Uploaded by User35618

LBM 3 MOdul Prioritas

advertisement
STEP 1
1. BPJS :
Badan penyelenggara jaminan sosial, badan hukum yang bertanggung jawab langsung
kepada pemerintah sebagai penyelenggara JKN ( jaminan kesehatan nasional ).
Badan yang dibentuk sebagai penyelenggara jaminan sosial yang terdiri atas BPJS kesehatan
dan BPJS ketenenagakerjaan.
2. KBPKP : penyesuain tarif kapitasi yang telah disepakati oleh fasilitas pelayanan pertama
dalam rangka memenuhi rangka pelayanan.
Usaha pendekatan oleh JKN yang berfungsi meningkatkan efisiensi dalam pelayanan
kesehatan.
3. DOKTER KELUARGA : dokter yang melayani praktik umum. Dokter yang memberikan
pelayanan kesehatan tidak hanya untuk perorangan tapi meliputi satu keluarga dan bekerja
ama dengan pelayanan medis lainnya.
Dokter umum yang bekerjasama dengan BPJS yang memberikan pelayan kesehatan yang
berorientasi bersama masyarakat.
4. Rujukan berjenjang :
 Rujukan yang dilakukan dengan bertahap dari faskes primer ke sekunder lalu ke
tersier ( Nurmalisa )
 Faskes primer contohnya ( klinik, puskesmas ) sekunder ( rumah sakit , spesialis ) ,
tersier ( subspesialis ) ( selfi )
5. Kapitasi :
 Suatu cara pembayaran antara sutau lembaga atau oraganisasi dengan fasilitas
kesehatan. Contoh : BPJS bekerjasama dengan rumah sakit ( nuramlisa )
6. FKTL :
 Fasilitas kesehatan tingkat lanjut, upaya pelayanan kesehatan yang lebih spesialis (
ivan )
 Fasilitas kesehatan tingkat lanjut, melakukan rujukan ketingkat yang lebih tinggi
sesuai kasus yang ditakani ( ghaniyya )
Step 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Apa tugas dari dokter keluarga ? ( nurifani )
Apa tujuan diadakannya dokter keluarga ? ( nurmalisa )
Bagaimana pelayan dokter keluarga diklinik yang bekerjasama dengan BPJS ? ( selfi )
Apa saja bentuk dan macam macam pelayanan praktek dokter keluarga ? ( ghaniyya )
apa saja 9 prinsip dari pelayan dokter keluarga ? ( syafa )
perbedaan dokter keluarga an dokter umum ? ( ivan )
Apa tujuan dari BPJS ? ( zhania )
Apa kelebihan dan keurangan dari BPJS ? ( tediy )
Bagaiman sistem rujukan medis yang diselenggarakan BPJS ?
10. siapa saja penyelenggara kesehatan tingkat primer, tingkat sekunder, tingkat tersier ? (
iqbal)
11. bagaimana proses rujukan berjenjang ? ( ajeng )
12. apa definisi dari KBPKP ?
13. apa target KBPKP ?
14. apa peraturan yang mengatur KBPKP ?
step 3
1.
2.
3.
4.
5.
Apa tugas dari dokter keluarga ? ( nurifani )
 Mendiagnosa secara cepat, melakukan teapi secara teapat, melakuka
pelayan primer, melakukan tindakan promotif, preventif, dan kuratif. (
millam )
 Meningkatkan peran serta keluarga dan masyarakat agar berperilaku sehat,
menjalin kerja sama dengan fasilitas kesehatan dalam rangka rujukan. ( selfi
)
Apa tujuan diadakannya dokter keluarga ? ( nurmalisa )
 Tujuan umum : supaya terwujudnya keadan sehat bagi seluiruh anggota
keluarga , tujuan khusus : terpenuhinnya kebutuhan keluarga akan pelayan
kesehatan yang lebih efektif dan efisien ( nurifani )
 Untuk pemerataan kesehatan untuk keluarganya sendiri ( ivan )
Bagaimana pelayan dokter keluarga diklinik yang bekerjasama dengan BPJS ? ( selfi )
 BPJS akan bekerjasama dengan dokter umum lalu pasien yang sakit yang
mendaftar di BPJS akan mendapat dokter yang tealh ditentukan oleh BPJS
lalu saat pasien berobat tidak perlu membayar tetapi langsung dipotong dari
iuran yang dibayarkan setiap bulan pada BPJS . ( nurmalisa )
 Beda kualitas obat, butuh waktu menunggu pemeriksaan lebih lama ( iqbal )
Apa saja bentuk dan macam macam pelayanan praktek dokter keluarga ? (
ghaniyya )
 Macam macam : Pelayanan primer ( melakukan pemeriksaan awal untuk
mencegah terjadinya penyakit didalam keluarga), ( zhania )
 Macam macam : hospitalbased ( pelayan dokter keluarga yang ada dalm
rumah sakit ), family clinic ( pelayanan yang ada diklinik), family praktis (
dokter yang praktek mandiri ) ( ghaniyya)
apa saja 9 prinsip dari pelayan dokter keluarga ? ( syafa )
 1. Komprehensif dan holistic
2. pelayanan pertama dan berkesinambungan
3. pelayan kolaboratif dan koordinatif
4. mealkukan pelayan personal
5. pelayan promotif dan preventif
6. mempertimbangkan keluarga dan lingkungan
7. sadar etika dan sadar hukum
8. sadar biaya
9. segala tindakan yang dilakukan harus bisa dipertanggungjawabkan (
nurmalisa)
6.
perbedaan dokter keluarga an dokter umum ? ( ivan )
 Dokter umum : memberikan pelayan hanya untuk perorangan, tidak terikat
dengan asuransi, kuratif dan rehabilitasi, waktu pelayan terbatas, ari yang
dikeluhkan saja
Dokter keluarga : memberikan pealayan meliputi satu keluarga, terikat
dengan asuransi, preventif dan promotif, waktu pelayanan 24 jam,
komperhensif dan holistic ( zhania, millam, nurifani )
6.
Apa tujuan dari BPJS ? ( zhania )
 Perlindungan sosial yang menjamin kesehatan bagi seluruh rakyat juga
untuk mewujudkan masyarakat hidup sehat ( syafa )
 Membantu meringankan beban biaya pasien dan mewujudkan JKN
(ghaniyya )
7.
Apa kelebihan dan keurangan dari BPJS ? ( tediy )
 Kelebihan : keuangan lebih teratu, megelola dana, sarana ibadah,
Kekurangan : dana yang mogok atau tidak lancar, pendaftaran rumit,
kerjasama dengan BPJS terbatas, pelayanan kurang baik, uang yang disetor
tidakn sama dengan yang diambil, pengambilan uangnya lama. ( iqbal,ivan,s
8.
Bagaiman sistem rujukan medis yang diselenggarakan BPJS ?
 Rujukan primer, sekunder, tersier
10.
siapa saja penyelenggara kesehatan tingkat primer, tingkat sekunder, tingkat tersier
? ( iqbal)
 Tingkat primer : klinik, praktek dokter umum, uskesmas
Tingkat sekunder : RS tipe B dan C
Tingkat tersier : RS tipe A
11.
bagaimana proses rujukan berjenjang ? ( ajeng )
 Bebas rumah sakit tidak harus yang ada BPJS
12.
apa definisi dari KBPKP ?
 Penyesuaian tarif kapitasin yang telah disepakati oleh failitas pelayan
pertama dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
13.
apa target KBPKP ?
 Meminimalisir biaya yang dikeluarkan sedangkan failitas pelayan yang
diberikan tettap bermutu
 Mdah dijangkau oleh masyarakat terutama yang membutuhkan pelayan
primer
15. apa peraturan yang mengatur KBPKP ?
 Permenkes No 71 tahun 2013
STEP 7
1. Apa tugas dari dokter keluarga ? ( nurifani )
•
Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyeluruh, dan bermutu
guna penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan
•
Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat
•
Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat dan
sakit
•
Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan kelurganya
•
Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf
kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi
•
Menangani penyakit akut dan kronik
•
Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke rumah sakit
•
Tetap bertanggung jawab atas pasien yang dirujukkan ke dokter spesialis atau
dirawat dioRS
•
Memantau pasien yang telah dirujuk atau dikonsultasikan
•
Bertindak sebagai mitra, penasehat dan konsultan bagi pasiennya
•
Mengkoordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan pasien
•
Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi standar
•
Melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmu kedokteran secara umum dan
ilmukedokteran keluarga secara khusus
2. Apa tujuan diadakannya dokter keluarga ? ( nurmalisa )
Tujuan Umum :
Sama dengan tujuan pelayanan kedokteran dan atau pelayanan kesehatan pada umumnya,
yakni terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga
Tujuan Khusus :
- Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif dengan
tidak hanya melihat pasien sebagai manusia seutuhnya tetapi juga bagian dari
lingkungan.
- Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efisien dengan
mengutamakan pencegahan.
Arsita Eka Prasetyawati. 2010. Kedokteran Keluarga. Halaman 31-32
3. Bagaimana pelayan dokter keluarga diklinik yang bekerjasama dengan BPJS ? ( selfi )
1. Informasi memperoleh pelayanan
2. Masa konsultasi
3. Informasi medik menyeluruh
4. Komunikasi efeltif
5. Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter
Prasetyawati, Arsita Eka. Kedokteran Keluarga. Rineka Cipta: Makassar. Hal 23
4. Apa saja bentuk dan macam macam pelayanan praktek dokter keluarga ? ( ghaniyya )
Secara umum dapat dibedakan atas tiga macam :
1. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan
Pada bentuk ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga hanya pelayanan
rawat jalan saja. Dokter yang menyelenggarakan praktek dokter keluarga tersebut tidak melakukan
pelayanan kunjungan dan perawatan pasien di rumah atau pelayanan rawat inap di rumah sakit.
Semua pasien yang membutuhkan pertolongan diharuskan datang ke tempat praktek dokter
keluarga. Jika kebetulan pasien tersebut memerlukan pelayanan rawat inap, pasien tersebut dirujuk
ke rumah sakit.
2. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien
dirumah.
Pada bentuk ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga mencakup pelayanan
rawat jalan serta pelayanan kunjungan dan perawatan pasien di rumah. Pelayanan bentuk ini
lazimnya dilaksanakan oleh dokter keluarga yang tidak mempunyai akses dengan rumah sakit.
3. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien di
rumah, serta pelayanan rawat inap di rumah sakit.
Pada bentuk ini, pelayanan yang diselenggarakan pada praktek dokterkeluarga telah mencakup
pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan pasien di rumah, serta perawatan rawat inap di
rumah sakit. Pelayanan bentuk ini lazimnya diselenggarakan oleh dokter keluarga yang telah berhasil
menjalin kerja sama dengan rumah sakit terdekat dan rumah sakit tersebut memberi kesempatan
kepada dokter keluarga untuk merawat sendiri pasiennya di rumahsakit.
BENTUK
Bentuk praktek dokter keluarga yang dimaksud secara umum dapat dibedakan atas tiga macam :
1. Pelayanan dokter keluarga sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit
(hospital based)
Pada bentuk pelayanan dokter keluarga diselenggarakan di rumah sakit. Untuk ini dibentuklah suatu
unit khusus yang diserahkan tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga. Unit
khusus ini dikenal dengan nama bagian dokter keluarga (departementoffamilymedicine), semua
pasien baru yang berkunjung ke rumah sakit, diwajibkan melalui bagian khusus ini. Apabila pasien
tersebut ternyata membutuhkan pelayanan spesialistis, baru kemudian dirujuk kebagian lain yang
ada dirumah sakit.
2. Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan oleh klinik dokter keluarga (family
clinic)
Pada bentuk ini sarana yang menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga adalah suatu klinik yang
didirikan secara khusus yang disebut dengan nama klinik dokter keluarga (familyclinic/center). Pada
dasarnya klinik dokter keluarga ini ada dua macam. Pertama, klinik keluarga mandiri (free-standing
familyclinic). Kedua, merupakan bagian dari rumah sakit tetapi didirikan diluarkomplek rumah sakit
(satelitefamilyclinic). Di luar negeri klinik dokter keluarga satelit ini mulai banyak didirikan. Salah satu
tujuannya adalah untuk menopang pelayanan dan juga penghasilan rumah sakit.
3. Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan melalui praktek dokter keluarga (familypractice)
Pada bentuk ini sarana yang menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga adalah praktek dokter
keluarga. Pada dasarnya bentuk pelayanan dokter keluarga ini sama dengan pelayanan dokter
keluarga yang diselenggarakan melalui klinik dokter keluarga. Disini para dokter yang
menyelenggarakan praktek, rnenerapkan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga pada pelayanan
kedokteran yang diselenggarakanya.
Tyas Merry,dkk.2015.Buku Ajar Kedokteran Keluarga. Semarang
5. apa saja 9 prinsip dari pelayan dokter keluarga ? ( syafa )
Prinsip kedokteran keluarga yang dipraktekkan:
1. Komprehensif dan holistik
2. Kontinu
3. Mengutamakan pencegahan
4. Koordinatif dan kolaboratif
5. Personal sebagai bagian integral dari keluarganya
6. Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan
7. Menjunjung tinggi etika, moral dan hukum
8. Sadar biaya dan sadar mutu
9. Dapat diaudit dan dipertangungjawabkan
Sumber : Kurniawan Hendra. 2015. Dokter di Layanan Primer dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga. Halaman 117. Banda Aceh.
6. perbedaan dokter keluarga an dokter umum ? ( ivan )
Perbedaan dokter keluarga dan dokter umum
NO PERBEDAAN
DOKTER
PRAKTEK
UMUM
DOKTER
KELUARGA
1
Sifat Pelayanan
Sesuai Keluhan
Menyeluruh, Paripurna,
bukan sekedar yang
dikeluhkan
2
Cara Pelayanan
Kasus per kasus
dengan
pengamatan sesaat
Kasus per kasus dengan
berkesinambungan
sepanjang hayat
3
Jenis Pelayanan
Lebih kuratif hanya
untuk penyakit
tertentu
Lebih kearah
pencegahan, tanpa
mengabaikan
pengobatan
dan rehabilitasi
4
Peran keluarga
Kurang
dipertimbangkan
Lebih diperhatikan dan
dilibatkan
5
Promotif dan
Tidak jadi perhatian
Jadi perhatian utama
pencegahan
6
Hubungan dokterpasien
Dokter – pasien
Dokter – pasien – teman
sejawat dan konsultan
7
Awal pelayanan
Secara individual
Secara individual
sebagai bagian dari
keluarga komunitas dan
lingkungan
8
Sifat Pelayanan
Terbatas
Lebih Luas
(Sumber : susanto meiriyan-.2015.Manajemen Klinik Dokter Keluarga)
7. Apa tujuan dari BPJS ? ( zhania )
 meningkatkan kualitas penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan secara nasional
sesuai dengan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas
 meningkatkan kualitas BPJS Kesehatan ataupun kualitas pelayanannya kepada
Peserta
 menjamin agar Peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.
Asih Eka Putri.2014.Buku Saku Paham BPJS badan Penyelenggara Jaminan Sosial
BPJS bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan
dasar hidup yang layak bagi setiap Peserta dan/atau anggota
keluarganya.
Permenkes no 24 Tahun 2011 Tentang BPJS
8. Apa kelebihan dan keurangan dari BPJS ? ( tediy )
Kelebihan :
Pertama,memberikan manfaat yang komprehensifdengan premi terjangkau.
Kedua, asuransi kesehatansosial menerapkan prinsip kendali biaya dan mutu. Itu berarti peserta bisa
mendapatkan pelayanan bermutu memadai dengan biaya yang wajar dan terkendali, bukan
“terserah dokter” atau terserah “rumah sakit”.
Ketiga, asuransi kesehatan sosial menjamin sustainabilitas (kepastian pembiayaan pelayanan
kesehatan yang berkelanjutan).
Keempat, asuransi kesehatan sosial memiliki portabilitas, sehingga dapat digunakan di seluruh
wilayah Indonesia.
Kemenkes.2011.buku pegangan sosialisasi jkn.hal 14
1. Kelebihan
a. Lebih menguntungkan dibandingkan asuransi
komersial, yang mana BPJS kepesertaannya
wajib bukan sukarela, BPJS Kesehatan bukan
profit (mencari keuntungan) tetapi bersifat
nonprofit, dan manfaat yang didapat bersifat
komprehensif.
b. Secara aturan BPJS Kesehatan memenuhi prinsipprinsip jaminan sosial.
c. Sistem gotong royong yang memunculkan kemandirian.
d. Asuransi berlaku seumur hidup dari anak baru lahir hingga lansia.
2. Kekurangan
a. Terjadi pengalihan tanggung jawab Negara kepada individu atau rakyat melalui iuran yang
dibayarkan langsung, atau melalui pemberi kerja bagi karyawan swasta, atau oleh negara
bagi pegawai negeri. Lalu sebagai tambal sulamnya, negara membayar iuran program
jaminan sosial bagi yang miskin. Pengalihan tanggung jawab negara kepada
individu dalam masalah jaminan sosial juga bisa dilihat dari penjelasan undangundang
tersebut tentang prinsip gotongroyong yaitu: Peserta yang mampu (membantu)
kepada peserta yang kurang mampu dalam bentuk kepesertaan wajib bagi seluruh rakyat;
peserta yang berisiko rendah membantu yang berisiko tinggi; dan peserta yang sehat
membantu yang sakit. Jadi, jelas undangundang ini justru ingin melepaskan tanggung jawab
negara terhadap jaminan sosial atau kesehatan.
b. Yang akan menerima jaminan sosial adalah mereka yang terdaftar dan tercatat membayar
iuran.
c. Belum mencakup semua masyarakat, misalnya gelandangan, anak panti asuhan, orang
jompo, dan sebagainya.
d. Jaminan sosial tersebut hanya bersifat parsial, misalnya jaminan kesehatan: tidak semua
jenis penyakit dan semua jenis obat akan ditanggung oleh BPJS.
(Jurnal Ilmiah WIDYA,Volume 4 Nomor 1 JanuariJuli 2017, PELAYANAN BADAN
PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN DI JAWA BARAT)
9. Bagaiman sistem rujukan medis yang diselenggarakan BPJS ?
 Sistem Rujukan pelayanan kesehatan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara
timbal balik baik vertikal maupun horizontal yang wajib dilaksanakan oleh peserta
jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan sosial, dan seluruh fasilitas kesehatan.
bpjs kesehatan.panduan praktis sistem rujukan berjenjang.hal 5
10. siapa saja penyelenggara kesehatan tingkat primer, tingkat sekunder, tingkat tersier ? (
iqbal)
Fasilitas Kesehatan tingkat pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat berupa:
a. puskesmas atau yang setara;
b. praktik dokter;
c. praktik dokter gigi;
d. klinik pratama atau yang setara; dan
e. Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara.
Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berupa:
a. klinik utama atau yang setara;
b. rumah sakit umum; dan
c. rumah sakit khusus.
Sumber : PERMENKES No 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
11. bagaimana proses rujukan berjenjang ? ( ajeng )
kemudian diperiksa dan di diagnosa sesuai kompetensi dokter –dilakukan pengobatan dan
pasien dapat kembali ke rumah – bila selama pengobatan tidak ada perubahan perbaikan –
dilakukan rujukan ke RS atau dokter spesialis(fasilitas kesehatan tingkat sekunder) rujukan
hanya bisa diberikan atas rujukan dari faskes primer-jika diperlukan pasien akan dirujuk ke
faskestersier yaitu ke dokter sub spesialis yang hanya bisa diberikan atas rujukan dari faskes
sekunder
Irawati.2017.Input Sistem Rujukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Kabuoaten Jepara Vol. 2 No. 2 140-147
12. apa definisi dari KBPKP ?
Kapitasi berbasis pemenuhan komitmen pelayanan (KBPKP) adalah penyesuaian besaran
tarif kapitasi berdasarkanhasil penilaian pencapaian indikator pelayanankesehatan
perseorangan yang disepakati bersama (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan,2015). Hal ini berarti bahwa FKTP dapat menerimakapitasi secara maksimal ketika
berhasil memenuhiindikator pembayaran kapitasi berbasis pemenuhankomitmen
pelayanan.
(JAKI Volume 5 Nomor 2 Juli-Desember 2017, Indikator Pembayaran Kapitasi Berbasis
Pemenuhan Komitmen Pelayanan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di
Surabaya,Delvia Widaty)
Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan adalah penyesuaian besaran tarif
kapitasi berdasarkan hasil penilaian pencapaian indikator pelayanan kesehatan
perseorangan yang disepakati berupa komitmen pelayanan Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama dalam rangka peningkatan mutu pelayanan.
PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA DAN DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN
NOMOR HK.01.08/III/980/2017 TAHUN 2017 NOMOR 2 TAHUN 2017
13. apa target KBPKP ?
a) Angka Kontak (AK) Target pemenuhan angka kontak oleh FKTP sebesar paling sedikit 150‰
(seratus lima puluh permil) setiap bulan.
b) Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik (RRNS) Target pemenuhan rasio rujukan
rawat jalan kasus non spesialistik oleh FKTP sebesar kurang dari 5% (lima persen) setiap
bulan.
c) Rasio Peserta Prolanis rutin berkunjung ke FKTP (RPPB) Target pemenuhan Rasio Peserta
Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP, sebesar paling sedikit 50% (lima puluh persen) setiap
bulan.
d) Indikator Tambahan Dalam Komitmen Pelayanan Pencapaian terhadap indikator kegiatan
kunjungan rumah dengan pendekatan keluarga adalah apabila Rasio Kunjungan Rumah
(RKR) mencapai 100/12% atau sekitar 8,33 (delapan koma tiga puluh tiga) persen setiap
bulannya. Dengan demikian dalam satu tahun RKR harus dicapai 100% untuk mendapatkan
kompensasi komitmen pelayanan.
e) Penyesuaian besaran kapitasi berdasarkan pencapaian target indikator komitmen pelayanan
bagi FKTP, sebagai berikut:
1) Apabila 3 (tiga) target indikator komitmen pelayanan tercapai, maka FKTP menerima
pembayaran kapitasi sebesar 100% (seratus persen) dari norma kapitasi yang ditetapkan.
2) Apabila 2 (dua) target indikator komitmen pelayanan tercapai, dan 1 (satu) indikator
lainnya tidak mencapai target indikator, maka FKTP menerima pembayaran kapitasi sebesar
95% (sembilan puluh lima persen) dari norma kapitasi yang ditetapkan.
3) Apabila 1 (satu) target indikator komitmen pelayanan tercapai dan 2 (dua) indikator
lainnya tidak mencapai target indikator, maka FKTP menerima pembayaran kapitasi sebesar
92,5% (Sembilan puluh dua koma lima persen) dari norma kapitasi yang ditetapkan.
4) FKTP yang tidak memenuhi seluruh target indikator komitmen pelayanan, maka FKTP
menerima pembayaran kapitasi sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari norma kapitasi
yang ditetapkan.
f) Praktik Mandiri Dokter dan Rumah Sakit Kelas D Pratama, kapitasi berbasis pemenuhan
komitmen pelayanan dilaksanakan dengan hasil pencapaian target indikator komitmen
pelayanan menjadi faktor penilai dalam proses rekredensialing dan
perpanjangan kontrak.
. g) Bagi FKTP yang sudah memenuhi persyaratan untuk menerapkan Kapitasi Berbasis
Pemenuhan Komitmen Pelayanan namun dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan
sejak Peraturan Bersama ini ditetapkan belum menjalankan penerapan Kapitasi Berbasis
Pemenuhan Komitmen Pelayanan, pembayaran kapitasi diberikan sebesar 90% (sembilan
puluh persen) dari norma kapitasi.
. h) Dalam hal pemenuhan target indikator komitmen pelayanan menyebabkan besaran tarif
kapitasi lebih rendah dari standar tarif kapitasi minimal yang telah ditetapkan oleh Menteri,
maka besaran kapitasi yang dibayarkan adalah sebesar tarif kapitasi minimal.
. PERATURAN BERSAMASEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA DAN DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN
NOMOR HK.01.08/III/980/2017 TAHUN 2017 NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK
TEKNIS PELAKSANAAN PEMBAYARAN KAPITASI BERBASIS PEMENUHAN KOMITMEN
PELAYANAN PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA hal 26-28
14. apa peraturan yang mengatur KBPKP ?
Peraturan Bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Dan Direktur
Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor Hk.02.05/Iii/Sk/089/2016 Nomor
3 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembayaran Kapitasi Berbasis Pemenuhan
Komitmen Pelayanan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Download