REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis

advertisement
REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KELAPA
SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PADA ULTISOLS
KEBUN GUNUNG PAMELA AFDELING II
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Oleh:
Nouva Liza
050303008/ Ilmu Tanah
Dibimbing oleh :
Ir. Bachtiar Effendi Hasibuan, MS (Ketua)
Jamilah, SP. MP (Anggota)
Latar belakang
Tanaman kelapa sawit membutuhkan
unsur hara untuk produksi yang optimal
Apabila tanaman
mengalami kahat hara
M
a
k
a
Dengan Pendekatan Nilai Kritis
Critical value Approach (CVA)
 Tanaman tumbuh dengan tidak sehat
 Mudah diserang penyakit
 Produksi cenderung menurun
Kondisi tanaman seperti ini
Merugikan bagi pihak perkebunan
Dilakukan tindakan pemupukan
Analisis
Tanah
dan
Daun
Rekomendasi
Pemupukan
Untuk memperoleh
Efisiensi pemupukan
Mengingat bahwa dalam usaha perkebunan
kelapa sawit, biaya pemupukan adalah 50 %
(Hakim,2007) Dari biaya pemeliharaan
Jenis tanah pada areal
Penelitian adalah Ultisol
Menurut Hardjowigeno (1993),
Ultisol:
 Tanah yang mengalami
perkembangan Lanjut yang
berkembang dari bahan induk tua
 Memiliki pH, kejenuhan basa,
Bahan Organik dan unsur hara N
yang rendah
 Kadar Al yang tinggi
 Fosfat terfiksasi
Ultisol
Tujuan Penelitian
Untuk memperoleh jenis dan dosis pupuk yang
tepat, cara aplikasi dan frekwensi Pempukan
berdasarkan analisis tanah dan daun dalam
peningkatan produksi tanaman kelapa sawit
(Elaeis guineensis Jacq.) pada Ultisols di Kebun
Gunung Pamela Afdeling II PT Perkebunan Nusantara III.
Hipotesis Penelitian
Dengan analisis tanah dan analisis daun tanaman
kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) yang tepat
dapat dibuat rekomendasi pemupukan yang tepat dan
efisien guna meningkatkan produksi tanaman
kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Ultisol
di Kebun Gunung Pamela Afdeling II
PT Perkebunan Nusantara III.
Sebagai bahan informasi untuk
memperoleh dosis anjuran yang tepat
bagi pihak perkebunan kelapa sawit
khususnya Kebun Gunung Pamela
Afdeling II PT Perkebunan Nusantara III
Dalam peningkatan produksi yang optimal
Kegunaan Penelitian
Diharapkan dapat menggunakan
pupuk dengan efisien untuk
memperoleh produksi yang
optimum
Sebagai salah satu syarat untuk
Memperoleh gelar sarjana di
Departemen Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara Medan
Bahan dan Metode
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia - Kesuburan Tanah Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan dimulai pada bulan
Desember 2008 s/d Maret 2009.
Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang digunakan adalah :
- Bahan Tanah Ultisol
- Sampel daun tanaman kelapa
sawit (daun ke-17)
- Bahan-bahan kimia untuk analisis
 Alat yang digunakan adalah :
- GPS
- Alat-alat Pendukung dalam
Pengambilan Sampel
- Alat-alat laboratorium untuk keperluan
analisis
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survey
dimana dengan menentukan Leaf Sampling Unit
(LSU) atau Kesatuan Contoh Daun (KCD) dan
pengamatan visual dilakukan dengan cara
mengamati tanaman pada unit KCD yang telah
ditentukan untuk mengetahui tingkat gejala
defisiensi hara tanaman yang ada pada areal
tersebut. Disamping itu dilakukan pengumpulan
data pendukung berupa data curah hujan, data
produksi dan sejarah pemupukan.
Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan di Lapangan
Pra-survey
Kegiatan di Laboratorium
Analisis Tanah
 Menentukan KCD
Survey
Analisis Daun
 Pengambilan sampel daun dan tanah
Penyusunan Rekomendasi
Peubah yang diukur
Analisis Tanah Dalam Piringan
1. pH H2O (1:2.5) metode Elektrometri.
2. N-total (%) metode Kjedahl.
3. P-tersedia (ppm) metode Bray II.
4. K-tukar (me/ 100 g) metode NH4OAc pH 7
5. Mg-Tukar (me/ 100 g) metode NH4OAc pH 7
Analisis Tanah Luar Piringan
1. pH H2O (1:2.5) metode Elektrometri.
2. C-organik (%) metode Walkley & Black.
3. Bahan Organik (%).
4. Tekstur tanah (%) metode Hydrometer Bouyoucos
5. KTK (me/ 100 g) metode NH4OAc pH 7.
6. Al-dd (me/ 100 g).
7. Kejenuhan Al (%).
Analisis Daun
1. N (%) metode Destruksi Basah.
2. P (%) metode Destruksi Basah.
3. K (%) metode Destruksi Basah.
4. Mg (%) metode Destruksi Basah
Hasil Penelitian
Tabel 1. Hasil Analisis Tanah di Dalam Piringan pada
Afdeling II Kebun Gunung Pamela
PT Perkebunan Nusantara III
Peubah yang diukur
Hasil
Kriteria *
pH H2O
4.2
Sangat masam
N-total (%)
0.08
P-tersedia (ppm)
19.73
K-tukar (me/ 100 g)
0.28
Mg-tukar (me/ 100 g)
0.23
Sangat rendah
Sedang
Rendah
Sangat rendah
* Menurut Balai Penelitian Tanah (BPT), Bogor (2005)
Tabel 2. Hasil Analisis Tanah di Luar Piringan pada
Afdeling II Kebun Gunung Pamela
PT Perkebunan Nusantara III
Peubah yang diukur
Hasil
Kriteria *
pH H2O
4.2
Sangat masam
C-organik (%)
1.13
Rendah
Bahan Organik (%)
1.94
---------
Tekstur tanah (%)
Pasir : 48
Debu : 12
Liat : 40
(Lempung Liat
Berpasir)
---------
KTK (me/ 100 g)
8.27
Rendah
Al-dd (me/ 100 g)
2.45
---------
Kejenuhan Al (%)
29.62
Tinggi
* Menurut Balai Penelitian Tanah (BPT), Bogor (2005)
Tabel 3. Hasil Analisis Daun pada Tahun Tanam 1997, 1998, dan 2001 di
Afdeling II Kebun Gunung Pamela PT Perkebunan Nusantara III
Peubah yang diukur
Tahun
Tanam
Nitrogen
(%)
Fosfat
(%)
Kalium
(%)
Magnesium
(%)
1997
2.30
Kahat*
0.47
Ekses*
1.75
Ekses*
0.64
Optimum*
1998
2.78
Optimum*
0.50
Ekses*
1.45
Optimum*
0.51
Optimum*
2001
2.79
Optimum*
0.48
Ekses*
1.33
Optimum*
0.54
Optimum*
* Menurut Von Uexkull (1992)
Tabel 4. Dosis Anjuran Hara Kelapa Sawit (kg/pokok) Tanaman Menghasilkan
Afdeling II Kebun Gunung Pamela PT Perkebunan Nusantara III
Dosis Anjuran Hara Kelapa Sawit
Tahun
Tanam
N
P205
K20
MgO
kg/pokok/tahun
1997
0.98
0.21
1.41
0.21
1998
0.76
0.18
1.58
0.24
2001
0.75
0.19
1.71
0.22
Tabel 5. Jenis dan Spesifikasi Pupuk, serta Frekwensi Pemupukan yang di
Anjurkan pada Tanaman Menghasilkan di Afdeling II Kebun Gunung
Pamela PT Perkebunan Nusantara III
Tahun Tanam
Jenis
Pupuk
1997
1998
2001
Frekwensi
Pemupukan
kg/pokok/tahun
Urea
2.81
2.17
2.14
2 kali aplikasi
SP-36
0.63
0.55
0.57
2 kali aplikasi
MOP
2.81
3.16
3.42
2 kali aplikasi
Kieserit *
0.91
1.07
1.00
2 kali aplikasi
Dolomit *
0.88
1.03
0.96
2 kali aplikasi
Keterangan : * adalah bahwa salah satu pupuk tersebut bisa digunakan
sebagai sumber Mg dengan dosis pupuk yang
tertera pada Tabel 5.
APLIKASI II
7
22
250
0
22
5
13
150
6
13
6
19
4
16
200
0
12
6
11
8
10
1
17
0
11
9
13
100
50
De
s
No
v
kt
O
t
Se
p
st
l
Ag
u
Ju
n
Ju
ei
M
Ap
r
ar
M
Fe
b
n
0
Ja
Curah Hujan (mm)
APLIKASI I
Bulan
Gambar 1. Estimasi Rerata Curah Hujan Kebun Gunung Pamela
PT Perkebunan Nusantara III Tahun 2009
Kesimpulan
Dosis anjuran pupuk pada tahun tanam 1997
adalah 2.81 kg Urea, 0.63 kg SP-36, 2.8 kg MOP,
0.91 kg Kieserit dan 0.88 kg Dolomit per pokok per
tahun. Pada tahun tanam 1998 dianjurkan 2.17 kg
Urea, 0.55 kg SP-36, 3.16 kg MOP, 1.07 kg Kieserit
dan 1.03 kg Dolomit per pokok per tahun. Pada
tahun tanam 2001 dianjurkan 2.14 kg Urea, 0.57 kg
SP-36, 3.42 kg MOP, 1.00 kg Kieserit dan 0.96 kg
Dolomit per pokok per tahun.
Dianjurkan melakukan dua kali aplikasi
pupuk yaitu pada bulan Juni - Juli
(semester 1) dan Desember - Januari
(semester II).
Dianjurkan penempatan pupuk dengan
cara dibenam dalam piringan.
Saran
Sebaiknya dilakukan pengamatan
areal untuk tindakan teknik budidaya
yang akan diterapkan guna
penyempurnaan rekomendasi.
Download