i. pengantar

advertisement
1
I. PENGANTAR
A. Latar Belakang
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikrobia menjadi permasalahan yang
serius terhadap kesehatan manusia. Mikroorganisme yang dapat menginfeksi dan
menimbulkan penyakit adalah mikroorganisme yang mempunyai daya patogenitas
yang tinggi. Infeksi mikrobia dapat melalui bahan makanan yang masuk ke dalam
tubuh yang menembus sistem pertahanan tubuh dan hidup serta bekembang biak
di dalam tubuh. Bahan pagan seperti susu dan daging mengandung komposisi
nutrisi yang lengkap sehingga merupakan medium yang sangat baik untuk
pertumbuhan mikrobia. Infeksi mikrobia dapat terjadi karena sanitasi lingkungan
yang kurang memadai. Meskipun hasil penelitian di negara Inggris menyatakan
bahwa lingkungan yang sanitasinya relatif baik juga masih terkontaminasi oleh
bakteri patogen yang dapat menyebabkan keracunan makanan apalagi sanitasi
lingkungan yang kurang memadai akan lebih mudah terkontaminasi oleh bakteri.
Bakteri yang mengkontaminasi bahan pangan bersifat patogen dalam saluran
usus manusia seperti Salmonella sp, Shigella sp, Yersinia sp. Beberapa genera
berkolonisasi sebagai flora normal pada saluran pencernaan manusia diantaranya
Escherichia sp, Enterobacter sp, Klebsiella sp dan Citrobacter sp.
Sinaga dan Pangadoang (2004) berhasil mendapatkan 29 isolat bakteri negatif
terhadap laktosa dari susu dan daging giling. Bakteri yang termasuk kelompok
negatif laktosa diantaranya Salmonella sp, beberapa anggota Escherichia sp,
Enterobacter sp, Klebsiella sp, Shigella sp, Yersinia sp, Proteus sp dan beberapa
2
anggota Citrobacter sp. Beberapa strain bakteri tersebut merupakan bakteri
bersifat patogen yang dapat mengkontaminasi bahan pangan melalui feses dan
sanitasi lingkungan yang kurang bersih. Bahan makanan yang terkontaminasi oleh
bakteri patogen akan cepat rusak, memiliki bau yang tidak sedap dan
menyebabkan keracunan makanan. Oleh karena itu keberadaan bakteri patogen
dalam bahan makanan dianggap berbahaya dan tidak boleh ada dalam bahan
pangan. Meskipun bakteri-bakteri diatas adalah anggota bakteri negatif laktosa
namun bakteri-bakteri itu dapat dibedakan melalui sifat karakteristik morfologi
dan fisiologinya. Bakteri Salmonella sp, Escherichia sp, Enterobacter sp,
Proteus sp dan Citrobacter sp merupakan bakteri gram negatif yang bersifat motil
dan bakteri Klebsiella sp, Shigella sp dan Yersinia sp adalah bakteri gram negatif
yang bersifat non motil.
Keberadaan bakteri patogen seperti Salmonella sp, Escherichia sp,
Enterobacter sp, Klebsiella sp, Shigella sp, Yersinia sp, Proteus sp dan
Citrobacter sp dalam bahan pangan dapat dibedakan melalui uji secara morfologi
dan fisiologi. Pengujian secara morfologi dapat dilakukan melalui pengecatan
gram untuk mengetahui bakteri gram negatif atau positif, bentuk sel bakteri
batang atau bulat dan uji motilitas. Dan untuk pengujiaan secara fisiologi dapat
dilakukan melalui uji fermentasi berbagai sumber karbon seperti sukrosa, maltosa
dan mannitol, uji urease, lisin dekarboksilasi, KCN, produksi H2S dan uji IMViC
yang terdiri atas : uji indol, methyl red, Voges Proskauer dan uji penggunaan sitrat
sebagai sumber karbon.
3
Berdasarkan perbedaan sifat karakteristik morfologi dan fisiologinya maka 29
isolat bakteri negatif laktosa dapat diidentifikasi apakah isolat tersebut masuk
kelompok Salmonella sp atau bukan Salmonella sp, dan mungkin adalah
kelompok bakteri lain yang negatif laktosa seperti
Escherichia sp,
Enterobacter sp, sebagian anggota Klebsiella sp, proteus sp, Citrobacter sp,
Shigella sp dan Yersinia sp.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi isolat bakteri negatif laktosa
yang diduga bakteri Salmonella sp yang diperoleh dari susu dan daging giling.
Download