Uploaded by User13369

LAPORAN INTERVENSI T.MODELING

advertisement
LAPORAN INTERVENSI
(TEKNIK MODELING)
Dosen Pengampu:
Nora Yuniar Setyaputri, M.Pd.
KELOMPOK 3
1. Eva Yuly Novitasari
2. Bayu Adi Prayoga
16.1.01.01.0001
16.1.01.01.0010
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2019
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan ini, yang berjudul: “Laporan Intervensi Teknik Modeling”.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing umat dari jalan kegelapan
menuju jalan yang terang benderang yang diridhoi oleh Allah SWT yaitu dengan
agama Islam.
Walaupun kami sudah berupaya semaksimal mungkin, demi terselesainya
makalah makalah ini, kami tetap menyadari bahwa kemampuan kami jauh dari
kesempurnaan, dan sudah pasti masih banyak kekurangannya. Sehingga kritik
dan saran yang sifatnya membangun semangat kami yang sangat kami harapkan.
Dan atas terselesaikannya penyusunan makalah ini, tak lupa penulis
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Nora Yuniar Setyaputri, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Analisis pengubahan
Tingkah Laku yang telah membimbing dan mendidik kami sehingga kami
menjadi mahasiswa yang berilmu.
2. Teman-teman yang membantu kami dalam penulisan laporan ini.
3. Semua pihak yang telah membantu kami demi terselesainya laporan ini.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang diberikan mendapat
balasan dari Allah SWT. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Penyusun,
Kediri, 18 Mei 2019
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A.Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................................... 3
A.Pengertian Modeling ....................................................................................................... 3
B. Tujuan Modeling ............................................................................................................. 3
C.Macam-macam teknik Modeling .................................................................................... 3
D.Penerapan Teknik Modeling ........................................................................................... 4
E. Unsur-unsur Modeling Simbolis .................................................................................... 5
BAB III PELAKSANAAN INTERVENSI ........................................................................ 6
A.Identitas Konseli ............................................................................................................. 6
B.Rincian kegiatan persesi Intervensi ................................................................................. 8
C.Tabel Perubahan Tingkah laku...................................................................................... 10
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................... 11
A.Simpulan ....................................................................................................................... 11
B.Saran .............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13
DOKUMENTASI ............................................................................................................. 13
LAMPIRAN...................................................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai usaha untuk menyusun teori maupun konsep dalam memahami
perilaku manusia sudah sejak lama dilakukan, namun usaha ini masih terusmenerus diperbaiki secara bertahap, namun teka-teki tentang tingkah laku manusia
belum sepenuhnya terjawab. Salah satu faktor utamanya bertolak dari sifat maupun
keadaan manusia sendiri yang bersifat kompleks dan unik. Dikatakan kompleks
karena kehidupan manusia melibatkan berbagai aspek antara lain aspek kognitif,
afektif, psikomotorik, dan sosial yang saling berinteraksi dan bersifat dinamis.
Kompleksitas ini menjadikan manusia tetap menghadapi kesulitan dalam
menembus rahasia yang menyelimuti sesamanya. Selanjutnya manusia juga
dikatakan unik karena merupakan makhluk yang tersendiri berbeda dengan
makhluk-makhluk yang lain, bahkan berbeda juga dengan sesama manusia.
Upaya pemahaman dan pengubahan tingkah laku masih terus dilakukan
melalui kajian berbagai ilmu karena berbagai masalah yang berdimensi luas berada
dalam kehidupan manusia, misalnya kebiasaan berperilaku buruk, kriminalitas, dan
bermacam pelanggaran peraturan, norma, dan hukum yang ada.
Sebagian tingkah laku manusia dapat terbentuk karena pengaruh lingkungan, yaitu
adanya stimulus atau perangsang dari lingkungan, disamping faktor internal
manusia itu sendiri. Tak jarang seorang anak yang berperilaku buruk dan
menyimpang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dimana ia tinggal dan yang
mengelilinginya. Lingkungan yang kurang mendukung, kehidupan yang jauh dari
rasa sosial, gaya hidup bebas, pengaruh teman sebaya, dan kurangnya perhatian
keluarga akan berdampak pada tingkah laku sang anak tersebut.
Dalam cakupan yang lebih kecil, khususnya berkaitan dengan profesi
bimbingan dan konseling yang bertugas memberikan layanan terhadap individu
yang memerlukan bantuan dan perlu dibimbing, pemahaman dan teknik
pengubahan tingkah laku menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa ditinggalkan,
karena akan menjadi modal utama dalam upaya pemberian bantuan. Upaya untuk
membentuk suatu tingkah laku, isyarat atau perangsang itu harus ditata, dirancang
sedemikian rupa agar mudah, jelas, dan menarik untuk diterima oleh subyek yang
akan diubah.
1
Kondisi individu yang berperilaku buruk dan menyimpang diharapkan
akan dapat diubah dengan penerimaan isyarat atau rangsangan yang diprogram
oleh guru pembimbing. Faktor-faktor penentu tingkah laku yang diharapkan
terbentuk, penataan stimulus, dan penyiapan subyek yang akan diubah, diharapkan
tingkah laku yang dikehendaki dapat terbentuk. Namun agar tingkah laku yang
baru dapat terbentuk secara efektif, pembentukan tingkah laku juga dapat
menggunakan intervensi yang didalamnya terdapat intervensi salah satunya yang
seiring digunakan yaitu teknik modeling.
B. Tujuan
Untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode Simbolik Modeling dalam
pengubahan tingkah laku Mahasiswa prodi BK di Universitas nusantara PGRI
KEDIRI.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Modeling
Modeling Merupakan belajar melalui observasi dengan menambahkan atau atau
mengurangi tingkah laku yang teramati, menggeneralisir bebrbagai pengamatan
sekaligus, melibatkan proses kognitif. Individu belajar dengan mengamati tingkah
laku orang lain (model). Banyak yang bisa kita pelajari melalui modeling ini
secara langsung. Misalnya gaya bahasa, menampilkan fisik (seperti cara
berpakaian, berdandan, dll). Dan kita akan berusaha bertingkah laku dan
menerima umpan balik dari penampilan kitaa. Jika umpan balik tersebut positif
kita membuat respon hingga semua itu menjadi bagian dari kebiasaan kita.
B. Tujuan Modeling
Strategi Modeling dapat digunakan membantu konseli untuk:
1. Memperoleh perilaku baru melalui model hidup maupun model simbolis
2. Menampilkan perilaku yang sudah diperoleh dengan cara yang tepat atau
pada saat ditampilkan.
3. Mengurangi rasa takut dan cemas
4. Memperoleh keterampilan sosial.
5. Mengubah perilaku verbal dan mengobati kecanduan narkoba.
C. Macam-macam teknik Modeling
Macam-macam modeling menurut Corey (2010) adalah:
1. Model yang nyata (live model), contohnya konelor yang dijadikan sebagai
model oleh konselinya, atau guru, anggota keluarga atau tokoh lain yang
dikagumi.
2. Model simbolis (symbolic model), adalah tokoh yang dilihat melaui film,
video atau media lain.
3. Model ganda (multiple model) yang terjadi dalam kelompok. Seseorang
anggota dari suatu kelompok mengubah sikap dan mempelajari sesuatu sikap
3
baru, setelah mengamati bagaimana anggota lain dalam kelompoknya
bersikap.
D. Penerapan teknik Modeling
1. Tahap Perhatian (atensi) Perilaku
Dalam belajar melalui pengamatan, seseorang harus memberi perhatian atau
atensi pada suatu model hal ini sesuai pendapat greder (1994) yang menyatakan
bahwa perilaku yang baru tidak bisa diperoleh kecuali jika perilaku tersebut
diperhatikan dan dipersepsi secara cermat. Pada dasarnya proses perhatian ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ciri- cir dari perilaku yang diamati
dan ciri-ciri dari pengamat. Ciri- ciri perilaku yang mempengaruhi atensi adalah
kompleksitasnya dan relevansinya.sedangkan ciri-ciri pengamat yang berpengaruh
pada proses atensi adalah keterampilan mengamati, motivasi, pengalaman
sebelumnya, dan kapasitas sensori
2. Tahap Retensi
Belajar melalui pengamatan terjadi berdasarkan kontinuitas. Dua kejadian yang
diperlukan terjadi berulangkali adalah pehatian pada penampilan model dan
penyajian simbolis dari penampilan itu dalam memori jangka panjang.jadi untuk
dapat meniru prilaku suatu model,sesorang harus mengingat prilaku yang
diamati.pada tahap ini terjadi pengkodean prilaku secara simbolis menjadi kode kode visual dan verbal dan menyimpannya dalam memori jangka panjang
3. Tahap Reproduksi
Pada tahap ini model dapat melihat apakah komponen –komponen suatu urutan
prilaku telah dikuasi oleh pengamat .agar seseorang dapat mereproduksi prilaku
prilaku model dengan lancar dan lahir,diperlukan latihan berulang- ulangkali dan
umpan balik terhadap prilaku yang ditiru. Umpan balik sesegera
mungkin
terhadap aspek – aspek yang salah menghindari prilaku keliru tersebut bekembang
menjadi kebiasaan yang tak di inginkan
4. Tahap Motivasi dan penguatan
Penguatan memegang peranan dalam pembelajaran melalui pengamatan. Apabila
seseorang mengantisipasi akan memperoleh penguatan pada saat meniru tindakan
4
suatu model maka ia akan lebih termotivasi untuk menaruh perhatian, mengingat
dan memproduksi prilakuu tersebut.disamping itu penguatan penting dalam
mempertahankan pembelajaran.
E. Unsur-unsur Modeling Simbolis
1. Karakteristik Klien/ Penggunaan Model
Pertimbangan awal dalam mengembangkan model simbolis ialah menentukan
karakteristik orang-orang yang akan menggunakan model yang didesain. Misalnya
usia, kebiasaan-kebiasaan, dan lain sebagainya.
2.Perilaku Tujuan yang Dimodelkan
Perilaku tujuan yang dimodelkan harus ditetapkan terlebih dahulu oleh konselor.
Apakah satu model atau serangkaian model bisa dikembangkan. Konselor harus
menyusun 3 pertanyaan yaitu : Perilaku-perilaku yang dimodelkan? apakah
perilaku atau aktivitas itu harus terbagi dalam urutan kemampuan dari yang
kurang komplek ke yang komplek? Bagaimana seharusnya kemampuan itu diatur?.
3.Media
Media merupakan sarana yang dapat digunakan untuk menampilkan model.
Media ini dapat berupa media tulis seperti buku dan komik serta media audio dan
video. Pemilihan media penyampaian ini akan tergantung di mana, dengan siapa,
dan bagaimana model simbolis itu akan digunakan (Abimanyu & Manrihu, 2009).
Masingmasing media memiliki kelebihan dan kelemahan.
4.Isi Tampilan/presentasi
Bagaimana bentuk media yang digunakan, konselor harus menyusun naskah yang
menggambarkan isi tampilan/presentasi modeling. Naskah tersebut harus memuat
lima hal yaitu: instruksi, modeling, praktek, umpan balik, dan ringkasan.
5.Uji Coba
Alangkah baiknya bila modeling simbolis yang telah disusun dilakukan uji coba.
Uji coba ini untuk memperbaiki dan menyempurnakan model simbolis yang telah
disusun. Beberapa hal yang akan di uji coba meliputi: penggunaan bahasa, urutan
perilaku, model, waktu praktek dan umpan balik.
5
BAB III
PELAKSANAAN INTERVENSI
A. IDENTITAS KONSELI
Nama
: Sintya Rosemawati
Nama Panggilan
:Sintya
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Ds. Kalibatur Kec. Kalidawir Kab.Tulungagung
TTL
: 23 Juli 2000
Umur
: 19 tahun.
Agama
: Islam
Semeseter
: 2 (genap)
Kelas
: 1-B
Suku
: Jawa
Hobi
: Baca Komik, Novel dan Nonton film korea
Cita-cita
: Jadi orang sukses
Nama Ayah
: Surani
Keadaan jasmani
Bentuk wajah
: Oval
Warna kulit
: Sawo matang
Berat badan
: 50 Kg
Tinggi badan
: 157 cm
Keadaan Kesehatan
Penglihatan
: baik
Pendengaran
: baik
Pembicaraan
: baik
Penyakit kronis
: tidak ada
Kesehatan umum
: baik
6
a. Keadaan Pribadi:
1) Prestasi akademik; siswa mempunyai nilai yang rata-rata.
2) Pilihan jurusan; Bimbingan dan Konseling
3) Tuntutan orangtua terhadap pendidikannya; mampu menyelesaikan studi S1
nya dengan hasil yang baik.
4) Cita-cita, harapan terhadap pendidikannya sendiri; siswa ingin agar studi S1
nya lancar dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusanya.
5) Motivasi belajar; kurang baik, terlihat dari saat mengerjakan tugas terasa berat,
serius, dan sangat takut apalagi jika berkaitan dalam maju di depan kelas
sehingga sering membawa HP saat presentasi.
b. Keadaan fisik :
Konseli memiliki postur tubuh ideal dan sederhana. Memakai kerudung, pakaian
yang dikenakan sederhana. Penampilan konseli polos dan tidak bersemangat.
Bibirnya tipis, kulitnya sawo matang, mata bulat, alisnya tipis, Berat badan 50
Kg dari segi kesehatan. Shintya termasuk anak yang sehat. Dia tidak mempunyai
penyakit yang berat.
c. Keadaan keluarga
Shintya adalah anak kedua dari 3 bersaudara kakak cewek dan adek cowok.
Keadaan ekonomi keluarganya termasuk berkecukupan. Ayahnya adalah
pensiunan TNI dan ibunya mengurus rumah tangga.
d. Tingkah laku social
Di kampus, Shintya termasuk anak yang pendiam dan tidak mempunyai
hubungan interpersonal yang baik dengan temanya. Sehingga sedikit sekali yang
mau berteman dengan dirinya. Dia sangat kecanduan gadget karena untuk
menonton dan browsing drama korea dan Kpop kesukaanya. Untuk tugas
kelompok sering tidak hadir sehingga meyebabkan kurang dapat dipercaya.
Sikapnya yang lugu dan cuek membuat teman-temanya enggan untuk
mendekatinya. Di kampus konseli juga tidak mempunyai geng dan tidak suka
berbaur kepada teman-temannya, hubungan dengan teman-teman di kelasnya
pun kurang baik selain itu karena sifat konseli yang polos dan introvert
mengakibatkan teman-temannya merasa aneh dengan sifat konseli.
7
e. Gambaran umum permasalahan
1) Sintya adalah mahasiswa yang Introvert dan suka menyendiri
2) Terlalu tergila-gila dengan Kpop atau semua yang berbau Korea.
3) Ketergantungan dengan HP tanpa mengenal situasi dan kondisi.
4) Sintya menjadi acuh dan menyendiri dan rendahnya rasa empati kepada
teman-teman yang ada di sekelilingnya.
B. RINCIAN KEGIATAN PER SESI INTERVENSI
1. Pertemuan Pertama (Tahap Atensi)
Kami berusaha untuk menjalin hubungan baik, agar Sintya merasa nyaman
saat diberikan intervensi sehingga dapat terbuka dan jujur terkait perilakunya
yang berbeda dengan temanya seperti dia pendiam, kurangnya rasa empati
kepada temanya dan kecanduan gadget karena kegemarannya tentang semua
yang berbau Korea. Pada pertemuan pertama ini kami masih berfokus pada
penjelasan terkait permasalahan yang ia alami agar mempermudah kami dalam
menentukan treatment yang sesuai. Disini kami berusaha memberikan
perhatian yang lebih kepada Sintya agar ia merasa diterima. Menjelaskan
secara rinci metode yang akan digunakan yaitu dengan penggunaan teknik
Simbolik modeling dengan media video yang memiliki tema sama yaitu
dampak penggunaan gadget. Awalnya Sintya nampak memiliki antusiasme
yang rendah. Ia hanya berbicara seperlunya saja dan kurang begitu tertarik
melakukan kegiatan ini. Namun itu berubah pada saat kelompok mulai
memutarkan video yang telah disiapkan. Berikutnya Sintya diajak untuk
merefleksikan terkait video yang telah diputarkan. Lewat video tersebut
Yohana diharapkan mengetahui cara yang sesuai dengan nilai yang ia miliki.
Dan menulis refleksi pada lembar yang telah dipersiapkan agar konselor
mengetahui sejauh mana Sintya dapat memaknai dan merefleksikan video
yang telah ia tonton. Berdasarkan apa yang ia tulis pada lembar refleksi, ia
terkesan masih kurang percaya diri dan cenderung menarik diri dari
lingkungan sekitar. Ia juga masih memiliki sifat pendiam dan acuh dengan
8
teman yang lainya. Di akhir pertemuan kelompok melakukan evaluasi dan
menjelaskan secara singkat tahapan atau pertemuan berikutnya.
2. Pertemuan Kedua (Tahap Retensi & Tahap Reproduksi)
Pada pertemuan kedua ini diawali dengan sesi konseling ringan terkait
perubahan respon yang Sintya berikan kepada teman temannya. Kemudian
kelompok kembali memutarkan video kepada Sintya dan kelompok melihat
bagaimana respon Sintya terhadap video tersebut melalui lembar refleksi yang
telah disiapkan. Pemutaran ulang video diharapkan dapat membuat Sintya
semakin yakin dan maksud dari video itu dapat disimpan dalam memori
jangka panjang Sintya.
3. Pertemuan Ketiga (Tahap Motivasi & Penguatan)
Selang beberapa hari kelompok melakukan pertemuan terakhir dengan Sintya.
Disini Sintya melakukan konseling ringan dengan kelompok. Dilakukan
dengan curah pendapat dan sharing terkait apa yang dirasakan serta
perkembangan Sintya setelah ia mendapatkan treatment. Kelompok dapat
memberikan timbal balik berupa penguatan atau motivasi agar Sintya dapat
lebih
mengurangi
penggunaan
gadget
dan
meningkatkan
hubungan
interpersonal dengan teman sebayanya.
4. Kelompok akan membahas tentang evaluasi kegiatan yang telah dilakukan
dengan cara kelompok kelompok menanyakan keteman-teman si konseli
apakah ada perubahan yang signifikan ataukah Pertemuan keempat (Tahap
Evaluasi)
sudah sedikit merubah tingkah laku yang lama dengan tingkah laku yang baru
sesuai dengan ekspektasi kelompok. Dari jawaban teman-teman konseli dan
pngamatan dari jauh oleh kelompok, konseli belum sepenuhnya dapat merubah
tingkah laku yang sebelumnya namun sudah sedikit ada perubahan dari tingkah
laku konseli seperti yang kelompok harapkan. Jadi dapat disimpulkan dengan
intervensi menggunakan teknik simbolik modeling ini dapat merubah tingkah
laku konseli sesuai tingkah laku baru yang diinginkan walaupun hasilnya tidak
signifikan.
9
C. TABEL PERUBAHAN TINGKAH LAKU
Tingkah Laku Lama (Pretes)
Tingkah Laku Baru (Postes)
1) Tidak mempunya hubungan
1) Hubungan interpersonal lebih meningkat.
interpersonal yang baik dengan temanya
2) Sudah lumayan bisa peduli dengan
2) Acuh dan tidak peduli dengan temanya.
temanya, dengan tanya menanyakan tugas.
3) Suka menyendiri dan pendiam.
3) Masih menjadi anak yang pendiam namun
4) Selalu membawa HP dan menonton
sudah sering ikut berkumpul dengan teman
Kpop walaupun saat dosen mengajar
yang lainya.
dikelas.
4) Saat dosen mengajar dan menerangkan
sudah lebih fokus dan jarang memainkan
HP.
10
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dari uraian pembahasan Laporan di atas, maka dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Bahwa simbolik modeling atau pemutaran video edukasi dapat
merubah tingkah laku mahasiswa dalam meningkatkan hubungan
interpersonal.
2. Dengan intervensi menggunakan Simbolik modeling belum bisa
merubah tingkah laku secara signifikan namun sedikit dapat merubah
salah satu tingkah laku yang diinginkan oleh kelompok.
B. SARAN
Dengan selesainya penulisan laporan ini, maka kami mengharap
kepada ibu/bapak dosen sekiranya menemukan kesalahan pada laporan
ini untuk memperbaikinya. Sebab kami bukanlah orang sempurna yang
tidak lepas dari sifat kekeliruan, sehingga kami juga biasa melakukan
kesalahan. Dan jika ada sesuatu yang biasa di jadikan bahan kajian oleh
ibu/bapak maka penulis akan merasa termotivasi. Saran dan kritik dari
ibu/bapak yang sifatnya membangun semangat kami akan selalu kami
tunggu.
11
DAFTAR PUSTAKA
Havefun,
irvan.
2012.
teknik-modeling.
tersedia
(online)
http://irvanhavefun.blogspot.com/2012/03/teknik-modeling.html diunduh: 18
Mei 2019
Nursalim, Mochamad. 2013. Strategi dan Intervensi Konseling. Jakarta:
Akademia Permata.
12
DOKUMENTASI
13
LEMBAR REFLEKSI
1. Bagaimana tanggapan anda mengenai video tersebut?
2. Bagaimana jika anda memiliki teman yang seperti itu?
3. Apakah yang akan anda lakukan ketika anda berada di posisi tersebut?
4. Apakah anda menangkap pesan dari video tersebut? Jelaskan
5. Setelah melihat video tersebut, apakah anda merasa bahwa kecanduan
gadget itu berbahaya?
14
Download