hANdout sejarah wajib - x

advertisement
HANDOUT SEJARAH
WAJIB - X
annisamaulidta/sem 2/2k16-2k17
HINDU – BUDDHA
Hindu
Buddha
■ Masuknya hindu didasari oleh
berbagai teori, salah satunya Arus
Balik; Berkembangnya pengaruh
dan kebudayaan India dilakukan
oleh bangsa Indonesia sendiri.
■ Karakter ajaran Buddha:
– Semua manusia sama di mata
Tuhan,
– Nirwana sebagai tujuan hidup,
– Kitab suci Tripitaka,
– Menerapkan sistem egaliter.
■ Sistem kasta dibentuk dengan
tujuan memisahkan bangsa Arya
dan Dravida supaya rasnya tetap
murni.
■ Kasta (Stratifikasi Sosial):
– Brahmana (Pendeta)
– Ksatria (Bangsawan)
– Waisya (Pedagang)
– Sudra (Petani/Buruh)
– Paria (Untouchable)
Pengaruh Hindu - Buddha
■ Salah satu akulturasi masa pra-aksara dengan Hindu – Buddha adalah Sistem
kepercayaan berupa punden berundak-undak.
■ Perubahan yang menyangkut Sistem pemerintahan pada masa Hindu-Buddha
adalah mulai dikenalnya sistem kerajaan, yang didasari konsepsi tentang
kepemimpinan yang disebut Dewa – Raja.
■ Telapak kaki seorang raja yang terdapat pada sebuah prasasti pada umumnya
melambangkan kekuasaan raja atas daerah tempat ditemukannya prasasti
tersebut.
Kerajaan Hindu - Buddha
Kutai: Bukti kerajaan berupa prasasti yang
ditulis di atas yupa berjumlah tujuh buah.
Holing: Merupakan salah satu kerajaan
yang bercorak Buddha Hinayana aliran
Mulasarastiwada.
Sriwijaya: Mencapai masa kejayaannya
ketika kerajaan Funan runtuh. Memiliki
letak yang strategis, dan menjadi jalur
perdagangan. Keruntuhannya dikarenakan
adanya Ekspedisi Pamalayu, serangan dari
Kerajaan Colamandala dan Kerajaan
Majapahit.
Medang Kamulan: Airlangga membagi 2
kerajaannya agar mencegah terjadinya
perang saudara di antara putranya,
menjadi; Jenggala dan Panjalu (Kediri).
Mataram: Terbagi menjadi 2 yaitu Dinasti
Syailendra (Buddha), dan Dinasti Sanjaya
(Hindu). Pada masa Rakai Panangkaran,
kedua dinasti ini berhasil dipersatukan.
Namun setelah ia tidak lagi memimpin,
kembali berselisih, sehingga dinikahlah
putri Samaratungga dari Dinasti Syailendra
bernama Pramodawardhani dan pewaris
takhta dari Dinasti Sanjaya bernama Rakai
Pikatan.
Kediri: Jayabaya merupakan raja yang
terkenal akan ramalannya.
Kerajaan
ini
berakhir
setelah
mendapatkan serangan dari Ken Arok
yang memandang Kertajaya sebagai raja
kafir karena tidak patuh sekaligus
memerangi para Brahmana.
Singosari: Kertanegara memiliki cita-cita
meluaskan kekuasaannya, dengan cara;
Ekspedisi Pamalayu, mengirim patung
Amoghapasa ke Melayu, dan menanamkan
pengaruh di Bali.
Majapahit:
Merupakan
Kerajaan
Nasional Kedua. Besarnya wilayah
kekuasaan kerajaan Majapahit tidak
bisa dilepaskan dari peran Maha
menteri Gajah Mada yang bersumpah
Amukti Palapa; Tidak akan menikmati
kenikmatan
dunia
sebelum
mempersatukan Nusantara dalam panji
Majapahit.
Kerajaan
ini
memiliki
sistem
pemerintahan yang baik dan tertulis
dalam kitab Negarakertagama, dan
menjalankan sistem ekonomi Agraris
dan Maritim.
ISLAM
Teori-teori
■ Teori Gujarat: Pertama, Penemuan
nisan Sultan Malik Al Saleh, Islam
ada di Nusantara pada abad ke-13
yang bercorak Gujarat. Kedua, tulisan
Marco Polo pedagang dari Eropa
mengenai keberadaan Islam di
Indonesia.
■ Teori Mekkah: Dibawa langsung oleh
pedagang Arab.
■ Teori
Persia:
Adanya
upacara
Tabot/Tabuik setiap tanggal 10
Muharam.
Upacara
ini
juga
merupakan ritual tahunan di Persia.
Jalur Persebaran
1.
Perdagangan,
2.
Perkawinan,
3.
Dakwah;
mubalig.
4.
Pendidikan; Mendirikan pondok pesantren di
pedalaman, Menuliskan buku penjelasan agama
dalam suluk.
5.
Kesenian;
Disebarkan
oleh
para
ulama
hiburan
atau
–
Menggelar pertunjukan
(oleh Sunan Bonang),
Gamelan
–
Wayang (oleh Sunan Kalijaga),
–
Gending (lagu-lagu),
–
Permainan Debus (Penari menusukkan benda
tajam ke tubuh tanpa meninggalkan luka,
tarian ini diawali dengan pembacaan ayat-ayat
Al-Qur’an), Saman atau Tari Sedauti, dan
–
Seni tulis Arab (Kaligrafi).
Bukti Pengaruh Islam
■ Seni Bangunan: Adanya akulturasi dengan bangunan pada masa Hindu – Buddha,
terlihat dari;
– Atap tumpang/bertingkat,
– Terdapat pendopo/serambi,
– Memiliki denah berbentuk bujur sangkar,
– Posisi masjid lebih tinggi dari permukaan tanah dan berundak,
– Terdapat kolam/parit di depan/samping masjid yang berguna untuk mencuci
kaki,
– Adanya pawestren, yaitu ruang khusus bagi perempuan.
– Makam-makam kuno diletakkan di atas bukit, umumnya terbuat dari batu yang
disebut dengan Jirat atau Kijing yang menyerupai candi.
– Keraton digunakan keluarga Sultan sebagai tempat tinggal, pusat pemerintahan,
tempat pertemuan. Biasanya didirikan di dekat alun-alun ibukota dan
menghadap ke utara.
Kerajaan Islam
Samudra Pasai: Didirikan oleh Sultan Malik
al-Saleh. Untuk kepentingan perdagangan,
sudah dikenal mata uang emas yang disebut
dengan deureuham (dirham). Dua kali
dikunjungi oleh Ibnu Battutah (1304 –
1368) seorang musafir dari Maroko. Faktor
keruntuhannya karena mendapat serangan
dari Kerajaan Majapahit, dan beberapa
pemberontakan internal.
Aceh: Kerajaan Aceh mencapai masa
kejayaan pada masa Sultan Iskandar Muda.
Aceh mengembangkan pola dan sistem
pendidikan militer, sistem pemerintahan yang
teratur, hingga menjalin hubungan diplomatik
dengan negara lain. Keruntuhan Aceh
dikarenakan semakin menguatnya kekuasaan
Belanda, dan adanya perebutan kekuasaan
antara golongan bangsawan (teuku), dan
golongan ulama (tengku).
Malaka: Merupakan pelabuhan transit yang
menyalurkan komoditas perdagangan dari
Nusantara ke seluruh dunia. Pada tahun
1511 didatangi penjelajah Portugis yang
dipimpin oleh Alfonso d’Albuquerque dengan
alasan mencari rempah-rempah. Di bidang
ekonomi, terjadi pengalihan kekuasaan dari
Kerajaan Malaka ke Portugis. Keruntuhan
Malaka
menyebabkan
berkembangnya
Kerajaan Aceh dan Banten.
Banten: Sultan Ageng Tirtayasa membawa
Banten pada puncak kejayaannya. Pada tahun
1596 Cornelies de Houtman, penjelajah asal
Belanda, tiba di pelabuhan Banten dan
melakukan kontak dagang dengan kesultanan
Banten. Keruntuhan Banten diprakarsai oleh
Sultan Haji yang lebih memihak VOC.
Demak: Didirikan oleh Raden Patah. Ia
melakukan serangan ke Malaka, yang
dipimpin oleh Pati Unus (Pangeran
Sabrang
Lor)
sebagai
bentuk
solidaritas terhadap sesama kerajaan
Islam, sekaligus membebaskan Malaka
dari
cengkraman
Portugis,
dan
menguasai jalur perdagangan di Selat
Malaka.
Selain itu, Demak juga melakukan
serangan ke Sunda Kelapa oleh
Fatahillah, yang akhirnya diganti
dengan nama Jayakarta yang berarti
Kemenangan
Abadi.
Penyebab
keruntuhannya
adalah
adanya
perebutan kekuasaan antar keluarga.
Mataram Islam: Sultan Agung berhasil
membawa Mataram ke puncak
kejayaannya, ditunjukkan dengan:
Menyatukan Pulau Jawa di bawah
kekuasaan Mataram, Menyusun karya
sastra yang berjudul Sastra Gending,
dan menyerang Belanda di Batavia.
Kesultanan Mataram dikuasai Belanda,
sehingga wilayah kekuasaannya dibagi
2; Kesultanan Ngayogyakarta dan
Kasunanan
Surakarta,
yang
merupakan hasil dari Perjanjian
Giyanti.
Selang 2 tahun kemudian, Belanda
kembali membagi wilayah Mataram
menjadi
4,
yaitu;
Kesultanan
Yogyakarta, Kasunanan Surakarta,
Pakualaman, dan Mangkunegaran,
yang merupakan hasil dari Perjanjian
Salatiga.
Gowa – Tallo: Sultan Hasanuddin berhasil
membawa kerajaan ini pada puncak kejayaannya,
ia dijuluki “Ayam Jantan dari Timur” karena berhasil
memorak-porandakan pasukan Belanda di Maluku.
Keruntuhan kerajaan ini disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya;
1. Adanya konflik antara Sultan Hasanuddin
dengan Raja Bone yaitu Arung Palaka,
2. Belanda memanfaatkan konflik tsb dgn
menjadikan Raja Bone (Arung Palaka) sbg
pemimpin untuk menyerang Kerajaan Gowa – Tallo.
Setelah terdesak, Belanda berhasil memaksa
Hasanuddin utk menyepakati Perjanjian Bongaya,
yang berisi:
1. Belanda mendapat hak monopoli perdagangan
di Makassar,
2. Belanda diperbolehkan mendirikan banteng
3. Makassar melepaskan daerah jajahannya;
Bone dan pulau-pulau di sekitar Makassar,
4. Makassar mengakui Aru Palaka sebagai Sultan
Bone.
Ternate – Tidore: Dijuluki sebagai The
Spice Island. Konflik hadir ketika para
pedagang Eropa datang. Portugis lebih
memilih Ternate, dan Spanyol lebih
memilih
Tidore.
Alasan
Tidore
menerima
Spanyol
adalah
mengimbangi kekuatan Kesultanan
Ternate saingannya yang telah bersaing
dengan bangsa Portugis.
Masa kejayaan Kerajaan Ternate
berada dibawah Sultan Baabullah,
sedangkan Tidore dibawah Sultan
Nuku.
Download