Uploaded by lydiaycs

BAB III Pengenalan Otomasi

advertisement
BAB III
PENGENALAN OTOMASI
DIBUAT OLEH:
1. AFIF LYSTIA D
2. FELIX
180403149
180403156
3. JUNERI PITER MANIK
180403170
4. FERNIE OLIVIA
180403173
5. RIZAL SITINJAK
6. LYDIA YESICA
180403178
180403179
I.
Elemen –
Elemen Dasar Suatu Sistem Terotomasi
Suatu sistem terotomasi terdiri dari tiga elemen dasar yaitu sumber tenaga untuk
melaksanakan proses dan mengoperasikan sistem, program instruksi untuk mengatur
jalannya proses, dan sistem pengendali untuk mengaktuasi instruksi.
Sumber Tenaga Untuk Melaksanakan Proses Terotomasi
Sumber tenaga paling utama dalam sistem terotomasi adalah listrik karena
memiliki banyak keunggulan seperti berikut ini:

Tenaga listrik tersedia sangat luas dengan harga yang layak

Tenaga listrik dapat diubah menjadi bentuk energi alternatif mekanik, termal,
sinar, suara, hidrolik, dan pneumatik

Tenaga listrik pada tingkat yang renadh dapat digunakan untuk
melaksanakan fungsi-fungsi seperti transmisi sinyal, pemrosesan informasi, serta
penyimpanan dan komunikasi data

Energi listrik dapat disimpan dalam baterai yang umurnya panjang

Sumber-sumber tenaga alternatif meliputi minyak bumi, energi surya, tenaga
air, dan angin. Namun, dalam penggunaannya untuk sistem terotomasi
secara khusus masih tidak lazim.
Sumber Tenaga bagi Otomasi.
Diluar kebutuhan tenaga dasar untuk operasi
manufaktur, tenaga tambahan juga diperlukan untuk
otomasi dengan fungsi-fungsi berikut:
Unit pengendali, pengendali industri modern berbasis
komputer digital, memerlukan tenaga listrik untuk
membaca program instruksi, membuat perhitungan
pengendalian, dan menjalankan instruksi dengan
mengirimkan perintah kepada alat penggerak
Tenaga untuk menggerakkan sinyal kendali, perintah
dari unit pengendali biasanya dikirim berupa sinyal
kendali bertegangan rendah
Akuisisi data dan pemrosesan informasi, data
dikumpulkan dari proses dan digunakan sebagai input
bagi algoritma pengendalian.
II. Program Instruksi
Pada beberapa dekade ini, siklus kerja proses manufaktur didukung dengan
komponen hardware dan pengaturannya yang berfungsi sebagai program
instruksi untuk mengarahkan urutan langkah dalam siklus pemrosesan. Namun
terdapat beberapa kelemahan cara tersebut untuk melaksanakan fungsi
pengurutan sebagai berikut:

Peralatan memerlukan waktu yang lama untuk perencanaan dan
pembuatan sehingga hanya cocok pada produksi batch saja

Membuat perubahan program yang kecil saja sangat sulit dan
menghabiskan waktu yang lama

Program yang ada berbentuk fisik yang tidak siap dan kompatibel
dengan pemrosesan dan komunikasi data komputer
III. Sistem Pengendali

Kendali dalam suatu sistem terotomasi dapat berupa sistem siklus terbuka
ataupun tertutup. Dikatakan sistem tertutup atau sistem kendali umpan
balik adalah mekanisme dimana variabel output dibandingkan dengan
parameter input, perbedaan diantara keduanya digunakan untuk
menggerakkan output agar sesuai dengan input. Sistem kendali tertutup
terdiri dari enam elemen dasar yaitu parameter input, proses, variabel
output, sensor umpan balik, pengendali, dan unit penggerak.

Berbeda dengan sistem kendali tertutup, sistem kendali terbuka
beroperasi tanpa adanya umpan balik. Dalam hal ini pengendalian
berlangsung tanpa adanya pengukuran terhadap variabel output, maka
tidak ada pembandingan antara nilai output aktual dengan parameter
input yang diinginkan.
Fungsi – Fungsi Otomasi Lanjut
Pemantauan Keselamatan
Diagnosis Perawatan dan
Perbaikan
Penemuan Kesalahan dan
Pemulihan Kondisi
Respon yang mungkin terhadap
variasi bahaya meliputi satu atau
lebih hal berikut:
Diagnosis perawatan dan
perbaikan mengacu pada
kemampuan sistem otomasi
membantu mengidentifikasi
sumber-sumber potensi atau
kegagalan fungsi aktual dan
kegagalan sistem. Tiga modus
doperasi yang mencirikan
subsistem diagnosis perawatan
dan perbaikan adalah
pemantauan status, diagnosis
kegagalan, dan rekomendasi
prosedur perbaikan.
Pemulihan kondisi dari kesalahan
berhubungan dengan penerapan
tindakan korektif yang perlu untuk
menyelesaikan kesalahan dan
mengembalikan sistem pada kondisi
operasi normal. Jenis-jenis strategi
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Penghentian total dari sistem
terotomasi
Pengaktifan alarm
Pengurangan kecepatan operasi
proses
Pengambilan tindakan korektif
untuk mengatasi pelanggaran
keselamatan
Lakukan penyesuaian pada akhir siklus
kerja yang bersangkutan
Lakukan penyesuaian selama siklus
kerja berlangsung
Hentikan proses untuk menjalankan
tindakan koreksi
Hentikan proses dan minta bantuan
Tingkatan Dalam Otomasi
Terdapat lima tingkatan dalam otomasi dan kontrol dalam proses manufaktur sebagai berikut:

Tingkat alat. Tingkat ini merupakan tingkatan terendah dalam hirarki otomasi. Hal ini meliputi aktuator, sensor,
dan komponen perangkat keras lain yang membangun mesin.

Tingkat mesin. Perangkat keras pada tingkat alat dirakit menjadi mesin individu. Fungsi-fungsi pengendalian
pada tingkat ini meliputi pelaksanaan urutan langkah-langkah dalam program instruksi dalam aturan yang
tepat dan menjamin setiap langkah dilaksanakan dengan benar.

Tingkat sel atau sistem. Ini adalah tingkat sel manufaktur atau sistem, yang beroperasi dibawah instruksi dari
tingkat pabrik. Suatu sel manufaktur atau sistem adalah sekumpulan mesin atau stasiun kerja yang dihubungkan
dan didukung dengan suatu sistem pemindahan bahan, komputer, dan perangkat lain yang sesuai untuk proses
manufaktur.

Tingkat pabrik. Perintah diterima dari sistem informasi perusahaan dan diterjemahkan menjadi rencana operasi
bagi proses produksi. Fungsi-fungsi yang dilakukan : pemrosesan order, perencanaan proses, pengendalian
persediaan, pembelian, perencanaan kebutuhan material, pengendalian lantai produksi, dan pengendalian
kualitas.

Tingkat perusahaan. Hal ini menyangkut semua fungsi-fungsi yang diperlukan untuk mengelola perusahaan :
pemasaran dan penjualan, akunting, perancangan, penelitian, perencanaan agregat, dan penjadwalan
produksi utama.
Download