemen paganism dengan Kekristenan Katolik.
Pada akhirnya, pihak gereja menciptakan All Saints Day atau Hari Raya Semua Orang
Kudus sebagai “tandingan” dari Dia de los Muertos. Namun, karena adanya pengaruh
dari Katolik yang dibawa oleh para Conquistadores pada abad ke-16, akhirnya
perayaan Dia de los Muertos mengalami pergeseran dari bulan Agustus ke bulan
November.
Pada tahun 1910, seorang kartunis dan litografer politik Meksiko yang bernama
Jose Guadalupe Posada, pernah membuat sebuah ilustrasi sosok tengkorak perempuan
yang memakai pakaian mewah khas Perancis dan menamakannya La Calavera Catrina,
Sang Kerangka Elegan. Sosok ini pada awalnya dianggap sebagai tafsiran dari
Mictēcacihuātl, dewi alam baka dan kematian dalam mitologi Aztec oleh Posada.
Sebenarnya, ia menggambarkan La Calavera Catrina merupakan pesan satir yang
ditujukan untuk masyarakat asli Meksiko yang ia anggap telah mengadopsi budaya
Eropa pada masa pra-evolusi.
Ilustrasi La Calavera Catrina karya Jose Guadalupe Posada
Kini, La Calavera Catrina telah menjadi ikon dan tokoh dalam perayaan Dia de
los Muertos di Meksiko dan kostum dengan gambar sosoknya selalu dipakai orangorang ketika festival ini berlangsung, yang dipadupadankan dengan coretan dan/atau
ornament berwarna-warni. Namun, ada lima warna yang sering digunakan sebagai
penghias ketika perayaan Dia de Los Muertos berlangsung, yaitu: kuning, putih, merah,
ungu, dan merah jambu atau pink. Kelima warna tersebut tentu memiliki filosofinya
masing-masing.
Warna kuning adalah simbol dari matahari yang menunjukkan bahwa semua
orang pada dasarnya setara di bawah matahari. Warna putih melambangkan kemurnian
atau kesucian. Lalu, warna merah melambangkan kehidupan, yang secara spesifik
ditafsirkan melalui warna darah. Warna ungu melambangkan rasa kesedihan dan
kehilangan ditinggalkan orang-orang tercinta. Dan terakhir warna merah jambu
melambangkan kebahagiaan yang harus diterapkan dalam diri orang-orang yang sudah
ditinggalkan orang-orang tercinta guna menghormati mereka.
Tidak semua daerah merayakan Dia de los Muertos dengan cara yang sama. Di
Meksiko, ada tiga kota yang merayakan Dia de los Muertos dengan kekhasannya
masing-masing, yaitu kota Patzcuaro, Mixquic, dan Aguascalientes. Di Patzcuaro,
sebuah kotamadya di negara bagian Michoacan, sekitar 362 Km sebelah barat Meksiko,
Dia de los Muertos dirayakan dengan begitu meriah dan epik. Masyarakat di Patzcuaro,
baik pendatang maupun pribumi, pada hari Dia de los Muertos akan berkumpul di tepi
Danau Patzcuaro untuk menaiki kano yang dipenuhi lilin yang menyala, kemudian
mendayung ke Pulau Janitzio untuk berjaga sepanjang malam di sebuah pemakaman
pribumi.
Di Kota Aguascalientes, Festival Dia de los Muertos diadakan secara meriah
dan kota ini dikenal sebagai kota yang paling meriah dalam merayakan Dia de los
Muertos. Kota ini terletak di sebelah utara dan berjarak sekitar 225 Km dari
Guadalajara, kota kelahiran Jose Guadalupe Posada. Di sini, Dia de los Muertos
dirayakan selama satu minggu penuh dan pada hari puncak akan diadakan pawai
tengkorak besar-besaran di sepanjang Avenida Madero.
Beda halnya dengan perayaan Dia de los Muertos yang cenderung dirayakan
dengan suka cita di kota-kota lain, di Kota Mixquic, masyarakat merayakan Dia de los
Muertos dengan khidmat. Penduduk kota yang terletak di pinggiran Meksiko ini akan
mengunjungi San Andres Apostol, bekas biara yang kini menjadi lokasi kuburan
keluarga. Mereka membersihkan dan menghias makam para anggota keluarga dan
kerabat yang telah meninggal sambil membawa lilin, bunga, dan berbagai sesajian
lainnya yang biasa digunakan saat Dia de Los Muertos. Ketika malam tiba, mereka akan
menyalakan lilin, membakar dupa, lalu tetua setempat akan memandu bacaan zikir atau
doa. Prosesi ini berlangsung dengan penuh kesedihan, terutama karena masyarakat
Mixquic tidak terbiasa menunjukkan kesedihan di muka umum. Dapat dikatakan bahwa
bagi mereka Dia de los Muertos merupakan hari untuk mencurahkan segala rindu dan
tangis yang telah terpendam selama setahun untuk orang-orang terkasih yang sudah
meninggal.
2. Ofrenda
Pada hari Dia de los Muertos, sebuah ofrenda atau sesajian ditaruh di sebuah
altar yang biasanya menggunakan meja. Altar-altar tersebut dapat ditemukan di rumah,
pemakaman, dan gereja guna menyambut arwah-arwah yang datang mengunjungi
dunia orang hidup. Meskipun sering dibandingkan dengan Halloween, Dia de los
Muertos tidak membawa suasana morbiditas dan kenakalan. Alih-alih, Dia de los
Muertos berfokus pada merayakan orang-orang yang sudah meninggal dengan penuh
estetika seperti dekorasi yang meriah, makanan dan minuman beralkohol, foto-foto
yang berwibawa, lilin yang simbolis, dan pernak-pernik yang bijaksana.
Dekorasi yang digunakan dimaksudkan untuk menghormati mereka yang telah
meninggal dengan penuh suka cita. Untuk mencapai hal ini, mereka menghias ofrenda
dengan warna-warna cerah dan menggabungkan motif tengkorak. Dekorasi pertama
yang sering dijumpai adalah papel picado. Papel picado atau kertas pahat merupakan
hasil seni rakyat yang berbentuk seperti bendera dan terbuat dari kertas tisu technicolor.
Pada masa Pra-Kolombia, papel picado terbuat dari kulit pohon dan digunakan oleh
suku Aztec untuk menyusun kodeks dan menghiasi situs keagamaan.
Papel picado yang digunakan untuk menghias ofrenda
Ofrenda juga sering dihias menggunakan Flor de Muerto atau bunga marigold
yang masih segar dan baru dipotong dengan warna kuning dan oranye cerah.
Penggunaan bunga marigold dimaksudkan untuk menghibur orang mati dengan warnawarna terang dan aroma manis. Selain ditaruh di atas ofrenda, bunga dan kelopak
marigold juga sering ditabur dari makam hingga ke dalam rumah, lebih spesifiknya
sampai ke ofrenda guna menuntun arwah yang mengunjungi dunia orang hidup agar
tidak tersesat untuk sampai ke rumah.
Ofrenda yang dipenuhi oleh bunga marigold
Selanjutnya ada calaveras. Calaveras adalah tengkorak berwarna-warni yang
terbuat dari cetakan pasta gula. Calaveras merupakan salah satu dekorasi yang wajib
ada di ofrenda. Tengkorak-tengkorak kecil ini dihias dengan indah menggunakan
motif-motif seperti bunga dan sarang laba-laba, tak jarang juga ditulis nama-nama
anggota atau kerabat yang sudah meninggal di kertas timah atau ditulis di bagian dahi
calaveras. Beberapa calaveras menggunakan hiasan yang tidak bisa dimakan, seperti:
manik-manik, payet, dan bulu. Namun ada juga calaveras yang dibuat untuk dimakan.
Calaveras yang digunakan untuk menghiasi ofrenda
Pada altar ofrenda tentu wajib menyediakan makanan dan minuman yang
dipercaya dapat dimakan dan dinikmati oleh arwah anggota keluarga atau kerabat yang
datang mengunjungi rumah. Makanan dan minuman yang umum terdapat dalam
ofrenda adalah pan de muerto (roti orang mati) dan minuman beralkohol.
Makanan dan minuman yang disajikan di atas ofrenda
Pan de Muerto (roti orang mati) ini merupakan sejenis roti gulung manis
dengan dekorasi seperti tulang, dan biasanya menggunakan bahan biji adas manis dan
kulit jeruk. Seperti makanan sesajian lainnya, diyakini bahwa arwah yang berkunjung
menyerap dan menikmati sari-sari dari Pan de Muerto, meskipun pada kenyataannya
orang yang masih hidup pun mengkonsumsi rotinya juga.
Roti Pan de Muertos
Selain Pan de Muerto, minuman beralkohol juga wajib disajikan di atas
ofrenda. Masyarakat Amerika Latin percaya bahwa minuman beralkohol dapat
membantu arwah orang yang sudah meninggal untuk tenang dan bisa menikmati
festival Dia de los Muertos. Minuman beralkohol yang sering disajikan di atas
ofrenda adalah Tequila, Mezcal, dan Pulque. Pulque adalah minuman yang terbuat
dari getah tanaman agave yang difermentasikan.
Minuman Pulque
Dekorasi selanjutnya yang digunakan untuk menghiasi ofrenda adalah lilin.
Lilin digunakan untuk mengenang anggota keluarga atau kerabat yang sudah
meninggal, dan secara simbolis, lilin berguna untuk membantu para arwah untuk
menemukan jalan menuju altar, sama seperti fungsi kelopak bunga marigold yang
ditebar. Terkadang, lilin ditempatkan dalam formasi silang atau tanda plus, baik untuk
membangkitkan salib dan berguna untuk menjadi kompas sehingga para arwah dapat
mengarahkan diri mereka sendiri agar tidak tersesat. Namun, tak jarang juga lilin
ditaruh dengan formasi yang tidak beraturan.
Lilin di atas ofrenda
Untuk menambahkan sentuhan pribadi pada altar ofrenda, anggota keluarga
yang masih hidup dapat menambahkan benda-benda yang dimiliki atau dinikmati oleh
anggota keluarga atau kerabat mereka yang sudah meninggal semasa hidupnya
seperti: pakaian, rokok, perhiasan, bahkan mainan. Namun, umumnya mainan ditaruh
di atas ofrenda untuk anak-anak. Patung-patung orang-orang kudus dan tokoh agama
lainnya pun bisa ditaruh di atas ofrenda, demikian pula papier, yaitu mâché dan
patung-patung kerangka yang terbuat dari tanah liat.
Ofrenda yang dipenuhi oleh barang-barang pribadi dan patung-patung
Dan salah satu benda yang wajib ada di atas ofrenda adalah foto. Kebanyakan
altar memasang foto-foto yang mengidentifikasi kepada siapa ofrenda itu didekasikan.
Meski pada umumnya foto yang ditampilkan atau dipajang adalah anggota keluarga,
tetapi subjeknya bisa juga teman, selebritas, atau bahkan hewan peliharaan
kesayangan juga.
Sebuah ofrenda yang ditujukan kepada hewan peliharaan yang sudah mati
PENUTUP
Dia de los Muertos ditetapkan sebagai hari libur nasional di mana para warga akan
memenuhi jalanan serta alun-alun sepanjang hari. Berdandan seperti kerangka merupakan
bagian dari perayaan ini.
Dia de los Muertes tetap lazim dalam budaya kontemporer, baik di Meksiko maupun
di luarnya. Selain membuat perubahan dan menghadiri festival di seluruh kota, Masyarakat
Amerika Latin saat ini sering merayakan Dia de los Muertos dengan mendandani diri mereka
seperti Calaveras yang juga menginspirasi banyak kostum Halloween.
Orang-orang dari berbagai usia akan merias wajahnya seperti tengkorak, kemudian
prianya mengenakan jas, sementara wanita memakai gaun mewah. Mereka akan bergembira,
membunyikan terompet atau pembuat kebisingan lainnya untuk membangkitkan semangat.
Juga membangunkan dan menjaga arwah keluarganya tetap berada di dekat mereka
Pada tahun 2008, Hari libur Dia de los Muertos ditambahkan kedalam Daftar
Representatif UNESCO untuk Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan, guna memastikan
warisan budaya yang memikat selama bertahun-tahun ini tidak memudar ataupun hilang.
DAFTAR PUSTAKA
Bhand, A. (t.thn.). 11 Best Mexican Festivals That You Ought To Attend For Witnessing The Country’s
Vibrant Side. Dipetik Oktober 15, 2019, dari Travel Triangle:
https://traveltriangle.com/blog/mexican-festivals/
Falassi, A. (1987). Time Out of Time: Essays on the Festival. University of New Mexico Press, 1.
History. (2018, Oktober 30). Day of the Dead (Día de los Muertos). Dipetik Oktober 20, 2019, dari
History: https://www.history.com/topics/halloween/day-of-the-dead
Kennedy, E. S. (2018, November 5). Dia de Los Muertos: Perayaan Kematian di Meksiko. Dipetik
November 1, 2019, dari Tirto ID: https://tirto.id/dia-de-los-muertos-perayaan-kematian-dimeksiko-c9aV
National Geographic. (2017, Oktober 17). Dia de los Muertos. Dipetik Oktober 19, 2019, dari National
Geographic: https://www.nationalgeographic.org/media/dia-de-los-muertos/
Richman-Abdou, K. (2019, Oktober 9). Día de los Muertos: How Mexico Celebrates Its Annual “Day of
the Dead”. Dipetik November 2, 2019, dari My Modern Met:
https://mymodernmet.com/dia-de-los-muertos-day-of-the-dead/
Vista Education Corp. (t.thn.). Sejarah, Fakta dan Mitos Halloween. Dipetik Oktober 19, 2019, dari
Vista Education Corp: https://www.vistaeducation.com/news/v/all/sejarah-fakta-dan-mitoshalloween
Widyaningrum, G. L. (2018, November 13). Día de los Muertos, Perayaan Menyambut Arwah yang
Berkunjung ke Alam Kehidupan. Dipetik Oktober 19, 2019, dari National Geographic
Indonesia: https://nationalgeographic.grid.id/read/13997188/d%C3%ADa-de-los-muertosperayaan-menyambut-arwah-yang-berkunjung-ke-alam-kehidupan?page=all
Download