penapisan secara kimia

advertisement
PENAPISAN SECARA KIMIA
PENDAHULUAN
PENAPISAN GLIKOSIDA
PENAPISAN SAPONIN
PENAPISAN ALKALOID
PENAPISAN MINYAK ATSIRI
PENAPISAN SENYAWA FENOLIK
PENAPISAN SECARA KIMIA
• TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
• Mahasiswa mampu memahami&
menjelaskan cara-cara penapisan
metabolit sekunder yang terdapat
dalam bahan tumbuh-tumbuhan
PENDAHULUAN
• Metode Penapisan dibagi menjadi 3 :
• Penapisan fitokimia :uji beberapa ekstrak
tanaman untuk mengetahui kandungan
kimia didalam nya seperti alkaloid,
saponin atau terpene.
• Penapisan farmakologikal/biologikal : uji
beberapa ekstrak untuk mengetahui efek
.Efek sebagai dasar untuk mengisolasi
komponen kimia yg aktif
PENDAHULUAN
• Penapisan etnofarmakologikal:
• menggunakan pengetahuan dalam
beberapa kultur sebagai dasar
seleksi
PENAPISAN FITOKIMIA
• Analisis kualitatif kandungan kimia
dalam tumbuhan/bagian tumbuhan
(akar,batang, daun,
bunga,buah,biji)terutama kandungan
metabolit sekunder yang
bioaktif,yaitu
alkaloid,antrakinon,flavonoid,glikosi
da jantung,kumarin, saponin, tanin,
minyak atsiri, dan sebagainya.
PENAPISAN FITOKIMIA
• Tujuan utama : mensurvei tumbuhan
untuk mendapatkan kandungan
bioaktif/kandungan berguna untuk
pengobatan
• Metode harus memenuhi syarat:
• -sederhana
• -cepat
• -dapat dilakukan dengan peralatan
minimal
PENAPISAN FITOKIMIA
• Persyaratan metode :
• -Bersifat semikuantitatif, yaitu
memiliki batas kepekaan untuk
senyawa yg bersangkutan
• Dapat memberikan keterangan
tambahan ada/tidaknya senyawa
tertentu dari golongan senyawa yang
dipelajari.
PENAPISAN FITOKIMIA
• Analisis kualitatif dilakukan dengan
uji tabung dan atau uji kualitatif
secara KLT
• Penapisan fitokimia meliputi
:glikosida, alkaloid, minyak atsiri,
dan senyawa fenolik
PENAPISAN GLIKOSIDA
• Glikosida mudah terhidrolisa.
• Hidrolisa : mendidihkan dalam asam
untuk melepas gula.
• Gula yang sering terdapat adalah
glukosa.
PENAPISAN GLIKOSIDA
JANTUNG
• Semua glikosida jantung sbg steroid
(sterols)
• - cyclopentaperhydrophenanthrene
nucleus
• -α-β unsaturated lactone ring (5
[kardenolida]/6 [bufadienolida]) pd C17
• -β –oriented hidroksil pd C14
• -cis fusion pd ring C dan D pd C13-C14.
• -Gula pada C3, satu/lebih gula biasanya
deoksihexomethyloses.
PENAPISAN GLIKOSIDA
JANTUNG
• Deteksi glikosida jantung/aglikon pada
ekstrak kasar/semi purifikasi
ekstrak/diikuti pemisahan kromatografik
dari glikosida.
• Ekstrak menggunakan pelarut
metanol,etanol 85% atau 80%.
• Krider et al: menggunakan kromatografi
kertas untuk semipurifikasi ekstrak
dilanjutkan deteksi secara kimiawi.
• Deteksi kimiawi dengan menambahkan
satu/lebih reagen kimia pd
kromatogram/filter pd kertas yang akan
digunakan kromatogram/pada ekstrak
cair.
PENAPISAN GLIKOSIDA
JANTUNG
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Reagen digunakan untuk deteksi :
-unsaturated lacton pada C17 (A)
-gula deoksi pada C3(B)
-nukleus steroid (C).
Pereaksi yag digunakan untuk A
-Baljet (2,4,5-trinitrophenol alkali)
-Kedde (3,5-dinitrobenzoic acid alkali)
-Raymond (m Dinitrobenzoic acid alkali)
-Legal (Sodium dinitroprusid alkali)
Pereaksi glikosida jantung
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Pereaksi B :
- Kiliani (Ferric sulfate sulfuric acid)
-Keller (Ferric chloric acetic acid)
-Keller Kiliani (Ferric chloride sulfuric acid acetic
acid)
-Pesez (xanthydrol)
-tollens (silver nitrate ammonia)
Langejan (orcinol hydrocloric acid)
Pereaksi C:
-Liebermann (Acetic anhydride sulfuric acid)
-Carr price ( antimony trichloride acetic
anhydride)
PEREAKSI GLIKOSIDA
JANTUNG
• Peraksi yang digunakan secara kualitatif dan
kuantitatif pada unsaturated lactone pd C17
adalah Baljet, Kedde, Raymond, dan Legal
• Pereaksi ini memberikan warna orange, ungu,
biru dan violet jika positif ada glikosida jantung.
• Pereaksi yg biasanya untuk gula deoksi pada
C3:Killiani, Keller, Tollens, Pesez.
• Untuk deteksi nukleus steroid: liebermann, Carrprice.
• Pengujian positif bila dicoba dengan tiga pereaksi
yang spesifik untuk masing-masing jenis.
PENAPISAN GLIKOSIDA
SAPONIN
• Sifat karakteristiknya:
• -menghemolisis sel darah merah
• -menimbulkan busa apabila
dilarutkan dalam larutan setelah
dikocok.
• -bersifat toxic pada ikan
• -menghasilkan warna khas pada tes
Liebermann-Burchard.
PENAPISAN GLIKOSIDA
SAPONIN
• 1. Serbuk simplisia masukan tabung
reaksi ditambah air suling, kocok kuatkuat selama 30 detik.Biarkan tabung tegak
selama 30 menit.apabila timbul buih
setinggi kurang lebih 3cm dari permukaan
cairan ada saponin
• 2. Saponin dengan pereaksi LB berwarna
biru-biru hijau (saponin steroidal),
berwarna merah, merah muda atau ungu
(saponin triterpenoid)
Penapisan glikosida antrakinon
• Uji Borntrager yang dimodifikasi:
serbuk simplisia (300mg) didihkan
selama 2 menit dg KOH 0,5N (10ml)
dan hidrogen peroksida (1ml).Dingin,
saring . Filtrat ditambah asam asetat
sampai pH 5 , tambah toluen
(10ml).Lapisan atas dipisahkan
dengan pipet, masukkan tabung
reaksi ditambah KOH 0,5N.timbul
merah pada lapisan bawah.
Penapisan glikosida sianogen
• Sifat khas adanya HCN pada saat
dihidrolisis.
• Cara uji : Simplisia segar dimasukan
dalam tabung reaksi,tambah setetes -2
tetes toluen dan air,lumatkan.Tabung
ditutup dengan gabus yg digantungi
kertas pikrat.inkubasi 40 0C selama 2
jam.kertas pikrat berubah dari kuning
menjadi coklat kemerahan.
Penapisan tanin
• Tanin terhidrolisis berupa amorf
warna kuning-coklat, dapat
dihidrolisis dengan mendidihkan
dalam larutan asam menghasilkan
komponen fenolik.
• Tanin terkondensasi adalah polimer
dari komponen fenolik, tidak larut air
juga tidak dapat dihidrolisis.
Penapisan tanin
• Cara pengujian: serbuk simplisia
dipanaskan dalam air selama 30 menit
diatas tangas air, saring.Filtrat ditambah
natrium klorida 2%, bila terjadi endapan
disaring.filtrat ditambah gelatin
1%.terbentuknya endapan menunjukan
adanya tanin atau zat samak.
• Tanin ditambah feri klorida menyebabkan
endapan biru,biru hitam, hijau atau biru
hijau.
Penapisan alkaloid
• Alkaloid mengendap dengan
beberapa pereaksi seperti ;
Bouchardat (iodine potassium
iodide), Dragendorf (bismuth
potassium iodide), Hager ( picric
acid),
• marme ( cadmium potassium iodide),
mayer (potasium mercuric iodide),
Wagner ( bismuth antimon iodide).
Penapisan alkaloid
• Cara pengujian : serbuk simplisia
dipanaskan dengan asam klorida 1%
(10 ml) selama 30 menit dlm
penangas air mendidih.Suspensi
disaring dg kapas dalam tabung
reaksi A dan B.larutan A dibagi dua
kedalam lapisan A1 diberi
dragendorf, A2 diberi Mayer.Adanya
endapan menunjukan adanya
alkaloid.
Penapisan alkaloid
• Uji adanya alkaloid basa tertier atau kuartener
dengan cara : Pada tabung reaksi B ditambah
natrium bikarbonat sampai pH 8-9, campur
dengan kloroform, aduk pelan-pelan.Setelah
kloroform memisah, ambil dengan pipet pasteur
pada filtratnya, tambahkan asam cuka 5% sampai
pH 5, aduk, pisahkan lapisan atas dengan pipet
kemudian tambahkan peraksi dragendorf ,
terbentuk endapan menunjukan alkaloid basa
kuartener.Pada lapisan bawah ditambah asam
klorida 1% , aduk, pisahkan lapisan atas
kemudian diberi dragendorf.terbentuk endapan
menunjukan basa tertier.
•
Penapisan senyawa fenolik
• Uji adanya polifenol : serbuk
simplisia dipanaskan dengan air
selama 10 menit dalam penangas air
mendidih.Saring panas-panas, dingin
ditambah pereaksi besi (III) klorida
sebanyak tiga tetes.Terjadi warna
hijau biru menunjukan polifenol
Penapisan flavonoid
• Wall et al menggunakan 80% etanol untuk
mengektraksi flavonoid.uji keberadaannya
dengan reaksi cyanidin untuk mendeteksi
komponen yang memiliki nukleus gama
benzopyron, pada larutan etanol dari
simplisia ditambahkan HCl diikuti
penambahan magnesium ribbon.
• Warna orange sampai merah (flavon),
merah sampai crimson (flavonol), crimson
sampai magenta (flavanon), hijau atau biru
adanya aglikon flavonoid atau heterosida.
Penapisan flavonoid
• Calkon dan auron menunjukan warna
merah.
• Antosianin dengan mengektraksi
simplisia dengan HCl 2% dingin,
dilanjutkan pemanasan dan
terbentuk warna orange-merah
sampai biru-merah pada saat
pendidihan.
Penapisan Flavonoid
• Leukoantosianin dideteksi dengan metode
bate-Smith dan Metcalfe dg cara:digesti
simplisia dg HCl 2N dalam 1-propanol
selama 15-30 menit. Warna yg terbentuk
merah atau violet.
• Katekin memberikan warna biru atau hijau
dengan feri klorida tetapi ini tidak spesifik
karena golongan senyawa lain juga bisa
sama warnanya.
Penapisan Flavonoid
• Uji lain katekin : ekstraksi simplisia
dengan benzene, dilanjutkan
ekstraksi dengan eter.kromatografi
ekstrak , diikuti penyemprotan
kromatogram dengan p-toleun
sulfonik etanolik 3% , dihasilkan
bercak kuning.
Penapisan Minyak atsiri
• Ciri khas minyak atsiri mempunyai bau karakteristik.
• Identifikasi umum:
• -Teteskan minyak atsiri pada permukaan air, minyak atsiri
akan menyebar dan air tidak keruh.
• -Teteskan minyak atsiri pada kertas saring, biarkan
menguap, pada kertas saring tidak ada bekas .
• -Minyak atsiri larut dalam atanol, kloroform dan petroleum
eter.
• -serbuk simplisia ditambah eter, kocok, saring.filtrat
keringkan uapkan.bila sedikit bau aromatik larutkan residu
dengan etanol, uapkan sampai kering.bau aromatik
menunjukan minyak atsiri
Penapisan Minyak atsiri
• Identifikasi dengan kromatografi
lapis tipis: fase diam silika gel GF
254, fase gerak heksan-atil asetat
(96:4 v/v) pengembangan dua kali,
sampel dilarutkan dalam toluen shg
konsentrasinya 1%, deteksi Sinar UV
254 dan 365 nm, vanilin asam sulfat
dan anisaldehid asam sulfat.
Penapisan Minyak atsiri
• Isolasi minyak atsiri :
• -Destilasi : destilasi air, destilasi air
dan uap, destilasi uap.
• -Ekstraksi dengan pelarut organik
• -Maserasi dengan lemak (enfluerage)
• -Ekspresi/penekanan.
Identifikasi Kimiawi
• Tujuan : mengidentifiksi senyawa kimia dalam
tanaman dengan mengamati warna terbentuk dari
reaksi antara zat aktif dengan pereaksi yang
digunakan.
• Cara Uji: simplisia diberi pereaksi sebagai
berikut:
• -5 tetes asam sulfat P
• -5 tetes asam sulfat 10 N
• -5 tetes natrium hidroksida P 5% b/v dalam
metanol
• -5 tetes amoniak 25% P
• -5 tetes besi (III) klorida P 5% b/v
• -5 tetes kalium hidroksida P 5% b/v.
Download
Study collections