Kejahatan Terhadap Harta Kekayaan

advertisement
Kejahatan Terhadap
Harta Kekayaan
Surastini Fitriasih
Dalam Buku II KUHP:
• Bab XXII : Pencurian
• Bab XXIII: Pemerasan & Pengancaman
• Bab XXIV: Penggelapan Barang
• Bab XXV : Perbuatan Curang
• Bab XXVI: Merugikan Orang Berpiutang
• Bab XXVII: Penghancuran Barang
• Bab XXX : Pemudahan (penadahan): merupakan
delik yang berhubungan erat dengan delik terhadap
harta kekayaan
Kejahatan Terhadap Harta Kekayaan
• Tidak diatur dalam Bab Tersendiri, tapi tersebar
dalam beberapa Bab
• Ciri:
- Merugikan harta kekayaan orang lain atau
menimbulkan bahaya merugikan harta kekayaan
orang lain
- Umumnya pelaku bertujuan memperkaya diri
sendiri secara melawan hukum atau setidaknya
menguntungkan diri sendiri dengan cara yang
bertentangan dengan hukum
Van Bemmelen:
• Delik terhadap Harta Kekayaan tidak dapat ditempatkan dalam
satu sebutan, sehingga unsur-unsur khusus dari berbagai delik
tersebut harus ditentukan dan dibatasi
• Tapi ada satu unsur yang selalu ada dalam setiap delik
terhadap harta kekayaan, yaitu unsur “barang (benda)”
TP Terhadap Harta Kekayaan
VS
TP Ekonomi
• TP Ekonomi:
Tidak merugikan harta kekayaan orang tertentu, tetapi
lebih merugikan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat
Tapi kejahatan terhadap harta kekayaan sering
dilakukan untuk menguntungkan harta kekayaan si
pelaku dengan merugikan para saingan dan dengan
merugikan ekonomi umum negara atau cabang
perusahaan tertentu
Pencurian (Pasal 362 -367)
• Pasal 362 (delik pokok), unsur-unsurnya:
1. mengambil
2. barang/benda
3. (sifat benda): seluruhnya atau sebagian
4. dengan maksud
5. menguasai benda
6. secara melawan hukum
kepunyaan orang lain
Mengambil
• Menarik sesuatu barang dari kekuasaan orang lain dan
memasukkannya dalam kekuasaannya sendiri
• Setiap perbuatan untuk membawa sesuatu benda di bawah
kekuasaannya yang “nyata dan mutlak”
• Setiap tindakan yang menyebabkan SSO membawa sebagian dari
harta kekayaan orang lain ke dalam kekuasaannya tanpa bantuan
atau izin orang lain tsb. atau memutuskan hubungan yang masih ada
antara orang itu dengan bagian dari harta kekayaannya itu (van
Bemmelen)
• Tidak harus dengan memindahkan barang
Teori tentang “Mengambil”
• Teori kontrektasi
dengan sentuhan badaniah, pelaku telah memindahkan benda ybs.
dari tempatnya semula
• Teori Ablasi
syarat selesainya perbuatan mengambil adalah benda ybs. harus
telah diamankan pelaku
• Teori aprehensi
Pelaku harus membuat benda ybs. berada
dalam penguasaannya yang nyata
Barang (Benda)
• MVT: Barang (Benda) berwujud yang dapat
dipindahkan
• Perkembangannya:
- benda tidak berwujud
- benda tidak bergerak
- tidak harus bernilai ekonomis (asalkan
diperlukan secara subyektif)
Seluruhnya atau sebagian “kepunyaan”
orang lain
• Pengertian “kepunyaan” harus ditafsirkan
menurut hukum
Maksud atau Oogmerk
• Bahwa maksud orang itu adalah untuk menguasai barang yang
diambilnya itu bagi dirinya sendiri
• Bahwa dengan perbuatannya itu, ia tahu bahwa ia telah melakukan
suatu perbuatan yang melawan hak atau bahwa ia tidak berhak
untuk berbuat seperti itu
Menguasai bagi dirinya sendiri
• Menguasai lebih luas dari pada memiliki
untuk diri sendiri
• Dengan menguasai berarti ia tidak harus
menjadikan barang yang dicuri itu sebagai
miliknya sendiri tapi bisa menjual,
memberikan, menyembunyikan,
menggadaikan, merusak
Pencurian Ringan (Pasal 364)
Pencurian ringan adalah:
• Pencurian dalam bentuk pokok
• Pencurian yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih
secara bersama-sama
• Pencurian dengan pembongkaran, perusakan,
pemanjatan, kunci palsu, perintah palsu, kedudukan
palsu
Yang Tidak dilakukan:
 dalam sebuah tempat kediaman (rumah); atau
 di atas sebuah pekarangan tertutup yang di atasnya
terdapat sebuah tempat kediaman (rumah)
dan
 Harga barang yang dicuri tidak melebihi nilai duapuluh
lima rupiah
Pencurian dengan Pemberatan (Pasal 363)
dan
Pencurian dengan Kekerasan (Pasal 365)
• Pasal 363 ayat (1)
1. Pencurian Ternak: hewan berkuku satu, memamah biak dan babi
(Pasal 101 KUHP)
2. Pencurian di waktu kebakaran, letusan, banjir, gempa bumi atau
gempa laut, letusan gunung api, kapal karam, kapal terdampar,
kecelakaan kereta api, bencana, huru-hara, pemberontakan atau
kesengsaraan di masa perang
3. Pencurian
- di waktu malam
- dalam sebuah rumah atau di atas sebuah pekarangan
tertutup yang di atasnya ada rumah
-oleh orang yang berada di sana
- di luar pengetahuan atau di luar keinginan dari yang berhak
…..lanjutan Pasal 363
4. Pencurian oleh 2 orang atau lebih secara bersama-
sama
5. Pencurian yang dilakukan dengan cara tertentu:
- membongkar: kerusakan yang agak besar pada
sesuatu benda
- merusak: kerusakan yang kecil
- memanjat : lihat Pasal 99
- kunci palsu: lihat Pasal 100
- perintah palsu: perintah yang diberikan oleh yang
tidak berhak
- Pakaian jabatan palsu: adalah seragam yang
digunakan oleh yang tidak berhak
Pasal 365
Ayat (1)
• Pencurian, yang
• - didahului
- disertai
- diikuti
• Dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
• Terhadap orang-orang
…..lanjutan Pasal 365
•
Dilakukan dengan maksud
- untuk mempersiapkan; atau
- untuk memudahkan; atau
- jika ketahuan, seketika itu juga supaya
ada kesempatan:
# bagi dirinya sendiri atau
•
# bagi lain-lain peserta
untuk melarikan diri; atau
- untuk menjamin tetap dikuasainya barang yang dicuri
Kekerasan:
• Doktrin: Setiap perbuatan yang mempergunakan
tenaga badan (kekuatan fisik) yang tidak ringan secara
tidak sah
• KUHP: Yang disamakan dengan melakukan kekerasan
adalah membuat orang jadi pingsan atau tidak berdaya
• RKUHP: setiap perbuatan penyalahgunaan kekuatan
fisik dengan atau tanpa menggunakan sarana secara
melawan hukum dan menimbulkan bahaya bagi
badan, nyawa, kemerdekaan, penderitaan fisik,
seksual, psikologis, termasuk menjadikan orang
pingsan atau tidak berdaya
Ancaman kekerasan:
• Doktrin: setiap perbuatan yang menimbulkan rasa takut atau
cemas pada orang yang diancam
• RKUHP: suatu hal atau keadaan yang menimbulkan rasa takut,
cemas, atau khawatir pada orang yang diancam
Pasal 365 ayat (2)
Ke-1
• seperti Pasal 363 ayat (1) ke-3, tetapi
unsurnya ditambah dengan:
di jalan umum atau dalam kereta api atau
trem yang sedang berjalan
Ke-4
• Menjadikan ada orang yang mendapat luka
berat
Pasal 365 ayat (3) dan (4)
• Ayat (3): pencurian dengan kekerasan
mengakibatkan matinya orang
• Ayat (4): pencurian dengan kekerasan
mengakibatkan luka berat atau matinya
orang, yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih secara bersama-sama, disertai salah
satu hal dalam No.1 dan 3
Pasal 365 ayat (3) VS Pasal 339
• Perbedaan pada kesengajaan sehubungan
akibat hilangnya nyawa orang
- Pasal 365 ayat (3): hilangnya nyawa
orang akibat dari kesengajaan untuk
melakukan kekerasan
- Pasal 339: hilangnya nyawa orang akibat
dari kesengajaan untuk menghilangkan
nyawa orang
Pasal 367
• Pencurian dalam keluarga
- Jika pelaku atau pembantu adalah orang yang tidak
bercerai meja makan dan tempat tidur atau bercerai
harta benda dengan korban, maka pelaku atau
pembantu tsb. tidak dapat dituntut
- Jika pelaku atau pembantu adalah orang yang telah
bercerai meja makan dan tempat tidur atau bercerai
harta benda dengan korban, atau keluarga sedarah
atau ada hubungan keluarga, baik dalam garis lurus
maupun dalam garis ke samping sampai tingkatan ke
dua, maka tuntutan hanya dapat dilakukan jika ada
pengaduan dari korban
- Ketentuan di atas juga berlaku jika kekuasaan bapak
dilakukan oleh orang lain dari seorang bapak (dalam
hal garis keturunan matrilineal)
Pemerasan (Pasal 368)
•
•
•
•
•
Dengan maksud
Untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
Memaksa
seseorang
Untuk menyerahkan suatu benda yang seeluruhnya atau sebagian
kepunyaan orang itu atau orang lain
• Untuk membuat suatu pinjaman
• Untuk meniadakan suatu piutang
• Dengan cara kekerasan atau ancaman kekerasan
Pemerasan (yang obyeknya benda) VS
Pencurian dengan kekerasan
• Pemerasan:
- Benda diserahkan
oleh korban
• Pencurian dengan
Kekerasan
- benda diambil
sendiri oleh pelaku
• Penyerahan Benda: benda harus benar-benar telah
lepas dari orang yang diperas, tanpa perlu
memperhatikan bahwa benda tsb. telah benar-benar
dikuasai oleh yang memeras
• - Pinjaman bukan untuk mendapatkan uang pinjaman,
tapi untuk membuat suatu perikatan yang
menyebabkan korban harus membayar suatu jumlah
tertentu
- meniadakan piutang adalah meniadakan perikatan
yang sudah ada dari orang yang diperas kepada
seseorang tertentu
• Menguntungkan diri sendiri atau orang lain:
menambah kekayaan yang sudah dimiliki
Pengancaman (Pasal 369)
• Dengan maksud
• Untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
• Memaksa
• Seseorang
• Untuk menyerahkan suatu benda yang seluruhnya
atau sebagian kepunyaan orang itu atau orang lain
• Untuk membuat suatu pinjaman
• Untuk meniadakan suatu piutang
• Dengan mengancam untuk membuat malu secara
lisan atau tertulis atau membuka rahasia
• Membuat malu (menista) secara lisan
(Pasal 310 ayat (1)), secara tertulis (Pasal
310 ayat (2))
• Membuka rahasia: rahasia yang dibuka
tidak hanya terbatas pada rahasia yang
tidak boleh diketahui umum, tapi
termasuk juga rahasia yang tidak boleh
diketahui oleh orang tertentu
Perbedaan Pemerasan dan
Pengancaman
• Pemerasan:
• Pengancaman:
- daya upaya kekerasan atau - daya upaya
ancaman kekerasan
penistaan
lisan/tertulis,
- ancaman pidana maks 9
tahun dengan kemungkinan ancaman membuka
rahasia
diperberat
- ancaman pidana
- delik biasa (laporan)
maks. 4 tahun tanpa
kemungkinan
diperberat
- delik aduan
Pasal 370
• Ketentuan Pasal 367 berlaku juga bagi
pemerasan dan pengancaman
Penggelapan
•
1.
2.
3.
4.
Pasal 372 (delik pokok), unsur-unsurnya:
Dengan sengaja
Menguasai secara melawan hukum
Suatu benda
Yang seluruhnya atau sebagian
kepunyaan orang lain
5. Yang ada padanya bukan karena
kejahatan
• Menguasai secara melawan hukum:
menguasai (benda) seolah-olah ia adalah
pemiliknya:
- dilakukan oleh orang yang menguasai
benda
- perlakuan terhadap benda bertentangan
dengan sifat dengan hak yang menjadi
dasar dari penguasaan benda tsb.
• (benda) yang ada padanya bukan karena kejahatan
sewa, pinjam, gadai
Benda berada di bawah kekuasaannya: ada
hubungan langsung antara orang yang
menguasai benda dengan benda tsb. (untuk
melakukan tindakan tertentu dengan benda
tsb. tidak perlu melakukan tindakan lain)
Akan tetapi benda yang dikuasainya tsb. tidak
harus disimpan oleh ybs.
•
Menguasai secara Melawan Hukum
(menguasai (benda) seolah-olah ia adl.
pemiliknya
• Pencurian
- tidak perlu terlaksana
pada saat perbuatan
yang terlarang telah
selesai
- yang penting
dibuktikan bahwa
pelaku mempunyai
maksud untuk
menguasai benda itu
untuk dirinya
• Penggelapan
- Penggelapan dikatakan
selesai bila pelaku telah
berbuat seolah-olah
pemilik benda
Penggelapan Ringan
(Pasal 373)
• Perbuatan yang diatur dalam Pasal 372
• Yang obyeknya bukan ternak; atau
• Harganya tidak lebih dari dua ratus lima puluh rupiah
Penggelapan dengan Pemberatan (Pasal
374 dan Pasal 375)
Pasal 374:
• Penggelapan
• Yang dilakukan oleh seseorang
• Benda
• Ada di bawah kekuasaannya
• Karena:
- hubungan kerja pribadi: buruh-majikan
- mata pencarian : orang tsb. melakukan perbuatan
untuk orang lain secara terbatas dan tertentu, mis.
Bendahara suatu PT (bukan Pegawai Negeri)
- mendapat imbalan jasa (upah)
Pasal 375
• Penggelapan
• Benda
• Yang berada di bawah kekuasaannya
• Orang yang melakukan penggelapan haruslah:
• seorang yang kepada siapa barang itu terpaksa
dititipkan
• Seorang wali, kurator, pelaksana sebuah wasiat,
pengurus dari sebuah badan amal atau yayasan
Penggelapan sebagai Delik
Aduan (Pasal 376)
• Berlaku ketentuan seperti Pasal 367
Perbuatan Curang (Penipuan)
•
1.
2.
3.
4.
Pasal 378, unsur-unsurnya:
Dengan maksud
Menguntungkan diri sendiri atau orang lain
Secara melawan hukum
Menggunakan:
- nama palsu, martabat (sifat) palsu, tipu muslihat,
rangkaian kebohongan
5. Menggerakkan
6. Orang lain
7. untuk: - menyerahkan suatu benda
- mengadakan perjanjian utang
- menghapus suatu piutang
• Nama palsu: bukan nama sebenarnya
• Martabat (sifat) palsu: status jabatan, kedudukan
yang bukan sebenarnya
• Tipu muslihat: perbuatan-perbuatan (tidak benar)
yang menimbulkan kepercayaan pada orang lain
• Rangkaian kebohongan: kata-kata yang
bertentangan dengan kebenaran
Penipuan dalam bentuk khusus
(Pasal 379-Pasal 405)
Kekhususan disebabkan, antara lain, oleh: obyeknya, cara
melakukannya
• Pasal 379: penipuan ringan
• Pasal 379a: Flessentrekerij
• Pasal 380: penipuan dengan pemalsuan nama atau tanda
• Pasal 381 dan Pasal 382: Penipuan pada pertanggungan
• Pasal 382bis: Persaingan tidak jujur
• Pasal 383: Penipuan Pada Penjualan
• Pasal 385
• Pasal 386: Penipuan terkait bahan makanan
• Pasal 387: Penipuan pada Pekerjaan Pembangunan
Perusakan Benda
•
Pasal 406 ayat (1)
1.Dengan sengaja dan
2. Dengan melawan hukum
3. membinasakan, merusakkan, membuat hingga tidak dapat
dipakai lagi, menghilangkan
4. Suatu benda
5. Yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain
Pasal 406 ayat (2)
1. Dengan sengaja dan
2. Dengan melawan hukum
3. Membunuh, merusakkan, membuat hingga tidak dapat
dipakai atau menghilangkan
4. Seekor binatang
5. Yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain
Perusakan dengan pemberatan
• Pasal 408 : (maks. 4 th penjara)
- obyeknya: pekerjaan jalan KA, trem, kawat telegram, telepon, listrik,
pekerjaan untuk menahan air, pembagian air atau pembuangan air, pipa gas
atau air atau selokan, jika buatan, saluran atau selokan itu dipergunakan
untuk keperluan umum
• Pasal 410: (maks. 5 th penjara)
- obyeknya: rumah (gedung) atau kapal (perahu)
• Pasal 412 : perusakan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama
Perusakan karena kealpaan
•
1.
2.
3.
4.
Pasal 409:
Karena salahnya
Menyebabkan
Suatu pekerjaan yang tersebut dalam Pasal 408
Sampai binasa, rusak atau tidak dapat dipakai lagi
Pemudahan
• Pasal 480 ke-1 (penadahan):
1. membeli, menyewa, menerima tukar, menerima
gadai, menerima sebagai hadiah; atau
2. Karena hendak mendapat untung, menjual,
menukarkan, menggadaikan, membawa, menyimpan
atau menyembunyikan
3. sebuah benda
4. Yang diketahui atau sepatutnya dapat diduga
5. Diperoleh dari kejahatan
Pasal 480 ke-2
•
•
•
•
1. mengambil keuntungan
2. dari hasil suatu benda
3. yang diketahui atau sepatutnya dapat diduga
4. diperoleh dari kejahatan
Pasal 481 ayat (1)
• Membuat kebiasaan
• Dengan sengaja
• Membeli, menukar, menerima sebagai gadai, menyimpan atau
menyembunyikan
• Benda
• Yang diketahui atau sepatutnya dapat diduga
• Diperoleh dari kejahatan
Kejahatan Terhadap Harta Kekayaan
dalam RKHUP (versi 2015)
• Pada dasarnya tidak berbeda dengan Kejahatan Terhadap Harta
Kekayaan dalam KUHP:
- Tersebar dalam beberapa Bab dan terdiri dari tindak pidana
pencurian, pemerasan dan pengancaman, penggelapan,
perbuatan curang, perusakan barang
- tetapi ada tindak pidana yang ditambahkan; misalnya pada
bab pencurian ditambahkan tindak pidana pencurian benda
suci keagamaan atau benda yang dipakai untuk kepentingan
keagamaan atau benda purbakala
• Ancaman pidana maksimal pada dasarnya sama dengan pada
KUHP, tetapi untuk beberapa tindak pidana yang dianggap
serius ada ancaman pidana minimal khusus
…..lanjutan
• Untuk ancaman pidana yang dialternatifkan dengan pidana
denda, ancaman pidana denda berdasarkan kategori (sebagian
besar kategori IV, yaitu 500 juta rupiah, kecuali untuk
kejahatan ringan, yaitu kategori II = 50 juta rupiah)
Terima kasih
Download