KELOMPOK 10 tidore

advertisement
KELOMPOK 10
NAMA :
 DESSY APRIANI
 HENI WEKASARI
KERAJAAN
TIDORE
Tidore adalah pulau penghasil rempah-rempah terkenal
di dunia, yakni cengkeh dan pala. Pada masa sekitar abad
ke-16 M, bersama empat kerajaan lainnya di kawasan
Maluku Utara, yaitu Ternate, Bacan, dan Jailolo, Tidore
menjadi pusat perdagangan yang melayani para pedagang
dari Portugis, Spanyol, Inggris, maupun dari Arab serta
wilayah Asia lainnya. Kerajaan tidore di pulau ini
diperkirakan telah berdiri sejak tahun 1108 M, dengan
rajanya bernama Jou Kolano Sahjati. Tiga setengah abad
kemudian, sekitar tahun 1495 M, Sultan Ciriliyati naik tahta
dan menjadi penguasa Tidore pertama yang memakai gelar
sultan. Kemudian pada abad ke-16, Portugis, Spanyol,
kemudian disusul juga oleh Belanda, datang ke kawasan
Maluku Utara untuk mencari rempah-rempah. Upaya para
pedagang Eropa ini untuk memonopoli perdagangan
menimbulkan beberapa kali perlawanan. Salah satu sultan
yang paling gigih melawan Belanda adalah Sultan Nuku
yang hidup antara tahun 1738-1805 M.
Selama bertahun-tahun, Sultan Nuku berjuang
mengusir Belanda dari negerinya. Selain melancarkan
serangan atas monopoli Belanda, Sultan Nuku juga
dikenal sebagai sultan yang membawa kegemilangan
pada Kesultanan Tidore dengan meluaskan wilayah
kekuasaannya hingga ke kepulauan Pasifik. Nama-nama
pulau di kawasan Pasifik yang pernah menjadi wilayah
kekuasaan Tidore memakai nama Nuku, seperti Nuku
Hifa, Nuku Oro, Nuku Maboro, Nuku Nau, Nuku Lae-lae,
Nuku Fetau, dan Nuku Nono .Selain itu, ada juga
beberapa pulau di bagian barat Papua, yakni kepulauan
Raja Ampat, yang dikuasai oleh Kesultanan Tidore. Nama
Papua sendiri konon berasal dari sebutan orang Tidore,
yakni "papo ua" yang berarti tidak bergabung atau tidak
bersatu. Maksudnya, pulau besar dengan wilayah yang
luas tersebut tidak termasuk ke dalam wilayah
kekuasaan Kesultanan Tidore, sehingga disebut wilayah
"papo ua"
Kerajaan tidore terletak dikepulauan maluku.
Kerajaan tidore mencapai puncak kejayaan pada masa
pemerintahan sultan Nuku. Wilayah kerajaan tidore
cukup luas, yaitu pulau seram , pulau halmahera ,
kepulauan kai dan irian (papua). Kerajaan tidore
berhasil membentuk ulisiwa atau persekutuan
sembilan untuk menandigi uli lima. Uli siwa dipimpin
oleh tidore dengan anggota Jailolo, makyan, kai, pulau
raja ampat, dan pulau-pulau disekitar papua.
Kerajaan tidore dan kerajaan ternate semula hidup berdampingan.
Namun, keduanya terlibat perang setelah bangsa portugis dan
spanyol masuk kemaluku. Bangsa portugis yang datang kemaluku
pada tahun 1512bersahabat dengan kerajaan ternate. Sementara
itu, spanyol yang datang pada tahun 1522 bersahabat dengan
kerajaan tidore. Konflik antara portugis dan spanyol tersebut
akhrnya diselesaikan oleh perjanjian saragosa. Menurut isi
perjanjian tersebut, spanyol diwajibkan keluar dari maluku dan
diberi hak untuk berkuasa di filiphina. Portugis diberi hak untuk
berkuasa diwilayah Maluku.
Pada masa kejayaannya (sekitar abad ke-16 sampai abad ke18), kerajaan ini menguasai sebagian besar Halmahera selatan,
Pulau Buru, Ambon, dan banyak pulau-pulau di pesisir Papua barat.
Pada tahun 1521, Sultan Mansur dari Tidore menerima Spanyol
sebagai sekutu untuk mengimbangi kekuatan Kesultanan Ternate
saingannya yang bersekutu dengan Portugis. Setelah mundurnya
Spanyol dari wilayah tersebut pada tahun 1663 karena protes dari
pihak Portugis sebagai pelanggaran terhadap Perjanjian Tordesillas
1494, Tidore menjadi salah kerajaan paling independen di wilayah
Maluku. Terutama di bawah kepemimpinan Sultan Saifuddin
(memerintah 1657-1689), Tidore berhasil menolak pengusaan VOC
terhadap wilayahnya dan tetap menjadi daerah merdeka hingga
akhir abad ke-18.
A.LOKASI KERAJAAN TIDORE
Kesultanan Tidore adalah kerajaan
Islam yang berpusat di wilayah Kota
Tidore, Maluku Utara, Indonesia
sekarang.
B. Sumber sejarah kerajaan tidore
peninggalan
Kesultanan
tidore,
seperti
singgasana
kesultanan, tempolong tempat ludah sultan (ketur), pakaian adat
kesultanan, cap kesultanan, alat-alat perang, kerajinan khas
Tidore, peralatan gerabah, rumah adat, peralatan pandai besi,
serta peralatan berburu. Salah satu koleksi Museum Sonyine
Malige yang cukup fenomenal adalah mahkota kesultanan yang
terbuat dari emas yang dilekati oleh rambut. Konon rambut
tersebut selalu bertambah panjang, sehingga pada hari-hari
tertentu harus dilakukan ritual pemotongan rambut. Koleksi
lainnya adalah alquran kuno tulisan tangan yang merupakan salah
satu alquran tertua di Tidore.
c. raja – raja kerajaan tidore
•Jou Kolano Sahjati
•Sultan Ciriliyati
•Sultan Nuku
•Sultan syarifuddin
D. Akhir Kerajaan Tidore
Kekuasaan
Kesultanan
Tidore
berakhir
dengan
diterapkannya Undang Undang Nomor 18 Tahun 1965
tentang penghapusan swapraja di seluruh wilayah
Indonesia. Saat ini, Kesultanan Tidore hanya merupakan
simbol sejarah dan budaya. Untuk mengenang sejarah
Kesultanan Ternate, maka keluarga keturunan sultan
berinisiatif untuk memamerkan berbagai peninggalan
yang berasal dari para sultan dan keluarganya. Keluarga
keturunan sultan kemudian menghibahkan sebuah
bangunan
untuk
dimanfaatkan
sebagai
museum.
Bangunan museum yang diberi nama Museum Sonyine
Malige tersebut diresmikan oleh Direktur Jenderal
Kebudayaan, Prof. Dr. Hayati Subadio pada tahun 1982.
Thank you
Download