A. Pengertian Demam belum terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana seorang penderitamengalami demam terus – menerus selama 3 minggu dengan suhu tubuh diatas 38,3oCdan tetap belum ditemukan penyebabnya walaupun telah diteliti selama 1 minggu secaraintensif dengan menggunakan sarang laboratorium dan penunjang medis lainnya(Soeparman, 2002 ). Febris adalah keadaan dimana seorang individu mengalami atau beresiko untukmengalami kenaikan suhu tubuh terus menerus lebih tinggi dari 37,8oC peroral atau38,8oC perektal karena factor eksternal.” (Carpenito, 2002). Febris (demam belum terdiagnosa) adalah suatu keadaan seorang pasienmengalami demam terus menerus selama 3 minggu dengan suhu badan diatas 38,3oC dantetap belum ditemukan penyebabnya walaupun telah diteliti selama satu minggu secaraintensif dengan menggunakan sarana laboratorium dan penunjang medislainnya”(Nelwan, 2003). Demam adalah kenaikan suhu tubuh diatas variasi sirkaian yang normal sebagaiakibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam hipotalamus anterior.Hipertermia merupakan kenaikan suhu tubuh diatas titik penyetelan (set poin)hipotalamus sebagai akibat dari kalangan panas yang tidak memadai (misalnya sepertiyang terlihat pada waktu latihan jasmani, minum obat yang menghambat perpirasi,lingkungkungan yang panas dari lain – lain) (Iseelbechtter, 2004). B. Etiologi Demam biasanya disebabkan oleh infeksi selain itu uga disebabkan oleh keadaantoksemia, karena keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat. Gangguan pada pusatregulasi suhu sentral dapat meninggi dan temperatur seperti pada head stroke, peredaranotak, atau gangguan sentral lainnya. Pada perdarahan internal pada saat ter adinyareabsorbsi darah dapat pula menyebabkan peningkatan temperatur (Soeparman, 2002). Demam ter adi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran. Demam dapatberhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik maupunpenyakit lain (Julia, 2003). Demam dapat disebabkan karena kelainan dalam otak sendiri atau zat toksik yangmempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakit bakteri, tumor otak ataudehidrasi ( Guyton,2002). C. Patofisiologi Tubuh telah mengembangkan suatu sistem pertahanan yang cukup ampuh terhadap infeksi dan peningkatan suhu tubuh memberikan suatu peluang kerja yang optimal untuk sistem pertahanan tubuh. Demam terjadi karena pelepasan pirogen dari dalam leukosit yang sebelumnya telah terangsang oleh pirogen eksogen yang dapat berasal dari mikroorganisme atau merupakan suatu hasil reaksi imunologik yang tidak berdasarkan suatu infeksi. Pirogen adalah suatu protein yang identik dengan interkulin-1. di dalhipotalamus zat ini merangsang pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan peningkatan sintesis prostaglandin E2 yang langsung dapat menyebabkan suatu pireksia. Pengaruh pengaturan autonom akan mengakibatkan terjadinya vasokontriksi perifer sehingga pengeluaran panas menurun dan pasien merasa demam. Suhu badan dapat bertambah tinggi karena meningkatnya aktivitas metabolisme yang juga mengakibatkan penambahan produksi panas dan karena kurang adekuat penyalurannya ke permukaan maka rasa demam bertambah. D. Tanda dan gejala 1. Banyak gejala yang menyertai demam yaitu : 2. Demam 3. Suhu meningkat 4. Menggigil 5. Lesu, dan gelisah 6. Berkeringat, wajah merah 7. Selera makan turun 8. Peningkatan frekuensi pernafasan 9. Dehidrasi 10. Hangat pada sentuhan(Julia, 2003) E. Komplikasi 1. Takikardi 2. Insufisiensi jantung 3. Insufisiensi pulmonal 4. Kejang demam F. Pemeriksaan Penunjang Sebelum meningkat ke pemeriksaan yang lebih mutakhir yang siap untuk digunakan seperti ultrasonografi, endoskopi atau scanning, masih dapat diperiksa uji coba darah, pembiakan kuman dari cairan tubuh/lesi permukaan atau sinar tembus rutin. Dalam tahap melalui biopsi pada tempat-tempat yang dicurigai. Juga dapat dilakukan pemeriksaan seperti anginografi, aortografi atau limfangiografi. G. Penatalaksanaan Penatalaksanaan pada penderita Demam yaitu: 1. Mengawasi kondisi klien (monitor suhu berkala 4-6 jam) 2. Berikan motivasi untuk minum banyak 3. Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang 4. Kompres dengan air hangat pada dahi, dada, ketiak, dan lipatan paha 5. Pemberian obat Antipiretik 6. Pemberian Antibiotik sesuai indikasi (Mansjoer, 2009) H. Asuhan Keperawatan Teoritis 1. Pengkajian Identitas : umur untuk menentukan jumlah cairan yang diperlukan Riwayat kesehatan Keluhan utama (keluhan yang dirasakan pasien saat pengkajian) : panas. Riwayat kesehatan sekarang (riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumahsakit): sejak kapan timbul demam, sifat demam, gejala lain yang menyertai demam(misalnya: mual, muntah, nafsu makn, eliminasi, nyeri otot dan sendi dll), apakahmenggigil, gelisah. Riwayat kesehatan yang lalu (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yangpernah diderita oleh pasien). Riwayat kesehatan keluarga (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yangpernah diderita oleh anggota keluarga yang lain baik bersifat genetik atau tidak). 2. Data dasar pengkajian pasien. Bernafas dengan normal Fungsi mental: mungkin menurun, letargi, kegelisahan Warna kulit: pucat atau sianosis. Nutrisi: Kehilangan nafsu makan, mual muntah, .Eliminasi: Peningkatan jumlah urine Istirahat dan Tidur: Insomnia, gelisah jika suhu tubuh naik pada saat istirahat/tidur. Temperatur Suhu dan Sirkulasi: Terjadi peningkatan suhu tubuh dan sirkulasi. Rasa aman dan nyaman: Perasaan tidak nyaman , tidak tenang, gelisah. Berkomunikasi dengan orang lain.: Marah, ketakutan, mudah tersinggung Bekerja: Kemampuan bekerja terganggu Spiritual : Terganggunya aktivitas spiritual seperti biasanya 3. Diagnosa Keperawatan Yang mungkin Muncul a. Hipertermi b.d peningkatan metabolisme tubuh. b. Gangguan perfusi jaringan serebral b.d penurunan suplai O2 ke otak. c. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik. d. Resiko infeksi b.d masuknya mikroorganisme, sekunder terhadap tindakan infasif. e. Kurang pengetahuan b.d kurang informasi mengenai penyebab dan perawatandemam.