Bintang Gemuk Bernama R136a1

advertisement
iptek
17
Halaman >>
Senin > 26 Juli 2010
REPUBLIKA
Ribuan Asteroid Baru
di Dekat Bumi
SPACE.COM
Selain asteroid
baru, WISE juga
melihat 15 komet
baru.
Oleh Dewi Mardiani
K
hawatir dengan ancaman
asteroid menimpa Bumi?
Kekhawatiran itu cukup
beralasan. Hasil pemantauan
teleskop ruang angkasa milik
NASA menemukan ada sekitar 25 ribu
asteroid baru yang bisa saja setiap saat
jatuh ke Bumi. Pemantauan tersebut
dilakukan dalam enam bulan terakhir.
Kesemua asteroid tersebut belum
pernah terlihat sebelumnya. Sebagian
besar asteroid itu dekat dengan Bumi.
Hitungan dekat yang dimaksud, artinya
berjarak sekitar 30 juta mil jauhnya.
Memang, ini bukan ancaman berarti bagi
Bumi dalam waktu dekat.
Teleskop ruang angkasa itu bernama
Wide-field Infrared Survey Explorer
(WISE). Pantauan pertama terlengkapnya
soal angkasa secara penuh didapatkannya
pada Sabtu pekan lalu, kemudian disusul
dengan gambar-gambar lainnya.
WISE memiliki keistimewaan karena
kemampuannya menembus lapisan debu,
mengangkat objek yang memancarkan
panas yang tak bakal tampak oleh
teleskop biasa.
“Teleskop umumnya fokus pada objek
terpanas dan paling terang di angkasa.
Namun, WISE justru sangat sensitif
melihat bagian yang dingin dan gelap,
sebagai objek tersembunyi di luar
angkasa,” ujar Richard Binzel, pakar dari
Massachusetts Institute of Technology,
belum lama ini.
Proyek senilai 320 juta dolar AS ini
diluncurkan pada Desember lalu. Di akhir
tahun nanti, para peneliti berharap mendapatkan jutaan temuan objek baru untuk
sensus kosmik. Temuan-temuan itu bisa
membantu menjawab pertanyaan tentang
bagaimana bentuk planet, bintang, dan
galaksi.
Tujuan utama misi itu adalah
menyurvei semua angkasa dalam pantauan panas infra merah dengan kemampuan sensitivitas yang tinggi. Pimpinan
investigasi misi ini, Edward Wright, dari
University of California, Los Angeles,
mengklaim misi ini berhasil.
WISE mengobservasi lebih dari 100 ribu
asteroid yang sekitar 25 ribu belum pernah
terdeteksi. Sebagian besar batuan angkasa
itu berada di lintasan asteroid utama
antara Mars dan Jupiter.
Komet baru
Selain asteroid baru itu, WISE juga
melihat 15 komet baru. Teleskop itu
memantau ratusan objek spektrum
bintang potensial berwarna cokelat
berukuran kecil. Walaupun tampak kecil,
ukuran sebenarnya lebih besar dari planet,
tapi lebih kecil dari bintang. Objek itu
ditemukan sekitar 20 titik, termasuk
benda terdingin yang pernah dikenal.
Gambar baru yang dihasilkan memperlihatkan kelompok bintang Peiades yang
juga dikenal sebagai Seven Sister.
Kelompok ini berada di penampang
lapisan debu. Bidang area yang di foto itu
setara dengan 35 bagian bulan penuh.
Teleskop ini berukuran 16 inci yang
dibangun di Utah State University’s Space
Dynamics Laboratory. WISE mengelilingi
Bumi di ketinggian 300 mil dan mengambil gambar hampir keseluruhan langit
setiap 11 detik.
Sejak survei angkasa dimulai, tim ini
melaporkan objek-objek baru terdekat
dengan Bumi ke International
Astronomical Union’s Minor Planet Center.
Di sanalah semua hasil rekam jejak objek
kecil di sistem tata surya tersimpan.
WISE menemukan asteroid yang dekat
dengan Bumi berukuran kira-kira lebih
besar dari penemuan teleskop yang sudah
ada sebelumnya. “Temuan itu seharusnya
membantu dengan lebih baik lagi para
ilmuwan untuk memperhitungkan potensi
ancamannya,” ujar pakar astronomi
Harvard, Timothy Spahr, yang juga
memimpin Minor Planet Center.
Misi WISE muncul 25 tahun setelah
dibuatnya satelit astronomi infra merah
(Infrared Astronomy Satellite) pertama
dari semua teleskop pemetaan dengan
gelombang infra merah di tahun 1983. Tak
seperti pendahulunya, WISE jauh lebih
mumpuni. Alat ini diharapkan tetap bisa
mengambil gambar lebarnya untuk
separuh angkasa hingga Oktober nanti.
NASA mengeluarkan ribuan gambar
temuannya yang dikumpulkan WISE
selama seminggu. Ada sekitar 1,3 juta slide
gambar yang dihasilkan. Meskipun begitu,
katalog luar angkasa yang lengkap
tentang apa yang ada di sana, tak akan
dipublikasikan sampai tahun depan.
Mereka akan menunggu tim memprosesnya untuk menghindari kemungkinan
terjadi kekeliruan serta semua data dunia
terangkum di dalamnya.
■ ap/space.com. ed: andi nur aminah
Bintang Gemuk Bernama R136a1
obotnya terberat dengan
suhu terpanas sejagat raya.
Itulah bintang R136a1,
temuan terbaru soal perbintangan.
Bintang tersebut berupa bola besar
yang sangat gemuk dan melintas ke
galaksi di sebelahnya. Diperkirakan,
bintang itu adalah yang paling berat
yang pernah ditemukan selama ini.
Tak salah jika para ahli
perbintangan menyebutnya bintang
gemuk.
Para ilmuwan memperkirakan,
gugusan ukuran bintang ini sekitar
ratusan kali lebih besar dari matahari. Seperti dilaporkan laman AP di
London, Inggris, belum lama ini,
pakar perbintangan menganalisis
beratnya diperkirakan sekitar 320
massa matahari.
Pakar Astrofisika, Paul Crowther,
B
mengatakan, bintang ini dua kali
lebih berat dari yang ditemukan
sebelumnya, yang kini diperkirakan
sudah menyusut seiring waktu.
Faktanya, bintang ini membakar
dirinya sendiri dengan intensitas
pencahayaannya yang mendekati
10 juta kali dari pancaran sinar
matahari. “Bintang-bintang ini
berbentuk gemuk dan kehilangan
beratnya seiring usia,” kata
Crowther, pakar dari University of
Sheffield di utara Inggris.
Raksasa ini diidentifikasi ada di
tengah satu kelompok bintang di Nebula Tarantula. Nebula adalah awan
gas dan debu dalam kumpulan Large
Magellanic Cloud, yaitu suatu galaksi
yang jaraknya sekitar 165 ribu tahun
cahaya dari Bimasakti atau Milky
Way, pusat galaksi kita.
Hasil temuan bintang gemuk ini
dipublikasikan di The Monthly
Notices of the Royal Astronomical
Society. Selain lebih berat dan
terang, bintang ini juga lebih panas.
Suhu permukaannya bisa lebih dari
40 ribu derajat Celsius (72 ribu
derajat Fahrenheit) atau tujuh kali
lebih panas dari matahari.
Crowther mengatakan, bintang
masif ini hidupnya lebih cepat dan
bisa ‘mati muda’. Si gemuk ini
menumpahkan banyak material dan
membakarnya dalam bentuk ledakan-ledakan spektakuler. “Yang paling besar bisa hidup hanya tiga juta
tahun. Dalam dunia astronomi, usia
sekian itu sangatlah singkat,”
ujarnya.
Para pakar yang tak terlibat
dalam penemuan ini berpendapat
bahwa hasilnya memang mengesankan. Akan tetapi, mereka memperingatkan bahwa ada kemungkinan para pakar dibingungkan dengan
dua bintang yang sangat berdekatan, lalu menyatu dan menjadi
besar.
“Sebagai bintang masif tunggal
itu, faktanya bisa saja sebagai
sistem kembar yang sangat berdekatan,” ujar Mark Krumholz, astronom dari University of California,
Santa Cruz.
Crowther sendiri mengetahui bahwa R136a1 bisa saja punya rekan,
tapi ukurannya tampak lebih kecil.
Artinya, bisa saja bintang itu memang terbentuk gemuk dengan perkiraan sebesar 300 hingga 320 kali
massa matahari.
■ dewi mardiani, ed: andi nur aminah
ESO-P CROWTHER/AP
UNDANGAN
Untuk dan atas nama klien kami, dengan ini Kemas, Soeriawidjaja, Darjono &
Associates Law Firm (KSD & Associates Law Firm), mengundang Saudara
Denny Azhar Lubis, terakhir beralamat di Perum Citra Raya Blok H-5 No.8
Taman Puspita Cikupa Tangerang, untuk datang ke kantor kami, di Gedung
Graha Binakarsa lantai 3 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-18 Jakarta Selatan, pada
tanggal 29 Juli 2010 hari Kamis pukul 11.00 WIB, guna membicarakan
penyelesaian kewajiban Saudara kepada klien kami.
Demikian agar menjadi perhatian Saudara.
Jakarta, 26 Juli 2010
Hormat kami,
Kemas, Soeriawidjaja, Darjono
& Associates Law Firm
Sudarjono, SH., MCL
Managing Partner
M. Ali Tarmizi, SH.
Senior Partner
Meidi Kurniawan, SH., M.Hum.
Senior Associates
Download