Uploaded by User43686

BAB II (1)

advertisement
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A. Pengertian
1.
Kala II memanjang
Batas yang diberikan pada durasi kala II biasanya berlangsung 2 jam untuk
primigravida dan 1 jam untuk multigravida Biasanya ditentukan oleh protokol kamar bersalin
lokal bukannya bukti yang ada atau pilihan ibu. Ibu jarang memilih persalinan istrumental.
Tampaknya posisi maternal, mengejan non-aktif, dan menghindari batas waktu pada kala
kedua. Memperbaiki angka kelahiran spontan tanpa membahayakan ibu maupun janin.
Dengan mengakhiri kala dua langsung tetapi lambat dengan persalinan istrumental
meningkatkan traumamaternal, dapat menyebabkan trauma janin dan tidak ada maanfaat pada
hasil bayi (Chapman, Vicky 2006:99).
Sebab-sebab partus lama dibagi 3 golongan, yaitu :
a.
Kelainan tenaga (power)
His yang tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya menyebabkan kerintangan pada
jalan lahir yang lazim terdapat pada setiap persalinan, tidak dapat diatasi sehingga persalinan
mengalami hambatan atau kemacetan.
Banyak upaya untuk mengefektifkan kontraksi (power) antara lain; (nor farmakologi)
teknik ambulasi, perubahan posisi, akupresure, support keluarga, stimulasi puting susu,
pemberian asupan cairan dan nutrisi, kompres hangat pada fundus, berendam air hangat, serta
mengurangi stressor dan kelelahan ibu. (farmakologi) salah satunya yaitu oxytosin.
b.
Kelainan janin
Persalinan dapat mengalami gangguan atau kemacetan karena mengalami kelainan
dalam letak atau dalam bentuk janin.
c.
Kelainan jalan lahir
Kelaianain dalam ukuran bentuk jalan lahir bisa menghalangi kemajuan persalinan atau
menyababkan kemacetan.
Bahaya partus lama bagi ibu dan janin adalah ;
1)
Bahaya bagi ibu
Persalinan lama menimbulkan efek berbahaya bagi ibu maupun bayinya. Terdapat
kenaikan pada insiden atonia uteri, laserasi, perdarahan, infeksi, kelelahan dan syok. Angka
kelahiran dengan tindakan SC, tinggi semakin memperburuk bagi ibu.
2)
Bahaya bagi janin
Semakin lama persalinan semakin tinggi morbidilitas serta mortalitas janin dan semakin
sering terjadi keadaan berikut ini ;
a) Asfiksia.
b) Trauma carebri disebabkan oleh penekanan kepala janin.
c) Cidera akibat tindakan.
d) Pecahnya ketuban lama sebelum persalianan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
a. Power (Kekuatan)
1) His kontraksi uterus
His adalah kontraksi uterus selama atau saat persalinan. His yang sempurna mempunyai
kekuatan paling tinggi di fundus uteri pada kala II his menjadi lebih efektif, terkordinasi,
simetris dengan fundal dominan, kekuatan dan lebih lama 60-90 detik.
Sifat-sifat his yang baik adalah : teratur, makin lama makin sering, didominasi oleh fundus,
menghasilkan pembukaan atau penurunan kepala.
Menurut faalnya his persalian dapat di bagi dalam :
a) His pembukaan adalah his yang menimbulkan pembukaan dar cervix.
b) His pengeluaran adalah his yang mendorong bayi keluar. Pengeluaran biasanya disertai
dengan keinginan mengejan.
c) His pelepapasan plasenta
Tiap fase persalinan mempunyai Ciri kontraksi yang khas, dan
karakteristik ini
dijadikan sebagai salah satu data klinis pada saat melakukan asuhan kepada pasien.
2) Ciri atau karakter his
Saat hamil
Akibat adanya perubahan keseimbangan hormon estrogen dan progesteron, terjadi
kontraksi otot rahim dengan sifat yang tidak teratur dan tidak nyeri.
Saat persalinan kala 1
Karakteristik dari kontraksi persalinan kala 1
a) Kontraksi bersifat simetris
b) Kekuatan kontraksi paling besar berada pada fundus
c) Involunter maksudnya tidak dapat dikendalikan oleh pasien
d) Kontraksi bersifat terkoordinasi
e) Intervalnya makin lama makin pendek
f) Kontraksi rahim menimbulkan rasa sakit pada pinggang, daerah perut, dan dapat
menjalar ke paha.
Saat persalian kala II
Kekuatan His pada akhir kala 1 atau awal kala II mempunyai amplitudo 60 mmHg,
yang berarti lebih kuat dari kekuatan sebelumnya. Kekuatan his dan meneran
mendorong janin kebawah dan menimbulkan keregangan yang bersifat pasif. Kekuatan
his menimbulkan putaran paksi dalam, menurunkan bagian terendah akan menekan
serviksdimana terdapat fleksusu frankenhauser yang menyebabkan reflek untuk
meneran. Kedua kekuatan ini mampu mendorong janin kebawah sehingga terjadilah
pembukaan pintu jalan lahir oleh janin, penipisan perenium, dan dan akhirnya ekspulsi
kepala berturut-turut sehingga lahirlah ubun-ubun besar, dahi, muka, dan kepala
seluruhnya.
Saat kala III
Rahim kembali berkontraksi untuk melahirkan plasenta.
Saat kala IV
Setelah plasenta lahir kontraksi rahim tetat kuat untuk menghentikan pengeluaran darah
pascapersalinan.
Tenaga meneran dan posisi ibu
Tenaga meneran akan semakin menambah kekuatan kontraksi uterus. Pada saat pasien
meneran, diagfragma dan otot-otot dinding abdomen akan berkontraksi. Kombinasi
antar his dan tenaga meningkatkan tekanan intrauterus sehingga janin akan semakin
terdorong keluar. Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan.
Posisi tegak memberikan sejumlah keuntungan mengubah posisi rasa letih hilang,
memberikan rasa nyaman dan memperbaiki sirkulasi. Posisi tegak meliputi posisi
berdiri, berjalan, duduk, jongkok atau miring ke kiri.
b. Passenger ( janin dan plasenta)
Passenger atau janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi beberapa
faktor, yakni ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap janin, dan poisi janin. Karena
plasenta juga harus melewati jalan lahir, maka ia di anggap juga sebagai bagian
daripassenger yang menyertai janin.namun plasenta jarang menghambat proses persalinan
pada kehamilan normal.
c. Passage ( jalan lahir)
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat, dasar panggul, vagina, dan
intoitus. Meskipun bagian lunak panggul ikut menunjang lahirnya bayi, tetapi panggul ibu
lebih berperan dalam proses persalinan. Oleh karna itu ukuran dan bentuk panggul harus
di tentukan sebelum persalinan dimualai.
3. Pengertian Air kelapa
Air kelapa khususnya air kelapa muda sudah lebih dari 60 tahun digunakan untuk
mengobati mereka yang kehilangan cairan berat, baik di minum secara oral maupun di
suntikan secara intavena ke pembulu darah. Dalam American Journal of Medici-ne, 2000
disebutkan penggunaan air kelapa muda secara intravena dengan disuntikan melalui infus
untuk penanggulangan darurat dehidrasi pertama kali pada tahun 1942 di Havana, cuba
untuk mengobati 12 anak yang mengalami dehidrasi tanpa efek samping yang
mengkwatirkan. Disebutkan bahwa caranya harus steril agar bebas kontaminasi silang.
Selama perang dunia kedua, terutama di kawasan pasifik, air kelapa yang terisolasi
dalam buahnya tanpa terkontaminasi oleh udara luar digunakan atau cairan infus untuk
merawat korban perang yang terluka dalam kondisi darurat. Beberapa penelitian
menunjukan bahwa kualitas dan efektifitas air kelapa sama dengan cairan infus komersial
dan juga tepat untuk digunakan untuk pasien yang kekurangan potasium.
Kandungan vitamin dan mineral air kelapa seperti yang di rangkum dari beberapa
sumber :
Tabel.1
Kandungan air kelapa
Kandungan
Jumlah dalam 240 ml
%DV (2000 diet
kalori)
Kalori
Kalori dan lemak
Total karbohidrat
Sodium
Potasium
Gula
Protein
Vitamin C
Magnesium
Selenium
46
4
9
252
600
6
2
6
60
2
2,3
6
3
10,5
17
0
4
10
15
3
Sumber : (S Sunaryo Endang. 2015)
Ilmu pengobatan india atau ajaran ayuverda kuno juga menyebutkan bahwa air kelapa
muda sangat baik untuk kesehatan jantung srta rasa perih yang menyerang penderita
jantunglebih lanjut disebutkan bahwa meminum air kelapa muda dapat menurunkan suhu
tubuh jika demam, menurunkan denyut jantung pada yang berdebar-debar, serta
memperkuat otot jantung. Air kelapa merupakan merupakan minuman segar alami yang
dapat menghambat pembentukan antheroklerosis yang menyebabkan serangan serangan
jantung. Meminum air kelapa dapat menurunkan peluang terkena serangan jantung ketika
seorang mengalami gejala serangan jantung seperti rasa sakit di dada yang muncul tibatiba.
Dalam ajaran Ayuverdo kuno, air kelapa juga digunakan sebagai obat rehidrasi pada
orang yang terkena diare, disentri, dan dehidrasi penggunaan air kelapa untuk mengobati
penyakit kolera yang di dapat di beberapa masnyarakat dinegara-negara berkembang
penghasil kelapa seperti Sri langka, Bangladesh, India, Filipina, dan Indonesia. Satu gelas
air kelapa dicampur dengan teh jeruk nipis diminumkan pada penderita kolera. Kandungan
salerin dan albumin akan mengurangi mual dan muntah pada penderita.
Air kelapa mengandung gula, berbagai mineral, vitamin, serta asam amino.
Kandungan gula pada air kelapa muda pada usia buah antara 7 sampai 8 bulan berkisar 5%
sampai 5.5% dan akan menurun menjadi 2% pada air kelapa tua yang tua yang berumur 11
sampai 13 bulan. Mineral yang terkandung dalam air kelapa antara lain potasium atau
kalium (k), natrium (N), fosfor(P), Kalsium(K) yaitu sebesar 2.000 hingga 2.700 mg/liter,
serta sodium sebanyak 20 hingga 38 mg/liter.
Air kelapa terutama yang muda, mengandung glukosa, sakarosa, fluktosa, sukrosa,
mineral, dan asam amino. Ia juga mengandung beberapa enzim yang mampu mengurangi
racun. Berikut ini beberapa manfaat air kelapa:
a. Mencegah penuan dini, menjaga kelembapan kulit serta mengobati jerawat.
b. Menurunkan berat badan.
c. Mencegah penyakit kardiovaskuler, mencegah penyakit penyumbatan pembulu darah
serta menurunkan tekanan darah.
d. Mencegah dan membantu rehidrasi tubuh
Air kelapa merupakan minuman energi alami. komposisi elektrolit air kelapa mirip
dengan elektrolit tubuh sehingga dapat digunakan untuk rehidrasi pasca sakit seperti
diare, tipes, atau kolera. Demikian pula sehabis olahraga berat
e. Mencegah dan memecah batu ginjal
f. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
g. Menetralisir toksin atau gejala alergi
h. Baik untuk kehamilan dan ibu hamil
Air kelapa sangat baik bagi wanita hamil karena dapat membantu meningkatkan
kekbalan tubuh ibu dan bayi terhadap bakteri. Kandungan vitamin, mineral, nutrisi dan
antioksidan pada air kelapa dibutuhkan untuk pertumbuhan janin.
1. Asuhan kala II
Pemantuan ibu
a. Kontraksi
His atau kontraksiharus selalu dipantau selama kala II persalinankarena selain dorongan
meneran pasien kontrakasi uterus merupakan kunci dari proses persalinan. Beberapa
kreteria dari 3 kali dalam 10 menit
a) Frekuensi lebih dari 3 kali dalam 10 menit
b) Intensitas kontraksi kuat
c) Durasi lebih dari 40 detik
b. Tanda-tanda kala II
Bidan harus dapat mengindentifiksi keadaan pasien mengenai tanda-tanda yang khas
dari kala II sebagai patokan untuk melaksanakan asuhan persalinan kala II yang tepat.
Kepastian dari diagnogsis persalinan kala II sangat menentukan proses persalinan kala
II itu sendiri.
Beberapa kriteria pasien sudah dalam persalninan kala II
a) Merasa ingin meneran dan biasanya sudah tidak bisa menahannya.
b) Perineum menonjol
c) Merasa seperti ingin BAB
d) Lubang vagina dan sfingter ani membuka
e) Jika ketuban sudah pecah jumlah pengeluaran air ketuban meningkat
c. Tanda-tanda vital
Tekanan darah diperiksa setiap 15 menit dengan waktu pemeriksaan diantara dua
kontraksi. Suhu, nadi, dan pernafasan diperiksa tiap jam
d. Kandung kemih
Pemantuan kandung kemih selama kala II persalinan merupakan kelanjutan dari
pemantuan kala 1 persalinan.
e. Hidrasi
Pemberian hidrasi pada kala II didasarkan pada perubahan fisiologi pada pasien kala II
yang mengalami peningkatan suhu sehingga akan mengeluarkan lebih banyak keringat.
Keadaan ini semakin bertambah jika ruangan tidak dilengkapi dengan pendingin
ruangaan. Kondisi kekurangan cairan akibat berkeringat semakin meningkat pada
primigravida karena lama kala II lebih panjang dari pada muligravida. Hidrasi dalam
kondisi ini terjadi sangat vital jika keadaan pasien pada akhir kala 1 lemah, sehingga
pasien perlu mendapatkan suplai energi berupa minuman yang manis.
f. Kemajuan persalinan dan upaya meneran
Kreteria kemajuan persalinan hasil dari upaya mendorong pasien yang efektif adalah
sebagai berikut
1) Penonjolan perenium
2) Pembukaan anus
3) Pada tahap semakin terlihatnya bagian terbawah janin dijalan lahir.
Tahapan persalinan
Proses persalinan terdapat 4 kala, yaitu :
1) Kala 1 (kala pembukaan)
Persalinan kala 1 adalah jika sudah terjadi pembukan servik dan kontraksi terjadi
teratur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik. Kala 1 adalah kala pembukaan yang
berlangsung antara pembukaan 0-10 cm (pembukaan lengkap). Pada permulaan his kala
pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga ibu masih dapat berjalan- jalan. Lama
kala 1 untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan pada multigravida sekitar 8 jam.
Berdasarkan kurve friedman, diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm per jam dan
pembukaan multigravida 2 cm per jam (Sulistyawanti dan Nugraheny, 2010 ; 7).
Menurut (Sumarah, Widyastuti, Wiyati 2010;5) kala 1 dibedakan menjadi 2 fase yaitu :
a) Fase laten : berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai
mencapai ukuran diameter 3 cm.
b) Fase aktif : berlangsung selama 7 jam .pembukaan serviks 3 cm sampai pembukaan 10
cm. Dalam fase aktif ini di bagi 3 fase lagi, yaitu :
a) Fase akselerasi, dimana selama 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.
b) Fase dilatasi maksimal, yakni dalamwaktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat,
dari pembukaan 4 menjadi 9 cm.
c) Fase deselaerasi, yakni dalam waktu 2 jam pembukaan 9 menjadi 10 cm
2) Kala II (kala pengeluaran bayi)
Menurut (Sumarah, Widyastuti, Wiyati 2010;7) Kala II adalah kala pengeluaran bayi,
dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi layair. Uterus dengan kekuatan
hisnya ditambah kekuatan meneran akan mendorong bayi hingga lahir. Proses ini
biasanya berlangsung 2 jam untuk primigravida dan 1 jam untuk multigravida. Diagnosis
kala II di tegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan
sudah lengkap dan kepala janin sudah tampak di depan vulva dengan diameter 5-6 cm.
Tanda dan Gejala kala II adalah sebagi berikut :
a) Merasa ingin meneran dan biasanya sudah tidak bisa menahannya
b) Perenum menonjol
c) Merasa seperti ingin buang air besar
d) Lubang vagina dan sfingter ani membuka
e) Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah
3) Kala III ( pelepasan plasenta )
Kala III adalah waktu untuk melepaskan dan pengeluaran plasenta. Setelah kala II yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit, kontraksi uterus berhrnti 5-10 menit. Dengan
lahirnya bayi dan kontaksi uterus, maka plasenta lepas dari lapisan nitabusch. Lepasnya
plasenta sudah dapat di perkirakan dengan memperhatikan tanda-tanda sebagai berikut :
a) Uterus jadi berbentuk bundar
b) Uterus terdorong keatas, karena plasenta di lepas ke segmen bawah rahim.
c) Tali pusat bertambah panjang
d) Terjadi semburan darahan
Melahirkan plasenta di lakukan dengan dorongan ringan secara crede pada fundus uteri.
4) Kala IV (Observasi)
Kala IV mulai dari lahirnya plasenta selama 1-2 jam. Pada kala IV dilakukan Observassi
terhadap perdarahan perdarahan pascapersalinan, paling sering terjadi pada 2 jam
pertama. Observasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Tingkat kesadaran pasien
b) Pemeriksaan TTV
c) Kontraksi uterus
d) Perdarahan, perdarahan normal bila jumlah tidak lebih 400-500 cc
Persalinan lama
Persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam digolongkan sebagai persalinan lama.
Namun demikian, kalau kemajuan persalinan tidak terjadi secara memadai selama periode
itu, situasi tersebut harus segera dinilai. Permasalahannya harus dikenali dan diatasi sebelum
batas waktu 24 jam tercapai. Sebagian besar partus lama menunjukan pemanjangan kala 1.
Apapun yang terjadi penyebabnya, cervix gagal membuka penuh dalam jangka waktu yang
layak (Oxort dan R. Forte 2010:603).
Persalinan lama di sebut juga ‘Distosia’, didefinisikan sebagai persalinan yang
abnormal/sulit. Sementara itu, WHO secara lebih spesifik mendefinisikan persalinan lama
(prolonged labor) sebagai proses persalinan yang berlagsung lebih dari 24 jam. Waktu
memanjang proses persalian yang di maksud adalah penambahan anatara kala 1 dan kala II
persalinan.
Penyelidikan terhadap persalinan lama
1) Analisis grafik persalinan
Dengan menggambarkan proses persalinan kedalam gravik, kita dapat memastikan
apakah dilatasi servik terjadi dengan kecepatan yang normal ataukah terlalu lambat atau
berhenti sama sekali. Tipe abnormal dapat didiagnosis, dan bagian yang harus diselidiki
secara terperinci diketahui.
2) Kondisi maternal
Keadaan fisik dan mental pasien secara umum dinilai dengan memperhatikan keletihan,
semangat, hidrasi dan keadaan gizinya.
3) Kondisi janin
Kondisi janin dievaluasi dengan monitoring.
Kemacetan sekunder dilatasi
1) Faktor-faktor mekanisme harus disingkirkan terlebih dahulu dengan cermat. Faktorfaktor ini mencakup malpresentasi di samping disproporsi.
2) Beberapa wanita mengalami keletihan dan harus diberi terapi suportif, istirahat, cairan
serta elektrolit.
3) Infus oxytosin diberikan kepada sebagian besar pasiean yang tidak memperlihatkan
adanya disproporsi dan gawat, dan ketuban dipecahkan secara artifisial (Oxort dan R.
Forte 2010:615).
B. Hubungan Pemberian Air Kelapa Dengan Lama Persalian Kala II
Dimana air kelapa muda banyak mengandung mineral yaitu energi, elektrolit, isotonik,
mineral, vitamin. Pemenuhan nutrisi dan hidrasi (cairan) merupakan faktor penting selama
proses persalinan untuk ektrolit normal pada ibu dan buah hati ( Yessy, 2012).
Ibu bersalin mudah mengalami dehidrasi selama persalinan dan proses kelahiran bayi.
Cukup asupan cairan dapat mencegah ibu mengalami dehidrasi. Dehidrasi pada ibu bersalin
dapat berpengaruh terhadap gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit yang penting
artinya dalam menimbulkan kontraksi uterus.
Dengan pemberian air kelapa pada ibu intanatal, maka akan menambah kekuatan
meneran pada ibu sehingga tidak terjadi persalinan macet atau persalinan lama karena faktor
power atau kekuatan ibu.
C. Penelitian Terkait
1.
Dwy noer ainny (2014) dalam penelitiannya yang berjudul : efektivitas pemberian air
kelapa muda terhadap lama persalinan kala II pada ibu intranatal di BPM Ny “M”
Punggung Mojokerto. Analisa data menggunakan uji wilcoxon signed rank test diperoleh
hasil perhitungan dengan nilai signifikan = 0,046 sedangkan α = 0,05. Oleh karena nilai
signifikan lebih kecil dari α = 0,05 maka Hο ditolak Hɪ diterima yang artinya pemberian
air kelapa muda efektif dalam mengatasi lama kala II pada ibu intranatal.
2.
Dwi lestari dan Dyah puji astuti dalam penelitiannya yang berjudul : penerapan
konsumsi air kelapa muda terhadap kemajuan persalinan pada ibu primigravida di
Klinik Permata Ibu Tersobo Prembun. Hasil penelitian ini mengobservasi dengan
memberikan air kelapa setiap 30 menit sekali sebanyak 100 ml selama kala 1 fase aktif
dengan kesimpulan penerapan konsumsi air kelapa muda dapat memberikan kemajuan
persalinan dari waktu/lama persalinan kala 1 fase aktif dan pembukaan servik.
3.
Dian Nur Hadianti dan Rika Resmana (2018) dalam penelitian yang berjudul :
Kemajuan persalinan berhubungan dengan asupan nutrisi. Dengan kesimpulan
menunjukkan bahwa secara signifikan terdapat hubungan asupan nutrisi pada ibu
bersalin dengan p value 0,049 dan terdapat hubungan antara asupan nutrisi dengan
kemajuan persalinan dengan p value 0,001.
4.
Nur Saidah (2014) dalam peneliannya yang berjudul efektivitas pemberian air
kelapa muda terhadap lama kala II persalinan pada ibu intranatal di BPM ny. “N”
dengan kesimpulan pemberian air kelapa muda efektif dalam mengatasi lama kala II
pada ibu intranatal.
D. Kerangka Teori
Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses persalian
Passage
Power
Passeger
(jalan lahir)
(kekuatan)
(janin dan plasenta)
Intervensi untuk meningkatkan
kontraksi/his
 Posisi saat persalinan
 Dukungan
 Pemberian asupan cairan dan nutrisi
 Akupresur
 Stimulasi puting susu
 Hidroterapi
 Kompres hangat pada fundus
 Oksitosin
Gambar 1. Kerangka teori penelitian
Sumber : (Chapman, Vicky 2006:99)
E. Kerangka konsep
Kerangka konsep pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang
ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang di lakukan. Kerangka konsep ini
dikembangkan atau diacukan pada tujuan penelitian yang telah dirumuskan, serta didasari
oleh kerangka teori yang disajikan dalam tinjauan pustakaan sebelumnya (Notoatmodjo,
2018;83).
Kerangka konsep penelitian ini adalah :
Variabel independen
Variabel dependen
Pemberian air kelapa muda
Lama persalinan Kala II
(X)
(Y)
Gambar.2 Kerangka Konsep Penelitian
F. Hipotesis
Hipotesis dalam suatu penelitian merupakan jawaban sementara penelitian, patokan
duga, atau dalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut
(Notoatmodjo, 2018). Hipotesis penelitian ini adalah :
Ha: Ada pengaruh pemberian air kelapa muda hijau terhadap lama persalinan kala II pada ibu
bersalin.
Download