Uploaded by User20356

kel 4 manaj strategik NEW

advertisement
MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEJIK
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
DOSEN : Widiyanti, SE, MM
Kelompok IV :
1. HENNY S.P
B.231.16.0172
2. SITI KHASANAH
B.231.16.0187
3. YUVERA R.F.T
B.231.16.0251
4. DIAH A.N
B.231.16.0254
5. AGUS DWIANTO
B.231.16.0255
6. NELLY H.A.A
B.231.16.0257
7. MUSDALIFAH
B.231.16.0272
8. VENTI ETIKA S
B.231.16.0296
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Dalam menghadapi persaingan dalam dunia bisnis diperlukan suatu strategi
yang tepat guna memenangkan persaingan tersebut. Strategi di tingkat korporasi,
bisnis dan tingkat operasional akan memegang kendali utama terlaksananya tujuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Memberikan perhatian kepada lingkungan
merupakan cara terbaik untuk merumuskan strategi yang akan diterapkan guna
menghadapi persaingan. Faktor-faktor lingkungan yang dimaksud dalam makalah
ini terdiri atas lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Makin besar suatu
organisasi, makin kompleks pula bentuk, jenis dan sifat interaksi yang terjadi dalam
menghadapi kedua jenis lingkungan tersebut. (Hanafie, 2007:12)
Tujuan
dilakukan
analisis
lingkungan
adalah
mengantisipasi
lingkunganorganisasi sehingga dapat bereaksi secara cepat dan tepat untuk
mensukseskan organisasi. Lingkungan Internal berkaitan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Faktor internal perusahaan sepenuhnya
dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya dapat diperbaiki.
Di makalah ini akan dibahas bagaimana analisis lingkungan dapat
mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan serta saya akan membahas tentang
elemen-elemen apa saja yang ada pada analisis lingkungan perusahaan secara
umum. Salah satu tujuan penting dari studi lingkungan umum adalah untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan. Oleh karena itu analisis lingkungan
internal sangat penting bagi perusahaan dalam memanfaatkan kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki untuk menyusun strategi dalam mengelola peluang dan
ancaman yang muncul.
2
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lingkungan internal?
2. Apa pengertian pengembangan profil perusahaan ?
3. Apa sasaran dari pendekatan analisis rincian operasional?
4. Apa pengertian dari analisis swot?
5. Bagaimana cara menggunakan analisis swot dalam analisis strategis/
6. Apa yang di maksud dengan analisis rantai nilai?
7. Bagaimana cara melakukan analisis rantai nilai?
8. Faktor-faktor apa saja yang digunakan untuk menilai sumbersumber diferensiasi pada aktivitas primer dan sekunder?
9. Apa saja perberdaan dari asset berwujud, asset tidak berwujud dan
kapabilitas organisasi?
10. Apa perbandingan faktor keberhasilan dalam industri?
11. Apa tujuan sumber dan pengunaan dana?
1.3
Tujuan penulisan
Tujuan penullisan ini adalah untuk menambah wawasan para pembaca,
khususnya para mahasiswa agar dapat memahami dan mendalami tentang
materi ini
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lingkungan Internal
Menurut David (2009), semua organisasi mempunyai kekuatan dan
kelemahan dalamberbagai bidang fungsional bisnis. Analisis lingkungan eksternal
terhadap peluang dan ancaman tidak cukup untuk memberikan organisasi
keuntungan kompetitif. Analisis lingkungan internal lebih mengarah pada analisis
intern perusahaan dalam menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
dari tiap-tiap divisi keuangan dan akuntansi, pemasaran, riset dan pengembangan,
personalia serta operasional.
Menurut Jauch dan Glueck (1997), lingkungan internal adalah proses
dimana perencanaan strategi mengkaji faktor internal perusahaan untuk
menentukan dimana perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan yang berarti
sehingga dapat mengelola peluang secara efektif dan menghadapi ancaman yang
terdapat dalam lingkungan.
Sedangkan menurut Pearce dan Robinson Jr, dalam Kotler (2005), analisis
lingkungan internal adalah pengertian mengenai pencocokan kekuatan dan
kelemahan internal dengan peluang dan ancaman eksternal.
Hasil dari analisis lingkungan internal akan menghasilkan kekuatan dan
kelemahan perusahaan.Kekuatan atau keunggulan perusahaan itu meliputi
keunggulan pemasaran, keunggulan sumberdaya manusia, keunggulan kuangan,
keunggulan operasi dan keunggulan organisasi dan manajemen.
Kekuatan dan kelemahan Pemasaran dapat dilihat dari reputasi perusahaan,
pangsa pasar, kualitas produk, keanekaragaman produk, merek produk, kemasan
produk, model produk, ukuran produk, garansi produk, kualitas pelayanan,
efektifitas penetapan harga, efektifitas distribusi, efektifitas promosi, kekuatan
penjualan, efektifitas inovasi dan cakupan geografis.
4
Hal-hal yang terkait dengan Lingkungan Internal, yaitu:
1. Manusia
Kompetensi : Memiliki karyawan atau guru yang memiliki kompetensi
(kemampuan) yang ia miliki. Serta memenuhi syarat-syarat rekuitmen.
Place man : orang yang berkompeten ditempatkan sesuai dengan keinginan
dan kemampuannya.
Dengan syarat: Apabila memiliki karakteristik kepribadian yang congruent dengan
kepribadian yang sesuai maka akan sesuai.
Promosi, kenaikan jabatan, orang yang berkompeten dan yakin memiliki
kenaikan prestasi yang lebih baik.
2. Kebijakan
Visi dan misi yang di bentuk akan membuat kita lebih tau apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan dalam visi dan misi yang sudah kita bentuk.
Aturan-aturan yang digunakan dalam menajalankan visi dan misi akan
membuat kita lebih tau mana yang harus boleh dilakukan atau tudak boleh
dilakukan untuk mencapai target yang mesti dicapai dalam pendidikan.
3. Kepemimpinan
Kepemimpinan yang sentralistik / otoriter, gaya kepemimpinan yang
apapun yang dilakukan karyawan tergantung dari keputusan pemimpin.
Kepemimpinan yang lepas tangan, yang dimana pemimpin dalam suatu
melaksanakan kegiatan pekerjaannya sebagai pemimpin menyerahkan semua
pekerjaannya kepada karyawan atau bawahannya. Dengan melakukan fungsi
manajemen, seperti controlling(pengawasan) agar bahawan merasa dalam
melakukan suatu pekerjaan ada yang mengawasi dan mengontrolnya. Setelah itu
melakukan suatu evaluasi dalam pekerjaan suatu karyawan.
Kepemimpinan yang demokratis, dimana dalam kepemimpinan ini dalam
mengambil suatu keputusan melibatkan bawahan atau karyawannya. Bawahan
diberi kebebasan dalam mengeluarkan pendapat dan keputusan.
Kepemimpinan yang berorientasi pada tugas, yang dimana dalam
pelaksanaannya lebih menekankan dalam tugas yang harus dikerjakan.
5
Kepemimpinan yang people oriented, seorang pemimpin yang selalu
memperhatikan karyawannya serta selalu memberikan semangat kepada
bawahannya.
4. System Reward
Dalam suatu kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh karywan atau
bawahan diperlukan suatu penghargaan(reward) kepada bawahan, agar bawahan
merasa bahwa mereka memang perlu di butuhkan dalam suatu pekerjaan tersebut.
Dalam system reward mempunyai 2 sifat, yaitu:
Materi : berupa tunjangan-tunjangan gaji, tunjangan transport, tunjangan anak dan
istri,dll.
Non Matreri: berupa pujian-pujian kepada bawahan.
5. Culture (budaya)
Value atau nilai-nilai yang perlu dipergunakan yang mampu menunujukan
identitas organisasi.
Pengembangan Profil Perusahaan
Yang dimaksud dengan profil perusahaan adalah kompetensi dan
kelemahan perusahaan yang sifatnya stratejik atau menentukan. Penentuan profil
suatu perusahaan dilakukan dengan mengindentifikasikan dan kemudian menilai
factor-faktor internal yang bersifat stratejik tersebut. Pada dasarnya ada 2
pendekatan yang dapat digunakan dalam mengidentifikasikan dan menilai factorfaktor internal, yaitu:
A.Pendekatan Fungsi
Pendekatan fungsi berupaya mengidentifikasikan dan menilai factor-faktor internal
yang mencakup kemampuan perusahaan, keterbatasannya dan ciri-cirinya yang
biasanya dikategorikan pada :
1. Posisi pasar
2. Keuangan dan akunting
3. Produksi yang berarti aspek teknis yang operasional perusahaan
4. Sumber daya manusia
5. Struktur organisasi dan manajemen
6
Posisi pasar. suatu perusahaan didirikan dan dikelola untuk menghasilkan produk
tertentu, baik berupa barang maupun jasa. Telah dimaklumi bahwa suatu
perusahaan memutuskan menghasilkan dan memasarkan produk tertentu karena
berbagai pertimbangan seperti :
a. Karena perusahan memiliki keunggulan kompetitif dan atau komparatif sehingga
produk yang dihasilkan akan laku dijual di pasaran dengan harga yang kompetitif
meskipun perusahaan pesaing sudah memproduksikan barang yang sejenis.
b. Produk yang dihasilkan diperkirakan akan diminati oleh para pengguna karena
diperhitungkan akan memuaskan sebagian kebutuhan mereka;
c. Jika di pasaran barang yang sejenis telah beredar, produk perusahaan menjadi
alternatif pilihan yang menarik bagi para pengguna.
Berangkat dari ketiga pertimbangan tersebut terdapat berbagai langkah yang perlu
diambil sebagai bagian dari keseluruhan aktivitas menciptakan profil perusahaan,
yaitu:
a. Setiap perusahaan pasti berupaya merebut persentase pasar yang makin tinggi
karena jika hal itu tercapai, berarti perolehan keuntungan bagi perusahaan akan
semakin besar pula.
b. Sebenarnya tidak menjadi soal apakah perusahaan akan berkonsentrasi pada
produk unggulan tertentu atau menempuh jalan diversifikasi.
c. Untuk itu diperlukan informasi pasar dan oleh karenanya manajemen harus
berupaya untuk menjamin bahwa dalam perusahaan terdapat kemampuan yang
dapat diandalkan untuk mencari dan memperoleh informasi itu.
d. Karena banyaknya perusahaan yang tidak memasarkan sendiri produknya
melainkan menggunakan jalur distributor dan agen, identifikasi dan penilaian
distributor dan agen tersebut perlu dilakukan, paling sedikit yang menyangkut
jumlahnya, keandalannya, wilayah operasionalnya dan sitem pengendalian yang
digunakan oleh perusahaan, termasuk pengendalian jumlah barang yang terjual.
e. Kondisi satuan kerja yang menangani masalah-masalah pemasaran dan penjualan
dalam organisasi perlu diketahui dengan jelas.
7
f. Perusahaan perlu menagmbil lankah dalam bidang promosi sedemikian rupa
sehingga langkah tersebut disamping segera menarik perhatian, akan tetapi juga
efisien dan efektif.
g. Para pengambil keputusan strategic diharapkan mampu menentukan strategi
yang menyangkut harga jual produk yang dihasilkan dan hendak dipasarkan.
h. Profil perusahaan akan semakin positif di mata para pelanggannya apabila
perusahaan dikenal mempunyai reputasi yang baik dalam hal pelayanan.
i. Dalam dunia bisnis dikenal “loyalitas” pelanggan. Artunya ialah bahwa karena
para klien sudah menyenangi produk tertentu dan menaruh kepercayaan yang besar
terhadap produsennya maka para klien tesebut tetap “setia” membeli dan
menggunakan produk perusahaan tersebut.
j. Dengan mengenal kemungkinan terjadinya “pergeseran” dalam selera konsumen,
strategi perusahaan seyogyanya mengandung prosedur yang operasional dalam hal
peluncuran produk baru dan pemasarannya.
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Proses Produksi Yang Efisien
Tersebut:
1. Pentingnya pemeliharaan hubungan yang serasi antara perusahaan dengan
pemasok, yang ada kalanya merupakan pihak yang berkepentingan yang
berkuasa.
2. Terjaminnya suplai bahan mentah dan bahan baku dari pemasok harus
diikuti oleh suatu sistem logistik yang handal.
3. Para manajer perusahaan ditantang untuk mampu menentukan lokasi
fasilitas perusahaan dengan tepat.
Dalam melakukan analisis tentang pola mana yang akan diberlakukan pada tingkat
mana, berbagai prinsip dapat dijadikan pegangan, seperti:
a. Prinsip Sentralisasi sepanjang menyangkut strategi perusahaan sebagai
keseluruhan
b. Prinsip Desentralisasi untuk keputusan-keputusan yang bersifat tidak lanjut
bagi keputusan stratejik
8
c. Prinsip manajemen partisipatif
d. Prinsip Pendelegasian wewenang
e. Prinsip fungsionalisasi
Analisis Lingkungan INTERNAL
Dalam lingkup internal dianalisis kekuatan dan kelemahan dari:
1.
Sumberdaya/ resources (input)
Misal: s.d. alam, s.d. manusia, s.d. keuangan, s.d. sosial-budaya, dsb.
2.
Strategi/kebijakan saat ini (proses) Kinerja (output)
Misal: rencana pengembangan yg lalu dan saat ini, rencanarencana sektoral,
rencana-rencana kawasan/pewilayahan; proses pembuatan keputusan.
3.
Kinerja ( Output )
Misal: hasil-hasil pembangunan s/d saat ini, perkembangan kota, dsb.
Analisis ini lebih lancar bila memanfaatkan system informasi manajemen (SIM /
MIS)
Teknik-teknik Analisis Lingkungan
Teknik-teknik yg sering dipakai, antara lain:
• Curah-gagas (brainstorming)
• Metode Delphi
• Dampak/ probabilitas
• Jaringan isu (issue network)
• Skenario (scenarios)
• Teknik Kartu/Bola Salju(“snow card”/“snowball”)
• Analisis Portofolio(portfolio analysis)
Teknik “KARTU SALJU”
Teknik ini merupakan pengembangan dari teknik curah gagas dan dilakukan
dengan langkah-langkah, sebagai berikut:
1. Pilih seorang fasilitator
2. Bentuk kelompok yg akan menggunakan teknik ini
9
3. Persilahkan mereka duduk mengelilingi meja
4. Fokuskan ke pertanyaan/masalah tunggal
5. Tiap orang melakukan curah-gagas sendiri-sendiri dan menuliskan item-item di
kertas kerjanya.
6. Persilahkan tiap orang memilih lima item terbaik daan menuliskannya di tiap
kartu (yg dapat terbaca oleh semua orang)
7. Tempel kartu di papan tulis dgn mengelompokkan/ mengkatagorikan (katagori
bisa diubah-ubah)
8. Dengan melihat katagori, item baru dapat dituliskan lagi ke kartu-kartu dan
kemudian ditempelkan s/d “jenuh”
9. Diskusikan hasil daftar item per katagori tersebut.
10.Rekam hasil akhir.
Teknik “PORTOFOLIO”
Dalam teknik ini dikaji tiap kekuatan-kelemahan unsur/hal dalam
lingkungan internal dibandingkandalam hal tingkat kompetisinya dengn
“pesaing”nya di lingkungan eksternal--plotkan hasil teknik ini dalam sebuah
gambar seperti ini:
B. Pendekatan analisis rincian operasional
Salah satu sasaran prnting dari analisis rincian operasional ialah agar para
pengambil keputusan stratejik dalam perusahaan semakin mengenali kekuatan dan
kelemahan perusahaan tersebut. Di samping itu, melalui analisis rincian
operasional, berakibat pada “nilai tambah” bagi perusahaan. Dalam melakukan
rincian operasional, biasanya dua hal yang menjadi sorotan perhatian ialah
pelaksanaan kegiatan-kegiatan pokok dan kegiatan-kegiatan penunjang, terutama
yang sifatnya stratejik bagi perusahaan yang bersangkutan.
Bagi suatu perusahan contoh yang sangat menonjol dari berbagai kegiatan
pokok ialah kegiatan produksi karena seperti dimaklumi perusahaan diciptakan
untuk menghasilkan suatu produk baik berupa barang maupun jasa yang:
1. Dimaksud untuk memuaskan sebagai kebutuhan para pengguna
10
2. Diminati oleh para pengguna atau calon pengguna karena berbagai pertimbangan
seperti, loyalitas kepada produk tertentu,dll.
3. Merupakan produk subsitusi dari produk yang telah beredar di pasaran yang
memberikan manfaat yang sama
4. Produk tersebut merupakan produk yang sedang trendy sehingga para pengguna
merasa perlu memilikinya
Produsen masih bertanggungjawab untuk memberikan pelayanan kepada
pelanggannya yang bentuknya dapat beraneka ragam seperti:
a. Pemasangan produk tersebut ditempat pemakai
b. Perbaikan apabila terjadi kerusakan
c. Pelatihan bagi pengguna di tempat pemakai
d. Penyediaan suku cadang
e. Kemudahan membeli dengan sistem kredit apabila diinginkan oleh pelanggan
Para perumus dan penentu strategi perusahaan kiranya perlu melakukan paling
sedikit 3 hal, yaitu:
1. Memahami sejarah perusahaan
2. Pemahaman siklus kehidupan organisasi
3. Orientasi masa depan
11
2.2 ANALISIS INTERNAL
1. ANALISIS SWOT : PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK
ANALISIS INTERNAL
SWOT merupakan akronim dari Strength (kekuatan) dan Weakness
(kelemahan) internal dari suatu perusahaan serta Opportunities (peluang)
dan Threat (ancaman) lingkungan yang diadapinya. Analisis SWOT
merupakan teknik historis yang terkenal dimana para manajer menciptakan
gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategi perusahaan. Analisis
ini di dasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif diturunkan dari
“kesesuaian”eksternalnya. Kesesuaian yang baik dan memaksimalkan
kekuatan dan peluang perusahaan serta meminimalkan kelemahan dan
ancaman. Jika diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini memiliki
implikasi yang bagus dan mendalam bagi desain dan strategi yang berhasil.
 Peluang (Opportunity)
Merupakan situsi utama yang menguntungkan dalam lingkungan
suatu perusahaan. Kecenderungan utama merupakan salah satu
sumber peluan. Identifikasi atas segmen pasar yang sebelumnya
terlewatkan, perubahan dalam kondisi persaingan atau regulasi,
perubahan teknologi, dan membaiknya hubungan dengan
pembeli atau pemasok dapat menjadi peluang bagi perusahaan.
 Ancaman (Threat)
Merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan suatu perusahaan. Ancaman merupakan penghalang
utama bagi perusahaan dalam mencapai posisi saat ini atau yang
di inginkan. Ketika para manajer telah sepakat mengenai
peluang dan ancaman utama yang di hadapi oleh perusahaan,
mereka memiliki suatu kerangka referensi atau konteks untuk
mengevaluasi kemampuan perusahaan memanfaatkan peluang
serta meminimalkan dampak dari ancaman utama. Sebaliknya,
12
ketika para manajer sepakat mengenai kekuatan dan kelemahan
inti perusahaan, mereka dapat secara logis bergerak untuk
mempertimbangkan
meningkatkan
peluang
kekuatan
yang
perusahaan,
dapat
paling
sementara
baik
mereka
meminimalkan dampak kelemahan-kelemahan tertentu yang
belum dapat diatasi.
 Kekuatan (Strength)
Merupakan sumberdaya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh
atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan
relative lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya. Kekuatan
muncul dari sumberdaya dan kompetensi yang tersedia bagi
perusahaan.
 Kelemahan (Weakness)
Merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih
sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relative terhadap
pesaingnya, yang menjadi ambatan dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan secara efektif.
Menggunakan Analisis SWOT dalam Analisis Strategis
Analisis SWOT paling umun digunakan sebagai kerangka logis dan
pembahasan dan refleksi mengenai situasi dan alternatif dasar suatu
perusahaan. Analisis ini seringkali dilakukan sebagai rangkaian dan diskusi
kelompok manajerial. Apa yang dipandang oleh seorang manajer sebagai
peluang, mungkin dianggap sebagai ancaman oleh yang lain. Demikian pula
halnya, kekuatan bagi seorang manajer mungkin merupakan kelemahan
bagi yang lain. Kerangka SWOT menyediakan dasar yang terorganisasi
untuk diskusi dan berbagai informasi secara mendalam, yang dapat
memperbaiki kualitas pilihandan keputusan yang kemudian diambil oleh
13
mereka. Analisis SWOT singkat atas situasi ini mungkin telah
mengidentifikasikan :
Kekuatan

Keahlian dalam tempat penyimpanan data dengan ukuran mini

Keahlian rekayasa yang ramah pengguna (userfriendly)

Reputasi dan citra di mata pelanggan usia muda

Merek

Organisasi dan orang-orang yang akrab dengan Web

Pengalaman Job mengerjakanPixar
Kelemahan

Skala ekonomi versus pesaing computer

Pasar computer yang telah jenuh

Sumber daya keuangan yang terbatas

Keahlian dalam industri music yang terbatas
Peluang

Situasi musik online yang masih tidak teratur

Batasan yang semakin meningkat dalam hal berbagi data

Peluang berkaitan dengan computer inti semakin sedikit

Digitalisasi film dan music
Ancaman

Pasar computer global yang semakin bertumbuh

Pesaing-pesaing computer besar
Keterbatasan Analisis SWOT
14
Analisis SWOT merupakan kerangka pilihan bagi bayak manajer selama
periode waktu yang panjang karena kesederhanaannya dan kemampuannya
untuk menggambarkan esensi dari formulasi strategi yang baikmenyesuaikan peluang dan ancaman suatu perusahaan dengan kekuatan dan
kelemahannya. Akan tetapi, analisis SWOT merupakan pendekatan
konseptual yang sangat luas sehingga rentan terhadap beberapa kelemahan
utama.
1. Analisis SWOT dapat terlalu menekankan kekuatan internal dan
menganggap remeh ancaman eksternal. Para pembuat strategi di setiap
perusahaan harus tetap waspada terhadap strategi yang di dasarkan pada
apa yang dilakukan dengan baik oleh perusahaan saat ini (kekuatannya)
tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan eksternal terhadap
kekuatan tersebut.
2. Analisis SWOT dapat bersifat statis dan berisiko mengabaikan kondisi
yang berubah. Nasihat yang serig diberikan berkaitan dengan gagalnya
proses pencernaan adalah bahwa rencana merupakan peristiwa sesaat
yang perlu dilengkapi, diketik, dan kemudian dipindahkan ke tempatnya
di rak seotang manajer, sementara ia mengerjakan pekerjaan actual
perusahaan. Jadi, tidaklah mengherankan bahwa para kritisi analisis
SWOT dengan alasan yang bagus, memperingatkan bahwa analisis
tersebut merupakan pandangan sesaat mengenai situasi yang berubah
atau bergerak. Analisis SWOT serta kebanyakan teknik perencanaan,
harus tidak bersifat statis dan mengabaikan perubahan.
3. Analisis SWOT dapat terlalu menekankan pada satu kekuatan atau
elemen strategi. Kekuatan Dell yang telah lama mendominasi
berdasarkan pada model penjualan langsung berbasis pada tingkat
otomatisasi yang tinggi, internet, atau telepon memberikan Dell,
menurut produsen dan pendiri, Michael Dell, “suatu keunggulan
kompetitif (kekuatan) seluas Grand Canyon”. Ia menilai sumber
kekuatannya sebagai sesuatu yang mahal untuk dijiplak oleh para
15
pesaingnya.
Namun
sayangnya,
bagi
pemegang
sahamDell,
kebergantungan Dell pada kekuatan “utama” menunjukkan sikap yang
terlalu meremehkan faktor-faktor lain dalam mempertahankan
kelangsungan strategi perusahaan untuk melanjutkan dominasi dan
pertumbuhan di industri PC.
4. Suatu kekuatan tidak selalu menjadi sumber keunggulan kompetitif.
Cisco Systems Inc. merupakan pemain dominan dalam penyediaan
perangkat switching dan barang-barang infrastuktur jaringan utama
lainnya yang memungkinkan sistem komunikasi computer global
berkembang. Cisco memiliki keahlian keuangan, teknologi, dan merek
yang substansial. Dua kali Cisco berupaya menggunakan kekuatannya
dalam bidang-bidang ini sebagai dasar untuk masuk ke dan bertahan
pada pasar jaringan computer rumah tangga dan alat jaringan rumah
tangga yang nirkabel. Kedua usaha tersebut gagal dan membuat
perusahaan itu mengalami kerugian ratusan juta dolar dalam prosesnya.
Secara ringkas, analisis SWOT merupakan suatu pendekatan tradisional
yang sudah lama digunakan oleh para pembuat strategi untuk melakukan
analisis internal. Analisis ini menawarkan usaha umum untuk menilai
kapabilitas internal dengan mempertimbangkan factor eksternal,
terutama peluang dan ancaman utama. Analisis ini memiliki
keterbatasan yang harus dipertimbangkan jika akan digunakan sebagai
landasan bagi proses pengambilan keputusan strategis perusahaan.
Pendekatan lain terhadap analisis internal yang muncul sebagian untuk
menambah ketajaman dan kedalama pada identifikasi dari keunggulan
kompetitif atas mana perusahaan dapat membangun strategi yang
berhasil adalah analisis rantai nilai.
2. ANALISIS RANTAI NILAI
16
Istilah Rantai nilai (value chain) menggambarkan cara untuk
memandang suatu perusahaan sebagai rantai aktivitas yang mengubah input
menjadi output yang bernilai bagi pelanggan. Nilai bagi pelanggan berasal
dari tiga sumber dasar: aktivitas yang membedakan produk, aktivitas yang
menurunkan biaya produk, dan aktivitas yang dapat segera memenuhi
kebutuhan pelanggan. Analisis rantai nilai berupaya memahami bagaimana
suatu bisnis menciptakan nilai bagi pelanggan dengan memeriksa kontribusi
dari aktivitas-aktivitas yang berbeda dalam bisnis terhadap nilai tersebut.
Aktivitas Primer





Pengadaan Logistik dalam perusahaan
Aktivitas, biaya, dan aset yang berkaitran dengan perolehan bahan bakar,
energy, bahan baku, suku cadang, barang dagangan, dan perlengkapan
lainnya dari pemasok; penerimaan, penyimpanan, dan distribusi input dari
pemasok; inspeksi; dan manajemen persediaan.
Operasi
Aktivitas, biaya, dan aset yang berkaitan dengan konversi input menjadi
bentuk produk akhir ( produksi, perakitan, pengemasan, pemeliharaan
peralatan, operasi fasilitas, penjuaminan mutu, perlindungan lingkungan).
Pengadaan logistik luar perusahaan
Aktivitas, biaya, dan aset yang berkaitan dengan distribusi fisik dari
produk kepada pembeli (penyimpana barang jadi, pemrosesan pesanan,
pengepakan pesanan, pengiriman, operasi kendaraan pengiriman).
Pemasaran dan penjualan
Aktivitas, biaya, dan aset yang berkaitan dengan upaya tenaga penjualan,
ilan dan promosi, riset dan perencanaan pasar serta dukungan bagi
agen/distributor.
Layanan
Aktivitas, biaya, dan aset yang berkaitan dengan penyediaan bantuan bagi
pembeli, seperti instalasi, pengiriman suku cadang, pemeliharaan dan
perbaikan, bantuan teknis, penanganan atas pertanyaan dan keluhan
pembeli.
Aktivitas Pendukung

Administrasi Umum
17



Aktivitas, biaya, dan aset yang berkaitan dengan manajemen umum,
akuntansi dan keuangan, hokum dan masalah peraturan, keselamatan dan
keamanan, system informasimanajemen, san fungsi-fungsi “overhead”
lainnya.
Manajemen sumber daya manusia
Aktivitas, biaya, dan aset yang berkaitan dengan perekrutan pelatihan
pengembangan, dan kompensasi dari seluruh jenis karyawan, aktivitas
hubungan dengan karyawan, pengembangan keahlian yang berbasis
pengetahuan.
Riset, teknologi, dan pengembangan system
Aktivitas, biaya, dan aset yang berkaitan dengan penelitian dan
pengembangan produk, penelitian dan pewngembangan proses, perbaikan
desain proses, desain peralatan, pengembangan perangkat lunak computer,
siostem telekomunikasi, desain dan rekayasa dengan bantuan computer,
kapabilitas basis data baru, dan pengembangan system pendukung yang
terkomputerisasi.
Pembelian
Aktivitas, biaya, dan aset yang berkaitan dengan pembelian dan
penyediaan bahan baku, perlengkapan jasa, dan jasa pihak luar lainnya
yang diperlukan untuk mendukung perusahaan serta aktivitasnya. Sering
kali aktivitas ini menjadi bagian dari aktivitas pengadaan logistic dalam
perusahaan.
Melakukan Analisis Rantai Nilai


Mengidentifikasi Aktifitas
Langkah awal dalam analisis rantai nilai adalah memcah operasi suatu
perusahaan menjadi aktivitas atau proses bisnis tertentu, biasanya dengan
mengelompokkan aktivitas atas proses tersebut ke dalam kategori aktivitas
primer atau pendukung.
Alokasi Biaya
Langkah berikutnya adalah mencoba mengaitkan biaya ke setiap aktivitas
yang berbeda. Setiap aktivitas dalam rantai nilai mengeluarkan biaya serta
mengikat waktu dan aset. Analisis rantai nilai mengharuskan manajer
untuk mengalokasikan biaya dan aset ke setiap aktivitas dan dengan
demikian menyediakan sudut pandang yang sangat berbeda terhadap biaya
dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh metode akuntansi tradisional.
18



Memahami kesulitan dalam Akuntansi Biaya berbasis Aktifitas
Penting untuk memahami bahwa system akuntansi dan manajemen
keuangan saat ini di banyak perusahaan tidak dibuat sedemikian rupa
sehingtga dapat dengan mudah menyediaakan perincian biaya berbasis
aktivitas.
Identifikasi Aktivitas yang Membedakan Perusahaan
Mencermati rantai nilai perusahaan mungkin tidak hanya akan
mengungkapkan keunggulan atau kelemahan biaya, tetapi juga
mengarahkan perhatian pada beberapa sumber keunggulan diferensiai
relative terhadap pesaing.
Menilai Rantai Nilai
Ketika rantai nilai didokumentasikan, para manajer perlu
mengidentifikasikan aktivitas yang penting bagi kepuasan pembel;I dan
keberhasilan pasar.
Faktor-faktor yang Mungkin digunakan untuk menilai sumber-sumber
diferensiasi pada aktivitas primer dan pendukung.
Aktivitas Pendukung
1. Administrasi Umum
 Kapabilitas untuk mengidentifikasi pasar produk baru dan ancaman
dari lingkungan potensial
 Kualitas system perencanaan strategis untuk mencapai tujuan
perusahaan.
 Koordinasi dan integrasi dari seluruh aktivitas rantai nilai di antara
subunit-subunit organissi
2. Manajemen SDM
 Efektivitas dan prosedur perekrutan, pelatihan dan preomosi di semua
tingkatan karyawan
 Kelayakan system imbalan untuk memotivasi dan menantang
karyawan
 Hubungan dengan serikat pekerja
3. Pengembangan Teknologi
 Ketepatan waktu dan aktivitas pengembangan teknologi dalam
memenuhi tenggat waktu penting
 Kualitas laboraturium dan fasilitas-fasilitas lain
 Kualitas hubungan kerja antara karyawan bagian litbang dan
departemen-departemen lain
19
4. Pembelian
 Prosedur pengadaan public, mesin dan bangunan
Pengembangan kriteria untuk keputusan sewa guna usaha atau
membeli
 Hubungan jangka panjang yang baik dengan pemasok yang andal
Aktivitas Primer
1. Pengadaan logistic perusahaan
 Sistem pengendalian persediaan dan bahan baku yang baik
 Efisiensi aktivitas pergudangan bahan baku
2. Operasi
 Produktivitas peralatan dibandingkan dengan pesaing utama
 Otomatis yang layak atas proses produksi
 Efisiensi tata letak pabrik dan desain arus kerja
3. Pengadaan logistic luar perusahaan
 Ketepatan waktu dan efisisensi dari pengiriman barang dan jasa
 Efisiensi aktivitas pergudangan barang jadi
4. Pemasaran dan Penjualan
 Inovasi dalam promosi penjualan dan periklanan
 Evaluasi saluran distribusi alternatif
 Motivasi dan kompetetisi tenaga penjualan
5. Layanan
 Kecepatan memerhatikan keluahan pelanggan
 Kelayakan kebijakan garansi
 Sarana untuk mengumpulkan masukan pelanggan untuk perbaikan
produk
Keunggulan Kompetitif melalui nilai pelanggan : Analisis tiga lingkaran
Untuk memulai analisis tiga lingkaran, kelompok ahli strategi yang terdiri dari
direktur harus memulai analisisnya dengan memikirkan secara mendalam tentang
apa yang dinilai oleh pelanggan mengenai tipe produk atau jasa yang ditawarkan
oleh perusahaan dan bagaimana cara para pelanggan menilainya.
20
Lingkaran pertama (terlihat pada bagian kanan atas) mencerminkan keputusan
bersama dari para ahli strategi mengenai siapakah pelanggan paling penting atau
segmen pelanggan yang membutuhkan atau menginginkan produk atau jasa dari
perusahaan.
Lingkaran kedua mencerminkan pandangan tim mengenai bagaimana para
pelanggan menerima penawaran dari perusahaan (dapat dilihat pada bagian kiri
atas) Irisan kedua lingkaran menunjukkan seberapa baik penawaran perusahaan
dapat mencukupi kebutuhan pelanggan.
Lingkaran ketiga menunjukkan pandangan para ahli strategi mengenai bagaimana
pelanggan neberima penawaran dari pesaing perusahaan.
Tim perencanaa harus bertanya tentang tiap-tiap lingkaran :
Lingkaran A : Seberapa besar dan bertahankah keunggulan kita? Apakah
keunggulan tersebut berdasarkan pada kapabilitas yang unik ?
Lingkarab B : Apakah kita menyampaikanm produk dan jasa kita secara efektif
pada area irisan ketiga lingkaran ?
Lingkaran C : Bagaimkana kita menghadapi keunggulan para pesaing ?
Pandangan berbasis sumber daya dari perusahaan
Suatu metode untuk menganalisis dan mengidentifikasikan keunggulan strategis
suatu perusahaan yang didasarkan pada tinjauan terhadap kombinasi dari aset,
keahlian, kapabilitas, dan aset tak berwujud yang special sebagai suatu organisasi.
Kompetensi Inti
Suatu kompetensi inti merupakan kemampuan atau ketrampilan yang ditekankan
dan diasah oleh suatu perusahaan dalam melakukan kewgiatannya serta dalam
mengejar misi umumnya.
Tiga sumber daya Utama : Aset Berwujud, Aset Takberwujud, dan
Kapabilitas Organisasi
Aset Berwujud merupakan sumber daya yang “paling mudah” untuk
diidentifikasikan dan sering kali ditemukan di dalam laporan neraca suatu
21
perusahaan. Mencakup fasilitas produksi, bahan baku, sumber daya keuangan, real
estat, dan komputer.
Aset Takberwujud merupakan “sumber daya” seperti merek, reputasi perusahaan,
moral organisasi, pemahaman teknik, paten dan merek dagang serta akumulasi
pengalkaman suatu organisasi.
Aset Berwujud
Sistem Reservasi
Hampton Inn
Aset Tak Berwujud
Merek Budweiser
Cadangan Kas Toyota
Motor Company
Reputasi Apple
Computer
Kepemilikan Tanah
Georgia Pacific
Armada Penerbangan
Fedex
Iklan Nike Dengan
Lebron James
Brain William
Sebagai Pembawa
Acara Evening News
Di Nbc
Tim Manajemen
Ebay Budaya WalMart
Resep Coca –Cola
Milik Coke
Kapabilitas Organisasi
Jasa Layanan
Pelanggan Travelocity
Program Pelatihan
Manajemen P&G
Sistem Pembelian Dan
Pengadaan Logistik
Dalam Perusahaan
Wal-Mart
Proses Pengembangan
Produk Google
Koordinasi Distribusi
Global
Proses Inovasi 3m
Mengklasifikasikan dan menilai sumber daya perusahaan
Sumber daya
berwujud
Karakteristik relevan
22
Indikator utama
Sumber daya
keuangan
Sumber daya fisik
Sumber daya tak
berwujud
Sumber daya
teknologi
Reputasi
Kapasitas pinjaman
perusahaan dan
kemampuannya untuk
menghasilkan dana
secara internal
menentukan kapasitas
investasinya
Sumber daya fisik
membatasi alternatif
kemungkinan produksi
perusahaan dan
memengaruhi posisi
biayanya. Karakteristik
utama mencakup:
 Ukuran, lokasi,
kecanggihan teknik
dan fleksibilitas
pabrik dan peralatan
 Lokasi dan
penggunaan alternatif
tanah dan bangunan
 Cadangan bahan
baku
 Rasio utang/ekuitas
 Arus kas/arus kas
bebas
 Peringkat kredit
Properti intelektual :
portofolio, paten, hak
cipta, rahasia dagang.
Sumber inovasi :
fasilitas riset, tenaga
kerja teknis dan
ilmuwan
Jumlah dansignifikasi
paten
Pendapatan dari
pemberian lisensi atas
paten dan hak cipta
Presentase karyawan
litbang dari total
jumlah karyawan
Jumlah lokasi fasilitas
riset
Pengakuan merek
Ekuitas merek
Presentase pembelian
berulang
Survei reputasi
perusahaan (misalnya
bussines work)
Ukuran-ukuran yang
objektif dan kinerja
produk yang
komparatif
Reputasi di mata
pelanggan melalui
kepemilikan merek
dan nama dagang ;
hubungan yang baik
dengan pelanggan;
reputasi dari kualitas
dan keandalan produk
dan jasa perusahaan.
23
 Nilai pasar aset
tetap
 Umur perlengkapan
modal
 Skala pabrik
 Fleksibilitas aset
tetap
Kapabilitas organisasi (organizational capabilities) bukan merupakan “input”
khusus seperti aset berwujud atau tak berwujud; melainkan keahlian kapabilitas
dan cara untuk menggabungkan aset, tenaga kerja dan proses yangdigunakan oleh
suatu perusahaan untuk mengubah input menjadi output.
Apa yang membuat suatu sumber daya bernilai?
Kriteria-kriteria RBV :
1. Penting untuk dapat memenuhi suatu kebutuhan pelanggan secara
lebih baik dibandingkan dengan alternatif lain.
2. Langka – hanya sedikit pihak lian yang memiliki sumber daya atau
keahlian setingkat dengan yang anda miliki
3. Menghasilkan bagian terbesar dari laba keseluruhan, dengan cara yang
dikendalikan oleh perusahaan anda.
4. Bersifat tahan lama atau berkesinambungan sejalan dengan waktu.
Menggunakan pandangan berbasis sumber daya dalam analisis internal
Hal ini membantu dalam hal :
 Memecah sumber daya
Mengatakan bahwa Dominozz Pizza memiliki keahlian pemasaran yang lenih
baik dibandingkan dengan Pizza Hut yang hanya memberikan sedikit
informasi. Akan tetapi, dengan memecah hal itu menjadi sub kategori- sub
kategori, seperti iklan yang pada gilirannya dapat dipecah lagi menjadi iklan
nasional, promosi lokal dan kupon memungkinkan penilaian yang lebih
terukur.
 Menggunakan perspektif fungsional
Dengan melihat area-area fungsional yang berbeda dalam perusahaan,
pemisahan antara aset berwujud dan tak berwujud serta kapabilitas
organisasional yang ada saat ini, dapat mulai mengungkapkan sumber daya
yang menciptakan nilai-nilai penting dan aktivitas yang perlu dianalisis lebih
lanjut.
 Melihat pada proses organizational dan kombinasi dari sumber daya dan
bukan hanya aset atau kapabilitas yang terisolasi. Meskipun pemisahan
adalah penting, anda harus juga mengambil sudut pandang kreatif terhadap
24
kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan saat ini atau yang berpotensi
untuk dimiliki, yang akan menghasilkan keunggulan kompetitif.

Menggunakan pendekatan rantai nilai untuk mengungkapkan kapabilitas,
aktivitas, dan proses organisasi yang merupakan sumber daya potensial
yang bernilai untuk menghasilkan keunggulan kompetitif.
Intinya adalah bahwa dalam menerapkan analisis RBV, seseorang harus
memusatkan perhatian pada identifikasi sumber-sumber daya yang mengandung
seluruh sumber nilai yang diidentifikasi dalam empat kriteria tersebut.
Analisis internal : membuat perbandingan yang berarti
Perbandingan dengan kinerja masa lalu
Para pembuat strategi menggunakan pengalaman historis perusahaan
sebagai dasar untuk mengevaluali faktor-faktor internal. Manajer lebih terbiasa
dengan kapabilitas dan masalah internal perusahaannya karena mereka sangat
terlibat dalam aktivitas keuangan, pemasaran, produksi dan penelitian dan
pengembangan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika penilaian seorang
manajer mengenai apakah faktor internal tertentu seperti fasilitas produksi,
organisasi penjualan, kapasitas keuangan, sistem pengendalian atau karyawan
kunnci merupakan kekuatan atau kelemahan akan sangat dipengaruhi oleh
pengalamannya terkait faktor-faktor tersebut.
Meskipun pengalaman historis dapat mennyediakan kerangka evaluasi yang
relevan, para pembuat strategi harus menghindari ketidakmampuan untuk melihat
secara lebih luas (tunnel vision) ketika menggunakannya.
Penentuan tolok ukur : perbandingan dengan pesaing
Penentuan tolok ukur (benchmarking) atau membandingkan cara perusahaan
“kita” melakukan suatu aktivitas dengan perusahaan lain yang melakukan hal
sama, telah menjadi perhatian utama dari para manajer di perusahaan-perusahaan
yang memiliki komitmen atas kualitas. Terutama ketika kerangka rantai nilai telah
semakin banyak digunakan untuk menyusun analisis internal, para manajer
mencoba untuk secara sistematis membandingkan biaya dan hasil dari aktivitas
yang menghasilkan nilai sekecil apapun dengan pesaing yang relevan atau standar
lainnya yang berguna karena hal ini terbukti merupakan cara yang efektif untuk
terus memperbaikiaktivitas tersebut.
Perbandingan dengan faktor keberhasilan dalam industri
Analisis industri mencangkup identifikasi atas faktor-faktor yang berkaitan dengan
partisipasi yang berhasil dalam suatu industri. Sebagaimana berlaku untuk metode
25
evaluasi yang telah dibahas sebelumnya, penentu keberhasilan utama dalam suatu
industri dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan
internal suatu perusahaan.
Siklus Hidup Produk
Siklus hidup produk merupakan suatu cara untuk mengidentifikasikan faktor-faktor
keberhasilan dimana para eksekutif dapat mengevaluasi kompetensi perusahaan
relatif terhadap produk unggulanatau produk-produk biasanya. Siklus hidup produk
merupakan suatu konsep yang menjelaskan penjualan, profitabilitas dan
kompetensi dari suatu produk yang merupakan kunci pedoman keberhasilan produk
tersebut seiring dengan pergerakan melalui tahap yang berurutan mulai dari
pengembanganan,perkenalan sampai pertumbuhan, kedewasaan, penurunan dan
keluarnya dari pasar.
Tahap perkenalan
Selama tahapan ini perusahaan membutuhkan kompetensi dalam menciptakan
kesadaran atas produk dan pengembangan pasar seiring dengan sumber daya untuk
menutupi kerugian awalnya yaitu sebagai berikut.
1. Kemampuan untuk menciptakan kesadaran produk.
2. Hubungan saluran yang baik guna memungkinkan produk untuk dikenalkan
dengan cepat sehingga mendapatkan anfaat dari pihak yang pertama kali
bergerak.
3. Harga premium untuk “menyaring” profitabilitas jika terdapat beberapa
pesaing.
4. Hubungan yang kuat dengan dan akses terhadap para pengadaptasi awal
yang menjadi penentu kecenderungan tersebut .
5. Sumber daya keuangan untuk menangani kekurangan kas pada awal dan
rendahnya profitabilitas.
Pertumbuhan
26
Selama tahapan ini pertumbuhan pasar meningkat cepat, dengan perusahaan yang
berupaya untuk membangun kesadaran merek dan menetapkan /meningkatkan
pangsa pasar. Kriterianya yaitu sebgai berikut:
1. Kesadaran akan merek dan kemampuan untuk membangun merek.
2. Keterampilan pengiklanan dan sumber daya cadangan .
3. Fitur-fitur produk yang membedakan versus penawaran kompetitif yang
meningkat.
4. Menetapkan dan menstabilkan pangsa pasar.
5. Akses kepada banyak saluran distribusi
6. Kemampuan untuk menambah fitur-fitur tambahan.
Kedewasaan
Pada tahap ini, pertumbuhan penjualan melambat secara signifikan , seiring dengan
meningkatnya persaingan dan penawaran produk-produk lain yang serupa,
perusahaan membutuhkan kompetensi yang memungkinkan ia untuk tetap
memperthankan pangsa pasarnya sembari memaksimalkan laba. Tahap ini meliputi
hal-hal sebagai berikut.
1. Kesadaran merek yang berkesinambungan.
2. Kemampuan untuk membedakan produk dan fiturnya.
3. Sumberdaya untuk memulai atau mempertahankan perang harga.
4. Keunggulan operasi untuk memperbaiki margin yang menipis
5. Penilaian untuk mengetahui apakah tetap bertahan atau keluar dari segmen
pasar yang telah jenuh.
Penurunan
Pada titik ini produk suatu perusahaan dan para pesaingnya mulai mengalami
penurunan dalam penjualan dan menghadapi tekanan pada margin. Kompetensi
yang dibutuhkan antara lainsebagai berikut:
1. Kemampuan untuk menghadapi pemotongan harga.
2. Kekuatan merekyang memungkinkan penurunan usaha pemasaran
3. Kepasitas yang meminimalkan biaya dan fleksibilitas untuk memungkinkan
hal tersebut.
27
4. Hubungan yang baik degan pemasok untuk mendapatkan keuntungan
kesepakatan biaya.
5. Kemampuan berinovasi untuk menciptakan produk baru atau memodifikasi
produk yang sudah ada.
PLC merupakan suatu konsep atau kerangka kerja yang menarik yang
mungkin digunakan oleh manajemen untuk mengukur kekuatan dari
kompetensi relevan. Namun, untuk melakukan lebih dari hal tersebut,
manager membutuhkan kehati-hatian. Pada kenyataannya hanya sedikit
produk yang mengikuti siklus hidup sama persis seperti modelPLC.
Lamanya waktu untuk masing-masing tahapan kemungkinan berbeda,
lamanya waktu dari PLC untuk produk-produk tertentu mungkin akan
berbeda drastis dibandingkan dengan PLC dari produk-produk lainnya, dan
bukan merupakan hal yang mudah untuk mengatakan secara pasti tahapan
apa yang akan dimasuki oleh suatu produk suatu waktu. Tidak seluruh
produk melewatkan tiap-tiap tahapan. Beberapa produk sebagai contoh ,
berjalan berjalann dari tahap pengenalan ke penurunan. Selain itu,
pergerakan dari satu tahap ke tahap yang laindapat dipercepat oleh adanya
strategi atau taktik yang ditekankan oleh eksekutif. Misalnya, pemotongan
harga dapat mempercepat pergerakan dari kedewasaan menuju ke
penurunan.
Siklus hidup produk dapat menjelaskan produk tunggal, satu kategori
produk, atau segmen industri. Penerapan gagasan dasar pada segmen
industri dari pada satu produk spesifik merupakan adaptasi yang lebih
bermanfaat atas konsep PLC. Hal ini memberikan eksekutif suatu alat
konseptual yang membantunya dalam analisis dan pilihan strategi dalam
koteks evolusi segmen industri di mana perusahaan bersaing. Kita akan
mempelajari konsep dari tahapan evolusi segmen industri atau kategori
produk sebagai alat analisis dan pilihan strategis.
28
Sumber-Sumber Daya Utama Lintas Area Fungsional
Pemasaran
1. Produk atau jasa perusahaan: cangkupan lini produk
2. Konsentrasi penjualan pada sejumlah kecil produk atau pelanggan
3. Kemampuan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan
mengenai pasar
4. Pangsa pasar atau pangsa subpasar
5. Bauran produk-jasa dan potensi ekspansi:siklus hidup dari produkproduk inti; keseimbangan laba penjualan dalam produk-jasa.
6. Jaringan distribusi: jumlah, cangkupan, dan organisasi penjualan yang
efektif: pemahaman mengenai kebutuhan pelanggan
7. Penggunaan internet; kehadiran web; e-commerce (perdagangan
elektronik).
8. Citra, reputasi, dan kualitas produk jasa
9. Imajinasi,efisiensi, dan evektifitas promosi dan iklan penjualan strategi
penentuan harga dan fleksibilitas penentuan harga
10. Prosedur untuk memahami umpan balik dari pasar dan mengembangkan
produk, jasa atau pasar baru.
11. Pelayanan purnajual dan tindak lanjut.
12. Goodwill-loyalitas merek.
Keuangan Dan Akuntansi
1. Kemampuan untuk memperoleh modal jangka pendek
2. Kemampuan untuk memperoleh modal jangka panjang ; rasio keuangan
3. Sumber daya tingkat korporasi (perusahaan multi bisnis)
4. Biaya modal relatif terhadap industri dan ptensi esaing pertimbangan
pajak
5. Hubungan dengan pemilik, investor, dan pemegang saham posisi
pengungkit; kapasitas untuk menggunakan, strategi keuangan alternatif,
seperti sewa guna usaha atau jual dan sewa kembali.
6. Biaya untuk masuk ke pasar baru atau hambatan bagi masuknya
pendatang baru.
29
7. Rasio harga-laba
8. Modal kerja; fleksibilitas struktur modal
9. Pengendalian biaya efektif; kemampuan untuk mengurangi biaya
10. Ukuran keuangan
11. Efisiensi dan efektivitas sistem akuntansi untul biaya, anggaran , dan
perencanaan laba.
Produksi, Operasi, Teknis
1. Biaya dan ketersediaan bahan baku, hubungan dengan penerimaan
sistem pengendalian persediaan; perputaran persediaan
2. Lokasi fasilitas; tata letak dan penggunaan fasilitas
3. Skala ekonomi
4. Efisiensi teknis dari fasilitas dan penggunaan kapasitas
5. Efektivitas dari penggunaan subkontrak
6. Tingkat integrasi vertikal; nilai tabah dan margin laba
7. Efisiensi dan perbandingan biaya-nmanfaat dari peralatan
8. Efektivitas dari prosedur pengendalian operasi
9. Biaya dan kompetensi teknologi relatif terhadap industridan pesaing
10. Peneliina dan pengembangan –teknologi-inovasi
11. Paten, hak cipta, dan proteksi hukum lainnya.
Personalia
1. Manajemen personalia
2. Keahlian dan moral karyawan
3. Biaya hubungan dengan karyawan dibandingkan dengan industri dan
pesaing
4. Efisiensi dan efektivitas kebijakan personalia
5. Efektivitas dari insentif yang digunakan untuk memotivasi kinerja
6. Kemampuan untuk meratakan lapangan kerja
7. Perputaran karyawan dan tingkat absensi
8. Keahlian khusus
9. pengalaman
Manajemen Mutu
30
1. hubungan dengan pemasok, pelanggan
2. praktik-praktik internal untuk meningkatkan kualitas produk dan jasa
3. prosdur untuk memantau kualitas
Sistem Informasi
1. ketepatan dan akurasi informasi mengenai penjualan operasi, kas, dan
pemasok
2. relevan informasi untuk keputusan taktis
3. informasi untuk menangani masalah kualitas; layanan pelanggan
4. kemampuan individu untuk menggunakan informasi yang tersedia
5. hubungan dengan pemasok dan pelanggan
Organisasi Dan Manajemen Umum
1. struktur organisasi
2. citra dan kebanggaan perusahaan
3. kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan
4. organisasi sistem komunikasi
5. sistem pengendalian organisasi secara keseluruhan (efektifitas dan
untilitas)
6. iklim organisasi; budaya organisasi
7. penggunaan prosedur dan teknik sistematis dalam pengambilan
keputusan
8. keahlian, kapabilitas, dan perhatian dari manajemen puncak
9. sistem perencanaan strategis
10. sinergi antara organisasi (perusahaan multibisnis)
Meenggunakan Analisis Keuangan
1. Rasio Likuiditas
Digunakan sebagai indikator atas kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban atas kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Kewajiban ini mencangkup utang jangka
pendek, termasuk bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo, aset
lancar bergerak melalui siklus normal dari persediaan- penjualanpiutang-kas, perusahaan tersebut kemudian menggunakan kas untuk
31
melunasi atau mengurangi kewajiban lancarnya. Rasio likuiditas yang
terkenal adalah rasio lancar: aset lancar dibagi kewajiban lancar. Untuk
PT ABC, perhitungan rasio lancarnya adalah:
Aset lancar
$4125000
=1,64 (2012)
kewajiban lancar $2512500
=
$3618000
=
=1,61 (2011)
$2242250
Kebanyakan analisis menyarankan rasio lancar sebesar 2 sampai 3.
Rasio lancar yang tinggi belum tentu merupakan pertanda yang baik; hal
ini bisa berarti bahwa organisasi tidak menggunakan asetnya seefisien
mungkin. Rasio cepat adalah aset lancar dikurangi persediaan, dibagi
dengan kewajiban lancar:
𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
$1950000
=
= 0,78 (2012)
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
$2512500
=
$1618000
= 0,72 (2011)
$2242250
2. Rasio Pengungkit
Rasio pengungkit mengidentifikasikan sumber-sumber modal suatu
perusahaan-pemilik atau kreditor luar. Rasio yang paling sering
digunakan adalah total utang di bagi dengan total aset:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
$3862500
=
= 0,54 (2012)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
$7105000
=
$3667250
= 0,57 (2011)
$6393000
Rasio utan jangka panjang terhadap ekuitas merupakan ukuran atas
sejauh mana sumber pendanaan jangka panjang yang disediakan oleh
kreditor. Rasio ini dihitung dengan cara membagi utang jangka panjang
dengan ekuitas pemegang saham:
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 $1350000
=
= 0,42 (2012)
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
$324500
=
$1425000
= 0,52 (2011)
$2725750
3. Rasio Aktivitas
32
Rasio aktivitas mengindikasikan seberapa efektif suatu perusahaan
menggunakan sumber dayanya.melalui perbandingan antara pendapatan
dengan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkannya, adalah
mungkn untuk menentukan efisiensi operasi. Rasio perputaran aset
mengindikasikan seberapa efisien manajmen menggunakan total aset.
Perputaran aset dihitung dengan cara membagi penjualan dengan total
aset.
𝑃𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐴𝑠𝑒𝑡 =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 $8250000
=
= 1.16 (2012)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 $7105000
=
$8000000
= 1.25 (2011)
$6393000
Ratio penjualan terhadap total aset tetap merupakan ukuran atas
perputaran dari pabrik dari peralatan. Rasio ini dihitung dengan cara
membagi penualan dengan aset tetap bersih.
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
$8250000
=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ $2980000
= 2,7 (2012)
=
$8000000
= 2.8 (2011)
$2775000
Ratio aktivitas lainnya adalah perputaran persedaan yang diestimasikan
dengan cara membagi penjualan dengan rata-rata persediaan.
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
$8250000
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = $2175000 = 3.79(2012)
=
$8000000
= 5.56(2011)
$1440000
Rata-rata
360
Periode penagihan = 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎
360
= 77 ℎ𝑎𝑟𝑖 (2012)
4.69
360
=
= 65 ℎ𝑎𝑟𝑖 (2011)
5.56
=
4. Rasio Profitabilitas
33
Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan
keputusan yang dipilih oleh manajemen suatu organisasi. Rasio
profitabilitas mengindikasi seberapa efektif keseluruhan perusahaan
dikelola. Margin laba suatu perusahaan dihitung dengan cara membagi
laba bersih dengan penjualan.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
$410000
= $8250000 = 0.0497 (2012)
=
$395000
= 0.0494 (2011)
$8000000
Rasio kedua yang bermanfaat dalam mengevaluasi profitabilitas imbal
hasil atas investasi dihitung dengna cara membagi laba bersih dengan
total aset:
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
$410000
=
= 0.1264 (2012)
𝐾𝑒𝑘𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ $3242500
=
$395000
= 0.1449(2011)
$2725750
Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan bagaimana perusahaan
menggunakan sumber daya keuangannya dari tahun ke tahun. Dengan
membandingkan neraca dari satu tahun ke tahun berikutnya, kita dapat menentukan
bagaimana dana diperoleh dan bagaimana dan tersebut digunakan sepanjang tahun
tersebut.
Dalam membuat laporan mengenai sumber dan penggunaan dana, adalh perlu
untuk:
1. Mengklasifikasikan perubahan-perubahan neraca yang menambah dan
mengurangi kas
2. Mengklasifikasikan faktor-faktor dalam laporan laba rugi yang menambah
atau mengurangi kas dan
3. Mengonsolidasikan informasi ini pada laporan mengenai sumber dan
penggunaan dana.
Sumber dana yang menambah kas
34
1. Penurunan bersih pada aset selain aset tetap yang dapat didepresiasikan
2. Penurunan kotor dalam aset tetap yang dapat didepresiaskan.
3. Kenaikan bersih dalam kewajiban apa pun
4. Hasil dari penjualan saham
5. Operasi perusahan
Penggunaan dana
1. Peningkatan bersih dalam aset selain aset tetap yang dapat didepresiasikan
2. Kenaikan kotor dalam aset tetap yang dapat didepresiasikan
3. Penurunan bersih dalam kewajiban apapun
4. Penarikan kembali atau pembelian saham
5. Pembayaran deviden tunai.
Perubahan kotor dalam aset tetap yang dapat didepresiasikan dihitung dengan
cara menambahkan depresiasi dari laporan laba rugi untuk periode tersebut pada
aset tetap bersih akhir periode lalu mengurangkannya dari total aset tetap bersih
pada awal periode. Sisanya mencerminkan perubahan dalam aset tetap yang
dapat didepresiasiasikan untuk periode tersebut.
Perubahan dapat dihitung sebagai berikut:
Bangunan dan pabrik bersih (2012)
$1175000
Depresiasi untuk 2012
+ 80000
$1255000
Bangunan dan pabrik bersih
- 1155000
$ 100000
35
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dengan mengetahui beberapa analisis lingkungan umum perusahaan
tersebut,perusahaan dapat mengetahui bagaimna keadaan dilingkungan
sekitar baik dengan lingkungan internal dengan berbagai elemen yang
teleh disebutkan diatas maupun dari lingkungan eksternal perusahaan.
Maka dari itu perusahaan bisa menemukan strategi apa yang harus
dilakukan perusahaan guna mengahadapi berbagai keadaan yang terjadi
disekitar perusahaan , seperti mengelola peluang dan ancaman dengan
menggunakan analysis lingkungan internal yang sesuai.
Yang paling utama dari analisis lingkungan perusahaan tersebut
bagaimana perusahaan bisa memberikan yang terbaik dan tidak membuat
kebijakan yang bisa merugikan biak perusahaan maupun lingkungan
sekitar.
36
DAFTAR PUSTAKA
.
Fred R. David, 2009, Manajemen Strategis. Salemba Empat Jakarta .
Jauch,
L.R
dan
Glueck,
W.R.
(1997),
Manajemen
Strategis
dan
Kebijakan Perusahaan, Edisi IV, Erlangga, Jakarta.
Jurnal. David, Fred R. “Manajemen Strategis” edisi ke-12. Jakarta : 2009.
Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia. Irawan, Handi. 2002. 10 Prinsip.
Pearce II, John A. dan Robinson Richard B. Jr. (2008) Manajemen Strategis 12.
Salemba Empat, Jakarta
37
Download