Uploaded by User46145

MAKALAH PLTD-LT2B

advertisement
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL (PLTD)
Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pembangkit Tenaga Listrik
Disusun oleh Kelompok 6 Kelas LT-2B :
Adi Kurniawan
3.31.18.1.01
Mohammad Rohan
3.31.18.1.15
Nabila Fauzia
3.31.18.1.18
PROGRAM STUDI D3 - TEKNIK LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Semarang, Januari 2020
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di era modern seperti sekarang, listrik merupakan salah satu kebutuhanyang pokok
bagi
kehidupan.
Banyak
daerah-daerah
terpencil
di
Indonesia
yang belum mendapat pasokan energi listrik yang cukup untuk kebutuhan seharihari.Keterbatasan
pasokan
listrik
ini
disebabkan
penggunaan
listrik
yang
berlebihandalam kehidupan sehari-hari baik itu di rumah tangga, perusahaan
maupunindustri.Untuk menanggulangi keterbatasan pasokan listrik ini, maka banyak
didirikan pembangkit-pembangkit listrik di Indonesia, salah satunya adalahPembangkit
Listrik
Tenaga
Diesel
(PLTD).
Pembangkit
listrik
ini
(PLTD) biasanya menggunakan bahan bakar minyak bumi. Sistem penggerak yangdi
gunakan tanpa generator. Listrik yang dihasilkan dari pembangkit inimengalami proses
siklus energi, yaitu dari bahan bakar (minyak bumi) menjadienergi magnet, kemudian
baru menghasilkan energi listrik. Energi arus panasyang dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar (minyak bumi), diubah menjadienergi mekanikal yang dapat menggerakan
atau memutar generator.Ada beberapa faktor yang dapat di jadikan pertimbangan
dalam suatusiklus energi, seperti halnya jenis sumber energi yang akan dipakai dalam
proses pembakaran, dan juga jenis mesin yang akan digunakan pada proses ini, apaka
hitu boiler uap atau motor diesel.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan didapat dari latar belakang tersebutantara lain
1. Apa yang dimaksud dengan PLTD?
2. Apa saja komponen atau perlengkapan dan fungsinya?
3. Bagaimana cara kerja dari PLTD?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dari PLTD?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa mengerti apa yang dimaksud dengan PLTD
2. Mahasiswa mengerti apa saja komponen atau perlengkapan dan fungsinya
3. Mahasiswa mengerti bagaimana cara kerja dari PLTD
4. Mahasiswa mengerti kelebihan dan kekurangan dari PLTD
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover
merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang
diperlukan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula PLTD
berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor
generator.
Motor diesel dinamai juga motor penyalaan kompresi (compression ignition
engine) oleh karena cara penyalaan bahan bakarnya dilakukan dengan menyemprotkan
bahan baker kedalam udara bertekanan dan temperature tinggi, sebagai akibat dari
proses didalam ruang baker kepala silinder.
Selain motor diesel dikenal juga jenis motor baker lainnya yaitu motor bensin yang
biasanya dinamai motor penyalaan bunga api (spark ignition engine) oleh karena cara
penyalaan bahan bakarnya dengan pertolongan bunga api (listrik).
Jika dibandingkan dengan motor bensin, gas buang motor diesel tidak banyak
mengandung komponen beracun yang dapat mencemari udara. Selain dari pada itu
pemakaian bahan baker motor diesel lebih rendah (-/+ 25 %) dari pada motor bensin,
sedangkan harganyapun lebih murah sehingga penggunaan motor diesel umumnya
lebih hemat dari pada motor bensin sebagai penggerak mesin industri. Ditinjau dari sisi
investasi harga, motor diesel umumnya lebih mahal dari motor bensin karena untuk
kapasitas mesin yang sama motor diesel harus dibuat dengan konstruksi dan berat yang
lebih besar.
2.2 Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan
listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk
listrik pedesaan dan untuk memasok kebutuhan listrik suatu pabrik.
2.3 Bentuk dan Bagian-bagian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Perhatikan gambar Dibawah ini :
Gambar 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Dari gambar di atas dapat kita lihat bagian-bagian dari Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel, yaitu :
1. Tangki penyimpanan bahan bakar berfungsi menampung sementara bahan bakar
2. Penyaring bahan bakar berfungsi menyaring kotoran dan air yang terdapat pada
bahan bakar agar nantinya tidak menyumbat aliran bahan bakar yang dapat
menimbulkan berbagai masalah.
3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang disaring).
4. Pengabut (nozel) berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar agar mudah bercampur
dengan oksigen sehingga mudah terbakar dalam silinder
5. Mesin diesel merupakan alat yang menghasilkan energi mekanik melaui proses
pembakaran bahan bakar
6. Turbo charger berfungsi Untuk meningkatkan performa dari mesin diesel
7. Penyaring gas pembuangan berfungsi menyaring gas kotor yang dapat mengganggu
kesehatan sebelum dilepas keudara bebas
8. Tempat pembuangan gas (bahan bakar yang disaring).
9. Generator berfungsi sebagai pengubah energi mekanik menjadi energy listrik.
10. Trafo berfungsi menaikkan atau menurunkan tegangan arus listrik
11. Saluran transmisi merupakan media yang digunakan untuk mentransmisikan tenaga
listrik dari Generator Station/ Pembangkit Listrik sampai distribution station.
2.3 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
 Bahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan ke dalam
penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu.
Kemudian disimpan di dalam tangki penyimpanan sementara (daily tank).
Jika bahan bakar adalah bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari
daily tank dipompakan ke Pengabut (nozzel), di sini bahan bakar dinaikan
temperaturnya hingga manjadi kabut. Sedangkan jika bahan bakar adalah bahan
bakar gas (BBG) maka dari daily tank dipompakan ke convertion kit (pengatur
tekanan gas) untuk diatur tekanannya.
Gambar 2.2 Tangki Penyimpanan bahan bakar
 Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan ke dalam tangki udara start
melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger.
Di dalam turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu.
Udara yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai
±600°C.
Gambar 2.3 TurboCharger
 Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan ke dalam ruang
bakar (combustion chamber).
Gambar 2.4 Ruang Bakar
 Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM)
kemudian diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).
Gambar 2.5 Bahan bakar diinjeksikan ke dalam Ruang Bakar
 Di dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya
berdasarkan udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan
yang tinggi (35 - 50 atm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada
saat itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan
bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan menyala
secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan bakar.
Gambar 2.6 Penyalaan terjadi didalam ruang bakar
 Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian
pada poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil
pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan
dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak
bolak-balik (reciprocating).
 Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol
(crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi
gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.
Gambar 2.7 Crank Shaft
 Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor generator.
Pada generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik sehingga
terjadi gaya gerak listrik (ggl). Ggl terbentuk berdasarkan hukum faraday.
“Hukum faraday menyatakan bahwa jika suatu penghantar berada dalam suatu
medan magnet yang berubah-ubah dan penghantar tersebut memotong gaisgaris gaya magnet yang dihasilkan maka pada penghantar tersebut akan
diinduksikan gaya gerak listrik.”
 Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan trafo
step up agar energi listrik yang dihasilkan sampai ke beban. Prinsip kerja trafo
berdasarkan hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus listrik dapat
menimbulkan medan magnet dan medan magnet dapat menimbulkan arus
listrik. Jika pada salah satu sisi kumparan pada trafo dialiri arus bolak-balik
maka timbul garis gaya magnet berubah-ubah pada kumparan terjadi induksi.
Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan primer akan menerima garis
gaya magnet dari primer yang besarnya berubah-ubah pula, maka di sisi
sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat
beda tegangan.
Gambar 2.8 Trafo
 Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan/dikirim ke beban. Di
sisi beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down
(jumlah lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).
Gambar 2.9 Distribusi kerumah-rumah
Pembangkit Listrik tenaga diesel adalah pembangkit tenaga listrik dengan
penggerak utama (prime mover) mesin diesel, untuk memutar generator. Apabila
saluran transmisi menyalurkan tenaga listrik bertegangan tinggi ke pusat-pusat
beban dalam jumlah besar, maka saluran distribusi berfungsi membagikan tenaga
listrik tersebut kepada pihak pemakai melalui saluran tegangan rendah.Generator
sinkron di pusat pembangkit biasanya menghasilkan tenaga listrik dengan tegangan
antara 6-20 kV yang kemudian, dengan bantuan transformator tegangan tersebut
dinaikkan menjadi 150-500 kV. Saluran tegangan Tinggi (STT) menyalurkan
tegangan listrik menuju pusat penerima, disini tegangan siturunkan menjadi
tegangan subtransmisi 70 kV. Pada gardu induk (GI), tenaga listrik yang diterima
kemudian dilepaskan menuju trafo distribusi (TD) dalam bentuk tegangan
menengah 20 kV. Melalui trafo distribusi yang tersebar diberbagai pusat-pusat
beban, tegangan distribusi primer ini diturunkan menjadi tegangan rendah 220/380
V yang akhirnya diterima pihak pemakai.
2.4 Skema Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Berikut ini adalah skema dasar dalam pembangkit listrik tenaga diesel.
Gambar 2.10 Skema Pembangkitan Listrik Tenaga Diesel
Secara umum, skema di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Untuk melakukan pembakaran opmtimal pada diesel engine, maka diperlukan
Oksigen dari udara di sekitar. Disinilah peran air filter yang fungsinya untuk
menyaring udara yang masuk ke turbocharger dan enginer.
b) Di dalam diesel engine, solar yang dipakai sebagai bahan bakar, menghasilkan
energi untuk memutar generator yang kemudian menghasilkan listrik yang
dihubungkan ke trafo dan gardu listrik.
c) Pada proses PLTD satu hal yang sangat perlu diperhatikan adalah sistem pendingin
pada minyak pelumasan mesin (sistem yang sama dipakai pada kendaraan
bermotor). Sistem pendingin yang dipakai biasanya adalah sistem heat exchanger
dan sistem radiator atau kedua sistem ini digabungkan.
d) Heat exchanger adalah sistem pendingin minyak pelumas, dimana air digunakan
sebagai sarana pendingin. Proses heat exchanger ini memiliki konsep yaitu, air
pendingin dialirkan terus dari sumber air terdekat seperti danau, sungai ataupun
kolam buatan.
Air terus dialirkan secara konstan melalui pipa-pipa yang kemudian dihubungkan
dengan pipa minyak pelumas. Pada aplikasi tertentu, pipa air pendingin ini akan
‘menyelimuti’ pipa minyak pelumas, sehingga terjadi perpindahan suhu tinggi dari
minyak ke suhu rendah (heat exchanging) dari air, yang menyebabkan suhu minyak
menjadi berkurang.
Sedangkan air yang memiliki suhu yang lebih tinggi akan dialirkan kembali menuju
sumber air. Berikut seterusnya sistem ini bekerja.
e) Sedangkan untuk sistem pendingin radiator (aplikasi yang sama pada kendaraan
bermotor), minyak pelumas didinginkan dengan menggunakan kipas radiator.
Dimana pada sistem ini mengaplikasikan konsep perpindahan suhu melalui radiasi,
kipas radiator yang terus berputar akan menghasilkan angin untuk mendinginkan
minyak pelumas.
2.5 Keuntungan PLTD
PLTD memiliki beberapa keuntungan dankerugian dalam pemakaiannya, yaitu:
PLTD memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut :

Plan lay out sederhana.

Sistem bahan bakar sederhana.

Bisa ditempatkan dekat dengan pusat beban.

Bisa distart dengan mudah dan cepat dan dibebani dalam waktu singkat.

Tidak ada stand-by losses.

Tidak memerlukan air pendingin yang banyak.

Dimensi PLTD lebih kecil dibanding PLTU untuk kapasitas yang sama.

Cara pengoprasian mudah dan memerlukan operator yang sedikit.

Effisiensi termal PLTD lebih besar dibanding PLTU untuk kapasitas yang sama.
Selain keunggulan, PLTD pun memilik kelemahan atau kekeurangan, yang diantaranya
sebagai berikut :

Harga solar mahal ( solar sebagai bahan bakar utama PLTD ).

Biaya pelumas tinggi.

Tidak bisa dibebani overload pada waktu yang panjang.

Kapasitas PLTD kecil.
2.6 Komponen-komponen Penting Mesin PLTD
1. Mesin / motor
Merupakan komponen dasar dari mesin yang memperkuat daya. Mesin tersebut
dirangkai dikopel langsung dengan generator.
2. Sistem Bahan Bakar (Fuel System)
Termasuk tangki bahan bakar, pompa pemindah bahan bakar, saringan alat
pemanas dan sambungan pipa kerja. Pompa pemindah bahn bakar
membutuhkan pemindahan bahan bakar dari ujung perantara ke tangki
penyimpan dan dari tangki penyimpan ke mesin. Saringan membutuhkan
jaminan kebersihan bahan bakar. Alat pemanas untuk minyak diperlukan untuk
lokasi yang mempunyai temperature yang dingin yang menganggu aliran
fluida.
3. Sistem Udara Masuk
Termasuk saringan udara, saluran pompa kompresor (bagian integral dari
mesin). Kegunaan saringan udara adalah untuk membersihkan debu dari udara
yang disuplai ke mesin, juga semua ini dapat menimbulkan kenaikan daya
keluaran.
4. Sistem Pembuangan Gas
Termasuk peredam dan penyambungan saluran. Temperatur pembuangan gas
panasnya cukup tinggi, gas ini merupakan pemanas minyak atau persediaan
udara pada mesin. Peredam mengurangi kegaduhan suara.
5. Sistem Pendinginan (Cooler System)
Termasuk pompa-pompa pendingin, menara pendingin, perawatan air atau
mesin penyaring dan sambungan pipa kerja. Kegunaan system pendinginan
adalah untuk meningkatkan panas dari mesin silinder yang menyimpan
temperature sislinder dalam tempat yang aman. Pompa mengedarkan air
melewati silinder dan kepala selubung mengangkut panas. Sistem pendinginan
membutuhkan sumber air, sebuah pompa dan tempat untuk pembuangan air
panas, penyebaran air oleh mesin pendingin ini seperti dalam alat radiator,
pendingin uap, menara pendingin, penyemprot dan sebagainya.
6. Sistem Pelumasan (lube oil system)
Termasuk pompa minyak pelumas, tangki minyak, penyaring, pendingin, alat
pembersih dan sambungan pipa kerja. Fungsi sistem pelumasan yaitu untuk
mengurangi pergeseran dari bagian yang bergerak dan mengurangi pemakaian
dan sobekan bagian-bagian mesin.
7. Sistem Penggerak Mula
Termasuk aki, tangki hampa udara, starter sendiri dan sebagainya. Fungsi
sistem penggerak mula adalah menjalankan mesin. Sistem ini memungkinkan
mesin pada awalnya berputar dan berjalan sampai terjadi pembakaran dan unit
meninggalkannya untuk memperoleh daya.
2.7 SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem
distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik
besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen.Jadi fungsi distribusi listrik:
1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan
2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan
pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani
langsung melalui jaringan distribusi.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik besar dengan tegangan
dari 11 kV sampai 24 kV dinaikan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator
penaik tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan
melalui saluran transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil
kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah
sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I kwadrat R). Dengan daya yang sama
bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga
kerugian daya juga akan kecil pula dari transmisi ini langsung di salurkan pada
industri.Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan
transformator penurun kemudian disalurkan ketempat bisnis atau perkantoran.
tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut
penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran
distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan untuk diturunkan
tegangannya dengan trafo distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380
Volt. Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak pemula (Primer Mover). Primer
mover merupakan alat yang mempunyai fungsi menghasilkan energy mekanis
yang diperlukan untuk memotor rotor generator. Pada mesin diesel, energi bahan
bakar diubah menjadi energy mekanik dengan proses pembakaran di dalam mesin
itu sendiri.
Bagian-bagian utama PLTD adalah Kepala silinder (cylinder head ),
Blok mesin (engine block),Karter (carter/oil pan), dan generator. Mesin
diesel berfungsimenghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar
rotor generator. Adapun peralatan tambahan pada instalasi mesin diesel
adalahCamshaft , Pompa injeksi,Turbocharger ,Governor, Saringan (filter).
Komponen-komponen penting mesin yang ada di PLTD diantaranyaadalah
mesin motor, sistem bahan bakar, sistem udara masuk, sistem pembuangangas,
sistem pendingin, sistem pelumasan, sistem penggerak mula. Ketujuhkomponen ini
harus selalu ada dan tidak boleh kurang satupun pada PembangkitListrik Tenaga
Diesel (PLTD).
Secara umum proses kerja dari PLTD adalah pertama pada saat mesin distarter,
dinamo starter akan menyalakan mesin. Solar mengalir ke mesin. Mesin juga
menghisap oksigen untuk melakukan pembakaran. Solar dan oksigen masuk ke
engine block.
Di dalam engine block terdapat piston atau silinder. piston ini berada didalam
engine block dan terdapat sebuah ruangan berbenttuk tabung di dalamengine block
sebagai tempat piston ini bekerja. Di dalam ruangan ini terdapat 2valve atau katup
untuk membuka dan menutup. Cara kerja mesin diesel initerdapat 4 tahap yaitu
intake, pencampuran, peledakan, dan exhaust.
Pada saat salah satu katup membuka, mesin mengisap udara, lalu masuk tahap
pencampuran antara udara dan solar dan akhirnya menghasilkan energiyang
membuat piston naik. setelah itu katup satunya membuka dan masuk ketahap
pembuangan atau exhaust. Kejadian ini terjadi berulang kali secara cepat.semakin
cepat kerjanya maka semakin besar energi yaang dihasilkan. Prinsipnyasama
seperti cara kerja mesin mobil.
Di
bawah piston dipasang
pipa panjang yang
disebut
crankshaft.
Jika piston bergerakmaka crankshaft juga bergerak. Kemudian crankshaft ini
disambungkan ke generator. Di dalam generator tedapat magnet. Disekeliling
magnet
terdapat
kumparan.
Pada
saat pipa
ini bergerak,
magnet ikutberputar dan bergesekan dengan kumparan. Gesekan antara
magnet dan kumparan membuat terjadinya energi listrik. Listrik ini kemudian
disambung ke trafo trafountuk penyaluran energi ke rumah-rumah.
PLTD sendiri mempunyai kelebihan dan kekurangan seperti halnya
pada pembangkitpembangkit lain. Kelebihannya antara lain Dapat beroperasi
sepanjang
waktu
selama
masih
tersediannya
bahan
bakar,
dalam
operasinyatidak bergantung pada alam seperti halnya PLTA, investasi awal pemb
angunan PLTD relatif murah dibanding pembangkit listrik lain. Sedangkan
kekurangannya adalah Ongkos bahan bakarnya tergolong mahal dan bergantung
dengan perubahan harga minyak dunia yang cenderung meningkat dari tahun ke
tahun,
menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bak
ar konvensional yang kadang kurang sempurna, memerlukan pemeliharaan rutin,
sistem operasi tidak efisien bahkan tergolong boros pada kondisi beban rendah.
3.2 Saran
Pada penggunaan PLTD alangkah baiknya menggunakan bahan bakar dari gas
atau
menggunakan
biogas
karena
ramah
lingkungan
dan
darisegi pembakarannya lebih sempurna. Di sisi lain karena pasokan BBM dari ta
hun ketahun semakin berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/137515905/Makalah-PLTD
http://ahmadelc.blogspot.com/2014/01/pembangkit-listrik-tenaga-dieselpltd_18.html
http://armiyudha.blogspot.co.id/2012/05/keuntungan-pltd.html
http://www.satuenergi.com/2015/08/kelebihan-dan-kekuranganpembangkit.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pembangkit_listrik_di_Indonesia
Download