Uploaded by User19566

GERD

advertisement
Presentation Title
Definisi GERD
• Penyakit refluks gastroesofageal (gastro-esophageal
reflux disease/GERD) adalah kondisi patologis
dimana sejumlah isi lambung berbalik (refluks) ke
esofagus melebihi jumlah normal, dan menimbulkan
berbagai keluhan. Refluks ini juga menimbulkan
gejala - gejala ekstraesofageal, disamping penyulit
intraesofageal seperti striktur, Barrett's esophagus
atau bahkan adenokarsinoma esophagus.
• Meskipun secara awam GERD mungkin terkesan
“penyakit ringan” karena “hanya” menimbulkan gejala
refluks, GERD perlu ditangani dengan tepat karena
gejala tersebut dapat sangat mengganggu sehingga
menurunkan kualitas hidup penderitanya.
Patofisiologi Gerd
• Faktor kunci dalam pengembangan GERD adalah gerakan
retrograde asam atau zat berbahaya lainnya dari perut ke dalam
kerongkongan (Dipiro, 2008). Patofisiologi GERD dikaitkan
dengan kerusakan pada relaksasi sementara dari LES (lower
esophageal sphincter), bersihan asam esofagus dan kemampuan
penyangga, anatomi, pengosongan lambung, resistensi mukosa,
dan paparan mukosa esofagus terhadap faktor agresif (asam
lambung, pepsin, dan garam empedu) yang dapat menyebabkan
kerusakan esofagus.
• Patogenesis GERD meliputi ketidakseimbangan antara faktor
ofensif dan faktor defensif dari bahan refluksat. Yang termasuk
faktor defensif antara lain ‘disfungsi’ SEB atau sfingter
esophagus bawah (lower esophageal sphincter/LES), bersihan
asam dari lumen esofagus, dan ketahanan epitel esophagus.
Bentuk anatomik SEB yang melipat berbentuk sudut, dan
kekuatan menutup dari sfingter, menjadikan SEB berperan
penting dalam mekanisme antirefluks
Lanjutan
• Bersihan asam dari lumen esofagus adalah kemampuan
esophagus untuk membersihkan dirinya dari bahan
refluksat. Ketahanan epitel esofagus berasal dari lapisan
mukus di permukaan mukosa, produksi mukus, dan
mikrosirkulasi alirn darah di post epitel.
• Sementara yang menjadi faktor ofensif adalah
peningkatan asam lambung, dilatasi lambung, beberapa
kondisi patologis yang mengakibatkan berkurangnya
kemampuan pengosongan lambung. Simptom khas
GERD adalah heartburn, yaitu rasa terbakar di dada
disertai nyeri dan regurgitasi (rasa asam pahit dari
lambung terasa di lidah).
Penyebab & Faktor Resiko Gerd
• Penyebab terjadinya GERD dikaitkan
dengan faktor-faktor yang meningkatkan
frekuensi atau durasi refluks
gastroesofageal yang menyebabkan
meningkatnya kontak refluks asam
dengan mukosa esofageal.
• Faktor Resiko Gerd :
1.Obat-obatan
2.Makanan
3.Gaya hidup
4.Kondisi Bedah / Medis
Diagnosis Gerd
a. Endoskopi saluran cerna bagian atas
Pemeriksaan endoskopi saluran cerna bagian atas
merupakan standar baku untuk diagnosis GERD
dengan ditemukannya mucosal break(pecah) di
esophagus
(esofagitis
refluks).
Pemeriksaan
endoskopi jika dilakukan maka dapat dinilai
perubahan makroskopik dari mukosa esophagus,
serta dapat menyingkirkan keadaan patologis lain
yang dapat menimbulkan gejala GERD. Jika tidak
ditemukan mucosal break pada pemeriksaan
endoskopi saluran cerna bagian atas pada pasien
dengan gejala khas GERD, keadaan ini disebut nonerosive reflux disease (NERD).
Lanjutan
Derajat Kerusakan
Gambaran endoskopi
A
Erosi kecil-kecil pada mukosa
dengan diameter < 5 mm
B
Erosi pada mukosa/lipatan mukosa dengan
diameter > 5 mm tanpa saling berhubungan
C
Lesi
yang
konfluen
tetapi
mengenai/mengelilingi seluruh lumen
D
Lesi mukosa
sirkumferensial
esophagus
esophagus
yang
tidak
bersifat
Lanjutan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Esofagografi dengan barium
Pemantauan pH 24 jam
Tes Bernstein
Tes Gastro-Esophageal Scintigraphy
Tes PPI
Manometri esofagus
Penataklasanaan Gerd
a.
•
•
•
•
•
Terapi Non Farmakologi
Diet atau menurunkan berat badan
Pengaturan posisi saat tidur
Menghindari makan larut malam
Menghentikan tembakau dan alkohol
Menghindari konsumsi makanan yang dapat
memicu timbulnya GERD seperti
coklat,
kafein, makanan pedas, jeruk, minuman
bersoda
Lanjutan
b. Terapi Farmakologi
Manajemen Gerd menurut Katz et al, 2013
• Penggunaan PPI selama 8 minggu adalah
terapi pilihan untuk meringankan gejala dan
menyembuhkan esofagitis erosif. Tidak ada
perbedaan besar dalam efisiensi antara PPI
yang berbeda. Terapi PPI harus dimulai dengan
dosis satu kali sehari, sebelum makan, dosis
dapat disesuaikan dengan kondisi pasien.
Management GERD
• Dipiro, 2008:
Kondisi pasien
Fase 1
Gejala ringan
Terapi yang dianjurkan
Keterangan
A . merubah gaya hidup
Plus
B . Antasida
Maalox atau Mylanta 30 mL ( sesudah makan
dan pada waktu tidur)
Maalox TC 5-10 mL (sesudah makan dan pada
waktu tidur)
Gaviscon 2 tab( setelah makan dan sebelum
tidur)
Kalsium karbonat ( 500 mg ) 2-4 tablet
Dan/ Atau
C. Dosis rendah antagonis reseptor
H2 Cimetidine 200 mg
Famotidine 10 mg
Nizatidine 75 mg
Ranitidin 75 mg
Atau
PPI (sekali sehari )
Perubahan
gaya
hidup
sebaiknya dimulai dari awal
dan dilanjutkan pada saat
pengobatan
Jika setelah 2 minggu
gejala tidak
berhenti
dengan
merubah gaya hidup
mulailah untuk terapi
farmakologis
(terapi fase II )
Lanjutan
Fase II
Gejala GERD
A . Modifikasi pola hidup
Untuk gejala yang khas, pengobatan empiris dengan
Plus
terapi fase II
B.Dosis standar dari antagonis reseptor-H2 GERD ringan biasanya dapat diobati secara efektif
untuk 6-12 minggu.
dengan
Cimetidine 400 mg ( 2 x sehari )
antagonis reseptor H2. Pasien dengan gejala berat harus
Famotidine 20 mg (2 x sehari)
menerima pompa proton inhibitor sebagai terapi awal.
Nizatidine 150 mg (2 x sehari)
Jika
gejala
berkurang,pengobatan
dilakukan
Ranitidin 150 mg (2 x sehari)
seperlunya.
Atau
Jika gejala kambuh sering, pertimbangkan terapi
B. Proton pompa inhibitor selama 4-8 pemeliharaan (MT) dengan dosis efektif terendah.
minggu.
Catatan : Kebanyakan pasien akan memerlukan dosis
Esomeprazole 20 mg/hari
standar untuk terapi pemeliharaan.Untuk symtoms
Lansoprazole 15 mg/hari
atipikal,
Omeprazole 20 mg/hari
mendapatkan
endoskopi
(jika
mungkin)
untuk
Pantoprazole 40 mg
mengevaluasi mukosa. Berikan pompa proton inhibitor
Rabeprazole 20 mg
atau antagonis
reseptor H2. Jika gejala berkurang pertimbangkan terapi
A. Modifikasi gaya hidup
pemeliharaan. PPI adalah terapi pemeliharaan paling
Plus
efektif padapasien dengan gejala atipikal, gejala
B. PPI untuk 4-16 minggu (semuanya
komplikasi , dan penyakit erosif. Pasien tidak merespon
diberikan 2 x sehari)
fase terapi II,
Esomeprazole 20-40 mg
termasuk mereka dengan gejala atipikal persisten, harus
Lansoprazole 30 mg
dievaluasi melalui rawat jalan 24 jam dengan
Omeprazole 20 mg
pemantauan pH untuk Menyakinkan diagnosis GERD
Rabeprazole 20 mg
(jika mungkin). Jika Gerd terbukti, pertimbangkan fase
Pantoprazole 40 mg
Atau
terapi tahap III.
B. Dosis tinggi H2-reseptor antagonis selama
8-12 minggu
Cimetidine 400 mg(4 x sehari ) atau 800 mg (
2 x sehari )
Lanjutan
Fase III
Terapi interventional ( operasi anti
refluks atau terapi endoluminal)
Manometri harus
dilakukan kepada siapa
saja
yang
akan
melaksanakan operasi.
Studi Kasus
Kasus
Profil Pasien:
• Nama pasien
: Tn. HB
• Jenis Kelamin
: Laki-laki
• Usia
: 60 tahun
• Tinggi/ Berat badan
: Tidak ada data
• Alergi obat
: Amoxicillin
Keluhan Pasien:
Riwayat Keluhan:
• 3 bulan lalu: Nyeri di daerah ulu hati & refluk asam lambung (3-4x seminggu),
setelah minum obat (Lansoprazole 30mg 1xsehari) keluhan teratasi.
• 1 bulan lalu: Lansoprazole habis, tidak sempat pergi ke apotik karena sibuk. Ulu
hati terasa tidak nyaman (kira-kira 1 atau 2xseminggu) selama 1 bulan terakhir
sejak obat habis.
Keluhan saat ini (keluhan utama):
• Ulu hati terasa tidak nyaman
• Berak tidak hitam, tidak muntah, tidak kesulitan menelan, belum pernah endoskopi
Riwayat Penyakit:
• Hipertensi (sejak 5 tahun yang lalu)
• Gastroesophageal reflux disease (sejak 3 bulan lalu)
• Osteoarthritis (sejak 1 bulan lalu)
Kasus
Kehidupan Sosial:
• Bekerja hingga larut malam, sering konsumsi makanan pedas, merokok untuk
mengurangi rasa stress dan tekanan pekerjaan.
• Riwayat pengobatan :
Nama Obat
Aturan Minum
Indikasi
Amlodipin 5 mg
1x sehari
Hipertensi
Hidrochlorothiazide 12,5mg
1x sehari (pagi hari)
Hipertensi
Lansoprazole 30mg
1x sehari
GERD
Piroxicam 20mg beli sendiri di apotik
2x sehari
Osteoarthitis
1. Lakukan analisis terhadap kasus di atas dan bagaimana
managemen terapi yang diberikan?
2. Monitoring apa yang perlu dilakukan?
Download