Uploaded by enggarong3

MANAJEMEN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA OPERASIONAL BOILER DI PLTU PAITON

advertisement
MANAJEMEN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA OPERASIONAL BOILER DI
PT PLTU PAITON JAWA TIMUR
ABSTRAK
Boiler adalah alat penghasil uap. Pada pengoperasian boiler menghasilkan bahaya yang
dapat menimbulkan kecelakaan pada tenaga kerja. Tujuan penelitian adalah melakukan
manajemen risiko terhadap kecelakaan kerja pada pengoperasian boiler di PT. PLTU Paiton, Jawa
Timur. Penelitian ini adalah penelitian observasional. Objek penelitian ini adalah boiler. Subjek
penelitian ini adalah koordinator dan operator boiler. Data primer diperoleh dari observasi dan
wawancara, sedangkan data sekunder dari dokumen perusahaan. Dari hasil studi literatur
menunjukkan bahwa boiler di PT. PLTU Paiton, Jawa Timur berjumlah 3 unit jenis pipa air
menggunakan bahan bakar MFO dan HSD. Hasil identifikasi bahaya diperoleh dari penelitian
sebelumnya menunjukkan 12 temuan bahaya pada 9 area pengoperasian boiler PT. PLTU Paiton,
Jawa timur. Temuan bahaya di area pengoperasian boiler adalah kebisingan, cuaca panas, percikan
api, terbentur, tangan terjepit, bocoran uap air, tekanan tinggi, arus listrik, kontak dengan pipa uap
air yang panas, ceceran minyak, terkena cairan NaOH, dan terpeleset dan terjatuh dari ketinggian
dan juga risiko ledakan. Bahaya ataupun risiko pada pengoperasian boiler di PT. PLTU Paiton,
Jawa Timur yang mempunyai risiko tinggi adalah bahaya bocoran uap air dan tekanan tinggi. Oleh
karena itu, diharapkan penelitian ini kedepannya dapat menyajikan data terkait dengan upaya
manajemen risiko terdahap kecelakaan kerja pada pengoperasian boiler di PT. PLTU Paiton, Jawa
Timur.
Kata kunci: Manejemen risiko, kecelakaan kerja, boiler
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keselamatan Kerja merupakan suatu perlindungan atas keamanan kerja yang dialami
pekerja baik fisik maupun mental dalam lingkungan pekerjaan. Keselamatan kerja menunjukkan
pada kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja.
Sedangkan manajemen keselamatan kerja sendiri meliputi perlindungan karyawan dari kecelakaan
di tempat kerja sedangkan, kesehatan merujuk kepada kebebasan karyawan dari penyakit secara
fisik maupun mental.Di dalam Undang-undang 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja bahwa
setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk menjamin keselamatan kerja pada semua
karyawannya tanpa terkecuali. Keselamatam kerja menjadi faktor yang sangat penting untuk
diperhatikan. Dewasa ini banyak kecelakaan kerja yang terjadi di berbagai perusahaan di
Indonesia, tak terkecuali kecelakaan kerja di Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan pembangkit yang mengandalkan
energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Di Indonesia sendiri banyak terdapat
PLTU yang tersebar hingga ke pelosok kabupaten/kota yang saat ini telah mampu menghasilkan
listrik hingga 21.100 MW dan mendominasi sebagai pembangkit yang memiliki kontribusi besar
terhadap pemenuhan listrik nasional. Di Jawa Timur sendiri terdapat sekitar 118 pembangkit listrik
tenaga uap (PLTU), salah satunya adalah PLTU Paiton yang dikelola dibawah naungan PT
Pembangkit Listrik Jawa-Bali. Semenjak berdiri pada tahun 1994 sampai saat ini telah
mengoperasikan tiga unit pembangkit listrik tenaga batubara dan mampu menghasilkan 2.045MW
tenaga listrik yang didistribusikan ke seluruh pulau Jawa. Dalam operasionalnya, pembangkit
listrik tenaga uap memerlukan Boiler sebagai supplier komponen utamanya. Boiler merupakan
salah satu komponen terpenting dari system pembangki listrik tenaga uap di Paiton. Boiler
merupakan komponen yang digunakan mengubah air menjadi uap dengan adanya proses
pemanasan. Ada tiga proses pada boiler yang cukup kompleks, yaitu proses air umpan, proses
bahan bakar, dan proses uap air (Kristianingsih dan Ali, 2013). Boiler mempunyai risiko bahaya,
seperti tergelincir atau terjatuh, ledakan, kebakaran, iklim kerja, kebisingan, dan defisiensi oksigen
(Veasey, 2002).
Risiko tersebut dapat menjadi kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan
manajemen risiko untuk mengantisipasi risiko yang dapat ditimbulkan dari proses pengoperasian
boiler dengan cara melakukan tindakan identifikasi bahaya pada proses pengoperasian boiler dan
dilakukan penilaian risiko untuk mengetahui tingkat risiko dari bahaya yang telah teridentifikasi.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
a) Bagaiman tingkat risiko kecelakaan kerja yang terjadi pada operasional boiler di PLTU
Paiton?
b) Bagaimana upaya untuk meminimalisir kecelakaan kerja pada operasional boiler di PLTU
Paiton ?
c) Bagaimana tingkat efektifitas metode yang diterapkan dalam meminimalisir risiko
kecelakaan kerja pada operasional boiler di PLTU Paiton?
Batasan Masalah
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka batasan masalah dalam
penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan untuk menganalisa terkait dengan risiko kecelakaan
kerja pada pengoperasian boiler di PT PLTU Paiton, Jawa Timur serta mengidentifikasi upaya
manajemen risiko yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada kecelakaan kerja saat
pengoperasian boiler.
Tujuan Penelitian
a) Mengetahui tingkat risiko kecelakaan kerja yang terjadi pada operasional boiler di PLTU
Paiton.
b) Mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko kecelakaan kerja pada
operasional boiler di PLTU Paiton.
c) Mengetahui tingkat efektifitas metode yang diterapkan dalam meminimalisir risiko
kecelakaan kerja pada operasional boiler di PLTU Paiton.
Manfaat Penelitian
a) Bagi Mahasiswa, mengembangkan penelitian terkait dengan risiko kecelakaan kerja pada
operasional boiler di pembangkit listrik.
b) Bagi Perusahaan, meminimalisir tingkat risiko kecelakaan kerja pada operasional boiler.
c) Bagi Pemerintah, sebagai evaluasi terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
terkait dengan keselamatan kerja.
Download