Kerugian Produksi

advertisement
Akuntansi
Kerugian Produksi
Kerugian Produksi
Kerugian produksi mencakup:
1.
Sisa bahan (scrap),
2.
Unit cacat (defective units),
3.
Unit rusak (spoiled units)
1. Akuntansi Sisa Bahan

Sisa bahan (scrap material) meliputi bahan yang tersisa dari
proses produksi yang tidak digunakan lagi untuk tujuan
yang sama tetapi berguna untuk tujuan lainnya atau dapat
dijual kepada pihak lain.

Bahan terbuang (waste material) adalah sisa bahan yang
tidak dapat digunakan untuk tujuan sama atau tujuan lain
atau tidak dapat dijual

Produk sampingan (by-product) adalah produk yang
dihasilkan oleh proses produksi produk utama yang
memiliki nilai jual relatif kecil dibanding produk utama
1. Akuntansi Sisa Bahan (1)
Perlakuan hasil penjualan sisa bahan ada 2 cara
1.
Telah diperhitungkan dalam tarif BOP, maka diperlakukan
sebagai pengurang BOP
2.
Belum diperhitungkan dalam tarif BOP, maka

Pengurang biaya produksi departemen tempat
terjadinya,

Pendapatan lain-lain,

Pengurang harga pokok penjualan.
2. Akuntansi Produk Cacat

Produk cacat adalah unit produk yang tidak memenuhi
standar produksi tetapi dari segi teknis dan ekonomis dapat
diperbaiki supaya dapat dijual sebagai produk standar atau
substandar.

Produk cacat tidak dikeluarkan dari proses produksi pada
saat diketahui

Biaya perbaikan menjadi bagian dari biaya yang harus
dipertanggungjawabkan, baik sebagai kerugian atau
penambah biaya produksi.
2. Akuntansi Produk Cacat (1)

Produk cacat normal adalah unit produk cacat yang lazim
terjadi dalam operasi produk yang efisien. Biayanya
diperhitungkan sebagai bagian dari biaya produksi di
departemen tempat terjadinya.

Produk cacat tidak normal adalah jumlah unit cacat yang
melebihi jumlah normal. Biayanya diakui sebagai kerugian
pada periode terjadinya.
3. Akuntansi Produk Rusak
Terdapat dua perlakuan atas produk rusak yaitu

Produk rusak diabaikan

Produk rusak sebagai elemen tersendiri
Contoh .......
Download