Hermawan

advertisement
Hubungan Citra Merek (Brand Image) Terhadap Minat Beli Konsumen Sepeda Motor Yamaha
Matic New Soul GT (Studi Pada UD. Maju Motor Andunohu Kota Kendari)
Hermawan
Akhyar Abdullah
Ninik Endang Purwati
Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administasi Universitas
Halu Oleo Kendari
([email protected])
ABSTRAK
Hermawan (C1A1 12 143), Hubungan Citra Merek (Brand Image) Terhadap Minat Beli Konsumen
Sepeda Motor Yamaha Matic New Soul GT (Studi Pada UD. Maju Motor Andunohu Kota Kendari).
Skripsi Jurusan Administasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi,Universitas Halu Oleo, Dipandu Oleh
Drs.H. Akhyar Abdullah, M.Si selaku Pembimbing I dan Hj. Ninik E Purwati, SE,M.Si Selaku
Pembimbing II . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan citra merek terhadap Minat Beli
konsumen pada UD. Maju Motor Andunohu Kendari. Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian
ini dibahas secara deskriftip kualitatip. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen pada UD. Maju
Motor Andunohu Kendari yang berjumlah 35 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek
memiliki hubungan yang positif dengan minat beli konsumen pada UD. Maju Motor Andunohu Kendari.
Semakin baik citra merek yang dimiliki oleh produk, maka semakin tinggi pula minat beli oleh pelanggan
pada UD. Maju Motor andunohu Kendari. Hal ini disebabkan karena setiap dimensi yang digunakan untuk
mengukur citra merek merupakan faktor yang dapat menentukan minat beli. Sehingga apabila pegawai
menunjukkan citra merek yang baik, maka pelanggan akan meningkatkan pembelian.
Kata Kunci: Citra Merek, Minat Beli.
PENDAHULUAN
Perkembangan dan pertumbuhan industri otomotif sekarang ini sangatlah pesat, hal ini ditandai
dengan terus bertambahnya kuantitas kendaraan yang dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya
industri sepeda motor sangatlah nampak perkembangannya, sepeda motor lahir dengan berbagai merek,
model, tipe, warna dan spesifikasi lainnya. Semua ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas penduduk di
berbagai aspek.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam industri sepeda motor mengalami persaingan yang sangat ketat,
masalah tersebut di satu sisi merupakan ancaman (thrents), tetapi di sisi lain merupakan peluang
(opportunity) bisnis baru. Industri sepeda motor agar tetap eksis dipasar otomotif, maka harus tetap
konsisten dengan strategi memahami keinginan, kebutuhan dan selera konsumen.
Konsumen saat ini sangatlah kritis dalam memilih suatu produk. Minat untuk membeli suatu produk
sangat dipengaruhi oleh penilaian akan bentuk kualitas produk tersebut. Tuntutan permintaan akan sebuah
produk barang yang semakin berkualitas membuat perusahaan yang bergerak diberbagai bidang usaha
berlomba - lomba meningkatkan kualitas produk yang mereka miliki demi mempertahankan Brand Image
(citra merek) produk yang mereka miliki. Merek mempunyai sifat khas, dan sifat khas inilah yang
membedakan produk yang satu berbeda dengan produk yang lainnya walaupun sejenis. Berbagai upaya
dilakukan perusahaan dalam rangka mempertahankan Brand Image yang mereka miliki diantaranya
inovasi teknologi keunggulan yang dimiliki produk tersebut, penetapan harga yang bersaing dan promosi
yang tepat sasaran. Semakin baik Brand Image produk yang dijual maka akan berdampak pada minat
pembelian oleh konsumen.
Sehubungan dengan hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Hubungan Citra Merek (Brand Image) Terhadap Minat Beli Konsumen Sepeda Motor Yamaha Matic
New Soul GT (Studi Pada UD. Maju Motor Andunohu Kota Kendari )”.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku Konsumen
Menurut Mangkunegara Anwar Prabu ( 2002 ) perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana
pembuat keputusan (decision units), baik individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.
Menurut Pater J Paul (1996) perilaku konsumen adalah studi tentang unit pembelian dan proses
pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ideide. Menurut Schiffman dan Kanuk (2004), studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu
mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna
membeli barang - barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli,
mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, dimana mereka membeli, seberapa sering mereka
membeli, dan seberapa sering mereka menggunakannya.Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui
oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertidak pasca konsumsi
produk, jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya.Menurut Mowen ,Jons c,. ( 2002 ),
perilaku konsumen sebagai tindakan yang dilakukan individu dalam mendapatkan dan memakai barang
dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan tersebut. Menurut Engel
et al yang dikutip oleh Simamora (2008) perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat untuk
mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan ini. Menurut Loudon dan Bitta yang dikutip oleh Simamora (2008)
perilaku konsumen lebih menekankan sebagai suatu proses pengambilan keputusan, yaitu proses
pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh,
menggunakan, atau mengatur barang dan jasa. Menurut The American Marketing Association yang
dikutip oleh Setiadi (2003), perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi,
perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Dari
definisi tersebut terdapat tiga ide penting, yaitu : (1) perilaku konsumen adalah dinamis; (2) hal tersebut
melibatkan interaksi antara afeksi dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar; serta (3) hal tersebut
melibatkan pertukaran.
B. Merek ( Image )
Merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasinya yang dimaksudkan
untuk mengidentifikasi barang dan jasa seorang penjual atau kelompok penjual dan membedakannya
dengan pesaingnya (Kotler, 1997). Pemeberian merek pada suatu produk di maksudkan untuk beberapa
alasan sebagai berikut (Assuari, 2002) :
a. Untuk tujuan identifikasi guna mempermudah penanganan atau mencari jejak produk yang dipasarkan.
b. Melindungi produk yang unik dari kemungkinan di tiru pesaing.
c. Produsen ini menekankan mutu tertentu yang ditawarkan dan untuk mempermudah konsumen
menunjukkan produk tersebut kembali.
d. Sebagai landasan untuk mengadakan diferensiasi harga.
Agar suatu merek dapat mencerminkan makna-makna yang ingin disampaikan, maka ada beberapa
persyaratan yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Merek harus khas dan unik
2. Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk dan pemakaiannya.
3.
4.
5.
6.
Merek harus menggambarka kualitas produk
Merek harus mudah diucapkan, dikenali, dan diingat
Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk di negara dan dalam bahsa lain.
Merek harus dapat menyesuaikan diri (adaptable) dengan produk-produk baru yang mungkin
ditambahkan kedalam lini produk.
Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa merek merupakan sebagai
suatu tanda dari produk barang dan jasa yang di hasilkan oleh suatu perusahaan sekaligus menjadi
pembeda dengan produk lain.
C. Citra Merek (Brand Image)
Philip Kotler (2002:42), mendefinisikan citra merek sebagai seperangkat keyakinan, ide, dan kesan
yang dimiliki oleh seorang terhadap suatu merek, oleh karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap
suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut. Kolter juga menambahkan bahwa citra merek
merupakan syarat dari merek yang kuat.
Bilson Simamora (2002:68) menyatakan citra merek adalah prepersi yang relative konsisten dalam
jangka panjang ( enduring perception). Jadi tidak mudah untuk membentuk citra, sehingga bila terbentuk
akan sulit untuk mengubahnya. Citra yang dibentuk harus jelas. Dan memiliki keungulan bila
dibandingkan dengan pesaingnya. Saat perbedaan dan keunggulan merek dihadapkan dengan merek lain,
maka munculah posisi merek.
Durianto,Darmadi,Sugiarto dan Sitinjak, Toni (2001:64), mengungkapkan bahwa citra merek
berkaitan dengan asosiasi merek . kesan merek yang muncul dalam ingatan konsumen meningkat dengan
seiring dengan semakin banyaknya pengalaman konsumen dan mengonsumsi merek tersebut
Saling berhubungan semakain kuat maka citra merek yang terbentuk juga akan semakin kuat.
Jhon Mowen (1995:71), pada dasarnya sama dengan proses persepsi, karena citra terbentuk dri
perepsi yang terbentuk lama. Setelah melalui tahap yang terjadi dalam proses persepsi, kemudian di
lanjutkan pada tahap keterlibatan konsumen. Tahap keterlibatan ini selain mempengaruhi perspsi juga
mempengaruhi fungsi memori. Berdasarkan beberpa pengertian di atas maka, maka dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa citra merek adalah persepsi konsumen terhadap sebuah merek yang telah dikomsumsi
dimana persepsi tersebut muncul setelah konsumen telah layak menggunakan merek tersebut.
Sciffman Dan Kanuk (1997:56), menyebutkan factor-faktor pembentuk citra merek adalah sebagai
berikut:
1.
Kualitas atau mutu, berkaitan dengan produk yang ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu.
2.
Dapat di percaya atau di andalkan, berkaitan dengan pendapat atau kesempatan yang dibentuk oleh
masyarakat tentang suatu produk yang dikomsumsi.
3.
Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk barang yang bisa
dimanfaatkan.
4.
.Harga, dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak sedikitnya jumlah uang yang
dikeluatkan konsumen untuk mempengaruhi suatu produk dan juga dapat mempengaruhi citra
secara jangka panjang.
5.
Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan kesepakatan dan informasi yang
berkaitan dengan suatu merek dari produk tertentu.
Citra merek merupakan asosiasi yang muncul dibenak konsumen ketika mengingat sebuah merek
tertentu,.asosiasi dapat muncul dalam benak citra atau pemikiran tertentu yang dikaitkan dengan suatu
merek. Asosiasi ini dapat dikoseptualkan berdasarkan jenis, dukungan, kekuatan dan keunikan. Jenis
asosiasi merek meliputi atribut, manfaat dan sikap. Atribut terdiri dari atribut yang berhubungan dengan
produk misalnya desain, warna, ukuran dan atribut yang tidak berhubungan dengan produk, misalnya
harga, pemakai dan citra penggunaan.
D. Minat Beli
Berkaitan dengan keinginan konsumeen untuk membeli dikenal dengan istilah Minat Beli, Minat Beli
merupakan bagian dari proses menujuk kearah tindakan pembelian yang dilakukan oleh seorang
konsumen. Hal ini merupakan bagian dari kajian peri laku konsumen. Minat Beli tiimbul setelah
menerima stimuli dari sesuatu yang ia lihat.
Konsumen tertarik pada suatu produk karna berbagai sebab, misalnya:
1.
Karena produk features
Dalam hal ini konsumen tertarik pada suatu produk karena penampilannya menarik ( mobil mewah
menarik minat konsumen karena desain produknya yang supersior ),
2.
Karena manfaat bernefits
Manfaat adalah sebuah nilai dan makna pribadi yang konsumen lekatkan pada atribut produk.
Konsumen berpikir mengenai apa yang produk bisa lakukan untuk mereka dan mewakili mereka
secara umum. Contohnya adalah sebuah handphone, dimana handphone tersebut akan membuat
pemakainya mudah berkomunikasi, terhubung ke jejaring sosial, dan bagaimana performanya untuk
melakukan komunikasi dalam berbisnis, akan menjadi sebuah manfaat tersendiri bagi konsumennya.
Manfaat sendiri terbagi menjadi tiga :
a. Manfaat berdasarkan fungsi (functional benefits) Manfaat berdasarkan fungsi lebih pada keuntungan
intrinsik dari penggunaan produk dan biasanya masuk ke dalam kategori atribut yang berhubungan
dengan produk
b. Manfaat berdasarkan pengalaman (experiential benefits) Manfaat berdasarkan simbol lebih terkait pada
bagaimana seseorang merasakan sesuatu hal ketika mereka manggunakan produk. Manfaat ini
memenuhi kebutuhan berdasarkan pengalaman seseorang seperti kepuasan indera (penglihatan,
penciuman, pendengaran, pencecapan), variasi dan stimulasi kognitif.
c. Manfaat berdasarkan simbol (symbolic benefits) Manfaat berdasarkan simbol lebih pada keuntungan
secara ekstrinsik dari penggunaan produk atau jasa dan biasanya masuk ke dalam kategori atribut yang
berhubungan dengan produk..
3. Sikap (attitude)
Sikap adalah hal yang paling abstrak dari semua tipe asosiasi merek. Sikap dari sebuah merek
didefinisikan berdasarkan evaluasi menyeluruh yang dilakukan konsumen terghadap sebuah merek.
Sikap dari sebuah merek adalah hal yang paling penting karena sering membentuk dasar dari suatu
tindakan dan perilaku konsumen untuk memilih sebuah merek
Menurut Rogres yang dikuip oleh Kotier (2002:405) konsumen melalui lima tahap dalam
mengadopsi produk baru :
1. Kesadarn (awareness), yaitu konsumen menyadari adanya inovasi tersebut tetapi masih kekurang
informasi mengenai hal tersebut
2. Minat (interest ), yaitu konsumen terdorong untuk mencari informasi mengenai inovasi tersebut.
3. Evaluasi (evalution ), yaitu konsumen mempertimbangkan untuk mencoba inovasi tersebut.
4. Percobaan (trial ), yaitu konsumen mencoba inovasi tersebut untuk memperbaiki perkiraannya atas
nilai inovasi tersebut
5. Penerimaan (adoption ), yaitu konsumen memutuskan untuk menggunakan inovasi tersebut
sepenuhnya dan secara teratur
Berdasarkan Definisi-definisi di atas,maka dapat disimpulkan bahwa Minat Beli merupakan suatu
proses atau tindakan menujuh kearah pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen dalam memilih
produk barang atau jasa.
E. Kerangka piker
Produsen Sepeda Motor Yamaha harus memikirkan cara untuk menarik minat beli konsumen agar
dapat bertahan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Minat Beli merupakan bagian dari
proses menuju kearah tindakan pembelian yang dilakukan oleh seoraang konsumen. Oleh karena itu untuk
dapat menarik Minat Beli konsumen harus memiliki strategi yang tepat dan salah satu strategi yang tepat
digunakan adalah melalui citra merek.
Skema Kerangka Pikir
UD. Maju Motor Andunohu Kendari
1.
2.
3.
4.
5.
Citra merek (x)
Kualitas atau mutu
Dapat dipercaya atau diandalkan
Kegunaan atau manfaat
harga
citra yang dimiliki oleh merek itu
sendri
( Schiffman dan Kanuk, 1997 )
Minat beli (Y)
1.promosi
2.status sosial
3.Harga
( Saronggalo, 1994 )
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
lokasi penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan UD. Maju Motor yang berada di Andounohu
Kota Kendari . Oleh karna itu penulis tertarik meneliti pada konsumen (pengguna) Sepeda Motor Yamaha
Matic New Soul GT Di Kota Kendari
B. Populusi dan Sampel Penelitian
Arikunto (1998) memberikan pengertian populasi sebagai keseluruhan subjek peneliti. Sesuai
permasalahan yang diteliti maka populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Sepeda Motor Yamaha
Matic New Soul GT pada UD. Maju Motor Andounohu kota Kendari dilihat dari tahun 2015 hingga 2016
yaitu sebanyak 397 orang.
Menurut Sugiyono (2010) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan teknik
sampel secara purposive random sampling yaitu menetapkan responden dengan teknik acak berdasarkan
homogenitas populasi dan menurut kriteria tertentu. Oleh karena jumlah populasi jumlahnya sangat besar
ayitu 397, maka ditetapkan sampel yaitu berjumlah 35 orang dengan pertimbangan homogenitas populasi
serta menurut kriteria sebagai berikut:
1. Merupakan masyarakat yang berdomisili di Kota Kendari
2. Merupakan pengguna Sepeda Motor Yamaha Matic Soul GT Tahun Terakhir
C. Jenis dan Sumber Data
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang di perlukan dalam penelitaian ini
adalah :
1. Sumber Data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara secara langsung dari responden
melalui kuisioner mengenai pengaruh citra merek terhadap Minat Beli konsumen pada Sepeda Motor
Yamaha Soul GT Di Kota Kendari.
2. Sumber Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek penelitian yang
dapat berupa dokumen , buku-buku , catatan-catatan, makalah,laporan, arsip, monografi, dan lainlain , terutama pengaruh Citra Merek terhadap Minat Beli konsumen Sepeda Motor Yamaha Matic
Soul GT.
D. Teknik Pengumpulan Data
1.
2.
Data primer maupun data sekunder diperoleh melalui teknik pengumpulan data sebagai berikut :
Penelitian kepustakaan (library research), yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengkaji
berbagai informasi dan data melalui tulisan-tulisan ilmiah ,seperti buku-buku, makalah, dan yang
lainnya yang mempunyai relavansi dengan masalah yang di kaji/diteliti.
Penelitian lapangan (fiel research) yaitu metode pengumpulan data secara langsung pada obyek yang
diteliti. Untuk memperoleh data lapangan dalam penelitian ini, digunakan teknik kusioner,
wawancara, dan penelusuran dokumen.
a. Angket (kusioner) digunakan untuk menjaring data dan informasi melalui dalam bentuk
pertayaan.
b. Wawancara (interview) digunakan untuk pengumpulan data dan informasi melalui wawancara
langsung dengan informen.
c. Dokumentasi, yaitu menelaaha yang mempelajari berbagai laporan tertulis pada UD.Maju Motor
Andounohu Kendari yang dianggap relevan dengan penelitian.
E. Definisi Oprasional Variable
Dalam penelitian ini terdiri dari berbagai variable yang terdiri dari beberapa dimensi yang dapat
membangun variable yang digunakan. Adapun definisi variabelnya yaitu:
1. Citra Merek adalah persepsi konsumen terhadap sebuah merek yang telah dikonsumsinya dimana
persepsi tersebut muncul setelah konsumen telah banyak menggunakan merek tersebut. Indikator citra
merek ini terdiri atas lima indikator yaitu : kualitas atau mutu, dapat dipercaya atau diandalkan,
kegunaan atau manfaat, harga dan citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri.
a. Kualitas atau mutu yaitu berkaitan dengan produk yang di tawarkan oleh produsen dengan merek
tertentu .
b. Dapat dipercaya atau diandalkan yaitu berkaitan dengan pendapat atau kesempatan yang dibentuk oleh
masyarakat tentang suatu produk yang dikomsumsi.
c. Kegunaan atau manfaat yaitu terkait dengan fungsi dari suatu produk barang yang bisa di manfaatkan.
d. Harga yaitu berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan
konsumen untuk mempengaruhi suatu produk dan juga dapat mempengaruhi citra secara jangka
panjang.
e. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri yaitu berupa pandangan kesepakatan dan informasi yang
berkaitan dengan suatu merek dari produk tertentu.
2. Minat Beli yaitu suatu proses atau tindakan menujuh/kearah pembelian yang dilakukan oleh seorang
konsumen dalam memilih produk barang atau jasa, yang terdiri dari :
a. Promosi yaitu kegiatan memperkanalkan berbagai jenis manfaat produk yang ditawarkan sehingga
dapat menjangkau sebanyak mungkin konsumen yang pada akhirnya dapat merengsang minat
konsumen untuk membeli
b. Kehidupan status sosial yaitu seseorang yang mempunyai latar belakang keluaraga dengan kelas sosial
yang tinggi , tentunya dapat memenuhi kebutuhannya, termaksud dalam pembelian produk..
c. Harga yaitu nilai jual yang ditetapkan atas produk yang ditawarkan konsumen, apabila tingkat harga
sesuai yang diinginkan konsumen maka dapat memacu Minat Belinya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum Lokasi penelitian
1. Sejarah singkat perusahaan
UD.Maju adalah perusahaan perseorangan yang didirikan pada tanggal 18 maret 1981 dengan
pemilik atas Nama Jerry chendarma berdasarkan Akte Notaries No.60 oleh Hiendrawati Halim, SH dan
berkedudukan /berkantor pusat Jl. Diponegoro Benu-Benua (UD. Maju Benua-Benua). Pada awal
mulanya UD. Maju bergerak dibidang usaha perdagangan di antara: (1). Peralatan Mesin-Mesin, (2).
Onderdil Kendaraan BerMotor /Mobil , (3). Segala macam pelumas , (4). Segala macan ban Kendaraan
BerMotor/Mobil, (5). Barang-barang alat Pertanian (6). Peralatan Kantor.
Untuk selanjutnya, dalam perkembangannya perusahaan UD. Maju mengadakan kerja sama
Dengan PT. Hasrat Abadi Jakarta dan menjadi dialer resmi untuk penjualan Sepeda Motor Yamaha di
wilayah Sulawesi tenggara ( meliputi penjualan Sepeda Motor , spare parts dan service)
Dalam upaya meningkatkan penjualan dan pengembangan perusahaan , maka UD.Maju membuka
cabang-cabang dan outlet di beberapa wilayah di Sulawesi tenggara di antaranya:
- UD. Maju Outlet Wua-Wua (tahun 2004)
- UD. Maju Kolaka (tahun 2004)
- UD. Maju Unaaha (tahun 2007)
- UD. Maju Bombana (tahun 2009)
- UD. Maju Bopinang (tahun 2011)
- UD. Maju Martandu ( Andunohu, tahun 2013) yang selanjutnya menjadi kantor pusat
mengantikan UD. Maju Benu-Benua ( sekarang menjadi kantor cabang ). Di tempatkannya
UD. Maju martandu sebagai kantor pusat yang baru, juga menjadi awal perubahan nama
UD. Maju Motor dan
- Cabang yang terbaru yang di buka adalah UD. Maju Lasusua ( tahun 2014), sebagai upaya
untuk melayani konsumen Yamaha diwilayah Kab. Kolaka Utara dan sekitarny
Volume Penjualan Motor Matic New Soul GT Pada UD. Maju Motor Andunohu Kendari
Tahun
2015
2016
Bulan
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Januari
Jumlah (Unit)
15
17
14
20
32
25
30
35
49
39
Februari
Maret
April
50
35
36
Total
397
Sumber Data: Data Sekunder, 2016
Berdasarkan tabel volume penjualan Motor Soul GT UD. Maju Motor Andunohu Kendari terlihat
bahwa terjadi peningkatan penjualan dari tahun ke tahun. Adapun pembelian yang dominan yaitu pada
bulan februari dan bulan Desember. Hal ini dikarenakan pada bulan Desember tersebut UD.Maju Motor
andunohu Kendari memberikan potongan harga sehingga banyak konsumen yang membeli Motor pada
bulan tersebut, pada bulan Februari terjadi peningkatan penjualan dikarenakan UD. Maju Motor andunohu
kendari memberikan promo tetapi tidak sebesar pada bulan Desember dan pada bulan Februari juga masih
terjadi kestabilan ekonomi sehingga banyak konsumen yang membeli Motor tersebut.
2.
Keadaan Responden Penelitian UD. Maju Motor Andunohu Kendari
Dalam penelitian ini, pelanggan pada UD. Maju Motor Andunohu Kendari merupakan sampel
penelitian yang telah ditetapkan berdasarkan homogenitas pelanggan. Sehingga jumlah sampel yang
digunakan yaitu berjumlah 35 orang. Berikut Keadaan Responden ditinjau dari jenis kelamin, tingkat
pendidikan, dan usia yaitu sebagai berikut:
a. Keadaan Responden Menurut Jenis Kelamin
Menurut jenis kelamin karyawan pada UD. Maju andunohu Kendari yang terdiri dari laki-laki
berjumlah 20 orang atau 57,14% dan perempuan berjumlah 15 orang atau 42,85%. Dengan
demikian pelanggan yang dijadikan responden penelitian berjenis kelamin perempuan yang lebih
banyak membeli produk pada UD. Maju Motor Andunohu Kendari daripada laki-laki.
b. Keadaan Responden Menurut Tingkat Pendidikan
Menurut tingkat pendidikan responden pada UD. Maju Motor Andunohu Kendari tingkat tidak
sekolah sebanyak 7 orang atau 20,00%. Sedangkan responden pada UD. Maju Motor Andunohu
Kendari yang mempunyai pendidikan SD/SMP/SMA yaitu sebanyak 12 orang atau 34,28% dan
responden yang berpendidikan sarjana berjumlah 16 orang atau 45,71%.
c. Keadaan Responden Menurut Tingkat Usia
Menurut tingkat usia responden pada UD. Maju Motor Andunohu Kendari terbanyak 21 – 30
tahun berjumlah 24 orang atau 68,57%, dan kelompok usia 31 – 40 tahun berjumlah 6 orang atau
17,14%. Sedangkan kelompok usia 41 – 50 tahun berjumlah 5 orang atau 14,28%.
B. Deskripsi Variabel Penelitian
Gambaran data tanggapan responden dari hasil penelitian mengenai kedua variabel laten yang
diteliti dengan menggunakan nilai rata-rata skor pernyataan responden dapat diuraikan sebagai berikut:
a.
Citra Merk (Brand Image)
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui kusioner, maka kondisi objektif u ntuk variabel
citra merek dalam penelitian ini diukur dengan 5 dimensi, yakni kualitas atau mutu, dapat dipercaya atau
di andalkan, kegunaan atau manfaat, harga, citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri.
Berikut ini disajikan data jawaban responden terhadap keseluruhan pernyataan variabel citra merek
melalui indikator dari setiap dimensi citra merek yaitu sebagai berikut:
1.
Kualitas atau mutu
Kualitas atau mutu merupakan kesesuaian untuk digunakan’. Definisi ini mencakup keistimewaan
produk yang memenuhi kebutuhan konsumen dan bebas dari defisiensi..Oleh karena itu, kualitas atau
mutu dapat dinilai dari indikator Yamaha Matic soul GT merupakan produk Sepeda Motor yang
berkualitas.
2.
Dapat dipercaya atau diandalkan
Dapat dipercaya atau diandalkan yaitu berkaitan dengan pendapat atau kesempatan yang dibentuk
oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikomsumsi. Oleh karena itu, citra merek dapat dipercaya atau
diandalkan dapat dinilai dari indikator Merek Motor Matic New Soul GT yang digunakan saat ini telah
memenuhi kebutuhan anda.
3.
Kegunaan atau manfaat
Kegunaan atau manfaat yaitu berkaitan dengan fungsi dari suatu produk barang yang bisa
dimanfaatkan. Oleh karena itu, citra merek kegunaan atau manfaat dapat dinilai dari indikator Cara
pemakaian Yamaha Matic New Soul GT mudah.
4.
Harga
Harga dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak sedikitnya jumlah uang yang
dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi suatu produk dan juga dapat mempengaruhi citra secara
jangka panjang. Oleh karena itu, citra merek harga dapat dinilai dari indikator Merek Motor Matic New
Soul GT memiliki harga yang kompetitif dengan merek lain.
5.
Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri
Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri yaitu berupa pandangan kesepakatan atau informasi yang
diberikan dengan suatu merek dari produk merek tertentu. Oleh karena itu, citra yang dimiliki oleh merek
itu sendiri dapat dinilai dari indikator tampilan Yamaha Matic New Soul GT memiliki ciri-ciri/kekhasan
tertentu yang membuat saya dapat, mengenalinya/membedakan dari merek-merek Sepeda Motor lainnya.
b.
Minat Beli Konsumen
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui kusioner, maka kondisi objektif untuk variabel
Minat Beli konsumen yang dimaksudkan dalam penelitian ini diukur dengan 3 dimensi, yakni promosi,
status sosial dan harga. Berikut tabel distribusi dari setiap dimensi yang diukur menggunakan beberapa
indikator sebagai berikut:
1.
promosi
promosi merupakan kegiatan memperkenalkan berbagai jenis manfaat produk yang ditawarkan
sehingga dapat menjangkau sebanyak mungkin konsumen yang pada akhirnya dapat merangsang minat
konsumen untuk membeli.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh data tanggapan responden yang
menyatakan bahwa UD. Maju Motor Andunohu Kendari melakukan promosi Sepeda Motor Yamaha
Matic New Soul GT melalui Iklan diberbagai media.
2.
Status sosial
Status sosial dalah keadaan seseorang dapat membeli suatu produk misalnya seseorang mempunyai
latar belakang dengan kelas sosial yang tinggi, tentunya dapat memenuhbi kebutuhannya, termaksud
dalam pembelian produk Sepeda Motor yang di inginkan.Oleh karena itu, Status sosial dapat dinilai dari
indikator status sosial yang anda miliki mendorong untuk melakukan pembelian produk Sepeda Motor
Matic New Soul GT.
3.
Harga
Harga merupakan nilai jual yang ditetapkan ats produk yang ditawarkan konsumen, apabila tingkat
harga sesuia yang diinginkan konsumen maka dapat mengacu. Oleh karena itu, harga dapat dinilai dari
indikator harga yang ditawarkan sesuia dengan kemampuan konsumen dalam melakukan pembelian
produk Sepeda Motor.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil pengujian secara umum terhadap variabel brand image menunjukkan bahwa dari 5 di mensi
variabel brand image yaitu kualitas atau mutu, dapat dipercaya atau diandalkan, kegunaan atau manfaat,
h a r g a , d a n c i t r a y a n g d i m i l i ki o l e h m e r e k i t u s e n d i r i semuanya mempunyai hubungan
secara signifikan terhadap Minat Beli komsumen Sepeda Motor Yamaha Matic New Soul GT pada
UD. Maju Motor Andunohu Kendari. Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai suatu program
khusus yang dimana dalam menawarkan setiap produknya perlu menggunakan strategi yang nantinya
dapat menarik minat para konsumen atau pelanggan. Salah satunya adalah UD. Maju Motor Andunohu
Kendari dimana perusahaan ini dalam membangun hubungan yang baik perlu didasarkan pada
bentuk pelayanan yang berkesinambungan dan tidak terisolasi pada satu transaksi tertentu yang nantinya
terjalin hubungan baik dari sisi pelanggan maupun dari sisi perusahaan itu sendiri.
Kesimpulan Dan Saran
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa citra
merek memiliki hubungan yang signifikan dengan Minat Beli konsumen pada UD.Maju Motor Andunohu
Kendari yaitu sebagai berikut:
a. Meningkatkan pemahaman terhadap aspek-aspek perilaku konsumen dalam mengambil proses
pembelian.
b. Memperkaya orientasi konsumsi tehadap hal-hal yang bersifat simbolis lebih dari fungsi-fungsi
produk.
c. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk.
d. Meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan, mengingat inovasi teknologi sangat mudah
untuk ditiru oleh pesaing.
Semakin baik citra merek yang dimiliki oleh produk, maka semakin tinggi pula Minat pembelian oleh
pelanggan pada UD. Maju Motor Andunohu Kendari.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat diajukan saran atau rekomendasi sebagai
berikut:
1. Bagi perusahaan Yamaha atau UD. Maju motor agar lebih menjaga dan meningkatkan citra merek
(brand image) Sepeda Motor matic New Soul GT di masyarakat untuk Berhubungan Minat
pembelian.
2. Bagi peneliti selanjutnya dapat dilakukan dengan merek produk lain sehingga yang teridentifikasi lebih
banyak lagi.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat dilakukan penelitian dengan variabel bebas lain, sehingga variabel yang
berhubungan dengan pembelian dapat teridentifikasi lebih banyak lagi.
4. Untuk memperoleh penjelasan yang lebih komprehensif tentang hubungan citra merek terhadap Minat
pembelian pada UD. Maju Motor Andunohu Kendari, maka dalam penelitian berikutnya disarankan
agar dapat mengembangkan dimensi variabel yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker David A. 2000. Manajemen Ekuitas Merek, Terjemahan: Penerbit UtamaJakarta
Aaker dan Joachimstahler. 2000. Marketing. Edisi Ketiga. Erlangga, Jakarta.
Alex S Nitisemito. 2003. Manajemen Personalia. Jakarta: Graha Indonesia.
Bilson, Simamora. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Durianto, Darmadi,dkk. 2001. Strategi Menaklukan Pasar. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama..
Keller, KL. 2003. Strategic Brand Management, Building Measurement and Managing Brand
Equity,Upper Sadle River,NJ Pearson Education Internasional.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta : Indeks.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Tenth Edition. New jersey 07632 : Prentice Hall International.
……………., 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium, Prehallindo, Jakarta.
Kotler, Philip dan A.B Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran Di Indonesia. Buku Ke 2. Jakarta :
Salemba Empat.
Kinner dan Taylor, 1995. Ekonomi manajemen. Gramedia. Jakarta.
Lamb Jr, Hair Jr, Mc Daniel. 2001.Pemasaran Edisi Pertama. Diterjemahkan Oleh David Otaveria.
Jakarta : Salemba Empat.
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2002 “ P r i l a k u k o n s u m e n e d i s i r e v i s i
” bandung, refika aditama
Mowen ,Jons c,. 2002”p e r i l a k u k o n s u m e n j i l i t 1 ” bandung, erlangga
Mowen, Jhon. 1995. Comsumer Behavior, Prenticehall, Inc Englewood Cliffs, New Jersey, International
Edition.
Pater, j. paul, 1996 “ p e r i l a k u konsumen dan strategi pemasaran
”bandung. erlangga
Sugiyono. 2009, Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta Bandung.
Singgih Santoso. 2005. Spss Prametrik. Jakarta : Pt Alex Media Komputindo, Gramedia
Scoot, Davis. 2004. The Power Of The Brand, Journal Of Strategi And Leadership, Xx Viii. New Jersey.
Saranggalo. 1994. Psikologi Suatu Pengantar.ITB.Bandung
Schiffman, Leon G, And Leslie L. Kanuk. 1997. Consumer Behavior, Sixth Edition. Prenticehall. New
Jersey
Supriyanto J. 2000. Kepuasan Tingkat Pelanggan ; Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Sumarwan, ujang, 2002 “ p e r i l a k u k o n s u m e n ” , bogor selatan, ghalia
indonesia
Winardi. 2001. Marketing dan Perilaku Konsumen. Bandung: Mandar Maju
Download