Uploaded by anju_natoras

Cara Diagnosa HIV AIDS

advertisement
Cara Mendiagnosis HIV/AIDS
Gejala Klinis:
• Masa inkubasi 6 bulan - 5 tahun
• Window period selama 6-8 minggu (6 bulan)
• Gejala klinis muncul sebagai penyakit yang tidak khas seperti:
1. Diare kronis
2. Kandidiasis mulut yang luas
3. Pneumocystis carinii
4. Pneumonia interstisialis limfositik
5. Ensefalopati kronik
Gejala dan tanda (menurut WHO):
Gejala mayor
1.
Kehilangan BB >10%
2.
Diare kronik >1 bulan
3.
Demam >1 bulan
Gejala minor
1.
Batuk menetap >1 bulan
2.
Dermatitis pruritis (gatal)
3.
Herpes zoster berulang
4.
Kandidiasis orofaring
5.
Herpes simpleks yang meluas dan berat
6.
Limfadenopati yang meluas
Tanda lain nya
1.
Sarkoma kaposi yang meluas
2.
Meningitis kriptokokal
Diagnosis AIDS jika terdapat minimal dua tanda mayor yang
berhubungan dengan tanda minor tanpa diketahui kasus imunosupresi
lainnya seperti kanker dan malnutrisi berat, atau bila terdapat satu saja
dari tanda lain.
Dalam tabel berikut ini, dapat diperhatikan gejala yang
berpotensi sebagai pintu masuk untuk kecurigaan adanya suatu infeksi
HIV, dikarenakan seseorang yang terinfeksi HIV dapat datang berobat ke
dokter dengan berbagai macam keluhan baik akibat infeksi virus HIV nya
ataupun karena infeksi oportunistiknya
Indikator Penyakit untuk HIV
Tes/Pemeriksaan Laboratorium HIV
• Mendeteksi keberadaan virus HIV
Isolasi dan biakan virus, deteksi antigen, dan deteksi materi genetik
dalam darah pasien
• Mendeteksi adanya anibodi terhadap HIV
Teknik ELISA (enzym-linked immunosorbent assay), aglutinasi atau dotblot immunobinding assay.
• Pemeriksaan antigen P24
-Ditemukan pada serum, plasma, dan cairan serebrospinal
-Kadarnya meningkat saat awal infeksi (45 hari) dan beberapa saat
sebelum penderita memasuki stadium AIDS
-Sensitivitas 99% dan spesifisitas 99,9%
-Dianjurkan sebagai pemeriksaan tambahan pada penderita resiko
tertular HIV dengan pemeriksaan serologis negatif (tidak dianjurkan
untuk pemeriksaan awal yang berdiri sendiri)
-Dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis HIV pada bayi yang lahir
dari ibu HIV positif
• Kultur HIV
-Dapat dikultur dari cairan plasma, serum, peripheral blood mononuclear
cells (PBMCs), cairan serebrospinal, saliva, semen, lendir serviks, serta
ASI
-Kultur biasanya tumbuh dalam 21 hari
-Saat ini hanya digunakan untuk kepentingan penelitian
-Nilai diagnostiknya telah digantikan oleh pemeriksaan HIV-RNA yang
lebih mudah, murah dan lebih sensitif
• HIV-RNA
-Untuk mengetahui jumlah HIV dalam darah
-Menggunakan teknologi PCR (polymerase Chain Reaction)
-HIV-RNA dapat positif pada 11 hari setelah terinfeksi HIV
-Sangat berguna untuk mendiagnosis HIV pada keadaan pemeriksaan
serologis belum bisa memberikan hasil (misalnya window period atau
bayi yang lahir dari ibu HIV positif) atau memberikan hasil indeterminate
-Tes konfirmasi untuk HIV-2
-Alat paling penting dalam monitoring pengobatan ARV saat ini
• Pemeriksaan antibodi
-Pemeriksaan serologi untuk mendeteksi antibodi terhadap HIV secara
umum diklasifikasikan sebagai pemeriksaan penapisan (skirining) dan
pemeriksaan konfirmasi
-Metode yang paling banyak digunakan untuk pemeriksaan penapisan
adalah ELISA
-Pada ELISA generasi 4 dibuat pemeriksaan yang dapat mendeteksi baik
antibodi dan antigen HIV (mempersingkat window period)
-ELISA: Sensitifitas nya 98,1-100%
-Pemeriksaan serologi lain yang sederhana yaitu aglutinasi, imunofiltrasi
(flow through tests), imunokromatografi (lateral flow tests), dan uji celup
(dipstick), disebut uji cepat dan sederhana (<20menit)
-Pemeriksaan konfirmasi yang paling sering digunakan adalah Western
Blood (WB)
-Membutuhkan biaya yang besar dan seringkali meragukan
-Beberapa penelitian menemukan bahwa kombinasi ELISA dan uji cepat
dapat memberikan hasil yang setara dengan WB
-WHO dan UNAIDS merekomendasikan penggunaan kombinasi ELISA dan
uji cepat dibandingkan kombinasi ELISA dan WB
Strategi Pemeriksaan HIV
UNAIDS dan WHO merekomendasikan pemeriksaan tiga strategi,
untuk memaksimalkan akurasi serta mengurangi biaya yang dibutuhkan.
Strategi pemeriksaan yang harus digunakan tergantung dari tujuan
pemeriksaan serta prevalensi infeksi HIV pada populasi tempat
dilaksanakan nya pemeriksaan.
Transfusi atau Transplantasi
Surveilans
Diagnostik
Download