Uploaded by User23564

BAB I

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.Konsep Dasar BK
A.Sejarah Bimbingan dan Konseling
Perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia tidak terlepas
dari perkembangan di Negara asalnya Amerika Serikat.Bermula dari banyaknya
pakar pendidikan yang telah menamatkan studinya di negeri Paman Sam itu
dan kembali ke Indonesia dengan membawa konsep-konsep bimbingan dan
konseling yang baru.Hal itu terjadi sekitar tahun 60-an.Tidak dapat dibantah
bahwa para pakar pendidikan itu telah menggunakan dasar-dasar pemikiran
yang diambil dari pustaka Amerika Serikat.Khusus mengenai pandangan
terhadap anak didik yaitu bahwa anak didk mempunyai potensi untuk
berkembang karena itu pendidkan harus memberikan situasi kondusif bagi
perkembangan potensi tersebut secara optimal.
Potensi yang dimaksudkan adalah potensi yang baik,yang bermanfaat
bagi ank dan masyarkatnya.Pandangan itu bersumber dari aliran filsafat
humanistik,yg mana menganggap bahwa manusia adalah unggul dan
mempunyai kemampuan untuk mengatasi segala persoalan kehidupannya di
dunia.Manusia menjadi sentral kekuatan melalui otaknya.Karena itu
pendidikan haruslah mengutamakan otak(kognitif dan daya nalar).Akibatnya
manusia itu amat sekuler,hanya mengutamakan duniawi saja,dan
mengabaikan kekuasaan Allah.Terjadilah apa yang disebut kesombongan
intelektual(intellectual arrogance).Namun aspek lain yang dianggap positif
adalah paham demokratis,dimana manusia dihargai harkat
kemanusiaan,mengembangkan sikap empati,terbuka,memahami,dan
sebagainya.Sikap-sikap tersebut amat mendukung bagi kegiatan bimbingan
dan konseling.
Untuk kondisi Indonesia,sebaiknya diterapkan paham humanisticreligius.Artinya menghargai manusia atau potensinya,namun ketaatan kepada
Tuhan tetap tidak terabaikan.Sehingga bimbingan dan konseling menjurus
kepada pengembangan potensi dan penyerahan diri kepada Allah SWT.Denga
penyerahan diri yang bulat,maka masalah yang dihadapi akan lebih mudah
diatasi.Karena persoalan diri yang rumit biasanya bersumber dari adanya jarak
individu dengan Yang Maha Kuasa.
Perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia cenderung
berorientasi layanan pendidikan (intruksional) dan pencegahan.Sejak tahun
1975 bimbingan dan konseling digalakkan di sekolah-sekolah (Rochman
Natawidjaja,1987).Upaya ini bertujuan untuk memberikan bantuan kepada
siswa sehingga ia dapat berkembang seoptimal mungkin.Disini amat terlihat
konsep Barat mendominasi bimbingan dan konseling di sekolah.
Dalam pelaksanaannya bimbingan dan konseling di sekolah-sekolah
lebih banyak menangani kasus-kasus siswa bermasalah daripada
pengembangan potensi siswa.Disamping itu,konsep perkembangan optimal
harus dalam keseimbangan perkembangan otak dan agama.Karena itu aspek
penting yakni agama harus mendapat tempat yang layak dalam bimbingan dan
konseling.
C.
Download