Uploaded by User7297

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

advertisement
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
Bab III
Rencana Kegiatan Pembangunan
Sanitasi
3.1
Rencana Kegiatan Air Limbah
Salah satu sasaran pembangunan air limbah yang akan dicapai pada
akhir perencanaan ini adalah praktek BABS dari 59,6% menjadi 0% pada
tahun 2019. Untuk menghitung kebutuhan kegiatan pada akhir perencanaan
maka diasumsikan bahwa tingkat pertumbuhan BABS setara dengan tingkat
pertumbuhan penduduk yaitu 1.97% pertahun sehingga praktek BABS pada
akhir perencanaan adalah 0% dari prediksi jumlah penduduk tahun 2019 yaitu
230.428 jiwa atau 46.086 KK.
3.1.1 Sarana dan Prasarana (Fisik) Air Limbah

Rencana Sistem Setempat (On-site): sistem individual maupun komunal.
Sistem individual dan komunal yang akan dibangun meliputi: stimulan
Jamban keluarga bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah, MCK++,
Septiktank komunal baik yang berbasis masyarakat maupun berbasis
kelembagaan dan pembangunan IPLT. Untuk lingkungan Sekolah Dasar
dan Menengah akan dilakukan pembangunan sarana air bersih dan
sanitasi.
Pembangunan jamban keluarga bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah,
MCK++, Septiktank Komunal, dan pembangunan IPLT akan difokuskan
pada daerah yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi.

Rencana Sistem Terpusat (Off-site): IPAL kawasan dan skala kota
Pembangunan sistem terpusat akan dibangun pada skala kawasan yang
diprioritaskan
untuk
kawasan
perkotaan
yang
meliputi
kawasan
bisnis/pasar/pertokoan, kawasan perkantoran, kawasan perumahan padat
penduduk, maupun pada kawasan kumuh berpenghasilan rendah.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Halaman 1 Bab III
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
Dokumen Memorandum Program Sanitasi ini dilengkapi dengan tabel-tabel
rencana investasi program, rencana pelaksanaan periode sampai akhir 5
(lima) tahun ke depan, dan peta-peta pokok yang dapat menjelaskan arah
pengembangan dan struktur ruang perkotaannya.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Halaman 2 Bab III
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
Gambar 3.1: Peta Lokasi Infrastruktur Air Limbah Existing
MCK
MCK
Existing
MCK
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
MCK Bani Amas
MCK BP2
MCK Tirta Kercana
MCK Bhakti Mulya
MCK Jl. Basuki
Rachmat
Halaman 3 Bab III
MCK Dharma
Bhakti
MCK Desa
Sebente
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
Gambar 3.2 : Peta Lokasi Infrastruktur Air Limbah sampai Akhir Perencanaan
- Stimulan Jamban
Keluarga
- Sanitasi Sekolah
- MCK ++
- IPAL
- Stimulan
Jamban
Komunal/Tangki
Keluarga
Septik Komunal
- Sanitasi
Sekolah
- IPAL
Komunal
- MCK ++Puskesmas
- Stimulan
Jamban
Keluarga
- Sanitasi Sekolah
- MCK ++
- IPAL
- Komunal/Tangki
Stimulan
Septik
Komunal
Jamban
Keluarga
- Sanitasi
Sekolah
- -Stimulan
MCK ++
-Jamban
IPAL Komunal
Keluarga
Puskesmas
- Sanitasi
Sekolah
- MCK ++
- Stimulan Jamban
Keluarga
- Sanitasi Sekolah
- MCK ++
- IPAL Komunal
- Stimulan Jamban
Ternak
- Stimulan
Keluarga
Jamban
- Sanitasi Sekolah
Keluarga
- MCK ++
- Sanitasi
- IPAL Industri
Sekolah
Rumah Tangga
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang
2014
- MCK ++
- IPAL Pasar Ikan
- Stimulan
Jamban
Keluarga
- Sanitasi Sekolah
- MCK ++
- Stimulan
Jamban
Keluarga
- Sanitasi Sekolah
- MCK ++
- Stimulan Jamban
Keluarga
- Sanitasi Sekolah
- IPAL
Komunal/Tangki
Septik Komunal
- IPAL Komunal
Ternak
- MCK ++
-
- Stimulan Jamban
Keluarga
- Sanitasi Sekolah
- MCK ++
- IPAL Industri
Rumah Tangga
- IPAL Komunal
Ternak
- IPAL Komunal
Puskesmas
- Stimulan
Jamban
Keluarga
- Sanitasi Sekolah
- MCK ++
- Stimulan
Jamban
Keluarga
Sanitasi
Stimulan- Jamban
Keluarga Sekolah
MCK ++
Sanitasi -Sekolah
MCK ++ IPLT Kel. Bumi Emas
IPAL Industri Rumah
Tangga
IPAL Komunal
Halaman 4 Bab III
Ternak
IPAL Rumah Potong
Hewan
- Stimulan
Jamban
Keluarga
- Sanitasi
Sekolah
- MCK ++
- - Stimulan
Jamban
IPAL Komunal
Keluarga
Ternak
- Sanitasi Sekolah
- MCK ++
- IPAL Komunal
Tangki Septik
Komunal
Perencan
aan
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
3.1.2 Kegiatan Pendukung (Non-Fisik) Air Limbah

Studi dan Perencanaan Teknis
Kegiatan studi dan perencanaan teknis yang diperlukan dalam rangka
mendukung kegiatan fisik khususnya yang berbasis kelembagaan
meliputi penyusunan masterplan sistem air limbah skala kabupaten,
penyusunan NSPK/outlineplan sistem air limbah skala kabupaten, studi
kelayakan, studi lingkungan dan desain rinci. Kebutuhan dan jenis dari
studi dan perencanaan teknis ini akan disesuaikan dengan kebutuhan
atau persyaratan yang berlaku.

Kelembagaan, Peraturan dan Per Undang-Undangan, serta Komunikasi
Aspek kelembagaan, peraturan dan per undang-undangan serta
komunikasi
merupakan
keharusan
dalam
rangka
mendukung
keberlanjutan program sanitasi.
Kelembagaan yang akan dibentuk berupa kelembagaan formal dan
kelembagaan yang bersifat non-formal atau berbasis masyarakat.
Kelembagaan yang akan dibentuk berupa UPTD untuk Pengelola IPLT,
KSM/BKM untuk Pengelola stimulan jamban keluarga, MCK++,
pembangunan IPAL/Tangki Septik Komunal dan Pembentukan Kaderkader ditingkat kelurahan.
Peraturan atau regulasi akan mengatur pengelolaan air limbah secara
keseluruhan yang akan dilakukan di Kabupaten Bengkayang berupa
penyusunan Peraturan Daerah (Perda), meliputi : Perda pengelolaan air
limbah, Perda Pengelolaan B3, Perda dalam penyelenggaraan sistem
air limbah rumah tangga, dan Perda Ijin Pembuangan Limbah Cair
(IPLC).
Komunikasi yang akan dilakukan berupa kampanye, sosialisasi,
edukasi, pemicuan baik secara langsung melalui kader-kader sanitasi
maupun melalui siaran radio, televisi, leflet dan sebagainya.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Halaman 5 Bab III
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
Tabel 3.1. Rencana Kegiatan Air Limbah
No
1
Uraian Kegiatan
2
Detail Lokasi
3
Jumlah
Penduduk
terlayani
Satuan
4
Tahun Pelaksanaan
2015
2016
2017
2018
2019
Total
Volume
6
7
8
9
10
11
12
Kegiatan Sasaran BABS 0%
1
Penyusunan Masterplan Sistem Air Limbah Skala
Kota/Kabupaten
Kab. Bengkayang
224.407
Dokumen
-
1
-
-
-
1
2
Penyuluhan dan kampanye Bebas "BABS"
(sasaran MBR dan Non MBR)
Kab. Bengkayang
224.407
Paket
1
1
1
1
1
5
3
Sosialisasi Rencana Stimulan Jamban Keluarga
untuk MBR/Miskin kepada masyarakat oleh Dinas
Terkait
Kab. Bengkayang
224.407
Paket
1
1
1
1
1
5
4
Stimulan Jamban Keluarga untuk MBR/Miskin
Kab. Bengkayang
5
Program Pembangunan MCK ++
Kab. Bengkayang
224.407
Paket
-
7
7
7
7
28
6
Program Pembangunan IPAL Komunal
Kab. Bengkayang
224.407
Unit
-
1
1
1
1
4
7
Program Pembangunan IPLT
Program pemicuan STBM (Stimulan pembangunan
jamban bagi masyarakat yang terpicu)
Kab. Bengkayang
224.407
Paket
-
-
-
1
-
1
17 Kecamatan
224.407
Paket
17
17
17
17
68
8
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
224.407
Paket
Halaman 6 Bab III
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
3.2
2014
Rencana Kegiatan Persampahan
Sasaran pelayanan persampahan wilayah perkotaan dari 6% menjadi 70%
dan untuk wilayah pedesaan dari 0 % menjadi 50 % pada akhir perencanaan.
Sasaran yang lain adalah pengurangan sampah wilayah perkotaan dari
sumbernya menjadi 5% pada akhir perencanaan.
Pelayanan persampahan akan diprioritaskan untuk daerah perkotaan.
Salah satu rencana kegiatan persampahan adalah pengurangan sampah dari
sumbernya dengan pola 3R sedangkan rencana penangan sampah dilakukan
dengan melakukan pengadaan sarana dan prasarana persampahan meliputi
pewadahan, alat angkut, maupun pembebasan lahan untuk TPS maupun TPA.
3.2.1 Sarana dan Prasarana (Fisik) Persampahan

Rencana Pengurangan Sampah (3R)
Rencana Pengurangan Sampah dari sumbernya dengan pola 3R (Reduce,
Reuse, Recyle) dilakukan antara lain dengan pengadaan tempat sampah
terpilah ditempat umum, pengadaan keranjang sampah komposter
(takakura).

Rencana Penanganan Sampah
Rencana penanganan sampah meliputi pewadahan, alat angkut, TPS dan
TPA atau kegiatan pemisahan, kegiatan penyimpanan dan kegiatan
pemrosesan di tempat, kegiatan pengumpulan, kegiatan transfer dan
transport,
maupun
kegiatan
pemrosesan
akhir.
Untuk
Kabupaten
Bengkayang direncanakan antara lain dengan pengadaan gerobak sampah
bersekat, pengadaan mobil pick up sampah, pembangunan dan rehabilitasi
TPS, pembangunan transfer depo, pengadaan alat angkut stasiun antara
dan TPA, pembangunan fisik peningkatan TPA Makmagan, maupun
pembebasan lahan.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Halaman 7 Bab III
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
Gambar 3.3: Peta Lokasi Infrastruktur Persampahan Existing
- TPA Makmagan Sistem
Open Dumping
Existing
- TP
S
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Halaman 8 Bab III
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
Gambar 3.4: Peta Lokasi Infrastruktur Persampahan sampai Akhir Perencanaan
-
-
Sanitasi Sekolah
TPA Makmagan system Controll Landfill
Unit Transfer Depo
TPST 3R
-
-
Sanitasi Sekolah
Sanitasi
Sekolah
-
Sanitasi
Sekolah
Sanitasi Sekolah
Sanitasi Sekolah
Sanitasi
Sekolah
Perencanaan
-
Sanitasi
Sekolah
-
-
Sanitasi Sekolah
Sanitasi
Sekolah
-
Sanitasi Sekolah
Sanitasi
Sekolah
-
-
Sanitasi
Sekolah
-
Sanitasi
Sekolah
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Sanitasi
Sekolah
-
Sanitasi Sekolah
Pengadaan container terpilah
Pembangunan Landasan Bak Kontainer Amroll Truk
Pengadaan Amroll Truk
Halaman 9 Bab III
Sanitasi
Sekolah
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
3.2.2 Kegiatan Pendukung (Non Fisik) Persampahan
 Studi dan Perencanaan Teknis
Kegiatan studi dan perencaan teknis yang diperlukan dalam rangka
mendukung kegiatan fisik khususnya yang berbasis kelembagaan meliputi :
1. Penyusunan Masterplan Persampahan,
2. Penyusunan NSPK Pengelolaan Persampahan,
3. Studi tentang kualitas dan kuantitas sampah di Kabupaten Bengkayang,
4. Studi Manajemen Pengelolaan Persampahan,
5. Penyusunan Rencana Usaha (Business Plan) Persampahan,
6. Penyusunan Revisi PERDA Pengelolaan Persampahan Kabupaten
Bengkayang,
7. Penyusunan Kebijakan Kerjasama Pengelolaan Persampahan.
8. Penyusunan studi kelayakan Peningkatan TPA Makmagan
9. Penyusunan UKL/UPL atau AMDAL Peningkatan TPA
Kebutuhan dan jenis dari studi dan perencanaan teknis ini akan disesuaikan
dengan kebutuhan atau persyaratan yang berlaku.
 Kelembagaan, Peraturan dan Komunikasi
Kelembagaan, peraturan dan komunikasi merupakan keharusan dalam
rangka mendukung keberlanjutan program sanitasi.
Kelembagaan
yang
diharapan
dalam
pengelolaan
sampah
adalah
kelembagaan yang sesuai dengan amanat PP 38/2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintah antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi,
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, PP 41/2007 tentang Pemerintah
Daerah, PP 23/2004 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum, serta Pemendagri 61/2009 tentang Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah. Kelembagaan yang akan dibentuk berupa
kelembagaan formal dan kelembagaan yang bersifat non-formal atau
berbasis masyarakat.
Kelembagaan yang akan dibentuk berupa UDPK untuk pengelola TPA,
TPS, TPST 3R dan pembentukan kader-kader di tingkat kelurahan,
pembentukan kelompok masyarakat baru di tingkat RT/RW tentang
pengolahan sampah dan pembentukan kader warga peduli lingkungan di
setiap kelurahan.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Halaman 10 Bab III
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
Peraturan atau regulasi yang akan mengatur pengelolaan Persampahan
secara keseluruhan yaitu berupa PERDA (Peratuan Daerah).
Perangkat peraturan tersebut digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan
kelembagaan pengelolaan sampah, antara lain :
- Aspek Pembiayaan
- Aspek Peraturan
- Aspek Peran Serta masyarakat
- Memisahkan regulator dan operator pengelola sampah.
Komunikasi yang akan dilakukan berupa kampanye, sosialisasi, edukasi,
pemicuan baik secara langsung melalui kader-kader sanitasi maupun
melalui siaran radio, televisi dan leflet.
Untuk rencana Program Pengelolaan Sampah dari sumbernya kegiatan
yang akan dilakukan antara lain : sosialisasi kebijakan pengelolaan
persampahan, penyuluhan tentang persampahan kepada masyarakat dan
kelompok masyarakat, kampanye pengurangan sampah dari sumbernya,
tata cara dan gerakan pemilahan sampah dari sumbernya, pelatihan 3R
bagi aparat pengelola persampahan, pelatihan pengolahan sampah
(TAKAKURA) di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Halaman 11 Bab III
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
Tabel 3.2. Rencana Kegiatan Persampahan
No
Uraian Kegiatan
1
1
2
3
4
5
2
Penyusunan Masterplan Persampahan Skala Kab.
Penyusunan Perda Pengelolaan Persampahan Skala Kab
Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan
Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam pengelolaan
persampahan
Penyuluhan tentang persampahan kepada masyarakat dan
kelompok masyarakat
Detail Lokasi
3
Jumlah
Penduduk
terlayani
Tahun Pelaksanaan
Satuan
2015
2016
2017
2018
2019
Total
Volume
4
6
7
8
9
10
11
12
Kab. Bengkayang
224.407
224.407
224.407
paket
paket
paket
1
1
-
1
-
-
-
1
1
1
Kab. Bengkayang
224.407
paket
-
1
1
1
1
4
Kab. Bengkayang
224.407
unit
-
1
-
-
-
1
Kab. Bengkayang
Kab. Bengkayang
6
Kampanye pengurangan sampah dari sumbernya tatacara
dan gerakan pemilihan sampah dari sumbernya
Kab. Bengkayang
224.407
unit
-
1
-
-
-
1
7
Pengadaan Tempat Sampah Terpilah untuk Rumah Tangga.
Kab. Bengkayang
224.407
unit
-
-
1
1
1
3
8
Pengadaan Tempat Sampah terpilah ditempat umum/jalan
Kab. Bengkayang
224.407
unit
1
1
1
1
1
5
9
Pembentukan Pokmas baru ditingkat RT/RW tentang
pengolahan sampah dan Pembentukan kader warga peduli
lingkungan di setiap kelurahan
Kab. Bengkayang
224.407
unit
-
-
1
1
1
3
10
Pelatihan 3R bagi aparat pengelola persampahan
Kab. Bengkayang
224.407
unit
-
1
-
-
-
1
11
Pelatihan pengolahan sampah (TAKAKURA) di Pustu
17 Puskesmas, 50
Puskesmas Pembantu
224.407
paket
10
10
10
10
10
50
12
Pelatihan Pengolahan sampah 3R bagi kader desa dan
RT/RW
Kab. Bengkayang
224.407
unit
-
-
1
-
-
1
13
Pengadaan Gerobag Sampah bersekat
Kec. Bengkayang
26.019
unit
28
30
30
30
30
148
14
Pengadaan Gerobag Sampah bermotor bersekat
Kec. Bengkayang
26.019
unit
15
Pengadaan Truk Sampah
Kec. Bengkayang
26.019
unit
-
1
-
-
-
16
Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan
Persampahan
Kab. Bengkayang
224.407
paket
1
1
1
1
1
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Halaman 12 Bab III
20
20
40
1
5
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
17
Peningkatan Operasional & Pemeliharaan Prasarana &
sarana persampahan
Kab. Bengkayang
224.407
paket
1
1
1
1
1
5
18
Pengadaan Kontainer (terpilah)
Kab. Bengkayang
224.407
unit
5
6
10
10
5
36
19
Pengadaan Amroll Truck
Kec. Bengkayang
26.019
unit
-
4
4
5
5
18
20
Pembangunan Unit Transfer Depo
Kec. Lumar, Makmagan
26.466
paket
-
-
1
-
-
1
21
Pembangunan TPA Sistem Controll Landfill
Kec. Lumar, Makmagan
224.407
paket
-
-
-
1
-
1
22
Pengadaan Bulldozer
Kec. Lumar, Makmagan
224.407
unit
-
-
1
-
1
23
Pengadaan Excavator Type 320D
Kec. Lumar, Makmagan
224.407
unit
-
-
-
1
-
1
24
Pengadaan Loader
Kec. Lumar, Makmagan
224.407
unit
-
-
-
1
-
1
25
Pengadaan Dumptruck Type Isuzu ELF 120PS
Kab. Bengkayang
224.407
unit
-
-
-
-
2
2
26
Pembangunan TPST 3R
Kec. Lumar, Makmagan
224.407
unit
-
-
-
-
1
1
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Halaman 13 Bab III
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
3.3
2014
Rencana Kegiatan Drainase
3.3.1 Sarana dan Prasarana (Fisik) Drainase

Rencana Pembangunan Saluran Drainase
Adapun kegiatan fisik yang akan dilakukan antara lain : pembangunan
saluran drainase primer, sekunder dan tertier meliputi 17 kecamatan
tersebar di 124 desa/kelurahan di Kabupaten Bengkayang. Pemeliharaan
saluran dan gorong-gorong drainase primer dan pengerukan sedimen
saluran dan gorong-gorong drainase primer di seluruh wilayah Kabupaten
Bengkayang.

Rencana Program Perlindungan dan Konservasi SDA, meliputi, kegiatan
peningkatan konservasi daerah tangkapan air, yaitu pembangunan sumur
resapan dan pembuatan biopori.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Halaman 14 Bab III
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
Gambar 3.5: Peta Lokasi Infrastruktur Drainase Existing
Existing
- Drainase Jalan
Temiak Sio
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
- Pembangunan saluran
Drainase Jl. Guna Baru
Rangkang, Jl. Raya Karya
Bhakti Kel. Bumi Emas, pada
SLTP Tirta Kencana, Jl. Sosial
– Pasukayu, Jl. Bambang
Ismoya, Jl. Sekip Lama,
Kantor Dinas PU, Gang
Halaman 15 Bab III
Delima,
- Rehabilitasi saluran Drainase
Jl. Guna Baru Trans Rangkang
- Pembangunan Box Culvert Jl.
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
Gambar 3.6: Peta Lokasi Infrastruktur Drainase sampai Akhir Perencanaan
- Pembangunan
Saluran Drainase
Primer
- Pembangunan
Saluran Drainase
Primer
- Pembangunan
- Pembangunan
Saluran Drainase
Primer
- Pembangunan
Sumur Resapan
Saluran
Drainase Primer
- Pembangunan
Saluran Drainase
Primer
- Pembangunan
Saluran Drainase
Primer
- Pembangunan
Saluran Drainase
Primer
- Pembangunan
Saluran Drainase
Primer
Perencana
an
- Pembangunan
- Pembangunan
Saluran
Drainase
Primer
- Pembangunan
Saluran Drainase
Primer
Saluran Drainase
Primer
- Pembangunan
Saluran Drainase
Primer
- Pembangu
nan
Saluran
- Pembangunan
- Pembangunan
Drainase
Saluran Drainase
Saluran Drainase
Primer
Primer
POKJA
PPSP Kabupaten Bengkayang 2014Primer
- Pembangunan Saluran
Drainase Primer.
- Pemeliharaan Saluran
Halaman
Drainase
Primer16 Bab III
- Pembangunan Sumur
Resapan
- Pembangunan
Saluran
Drainase
Primer
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
3.3.3 Kegiatan Pendukung (Non-Fisik) Drainase
 Studi dan Perencanaan Teknis
Kegiatan studi dan perencaan teknis yang diperlukan dalam rangka
mendukung kegiatan fisik khususnya yang berbasis kelembagaan meliputi :
penyusunan Masterplan Sistem Drainase skala kota/kawasan, DED Sistem
Drainase skala kota/kawasan, Review masterplan sistem drainase dan
penyusunan data base sistem drainase kota/kawasan. Selain itu juga
menyusun PERDA tentang Pengelolaan Sistem Drainase.
Kebutuhan dan jenis dari studi dan perencanaan teknis ini akan disesuaikan
dengan kebutuhan atau persyaratan yang berlaku.
 Kelembagaan, Peraturan dan Komunikasi
Kelembagaan, peraturan dan komunikasi merupakan keharusan dalam
rangka mendukung keberlanjutan program sanitasi.
Kelembagaan yang akan dibentuk berupa kelembagaan formal dan
kelembagaan yang bersifat non-formal atau berbasis masyarakat, yaitu
Kelompok Masyarakat Pengelola Sistem Drainase Lingkungan Mandiri.
Peraturan atau regulasi yang akan mengatur pengelolaan Persampahan
secara keseluruhan yaitu berupa PERDA (Peratuan Daerah).
Komunikasi yang akan dilakukan antara lain berupa :
1. Sosialisasi rencana pembanguan saluran dan gorong-gorong drainase
primer.
2. Supervisi pembangunan saluran dan gorong-gorong drainase primer.
3. Sosialisasi Perda pengelolaan sistem drainase.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Halaman 17 Bab III
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
Tabel 3.3. Rencana Kegiatan Drainase
No
Uraian Kegiatan
1
1
2
Detail Lokasi
3
Masterplan Sistem Drainase Skala Kabupaten
Kab. Bengkayang
Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan
Gorong-gorong Drainase Primer
Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran dan
Gorong-gorong Drainase Primer
Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase
Primer
Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong
Drainase Primer
Pemeliharaan Saluran dan Gorong-gorong Drainase
Primer
Pengerukan Sedimen Saluran dan Gorong-gorong
Drainase Primer
Penyusunan Perda tentang Pengelolaan Sistem
Drainase
17 Kec, di 124
Desa/Kelurahan
17 Kec, di 124
Desa/Kelurahan
17 Kec, di 124
Desa/Kelurahan
17 Kec, di 124
Desa/Kelurahan
9
2
3
4
5
6
Tahun Pelaksanaan
Jumlah
Penduduk
terlayani
Satuan
4
Total
Volume
2015
2016
2017
2018
2019
6
7
8
9
10
12
13
224.407
dokumen
-
1
-
-
-
1
224.407
dokumen
3
4
4
2
3
16
paket
1
1
1
1
1
5
m'
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
5.000
paket
2
3
3
2
2
12
224.407
224.407
224.407
Kec. Bengkayang
26.019
paket
1
1
1
1
1
5
Kec. Bengkayang
26.019
paket
1
1
1
1
1
5
Kab. Bengkayang
224.407
paket
-
1
-
-
-
1
Sosialisasi Perda Pengelolaan Sistem Drainase
Kab. Bengkayang
224.407
paket
-
-
1
-
-
1
10
Pembentukan Kelompok Masyarakat Pengelola
Sistem Drainase Lingkungan Mandiri
Kab. Bengkayang
224.407
kelompok
-
1
3
6
9
19
11
Pembangunan sumur resapan
Kec. Bengkayang,
Kec. Sanggau Ledo
1200
unit
-
20
20
20
20
80
12
Pembuatan biopori
Kab. Bengkayang
600
sekolah
-
5
5
5
5
20
7
8
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Halaman 18 Bab III
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
3.4 Rencana Kegiatan PHBS terkait sanitasi
Adapun rencana kegiatan PHBS terkait sanitasi yang akan dilakukan meliputi
kegiatan promosi kesehatan dan kerjasama dengan mass media, antara lain :
1. Penyuluhan dan kampanye Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) meliputi :
CTPS, Stop BABS, rumah sehat dan membuang sampah pada tempatnya
melalui siaran radio ataupun TV Lokal.
2. Pembuatan media promosi dan informasi sadar hidup sehat serta daerah
ODF, seperti pembuatan banner, stiker, spanduk, dan lain-lain.
Untuk rencana kegiatan pengembangan lingkungan sehat dan penyediaan
sarana
fisik
untuk
mendukung
PROHISAN,
meliputi
kegiatan
pemasaran/marketing sanitasi, stimulan pembangunan jamban bagi keluarga
miskin yang terpicu, pemicuan desa yang belum melaksanakan STBM,
monitoring dan evaluasi STBM, verifikasi daerah ODF, deklarasi dan reward
daerah ODF
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Halaman 19 Bab III
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
Tabel 3.4. Rencana Kegiatan PHBS terkait sanitasi
No
Uraian Kegiatan
1
2015
2016
2017
2018
2019
Instansi
Pengelol
a
3
Jumlah
Penduduk
terlayani
(jiwa)
4
6
7
8
9
10
11
Kab. Bengkayang
224.407
1
1
1
1
1
Dinkes
1
1
1
1
1
-
4
4
4
4
-
17
17
17
17
-
17
17
17
17
-
17
17
17
17
-
17
17
17
17
-
7
7
7
7
-
20
20
20
20
-
20
20
20
20
-
2
3
3
3
-
1
1
1
1
Detail Lokasi
2
Penyuluhan dan kampanye Pola Hidup Bersih dan sehat
(PHBS) meliputi CPTS, Stop BABs, rumah sehat dan
membuang sampah pada tempatnya melalui siaran radio
atau TV lokal.
Pembuatan media promosi dan informasi sadar hidup
sehat serta daerah ODF, seperti banner, stiker, spanduk,
dll.
1
2
Kab. Bengkayang
224.407
3
Pemasaran/marketing sanitasi
17 Kec, di 124
Desa/Kelurahan
224.407
4
Stimulan pembangunan jamban bagi masyarakat miskin
yang terpicu
17 Kec, di 124
Desa/Kelurahan
224.407
5
Pemicuan desa yang belum melaksanakan STBM
224.407
6
Monitoring dan evaluasi STBM
7
Verifikasi daerah ODF
8
Deklarasi dan Reward daerah ODF (Open Defecation
Free)
Pembangunan sarana cuci tangan pakai sabun (CPTS)
non permanen di poskesdes
17 Kec, di 17
Desa/Kelurahan
17 Kec, di 17
Desa/Kelurahan
17 Kec, di 124
Desa/Kelurahan
17 Kec, di 17
Desa/Kelurahan
17 Kec, di 17
Desa/Kelurahan
17 Puskesmas,
124 Posyandu
17 kecamatan
224.407
9
10
Pembangunansarana cuci tangan pakai sabun (CPTS)
non permanen di posyandu
11
Pembangunan sarana cuci tangan pakai sabun (CPTS)
di tempat-tempat umum (terminal, pasar dan alun-alun)
Pembangunan pra sarana dan sarana sanitasi dasar di
Ponpes
12
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Desa
224.407
224.407
224.407
224.407
Tahun Pelaksanaan
224.407
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Halaman 20 Bab III
Dinkes
Dinkes
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
3 Kecamatan, 3
Puskesmas
13
Pembangunan IPAL Komunal Puskesmas
14
Stimulan Pembangunan rumah sehat
15
Lomba PHBS sekolah dan Ponpes
Kab. Bengkayang
16
Lomba desa Sehat
17
18
19
2014
20.000
Dinkes
-
3
3
3
3
-
1
1
1
1
Dinkes
224.407
-
1
1
1
1
Dinkes
Kab. Bengkayang
224.407
-
1
1
1
1
Dinkes
Lomba Kader Kesehatan Lingkungan
Kab. Bengkayang
224.407
-
1
1
1
1
Dinkes
Stimulan untuk kader kesehatan dan Posyandu
Lokalatih dan penyegaran Kader Kesehatan Lingkungan,
kader posyandu, SKD tentang PHBS dan teknik
komunikasi
Kab. Bengkayang
224.407
-
1
1
1
1
Dinkes
-
1
1
1
1
224.407
24
24
24
24
28
224.407
24
24
24
24
28
224.407
24
24
24
24
28
4 desa
224.407
Kab. Bengkayang
17 Puskesmas,
224 desa
17 Puskesmas,
124 komunitas
17 Puskesmas,
124 komunitas
20
Pendampingan penyusunan Rencana Kegiatan STBM
21
Pemicuan STBM
22
Pelatihan kader
23
Pemberdayaan/pelatihan lembaga dan organisasi
masyarakat perdesaan
17 Puskesmas,
124 desa
224.407
24
24
24
24
28
24
Pemantauan Kualitas Air Bersih
17 Puskesmas,
124 desa
224.407
24
24
24
24
28
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Halaman 21 Bab III
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
3.5 Akses Sumber Pendanaan Non-Pemerintah
Akses sumber pendanaan untuk pembangunan sanitasi dapat bersumber dari :
1. Sumber pendanaan Pemerintah atau Dana Publik.
Dana ini mengalir dari Pusat, Provinsi lalu ke Pemerintah Kabupaten/Kota,
dan biasanya didapat dari pajak. Biasanya dana ini berbentuk hibah atau
pinjaman.
2. Sumber pendanaan Non-Pemerintah.
Sumber pendanaan ini terdiri dari :
a. Dana Pembangunan Asing (Overseas Development Aid/ODA). Hibah dan
pinjaman luar negeri dari lembaga-lembaga keuangan internasional,
seperti Bank Dunia dan ADB.
b. Lembaga
Swadaya
Masyarakat
(LSM)
dan
Organisasi
Berbasis
Masyarakat (OBM).
c. Sektor Swasta / Badan Usaha.
Pemerintah perlu mempelajari berapa banyak yang bisa diperoleh dari
sumber lain dari setiap kegiatan individual. Dengan demikian, pemakaian dana
publik bisa dibatasi hanya untuk yang benar-benar diperlukan.
Tetapi di seluruh dunia, terutama di negara kaya, investasi Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan (AMPL) masih dilakukan oleh beberapa tingkat
pemerintahan, mengingat pentingnya AMPL bagi kesehatan masyarakat, mutu
kehidupan dan lain-lain. Ini juga dilakukan di permukiman kelas menengah atas
di negara berkembang dan berpenghasilan menengah, walaupun sektor swasta
(pengembang) juga mendanai prasarana AMPL. Tetapi memang investasi
Pemerintah di daerah kumuh dan perdesaan masih kecil.
Untuk mengatasi masalah sanitasi di tempat-tempat tertentu, bantuan
pembangunan dan dari LSM/OBM merupakan instrumen penting. Tetapi sumber
ini tidak mampu memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah negara berkembang.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Halaman 22 Bab III
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
Peran sektor swasta masih belum besar tapi berpotensi, meskipun masih perlu
banyak pekerjaan dan pengembangan kelembagaan untuk memobilisasi dana
swasta. Saat ini, kontribusi dari penerima manfaat, yang diorganisir ataupun
tidak diorganisir dari kalangan masyarakat, sudah menunjukan arti penting
sumber dana dan menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat.
Sumber-sumber berikut diidentifikasi mempunyai potensi relatif baik untuk
diakses guna peningkatan pendanaan sanitasi. Walaupun Pemerintah dalam
berbagai tingkatan harus melakukan berbagai macam tindakan pendukung
untuk dapat mewujudkan potensi pendanaan ini. Bentuk–bentuk dukungan
Pemerintah yang dapat mewujudkan sumber pendanaan potensial dapat dilihat
pada Bab IV.
Tabel 3.5 berikut ini adalah ringkasan dari sumber–sumber pendanaan potensial
untuk pembangunan sanitasi.
Tabel 3.5 Sumber pendanaan dengan potensi terbesar untuk pembangunan sanitasi
Pemerintah
Pusat
1
Pemerintah
Provinsi
Pemerintah
Kabupaten/Kota
2
3
1. APBN
1. Hibah
Provinsi
1. APBD
2. Hibah dari
Pemerintah
Pusat
2.SILPA
3. Pinjaman
Luar Negeri
(donor)
3.Pinjaman
2. Investasi
Partisipasi
Pemda
(saham, dll)
3. Dana
Cadangan
SILPA, Dana
Pembanguna
n Masyarakat
4.Pinjaman
5.Hibah
4. DAK & DAU
5. Dekon/TP
6.Dana Khusus
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Lembaga
Donor
4
1. Pinjaman,
Kredit
Mikro
2.Hibah
Swasta
5
1.Pinjaman Bank
(Komersial Kredit
mikro, dana bergulir)
2. Investasi Swasta
termasuk PPP, PSP.
3.Bentuk khusus
Investasi Swasta
(kredit pemasok,
sewa, BOT special)
4.CSR/Hibah
5.Tarif/ Kontribusi
Pengguna
6. Kemitraan
Pemerintah dan
Swasta (KPS)
Halaman 23 Bab III
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
Sumber : Buku Panduan, Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
A. Pinjaman Donor (luar negeri)
Pada level Pemerintah Pusat, pinjaman luar negeri yang telah didapat berasal dari
beberapa sumber berikut:
• Tiga lembaga pembiayaan internasional (IFI): Bank Dunia, Bank Pembangunan
Asia dan Bank Jepang untuk Kerja sama Internasional–JBIC dan JICA,
• Donor bilateral dan multilateral, dan
• Bank komersial.
Kegiatan sanitasi biasanya memerlukan pinjaman jangka panjang dengan suku
bunga rendah, mengingat pemulihan biayanya yang lambat. Kegiatan yang paling
layak dibiayai pinjaman luar negeri adalah persampahan dan air limbah berskala
kota/besar (sewerage sistem).
Menimbang pengalaman yang tidak mengenakkan di masa lalu berkaitan dengan
pinjaman asing untuk pembiayaan infrastruktur, yaitu kinerja pelunasan utang
yang buruk dari Pemerintah di tingkat yang lebih rendah dan perusahaan daerah,
maka saat ini Pemerintah Pusat cenderung membatasi pemakaian instrumen ini
hanya pada kegiatan yang dilaksanakan melalui Kemitraan Pemerintah-Swasta
(KPS) dan kegiatan–kegiatan yang membutuhkan bantuan Teknis (TA).
Tabel 3.6. Daftar Pendek Sumber Pendanaan Negara-negara donor, lembagalembaga keuangan internasional, LSM dan lain-lain yang potensial
No.
Uraian
1
2
1.
2.
ADB akan membiayai pinjaman program berupa program MDGs, yaitu Program
Reformasi Infrastruktur dan Program Keuangan Pemerintah Daerah dan Reformasi
Tata-kelola Pemerintahan. Untuk kedua program ini, Pemerintah Jepang akan
memberikan dana pendamping.
Bank Dunia, dalam kaitannya dengan sanitasi, saat ini memberikan fasilitas
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Halaman 24 Bab III
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
3.
4.
5.
6.
2014
pinjaman langsung, berupa :
1) “Third water Supply and Sanitation for Low Income Community Project”, dan
2) “Water Resource Management Programs“ untuk kelompok masyarakat melalui
program PNPM.
Dalam waktu dekat, Bank Dunia akan membantu Pemerintah dalam memberikan
fasilitas pinjaman berupa kegiatan:
1) Pembangunan dan implementasi program air minum dan sanitasi melalui
mekanisme penggantian biaya berbasis kinerja (OBA);
2) Pinjaman kepada pengembangan kebijakan infrastruktur (IDPL); dan
3) Fasilitas pinjaman untuk bantuan teknis, knowledge management, dan
pengembangan kelembagaan.
Pada saat bersamaan, Bank Dunia melalui kumpulan dana donor (trust fund) dari
donor bilateral (AusAID, USAID, JICA, negeri Belanda) membiayai investasi air
minum dan water resource management.
Fasilitas pendanaan lain dari Bank Dunia adalah membentuk Indonesia
Infrastructure Financing Facility (IIFF) atau perusahaan yang menyalurkan pinjaman
dengan bunga komersial pada kegiatan infrastruktur, memberikan peningkatan
kapasitas kredit yang akan diberikan bersamaan dengan Indonesia Guarantee Fund
untuk investasi di sektor air minum dan sanitasi.
Sedangkan pinjaman kegiatan hanya akan diperuntukkan bagi rehabilitasi dan
rekonstruksi daerah terdampak tsunami (Aceh dan Pulau Nias) dan untuk kegiatan
reguler dari ketiga International Financial Institution (IFI) di atas.
Sumber : Buku Panduan, Sumber dan Mekanisme Pendanaan Sektor Sanitasi
Pinjaman luar negeri yang khusus membiayai sanitasi, hingga saat ini relatif
masih sulit diakses. Namun demikian, dengan sedikit langkah terobosan, bukan
tidak mungkin nantinya bisa diakses. Kendala utama yang berupa pemulihan
biaya, dapat diantisipasi dengan digabungnya kegiatan sanitasi (air limbah)
dengan air minum, asalkan PDAM Kabupaten/Kota telah dinyatakan sehat,
sehingga dapat mengajukan pinjaman baru. Pinjaman ini selanjutnya dipakai
untuk pengembangan sarana air minum dan air limbah. Apalagi kabupaten/kota
yang telah memiliki sarana sanitasi terpusat akan lebih mudah mengakses
pinjaman donor.
Untuk sektor persampahan, tampaknya tidak sesulit air limbah, walaupun
pengelolaannya kebanyakan melibatkan sektor swasta.
B. Pendanaan bersumber dari sektor swasta
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Halaman 25 Bab III
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
 Kemitraan Pemerintah-Swasta (KPS)
Secara realistis sulit untuk meraih target MDG, bidang sanitasi dengan periode
yang tersisa hingga 2015, apabila hanya mengandalkan dana publik tanpa
keterlibatan sektor swasta. Maka, Pemerintah Pusat menganggap sektor
swasta sebagai sumber dana yang potensial. Perpres 67/2005 mengatur KPS
berdasarkan sejumlah prinsip, seperti kepentingan kedua pihak dan pentingnya
analisis lebih dulu mengenai semua aspek terkait. Untuk mempromosikan KPS,
Pemerintah Daerah harus membuat peraturan untuk mendukung implementasi
KPS di daerah, agar kegiatan bersama berjalan adil dan transparan dan
bermanfaat bagi kedua pihak. Beberapa alasan mengapa KPS dipilih sebagai
model kerja sama adalah: efisiensi dana Pemerintah, akses sanitasi yang lebih
baik, dan meningkatkan mutu dan efisiensi layanan. Dari sudut pandang
investor swasta, KPS harus menekankan hal-hal berikut ini:
• Tingkat pengembalian investasi yang mencukupi (memerlukan periode
kontrak yang cukup panjang),
• Perjanjian kerja sama harus memuat masalah keuangan secara detil
mencakup: tarif, pembagian risiko dan penyelesaian konflik,
• Kriteria kinerja yang jelas, dan terstandarisasi,
• Stabilitas keuangan, ekonomi dan politik, termasuk analisis mengenai “risiko
politik”.
Hingga saat ini KPS untuk sanitasi baru menyentuh subsektor persampahan,
terutama dalam pengelolaan TPA (Bekasi, Denpasar, Surakarta). Faktor utama
penyebab KPS di bidang sanitasi masih kurang diminati, adalah tingkat
pemulihan biayanya yang rendah. Selain itu, peraturan pendukung di daerah
juga belum ada.
Sebagian besar opsi KPS yang dapat dilakukan di sektor sanitasi memerlukan
peranan Pemerintah yang besar. Misalnya dalam opsi kontrak layanan, kontrak
manajemen, kontrak sewa dan BOT. Pemerintah juga masih harus
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Halaman 26 Bab III
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
membayar biaya investasi di awal dan sering juga termasuk sebagian biaya
operasi dan perawatan (O&M). Sehingga keuntungan finansial dari KPS
menjadi lebih kecil.
 Bentuk lain Partisipasi Sektor Swasta–PSP (Partisipasi sektor swasta)
Bentuk kerja sama lain yang lebih luwes dan lebih cocok untuk pihak swasta
dan Pemerintah dalam membiayai kegiatan sanitasi berukuran kecil dan
sedang adalah partisipasi sektor swasta. Sebelum perjanjian kerja sama KPS
dilakukan, beberapa isu berikut harus disepakati agar menjadi dasar kerja
sama yaitu: komitmen Pemda dalam pembangunan sanitasi, manfaat sosioekonomi, kesiapan kelembagaan, kesiapan calon pengelola kegiatan, adanya
standar kinerja operasi, sistem informasi manajemen untuk memantau, dan
mekanisme untuk menangani konflik.
Bentuk–bentuk KPS yang lazim diaplikasikan di Indonesia adalah : Investasi
langsung (tunai atau non tunai), misalnya melalui BUMD; Operasi bersama;
Perluasan kredit ke perusahaan swasta untuk modal kerja dan investasi; BOT
dan Build Transfer Operate (BTO); sub-kontrak, outsourcing; dan Usaha
bersama.
KPS sektor sanitasi yang ada masih untuk persampahan (pengelolaan TPA).
Namun jika Pemda sudah memiliki atau membentuk Badan Investasi di daerah
(sebagai penyedia dana investasi) dan lembaga penjamin kredit daerah,
lembaga ini dapat menyediakan modal dan/atau memperlancar akses ke dana
pembangunan sanitasi. Namun hingga kini, kedua lembaga masih belum
terbentuk di daerah.
 Sumber Pendanaan CSRoyeyakan
CSR didasarkan pada UU No. 40/2007. Peraturan ini mengatur cara
bagaimana perusahaan, terutama yang usahanya berkaitan dengan eksploitasi
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Halaman 27 Bab III
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI
KABUPATEN BENGKAYANG
2014
sumberdaya alam harus melaksanakan program sosial yang diwajibkan,
dengan
sasaran
masyarakat
yang
membutuhkan.
Tujuannya
untuk
meningkatkan kesejahteraan mereka dengan berbagai cara. Program CSR
yang dijalankan oleh perusahaan di Indonesia mencakup bidang pendidikan,
kesehatan,
perlindungan
lingkungan
(pengelolaan
limbah
padat
dan
pengelolaan air limbah), dan sektor kredit mikro, juga kegiatan bermanfaat
sosial lainnya. Perusahaan harus menyediakan bukan hanya dana tapi juga
bantuan aktif dan lain-lain. Sementara mitra lokal yang berbasis masyarakat
akan memantau pelaksanaan program.
Walau terlihat sederhana, program CSR perlu disusun dengan cermat dan
perhatian diberikan pada beberapa faktor yang dapat menyebabkan target tidak
dapat diraih. Semua pihak harus merumuskan dengan jelas manfaat apa yang
ingin mereka peroleh, dan harus membuat kompromi sebelum program dimulai
agar nanti perbedaan harapan tidak menimbulkan konflik. CSR dapat berupa
hibah dari perusahaan kepada Pemda maupun langsung kepada masyarakat.
 Kontribusi pengguna (tarif)
PP No. 65/ 2001 merinci wewenang Pemda di bidang ini. Pada prinsipnya tarif
dan retribusi dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu:
1. Retribusi Jasa Umum, yaitu retribusi atas jasa yang disediakan atau
diberikan oleh Pemda untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum,
serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.
2. Retribusi Jasa Usaha. Adalah retribusi yang disediakan Pemda yang
menganut prinsip komersial. Pada dasarnya dapat disediakan oleh pihak
swasta.
3. Retribusi Perizinan. Adalah retribusi atas kegiatan tertentu Pemda dalam
pemberian izin. Misalnya retribusi penerbitan izin seperti bangunan,
kegiatan komersial, dan eksploitasi sumberdaya alam.
POKJA PPSP Kabupaten Bengkayang 2014
Halaman 28 Bab III
Download