Uploaded by User5683

Metode Pelaksanaan LAPAN

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bangunan gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan kontruksi yang menyatu dengan tempat
kedudukannya. Sebagian atau seluruhnya berada di atas / di dalam tanah / air yang berfungsi sebagai
tempat manusia melakukan kegiatannya. Pembangunan bangunan gedung di selenggarakan melalui
berbagai tahap pekerjaan kontruksi. Pekerjaan kontruksi adalah rangkaian kegiatan perencanaan dan
pelaksanaan beserta pengawasan yang meliputi pekerjaan arsitektural, struktur , mekanikal dan
elektrikal serta tata lingkungan, beserta kelengkapannya masing-masing dalam mewujudkan suatu
bangunan. Dalam sebuah pekerjaan kontruksi aspek teknologi berperan penting. Umumnya aplikasi
teknologi banyak di terapkan pada metode-metode pekerjaan kontruksi. Penggunaan metode yang
tepat, cepat, peraktis dan aman, sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan dalam suatu proyek
kontruksi, sehingga target waktu, mutu dan biaya dapat tercapai. Dalam menunjang metode
pelaksanaan kontruksi. Pekerjaan pertama yang harus dilaksanakan adalah pekerjaan persiapan.
Pekerjaan persiapan merupakan tahap pekerjaan yang harus dilaksanakan sebelum pelaksaan
pekerjaan pokok suatu proyek kontruksi. Bahkan pekerjaan ini harus telah dipersiapkan pada saat
tender proyek dan di jadikan bagian dari penawaran tender proyek yang bersangkutan. Setelah
menerima paket penawaraan tender. Diadakan pengkajian dan pendalaman terhadap pekerjaan
persiapanyang hendak dilaksanakan seperti :

Menganalisis kondisi lokasi

Mengumpulkan informasi harga dan tersediannya material serta peralatan

Mengumpulkan informasi sumber tenaga kerja dan tingkat upah

Mengusahakan jaminan leleang
1.2. Maksud dan tujuan
Adapun maksud dari penullisan ini adalah mengidentifikasi metode pelaksanaan gedung, dimana
proyek tersebut memiliki kriteria sebagai berikut :

Pemilik proyek tersebut adalah lembaga penerbangan dan antaraiksa Nasional (LAPAN)

Nama pekerjaan yaitu Renovasi Berat Gedung Administrasi BPAA
1

Lokasi pekerjaan, Jl. Lapan (28 Oktober) Kota Pontianak

Nilai proyek Rp. 1.105.877.000,00
Tujuan Penulisan tugas ini adalah menganalisa metode pelaksanaan yang efektif dan efisien dalam
menunjang pekerjaan konstruksi.
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan tugas ini adalah untuk menganalisa metode pelaksanaan yang proyek
yang efektif dan efisien dari pekerjaan pendahuluan/persiapan sampai ke pekerjaan ahir/penutupan.
2
Bab II
PEMBAHASAN
Metode Pelaksanaan Konstruksi Gedung
2.1 URAIAN KEGIATAN :
Metode pelaksanaan ini berdasarkan tahapan-tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan
berdasarkan rencana anggaran biaya. Jangka waktu pelaksanaan di laksanakan bahwa target
pembangunan harus dapat diselesaikan tepat waktu, tepat biaya sesuai dengan Nilai Kontrak dan tepat
mutu sesuai dengan Spesifikasi teknis. Metode pelaksanaan ini adalah kegiatan konstruksi gedung
administrasi BPAA pada lokasi Jl.28 oktober kota pontianak.
Untuk tahap awal pekerjaan yang dilaksanakan Meliputi diantaranya sesuai didalam RAB.
Adapun Metode Pelaksanaan yang akan dilaksanakan kami susun beberapa tahap yaitu :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENDAHULUAN
a. Penjelasan Umum
Pekerjaan persiapan adalah pekerjaan yang diutamakan sebelum untuk memulai pekerjaan
utama. Pekerjaan ini meliputi papan nama proyek, pemasangan bouwplank, dan
pembersihan lokasi, di kerjakan sebelum mulai kegiatan dan di laksanakan setelah selesai
pekerjaan, dan dokumentasi..

Alat yang dipergunakan
Alat-alat yang dipergunakan adalah alat-alat manual dan untuk pembuangan
sampah-sampah hasil pembersihan menggunakan truck.


-
Palu
-
Gergaji
-
Kamera
-
Dll
Tenaga Kerja
-
Pelaksana Lapangan
-
Mandor
-
Pekerja
-
Pelaksana Lapangan
-
Tenaga Administrasi
Bahan yang dipergunakan
3

-
Papan
-
Kaso/Cerucuk
-
Paku
-
Dll
Metode Pelaksanaan
-
P3K dan Keselamatan Kerja. Pada pekerjaan ini di simpan pada
ruang yang di siapkan pada direksi. Tempat yang sudah di tentukan
pastikan bisa di capai oleh pekerja ketika membutuhkannya.
-
Gudang kerja di siapkan dengan ukuran dan material yang telah di
sepakati antara konsultan supervisi dan pelaksana.
-
Gudang kerja di gunakan untuk penyimpanan bahan material dan
peralatan tukang.
-
Air kerja disiapakan di site pekerjaan, baik sumber airnya maupun
tempat penampungannya
-
Pada listrik ini sama halnya dengan air, listrik juga di siapkan pada
direksi keet, gudang, dan area kerja.
-
Mobilisasi alat-alat kerja ke lokasi pekerjaan dan di simpan rapi
pada lokasi pekerjaan.
-
Perlatan tukang dan lainnya di kembalikan lagi pada tempat
penyimpanan awal.
-
siapkan papan nama kegiatan. Bahan nama kegiaan menggunakan
rangka kayu dengan bahan vinil.
-
Papan nama kegiatan di pasang pada posisi yang bisa di lihat
sebagai pemberi informasi.
-
Pembersihan lokasi adalah lokasi yang kaan di kerjakan di dalam
bouwplank.
-
Bersihkan area lokasi yang kaan dibangun baik dari awal yang
akan di bangun maupun sampai rumah terahir yang kaan di bangun.
-
Pemasangan bowplank pada setiap rumah yang akan di bangun.
-
Pemasangan bowplank di pasang di luar ukuran rumah, yaitu satu
meter dari as dinding rumah.
-
Pemasangan bowplank harus siku dan lurus.
-
Pemasangan bowplank agar lurus di bantu dengan bentangkan tali.
4
-
Pada area di dalam bowplank di ratakan untuk mempermudah
pekerjaan leveling.
-
Setiap laporan/catatan pekerjaan dibundel rapi dan secara berkala
dilaporkan kepada Direksi Lapangan.
-
Setiap pelaksanaan kegiatan didokumentasikan secara visual terutama saat
sebelum pekerjaan dilaksanakan, sedang dilaksanakan atau sesudah
dilaksanakan. Pengambilan foto diupayakan dari posisi yang sama..
I. PEKERJAAN PONDASI
a. Penjelasan Umum
Pekerjaan pondasi ini terdapat beberapa item pekerjaan, yaitu :
1. Pekerjaan Galian Tanah Biasa Pondasi
Tahap-tahap pekerjaan galian tanah pondasi setempat yaitu:
Penggalian tanah untuk pondasi setempat dilakukan secara hati-hati serta harus mengetahui ukuran
panjang, lebar dan kedalaman pondasi.
Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari ukuran pondasi agar tukang lebih
leluasa bekerjanya
Semua galian tanah harus ditempatkan diluar dan agak jauh dari pekerjaan penggalian agar tidak
mengganggu pekerjaan.
2. Cerucuk Dia. 14 – 800 cm
Pemancangan cerucuk di siapkan untuk pemancangannya. Pemancangan di pasang sesuai dengan
posisi titik pasangnnya.
Pemasangan di pasang sesuaikan dengan gambar kerja.
3. Penghamparan pasir alas
Setelah selesai penggalian pondasi, maka dilakukan penghamparan pasir alas. Ukuran pasir alas ini di
sesuaikan dengan gambar kerja untuk ukuran tebal nya.
4.
Pondasi beton P1
a. Penjelasan Umum
5
Pekerjaan Struktur ini adalah pekerjaan-pekerjaan Pondasi yang terdiri dari beberapa item
pekerjaan, yaitu : pekerjaan pembesian tulangan, pekerjaan bekisting, dan pekerjaan cor
beton.




Alat yang dipergunakan
-
Vibrator
-
Gerobak
-
Ember Cor
-
Molen
-
Concrete Pump (jika diperlukan)
-
Dll
Bahan yang dipergunakan
-
Semen
-
Pasir dan Batu
-
Besi tulangan
-
Kayu mal
-
Papan mal
-
Dll
Tenaga Kerja
-
Mandor
-
Kepala Tukang
-
Tukang
-
Pekerja
Metode Pelaksanaan
Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan
mengajukan Shop Drawing dan Request kepada Konsultan Pengawas untuk
diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini.
- Pembuatan
bekisting
- Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Dipabrikasi di los kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk
dipasang sesuai dengan gambar kerja.
- Bekisting dibongkar setelah umur beton cukup dan/atau setelah
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
6
- Pembesian
- Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Diameter dan jarak serta metode pengikatan atau penyambungan sesuai
dengan spesifikasi teknis dan kaidah-kaidah keteknikan yang berlaku.
- Dipabrikasi di pos kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk
dipasang sesuai dengan gambar kerja.
- Pada titik-titik tertentu dipasang beton decking dengan ketebalan sesuai
rencana.
- Pembetonan
-
Beton yang dipergunakan adalah beton dengan mutu K-225 atau mutu
yang disyaratkan sesuai spesifikasi teknis.
-
Beton harus teruji sesuai dengan persyaratan serta ketentuan yang
berlaku. Kontraktor menyerahkan hasil uji dengan biaya kontraktor.
-
Pengecoran akan dilaksanakan setelah disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan dibawah inspeksi Konsultan Pengawas.
-
Pengecoran akan dilaksanakan setelah seluruh komponen diperiksa
seperti stek-stek tulangan untuk pekerjaan berikutnya dan lainnya.
-
Beton diantar kelokasi pengecoran dengan menggunakan gerobak atau
dibuatkan talang khusus atau menggunakan concrete pump (apabila
diperlukan).
-
Pengecoran
dilakukan
berlapis-lapis
sesuai
ketentuan
dengan
dipadatkan menggunakan vibrator.
-
Saat pengecoran telah mencapat dimensi yang disyaratkan maka
pengecoran dihentikan dan kemudian dilakukan curring terhadap beton
yang dicor tersebut.
-
Apabila diperlukan maka pada saat pencampuran akan diberikan bahan
additive yang mereknya disetujui oleh Konsultan Pengawas serta
komposisinya sesuai dengan ketentuan yang ada.
-
Setelah selesai pekerjaan Sloof, maka lanjutkan dengan pengurugan
tanah kembali yang di padarkan dengan bantuan alat yang di tentukan.
5.
Kolom Pondasi Beton P1
a. Penjelasan Umum
7
Pekerjaan Struktur ini adalah pekerjaan-pekerjaan Kolom Pondasi Beton yang terdiri dari
beberapa item pekerjaan, yaitu : pekerjaan pembesian tulangan, pekerjaan bekisting, dan
pekerjaan cor beton.




Alat yang dipergunakan
-
Vibrator
-
Gerobak
-
Ember Cor
-
Molen
-
Concrete Pump (jika diperlukan)
-
Dll
Bahan yang dipergunakan
-
Semen
-
Pasir dan Batu
-
Besi tulangan
-
Kayu mal
-
Papan mal
-
Dll
Tenaga Kerja
-
Mandor
-
Kepala Tukang
-
Tukang
-
Pekerja
Metode Pelaksanaan
Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan
mengajukan Shop Drawing dan Request kepada Konsultan Pengawas untuk
diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini.
- Pembuatan
bekisting
- Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Dipabrikasi di los kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk
dipasang sesuai dengan gambar kerja.
- Bekisting dibongkar setelah umur beton cukup dan/atau setelah
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
8
- Pembesian
- Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Diameter dan jarak serta metode pengikatan atau penyambungan sesuai
dengan spesifikasi teknis dan kaidah-kaidah keteknikan yang berlaku.
- Dipabrikasi di pos kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk
dipasang sesuai dengan gambar kerja.
- Pada titik-titik tertentu dipasang beton decking dengan ketebalan sesuai
rencana.
- Pembetonan
-
Beton yang dipergunakan adalah beton dengan mutu K-225 atau mutu
yang disyaratkan sesuai spesifikasi teknis.
-
Beton harus teruji sesuai dengan persyaratan serta ketentuan yang
berlaku. Kontraktor menyerahkan hasil uji dengan biaya kontraktor.
-
Pengecoran akan dilaksanakan setelah disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan dibawah inspeksi Konsultan Pengawas.
-
Pengecoran akan dilaksanakan setelah seluruh komponen diperiksa
seperti stek-stek tulangan untuk pekerjaan berikutnya dan lainnya.
-
Beton diantar kelokasi pengecoran dengan menggunakan gerobak atau
dibuatkan talang khusus atau menggunakan concrete pump (apabila
diperlukan).
-
Pengecoran
dilakukan
berlapis-lapis
sesuai
ketentuan
dengan
dipadatkan menggunakan vibrator.
-
Saat pengecoran telah mencapat dimensi yang disyaratkan maka
pengecoran dihentikan dan kemudian dilakukan curring terhadap beton
yang dicor tersebut.
-
Apabila diperlukan maka pada saat pencampuran akan diberikan bahan
additive yang mereknya disetujui oleh Konsultan Pengawas serta
komposisinya sesuai dengan ketentuan yang ada.
6. Tutup Kolong dibawah sloof Keliling 10/10
a. Penjelasan Umum
9
Pekerjaan Struktur ini adalah pekerjaan-pekerjaan sloof Keliling yang terdiri dari beberapa
item pekerjaan, yaitu : pekerjaan pembesian tulangan, pekerjaan bekisting, dan pekerjaan
cor beton.




Alat yang dipergunakan
-
Vibrator
-
Gerobak
-
Ember Cor
-
Molen
-
Concrete Pump (jika diperlukan)
-
Dll
Bahan yang dipergunakan
-
Semen
-
Pasir dan Batu
-
Besi tulangan
-
Kayu mal
-
Papan mal
-
Dll
Tenaga Kerja
-
Mandor
-
Kepala Tukang
-
Tukang
-
Pekerja
Metode Pelaksanaan
Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan
mengajukan Shop Drawing dan Request kepada Konsultan Pengawas untuk
diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini.
- Pembuatan
bekisting
- Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Dipabrikasi di los kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk
dipasang sesuai dengan gambar kerja.
- Bekisting dibongkar setelah umur beton cukup dan/atau setelah
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
10
- Pembesian
- Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Diameter dan jarak serta metode pengikatan atau penyambungan sesuai
dengan spesifikasi teknis dan kaidah-kaidah keteknikan yang berlaku.
- Dipabrikasi di pos kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk
dipasang sesuai dengan gambar kerja.
- Pada titik-titik tertentu dipasang beton decking dengan ketebalan sesuai
rencana.
- Pembetonan
-
Beton yang dipergunakan adalah beton dengan mutu K-225 atau mutu
yang disyaratkan sesuai spesifikasi teknis.
-
Beton harus teruji sesuai dengan persyaratan serta ketentuan yang
berlaku. Kontraktor menyerahkan hasil uji dengan biaya kontraktor.
-
Pengecoran akan dilaksanakan setelah disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan dibawah inspeksi Konsultan Pengawas.
-
Pengecoran akan dilaksanakan setelah seluruh komponen diperiksa
seperti stek-stek tulangan untuk pekerjaan berikutnya dan lainnya.
-
Beton diantar kelokasi pengecoran dengan menggunakan gerobak atau
dibuatkan talang khusus atau menggunakan concrete pump (apabila
diperlukan).
-
Pengecoran
dilakukan
berlapis-lapis
sesuai
ketentuan
dengan
dipadatkan menggunakan vibrator.
-
Saat pengecoran telah mencapat dimensi yang disyaratkan maka
pengecoran dihentikan dan kemudian dilakukan curring terhadap beton
yang dicor tersebut.
-
Apabila diperlukan maka pada saat pencampuran akan diberikan bahan
additive yang mereknya disetujui oleh Konsultan Pengawas serta
komposisinya sesuai dengan ketentuan yang ada.
7.
Pekerjaan Sloof
a. Penjelasan Umum
11
Pekerjaan Struktur ini adalah pekerjaan-pekerjaan sloof yang terdiri dari beberapa item
pekerjaan, yaitu : pekerjaan pembesian tulangan balok sloof, pekerjaan bekisting, dan
pekerjaan cor beton.




Alat yang dipergunakan
-
Vibrator
-
Gerobak
-
Ember Cor
-
Molen
-
Concrete Pump (jika diperlukan)
-
Dll
Bahan yang dipergunakan
-
Semen
-
Pasir dan Batu
-
Besi tulangan
-
Kayu mal
-
Papan mal
-
Dll
Tenaga Kerja
-
Mandor
-
Kepala Tukang
-
Tukang
-
Pekerja
Metode Pelaksanaan
Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan
mengajukan Shop Drawing dan Request kepada Konsultan Pengawas untuk
diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini.
- Pembuatan
bekisting
- Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Dipabrikasi di los kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk
dipasang sesuai dengan gambar kerja.
- Bekisting dibongkar setelah umur beton cukup dan/atau setelah
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
12
- Pembesian
- Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Diameter dan jarak serta metode pengikatan atau penyambungan sesuai
dengan spesifikasi teknis dan kaidah-kaidah keteknikan yang berlaku.
- Dipabrikasi di pos kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk
dipasang sesuai dengan gambar kerja.
- Pada titik-titik tertentu dipasang beton decking dengan ketebalan sesuai
rencana.
- Pembetonan
-
Beton yang dipergunakan adalah beton dengan mutu K-225 atau mutu
yang disyaratkan sesuai spesifikasi teknis.
-
Beton harus teruji sesuai dengan persyaratan serta ketentuan yang
berlaku. Kontraktor menyerahkan hasil uji dengan biaya kontraktor.
-
Pengecoran akan dilaksanakan setelah disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan dibawah inspeksi Konsultan Pengawas.
-
Pengecoran akan dilaksanakan setelah seluruh komponen diperiksa
seperti stek-stek tulangan untuk pekerjaan berikutnya dan lainnya.
-
Beton diantar kelokasi pengecoran dengan menggunakan gerobak atau
dibuatkan talang khusus atau menggunakan concrete pump (apabila
diperlukan).
-
Pengecoran
dilakukan
berlapis-lapis
sesuai
ketentuan
dengan
dipadatkan menggunakan vibrator.
-
Saat pengecoran telah mencapat dimensi yang disyaratkan maka
pengecoran dihentikan dan kemudian dilakukan curring terhadap beton
yang dicor tersebut.
-
Apabila diperlukan maka pada saat pencampuran akan diberikan bahan
additive yang mereknya disetujui oleh Konsultan Pengawas serta
komposisinya sesuai dengan ketentuan yang ada.
-
Setelah selesai pekerjaan Sloof, maka lanjutkan dengan pengurugan
tanah kembali yang di padarkan dengan bantuan alat yang di tentukan.
13
Gambar : Pekerjaan Sloof
II. PEKERJAAN STRUKTUR
1. Pekerjaan Plat Lantai Tebal = 10 cm
1. Penjelasan Umum
Pekerjaan Struktur ini adalah pekerjaan-pekerjaan plat lantai yang terdiri dari beberapa
item pekerjaan, yaitu : pekerjaan pembesian tulangan, dan pekerjaan cor beton.




Alat yang dipergunakan
-
Vibrator
-
Gerobak
-
Ember Cor
-
Molen
-
Concrete Pump (jika diperlukan)
-
Dll
Bahan yang dipergunakan
-
Semen
-
Pasir dan Batu
-
Besi tulangan
-
Kayu mal
-
Papan mal
-
Dll
Tenaga Kerja
-
Mandor
-
Kepala Tukang
-
Tukang
-
Pekerja
Metode Pelaksanaan
14
Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan
mengajukan Shop Drawing dan Request kepada Konsultan Pengawas untuk
diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini.
- Pembesian
- Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Diameter dan jarak serta metode pengikatan atau penyambungan sesuai
dengan spesifikasi teknis dan kaidah-kaidah keteknikan yang berlaku.
- Dipabrikasi di pos kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk
dipasang sesuai dengan gambar kerja.
- Pada titik-titik tertentu dipasang beton decking dengan ketebalan sesuai
rencana.
- Pembetonan
-
Beton yang dipergunakan adalah beton dengan mutu K-225 atau mutu
yang disyaratkan sesuai spesifikasi teknis.
-
Beton harus teruji sesuai dengan persyaratan serta ketentuan yang
berlaku. Kontraktor menyerahkan hasil uji dengan biaya kontraktor.
-
Pengecoran akan dilaksanakan setelah disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan dibawah inspeksi Konsultan Pengawas.
-
Pengecoran akan dilaksanakan setelah seluruh komponen diperiksa
seperti stek-stek tulangan untuk pekerjaan berikutnya dan lainnya.
-
Beton diantar kelokasi pengecoran dengan menggunakan gerobak atau
dibuatkan talang khusus atau menggunakan concrete pump (apabila
diperlukan).
-
Pengecoran
dilakukan
berlapis-lapis
sesuai
ketentuan
dengan
dipadatkan menggunakan vibrator.
-
Saat pengecoran telah mencapat dimensi yang disyaratkan maka
pengecoran dihentikan dan kemudian dilakukan curring terhadap beton
yang dicor tersebut.
-
Apabila diperlukan maka pada saat pencampuran akan diberikan bahan
additive yang mereknya disetujui oleh Konsultan Pengawas serta
komposisinya sesuai dengan ketentuan yang ada.
-
Setelah selesai pekerjaan Sloof, maka lanjutkan dengan pengurugan
tanah kembali yang di padarkan dengan bantuan alat yang di tentukan.
- Urugan
Pasair Alas t.50 cm
15
-
Urugan pasir di urug pada lokasi yang di gunakan.
-
Urugan pasir di ambil dari lokasi pengurugan dan di bawa ke lokasi
yang akan di urug.
-
Padat kan pasir urug pada lokasi yang akan di padatkan.
2. Kolom 30/30 (KI)
‘a.
Penjelasan Umum
Pekerjaan Struktur ini adalah pekerjaan-pekerjaan Kolom yang terdiri dari beberapa item
pekerjaan, yaitu : pekerjaan pembesian tulangan, pekerjaan bekisting, dan pekerjaan cor
beton.




Alat yang dipergunakan
-
Vibrator
-
Gerobak
-
Ember Cor
-
Molen
-
Concrete Pump (jika diperlukan)
-
Dll
Bahan yang dipergunakan
-
Semen
-
Pasir dan Batu
-
Besi tulangan
-
Kayu mal
-
Papan mal
-
Dll
Tenaga Kerja
-
Mandor
-
Kepala Tukang
-
Tukang
-
Pekerja
Metode Pelaksanaan
16
Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan
mengajukan Shop Drawing dan Request kepada Konsultan Pengawas untuk
diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini.
- Pembuatan
bekisting
- Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Dibuat diarea kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasang
sesuai dengan gambar kerja.
- Bekisting dibongkar setelah umur beton cukup dan/atau setelah
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
- Pembesian
- Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Diameter dan jarak serta metode pengikatan atau penyambungan sesuai
dengan spesifikasi teknis dan kaidah-kaidah keteknikan yang berlaku.
- Dipabrikasi di los kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk
dipasang sesuai dengan gambar kerja.
- Pada titik-titik tertentu dipasang beton decking dengan ketebalan sesuai
rencana.
- Pembetonan
-
Beton yang dipergunakan adalah beton dengan mutu K-225 atau mutu
yang disyaratkan sesuai spesifikasi teknis.
-
Beton harus teruji sesuai dengan persyaratan serta ketentuan yang
berlaku. Kontraktor menyerahkan hasil uji dengan biaya kontraktor.
-
Pengecoran akan dilaksanakan setelah disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan dibawah inspeksi Konsultan Pengawas.
-
Pengecoran akan dilaksanakan setelah seluruh komponen diperiksa
seperti stek-stek tulangan untuk pekerjaan berikutnya dan lainnya.
-
Beton diantar kelokasi pengecoran dengan menggunakan gerobak atau
dibuatkan talang khusus atau menggunakan concrete pump (apabila
diperlukan).
-
Pengecoran
dilakukan
berlapis-lapis
dipadatkan menggunakan vibrator.
17
sesuai
ketentuan
dengan
-
Saat pengecoran telah mencapat dimensi yang disyaratkan maka
pengecoran dihentikan dan kemudian dilakukan curring terhadap beton
yang dicor tersebut.
-
Apabila diperlukan maka pada saat pencampuran akan diberikan bahan
additive yang mereknya disetujui oleh Konsultan Pengawas serta
komposisinya sesuai dengan ketentuan yang ada.
Gambar : pekerjaan kolom
3. Kolom 15/15 (K2)
‘a.
Penjelasan Umum
Pekerjaan Struktur ini adalah pekerjaan-pekerjaan Kolom yang terdiri dari beberapa item
pekerjaan, yaitu : pekerjaan pembesian tulangan, pekerjaan bekisting, dan pekerjaan cor
beton.

Alat yang dipergunakan
-
Vibrator
-
Gerobak
-
Ember Cor
-
Molen
18



-
Concrete Pump (jika diperlukan)
-
Dll
Bahan yang dipergunakan
-
Semen
-
Pasir dan Batu
-
Besi tulangan
-
Kayu mal
-
Papan mal
-
Dll
Tenaga Kerja
-
Mandor
-
Kepala Tukang
-
Tukang
-
Pekerja
Metode Pelaksanaan
Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan
mengajukan Shop Drawing dan Request kepada Konsultan Pengawas untuk
diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini.
- Pembuatan
bekisting
- Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Dibuat diarea kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasang
sesuai dengan gambar kerja.
- Bekisting dibongkar setelah umur beton cukup dan/atau setelah
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
- Pembesian
- Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Diameter dan jarak serta metode pengikatan atau penyambungan sesuai
dengan spesifikasi teknis dan kaidah-kaidah keteknikan yang berlaku.
- Dipabrikasi di los kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk
dipasang sesuai dengan gambar kerja.
- Pada titik-titik tertentu dipasang beton decking dengan ketebalan sesuai
rencana.
- Pembetonan
19
-
Beton yang dipergunakan adalah beton dengan mutu K-225 atau mutu
yang disyaratkan sesuai spesifikasi teknis.
-
Beton harus teruji sesuai dengan persyaratan serta ketentuan yang
berlaku. Kontraktor menyerahkan hasil uji dengan biaya kontraktor.
-
Pengecoran akan dilaksanakan setelah disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan dibawah inspeksi Konsultan Pengawas.
-
Pengecoran akan dilaksanakan setelah seluruh komponen diperiksa
seperti stek-stek tulangan untuk pekerjaan berikutnya dan lainnya.
-
Beton diantar kelokasi pengecoran dengan menggunakan gerobak atau
dibuatkan talang khusus atau menggunakan concrete pump (apabila
diperlukan).
-
Pengecoran
dilakukan
berlapis-lapis
sesuai
ketentuan
dengan
dipadatkan menggunakan vibrator.
-
Saat pengecoran telah mencapat dimensi yang disyaratkan maka
pengecoran dihentikan dan kemudian dilakukan curring terhadap beton
yang dicor tersebut.
-
Apabila diperlukan maka pada saat pencampuran akan diberikan bahan
additive yang mereknya disetujui oleh Konsultan Pengawas serta
komposisinya sesuai dengan ketentuan yang ada.
Gambar : pekerjaan kolom
20
4. Balok 15/25
1. Penjelasan Umum
Pekerjaan Struktur ini adalah pekerjaan-pekerjaan balok yang terdiri dari beberapa item
pekerjaan, yaitu : pekerjaan pembesian tulangan balok, pekerjaan bekisting, dan pekerjaan
cor beton.




Alat yang dipergunakan
-
Vibrator
-
Gerobak
-
Ember Cor
-
Molen
-
Concrete Pump (jika diperlukan)
-
Dll
Bahan yang dipergunakan
-
Semen
-
Pasir dan Batu
-
Besi tulangan
-
Kayu mal
-
Papan mal
-
Dll
Tenaga Kerja
-
Mandor
-
Kepala Tukang
-
Tukang
-
Pekerja
Metode Pelaksanaan
Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan
mengajukan Shop Drawing dan Request kepada Konsultan Pengawas untuk
diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini.
- Pembuatan
bekisting
- Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis.
21
- Dipabrikasi di los kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk
dipasang sesuai dengan gambar kerja.
- Bekisting dibongkar setelah umur beton cukup dan/atau setelah
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
- Pembesian
- Material yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Diameter dan jarak serta metode pengikatan atau penyambungan sesuai
dengan spesifikasi teknis dan kaidah-kaidah keteknikan yang berlaku.
- Dipabrikasi di pos kerja kemudian dibawa kelokasi pekerjaan untuk
dipasang sesuai dengan gambar kerja.
- Pada titik-titik tertentu dipasang beton decking dengan ketebalan sesuai
rencana.
- Pembetonan
-
Beton yang dipergunakan adalah beton dengan mutu K-225 atau mutu
yang disyaratkan sesuai spesifikasi teknis.
-
Beton harus teruji sesuai dengan persyaratan serta ketentuan yang
berlaku. Kontraktor menyerahkan hasil uji dengan biaya kontraktor.
-
Pengecoran akan dilaksanakan setelah disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan dibawah inspeksi Konsultan Pengawas.
-
Pengecoran akan dilaksanakan setelah seluruh komponen diperiksa
seperti stek-stek tulangan untuk pekerjaan berikutnya dan lainnya.
-
Beton diantar kelokasi pengecoran dengan menggunakan gerobak atau
dibuatkan talang khusus atau menggunakan concrete pump (apabila
diperlukan).
-
Pengecoran
dilakukan
berlapis-lapis
sesuai
ketentuan
dengan
dipadatkan menggunakan vibrator.
-
Saat pengecoran telah mencapat dimensi yang disyaratkan maka
pengecoran dihentikan dan kemudian dilakukan curring terhadap beton
yang dicor tersebut.
-
Apabila diperlukan maka pada saat pencampuran akan diberikan bahan
additive yang mereknya disetujui oleh Konsultan Pengawas serta
komposisinya sesuai dengan ketentuan yang ada.
22
Gambar : Pekerjaan Balok
III.
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI, DINDING & PLAFOND
a.
Pemasangan keramik

Penjelasan Umum
Pekerjaan pemasangan keramik ini adalah pekerjaan pelapis lantai dengan ukuran 40x40
dan ukuran 20x20.




Alat yang dipergunakan
-
Gerenda
-
Sekop
-
Sendok semen
-
Waterpas
-
Dll
Bahan yang dipergunakan
-
Semen
-
Pasir
-
Dll
Tenaga Kerja
-
Mandor
-
Kepala Tukang
-
Tukang
-
Pekerja
Metode Pelaksanaan
-
Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan
mengajukan Shop Drawing dan Request kepada Konsultan Pengawas
untuk diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini.
23
-
Pekerjaan dinding menggunakan keramik ukuran dan kualitas baik
dengan jenis dan merk yang telah disetujui oleh konsultan pengawas
-
Pemasangan keramik harus memiliki ukuran yang seragam baik warna
dan motifnya untuk setiap ruangan pada lantai sesuai gambar kerja dan
sudah disetujui oleh konsultan pengawas.
-
Untuk Lantai menggunakan keramik ukuran 40 x 40 cm sedangkan
untuk KM/WC menggunakan lantai 20 x 20 cm.
2. Pekerjaan Pasangan Batako & Plesteran

Uraian Pekerjaan
Meliputi pekerjaan pasangan batako dan Plesteran dinding.




Alat yang dipergunakan
-
Sendok Semen
-
Ember
-
Sekop
Bahan yang dipergunakan
-
Semen
-
Pasir
-
Dll
Tenaga Kerja
-
Mandor
-
Kepala Tukang
-
Tukang
-
Pekerja
Metode Pelaksanaan
-
Pekerjaan pasangan dinding batako ini dari bawah sampai ke atas.
-
Batako di pasang secara zigzag.
-
Perekat pasangan batako menggunakan campuran semen dan pasir.
-
Pemasangan batako harus lurus.
24
Gambar : Pemasangan Batako
-
Pekerjaan plesteran ini harus dilaksanakan dengan penuh keahlian dan
ketelitian. Bidang-bidang plesteran yang tidak rata, berombak atau retakretak harus diulangi dan diperbaiki.
-
Plesteran yang baru saja selesai tidak boleh langsung difinish, dan selama
diproses pengeringan plesteran harus disiram air agar tidak terjadi retakretak rambut akibat proses pengeringan yang terlalu cepat selama 7 hari.
-
Bidang-bidang beton yang tampak dan akan diplester, sebelumnya harus
dipahat kasar dahulu, kemudian disiram/dibasahi dengan air semen agar
plesteran dapat melekat dengan baik.
-
Perbaikan bidang-bidang plesteran baik bidang baru yang dibongkar
kembali dan diperbaiki lagi, harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga
hubungan bidang plesteran benar-benar satu bidang yang rata, tidak retakretak, dan terjadi ikatan yang benar-benar kuat.
-
Tebal plesteran bila tidak ditunjukkan lain dalam persyaratan dan gambargambar, adalah: 1,5 cm
-
Pekerjaan dinding expose setelah selesai pekerjaan dinding utama.
-
Sun screen alumunium di kerjakan setelah selesai semua item pekerjaan
dinding.
-
Selesai di plester, setelah kering lanjutkan dengan pekerjaan pengacian
kolom.
-
Pemasangan dinding batako sesuaikan tempatnya.
3. PEKERJAAN PLAFOUND
 Ruang Lingkup
25
Meliputi pekerjaan rangka metal furing dan penutup Gypsum.
 Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan dijelaskan sebagai berikut :




Alat yang dipergunakan
-
Gergaji
-
Dll
Bahan yang dipergunakan
-
Metal furing
-
Gypsum
-
dll
Tenaga Kerja
-
Mandor
-
Kepala Tukang
-
Tukang
-
Pekerja
Metode Pelaksanaan
Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan
mengajukan Shop Drawing dan Request kepada direksi/konsultan untuk
diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini.
-
Rangka plafound ini menggunakan rangka metal furing dengan
jarak yang sudah disepakati dengan konsultan pengawas.
-
Setelah selesai pemasangan rangka plafound, maka pemasangan
penutup plafound dengan menggunakan Gypsum.
-
Pemasangan menggunakan baut Gypsum dengan menggunakan
bor.
IV.
PEKERJAAN ATAP DAN PENUTUP ATAP
a. Ruang Lingkup
Meliputi pekerjaan Pemasangan rangka atap baja ringan, penutup atap bahan Zincalume.

Alat yang dipergunakan
-
Palu
-
bor
-
Gunting Seng
26



Bahan yang dipergunakan
-
Atap Zincalume
-
Rangka Baja Ringan
-
Baut atap
-
Dll
Tenaga Kerja
-
Mandor
-
Kepala Tukang
-
Tukang
-
Pekerja
Metode Pelaksanaan
-
Rangka Atap menggunakan bahan baja ringan zincalume.
-
Pemasangan penutup atap harus benar-benar rapi dan mengikuti petunjuk
(manual / specification) yang dikeluarkan oleh produsen.
-
Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus untuk pekerjaan
ini dan dilakukan dengan penuh ketelitian.
-
Arah pemasangan harus berlawanan dengan arah angin.
-
Pada saat pemasangan, untuk menginjak atap diatas tumpukan gording
harus menggunakan alas, sehingga bentuk lembaran atap tidak rusak.
-
Paku yang digunakan harus sesuai dengan yang dianjurkan oleh pabrik
yang memproduksi atap tersebut.
-
Penutup atap menggunakan Atap bahan zincalume Untuk lapis penutup
atap semua bangunan
-
V.
Bahan dari kualitas yang baik. Sudah diwarna langsung dari pabrik
PEKERJAAN PENGECETAN
 Ruang Lingkup
Meliputi pekerjaan Pengecatan dinding Dalam setara mowilex.
 Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan dijelaskan sebagai berikut :

Alat yang dipergunakan
-
Kuas
-
Dll
27



Bahan yang dipergunakan
-
Cat tembok
-
dll
Tenaga Kerja
-
Mandor
-
Kepala Tukang
-
Tukang
-
Pekerja
Metode Pelaksanaan
Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan
mengajukan Shop Drawing dan Request kepada direksi/konsultan untuk
diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini.
-
Material cat sebelum dipergunakan harus diminta persetujuan
terlebih dahulu kepada direksi/konsultan.
-
Pengecatan dilakukan dengan tahapan-tahapan.
-
Permukaan beton yang masih kotor dibersihkan terlebih dahulu
dengan sikat kawat.
-
Setelah bersih maka pada permukaan yang tidak rata dilapisi
dengan plamur dan setelah kering digosok dengan amplas agar
rata.
-
Kemudian setelah rata dan bersih dicat dengan cat dasar.
-
Setelah cat dasar kering baru dapat diaplikasikan cat tembok
sebanyak 2 lapis dimana setiap lapis harus mengering dahulu
baru diijinkan dilapis berikutnya.
-
Pembatasan pemisahan warna cat pada saat pengecatan dapat
dengan lakban atau triplek atau bahan lain agar diperoleh batas
yang rapi dan rata.
-
Pengecatan dilakukan dengan cara sesuai petunjuk dari
pabriknya
atau
sebelum
pekerjaan
pengecatan
dimulai,
permukaan kayu harus diampelas dengan kertas ampelas atau
digosok dengan batu kambang kemudian dibersihkan dari semua
kotoran. Setelah diberi cat dasar, lubang-lubang dari bekas paku,
retak-retak dan cat-cat lain harus didempul dengan warna dempul
28
yang sesuai dengan warna cat hingga permukaannya menjadi rata
dan halus/licin baru kemudian dicat minimum 3 (dua) kali.
Pengecatan dilakukan ditempat yang bebas dari panas matahari
langsung, lapis demi lapis dengan jarak waktu minimum 12 jam
setelah pengecatan pertama dilakukan.
VI.
PEKERJAAN PINTU, JENDELA VENTILASI
 Ruang Lingkup
Meliputi pekerjaan pintu jendela ventilasi.
 Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan dijelaskan sebagai berikut :




Alat yang dipergunakan
-
Pemotong kaca
-
Pemotong alumunium
-
Lem kaca
-
Dll
Bahan yang dipergunakan
-
Kaca
-
Kusen alumunium
-
dll
Tenaga Kerja
-
Mandor
-
Kepala Tukang
-
Tukang
-
Pekerja
Metode Pelaksanaan
Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan
mengajukan Shop Drawing dan Request kepada direksi/konsultan untuk
diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini.
-
Untuk material yang digunakan meliputi kaca dan aluminium
dengan ukuran dan tempat pemasangan disesuaikan dengan
gambar kerja dan disetujui oleh direksi dan konsultan pengawas.
29
-
Bahan kusen dan ventilasi dan jendela menggunakan rangka
Alumunium.
-
Bentuk dan type daun pintu digunakan kaca dengan ukurannya
secara
garis
besar
dapat
dilihat
dalam
gambar
yang
bersangkutan.
-
Kaca harus dipotong sedemikian rupa, menurut ukuran dan
bentuk kosen dengan kelonggaran yang cukup, sehingga bisa
dipasang dengan mudah tanpa kekerasan dan tidak pecah waktu
kaca memuai.
-
Kaca dipasang dan dikukuhkan dengan memakai dempul kaca
dan list kaca dipaku dengan paku kuningan. Kaca yang telah
dipasang harus tertanam rapi dan kokoh pada rangkanya,
terutama pada sudut-sudutnya
VII.
a.
PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
Ruang Lingkup
Meliputi pekerjaan Instalasi Listrik, Pemasangan Titik Lampu, Stop kontak, Saklar,
Pemasangan Kabel, dan lain-lain sesuai RAB dan gambar kerja.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan dijelaskan sebagai berikut :


Alat yang dipergunakan
-
Palu
-
Pisau Cutter
-
Obeng dll
Bahan yang dipergunakan
-
Kabel
-
Lampu
-
Stop Kontak
-
Saklar
-
Mcb box
-
Fiting lampu
-
Dll
30


Tenaga Kerja
-
Mandor
-
Kepala Tukang
-
Tukang
-
Pekerja
Metode Pelaksanaan
-
Kabel-kabel yang dipasang akan diberi label-label dari timah yang
memberi petunjuk arah dan jurusannya.
-
Seluruh bahan elektrikal baik jenis kabel, bola lampu, mcb, stop kontak,
saklar dan lain-lain disesuaikan dengan ketentuan dalam RKS.
-
Untuk Instalasi Dipasang oleh tenaga yang terampil, Instalasi sudah
termasuk, upah, accessories dan kabel
dihitung per titik. Kabel
menggunakan kabel NYY/MYM ukuran sesuai dilapangan / ditentukan
pengawas / direksi
-
Jalur kabel dipasang di Pipa PVC ½ ”
-
Lampu menggunakan lampu Download, Softlight dimana watt, Merk,
Bentuk dan Pemasangan sesuai gambar kerja, atau sesuai persetujuan Pihak
Terkait.
-
Stop Kontak dan saklar dipasang pada ruangan – ruangan sesuai dengan
gambar kerja dengan alurnya.
-
Pemasangan Instalasi listrik dll harus rapi dan lokasinya disesuaikan
gambar kerja
VIII. PEKERJAAN PLUMBING
 Ruang Lingkup
Meliputi pekerjaan instalasi air bersih dan air kotor dan perangkat lainnya.
 Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan dijelaskan sebagai berikut :

Alat yang dipergunakan
-
Sendok semen
-
Lem pipa
-
gergaji
-
Dll
31



Bahan yang dipergunakan
-
Pipa
-
Keran air
-
Pompa air
-
Westafle
-
Klosed
-
Stelling rangka baja
-
dll
Tenaga Kerja
-
Mandor
-
Kepala Tukang
-
Tukang
-
Pekerja
Metode Pelaksanaan
Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan
mengajukan Shop Drawing dan Request kepada direksi/konsultan untuk
diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini.
-
Berfut udah disiapkan dari awal untuk posisinya sesuai dengan
gambar kerja.
-
Melakukan pemasangan pipa untuk jaringan air bersih maupun
kotor.
-
Pemasangan jalur pipa berdasarkan gambar kerja.
-
Kemiringan pipa juga di perhatikan, berdasarkan gambar kerja
dan persetujuan direksi.
-
Untuk pipa air hujan kemiringan di atur ke sebelah bagian yang
turunan air
-
Lakukan pemasangan kloset sesuai dengan posisi pada gambar
yang sudah disepakati.
-
Pada floordrain, tidak boleh membuang penutupnya.
-
Pemasangan westafel berdsarkan gambar kerja, untuk posisi dan
jumlahnya.
-
Pemasangan jalur pipa berdasarkan gambar kerja.
32
-
Pastikan semua pemasangan material yang di pasang sesuai
dengan posisinya baik pemasangan mesin pompa, klosed,
westafle, dan lain sebagainya berdasarkan rab dan gambar kerja.
IX.
PEKERJAAN ARSITEKTURAL
 Ruang Lingkup
Meliputi pekerjaan ornamen berbentuk lapisan (alucopan).
 Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan dijelaskan sebagai berikut :




Alat yang dipergunakan
-
Waterpas
-
Pemotong alumunium
-
Dll
Bahan yang dipergunakan
-
Alucoan
-
Baut
-
Lem alucopan
-
dll
Tenaga Kerja
-
Mandor
-
Kepala Tukang
-
Tukang
-
Pekerja
Metode Pelaksanaan
Sebelum melakukan pekerjaan maka kontraktor akan membuat dan
mengajukan Shop Drawing dan Request kepada direksi/konsultan untuk
diminta persetujuan pelaksanaan pekerjaan ini.
-
Siapakan bahan dengan warna yang sudah di tentukan.
-
Potong material tersebut dengan ukuran-ukuran yang ditentukan
berdasarkan gambar kerja
-
Pasang alucopan tersebut dengan rapi dan perekat dengan baut
dan di lem khsus alucopan.
33
C. TAHAP PENGAKHIRAN
Pada saat seluruh pekerjaan seperti yang termuat dalam Daftar Kuantitas Harga selesai dilakuKan
seluruhnya, maka dimasuki tahap pengakhiran. Dimana dalam tahap ini dilakukan kegiatankegiatan yang lebih kepada sifat administrasi proyek.
Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada tahap ini diantaranya adalah:
1. Mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan.
2. Melakukan perbaikan-perbaikan apabila terdapat kekurangan-kekurangan
dan/atau cacat
hasil pekerjaan, penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK.
3. Menyerahkan pedoman pengoperasian dan perawatan kepada PPK.
4. Menyerahkan As-buit Drawing kepada PPK,
5. Menyerahkan segala bentuk dokumentasi administrasi dan fisik kegiatan pelaksanaan kepada
PPK dalam bundel buku yang rapi.
6. Melakukan pemeliharaan hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap
seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
7. Setelah masa pemeliharaan berakhir, maka diajukan permintaan secara tertulis kepada
PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.
Demikianlah Metode Pelaksanaan ini kami buat dan ajukan sebagai lampiran dari penawaran kami.
Dan dengan ini juga kami siap dan bersedia untuk diminta klarifikasi menjelaskan atas pengajuan
metode pelaksanaan ini.
34
Bab III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Bangunan gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat
kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas / di dalam tanah / air yang berfungsi
sebagai tempat manuasia melakukan kegiatannya.
2. Pembangunan gedung diselenggarakan melalui berbagai tahapan pekerjaan konstruksi :
i. Pekerjaan persiapan dan pendahuluan
ii. Pekerjaan gedung sekretariat
-
Pekerjaan pondasi
-
Pekerjaan struktur
-
Pekerjan penutup lantai, diniding dan plafon
-
Pekerjan atap dan penutup atap
-
Pekerjaan pengecatan
-
Pekerjaan pintu, jendela, dan ventilasi
-
Pekerjaan mekanikal dan elektrikal
-
Pekerjaan sanitasi
-
Pekerjaan arsitektural
35
Download