Uploaded by User49499

SAP KOMUNITAS

advertisement
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan
: Gizi Anak Usia Sekolah
Sub Pokok Bahasan
: Pentingnya Asupan Gizi Dalam Pertumbuhan dan
Perkembangan Pada Anak Usia Sekolah
Sasaran
: Anak usia 6-11 tahun (SD)
Waktu
: 1 jam
Hari/tanggal
:
Tempat
: SD N
Pelaksanaan
: Mahasiswa Keperawatan Institut Ilmu Kesehatan Bhakti
Wiyata Kediri
I.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :
Setelah dilakukan pendidikan selama 1 jam diharapkan anak-anak
mengetahui
tentang
pentingnya
asupan
gizi
dalam
pertumbuhan
dan
perkembangan pada anak usia sekolah.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 jam diharapkan anak-anak
dapat :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Mengetahui apa pengertian gizi dan anak usia sekolah.
Mengetahui fungsi gizi untuk anak usia sekolah.
Mengetahui apa saja asupan makanan untuk anak usia sekolah.
Mengetahui faktor yang mempengaruhi gizi pada anak sekolah.
Mengetahui gangguan gizi pada anak sekolah.
Mengetahui bagaimana upaya peningkatan gizi pada anak sekolah.
III. MATERI
Lampiran 1
IV. PENGORGANISASIAN
a. Penanggung jawab
: Wahyu Nur Pratiwi., S. Kep., Ns., M. Kep.
b. Moderator
: Yuni Sulistyorini
c. Penyaji
:Dw. S. Nym. Adi Pramana
d. Notulen
:Nafiatul Amanah
e. Fasilitator
:Etik Dwi Rohmita
f. Operator
: Hanan Agustin
g. Dokumentasi
: Wilis Susanti
V. KEGIATAN PENYULUHAN
No
Waktu
KegiatanPenyuluhan
Kegiatan
Metode
Peserta
1.
Pembukaan
1. Perkenalan
Leaflet
(15 Menit)
2. Menjelaskan tujuan
kan
3. Kontrak waktu
Berkenalan
4. Apersepsi
dengan
Mendengar
cara
menggali pengetahuan yang
dimiliki
warga
tentang
penyakit asma
2.
Pelaksanaan Menjelaskan materi tentang
Leaflet
Mendengar
(40 Menit)
pentingnya asupan gizi dalam
LCD
kan
pertumbuhan dan
Laptop + PPT
Memperhati
perkembangan pada anak usia
sekolah.
 Pengertian
gizi dan anak usia sekolah
 Fungsi gizi untuk anak
usia sekolah.
 Asupan makanan untuk
anak usia sekolah.
 Faktor yang
mempengaruhi gizi pada
anak sekolah.
 Gangguan gizi pada anak
sekolah.
kan
 upaya peningkatan gizi
pada anak sekolah
1. Siswa memperhatikan
penjelasan tentang
pentingnya asupan
gizi dalam
pertumbuhan dan
perkembangan pada
anak usia sekolah.
2. Siswa menanyakan
tentang hal-hal yang
belum jelas.
3.
Penutup
1. Menyimpulkan materi
Menjawab
(5 Menit)
2. Mengevaluasi
pertanyaan
siswa
tentang materi yang
diberikan
3. Mengakhiri
pertemuan
dengan
mengucapkan salam
VI. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VII. MEDIA DAN SUMBER
1. Leaflet
2. Laptop
3. LCD/Proyektor
4. Microfon
VIII. EVALUASI
a. Standart persiapan
1. Menyiapkan materi penyuluhan
2. Menyiapkan tempat
3. Menyiapkan leaflet dan PPT
b. Standart proses
1. Membaca buku referensi tentang gizi pada anak
2. Memberi penyuluhan tentang pentingnya asupan gizi dalam
pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia sekolah.
c. Evaluasi Hasil
1. Siswa
mampu
mengetahui
tentang
pengertian
gizi dan anak usia sekolah.
2. Siswa mampu mengetahui fungsi gizi untuk anak usia sekolah.
3. Siswa mampu mengetahui apa saja asupan makanan untuk anak
usia sekolah.
4. Siswa mampu mengetahui faktor yang mempengaruhi gizi pada
anak sekolah.
5. Siswa mampu mengetahui gangguan gizi pada anak sekolah.
6. Siswa mampu mengetahui bagaimana upaya peningkatan gizi
pada anak sekolah.
MATERI PENYULUHAN
PENTINGNYA ASUPAN GIZI DALAM PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA SEKOLAH.
A. Pengertian
Pengertian Gizi :
Gizi merupakan ilmu terapan yang mempergunakan berbagai disiplin ilmu
dasar, seperti Biokimia, Biologi, Ilmu hayat (fisiologi), ilmu penyakit
(pathologi), dan beberapa lagi. Sedangkan definisi gizi sekarang menjadi ilmu
yang mempelajari hal ihwal makanan, dikaitkan dengan kesehatan tubuh.
Pengertian Usia Anak Sekolah :
Berikut adalah beberapa tentang pengertian usia anak sekolah:
a. UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO yang
dikatakan masuk usia anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang belum
menikah
b. American Academic of Pediatric tahun 1998 memberikan rekomendasi
yang lain tentang batasan usia anak yaitu mulai dari fetus (janin) hingga
usia 21 tahun.
c. Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik dan
psikososial, perkembangan anak, dan karakteristik kesehatannya.
Pembagian golongannya:
a.
Taman kanak-kanak (pra sekolah usia 4-6 tahun)
b.
Sekolah dasar 7-12 tahun
c.
Remaja 13-18 tahun
B. Fungsi Gizi Untuk Anak Sekolah
1. Supaya pertumbuhan dan perkembangan anak maksimal
2. Memperbaiki gizi anak
3. Menentukan perkembangan anak untuk usia selanjutnya
C. Asupan Makanan Untuk Anak Usia Sekolah
1. Kebutuhan Gizi Berkaitan dengan Proses Tubuh
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat
gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila
makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan
zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus
didatangkan dari makanan. Bila dikelompokkan, ada tiga fungsi zat gizi
dalam tubuh, yaitu :
a. Memberi Energi
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak,
dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang
diperlukan tubuh untuk beraktivitas.
b. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh
Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh
karena itu, diperlukan unutk membentuk sel-se baru, memelihara, dan
mengganti sels-sel yang rusak. Dalam fungsi ketiga ini zat gizi
dinamakan zat pembangun.
c. Mengatur Proses Tubuh
Protein, mineral, air, dan vitamin deiperlukan untuk mengatur proses
tubuh. Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan
vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam peroses-proses oksidasi,
fungsi normal saraf dan otot serta banyak peroses lain yang terjadi di
dalam tubuh termasuk proses penuaan.
2. Angka Kecukupan Gizi dan Angka Kebutuhan Gizi
Angka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi
yang diperlukan tubuh unutk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi
menurut kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi tertentu.
Angka kecukupan gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary
requirements). Angka kebutuhan gizi adalah jumlah zat-zat gizi minimal
yang dibutuhkan seseorang untuk mempertajankan status gizi adekuat.
AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk
masing-masing kelompok umur, gender, dan aktivitas fisik. Dalam
penggunaannya, bila kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai ratarata berat badan yang berbeda dengan patokan yang digunakan, maka
diperlukan penyesuaian. AKG tidak dipergunakan untuk individu. Dalam
menentukan AKG, perlu dipertimbangkan setiap faktor yang berpengaruh
terhadap absorpsi zat-zat gizi atau efisiensi penggunaannya di dalam
tubuh. Untuk sebagian zat gizi, sebagian dari kebutuhan mungkin dapat
dipenuhi dengan mengkonsumsi suatu zat yang di dalam tubuh kemudian
dapat diubah menjadi zat gizi esensial. Pada kebanyakan zat gizi,
pencernaan dan atau absorpsinya tidak komplit, sehingga AKG yang
dianjurkan harus sudah memperhitungkan bagian zat gizi yang tidak di
absrorpsi.
Dalam memenuhi kebutuhan AKG seriap harinya, perlu dilakukan
memberi variasi makanan yagn berbeda setiap harinya yang nantinya
diharapkan cukup dapat memenuhi semua kebutuhan gizi. Di Indonesia
pola menu seimbang tergambar dalam menu 4 Sehat 5 Sempurna dan
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Saat ini dikenal juga menu
pelangi, yaitu menu makanan yang berwarna-warni seperti pelangi untuk
memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh
seperti sayur-sayuran. Perlu pendidikan khusus bagi anak usia sekolah atau
sekolah dasar dalam memilih makanan yang berwarna-warni. Peran orang
tua sangat diperlukan, jangan sampai anak memilih makanan yang
berwarna-warni yang menggunakan zat pewarna. Dalam menyusun menu,
selain AKG perlu pula dipertimbangkan aspek akseptibilitas makan yang
disajikan, karena selain sebagai sumber zat-zat gizi, makanan juga
mempunyai nilai sosial dan emosional. Untuk itu dalam memenuhi AKG
harus sesuai dengan prinsip-prinsip gizi seimbang, yaitu :
a. Variasi makanan
b. Pola hidup bersih
c. Menghindari rokok, alkohol dan narkoba
d. Aktivitas fisik
e. Pantau BB
Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap
hari berperan besar untuk kehidupan anak tersebut. Untuk dapat memenuhi
dengan baik dan cukup, ternyata ada beberapa masalah yang berkaitan
dengan konsumsi zat gizi untuk anak. Contoh masalah gizi masyarakat
mencakup berbagai defisiensi zat gizi atau zat makanan. Seorang anak
juga dapat mengalami defisiensi gizi atau makanan. Seorang anak juga
dapat mengalami defisiensi zat gizi tersebut yang berakibat pada berbagai
aspek fisik maupun mental. Masalah ini dapat ditanggulangi secara cepat,
jangka pendek, dan jangka panjang serta dapat dicegah oleh masyarakat
sendiri sesuai dengan klasifikasi dampak defisiensi zat gizi antara lain
melalui pengaturan makan yang benar.
Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makan
yang dikonsumsi beragam jenis dengan berbagai cara pengolahannya. Di
masyarakat dikenal pola makan atau kebiasaan makan dan selera makan,
yang terbentuk dari kebiasaan alam masyarakatnya. Jika menyusun
hidangan untuk anak, hal ini perlu diperhatikan di samping kebutuhan zat
gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecukupan zat gizi ini
berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak, maka pengetahuan dan
kemampuan mengelola makanan sehat untuk anak adalah suatu hal yang
sangat amat penting.
3. Faktor yang Berperan dan Permasalahan pada Tumbuh Kembang
Ada dua faktor utama yang mempengaruhi proses tumbuh kembang
optimal seorang anak, yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam
merupakan faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri, baik faktor
bawaan maupun faktor yang diperoleh. Faktor luar yaitu faktor-faktor
yang ada di luar atau berasal dari luar diri anak, mencakup lingkungan
fisik dan sosial serta kebutuhan fisik anak.
Selain kedua faktor tersebut, faktor yang berperan dalam proses
tumbuh kembang anak dapat ditentukan oleh keluarga, status gizi, budaya,
dan teman bermain. Keluarga hendaknya menunjang proses pertumbuhan
dan perkembangan secara optimal. Status gizi anak dapat ditentukan oleh
tingkat konsumsi atau kualitas makanan. Kualitas makanan ditentukan
oleh zat-zat bergizi yang dibutuhkan oleh anak. Permasalahan tumbuh
kembang anak ada dua macam, yaitu gizi lebih dan gizi kurang.
Akibat dari status gizi yang buruk, maka dapat menimbulkan
penyakit. Lingkungan masyarakat dalam hal ini asuhan dan kebiasaan
suatu masyarakat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak. Tata cara dan kebiasaan yang diberlakukan masyarakat tidak selalu
sesuai dengan syarat-syarat kebersihan dan kesehatan. Teman bermain dan
sekolah juga berperan dalam mempengaruhi makanan yang dikonsumsi
oleh anak. Ketika mereka berinteraksi dengan teman bermain atau teman
sekolahnya, makanan atau jajanan yang dipilih biasanya sejenis dengan
yang dipilih oleh teman dekat atau lingkungan sekitarnya. Makhluk hidup
memerlukan makanan untuk melangsungkan kehidupannya. Makanan itu
terdiri atas bagian-bagian yang berbentuk iktan-ikatan kimia atau unsurunsur anorganik yang disebut zat-zat makanan atau zat gizi.Manusia
mendapatkan zat makanannya dalam bentuk bahan makanan. Yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan atau hewan. Satu macam saja bahan makanan tidak
dapat memenuhi semua keperluan tubuh akan berbagai zat makanan,
karena masing-masing bahan makanan mengandung zat makanan yang
berlainan macam maupun banyaknya.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak Usia Sekolah
Faktor yang mempengaruhi gizi pada usia anak sekolah
a. Usia Sekolah Adalah Usia Puncak Pertumbuhan
Anak SD yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa
pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan
yang optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula.
Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan juga
digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil anak.
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan
mental anak. Karena tentunya fisik dan mental merupakan sesuatu yang
berbeda namun saling berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi sangat
mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ lain yang
dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk itu
keluarga adalah pihak pertama yang harus memperhatikan asupan gizi
anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat berpengaruh disini.
b. Selalu Aktif
Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan
semaki banyak diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan
usia yang senang bermain. Senang menghabiskan waktunya untuk belajar
mengetahui lingkungan sekitar. Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan
energi yang banyakuntuk menunjang aktifitas fisiknya.
Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang
perlu dihadapi oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi anak
sangat disarankan untuk mempelajarinya.
c. Perubahan Sikap Terhadap Makanan
Anak Usia SD tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang
ia senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, salah satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah
perhatian ibu terhadap pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus
digalakan.
d. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi
Anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi makananmakanan yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria
makanan yang banyak disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang
banyak mengandung gula dan mempunyai warna yang cerah sehingga
menarik anak untuk mengkonsumsinya.
E. Gangguan Gizi Pada Anak Usia Sekolah
Nutrisi merupakan komponen penting bagi kesehatan anak.
Pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh anak-anak membuat
mereka membutuhkan nutrisi yang baik dalam hal protein, energi dan
komponen nutrien lainnya. Hal tersebut juga membuat mereka rentan
terhadap kekurangan nutrisi dan gangguan pertumbuhan. Pola makan yang
dimulai sejak masa kanak kanak dapat mempengaruhi kesehatan mereka
selanjutnya. Pada masa kanak-kanak, pemberian nutrisi yang kurang baik
dapat mengakibatkan gagal tumbuh, obesitas, dan penyakit-penyakit
terkait defisiensi nutrisi. Akibat jangka panjang yang dapat ditimbulkan
adalah meningkatnya risiko penyakit degeneratif kelak saat usia lanjut.
Masalah gizi yang dihadapi oleh anak-anak pada usia sekolah dasar
antara lain: obesitas, gagal tumbuh, anemia karena kekurangan zat besi,
dan karies pada gigi geligi serta infeksi kecacingan. Obesitas biasanya
disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi kebutuhannya per
hari. Sebaliknya, gagal tumbuh biasanya disebabkan karena kurangnya
asupan nutrisi. Selain gagal tumbuh, kurangnya asupan nutrisi juga dapat
menyebabkan terjadinya anemia dan membuat anak rentan terhadap
infeksi. Karies disebabkan karena konsumsi makanan yang mengandung
gula berlebihan disertai dengan kebersihan gigi yang kurang terjaga.
Infeksi kecacingan disebabkan karena kurangnya kebiasaan cuci tangan
saat makan dan seringnya tidak menggunakan alas kaki saat beraktifitas.
Masalah gizi pada anak sekolah dasar masih cukup memprihatinkan.
Hal ini dapat terlihat dari beberapa penelitian yang dilakukan terhadap
anak usia sekolah dasar di Indonesia. Anak usia sekolah dasar dalam hal
ini adalah anak dengan kisaran usia 7-12 tahun. Pada penelitian yang
dilakukan oleh dr. Saptawati Bardosono, ahli gizi dari Universitas
Indonesia, di 5 sekolah dasar di jakarta, didapatkan sebanyak 94,5% anak
mendapatkan asupan gizi di bawah angka kecukupan gizi yang dianjurkan.
Hal senada diungkapkan oleh Endang Dewi Lestari dengan penelitiannya
pada 10 sekolah dasar di Solo. Didapatkan semuanya menderita defisiensi
zat seng. Rendahnya kecukupan gizi pada kelompok anak usia sekolah
dasar berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik, konsentrasi dan prestasi.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Satoto, ditemukan sebanyak 30-35%
anak sekolah dasar tumbuh di bawah baku yang ada.
Infeksi yang lama dan berat juga berhubungan erat dengan masalah
gizi berupa malnutrisi. Infeksi dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi.
Seorang anak yang mengalami infeksi membutuhkan asupan nutrisi yang
lebih banyak dari biasanya. Sementara beberapa gejala yang dialami saat
infeksi seperti diare dan tidak nafsu makan membuat asupan nutrisi
menjadi sulit. Sebaliknya, malnutrisi juga dapat menyebabkan individu
rentan terhadap terjadinya infeksi. Daya tahan tubuh kita didukung oleh
protein, zat besi, vitamin dan beberapa mikronutrien lainnya. Jika asupan
zat gizi tersebut kurang, kerja daya tahan tubuh menjadi tidak optimal.
Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan beberapa upaya, terutama
dari pihak orang tua dan pihak sekolah. Makanan anak-anak pada usia
sekolah dasar perlu diperhatikan, terutama karena pada usia ini anak-anak
tersebut masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, sehingga
keseimbangan gizi perlu dijaga.
Anak dengan usia sekolah dasar sudah dapat menentukan makanan
yang disukainya. Makanan yang diberikan pada anak usia sekolah dasar
ditentukan berdasarkan berat badan, usia dan aktivitas anak. Anak laki-laki
umumnya lebih banyak melakukan aktivitas fisik dibandingkan anak
perempuan, sehingga asupan makanan yang mengandung lebih banyak
energi perlu ditingkatkan. Sedangkan anak perempuan pada usia sekolah
dasar mulai memasuki usia haid, sehingga memerlukan lebih banyak
protein dan zat besi.
Sarapan pagi bagi anak-anak usia sekolah dasar sangat penting
mengingat aktivitas di sekolah yang melibatkan fisik dan konsentrasi
belajar. Lingkungan sekolah dasar umumnya memiliki banyak jajanan.
Banyak anak menyukai makanan jajanan yang hanya mengandung
karbohidrat dan garam. Makanan tersebut hanya akan membuat seorang
anak cepat kenyang dan mengurangi nafsu makan anak.
Asupan gizi pada anak usia sekolah mulai dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, karena anak-anak usia ini sudah mulai mengenal
lingkungannya. Oleh karena itu, perhatian orang tua dan pihak sekolah
perlu ditingkatkan untuk mencegah gangguan nutrisi berupa malnutrisi
atau pun obesitas. Peran serta dari berbagai pihak dalam hal asupan gizi
diperlukan untuk memperbaiki status gizi anak-anak di Indonesia pada
umumnya dan anak-anak usia sekolah dasar pada khususnya.
F. Upaya Peningkatan Gizi Pada Anak Usia Sekolah
WHO telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting
School, melalui upaya promotif danpreventif didukung oleh upaya kuratif dan
rehabilitatif yang berkualitas adalah :
a) Promotif dan Pencegahan
1. Pemberian nutrisi yang baik dan benar (PMT, Sarapan dll)
2. Perilaku hidup sehat jasmani dan rohani
3. Deteksi dini dan pencegahan penyakit menular
4. Deteksi dini gangguan penyakit kronis pada anak sekolah
5. Deteksi dini gangguan pertumbuhan anak usia sekolah
6. Deteksi dini gangguan perilaku dan gangguan belajar
7. Imunisasi anak sekolah
b) Kuratif dan rehabilitasi.
1. Penganan pertama kegawat daruratan di sekolah
2. Pengananan pertama kecelakaan di sekolah
3. Keterlibatan guru dalam penanganan anak dengan gangguan perilaku
dan gangguan belajar
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN
Alamat : Jl. K.H Wakhid Hasyim No 65 Bandar Lor
Kota Kediri, Jawa Timur, 64114
DAFTAR PESERTA PENYULUHAN
No
1.
Nama
Alamat
TTD
1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.
5.
5.
6.
6.
7.
7.
8.
8.
9.
10.
9.
10.
11.
12.
11.
12.
13.
14.
13.
15.
14.
15.
16.
17.
16.
17.
18.
19.
20.
18.
19.
20.
No
21.
Nama
Alamat
TTD
21.
22.
23.
22.
23.
24.
25.
24.
25.
26.
27.
26.
27.
28.
29.
28.
29.
30.
31.
30.
31.
32.
33.
32.
33.
34.
35.
34.
35.
36.
37.
36.
37.
38.
39.
40.
38.
39.
40.
Download