Uploaded by User21181

Askep ISPA - Fix

advertisement
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN
Ns. Dewi Rachmawati, M.Kep
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
(ISPA)
DEFINISI
• Merupakan infeksi saluran pernafasan yg berlangsung sampai 14 hari.
• Infeksi : masuknya kuman ke dalam tubuh shg menimbulkan gejala
penyakit
• Saluran pernafasan : organ mulai dari hidung sampai gelembung paru,
beserta organ-organ disekitarnya (sinus, ruang telinga, selaput paru)
• Dibagi menjadi:
1. Infeksi saluran pernafasan atas
Infeksi mengenai struktur saluran nafas disebelh atas laring (ex:
faringitis akut, rhinitis, tonsilitis)
2. Infeksi saluran pernafasan bawah
Infeksi mengenai struktur saluran nafas bagian bawah dari laring
sampai alveoli (ex: laryngitis, asma bronkial, bronchitis akut maupun
kronis, bronkopneumonia atau pneumonia)
ETIOLOGI
• Lebih dari 300 jenis bakteri,
virus dan riketsia
• Penyebab bakteri:
1. Streptokokus
2. Stafilokokus
3. Pneumokokus
4. Hemofillus
5. Bordetelia
6. Corinebakterium
• Penyebab virus:
1. Adenovirus
2. Coronavirus
3. Picornavirus
4. Mikoplasma
5. Herpesvirus
ETIOLOGI
CARA PENULARAN
• Melalui kontak langsung atau
tidak langsung dari benda
dicemari virus dan bakteri
penyebab ISPA ke dlm tubuh
(hand to hand transmission)
• Melalui udara tercemar (air
borne
disease)
yg
mengandung bibit peny.
TANDA DAN GEJALA UMUM
Gejala awal
• Demam
• Kering dan gatal dalam hidung
• Bersin terus-menerus
• Hidung tersumbat, pilek
• Sakit kepala
• Nyeri tenggorokan
• Batuk
• Sesak nafas
• Nafas cepat & dalam
Gejala lanjut:
• Sekret menjadi kental
• Sumbatan
dihidung
bertambah
• Gejala berkurang sesudah
3-5 hari (tdk ada komplikasi)
• Komplikasi:
Sinusitis,
faringitis,
infeksi
telinga
tengah hingga bronchitis
dan pneumonia (radang
paru)
TANDA-TANDA BAHAYA ISPA
Tanda-tanda klinis
Tanda-tanda Laboratoris
• Sistem respiratorik: tachypnea,
nafas tdk teratur, retraksi, nafas
cuping hidung, cyanosis, suara
nafas lemah, wheezing
• Sistem
cardiac:
takikardia,
bradycardia,
hipertensi,
hipotensi, cardiac arres
• Sistem cerebral : gelisah,
mudah
terangsang,
sakit
kepala,
binggung,
kejang,
coma
• Hal
umum:
letih
dan
berkeringat banyak
• Hypoxemia
• Hypercapnia
• Asidosis (metabolic dan atau
respiratorik)
KLASIFIKASI
• Berdasarkan program pemberantasan penyakit:
ISPA Non-Pneumonia
ISPA Pneumonia
• Istilah batuk dan pilek
(common cold)
• Proses infeksi akut yg
mengenai jar. paru-paru
(alveoli),
oleh
invasi
kuman
• Gejala
klinik
batuk
disertai nafas cepat atau
tarikan dinding dada
(berat)
KLASIFIKASI
• Berdasarkan kelompok umur:
Kelompok usia < 2
bulan
•Pneumonia berat
•Bukan pneumonia
(batuk pilek biasa)
Kelompok usia 2
bulan-< 5 tahun
•Pneumonia berat
•Pneumonia
•Bukan pneumonia
KELOMPOK USIA < 2 BULAN
•
•
•
•
•
•
•
•
Pneumonia Berat
Berhenti menyusu
Stridor pd anak tenang
Demam (38◦C)
Penarikan kuat dinding dada
: bagian bawah ke dlm
Nafas cepat
RR 60x/menit
Sianosis sentral
Serangan apnea
Bukan Pneumonia
• Batuk pilek biasa
• Tdk ditemukan tarikan kuat
dinding dada
• Tdk ada nafas cepat
• RR < 60x/menit
KELOMPOK USIA 2 BULAN-< 5 TAHUN
•
•
•
•
Pneumonia Berat
Adanya
tarikan
dinding
dada
dan
bagian
bawah ke dalam
Tanpa
disertai
sianosis
Batuk
atau
kesulitan bernafas
Tidak
dapat
minum
•
•
•
•
Pneumonia
Adanya pernafasan
cepat
Tidak ada tarikan
dinding
dada
bagian bawah ke
dalam
RR
(2-<12
bln):
50x/menit
RR
(1-<5
thn):
40x/menit
•
•
•
•
•
Bukan Pneumonia
Batuk pilek biasa
Tdk ada pernafasan
cepat
Tdk
ada
tarikan
dinding dada bwh
ke dlm
RR
(2-<12
bln):
<50x/menit
RR
(1-<5
thn):
<40x/menit
PNEUMONIA
• Pneumonia adalah proses infeksi
akut yang mengenai jaringan
paru-paru atau alveoli
• Seringkali bersamaan dengan
proses infeksi akut pada bronkus,
sehingga biasa disebut dengan
bronchopneumonia
• Inflamasi
dicirikan
dengan
adanya
konsolidasi
akibat
eksudat yang masuk dalam area
alveoli
TANDA PNEUMONIA
 Tanda pneumonia berupa retraksi (penarikan dinding
dada bagian bawah ke dalam saat bernapas bersama
dengan peningkatan frekuensi napas),
 perkusi pekak,
 Fremitus melemah,
 Suara napas melemah, dan
 Ronki.
PEMERIKSAAN
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
• Keluhan utama yg
dirasakan
• Riwayat
penyakit
sekarang
• Riwayat
penyakit
dahulu
• Riwayat
penyakit
keluarga
• TTV
• Pola,
kedalaman
dan
irama
pernafasan
• Pengkajian
fisik
difokuskan
pada
sistem
pernafasan
(inspeksi,
palpasi,
perkusi, auskultasi)
Pemeriksaan
Penunjuang
• Pemeriksaan Darah
lengkap
(Hb
menurun,
leukosit
meningkat, eritrosit
menurun)
• CT-Scan atau X-ray
(tahap lanjutan)
• Prosedur tes fungsi
paru-paru
• Pemeriksaan sampel
dahak
TATALAKSANA
Bukan pneumonia
Pneumonia
• Tanpa pemberian antibiotik
• Jika batuk diberikan kodein,
dekstrometorfan
dan
anti
histamin
• Jika demam diberikan obat
penurun panas
• Penderita dgn gejala batuk pilek
dan
pada
pemeriksaan
tenggorokan didapat bercak
nanah
disertai
pembesaran
kelenjar getah bening dileher
diberi penisilin
• Pneumonia berat: terapi O2 dan
antibiotik parenteral
• Pneumonia: diberikan antibiotik
per oral (disesuaikan dengan
hasil pemeriksaan jenis bakteri)
PENCEGAHAN
Pencegahan dapat dilakukan
dengan :
• Menjaga keadaan gizi agar
tetap baik.
• Immunisasi.
• Menjaga
kebersihan
perorangan dan lingkungan.
• Mencegah anak berhubungan
dengan penderita ISPA.
ETIKA BATUK
NURSING DIAGNOSIS
• Ineffective airway clearance related to excessive mucus production
secondary to retained secretions and inflammation
• Acute pain related to upper airway irritation secondary to an
infection
• Impaired verbal communication related to physiologic changes
and upper airway irritation secondary to infection or swelling
• Deficient fluid volume related to increased fluid loss secondary to
diaphoresis associated with a fever
• Deficient knowledge regarding prevention of upper respiratory
infections and treatment regimen
POTENSIAL KOMPLIKASI
•
•
•
•
•
Sepsis
Meningitis
Peritonsillar abscess
Otitis media
Sinusitis
INTERVENSI KEPERAWATAN
•
•
•
•
•
•
Pertahankan kepatenan jalan nafas
Posisikan pasien dengan potensial ventilasi
maksimal
Berikan O2 sesuai kebutuhan pasien
Identifikasi alat bantu utk membuka jalan
nafas pasien
Lakukan
pemasangan
oro
atau
nasopharyngeal airway jika diperlukan
Auskultasi bunyi nafas
•
•
•
•
•
•
Monitoring vital sign
Monitoring rate, rhythm, kedalaman dan
usaha bernafas
Monitoring saturasi O2 dengan pulse
oksimetri
Anjurkan pasien untuk menahan diri dari
berbicara
dan
untuk
berkomunikasi
sebaiknya
secara
tertulis
jika
memungkinkan
Mendorong pasien untuk meningkatkan
asupan cairan (2-3 liter cairan per hari jika
tidak ada kontraindikasi)
Berikan pendidikan kesehatan tentang
pencegahan penyakit
Download