makalah moneter - Copy

advertisement
REKAYASA IDE
NEGOSIASI DAN KONTRAK DAGANG DALAM
PERDAGANGAN INTERNASIONAL ” EXPORT’ DI
Fa. ARI
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah:
NEGOSIASI DAN KOMUNIKASI BISNIS
Dosen Pengampu: APRINAWATI, SE.,MM.Si
DISUSUN
oleh:
MUHAMMAD ARIFIN
(7161210023)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
i
BAB I
PENDAHULUAN
.
1.1 Latar Belakang
Kegiatan Negosiasi di dalam perusahaan merupakan suatu proses kegiatan tawar -menawar
“Bargaining“, antara penjual, pembeli, dan dengan pihak lain yang terkait, terhadap suatu
pokok yang dipermasalahkan. Proses negosiasi bisa terjadi baik di sektor Swasta maupun di
sektor Pemerintahan. Negosiasi bisa dikatakan sebagai suau bentuk interaksi sosial dengan
tujuan untuk mencapai suatu kata sepakat yang saling menguntungkan (Mutual Benefit)
mengingat dalam proses negosiasi pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk saling
menyelesaikan masalah yang berbeda dan bertentangan. Kata “masalah” dalam penulisan ini
akan lebih difokuskan pada masalah perdagangan di sektor swasta dengan tujuan perdagangan
Internasional atau ekspor.
Seperti yang diungkapkan
oleh Stevens (1996
: 1) mengatakan “masalah” mengacu
pada ketidakpastian atau kesulitan (rintangan) yang ditemui ketika menuju situasi yang lebih
disukai dari situasi tertentu. Selanjutnya dikatakan pula masalah itu muncul karena terjadinya
sesuatu, tidak seperti
Mengantisipasi
yang
diharapkan,
Atau
telah
terjadi
penyimpangan
adanya permasalahan te merumuskan suatu permasalahan yang mungkin
akan muncul dalam suatu kejadian melalui suatu negosiasi dan kontrak dagang.
Pada prinsipnya negosiasi dan kontrak dagang adalah suatu proses yang berisi penawaranpenawaran dan kompromi diantara pihak-pihak yang terlibat. Selain itu pihak-pihak yang
2
terlibat harus mau saling mengalah sampai suatu batas tertentu dengan tujuan untuk
menemukan win-win solution, sehingga kesepakatan yang didapat tanpa ada pihak yang
merasa inferior atau merasa kalah. Negosiasi yang dianggap berhasil dan solid jika
kesepakatan yang diraih tanpa ada pihak yang merasa dirugikan Sebagai negosiator, tujuan
utama yang perlu ditetapkan sebelum proses negosiasinya dimulai.meliputi : Nilai yang ingin
ditawar atau yang ditawarkan. Nilai yang akan dipakai sebagai obyek harus diputuskan di
awal diskusi. Tahap selanjutnya menetapkan tuntutan yang akan diminta dan kompensasi yang
siap diberikan jika terjadi penyimpangan. Saksi dan kompensasi tersebut juga harus
dipersiapkan dari pertama kali bernegosiasi. Di bawah ini akan di uraikan tahapan–tahapan
negosiasi dan kontrak dagang yang dilakukan di Fa. Ari.
1.
Sebelum proses negosiasi dan kontrak dagang
Tahap awal sebelum proses negosiasi dan kontrak dagang itu dilaksanakan, maka semua pihak
yang terkait dalam kegiatan bisnis tersebut harus menyiapkan planning atau perencanan
terlebih dahulu yang meliputi tempat negosiasi, waktu pelaksanaan negosiasi, dengan pihak
siapa saja yang akan terlibat dalam proses tersebut, produk apa yang akan dipakai obyek, dan
lainnya. Dalam proses awal ini nantinya diharapkan mampu mencapai sasaran yang efektif
dan efisien. Selain itu tahap ini mampu memberikan “mutual benefit” bagi kedua belah pihak
yang terlibat di dalamnya.
2.
Saat berlangsungnya negosiasi dan kontrak dagang
3
Negosiasi yang paling efektif adalah dengan berhadapan langsung (Face To Face) dengan
partner bisnis yang akan diajak melakukan negosiasi. Dengan berhadapan secara langsung
dengan orang yang diberi kepercayaan oleh perusahaan tentunya ia adalah seorang “Poblem
Solver And Decision Maker“ sehingga jika terjadi perbedaan pendapat bisa segera
diselesaikan dengan kesungguhan hati dengan tujuan untuk mencapai hasil akhir yang bisa
menguntungkan bagi kedua belah pihak, dan sekaligus sebagai langkah penentuan prospektif
kedepan untuk suatu kerjasama yang lebih baik. Sebagai seorang negosiator harus
menggunakan prinsip rasa saling suka untuk menjalin keakraban dan membangun
kepercayaan untuk memperlancar proses negosiasinya. Yang terpenting dalam tahapan ini
adalah kesepakatan bisa diraih lebih cepat dengan menerapkan prinsip persuasi seperti
mencari kesamaan dan menonjolkan kedekatan atau keakraban.
3.
Sesudah negosiasi dan kontrak dagang
Tahap terakhir adalah tahap pelaksanaan yaitu menjalakan atau melaksanakan hal-hal yang
sudah menjadi kesepakatan dengan segala konskwensinya, tanpa adanya penyimpangan
(discrepancies). Maka dari itu perlu adanya monitoring dari ”Action Plann“ terhadap segala
sesuatu yang telah disepakati, dimana pelaksanaannya dilakukan secara profesional, dan
komitmne yang tinggi agar tujuan yang telah ditetapkan bisa tercapai sesuai harapan.
4
4.
Sesudah negosiasi dan kontrak dagang
Tahap terakhir adalah tahap pelaksanaan yaitu menjalakan atau melaksanakan hal-hal
yang sudah menjadi kesepakatan dengan segala konskwensinya, tanpa adanya
penyimpangan (discrepancies). Maka dari itu perlu adanya monitoring dari ”Action
Plann“ terhadap segala sesuatu yang telah disepakati, dimana pelaksanaannya
dilakukan secara profesional, dan komitmne yang tinggi agar tujuan yang telah
ditetapkan bisa tercapai sesuai harapan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari inflasi dan deflasi?
2.
Apa penyebab dari inflasi dan deflasi?
3.
Bagaimana dampak inflasi dan deflasi?
4.
Bagaimana cara mengatasi inflasi dan deflasi?
5.
Apa pengaruh inflasi dan deflasi?
1. 3 Tujuan
1.
Menjelaskan pengertian dari inflasi dan deflasi
2.
Menjelaskan penyebab dari inflasi dan deflasi
3.
Menjelaskan dampak inflasi dan deflasi
4.
Menjelaskan cara mengatasi inflasi dan deflasi
5.
Menjelaskan pengaruh inflasi dan deflasI
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 INFLASI
a. Pengertian Inflasi
Jika kita mengamati harga-harga barang atau jasa, tidak ada harga yang tetap atau
konstan dari waktu ke waktu, bahkan cenderung naik. hal tersebut diakibatkan oleh
ketidakseimbangan antara arus uang dan arus barang. dimana arus barang harus
mengalir dari hasil produksi perusahaan kepasar barang dan bertemu dengan arus
yang berasal dari pembelanjaan pemerintah dan rumah tangga atau konsumen.
Pada keadaan seperti ini, harga akan tercipta. Jika arus uang dan arus barang berada
dalam keseimbangan, maka harga akan stabil, jumlah penawaran sama dengan jumlah
permintaan. begitu pula jumlah uang yang tersedia di masyarakat. jika terjadi ketidak
seimbangan antara penawaran dan permintan barang, serta arus uang dan arus barang
saat itulah yang dinamakan inflasi. Untuk lebih tepatnya, pengertian inflasi
adalah”suatu proses atau peristiwa dalam perekonomian di akibatkan karena
terganggunya keseimbangan antara arus uang dan arus barang. ” Atau inflasi adalah
suatu gejala dimana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara terus menerus.
Bila kenaikan yang terjadi hanya sekali, walaupun persentasi yang cukup besar belum
dapat dikatakan sebagai inflasi karena tidak mempunyai pengaruh lanjutan. sebagai
contoh, kenaikan harga-harga menjelang bulan Ramadan ataupun pada hari besar
lainnya belum dapat dikatakan debagai inflasi karena tidak mempunyai pengaruh
lebih lanjut. kejadian seperti contoh diatas, di istilahkan sebagai kenaikan tingkat
harga dan setiap peristiwa yang cenderung mendorong naiknya tingkat harga disebut
2
sebagai gejolak inflasi. Sedangkan tingkat persentase kenaikan tingkat harga dan
beberapa indeks harga dari suatu periode ke periode lain disebut dengan laju inflasi.
b. Macam dan Penyebab Inflasi
Secara umum penyebab inflasi adalah sebagai berikut ;
1.
Jumlah uang yang beredar terlalu berlebihan sehingga melebihi
keuntungan
2.
Tradisi masyarakat yang bersifat konsumtif sering mengimpor barang
3.
Terjadinya bencana alam
4.
Terjadinya defisit pada APBN
5.
Terjadinya eksparsi kredit
6.
Terjadi pemberontakan
7.
Pengenaan pajak pada konsumen
8.
Kenaikan harga BBM
Sebab-sebab inflasi
a.
Tarikan
permintaan
(kelebihan
likuiditas/uang/alat
tukar).
Lebih
dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral).
b.
Desakan (tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi
dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi).
Inflasi digolongkan menjadi beberapa macam diantaranya sebagai berikut
a.
Berdasarkan Parah Tidaknya Inflasi
1.
Inflasi Ringan (creeping inflation)
Inflasi yang termasuk golongan ini, jika tingkatannya masih berada dibawah 10% per
tahun.
3
2.
Inflasi Sedang
Adalah inflasi yang lajunya berada diantara 10% sampai dngan 30% pertahun
3.
Inflasi Berat
Adalah inflasi yamg lajunya berada di antara 30%sampai dengan 100% pertahun
4.
Hiperinflasi
Inflasi yang terjadi di atas 100% pertahun, akibat yang terjadi jika inflasi di atas
100% adalah masyarakat akan mengalalmi ketidakpercayaan terhadap pemakaian
uang. akibat yang lebih parah lagi adalah terjadinya kehancuran system ekonomi
yamg dibangun (di alami Indonesia pada decade tahun 1966, inflasi yang terjadi yaitu
650% pertahun).
b.
Berdasarkan Penyebabnya
1.
Inflasi Permintaan Agregat (Demand Pull Inflation)
Penyebab pertama kali inflasi jenis ini adalah adanya kenaikan permintaan total,
(agregat demand) sedangkan produksi berada pada keadaan kesempatan kerja penuh
(pull employment). apabila kesempatan kerja penuh tercapai, maka pertambahan
permintaan hanya akan menaikan harga, sedangkan kenaikan jumlah produksi tidak
dapat diusahakan lagi. inflasi jenis ini disebut inflasi jenis murni. apabila kenaikan
permintaan menyebabkan terjadinya keseimbangan, GNP berada diatas GNP pada
kesempatan kerja penuh, maka terjadilah inflationari gap yang pada akhirnya akan
menimbulkan inflasi.
2.
Inflasi Biaya (Cost Push Inflation)
Inflasi biaya ini terjadi karena adanya penurunan dalam penawaran total(agregat
supply) karena adanya kenaikan biaya produksi. kenaikan biaya
produksi
4
menyebabkan adanya kenaikan harga serta produksi akan turun. jika berjalan terusmenerus maka akan terjadi cost push inflation.
c.
1.
Berdasarkan Asal Inflasi
Inflasi yang Berasal dari Dalam Negeri (Domestic Inflation)
Penyebab ; Anggaran belanja dibiayai dengan pencetakan uang baru, kenaikan upah,
dan sebagainya.
c. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian Masyarakat
1.
a)
Dampak Inflasi terhadap Perekonomian secara Umum
Mendorong penanaman modal spekulatif
Pemilik modal lebih cenderung menanamkan modalnya dalam bentuk tanah atau
emas dari pada ditanamkan pada investas yang produktif
b)
Tingkat bunga meningkat
Jika tingkat bunga meningkat karena terjadi inflasi maka para pemilik modal akan
cenderung menyimpan uangnya, akibatna investasi akan berkurang.
c)
Adanya ketidakpastian keadaan ekonomi dimasa yang akan dating
d)
Timbulnya masalah dalam neracapembayaran
Hal tersebut diakaibkan karena harga impor lebih mudah dari pada barangdalam
negeri, akibatnya nilai ekspor lebih kecil dari nilai impor. hal ini akan menyebabkan
neracapembayaran defisit serta nilai rupiah makin turun
e)
Daya beli masyarkat turun dikarenakan nilai mata uang turun.
5
2.
Dampak Inflasi terhadap Perekonomian secara Khusus
a.
Dampak inflasi terhadap pendapatan
b.
Dampak inflasiterhadap individu dan masyarakat
c.
Dampak inflasi terhadap produksi
d.
Dampak inflasi terhadap distribusi
d.
Pengaruh Inflasi
Pengaruh inflasi secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di
suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang
bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi,
defisit
neraca
pembayaran,
dan
merosotnya
tingkat
kehidupan
dan
kesejahteraan masyarakat. Pengaruh inflasi secara lebih terperinci antara lain adalah:
1. Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita
ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990,
uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun
2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal
setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan
keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi.
Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji
mengikuti tingkat inflasi.
2. Menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin
menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di
atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia
usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia
usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
6
3. Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan,
karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah
dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang
meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian
lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
4. Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh
lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan
temenyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan
produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa
menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup
mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya
terjadi pada pengusaha kecil).
e. Cara Mengatasi Inflasi
1.
Kebijakan Moneter
Adalah tindakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk memengaruhi uang yang
beredar dari kredit. kebijakan moneter yang dilakukan oleh pemerintah untuk
mengatasi inflasi adalah sebagai berikut; kebijak diskonto, operasi pasar terbuka,
perubahan cadangan minimu, pemberian kredit selektif.
2.
Kebijakan Fiscal
Adalah kebijakan yang menyangkut pengaturan pengeluaran pemerintah serta
perpajakan yang secara lansung dapat memengaruhi permintan total dan
memzengaruhi
pengeluaran
harga.
Negara,
berikut
menaikkan
adalah contoh kebijakan
atau
fiscal;
mengefektifkan pajak,
mengurangi
menekankan
pengeluaran pemerintah, mengadakan pinjaman pemerintah
7
3.
Kebijakan Non Moneter
Dapat ditempuh melalui cara berikut ;
·
Kebijakan upah
·
Kebijakan yang berkaitan dengan hasil produksi
·
Kebijakan penentuan harga dan indexing
2. 2 DEFLASI
a.
Definisi Deflasi
Deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan
jumlah uang yang berada di masyarakat. Deflasi terjadi ketika jumlah uang
yang yang beredar di masyarakat (money supply) lebih sedikit dari
jumlah supply barang yang ada. Sehingga terjadi penurunan harga-harga.
Contoh kenapa hal ini bisa terjadi dapat kita temui dalam kehidupan seharihari, harga barang-barang elektronik semakin hari semakin murah. Hal ini
terjadi karena perkembangan tekhnologi yang cepat sehingga supply barang
tekhnologi dipasaran semakin banyak. Sedangkan jumlah uang yang beredar
di masyarakat sedikit, sehingga barang-barang tekhnologi tersebut jatuh
harganya. Atau deflasi bisa terjadi ketika permintaan barang dari masyarakat
semakin menurun dan permintaan uang (money demand) dari masyarakat
meningkat.
Deflasi juga berkaitan dengan nilai tukar rupiah. Dengan deflasi, mata uang kita
mengalami apresiasi atau peningkatan. Dalam ilmu ekonomi, deflasi diartikan
sebagai suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang
bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Salah satu cara menanggulangi
deflasi adalah dengan menaikkan tingkat suku bunga.
8
Dalam ekonomi, deflasi (deflation) adalah suatu periode dimana harga-harga secara
umum jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila
inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka
deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar, dimana cara
menanggulanginya adalah dengan cara menurunkan tingkat suku bunga atau yang
lebih sederhana (meski kadang tidak berhasil) adalah dengan mencetak lebih banyak
uang.
b.
Penyebab Deflasi
1.
Menurunnya persediaan uang di masyarakat;
2.
Meningkatnya persediaan barang;
3.
Menurunnya permintaan akan barang;
4.
Naiknya permintaan akan uang.
c.
Dampak Deflasi
1.
Pengusaha-pengusaha kurang bernafsu untuk memproduksi barang karena
harga terus menurun.
2.
Kesempatan kerja berkurang karena terjadi pemecatan buruh akibat
turunnya produksi barang.
3.
Pajak-pajak tidak dapat ditarik oleh Negara sehingga pendapatan Negara
berkurang.
4.
Kegiatan perekonomian mundur.
5.
Deflasi dapat menyebabkan menurunnya persediaan uang di masyarakat dan
akan menyebabkan depresi besar dan juga akan membuat pasar Investasi
(Saham) akan mengalami kekacauan, dikarenakan harga barang mengalami
penurunan, konsumen memiliki kemampuan untuk menunda belanja mereka
9
lebih lama lagi dengan harapan harga barang akan turun lebih
jauh. Akibatnya aktivitas ekonomi akan melambat dan memberikan
pengaruh pada spiral deflasi (deflationary spiral).
6.
Banyak pekerja yang akhirnya mengalami PHK karena pemiliki bisnis tidak
sanggup membayar gaji karyawannya. Dengan demikian pendapatan yang
diterima masyarakat menjadi sedikit dan jumlah uang yang beredar di
masyarakat semakin berkurang.
7.
Deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di sektor riil maupun di
lantai bursa. Akibatnya ini akan menambah berat kelesuan ekonomi
dikarenakan tidak ada lagi aktivitas bisnis yang berjalan.
8.
Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga disuatu negara menjadi nol
persen. Lalu diikuti juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank.
9.
Deflasi yang terjadi akan menurunkan produksi suatu perusahaan karena
kurang permintaan dan lemahnya daya beli, sehingga berdampak pada
pengurangan produksi dan juga pengurangan jumlah tenaga kerja.
d.
Cara Mengatasi Deflasi
Deflasi dapat diibaratkan jatuh sakitnya seseorang karena jarang berolah raga.
Apabila
seseorang
pada
dasarnya
memiliki
kaki
normal
namun
malas
menggunakannya, maka ini akan mengakibatkan menyusutnya otot-otot kaki yang
jarang digunakan tersebut. Dalam jangka waktu lebih lama orang tersebut akan tidak
dapat berjalan sama sekali berhubung otot sudah terlalu lemah untuk digunakan.
Apabila keadaan ini justru didiamkan, bukan tidak mungkin akan mengalami
kelumpuhan selamanya.
Cara yang paling lazim digunakan adalah memberikan stimulus ekonomi berupa
bantuan likuiditas ke sektor bisnis. Dengan demikian diharapkan kegiatan ekonomi
kembali berputar. Pemerintah juga dapat memotong pajak dan meningkatkan
10
belanjanya sendiri untuk menggairahkan perekonomian. Dari sisi Bank Sentral,
pemerintah juga dapat meningkatkan peredaran uang di masyarakat dengan membeli
surat hutang sektor swasta dan menukarkannya dengan uang tunai. Selain itu, juga
dapat dilakukan dengan memotong suku bunga. Namun seperti dijelaskan di atas,
memotong suku bunga bukanlah jalan keluar yang sesungguhnya tetapi hanya
sekedar pengobatan sementara untuk menggairahkan ekonomi dan mengharapkan
harga bergerak naik dengan sendirinya.
e.
Pengaruh Deflasi
1.
Penurunan persediaan uang,
deflasi
dapat
menyebabkan
menurunnya
persediaan uang di masyarakat dan akan menyebabkan depresi besar (seperti
yang dialami Amerika dulu) dan juga akan membuat pasar Investasi akan
mengalami kekacauan.
2.
Memperlambat aktivitas ekonomi, dikarenakan harga barang mengalami
penurunan, konsumen memiliki kemampuan untuk menunda belanja mereka
lebih lama lagi dengan harapan harga barang akan turun lebih jauh.
Akibatnya aktivitas ekonomi akan melambat dan memberikan pengaruh
pada spiral deflasi (deflationary spiral).
3.
Dampak susulan dari melesunya kegiatan ekonomi adalah banyak pekerja
yang akhirnya mengalami PHK karena pemiliki bisnis tidak sanggup
membayar gaji karyawannya. Dengan demikian pendapatan yang diterima
masyarakat menjadi sedikit dan jumlah uang yang beredar di masyarakat
semakin berkurang.
4.
Investasi, deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di sektor riil
maupun di lantai bursa. Akibatnya ini akan menambah berat kelesuan
ekonomi dikarenakan tidak ada lagi aktivitas bisnis yang berjalan.
11
5.
Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga disuatu negara menjadi nol
persen. Lalu diikuti juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank. Ini
memang merupakan langkah paliatif untuk
mencegah masyarakat
menyimpan uangnya di bank yang dapat membuat peredaran uang semakin
kecil.
6.
Deflasi akan membuat orang menyimpan uang sehingga uang benar-benar
dihargai dan jaminan keamanan sosial politik. Orang akan banyak
berinvestasi langsung dan ketersediaan barang terjamin. Akibatnya nilai
mata uang akan menguat.
7.
Deflasi
akan
membuat
jatuh
nilai
properti.
Orang
lebih
suka
mendepositokan uangnya di bank atau pasar modal daripada beli properti
yang tidak naik. Karena harga terus turun maka produsen cenderung kurang
berminat memproduksi barang. Kesempatan kerja berkurang karena banyak
PHK. Pajak tidak dapat ditarik oleh pemerintah sehinga pendapata negara
berkurang.
Kegiatan
perekonomian
secara
keseluruhan
mengalami
kemunduran.
12
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Jika kita mengamati harga-harga barang atau jasa, tidak ada harga yang tetap atau
konstan dari waktu ke waktu, bahkan cenderung naik. hal tersebut diakibatkan oleh
ketidakseimbangan antara arus uang dan arus barang. dimana arus barang harus
mengalir dari hasil produksi perusahaan kepasar barang dan bertemu dengan arus
yang berasal dari pembelanjaan pemerintah dan rumah tangga atau konsumen.
Untuk
lebih
tepatnya,
pengertian
inflasi
adalah”suatu
proses
atau
peristiwa dalam perekonomian di akibatkan karena terganggunya keseimbangan
antara arus uang dan arus barang. ”
Deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan
jumlah uang yang berada di masyarakat. Deflasi terjadi ketika jumlah uang yang yang
beredar di masyarakat (money supply) lebih sedikit dari jumlah supply barang yang
ada. Sehingga terjadi penurunan harga-harga. Contoh kenapa hal ini bisa terjadi
dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, harga barang-barang elektronik
semakin hari semakin murah. Hal ini terjadi karena perkembangan tekhnologi yang
cepat sehingga supply barang tekhnologi dipasaran semakin banyak. Sedangkan
jumlah uang yang beredar di masyarakat sedikit, sehingga barang-barang tekhnologi
tersebut jatuh harganya. Atau deflasi bisa terjadi ketika permintaan barang dari
masyarakat semakin menurun dan permintaan uang (money demand) dari masyarakat
meningkat.
13
Download