Uploaded by User47345

BAB II

advertisement
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akuntansi biaya
Akuntansi biaya biasanya hanya dianggap berlaku untuk operasi
pabrikase, namun dalam dunia ekonomi dewasa ini setiap jenis organisasi dari
berbagai ukuran dapat mengambil manfaat dari penggunaan konsep dan teknik
akuntansi biaya. Dalam hal ini penulis hanya menerapkan akuntansi biaya sesuai
dengan judul skripsi yang ditulis dalam memecahkan suatu masalah-masalah
yang terjadi di lapangan.
Akuntansi biaya juga dapat diartikan sebagai kunci atau alat yang penting
guna membantu manajemen dalam melakukan pertimbangan, perencanaan,
pengawasan serta sebagai penilaian terhadap kegiatan perusahaan.
Menurut Mulyadi bahwa pengertian Akuntansi Biaya ialah proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan
penjualan produk jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.
Matz ‑ Usry mendefinisikan akuntansi biaya sebagai berikut :
“Cost accounting sometime call management accounting, should be
considered the key managerial partner, furnishing management with the
necessary accounting tools to plan and control activities.”
Kemudian Abdul Halim mengemukakan definisi akuntansi biaya
sebagai berikut :
“Akuntansi biaya adalah akuntansi yang membicarakan tentang
penentuan harga pokok (cost) dari suatu produk yang diproduksi (atau dijual di
pasar) baik untuk memenuhi pesanan dan pemesan maupun untuk menjadi
persediaan barang dagangan. yang akan dijual.”
Selanjutnya dikemukakan pula definisi akuntansi biaya menurut R. A.
Supriyono dalam bukunya Akuntansi Biaya, bahwa :
3
“Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan
alat manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis
serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.”
Jadi akuntansi biaya merupakan penentuan harga pokok suatu produk
dengan melakukan suatu proses pencatatan, penggolongan dan penyajian
transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk
laporan biaya. Akuntansi biaya dinyatakan oleh Fess and Warren dalam bukunya
adalah :
“Cost accounting emphasizes the determination and the control of costs.
It is concerned primarily with the costs of manufacturing processes and of
manufactured products. In addition, one of the most important duties of the cost
accountant is to gather and explain cost data, both actual and prospective.
Management uses these data in controlling current operations and in planning
for the future.”
Dari definisi di atas, jelaslah bahwa fungsi akuntansi biaya adalah
sebagai alat informasi bagi seorang pimpinan dalam rangka pengambilan
keputusan. Disamping itu, dikemukakan juga bahwa akuntansi biaya pada
umumnya identik dengan manajerial dan sebagai alat bagi seorang manajer
dalam merencanakan dan mengontrol serta mengevaluasi kegiatan perusahaan.
Akuntansi biaya memberikan klasifikasi dan pembagian biaya yang
tepat dalam mengontrol bahan baku, bahan penolong, upah tenaga kerja dan
biaya-biaya tak langsung menetapkan standar untuk mengukur efisiensi,
memberikan data dan menyusun anggaran serta untuk menetapkan harga pokok
produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan secara teliti.
B. Peranan & Fungsi Akuntansi Biaya
1. Peranan Akuntansi Biaya
Akuntansi Biaya berperan sebagai perangkat yang dibutuhkan manajemen
untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas,
meningkatkan efisiensi, pengendalian, serta membuat keputusan – keputusan
yang bersifat rutin maupun yang bersifat strategis. Adapun dirincikan peranan
akuntansi biaya dalam sebuah perusahaan sebagai berikut:
4
 Penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran operasi perusahaan.
 Penetapan metode dan prosedur perhitungan baya, pengendalian
biaya, pembebanan biaya yang akurat, serta perbaikan mutu yang
berkesinambungan.
 Penentuan nilai persediaan yang digunakan untuk kalkulasi biaya dan
penetapan harga, evaluasi terhadap produk, evaluasi kinerja
departemen atau divisi, pemeriksanaan persediaan secara fisik.
 Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk satu periode akuntansi,
tahunan atau periode yang lebih singkat.
 Memilih sistem dan prosedur alternatif yang terbaik, guna dapat
menaikkan pendapatan maupun menurunkan biaya.
2. Fungsi Akuntansi Biaya
Akutansi biaya ditetapkan dengan fungsi yang spesifik untuk mendukung
dalam kegiatan pengelolaan perusahaan. Berikut ini adalah fungsi dari
akuntansi biaya:

Untuk menjadi dasar perhitungan dan pelaporan harga pokok
produksi dari barang ataupun jasa.

Untuk membuat rincian harga pokok produksi secara mendetail.

Untuk menjadi dasar informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan
rencana pembiayaan dan beban yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Untuk menyajikan data dan informasi yang akan mendasari kegiatan
penyusunan anggaran perusahaan.

Untuk menyajikan informasi atas segala pembiayaan yang dilakukan
oleh perusahaan yang akan digunakan oleh manajemen atau para
pemangku kebijakan dalam mengendalikan pengelolaan perusahaan.
C. Penggolongan Biaya
1.
Menurut Objek Pengeluaran
Penggolongan menurut objek pengeluaran menggunakan semua objek
pengeluaran sebagai dasar biaya, misalnya pengeluaran untuk :
a.
Membeli bahan baku yang disebut biaya bahan baku
5
b.
Membayar tenaga kerja yang disebut biaya tenaga kerja
c.
Membayar biaya-biaya lain yang terjadi di pabrik yg disebut biaya
overhead pabrik (BOP) atau biaya pabrik lainnya.
2. Atas Dasar Fungsi Pokok dalam Perusahaan
a. Biaya Produksi adalah biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan
baku menjadi produk jadi.
Contoh: Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik
biaya Administrasi dan Umum adalah biaya yang terjadi dalam
hubungannya dengan pengaturan atau koordinasi kegiatan
produksi.
Contoh: Gaji bagian administrasi dan keuangan
Biaya penjualan/pemasran adalah biaya yg terjadi sehubungan
dengan kegiatan penjualan/pemasaran.
Contoh: Gaji biaya pemasaran, biaya iklan.
3. Hubungan Biaya dengan sesuatu yg dibiayai
a. Biaya Produksi Langsung
Adalah biaya yang terjadi, penyebab satu-satunya adalah karena
sesuatu yang dibiayai. Biaya ini langsung diperhitungkan kedalam harga
pokok produksi. Biaya produksi langsung terdiri atas biaya-biaya
berikut:
a. Biaya bahan langsung
Artinya semua bahan untuk membentuk suatu kesatuan yang
tidak bias dipisahkan dari barang jadi dan dapat langsung
diperhitungkan dalam harga pokok produk.
b. Biaya tenaga kerja langsung
Artinya adalah upah untuk para pekerja yang secara langsung
membuat produk dan jasanya dapat langsung diperhitungkan ke
dalam harga pokok produk.
6
b. Biaya produksi tak langsung
Adalah biaya selain biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja
langsung yg terjadi di pabrik dan lazim disebut BOP. Biaya produksi tak
langsung dapat dikelompokkan menjadi biaya-biaya berikut:
c. Biaya bahan penolong
Yaitu bahan yang diperlukan untuk pembuatan produk dan
penggunannya relatif kecil.
d. Biaya tenaga kerja tak langsung
Yaitu upah untuk tenaga kerja yang secara tidak langsung
berhubungan dengan pembuatan produksi.
e. Biaya produksi tak langsung lainnya
Contohnya seperti biaya penyusutan mesin, biaya asuransi
gedung pabrik, dan biaya perlengkapan mesin.
4.
Tingkah Laku Terhadap Perubahan Volume Produksi
a. Biaya tetap atau konstan
Biaya tetap atau konstan adalah biaya yang jumlahnya tetap pada
batas-batas tertentu. Biaya tersebut tidak terpengaruh oleh
perubahan volume produksi.
Contoh: Gaji untuk direktur produksi, biaya penyusutan mesin,
biaya sewa dan asuransi
b. Biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya akan berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
Contoh: Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya
lembur.
c. Biaya semi variabel
Biaya semi variabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel
mengandung biaya tetap dan biaya variabel dan sering disebut
sebagai biaya campuran (mixed cost).
7
5.
Menurut Waktu Manfaatnya
a. Pengeluaran Modal
Pengeluaran modal adalah biaya-biaya yang masa manfaatnya lebih
dari 1 periode akuntansi ( 1 tahun ). Pada saat terjadinya pengeluaran
modal dicatat sebagai harga pokok aktiva dan dibebankan dalam
tahun-tahun
yang
menikmati
manfaatnya
dengan
cara
mengalokasikan sebagian harga pokok aktiva tersebut sebagai
penyusutan, amortisasi atau deflesi.
Contoh: Biaya reparasi mesin yang cukup besar pada saat
pengeluaran dicatat sebagai tambahan harga pokok mesin.
b. Pengeluaran Penghasilan
Adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam 1 periode
akuntansi (1 tahun) dimana biaya tersebut terjadi.
Contoh: Biaya pemeliharaan mesin, biaya bagian penjualan.
D. Pengertian & Sekilas Tentang Upah
1. Pengertian Upah
Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang
paling besar yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada
karyawannya. Dan bagi karyawan ini merupakan nilai hak dari prestasi
mereka, juga sebagai motivator dalam bekerja.
Sedangkan bagi perusahaan jasa, gaji dan upah merupakan komponen
biaya yang mempunyai dampak besar dalam mempengaruhi laba, sehingga
harus terus menerus diawasi pengelolaannya.
Untuk dapat memahami lebih lanjut arti dari gaji dan upah perlu
diketahui terlebih dahulu beberapa defenisi dari gaji dan upah menurut
pendapat para ahli di bawah ini.

Niswonger (1999:446) mengemukakan bahwa:
Istilah gaji (salary) biasanya digunakan untuk pembayaran
atas jasa manajerial, administratif, dan jasa-jasa yang sama.
Tarif gaji biasanya diekspresikan dalam periode bulanan.
Istilah upah (wages) biasanya digunakan untuk pembayaran
8
kepada karyawan lapangan (pekerja kasar) baik yang terdidik
maupun tidak terdidik. Tarif upah biasanya diekspresikan
secara mingguan atau perjam.

Mulyadi (2001:373) mengemukakan bahwa:
Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa
yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang
jabatan manajer, sedangkan upah umumnya merupakan
pembayaran atas penyeraha jasa yang dilakukan oleh
karyawan pelaksana (buruh). Umumnya gaji dibayarkan
secara
tetap
perbulan,
sedangkan
upah
dibayarkan
berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan produk
yang di hasilkan.
2. Standar Biaya Upah Langsung
Standar biaya upah langsung adalah adalah biaya tenaga kerja
langsung yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu-satuan ptroduk.
Penentuan standar biaya tenaga kerja langsung berdasarkan kriteria berikut
ini :
a. Standar jam tenaga kerja langsung
Standar jam kerja langsung dapat ditentukan dengan dasar :

Menghitung waktu rata-rata yang digunakan untuk membuat
satu satuan produk yang sejenis masa lalu.

Mengadakan uji coba produksi di bawah keadaan normal yang
diharapkan.

Penyelidikan gerak dan waktu
b. Standar tarif upah
Standar tarif upah adalah tarif upah yang harus dikeluarkan
berdasarkan waktu setiap jam kerja atau setiap menyelesaikan satu
satuan produk.
Standar tarif upah dapat ditentukan berdasarkan :

Perjanjian melalui organisasi antara karyawan dengan
perusahaan.
9

Rata-rata upah karyawan yang terjadi pada masa lalu dengan
menggunakan rata-rata hitung, rata-rata tertimbang, upah.

Perhitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal.
Untuk mengatasi adanya kesalahan dan penyimpangan dalam
perhitungan dan pembayaran gaji dan upah maka perlu dibuat suatu sistem
penggajian dan pengupahan. Sistem akuntansi gaji dan upah juga dirancang
oleh perusahaan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai gaji dan
upah karyawan sehingga mudah dipahami dan mudah digunakan.
3. Manfaat Penentuan Standar Biaya Upah Langsung Terhadap Perusahaan
Menurut Mulyadi (2001:382) fungsi yang terkait dalam system
akuntansi gaji dan upah adalah:

Fungsi kepegawaian

Fungsi pencatatan waktu

Fungsi pembuat daftar gaji dan upah

Fungsi akuntansi

Fungsi keuangan
Fungsi kepegawaian. Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari
karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan
karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji dan upah karyawan,
kanaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan dan pemberhentian
karyawan.
Fungsi pencatat waktu. Fungsi ini bertanggung jawab untuk
menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan.
Fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh
fungsi operasi atau oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
Fungsi pembuat daftar gaji dan upah bertanggung jawab untuk
membuat daftar gaji dan upah yang berisi penghasilan bruto yang menjadi
hak dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama
jangka waktu pembayaran gaji dan upah. Daftar gaji dan upah diserahkan oleh
pembuat daftar gaji dan upah kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti
kas keluar yang dipakai sebagai dasar pembayaran gaji dan upah.
10
Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang
timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan
(misalnya utang gaji dan upah karyawan, utang pajak, utang dana pensiun).
Fungsi akuntansi yang menangani sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan berada ditangan bagian utang, bagian kartu biaya, dan bagian
jurnal.
Fungsi keuangan bertanggung jawab untuk mengisi cek guna
pembayaran gaji dan upah dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang
tunai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji dan upah setiap
karyawan untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak.
Fungsi-fungsi tersebut diatas, saling bekerja sama dan terkait satu dengan
yang lainnya sehingga membentuk suatu sistem penggajian dan pengupahan
yang baik.
E. Metode Perhitungan Dalam Akuntansi Biaya
1. Metode Harga Pokok Pesanan
Contoh Soal : PT Gadjah Sakti adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang percetakan dengan menggunakan metode harga pokok
pesanan. Pada bulan September 2004 perusahaan mendapat
pesanan untuk mencetak kartu undangan sebanyak 2400
lembar dari PT Restu dengan harga yang dibebankan adalah
Rp. 2000 per lembar ,- . Pada bulan yang sama perusahaan juga
menerima pesanan sebanyak 100 spandoek dari PT Insani
dengan harga Rp. 200.000 per buah. Pesanan dari PT Restu
diberi nomor KU-01 dan pesanan dari PT Insani diberi nomor
SP-02.
Data Kegiatan dan Produksi :
1. Pada tanggal 4 September 2004 dibeli bahan baku dan penolong dengan
cara kredit yakni sebagai berikut :
Bahan baku
Kertas untuk undangan
Rp. 1.350.000
Kain putih 600 meter
Rp. 4.125.000
11
Bahan penolong
Bahan penolong X1
Rp.
Bahan penolong X2
Rp.
300.000
170.000
2. Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk memproses pesanan
KU-01 dan SP-02 diperoleh informasi sebagai berikut :

Bahan baku kertas dan bahan penolong X2 digunakan untuk
memproses pesanan no KU-01, sedangkan bahan baku kain
dan bahan penolong X1 dipakai untuk memproses pesanan no
SP-02
3. Untuk penentuan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh departemen
produksi menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung dengan
perhitungan sbb

Upah langsung untuk pesanan KU-01 180 jam a. Rp.5000 dan
upah langsung untuk pesanan SP-02 menghabiskan sebanyak
1000 jam a. Rp.5000,-. Sedangkan untuk upah tidak langsung
adalah Rp. 2,9 juta.

Untuk gaji karyawan Bagian pemasaran dikeluarkan sebesar
Rp. 7.500.000,- dan gaji karyawan administrasi dan umum Rp.
4.000.000,-
4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini
menggunakan tarif BOP sebesar 160 % dari biaya tenaga kerja langsung,
baik pesanan KU-01 dan SP-02.
Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam kaitannya dengan
pesanan di atas, adalah sebagai berikut:
Biaya pemeliharaan gedung
Rp.
Biaya depresiasi gedung pabrik
Rp. 2.000.000
12
500.000
Biaya depresiasi mesin
Rp. 1.500.000
Biaya pemeliharaan mesin
Rp. 1.000.000
Biaya asuransi gedung pabrik dan mesin Rp.
700.000
5. Pencatatan harga pokok produk jadi. Berdasarkan informasi untuk
pesanan no KU-01 telah selesai dikerja kan.
6. Pencatatan harga pokok produk dalam proses. Berdasarkan informasi
diketahui bahwa untuk pesanan no SP-02 masih dalam proses
penyelesaian.
7. Pencatatan harga pokok produk yang dijual. Pesanan no KU-01 telah
diserahkan kepada pemesan. Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan
membayar dengan cara kredit.
Diminta : Berdasarkan informasi di atas, buatlah jurnal yang diperlukan
berdasarkan metode harga pokok pesanan.
Penyelesaian :
Jurnal-Jurnal yang Diperlukan
1. Pencatatan Pembelian Bahan baku & penolong
Persediaan Bahan baku
Rp. 5.475.000
Hutang Dagang
Rp. 5.475.000
Persediaan Bahan penolong
Rp. 300.000
Hutang Dagang
2.
Rp.
300.000
Pencatatan Pemakaian Bahan baku & penolong
BDP – Biaya bahan baku
Rp. 5.475.000
Persediaan Bahan baku
BOP – Sesungguhnya
Rp. 5.475.000
Rp. 470.000
Persediaan Bahan penolong
13
Rp.
470.000
3. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
a. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang
Gaji dan Upah
Rp. 20.300.000
Utang Gaji & Upah
b.
Rp.20.300.000
Pencatatan Distribusi Biaya TK
Biaya TK Langsung
Rp. 5.900.000
Biaya TK Tdk Langsung
Rp. 2.900.000
Biaya Pemasaran
Rp. 7.500.000
Biaya Administ & Umum
Rp. 4.000.000
Gaji dan Upah
Rp. 20.300.000
c. Pembayaran Gaji dan Upah
Utang Gaji dan Upah
Rp. 20.300.000
Kas
Rp.20.300.000
4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik.
BDP – Biaya Overhead Pabrik
Rp. 9.440.000
BOP yg Dibebankan
BOP yang Sesungguhnya
Rp. 9.440.000
Rp. 5.700.000
Persediaan bhn bangunan
Rp.
Akum. depresiasi gedung pabrik
Rp. 2.000.000
Akum. depresiasi mesin
Rp. 1.500.000
Persediaan suku cadang
Rp. 1.000.000
Persekot Asuransi
Rp.
BOP yg Dibebankan
500.000
700.000
Rp. 9.440.000
BOP yg Sesungguhnya
Rp.9.440.000
Selisih BOP :
Untuk menentukan selisih BOP dicari dengan cara membandingkan antara jumlah BOP yang dibebankan dengan jml seluruh
BOP yang sesungguhnya terjadi.
14
Berdasarkan soal di atas, selisih BOP dapat ditentukan dengan cara:
BOP yang Sesungguhnya:
Jurnal no #2
Rp.
Jurnal no #3b
Rp. 2.900.000
Jurnal no #5
Rp. 5.700.000
Jml BOP yang Sesungguhnya
Rp. 9.070.000
BOP yang Dibebankan
470.000
Rp. 9.440.000
(Selisih pembebanan lebih)
Jurnal Selisih BOP
BOP yang Sesungguhnya
Rp. 370.000
Selisih BOP
Rp.
370.000
5. Pencatatan Harga Pokok produk jadi (KU-01)
Persediaan produk jadi
Rp. 3.690.000
BDP- Biaya Bahan Baku
Rp. 1.350.000
BDP- Biaya Tenaga Kerja lgs
Rp.
BDP- Biaya Overhead Pabrik
Rp. 1.440.000
900.000
6. Pencatatan Harga Pokok produk dlm proses (SP-02)
Persediaan produk dalam proses
Rp. 17.125.000
BDP- Biaya Bahan Baku
Rp. 4.125.000
BDP- Biaya Tenaga Kerja lgs
Rp. 5.000.000
BDP- Biaya Overhead Pabrik
Rp. 8.000.000
7. Pencatatan Harga pokok produk yang dijual
Harga Pokok Penjualan
Rp. 3.690.000
Persediaan Produk jadi
Piutang Dagang
Rp. 3.690.000
Rp. 4.800.000
Harga Pokok Penjualan
15
Rp. 4.800.000
2. Metode Harga Pokok Proses
Contoh Soal : CV Pribadi dalam pengolahan produknya dilakukan secara
massal dan melalui satu departemen produksi. Berikut ini
disajikan data produksi dan kegiatan selama bulan
September 2004, yakni sbb ;

Produk yang dimasukkan dlm proses
5.000 unit

Produk jadi
3.800 unit

Produk dlm proses dengan
tkt penyelesaian Bhn baku dan
penolong 100 %; biaya

konversi 40 %.
1.200 unit
Jumlah produk yang diproses
5.000 unit
Data Biaya produksi
Berdasarkan informasi berikut ini adalah biaya produksi yang telah
dikeluarkan yakni sebagai berikut:

Biaya bahan baku
Rp. 300.000

Biaya bahan penolong
Rp. 450.000

Biaya tenaga kerja
Rp. 513.600

Biaya overhead pabrik
Rp. 642.000

Total Biaya produksi
Rp. 1.905.600
Diminta :
Berdasarkan data tersebut di atas, maka tentukan:
 Berapa biaya produksi per unit untuk mengolah produk tersebut
 Tentukan berapa harga pokok produk jadi
 Berapa harga pokok produk dalam proses akhir bulan September 2004.
 Buatlah jurnal-2 yang diperlukan.
16
Penyelesaian:
1. Perhitungan Harga Pokok produksi per unit
No.
Jenis Biaya
Jml Biaya
Unit Equivalen
Rp. 300.000
3800+(1200 x 100%) Rp. 60
2. Bia Bhn Penolong Rp. 450.000
3800+(1200 x 100%) Rp. 90
3. Bia Tenaga Kerja
3800+(1200 x 40%) Rp. 120
1. Bia Bhn baku
Rp. 513.600
Biaya/Unit
4. Bia Overhead Pabrik Rp. 642.000 3800+(1200 x 40%) Rp. 150.
Biaya Produksi Per Unit
Rp. 420
2. Harga Pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang yakni sebesar :
3800 unit x Rp. 420
=
Rp. 1.596.000
3. Harga Pokok produksi yang masih dalam proses akhir
Biaya bahan baku
( 1200 x 100% ) x Rp. 60
=
Rp.
72.000
=
Rp.
108.000
=
Rp.
57.600
=
Rp.
72.000
=
Rp.
309.600
Biaya bahan penolong
( 1200 x 100% ) x Rp. 90
Biaya Tenaga Kerja
( 1200 x 40% ) x Rp. 120
Biaya Overhead Pabrik
( 1200 x 40% ) x Rp. 150
Jumlah Harga Pokok produksi
yg masih dlm proses akhir
Jurnal-Jurnal yang Diperlukan.
1. Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku :
BDP – Biaya Bahan baku
Rp. 300.000.
Persediaan Bahan Baku
Rp. 300.000
17
2. Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong :
BDP – Biaya Bahan Penolong
Rp. 450.000
Persediaan Bahan Penolong
Rp. 450.000
3. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja
BDP – Biaya Tenaga Kerja
Rp. 513.600
Gaji dan Upah
Rp. 513.600
4. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja
BDP – Biaya Overhead pabrik
Rp. 642.000
Berbagai Rekening yang Di
Rp. 642.000
kredit.
4. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk yang masih dalam proses
akhir:
Persediaan produk jadi
Rp. 309.600
BDP- Biaya Bahan Baku
Rp.
BDP - Biaya Bahan Penolong
Rp. 108.000
BDP- Biaya Tenaga Kerja lgsg
Rp.
57.600
BDP- Biaya Overhead Pabrik
Rp.
72.000
18
72.000
Download