Analisa Grafik

advertisement
Moving Average
 Moving average (MA) adalah rata-rata harga saham
selama periode waktu yang telah lalu dan kemudian diplot
ke dalam grafik, beserta harga saham aktual di pasar saat
itu.
 MA yang berasal dari rata-rata harga saham contohnya,
ditulis sebagai MA-5. MA-15 sesuai jumlah hari
 Jadi moving average menyatakan rata-rata harga saham
tersebut akan dihitung lagi seiring dengan berjalannya
waktu. Data harga yang digunakan biasanya adalah harga
penutupan (closing price
 Cara menganalisanya adalah jika kurva aktual menembus
kurva MA dari bawah ke atas dengan volume perdagangan
yang cukup tinggi, hal tersebut memberi sinyal saat yang
tepat untuk membeli saham
 Sebaliknya jika kurva aktual menembus kurva MA dengan
volume perdagangan tingg dari atas ke bawah, hal tersebut
memberi sinyal untuk jual.
 Pergerakan harga saham berupa kenaikan harga diikuti
dengan volume perdagangan yang tinggi ditafsirkan
sebagai sinyal pasar akan membaik (bullish). Sedangkan
perubahan harga berupa penurunan harga yang diikuti
volume perdagangan yang tinggi ditafsirkan sebagai sinyal
pasar akan memburuk (bearish)
Double Top dan Double Bottom
 Double Top, pola ini
terbentuk ketika ada
perubahan harga saham
berupa kenaikan sampai pada
level tertentu, lalu turun dan
kemudian naik lagi (dengan
volume perdagangan lebih
kecil) menyamai level harga
tertinggi sebelumnya dan
kemudian menurun lagi. Jika
kejadian tersebut berulang
sekali lagi, maka akan
terbentuk kurva yang
memiliki dua puncak kembar
(seperti huruf M).
Double Top dan Double Bottom
 Kebalikan dari pola
Double Top yaitu pola
double bottom (seperti
huruf W). Dengan logika
yang sama, pola ini
memberikan sinyal
untuk melakukan aksi
beli karena diperkirakan
harga akan terus
meningkat
Triangle
Metode analisa teknikal saham triangle (pola kurva segitiga) dibagi menjadi
dua, yaitu Ascending Triangle (segitiga menaik) dan Descending Triangle
(segitiga menurun).
 Descending Triangle terbentuk jika ada
beberapa lembah yang sama rendah dengan
beberapa puncak yang semakin menurun.
 Dengan kata lain, terjadi perubahan harga
saham antara garis batas bawah yang
horizontal dengan garis batas yang
mempunyai kemiringan menurun.
 Jika harga menembus garis batas bawah
disertai dengan peningkatan volume
perdagangan, ini memberi sinyal untuk
melakukan aksi jual karena analisa harga
saham tersebut diperkirakan harga akan
terus menurun
Head & Shoulder
 Head & Shoulder memberikan sinyal untuk jual
karena diperkirakan harga akan terus menurun. Garis
leher (neckline) digambarkan dengan menarik garis
lurus dari bagian paling bawah kedua bahu untuk
mendapatkan suatu sinyal kapan aksi jual dilakukan.
Jika dari analisa harga saham, pergerakan harga saham
(bahu kanan) menembus garis leher dari atas ke
bawah (piercing the neckline), inilah sinyal untuk
segera menjual saham untuk mengurangi kerugian
(cut loss).
 Head & shoulder dapat terjadi secara terbalik (Inverse
Head & Shoulder), dua bahu dan kepala mengarah
kebawah.
 Garis leher terbentuk dengan menarik garis lurus
diatas kedua bahu. Jika pola itu terbentuk dan kurva
harga dibahu kedua (bahu kanan) menembus garis
leher dari bawah keatas, maka itu adalah sinyal untuk
beli karena ada kecenderungan perubahan harga
saham di mana harga bakal terus naik
Support Level & Resistance Level
 Pada analisa teknikal saham support level and resistance level ini,
harga dikatakan berada pada support level (SL) jika harga tersebut
berada pada level terendah dan pada level tersebut pergerakan harga
saham berupa penurunan sangat sukar terjadi.
 Umumnya SL terbentuk setelah suatu saham mengalami kenaikan
harga yang besar dan kemudian mengalami penurunan karena adanya
aksi ambil untung (profit taking) dari para investor.
 Harga saham dikatakan berada pada resistance level (RL) jika harga
berada pada level tertinggi dan pada level tersebut harga sangat sukar
untuk naik.
 Sebuah RL cenderung akan terbentuk setelah suatu saham mengalami
penurunan yang cukup signifikan dari harga sebelumnya. SL dan RL
dapat diterjadi saat harga sedang dalam tren naik (uptrend), mendatar
(sideway) atau turun (downtrend).
 Untuk mendapatkan keuntungan Anda dapat
menggunakan prinsip beli murah, jual mahal (buy low
sell high). Jadi, dengan analisa harga saham yang
tepat, Anda harus membeli saham pada saat harga
berada pada SL dan Menjual saham pada saat harga
diperkirakan berada pada RL
Download