Psikologi Kognitif Pert 4

advertisement
Muhammad Istiqlal, M.Pd.


Sebagai seorang guru, setiap tahun anda akan
bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak baru
di kelas anda. Semakin banyak anda mempelajari
perkembangan anak, semakin banyak pemahaman
anda tentang cara yang tepat untuk mengajari
mereka.
Setiap anak sebagian berkembang sebagaimana
anak-anak lainnya, dan sebagian berkembang
dengan cara yang berbeda dengan anak lain.
Perkembangan adalah pola perubahan biologis,
kognitif, dan sosioemosional yang dimulai sejak lahir
dan terus berlanjut di sepanjang hayat. Kebanyakan
perkembangan adalah pertumbuhan, meskipun pada
akhirnya ia mengalami penurunan.


Pendidikan harus sesuai dengan perkembangan
ini. Artinya, pengajaran untuk anak-anak harus
dilakukan pada tingkat yang tidak terlalu sulit
dan terlalu menegangkan atau terlalu mudah dan
menjemukan.
Memahami perkembangan anak membantu anda
untuk memahami seperti apakah level yang
optimal untuk pengajaran dan pembelajaran
Anda. Misalnya, adalah keliru jika anda mendesak
murid untuk membaca padahal mereka belum
siap untuk itu dari sudut perkembangan; tetapi
jika mereka sudah siap, membaca materi mata
pelajaran harus diberikan pada level yang pas.

Pola perkembangan anak adalah pola yang
kompleks karena merupakan hasi dari
beberapa proses: proses biologis, kognitif,
dan sosioemosional. Perkembangan juga bisa
dideskripsikan berdasarkan periodenya.


Proses Biologis adalah perubahan dalam tubuh
anak. Warisan genetic memainkan peran penting.
Proses biologis melandasi perkembangan otak,
berat dan tinggi badan, perubahan dalam
kemampuan bergerka, dan perubahan hormonal
di masa puber.
Proses Kognitif adalah perubahan dalam
pemikiran, kecerdasan, dan bahasa anak. Proses
perkembangan kognitif merupakan kemampuan
anak untuk mengingat puisi, membayangkan
bagaimana cara memecahkan soal matematika,
menyusun strategi kreatif, atau menghubungkan
kalimat menjadi pembicaraan yang bermakna.

Perkembangan sosioemosional adalah
perubahan dalam hubungan anak dengan
orang lain, perubahan dalam emosi, dan
perubahan dalam kepribadian. Pengasuhan
anak, perkelahian anak, perkembangan
ketegasan anak perempuan, dan perasaan
gembira remaja saat mendapatkan nilai yang
baik semuanya itu mencerminkan proses
perkembangan sosioemosional.


Dalam sistem klasifikasi yang paling banyak
dipakai, periode perkembangan meliputi periode
infancy (bayi), early childhood (usia balita),
middle dan late childhood (periode sekolah
dasar), adolescence (masa remaja), early
adulthood, middle adulthood, dan late
adulthood.
Infancy adalah periode dari kelahiran sampai usia
dua puluh empat bulan. Ini adalah masa ketika
anak sangat tergantung kepada orang tuanya.
Banyak aktivitasnya, seperti perkembangan
bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi
sensorimotor, dan pembelajaran sosial, baru
dimulai.


Early childhood (kadang dinamakan usia “prasekolah”) adalah
periode dari akhir masa bayi sampai umur lima atau enam tahun.
Selama periode ini, anak menjadi makin mandiri, siap untuk
bersekolah (seperti mulai belajar untuk mengikuti perintah
danmengidentifikasikan huruf), dan banyak menghabiskan waktu
bersama teman. Selepas taman kanak-kanak biasanya dianggap
sebagai batas berakhirnya periode ini.
Middle dan late childhood (terkadang disebut “masa sekolah
dasar”) dimuylai dari usia enam sampai sebelas tahun. Anak
mulai menguasai keahlian membaca, menulis, dan menghitung.
Prestasi menjadi tema utama dari kehidupan anak dan mereka
semakin mampu mengendalikan diri. Dalam periode ini, mereka
berinteraksi dengan dunia sosial yang lebih luas di luar
keluarganya.


Adolescence (remaja) adalah transisi dari masa anak-anak ke
usia dewasa. Periode ini dimulai sekitar usia sepuluh atau dua
belas tahun sampai ke usia delapan belas atau dua puluh tahun.
Remaja mulai mengalami perubahan fisik yang cepat, termasuk
bertambah tinggi dan berat bdan, dan perkembangan fungsi
seksual. Di masa ini, individu semakin ingin bebas dan mencari
jati diri (identitas diri). Pemikiran mereka menjadi semakin
abstrak, logis, dan idealistis.
Early adulthood dimulai di akhir usia remaja atau awal usia 20an sampai ke usia 30-an. Ini adalah masa ketika kerja dan cinta
menjadi tema utama dalam kehidupan mereka. Individu mulai
menetukan karir dan biasaya mencari pasangan intim untuk
pacaran atau bahkan untuk membangun rumah tangga atau
perkawinan. Periode perkembangan lainnya adalah masa dewasa
(adult), tetapi kita mebatasi pembahasan kita hanya pada
perodiede yang paling relevan bagi pendidikan anak.

Penyair Amerika abad ke-20 Marianne Moore
mengatakn bahwa pikiran adalah (sesuatu
yang bernyanyi”. Bagaimana cara pikiran ini
berkembangan telah menarik perhatian
banyak psikolog. Kita akan membahas
terlebih dahulu mengenai perkembangan
otak dan kemudian berlaih membahas teori
perkembangan kognitif.




Darah dan sel otak. Jumlah dan ukuran sara otak terus
bertambah setidaknya sampai usia remaja.
Beberapa penambahan ukutan otak juga disebabkan oleh
lapisan-lapisan sel lemak yang bersekat-sekat. Ini
menambah kecepatan arus informasi dalam sistem saraf.
Myelination dalam daerah otak yang berhubungan dengan
koordinasi mata-tangan belum lengkap sampai usia empat
tahun.
Myelination dalam area otak yang penting dalam
memfokuskan perhatian belum lengkap sampai akhir usia
sekolah dasar. Bagi pengajaran, hal ini berimplikasi bahwa
anak-anak di usia balita akan sulit mefokuskan perhatian
dan mempertahankan perhatian dalam jangka waktu yang
lama, tetapi perhatian mereka akan semakin kuat saat
mereka memasuki usia sekolah dasar.

Lateralisasi adalah spesifikasi fungsi dalam satu bagian otak atau satu
bagian lainnya. Dalam individu dengan otak yang utuh, ada spesialisasi
fungsi di beberapa area:
1.
Pemrosesan vebal. Riset paling ekstensif terhadap dua belahan otak
adalah pada aspek bahas. Dalam kebanyakn indvidu, ucapan dan
tata bahasa berada di belahan kiri otak. Akan tetapi, ini bukan
berarti bahwa semua pemrosesan bahasa dilakukan di belahan kiri.
Misalnya, pemahaman aspek bahasa seperti penggunaan bahasa
yang tepat dalam konteks yang berbeda-beda, metafora, dan
humor, juga melibatkan belahan otak kana.
2.
Pemrosesan nonverbal. Belahan kanan biasanya lebih dominan
dalam pemrosesan informasi nonverbal, seperti persepsi ruang
(spasial), pengenalan visual, dan emosi. Misalnya, bagi kebanyakan
orang, belahan otak kanan bekerja terutama saat mereka
memproses informasi tentang wajah seseorang. Otak belahan kanan
mungkin juga aktif saat orang mengekspresikan emosi dan saat
mereka mengenali emosi orang lain.


Ada banyak klaim tentang bagaimana pendidikan
anak harus didasarkan pada kemampuan otak.
Beberpa jurnalis menegaskan bahwa pendidik harus
menengok pada ilmu saraf untuk menjawab
pertanyaan seperti bagaiman cara terbaik mengajar
anak berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan
otak.
Namun, pernyataan tegas tentang implikasi ilmu otak
untuk pendidikan anak adalah pernyataan yang
spekulatif dan sering kali berbeda dari apa yang
diketahui ilmuwan tentang otak. Kita cukup melihat
pernyataan berlebihan tentang otak kiri yang logis
dan otak kana yang kreatif untuk melihat di mana
terdapat kesalahan dalam upaya mengaitkan antara
ilmu saraf dengan pendidikan otak.

Pernyataan lain yang berasal dari pandangan
tentang kaitan antara ilmu saraf dan
pendidikan otak menyatakan bahwa ada
periode kritis atau periode sensitif ketika
pembelajaran menjadi mudah, efektif dan
gampang dicapai. Meski otak anak-anak
medapatkan banyak informasi pada tahuntahun awal, sebagian besar proses belajar
terjadi setelah formasi synaptic menjadi
stabil, yakni setelah usia sepuluh tahun.


Tahap sensorimotor. Tahap ini berlangsung sejak
kelahiran sampai sekita usia dua tahun. Dalam tahp
ini bayi menyusun pemahaman dunia dengan
mengoordinasikan pengalaman indera (sensory)
mereka (seperti melihat dan mendengar) dengan
gerakan motor (otot) mereka (menggapai,
menyentuh) – dan karenanya diistilahkan sebagai
sensorimotor.
Pencapaian kognitif di usia bayi adalah object
permanence. Ini berarti pemahaman bahwa objek dan
kejadian terus eksis bahkan ketika objek dan
kejadian itu tidak dapat dilihat, didengar, atau
disentuh. Pencapaian kedua adalah realisasi bertahap
bahwa ada perbedaan atau batas antara diri dan
lingkungan sekitar.

Bayangkan seperti apa pikiran anda jika anda
tidak dapat membedakan antara diri anda
dengan lingkungan anda. Pemikiran anda akan
kacau, tidak beraturan, da tak bisa diprediksi.
Menurut Piaget, seperti inilah kehidupan mental
dalam bayi yang baru saja lahir. Jabang bayi tidak
dapat mebedakan antara dirinya dan duniayanya
dan tidak punya pemahaman tentang
kepermanenan objek. Menjelang akhir periode
sensorimotor, anak bisa membedakan antara
dirinya dan dunia di sekitarnya danmenyadari
bahwa objek tetap ada dari waktu ke waktu.


Tahap pra-operasional. Tahap ini berlangsung
kurang lebih mulai dari usia dua tahun sampai
tujuh tahun. Ini adalah tahap pemikiran yang
lebih simbolis ketimbang pada tahap
sensorimotor tetapi tidak melibatkan pemikiran
operasional. Namun, tahap ini lebih bersifat
egosentris (tidak mampu membedakan
persepktif diri sendir dengan perspekti orang
lain) dan intuitif ketimbang logis.
Pemikiran pra-operasioanl bisa dibagi lagi
menjadi dua subtahap:

Subtahap fungsi simbolis terjadi kira-kira
antara usia dua sampi empat tahun. Dalam
subtahap ini, anak kecil secara mental mulai
bisa merepresentasikan objek yang tak hadir.
Ini memperluas dunia mental anak hingga
mencakup dimesi-dimensi baru.



Subtahap pemikiran intuitif. Pada subtahap ini anak
mulai menggunakan penalaran prmitif dan ingin tahu
jawaban dari semua pertanyaan.
Piaget menyebut tahap ini sebagai “intuitif” karena
anak-anak tampaknya merasa yakin terhadap
pengetahuan dan pemahaman mereka, tetapi tidak
menyadari bagaimana mereka bisa mengetahui apaapa yang ingin mereka ketahui. Artinya, mereka
mengatakan bahwa mereka tahu sesuatu tetapi
mereka mengetahuinya tanpa menggunakan
pemikiran rasional.
Misalnya, orang dewasa tahu bahwa volume air akan
sama meskipun tempatnya dipindah namun anakanak pada tahap ini mengatakan bahwa volume
airnya bertambah atau berkurang dari sebelumnya.


Tahap operasional konkrit. Ini adalah tahap
perkembanagan kognitif ketiga, dimulai dari
sekitar umur tujuh tahun sampai sekitar sebelas
tahun.
Pemikiran operasional konkret mecakup
penggunaan operasi. Penalaran logika
menggantikan penalaran intuitif, tetapi hanya
dalam situasi konkrit. Kemampuan menggolonggolongkan sudah ada, tetapi belum bisa
memecahkan problem-problem abstrak. Operasi
konkret adalah tindakan mental yang bisa
dibalikkan yang dikaitkan dengan objek konkret
nyata.

Tahap operasional formal. Tahap ini, yang
muncul pada usia sebelas sampai lima belas
tahun. Pada tahap ini, individu sudah mulai
memikirkan pengalaman di luar pengalaman
konkret, dan memikirkannya secara lebih
abstrak, idealis, dan logis.




Asumsi Vigotsky
1. keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila
dianalisis dan diinterpretasikan secara
developmental
2. kemampuan kognitif dimediasi dengan kata,
bahasa, dan bentuk diskursus, yang berfungsi
sebagai alat psikologis untuk membantu dan
mentransformasi aktivitas mental
3. kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial
dan dipengaruhi oleh latar belakang sosikultural



Pendekatan Developmental berarti memahami
fungsi kognitif anak dengan memeriksa asal
usulnya dan transformasinya dari bentuk awal ke
bentuk selanjutnya.
Klaim kedua, yakni untuk memahami fungsi
kognitif kita harus memeriksa alat yang
memperantarai dan membentuknya, membuat
Vygotsky percaya bahwa bahasa adalah alat yang
paling penting
Klaim ketiga menyatakan bahwa kemampuan
kognitif berasal dari hubungan sosial dan kultur




Zone of Proximal Developent
Serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai
anak secara sendirian tetapi dapat dipelajari
dengan bantuan dari orang dewasa atau anak
yang lebih mampu.
Scaffolding
Sebuah teknik untuk mengubah level
dukungan.
Download