Uploaded by User37740

paper manajemen[1]

advertisement
MANAJEMEN ORGANISASI PADA PERGURUAN TINGGI
“Tugas Paper Pengantar Manajemen dan Bisnis”
Dosen Pengampu:
Dra. Suhartini, M.Si
Oleh
Mia Kurniati
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2019
1
A. LATAR BELAKANG
Manajemen
merupakan
proses
perencanan,
pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian terhadap pengggunaan sumber daya untuk
mencapai tujuan. Dalam kehidupan banyak aktivitas yang memerlukan
manajemen yang baik. Salah satunya yaitu organisasi dalam sebuah perguruan
tinggi.
Perguruan tinggi merupakan salah satu organisasi yang didirikan untuk
memproduksi para intelektual dalam sebuah Negara. Perguruan tinggi
merupakan satuan penyelenggara pendidikan akademik bagi mahasiswa.
Berbagai perguruan tinggi bersaing untuk meningkatkan kualitas lulusan sesuai
dengan visi dan misi masing-masing pergururuan tinggi dalam mendidik
mahasiswa yaitu menghasilkan lulusan yang akan menjadi anggota produktif
masyarakat dan berkontribusi terhadap kesejahteraan ekonomi bangsa (Muarif,
2013). Maka untuk melakukan hal itu perlu adanya pengorganisasian yang baik
dalam sebuah perguruan tinggi sehingga perguruan tinggi tersebut mampu
meningkatkan kualitasnya.
B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan paper ini adalah
1. Menjelaskan pentingnya manajeman dalam pengorganisasian sebuah
perguruan tinggi
2. Mengetahui pentingnya manajeman dalam pengorganisasian perguruan
tinggi.
C. PEMBAHASAN
1. Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ‘menagement’, yang
memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”. Mary Parker Follet,
misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer
bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi.
2
Manajemen suatu proses dalam rangka mencapai tujuan dengan
bekerjasama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.
Proses manajemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian. Perencanaan adalah proses yang menyangkut upaya yang
di lakukan untuk mengantisipasi kecenderungan dimasa yang akan datang
penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan
tujuan organisasi. Pengorganisasian merupakan proses yang menyangkut
bagaimana strategi dan taktik yang telah di rumuskan dalam perencanaan
didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh serta
dapat memastikan bahwa semua pohak dapat bekerja dengab efektif dan
efisien guna mencapai tujuan organisasi. Pengarahan meliputi proses
implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak serta
memotivasi agar semua pihak dapat bertanggungjawab dengan penuh
kesdaran yang tinggi. Serta pengendalian merupakan proses yang dilakukan
untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang tekah direncanakan,
diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai target yang
diinginkan.
Jenis-jenis atau tingkatan manajer menurut Robbins dan Coulter (1999)
adalah :
-
Manajer lini pertama: Manajer tingkat paling rendah. Para manajer ini
sering disebut penyelia, manajer kantor, manajer departemen.
-
Manajer menengah: Mencakup semua tingkat manajemen antara
tingkat penyelia dan tingkat puncak. Misalnya kepala bagian, kepala
biro, manajer pabrik, manajer devisi, general manajer, dekan.
-
Manajer
puncak:
Manajer
yang
bertanggung
jawab
atas
pengambilanKeputusan organisasi. Misalnya presiden direktur, CEO,
COO, presiden komisaris.
Perbedaan tingkatan manajemen mempengaruhi fungsi manajemen yang
dilakukan, di mana ada 2 fungsi manajemen yaitu manajemen administratif
dan manajemen operatif.
-
Semakin rendah jabatan, maka lebih banyak mengerjakan fungsi
manajemen operatif.
-
Semakin
tinggi
jabatan,
lebih
banyak
menggunakan
fungsi
administratif.
3
Menurut Stoner dan Hankel (1986), ada 3 tingkat keterampilan manajer,
yaitu keterampilan teknis, keterampilan manusiawi, dan keterampilan
konseptual dengan penjelasan masing-masing sebagai berikut :
1. Keterampilan teknis: kemampuan menggunakan alat-alat, prosedur,
dan teknik suatu bidang yang khusus.
2. Keterampilan manusiawi: Kemampuan untuk bekerja dengan orang
lain.
3. Keterampilan konseptual: kemampuan mental untuk mengkoordinasi
dan memadukan semua kepentingan dan kegiatan organisasi.
Bagi manajer lini pertama, bobot yang terbesar adalah keterampilan teknis
diikuti keterampilan manusiawi lalu keterampilan konseptual. Semakin
ke arah manajer puncak, bobot terbesar adalah keterampilan konseptual,
diikuti keterampilan manusiawi, dan keterampilan teknis.
Kemampuan manajerial adalah kemampuan manajer dalam mengatur,
mengkoordinasikan, dan menggerakkan para bawahan ke arah pencapaian
tujuan yang ditetapkan oleh organisasinya. Kemampuan manajerial lahir
dari proses pembelajaran. (Anonym, 2013)
2. Organisasi
Istilah Organisasi merujuk pada suatu badan yang mempunyai mksud
tertentu, mencakup orang-orang atau anggot-angggota dan memiliki suatu
jenis struktur tertetu yang disengaja. Sebuah oraganisasi adalah suatu
pengaturan orang-orang secara sengaja untuk mencapai suatu tujuan
tertetu.
Organisasi kemahasiswaan intra kampus adalah organisasi mahasiswa
yang memiliki kedudukan resmi di lingkungan kampus dan mendapat
pendanaan kegiatan kemahasiswaan dari kampus umumnya bersifat otonom
dalam kaitanya dengan organisasi mahasiswa ditingkat fakultas Perguruan
Tinggi
Perguruan tinggi merupakan pendidikan jenjang untuk menuntut ilmu
setelah pendidikan menengah (SMA/Sederajat). Perguruan tinggi terdiri
dari berbagai jenjang, yaitu jenjang diploma, sarjana, magister, doktor, dan
program profesi. Satuan badan yang menjalankan pendidikan tinggi disebut
perguruan tinggi dan dikenal dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan
4
Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Bentuk perguruan tinggi ada bermacammacam, seperti universitas, institute, sekolah tinggi, politeknik, spesialis,
dan akademi. (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 pasal 1,
2012).
Fungsi perguruan tinggi berdasarkan UU Sisdiknas, perguruan tinggi
memiliki tiga fungsi utama (Tridharma Perguruan Tinggi), yaitu
menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, melakukan penelitian, dan
mengabdi kepada masyarakat.
Dijelaskan bahwa ada lima dimensi makna yang melekat pada suatu
Perguruan Tinggi, yaitu : etis, keilmuan, pendidikan (dikti), sosial
(kehidupan
masyarakat),
dan
korporasi
(satuan
pendidikan
atau
penyelenggaraan).
Dalam dimensi etis, PT disebut sebagai pusat kreativitas dan pusat
penyebaran ilmu pengetahuan. PT adalah suatu komunitas akademis yang
dengan cermat dan kritis membantu melindungi dan meningkatkan martabat
manusia dan warisan budaya melalui penelitian, pengajaran, dan berbagai
pelayananan yang diberikan kepada komunitas setempat, nasional, dan
bahkan Internasional.
Pada dimensi keilmuan, PT merupakan sekumpulan masyarakat
akademis yaitu masyarakat ilmu pengetahuan yang mempunyai otonomi
ilmu pengetahuan berupa kebebasan akademis dalam tiap disiplin ilmu
sesuai dengan prinsip masing-masing. Oleh karena itu, para dosen harus
senantiasa berusaha meningkatkan kompetensi di bidang ilmu pengetahuan
dan penelitian yang dikuasainya.
Pada dimensi pendidikan, di dalamnya tidak ada pengaturan, tidak ada
kurikulum, tidak ada penjenjangan, pokoknya tidak ada struktur atau sistem.
Yang ada hanyalah penjenjangan, pengaturan, perencanaan, struktur dan
sistem mengenai pembelajaran.
Pada dimensi sosial, PT mempersiapkan para mahasiswa untuk
mengambil tanggung jawab di dalam masyarakat. Dari para lulusannya,
masyarakat mengharapkan pembaharuan dan perbaikan terus-menerus
dalam tata kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Melalui pengajaran dan
penelitian, perguruan tinggi diharapkan memberikan sumbangan dalam
pemecahan berbagai problema yang sedang dihadapi masyarakat.
5
Pada dimensi korporasi, perguruan tinggi memberikan jasa kepada
masyarakat berupa pendidikan, dalam bentuk proses belajar mengajar dan
penelitian. Perguruan tinggi mempunyai pelanggan, yaitu para mahasiswa
dan masyarakat pengguna lulusannya.
Fungsi pendidikan tinggi berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 pasal 4 tahun 2012 adalah sebagai berikut ;
1. Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa.
2. Mengembangkan sivitas akademika yang inovatif, responsif, kreatif,
terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan tridharma,
3. Mengembangkan
ilmu
pengetahuan
dan
Teknologi
dengan
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora.
Tujuan Perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan tinggi sebagai
pusat pengembangan ilmu dan teknologi diharapkan mampu meningkatkan
peranannya dalam memajukan dan mempercepat pembangunan nasional
melalui ilmu dan perkembangan teknologi. Tujuannya agar pengembangan
ilmu dan teknologi tersebut dapat segera terlaksana.
Adapun tujuan pendidikan tinggi berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 pasal 5 tahun 2012 adalah ;
1. Berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan
berbudaya untuk kepentingan bangsa.
2. Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan
dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan
peningkatan daya saing bangsa.
3. Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang
memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi
kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat
manusia.
6
4. Terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan
karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Pengorganisasian Manajemen Perguruan Tinggi (Organizing)
Pengorganisasian adalah tingkat kemampuan pimpinan dan juga rektor
menentukan sasaran, pembagian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab,
menentukan
pengalokasian
personel
waktu,
tugas,
menentukan
mengalokasikan
alat-alat
dan
yang
menggunakan
diperlukan,
dana,
dan
pemanfaatan sumber daya perguruan tinggi.
Fungsi pengorganisasian di perguruan tinggi termasuk fungsi pengisian
staf yang sesuai untuk setiap tugas atau kedudukan. Di bawah ini empat jenis
kelompok karyawan yang mempunyai tugas berbeda :
-
Karyawan akademik
Adalah para dosen dan peneliti yang bertugas mengajar dan melakukan
penelitian ilmiah.
-
Karyawan administrasi
Adalah karyawan yang bekerja di rektorat, keuangan, pendaftaran,
personalia, dan sebagainya.
-
Karyawan penunjang akademik
Adalah mereka yang bekerja sebagai ahli atau karyawan di perpustakaan,
laboratorium, bengkel latihan, dan sejenisnya.
-
Karyawan penunjang lain
Adalah karyawan lain seperti sopir, tukang kebun, petugas kebersihan
gedung, petugas pemeliharaan, dan sejenisnya.
Kegiatan pengorganisasian dan staf meliputi perencanaan, rekrutmen,
seleksi, pelatihan, pengembangan karier, pembuatan tugas (job description),
dan kebutuhan tugas (job requirement), penetapan otorisasi, menentukan
organigram, menentukan hubungan lini dan hubungan staf, menentukan rentang
kendali (span of control), membuat penilaian tugas dan jenjang tugas (job
evaluation dan jon establishment), merencanakan kaderisasi, dan sebagainya.
Pengorganisasian dalam bidang pendidikan harus memperhatikan asasasas yang terintegrasi dalam upaya pencapaian tujuannya. Asas-asas
7
pengorganisasian yang bisa diterapkan dalam pendidikan di perguruan tinggi
menurut Hadari Nawawi, diantaranya :
-
Organisasi harus fungsional. Pengelompokkan satuan kerja untuk
melaksanakan fungsi-fungsi organisasi akan efektif bagi pencapaian tujuan
apabila aktivitas-aktivitas sejenis dihimpun dalam satu satuan kerja.
-
Pengelompokkan satuan kerja harus menggambarkan pembagian kerja.
Pengelompokkan beban tugas yang sejenis harus dihubungkan dengan
volume kerja dalam rangka usaha pencapaian tujuan. Di samping itu setiap
satuan kerja, beban kerjanya harus dijabarkan menjadi aktivitas yang jelas
jenis dan sifat serta batasnya.
-
Organisasi harus mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab.
Wewenang adalah hak suatu unit/ satuan kerja atau seseorang untuk
melakukan tindakan agar tugas dan pekerjaan dikerjakan dengan penuh
tanggung jawab. Sedangkan tanggung jawab ialah keharusan melaksanakan
wewenang dengan sebaik-baiknya sebagai suatu kewajiban, agar hak
melakukan suatu tindakan tidak disalah gunakan.
-
Organisasi harus mencerminkan rentangan kontrol atau kendali yaitu
jumlah terbanyak unit kerja atau personal bawahan yang dapat dipimpin
secara efektif oleh seorang pejabat/ atasan tertentu.
-
Organisasi harus mengandung kesatuan perintah.
-
Organisasi harus fleksibel dan seimbang.
Pengorganisasian menghasilkan struktur organisasi, Stonner dan Wankell
(1986) membatasi bahwa struktur organisasi adalah susunan dan hubungan
antar bagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan (Organizational
structure can defined as the arrangement and tnterrelationship of the
component parts and positions of a company).
Struktur organisasi menspesifikasi pembagian aktivitas kerja dan
menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka macam
dihubungkan sampai batas tertentu, juga menentukan tingkat spesialisasi
aktivitas kerja. Struktur organisasi juga menunjukkan hierarki dan struktur
otoritas organisasi serta memperlihatkan hubungan pelaporannya. Struktur
organisasi memberikan stabilitas dan kontinuitas yang memungkinkan
8
organisasi mempertahankan kedatangan dan kepergian individu serta untuk
mengoordinasi hubungannya dengan lingkungan.
Perguruan tinggi (organisasi) yang berkualitas adalah yang dapat
mengantisipasi perubahan baik sebagai individu maupun dalam organisasi yang
mampu berubah. Perguruan tinggi yang mampu berubah, harus mengenai
perubahan sebagai suatu elemen pemandangan yang konstan, dan perubahan itu
menjadikan organisasi stabil mampu mengikuti perkembangan. Mereka
melakukan perubahan untuk keunggulan perguruan tinggi, yang secara aktif dan
sengaja menciptakan perubahan untuk memperoleh kesempatan, lalu
menggunakan kesempatan pada perubahan tersebut.
4.
Struktur organisasi Perguruan Tinggi
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi ketiga, makna dari
struktur adalah cara bagaimana sesuatu disusun, susunan atau bangunan.
Struktur berbeda dengan structural, struktural adalah yang mengenai susunan
bangunan atau organisasi sedangkan struktur adalah cara suatu itu disusun atau
dibangun. Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian
orang(orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yag teratur.
Mullins mendefinisikan bahwa the structure definines tasks and
responsibilites,
work
roles
and
relationship
and
channels
of
communication. Robbins (2009:214) berpendapat bahwa struktur organisasi
menentukan bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokan, dan dikoordinasikan
secara formal.
Dua pengertian ini menyatakan bahwa susunan dan hubungan antara
tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi
menggambarkan dengan jelas pemisahaan kegiatan pekerjaan antara yang satu
dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam
struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa
melapor kepada siapa.
Menurut Stoner (1986) struktur organisasi dibangun oleh beberapa
unsur, yaitu:
9
1. Spesialisasi aktivitas mengacu pada spesifikasi tugas perorangan dan
kelompok diseluruh organisasi atau pembagian kerja atau penyatuan tugas
tersebut kedalam unit kerja (dapertementalisasi)
2. Standart aktivitas merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk
menjamin kelayakgunaan (predictability) aktivitas.
3. Koordinasi aktivitas adalah prosedur yang memadukan fungsi-fungsi
dalam organisasi, seperti fungsi primer dalam suatu badan usaha,
pemasaran, produksi dan penjualan merupakan fungsi garis yang secara
langsung menyumbangkan pada pencapaian tujuan organisasi memerlukan
koordinasi.
4. Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputasan mengacu pada lokasi
kekuasaan pengambilan keputusan.
Sentralisasi adalah proses konstrasi wewenang dan pengambilan keputusan
pada tingkat atas organisasi. Sentralisasi dilakukan agar diproleh manfaat
ekonomi dan pengendalian berbagai hal berdasarkan kebijakan, prosedur dan
pemantauan
yang
distandardisasikan.
Bawahan
semata-mata
sebagai
pelaksana. Keuntungan sistem sentralisasi antaralain pengaturan yang sama
bagi semua unit dalam organisasi. Kelemahannya, bawahan tidak berkembang
dan putusan oleh atasan menyita waktu lama terlebih jika data ada pada
bawahan. Untuk mengatasi hal itu, dilakukan pendelegasian wewenang pada
semua tingkat organisasi yang disebut disentralisasi.
Untuk mengetahui struktur organisasi di perguruan tinggi, di bawah ini
contoh gambaran struktur organisasi di tingkat universitas, yaitu :
a.
Struktur dan kepemimpinan
Pemimpin tertinggi suatu universitas disebut sebagai rektor, dalam aktivitas
sehari-harinya seorang rector di bantu oleh beberapa wakil rektor yaitu:
Wakil rektor I, mengurusi bidang akademik
Wakil rektor II, mengurusi bidang administrasi umum dan keuangan
Wakil rektor III, mengurusi bidang kemahasiswaan dan alumni
Wakil rektor IV, mengurusi bidang-bidang perencanaan, dan kerjasama
b.
Lembaga-lembaga
10
Universitas umumnya memiliki lembaga penelitian dan lembaga
pengabdian pada masyarakat.
Kedua
lembaga tersebut
bertugas
melaksanakan dua dari tiga isi Tri darma perguruan tinggi yaitu Penelitian
dan pengabdian pada masyarakat.
c.
Biro-biro
Biro adalah unit pelaksana pembantu pimpinan universitas mereka bertugas
sesuai dengan namanya masing-masing, yaitu :
Biro administrasi akademik dan kemahasiswaan
Biro administrasi umum dan keuangan
Biro administrasi perencanaan dan sistem administrasi
d.
Fakultas
Secara umum, fakultas diartikan sebagai sebuah devisi dalam sebuah
universitas yang terdiri dari suatu area subjek atau sejumlah bidang studi
terkait. Fakultas dipimpin oleh seorang dekan yang dibantu oleh beberapa
wakil dekan. fakultas membawahi jurusan dan program studi.
e.
Jurusan
f.
Jurusan kuliah adalah sub devisi dari fakultas yang memiliki subjek
akademik yang spesifik. Beberapa perguruan tinggi menggunakan nama
lain untuk menyebut jurusan, yaitu departemen. Departemen kemugkinan
digunakan perguruan tinggi yang sudah memiliki program pascasarjana di
juusan tersebut.
Dengan adanya struktur organisasi tugas pokok dan fungsi setiap elemen
menjadi jelas dan tidak tumpang tindih. Sehingga fokus mewujudkan terhadap
tujuan pendidikan.
5.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Manajemen adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan dengan
bekerjasama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya. Proses
manajemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian.
2. Fungsi Manajemen ada empat pokok penting yaitu Planing (Perencanaan),
Organization (pengorganisasian), Actuating (Leading), dan Controling
(Pengawasan).
11
3. Perguruan tinggi merupakan satuan penyelenggara pendidikan akademik bagi
mahasiswa.
4. Untuk meningkatkan kualitas suatu perguruan tinggi perlu adanya
pengorganisasian yang baik dalam sebuah perguruan tinggi sehingga perguruan
tinggi tersebut mampu meningkatkan kualitasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Falsa,
Abi.,
2011.,
(http://abiifalsa.blogspot.com/2011/11/poac-planing
organizingactuatingcontroli.html) Diakses pada tanggal 25 Agustus 2019 pukul 18:10
Suharsaputra, Uhar. (2015). “Manajemen Pendidikan Perguruan Tinggi : Strategi
menghadapi perubahan”. Bandung : Refika Aditama.
Siswanto. (2009). “Pengantar Manajemen”. Jakarta: Bumi Aksara.
Yahya, Murip. (2013). “Manajemen Perguruan Tinggi”. Bandung : Insan Mandiri.
R. Djokopranoto & R. Eko Indrajit. (2004). “ Manajemen Perguruan Tinggi Modern”.
Jakarta: Univ. Katolik Atma Jaya & STMIK Perbanas.
Irfan Hendri, Muhammad. “ Aplikasi TQM pada Manajemen Perguruan Tinggi :Sudut
Pandang Kepemimpinan, Komitmen Organisasional, dan Manajemen SDM”. Jurnal
Ekonomi, Bisnis, dan Kewirausahaan, Vol. 1, No. 2, Thn.2010, ISSN: 2087- 9954
Meriawan , Danny. “ Penjaminan Mutu Satuan Pendidikan Sebagai Upaya
Pengendalian Mutu Pendidikan Secara Nasionla Dalam Otonom Pendidikan”. Jurnal
ISSN : 1907.8838, EDUCATIONIST. VOL. IV No.2.Juli 2010:3-12
Gay Hendricks & Kate Ludeman. 2008. “ The Corporate Mystic:Sebuah Panduan
Memimpin di Bumi” . New York: Bantam Book.
B.M Bass. (1985). “Kepemimpinan dan Performa Melampaui Harapan”. New York:
The Free Press.
12
Download