Uploaded by ibnutghar

SISTEM INFORMASI FUNGSIONAL

advertisement
SISTEM INFORMASI FUNGSIONAL
Disusun
OLEH :
NAMA
NIM
NAMA
NIM
: MASITOH SORMIN
: 1440200111
: MASITOH SORMIN
: 1440200111
DOSEN PENGAMPU
RODAME MONITORIR NAPITUPULU, M.M
JURUSAN MANAJEMEN
STIE MAHARDIKA
SURABAYA
PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya
di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatNya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah
system informatika dengan judul “Sistem Informatika Fungsional”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Surabaya, 10 September 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.
Latar Belakang........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 2
A.
Sistem Informasi Fungsional..................................................................... 2
B.
Pembagian Sistem Informasi Fungsional................................................ 4
BAB III PENUTUP.............................................................................................. 19
A.
Kesimpulan...................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam setiap organisasi bisnis selalu terdapat berbagai bidang fungsional yang harus
dikelola dalam rangka pencapaian tujuan, sasaran, strategi, rencana, dan program kerja
perusahan tersebut. Dengan perkataan lain, terdapat kesamaan bidang-bidang fungsional yang
perlu ditanganni oleh semua bentuk dari jenis organisasi niaga. Tapi kesamaan bidang-bidang
tersebut tidak berakibat pada kesemaan kelembagaannya. Artinya penanganan berbagai bidang
fungsional yang terdapat dalam perusahaan dapat dilakukan oleh satuan-satuan kerja yang
sengaja dibentuk untuk itu.tetapi tidak mustahil terjadi penggabungan beberapa bidang
fungsional dalam satu satuan kerja tertentu atau bahkan penanganannya ditugaskan hanya
kepada seseorang atau beberapa orang saja dalam perusahaan.
Kenyataan menunjukkan bahwa bidang-bidang fungsional yang terdapat bahwa suatu
perusahaan diklarifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu bidang- bidang fungsional
yang bersifat tugas pokok yang menberi kontstribusi langsung kepada keberhasilan perusahaan
dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Dan yang kedua ialah bidang-bidang fungsional yang
menyelenggarakan berbagai fungsi penunjang. Yang tergolong kategori pertama ialah bidang
produksi, bidang pemasaran, bidang promosi, dan bidang penjualan. Yang tergolong pada
kategori kedua ialah bidang-bidang sumber daya manusia dan fungsi-fungsi sumber daya
manusia.
Dalam menjalangkan fungsinya, setiap bidang tersebut memerlukan dukungan
informasi. Bidang-bidang tersebutlah yang menjadi sorotan, dengan berbagai informasi
pendukung yang diperlukan seingga masing-masing bidang mampu menjalankan fungsinya
dengan tingkat efesiensi, efektivitas, dan produktivitas yang setinggi mungkin.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Informasi Fungsional
Sistem informasi berdasarkan area fungsional adalah merupakan sistem informasi
yang ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian
tertentu dalam suatu perusahaan dengan perusahaan lain berbeda-beda.[1] Sedangkan didalam
suatu perusahaan/ organisasi itu sendiri juga memiliki sejumlah area fungsional bisnis seperti
akuntansi, pemasaran, produksi, dan sebagainya seperti tampak dalam tabel sebagai berikut:
Area fungsional
Tugas
Penjualan dan pemasaran
Menangani penjualan dan penjualan dan
pemasaran produk/jasa yang dihasilkan
perusahaan.
Manufaktur
Manghasilkan produk
Keuangan
Mengelola aset-aset perusahaan
Akutansi
Memelihara
rekamnan-rekam
transaksi
keuangan dalam perusahaan.
a)
b)
c)
d)
e)
Berdasarkan area fungsional seperti ini, dikenal sejumlah sistem informasi fungsional.
Jadi, sistem informasi adalah sistem informasi yang ditunjukkan untuk memberikan informasi
bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam perusahaan. Beberapa sistem
informasi fungsional yang umum adalah sebagai berikut :[2]
Sistem Informasi akuntansi ( accounting information system )
Sistem Informasi keuangan ( Finance information system )
Sistem informasi manufaktur ( Manufacturing / Production information system )
Sistem Informasi pemasaran ( Marketing information system atau MKIS )
Sistem Informasi SDM ( Human resource information system atau HRIS )
Macam – macam Sistem Informasi fungsional yang tersedia antara satu perusahaan
dengan perusahaan yang lainnya berbeda – beda. Sebagai contoh, perusahaan distribusi tidak
memiliki sistem informasi produksi.
Perlu diketahui bahwa sistem – sistem informasi fungsional tidak berdiri sendiri secara
fisik. Sistem – sistem informasi ini berbagai sumber daya dalam organisasi. Dalam sistem
informasi perusahaan sistem – sistem informasi fungsional ini berkedudukan sebagai sub
sistem – sub sistem.
Sistem informasi
Keterangan
Sistem Informasi Akuntasi
Sistem informasi yang menyediakan
informasi yang dipakai oleh fungsi
akuntansi ( departemen atau bagian
akuntasi ). Sistem ini mencakup semua
transaksi yang berhubungan dengan
keuangan dalam perusahaan.
Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi yang menyediaklan
informasin pada fungsi keuangan (
departemen atau bagian keuangan ).
Sistem Informasi Manufaktur
Sistem Informasi
Sistem Informasi Pemasaran
Sistem Informasi SDM
Yang menyangkut keuangan perusahaan.
Misalnya berupa ringkasan arus kas (
cash flow dan informasi pembayaran ).
Sistem informasi yang bekerja sama
dengan sistem informasi lain untuk
mendukung manajemen perusahaan (
baik dalam hal perencanaan maupun
pengendalian ). Dalam menyelesaikan
masalah yang berhubungan dengan
produk atau jasa yang dihasilkan
perusahaan. Misalnya berupa data bahan
mentah, profil vendor baru dan jadwal
produksi.
Keterangan
Sistem informasi yang menyediakan
informasi yang dipakai oleh fungsi
pemasaran. Misalnya berupa rangkaian
penjelasan.
Sistem informasi yang menyediakan
informasi yang dipakaio oleh fungsi
personalia. Misalnya berisi informasi
gaji, ringkasan pajak dan tunjangan –
tunjangan hingga kinerja pegawai.
Penggolongan sistem – sistem informasi fungsional sering kali didasarkan pada
perspektif yang berbeda. Semua informasi, selain sistem informasi akuntansi, dianggap sebagai
sistem informasi manajemen.
B. Pembagian Sistem Informasi Fungsional
a. Sistem Informasi Akuntansi
1) Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani
segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi.[3] Akuntansi sendiri sebenarnya adalah
sebuah Sistem Informasi. Sistem Informasi akuntansi merupakan bagian yang sangat penting
dalam suatu sistem informasi perusahaan. Dalam suatu sistem informasi perusahaan, sistem
informasi akuntansi merupakan suatu bagian dari sistem informasi yang lebih banyak
berhubungan dengan data keuangan.
Akuntansi sebagai suatu sistem informasi mencakup kegiatan mengidentifikasi,
menghimpun, memproses, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu
organisasi ke berbagai pihak. Tujuan utama dari akuntansi keuangan adalah untuk
menyediakan suatu informasi yang relevan terhadap pihak-pihak luar seperti pemegang saham,
kreditur, maupun pihak pemerintah. Hal ini tercapai dengan menerbitkan laporan-laporan
periodik, seperti neraca, laporan laba/rugi, laporan laba yang ditahan dan laporan perubahan
modal.[4]
2)
3)
-
-
4)
5)
Disamping itu tujuan utama dari akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi
bagi pihak intern perusahaan yaitu pihak manajemen sehingga dapat menggunakan laporan
keuangan untuk dasar pengambilan keputusan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi
bagi pihak ekstern maupun intern tersebut, maka disusun suatu sistem informasi akuntansi.
Sistem ini dirancang untuk dapat menghasilkan informasi berupa informasi keuangan yang
berguna bagi pihak ekstern maupun intern perusahaan. Sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan perusahaan, maka sistem informasi akuntansi dapat diproses baik dengan cara
manual maupun dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan yang
sederhana sampai dengan komputer. Keterlibatan komputer dalam roda kehidupan perusahaan
memang bermacam, tergantung pada tingkat kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Bagi
perusahaan besar yang memiliki sistem yang rumit dan kompleks, komputer akan
dipergunakan secara maksimal dengan cara membangun suatu jaringan yang integral dan rumit
dengan mengoperasikan komputer dalam jumlah banyak.
Fungsi Utama Sistem Informasi Akuntansi[5]
mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
memproses data menjadi informasi yg dapat digunakan dlm proses pengambilan keputusan.
melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi
Subsistem Sistem Informasi Akuntansi
Subsistem sistem informasi akuntansi terdiri dari 5 sistem, yaitu : [6]
Sistem Pengeluaran (expenditure system) Segala peristiwa yang berhubungan dengan usaha
mendapatkan sumber-sumber ekonomis yang diperlukan oleh perusahaan, baik berupa barang
ataupun jasa, baik pemasok dari luar maupun dari karyawan didalam perusahaan.
Sistem Pendapatan (revenue system) Berhubungan dengan penjualan barang atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan kepada konsumen dan mendapatkan pembayaran dari mereka.
Sistem Produksi (production systeme) Berhubungan dengan pengumpulan, penggunaan dan
pengubahan bentuk suatu sumber ekonomi.
Sistem Manajemen Sumber Daya (resources management system) Meliputi peristiwaperistiwa yang berkaitan dengan manajemen dan pengendalian sumber daya seperti investasi
dan aktiva tetap (fasilitas).
Sistem Buku Besar dan Laporan Keuangan (general ledger and financial accounting)
Manfaat Sistem Informasi Akuntansi
Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas
secara efektif dan efisien.
Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
Meningkatkan efisiensi
Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
Meningkatkan sharing knowledge
Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
Faktor–faktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan sistem informasi akuntansi:
-
-
b.
1)
2)
3)
4)
5)
a)
-
Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu sistem informasi
akuntansi harus menyediakan informasi yang diperlukan dengan cepat dan tepat waktu serta
dapat memenuhi kebutuhan dan kualitas yang sesuai.
Sistem informasi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yaitu sistem informasi harus
dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan.
Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa
biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi akuntansi tersebut harus dapat ditekan
sehingga relatif tidak mahal.
Sistem Informasi Keuangan
Pengertian Sistim Informasi Keuangan
Berdasarkan dari berbagai pengertian menurut para ahli, sistem Informasi Keuangan
adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi mengenai arus uang bagi
para pemakai di seluruh perusahaan. Sistem Informasi Keuangan juga merupakan bagian dari
sistem informasi manajemen yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah keuangan
perusahaan.[7]
Tugas Pokok Sistem Informasi Keuangan
Terdapat 3 tugas pokok untuk sistem informasi keuangan, yaitu :[8]
Mengidentifikasi kebutuhan uang yang akan datang,
Membantu perolehan dana tersebut, dan
Mengontrol penggunaan dana.
Tujuan Sistem Informasi Keuangan
Adapun beberapa tujuan dari Sistem Informasi Keuangan adalah sebagai berikut :[9]
Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan dapat dipertanggung
jawabkan yang mampu menghubungkan kantor cabang ke kantor pusat.
Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran penyusunan laporan keuangan
Sebagai upaya mencapai peningkatan laporan keuangan.
Model Sistem Informasi Keuangan
Ketiga tugas pokok tersebut ditampilkan sebagai subsistem output dalam sistem
informasi keuangan. Sistem biasanya mempunyai pengaturan yang sama dengan yang
digunakan untuk sistem informasi pemasaran dan manufaktur.
Komponen input sistem informasi keuangan terdiri dari subsistem audit internal,
sistem informasi akuntansi/pemrosesan data, subsistem intelejen keuangan.
Komponen output sistem informasi keuangan terdiri dari subsistem peramalan,
subsistem manajemen dana, subsistem pengendalian.
Subsistem Model Sistem Informasi Keuangan[10]
Subsistem Input
Terdapat tiga subsistem input yaitu : subsistem akuntansi/pemrosesan data, subsistem
audit internal, dan subsistem intelegensi keuangan.
Subsistem Informasi Akuntansi, menyediakan data input bagi aplikasi keuangan.
Subsistem Audit Internal, membantu SIA dalam menyediakan data dan informasi internal
dengan penelitian khusus yang dilakukan auditor.
-
b)
-
c.
1)
2)
-
-
Subsistem Intelejen Keuangan, mengumpulkan informasi dari elemen – elemen lingkungan
yang mempengaruhi arus uang masyarakat keuangan, pemegang saham dan pemilik serta
pemerintah.
Subsistem Output
Terdapat tiga subsistem output yaitu : subsistem peramalan, subsistem manajemen
dana, dan subsistem pengendalian.
Subsistem Peramalan, melakukan peramalan jangka panjang (misal 5 – 10 tahun kedepan)
untuk menyediakan dasar bagi perencanaan dasar bagi perencanaan strategis.
Subsistem Manajemen Dana, berkaitan dengan arus uang melalui perusahaan.
Subsistem Pengendalian, menyiapkan anggaran operasi tahunan dan kemudian menyediakan
informasi umpan balik kepada manajer sehingga mereka dapat memantau biaya aktual
dibandingkan dengan anggaran.
Sistem Informasi Manufaktur
Pengertian Sistem Informasi Manufaktur
Manufaktur,
dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi
produk. Proses ini meliputi : perancangan produk, pemilihan material dan tahap‐
tahap proses dimana produk tersebut dibuat.[11]
Definisi manufaktur secara umum adalah suatu aktifitas yang kompleks yang
melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas perancangan produk, pembelian,
pemasaran, mesin dan perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses, producti
on control, pengiriman material, support service, dan customer service.
Sistem
Informasi
Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja
dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung
manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufakt
ur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output. Sistem
ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait
dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.
Manfaat Sistem Informasi Manufaktur
Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah
sebagai berikut:[12]
Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi manufaktur
menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
Setiap komponen data dalam sistem informasi manufaktur dapat menunjang proses
pengolahan untuk menjadi informasi yang berguna bagi departemen persediaan, departemen
produksi dan juga departemen kualitas sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan lebih
meningkat karena informasi yang diperoleh adalah informasi yang akurat dan terpercaya.
Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database.
Dengan menggunakan sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil produksi
semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.
3) Input Data / Informasi dalam Model Sistem Informasi Manufaktur
Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern
system keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna.
Data
ini
meliputi
sumber
daya
manusia
(SDM), material, mesin, dan
hal lainnya yang mendukung
proses secara keseluruhan seperti transportasi,
spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan lain-lain.
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan
(environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna untuk
perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses. Contoh data eksternal
adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.
4) Subsistem Model Sistem Informasi Manufaktur
a) Subsistem Input
Sub sistem input terdiri dari :[13]
- Subsistem Informasi Akuntansi
Mengumpulkan
data
intern
yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan
yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok.
Sebagai
contoh, pegawai
produksi memasukan data ke dalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang
dapat dibaca mesin dan keyboard. Media berbentuk dokumen dengan bar code yang dapat
dibaca secara optik atau dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kart
u plastik dengan garis‐garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data
tersebut ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui database.
- Subsistem Industri Engineering (IE)
Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari
operasi manufaktur dan membuat saran‐saran perbaikan. Industrial engineering terdiri
dari proyek‐proyek pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan yang menetapkan
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu produksi.
- Subsistem Intelijen Manufaktur
Subsistem intelijen manufaktur berfungsi agar manajemen manufaktur tetap meng
etahui perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material dan mesin. Adapun
yang termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah :
 Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja yang
mengorganisasikan para pekerja Baik dalam sistem kontrak, tak berjangka maupun
borongan.
 Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan
permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia dan data dari
berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan kepada pihak pelamar.
 Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian besar
bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer mereka.
Kegiatan‐kegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur :[14]
- Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan.
b)
-
-
-



-
Pengujian data.
Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data.
Pengambilan data dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang lain.
Subsistem Output
Subsistem
output
adalah
informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi menjadi 3
bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur
biaya yang terjadi di dalamnya.
Subsistem Produksi
Subsistem
produksi
dalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap divisi kerja
ataupun departemen yang mengukur produksi dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari satu
langkah ke langkah berikutnya.
Subsistem Persediaan
Tingkat
persediaan
perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi yang besar dimana suatu
barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap
kalinya, dan tingkat persediaan rata-rata dapat diperkirakan dari separuh kuantitas
pesanan ditambah safety stock. Subsistem persediaan memberikan jumlah stok, biaya
holding, safety stock , dan lain-lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input, biasanya
memiliki proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari sub
sistem persediaan adalah mengukur volume aktifitas produksi saat persediaan diubah dari
bahan mentah menjadi bahan jadi.
Subsistem Kualitas
Subsistem
kualitas
adalah
semua
hal
yang
berhubungan
dengan
kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja, maupun pemilihan supplier. Fungsi dari sub
sistem kualitas adalah mengukur kualitas material saat material diubah. Banyak hal lain
yang
bukan unsur mutlak kualitas namun
perlu masuk dalam unsur kualitas seperti proses (Process
Control),
Perawatan
(Maintenance), dan Spesifikasi (Specification) baik produk jadi maupun material. Sub
sistem kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya
dengan menggunakan total quality management (TQM) yaitu manajemen keseluruhan
perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang
penting bagi semua pelanggan. Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :[15]
Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan.
Kualitas dicapai oleh manajemen.
Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan.
Subsistem Biaya
Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan
manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh
karena itu, sebuah sistem informasi tidak akan pernah terlepas unsur biaya yang terjadi di
dalamnya. Sub sistem biaya berfungsi untuk mengukur biaya yang terjadi selama proses
produksi terjadi. Unsur‐unsur pengendalian biaya ada dua yaitu standar kerja yang baik dan
sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat terjadinya proses produksi yang akurat.
Sub sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu :
 Biaya Pemeliharaan (Biaya penyimpanan), biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya
tahunan dari barang, mencakup kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.
 Biaya Pembelian, mencakup biaya‐biaya yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian,
biaya telp, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.
d. Sistem Informasi Pemasaran : menyelesaikan aktivitas pemasaran
1) Pengertian Sistem Informasi Pemasaran
Suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional
lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan.[16]
2) Prinsip Pemasaran
Pemasaran terdiri dari kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan dan
mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui
penciptaan, pendistribusian, promosi, penentuan harga barang, jasa dan gagasan.
3) Arus Informasi Kotler
Keterangan:
- Intelijen Pemasaran, informasi yang mengalir ke perusahaan dari lingkungan.
- Informasi Pemasaran Intern, informasi yang dikumpulkan didalam perusahaan.
- Komunikasi Pemasaran, informasi yang mengalir keluar dari perusahaan ke lingkungan.
4) Model Sistem Informasi Pemasaran
a) Subsistem Input Pemasaran
-
Sistem Informasi Akuntansi
Menyediakan catatan penjualan yang terinci, yang dapat menjadi dasar untuk Pembuatan
Laporan. Digunakan untuk aplikasi pengolahan data. Data digunakan untuk menyediakan
informasi dalam bentuk Laporan Khusus dan Laporan Periodik atau Model Matematika.
- Subsistem Penelitian Pemasaran
Mengumpulkan data mengenai segala aspek operasi pemasaran penjualan, terutama aspekaspek yang berkaitan dengan pelanggan atau calon pelanggan. Terdapat 2 jenis data yang
dikumpulkan: Data Primer dan Data Sekunder.
- Subsistem Intelijen Pemasaran
Mengumpulkan data dan informasi mengenai pesaing perusahaan. Pemasaran tidak
bertanggung jawab untuk membuat arus keluar bagi pesaing tetapi membuat arus masuk.
b) Subsistem Output Pemasaran[17]
- Subsistem Produk
-
e.
1)
2)
3)
Semua software yang menginformasikan manajer mengenai produk tersebut. Tugas
manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan taktik untuk tiap unsur bauran
pemasaran dan kemudian mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran yang
menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang disebut siklus hidup produk mengarahkan manajer
dalam membuat keputusan, mulai dari menelusuri penjualan suatu produk sampai dengan
memastikan apakah produk tersebut diterima dipasaran atau tidak.
Subsistem Tempat
Berbagai saluran distribusi digunakan perusahaan untuk menyalurkan produknya ke
konsumen.
Subsistem Promosi
Memberitahukan manajer mengenai penjualan langsung dan periklanan.
Subsistem Harga
Semua informasi mengenai harga produk tertentu.
Subsistem Bauran Terintegrasi
Memungkinkan manajer mengembangkan strategi pemasaran.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia : aktivitas manajemen personalia
Pengertian Sisten Informasi SDM[18]
Sistem informasi sumber daya manusia adalah sistem yang bertugas untuk
mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data
tersebut menjadi informasi, dan melaporkan informasi itu kepada pemakai.
Fungsi SDM
Sumber Daya Manusia merupakan departemen atau divisi yang bertanggung jawab
terhadap pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisas atas kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan sumber daya menusia seperti perekrutan, penerimaan, pendidikan,
pelatihan, manajemen data, penghentian, dan administrasi tunjangan. Sumber daya manusia
adalah faktor produksi yang kompleks apabila dibandingkan dengan factor produksi lainnya.
Manusia memiliki, kemauan, keinginan, cita-cita, dan emosi. Tidaklah demikian dengan
sumber daya lainnya.
Kegiatan Utama SDM
Rekrutmen adalah proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah
orang dari dalam maupun dari luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik
tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia.
Pendidikan dan pelatihan memiliki fungsi untuk menjaga kualitas sumber daya manusia
dalam organisasi melalui berbagai aktivitas pelatihan, pendidikan dan pengembangan sebagai
upaya peningkatan kemampuan dan keterampilan kerja. Aktivitas ini dapat dilakukan secara
internal maupun eksternal
Manajemen data adalah suatu kegiatan pengolahan data yang berhubungan dengan
pegawai dan memproses data tersebut sehingga data tersebut dapat digunakan sebagai sumber
informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi semua yang membutuhkan.
Kegiatan penghentian berfungsi untuk mengelola seluruh tindakan pemutusan
hubungan kerja dalam organisasi yang disebabkan karena banyak hal seperti habisnya masa
kontrak, pensiun, meninggal, atau karena suatu kesalahan yang menyebabkan seorang pegawai
harus diberhentikan.
f. Sistem Informasi Geokrafis
Geographic information system/sistem informasi geografi yaitu sistem khusus
pengelola data yang mempunyai informasi spasial (bereferensi keruangan), atau dalam arti
sempit yaitu sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan,
mengelola, dan menampilakan informasi keruangan.
Alat dalam sistem kerja geografis dibedakan menjadi dua bagian yaitu perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software).
1. Perangkat Keras (hardware)
Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari
sistem komputer yang mendukung analisis goegrafi dan pemetaan. Perangkat keras SIG
mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi
serta mendukung operasioperasi basis data dengan volume data yang besar secara cepat.
Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data, mengolah data, dan
mencetak hasil proses. Berikut ini pembagian berdasarkan proses :
- Input data: mouse, digitizer, scanner
- Olah data: harddisk, processor, RAM, VGA Card
- Output data: plotter, printer, screening
2. Perangkat lunak (software)
Perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses menyimpan, menganalisa,
memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang harus
terdapat dalam komponen software SIG adalah:
- Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG
- Data Base Management System (DBMS)
- Alat untuk menganalisa data-data
- Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa.
Paket perangkat lunak SIG sebagian besar dari luar negeri, seperti ILWIS, ERDAS,
SPANS, MAP INFO, ARC Info, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi (IPTEK) dan informasi pada era
globalisasi seperti saat ini manusia lebih mudah untuk mendapatkan segala kebutuhannya. Saat
ini informasi telah dibagi dalam berbagai bidang, salah-satu diantaranya yaitu informasi
geografis. Sistem informasi geografis yaitu sistem khusus pengelola data yang mempunyai
informasi spasial. (bereferensi keruangan), atau dalam arti sempit yaitu sistem komputer yang
memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola, dan menampilakan
informasi keruangan.
Untuk memenuhi kebutuhan Informasi bagi pihak luar maupun dalam perusahaan
disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan Informasi yang
berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan. Sistem akuntansi yang disusun untuk suatu
perusahaan dapat diproses secara manual (tanpa mesin-mesin pembantu) atau proses dengan
menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai denagn
computer.
DAFTAR PUSTAKA
Raymond, McLeod, Jr. 2009. Sistem Informasi Manajemen edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
O’Brien, James A.2005. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta : Salemba Empat,
Mukhtar, Ali Masjono, S.E. MBIT.1999.Audit Sistem Informasi,PT.Rineka Cipta:Jakarta
Tunggal, Amin Widjaja, Drs.1993.Sistem Informasi Akuntansi.PT.Rineka Cipta:Jakarta
Hariningsih S.P.2006.Sistem Informasi Akuntansi. Ardana Media:Yogyakarta
Mardi, Dr., M.Si; Sistem Informasi Akuntansi: Penerbit Ghalia Indonesia
Download