Uploaded by jeniferiskandar2016

HIKAYAT SI AMIR

advertisement
HIKAYAT SI AMIR
Dahulu kala di Sumatra, hiduplah seorang saudagar yang bernama Syah Alam.
Syah zAlam mempunyai seorang anak bernama Amir. Amir tidak uangnya dengan baik.
Setiap hari dia membelanjakan uang yang diberi ayahnya. Karena sayangnya pada Amir,
Syah Alam tidak pernah memarahinya. Syah Alam hanya bisa mengelus dada.
Lama-kelamaan Syah Alam jatuh sakit. Semakin hari sakitnya semakin parah. Banyak
uang yang dikeluarkan untuk pengobatan, tetapi tidak kunjung sembuh. Akhirnya
mereka jatuh miskin.
Penyakit Syah Alam semakin parah. Sebelum meninggal, Syah Alam
berkata”Amir, Ayah tidak bisa memberikan apa-apa lagi padamu. Engkau harus bisa
membangun usaha lagi seperti Ayah dulu. Jangan kau gunakan waktumu sia-sia.
Bekerjalah yang giat, pergi dari rumah.Usahakan engkau terlihat oleh bulan, jangan
terlihat oleh matahari.”
“Ya, Ayah. Aku akan turuti nasihatmu.”
Sesaat setelah Syah Amir meninggal, ibu Amir juga sakit parah dan akhirnya meninggal.
Sejak itu Amir bertekad untuk mencari pekerjaan. Ia teringat nasihat ayahnya agar tidak
terlihat matahari, tetapi terlihat bulan. Oleh sebab itu, kemana-mana ia selalu memakai
payung. Pada suatu hari, Amir bertmu dengan Nasrudin, seorang menteri yang pandai.
Nasarudin sangat heran dengan pemuda yang selalu memakai payung itu. Nasarudin
bertanya kenapa dia berbuat demikian.
Amir bercerita alasannya berbuat demikian. Nasarudin tertawa. Nasarudin
berujar,
” Begini, ya., Amir. Bukan begitu maksud pesan ayahmu dulu. Akan tetapi,
pergilah sebelum matahari terbit dan pulanglah sebelum malam. Jadi, tidak mengapa
engkau terkena sinar matahari. “
Setelah memberi nasihat, Nasarudin pun memberi pijaman uang kepada Amir.
Amir disuruhnya berdagang sebagaimana dilakukan ayahnya dulu.
Amir lalu berjualan makanan dan minuman. Ia berjualan siang dan malam. Pada siang
hari, Amir menjajakan makanan, seperti nasi kapau, lemang, dan es limau. Malam
harinya ia berjualan martabak, sekoteng, dan nasi goreng. Lama-kelamaan usaha Amir
semakin maju. Sejak itu Amir menjadi saudagar kaya.
Download